Anda di halaman 1dari 9

PENCEGAHAN KEMATIAN IBU DAN BAYI

“ Konsep Penyakit Preeklamsia “


Dosen : Ns. Ivonne A V Gasper,S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Nama : Paulina Watsolat Abaulu


Rahayu Abas
Monika Rengil
Rudolf Lasibyanan
Fitria Rettob
Cici Nuriah Bugis
Alfrian Helokil

Tingkat : II B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
2019

i
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat
dan kasihNya sehingga kami dapat merampungkan tugas kelompok dengan judul “Konsep
Penyakit Preeklamsia“ tepat pada waktunya. Kami hendak menyampaikan rasah terima kasih
kepada semua pihak yang telah turut membantu dan mendukung dalam proses penyelesaian, baik
bantuan moril maupun materil.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi dan teknik penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga segala kritikan, saran dan teguran yang mengarah pada perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini akan diterima dengan senang hati. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat demi meningkatkan pengetahuan kita.

Langgur, 2 Maret 2020

Kelompok 3

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ……….……………………................................................. ii


Daftar Isi ……….………………........................................................ iii

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ……………............................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………............................................................ 1

Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Preeklampsia ……………………………………………… 3
2.2 Etiologi Preeklampsia ……………………………………………… 3
2.3 Klasifikasi Preeklampsia ……………………………………………… 3
2.4 Manifestasi Preeklamsia ……………………………………………… 4
2.5 Komplikasi Preeklamsia ……………………………………………… 4

Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………… 5
3.2 Saran ……………………………………………………………… 5

Daftar Pustaka

iii
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Salah satu penyebab kematian ibu yaitu terjadinya eklamsi dalam persalinan, eklamsi
diawali dengan pre-eklamsi pada kehamilan lanjut terutama pada trimester III. Kehamilan
dengan pre eklamsia adalah keadaan dimana hipertensi dengan protein urine, edema atau
keduanya yang terjadi akibat kehamilan setelah 20 minggu atau kadang timbul lebih awal.
Meskipun secara tradisional diagnosis pre eklamsia memerlukan adanya hipertensi karena
kehamilan disertai protein urine atau edema, ada yang mengatakan bahwa edema pada
tangan dan muka sangat sering ditemukan pada wanita hamil sehingga diagnosa preeklamsia
tidak dapat disingkirkan dengan tidak adanya edema. Insiden preeklamsia pada wanita
dengan hipertensi kronik bervariasi karena belum ada definisi yang pasti.

Karena dampak Pre-klamsia ringan sangat signifikan untuk itu ibu harus mampu mengenali
dan mengobati Pre-eklamsia ringan agar tidak berlanjut pada Pre-eklamsi berat lalu ke
eklamsi, pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, serta melakukan diet
makanan tinggi protein, karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Untuk itu dalam
mengurangi kejadian dan menurunkan angka kejadian pre-eklamsiringan dapat
menyebabkan kematian. Mengingat kejadian komplikasi pada ibu dan BBL sebagian besar
terjadi pada masa sekitar persalinan, pemeriksaan kesehatan saat hamil dan kehadiran tenaga
kesehatan yang terampil pada masa kehamilan menjadi sangat penting. Pengetahuan
masyarakat tentang gejala komplikasi dan tindakan cepat untuk segera meminta pertolongan
ke fasilitas kesehatan terdekat menjadi kunci utama dalam menurunkan AKI dan AKB.
Secara umum tingginya kematian ibu dan bayi berkaitan erat dengan 3 terlambat, yaitu
terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat sampai ke fasilitas
kesehatan serta terlambat mendpatkan pelayanan yang optimal (Depkes : 2004 : 24). Untuk
mengetahui permasalahan tersebut di perlukan upaya bagi seluruh pihak yang mau bersama-
sama menyelamatkan ibu dan bayi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Secara umum :
a. Bagaimana memahami konsep penyakit preeklamsia ?

