Tugas Rural Kelompok
Tugas Rural Kelompok
BAHASA INDONESIA
MAKALAH
KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
MUHAMAD ROMADON
(17.86.0033)
UNIVERSITAS AMIKOM
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Puspasari Amalia dkk (2013) data kependudukan tertuang dalam data
monografi dengan bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Data monografi tersajikan dalam
berbagai macam dan bentuk yang semuanya memiliki manfaat di bidang perencanaan
pembangunan. Data-data demografi dapat diperoleh dari beberapa cara dari beberapa cara
antara lain melalui sensuspenduduk, registrasi penduduk dan survei penduduk secara
langsung. Sumber data ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di
wilayah tertentu. Data demografi dapat diperoleh melalui survei sekunder yang biasanya
didapatkan melalui instansi-instansi terkait.
Data kependudukan yang sudah didapatkan dan sudah dikompilasi maka data
tersebut akan di analisis guna mendapatkan informasi kependudukan secara mudah seperti
jumlah penduduk, persebaran, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan
sebab-sebab terjadinya perubahan itu yang biasanya timbulkan karena
kematian,kelahiran,migrasi, dan mibilitas penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika Kota Yogyakart tahun 2018 Kecamatan
Mantrijeron terletak sekitar: 7.49˚14,85” Lintang selatan dan 110.21˚40,95” bujur timur,
dengan ketinggian 113 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Mantrijeron pada daerah
bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan Kraton, Kecamatan Ngampilan, Arah Selatan
berbatasan dengan Kecamtan Sewon, dan Kabupaten Bantul, sedangkan Arah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Mergangsan, dan Arah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Wirobrajan dan Kecamatan Kasihan Bantul. Sebagaimana daerah di Indonesia Kecamatan
Mantrijeron juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti
arah setiap setengah tahun sekali. Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya
musim hujan dan musim kemarau. Kecamatan Mantrijeron memiliki tiga kelurahan yaitu
Kelurahan Gedongkiwo, Kelurahan Suryodiingrat dan juga Kelurahan Matrijeron dan juga
231 RT (Ruukun Tetangga), 55 RW (Rukun Warga) serta 192 hansip laki-laki dan 3 hansip
perempuan. Penduduk Kecamatan Mantrijeron berdasar registrasi penduduk tahun 2016
sejumlah 35.324 jiwa dengan sex rasio 95,40.
Berdasarkan Latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka Rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut ;
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah yang ada diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagi berikut:
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan dari penulisan makalah yang akan dicapai penulisan makalah ini
diharapkan mempunyai manfaat bagi masyarakat maupun penulis sendiri. Berikut manfaat
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa adalah menjadi lebih kreatif dan berlatih berfikir
menganalisis potensi dan masalah kependuduk yang ada di Kecamatan Mantrijeron.
2. Manfaat bagi masyarakat adalah sebagai saran dan masukan kepada masyarakat dan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan kependudukan dan mengoptimalkan
potensi kependudukan yang ada di Kecamatan Mantrijeronn.
BAB II
PEMBAHASAN
jumlah penduduk Kecamatan Mantrijeron pada tahun 2014 adalah 37664 jiwa
kemudian mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 34950 jiwa, kemudian
mengalami peningkatan lagi pada tahun 2016 dan menglami penurunan jumlah
penduduk pada tahun 2017 yaitu menjadi 34940 jiwa dan meningkat lagi pada tahun
2018 menjadi 35324 jiwa.
Jumlah penduduk di sebuah daerah pastinya akan selalu bertambah, begitu juga di
Kecamatan Mantrijeron. Penduduk di Kecamatan Mantrijeron semakin bertambh dari
tahun ketahun. Pertambahan penduduk ini dikarenakan adanya angka pertambahan
penduduk yang dapat di tinjau dari jumlah angka kelahiran di kecamatan Mantrijeron
seperti tabel di bawah ini:
Dari data di atas dapat di ketahui jumlah kelahiran penduduk menurut jenis
kelamin di Kecamatan Mantrijeron tidak stabil, dikarenakan pada tahun 2017 jumlah
penduduk di Kecamatan Mantrijeron menurun kemudian meningkat lagi pada tahun
2018. Kelurahan yang memiliki angka Kelahiran tertinggi adalah Kelurahan
Gedongkiwo dengan angka kelahiran bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 93 jiwa
dan kelahiran bayi berjenis kelamin perempuan sebanyak 75 jiwa. Keluharan yang
memiliki angka kelahiran tertinggi selanjutnya adalah Kelurahan Suryodiningratan
yang memiliki angka kelahiran bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 55 jiwa dan
bayi berjenis kelamin perempuan sebanyak 70 jiwa. Kelurahan Mantrijeron memiliki
angka Kelahiran terkecil dibandingkan dua kelurahan lainnya. Kelurahan Mantrijeron
memiliki angka Kelahiran bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62 jiwa dan angka
kelahiran bayi berjanis kelamin perempuan sebanyak 55 jiwa.
