Anda di halaman 1dari 4

MODEL SKORING KREDIT

Merupakan metode untuk melihat risiko kredit (potensi gagal bayar) berdasarkan skor
tertentu yang dihasilkan melalui model tertentu. Terdapat 3 jenis model skoring model antara
lain :

A. Model Diskriminan
Analisis model ini pada dasarnya digunakan untuk melihat apakah suatu perusahaan
sebaiknya dimasukkan ke dalam kategori tertentu. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengestimasi persamaan diskriminan, yaitu dengan menggunakan variabel dependen yang
bersifat kategori, yaitu gagal bayar dan tidak gagal bayar, dan menggunakan rasio-rasio
keuangan sebagai variabel independen.
Fungsi diskriminan penelitian Altman (1968) :

 Untuk perusahaan publik

Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0X5


Dimana :
X1 = Rasio modal kerja/Total aset
X2 = Rasio laba ditahan/Total aset
X3 = Rasio EBIT/ Total aset
X4 = Rasio nilai pasar saham/Nilai buku saham
X5 = Rasio penjualan/ Total aset

 Untuk perusahaan non-publik

Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5


Dimana :
X1 = Rasio modal kerja/Total aset
X2 = Rasio laba ditahan/Total aset
X3 = Rasio EBIT/ Total aset
X4 = Rasio nilai buku saham preferen dan saham biasa/Nilai buku total hutang
X5 = Rasio penjualan/ Total aset
Cut-off atau batas untuk pengambilan kesimpulan kedua model tersebut yakni :

Keterangan Model pasar Model nilai buku


Batas tidak bangkrut 2,99 2,90
Batas bangkrut 1,81 1,20
Wilayah abu-abu 1,81 – 2,99 1,20 – 2,90

PT. Semen Indonesia Tbk

Rasio X
Modal kerja/Total aset 0,153
Laba ditahan/ Total aset 0,036
EBIT/ Total aset 0,182
Nilai pasar saham/Nilai buku saham 1,161
Penjualan/ Total aset 0,600
Modal kerja/Total aset= 7.804.848.000.000/ 51.155.890.000.000
= 0,153
Laba ditahan/ Total aset= 1.851.422.543.000/51.155.890.000.000
= 0,036
EBIT/ Total aset = 9.330.530.325.000/51.155.890.000.000
= 0,182
Nilai pasar saham = harga pasar X jumlah saham beredar
= 10.800 X 5.931.519.999
= 64.060.415.989.200
Nilai buku saham = jumlah ekuitas / jumlah lembar saham beredar
= 32.736.000.000.000 / 5.931.519.999
= 5.519
Nilai pasar saham/Nilai buku saham = 1,161
Penjualan/Total aset = 30.687.625.970.000/51.155.890.000.000
= 0,600

Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0X5


Z = 1,2 (0,153) + 1,4 (0,036) + 3,3 (0,182) + 0,6 (1,161) + 1,0(0,600)

Z = 2,131
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai Z (2,131) berada dikisaran 1,81 –
2,99 maka perusahaan PT Semen Indonesia Tbk masih berada diwilayah abu – abu yang berarti
terdapat probabilitas kebangkrutan yang terjadi namun juga terdapat probabilitas untuk tidak
bangkrut.

B. Model Probabilitas Linear


Digunakan ketika menginginkan angka yang mencerminkan seberapa besar kemungkinan
terjadinya gagal bayar (risiko kredit) suatu perusahaan. Dengan persamaan :

Z = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2


Dimana :
X1 = Rasio modal kerja/Total aset
X2 = Rasio EBIT/Total aset

PT. Semen Indonesia Tbk

Keterangan Nilai
Total aset 51.155.890.000.000
Modal kerja 7.804.848.000.000
EBIT 9.330.530.325.000
X1 0,153
X2 0,182
Probabilitas tidak gagal bayar (lancar) bisa dihitung sebagai berikut :

Z = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2

Z = 0,2 + 1,3 (0,153) + 0,5 (0,182)

Z = 0,490
Berdasarkan perhitungan diatas nilai Z bernilai 0,490 yang berarti PT Semen Indonesia Tbk
memiliki risiko kebangkrutan sebesar 0,51 karena total probabilitas bernilai 1. Atau dalam kata
lain risiko bangkrut dan tidaknya masih dalam kisaran rasio 50:50

C. Model Probabilitas Logit


Model ini menggunakan “link” logit (bukannya linear seperti dalam regresi biasa). Misalkan
Y adalah probabilitas ‘sukses’ , regresi logit bisa dituliskan berikut ini :

Y = (exp(α + β1X1 + β2X2)⁄(1 + exp(α + β1X1 + β2X2))


Dengan persamaan :

Y = α + β1X1 + β2X2

Y = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2


Dimana :
X1 = Rasio modal kerja/Total aset
X2 = Rasio EBIT/Total aset

PT. Semen Indonesia Tbk

Keterangan Nilai
Total aset 51.155.890.000.000
Modal kerja 7.804.848.000.000
EBIT 9.330.530.325.000
X1 0,153
X2 0,182
Hasil estimasi menggunakan data pada probabilitas linear dimuka :

Y = 0,2 + 1,3 X1 + 0,5 X2

Z = 0,490

exp(0,490) = 1,632

Y = (exp(α + β1X1 + β2X2)⁄(1 + exp(α + β1X1 + β2X2))

Y = (1,632⁄(1 + 1,632)

Y = 0,620
Hasil diatas menunjukkan bahwa perusahaan PT. Semen Indonesia Tbk memiliki
kemungkinan tidak gagal bayar cukup tinggi yakni sebesar 0,620. Dengan probabilitas berada
pada angka 0 dan 1, inklusif

Anda mungkin juga menyukai