Desa Tahun
kelurahan Tidak Belum Tamat SMP/ SMA/S DIPLOM AKADEMIK Diploma STRATA STRATA
sekolah tamat SD/MI MTs MK/MA A I/II /DIPLOMA IV/STR II III
SD/MI III ATA I
Gedongki 2014 2.637 1.329 1.616 1.969 3.811 54 548 1.695 147 8
wo
2015 2.42 1.322 1.586 1.944 3.94 65 590 1.743 166 11
2016 1.964 1.498 1.672 1.866 4.204 86 605 1.863 190 18
2017 2.065 1.489 1.629 1.846 4.199 83 587 1.856 188 17
2018 2.135 1.483 1.612 1.864 4.185 82 578 1.858 189 17
Suryodini 2014 1.821 1.077 1.038 1.425 3.219 46 559 1.596 144 9
ngratan
2015 1.552 1.092 1.093 1.322 3.289 55 583 1.706 170 17
2016 1.419 1.093 1.158 1.29 3.386 78 615 1.825 184 19
2017 1.406 1.095 1.116 1.318 3.394 83 618 1.858 195 21
2018 1.452 1.094 1.12 1.316 3.39 80 613 1.865 196 22
Mantrijer 2014 1.759 870 883 1.201 3.005 62 554 1.617 152 8
on
2015 1.749 851 895 1.228 3.057 57 557 1.658 156 9
2016 1.387 955 957 1.189 3.144 71 572 1.812 202 15
2017 1.354 921 935 1.14 3.136 70 564 1.807 203 14
2018 1.422 941 928 1.142 3.128 71 563 1.801 202 15
Sumber: Badan Pusat Statistika Yogyakarta Tahun 2018
Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistika Kota Yogyakarta Penduduk kecematan
mantrijeron dilihat dari struktur tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Mantrijeron
merupakan masyarakat yang sadar akan pentingnya Pendidikan. Begitu banyak
masyarakat yang bersekolah. Penduduk di Kacamatan Mantrijeron paling banyak berada
pada jenjang Pendidikan SMA atau SMK. Dan paling sedikti pada jenjang strata tiga.
Penduduk di kecamatan Mantrijeron yang tidak sekolah berjumlah 4.825 jiwa, pada
jenjang Pendidikan SD berjumlah 3.680 jiwa, pada jenjang Pendidikan SMP berjumlah
4.304 jiwa, penduduk mantrijeron paling banyak pada jenjang SMA yaitu sebanyak
10.725 jiwa, peduduk pada jenjang Pendidikan diploma satu dan dua sebanyak 236 jiwa,
penduduk pada jenjang pendidik Diploma tiga sebanyak 1.769 jiwa, penduduk pada
jenjang Pendidikan strata satu berjumlah 5.531 jiwa, penduduk pada jenjang Pendidikan
strata dua berjumlah 586 jiwa, penduduk pada jenjang Pendidikan strata tiga berjumlah
52 jiwa
.
2.2 Potensi Kependudukan Kecamatan Mantrijeron
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saran dari makalah ini adalah sebaiknya pemerintah bisa memberikan kebijakan
mengenai pembatasan pertumbuhan penduduk untuk mengurangi peningkatan jumlah
penduduk yang tidak terkendali. Pemerintah juga harus lebih berfokus lagi dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Kecamatan Mantrijeron. Pemerintah
juga mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Kecamatan Mantrijeron
DAFTAR PUSTAKA
Muta’ali Lutfi. 2015.Teknik analisis regional untuk perencanaan wilayah dan kota dan
lingkungan. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM
https://id.scribd.com/doc/70499413/Persebaran-Dan-Kepadatan-Penduduk
diakses pada 2 januari 2020