2. Secara Khusus :
a. Apa yang dimaksud dengan preeklamsia ?
b. Mengapa preeklamsia dapat terjadi ?
c. Bagaimana membedakan preeklamsia ?
d. Bagaimana Mengenal tanda dan gejala preeklamsia ?
e. Apakah terdapat komplikasi preeklamsia ?

1. 3 Tujuan Penulisan
1. Secara umum :
a. Untuk mengetahui bagaimana konsep penyakit preeklamsia.

2. Secara Khusus :
1
a. Untuk mengetahui pengertian preeklampsia
b. Untuk mengetahui etiologi preeklampsia
c. Untuk mengetahui klasifikasi preeklampsia
d. Untuk mengetahui manifestasi preeklamsia
e. Untuk mengetahui komplikasi preeklamsia

2
Bab 2
Pembahasan
2.1 Pengertian Preeklampsia
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester III kehamilan, tetapi
dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa. (Hanifa Wiknjosastri, 2007).

Preeklampsia adalah hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥
140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24
jam (Nugroho, 2012).
Hipertensi (tekanan darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre-eklampsia ringan,
preklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi (ibu hamil yang sebelum
kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut selama kehamilan). Tanda
dan gejala yang terjadi serta tatalaksana yang dilakukan masing-masing penyakit di atas
tidak sama.
2.2 Etiologi Preeklampsia
Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya, tetapi ada yang
menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu ibu
yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya usia
juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih
besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan, keturunan, riwayat
kehamilan, riwayat preeklampsia (Sitomorang dkk, 2016).
Penyebab pasti preeklampsia masih belum diketahui secara pasti. Menurut Angsar (2009)
beberapa faktor risiko terjadinya preeklampsia meliputi riwayat keluarga pernah
preeklampsia/eklampsia, riwayat preeklampsia sebelumnya, umur ibu yang ekstrim (35
tahun), riwayat preeklampsia dalam keluarga, kehamilan kembar, hipertensi kronik.
2.3 Klasifikasi Preeklampsia
Preeklampsia dapat berkembang dari Preeklampsia yang ringan sampai Preeklampsia yang
berat (geogre, 2007). Untuk dapat membedakan preeklamsia, maka secara umum
preeklampsia terbagi atas 2 bagian, yaitu :
1. Preeklampsia ringan, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pelaksanaan 6 jam.
b. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pelaksanaan 6
jam.
c. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
d. Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 urin
keteter atau midstream.
2. Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Oligouria, urin kurang dari 40 cc/24 jam.
c. Proteinuria lebih dari 3gr/liter.
d. Adanya gangguan selebral, gangguan virus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Terdapat edema paru dan sianosis. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).

3
Sedangkan menurut Icemi dan Wahyu (2013) preeklamsia meliputi :
1. Hipertensi gestasional, Hipertensi yang menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia namun tanpa proteinuria. TD sistolik ≥140
mmHg atau TD diastolik ≥90 mmHg ditemukan pertama kali sewaktu hamil dan
memiliki gejala atau tanda lain preeklamsia seperti dispepsia atau trombositopenia.
2. Sindrom preeklamsia dan eklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai proteinuria, sedangkan eklamsia merupakan preeklamsia yang disertai
dengan kejang-kejang dan/atau koma. TD sistolik ≥140 mmHg atau TD diastolik ≥90
mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/24 jam.
3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia, Preeklamsia yang terjadi pada ibu
hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
4. Hipertensi kronik, Hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg) yang telah
didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum mencapai
usia kehamilan 20 minggu.

2.4 Manifestasi Preeklamsia


Preeklamsia merupakan kumpulan dari gejala-gejala kehamilan yang di tandai dengan
hipertensi dan edema (Kusnarman, 2014) . Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan
kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir
terjadi proteinuria (Saraswati, 2016 ). Tanda gelaja yang biasa di temukan pada preeklamsi
biasanya yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh
perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung dan gangguan
penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan kadang-kadang pasien buta.
Gangguan ini disebabkan penyempitan pembuluh darah dan edema (Wibowo, dkk 2015).

2.5 Komplikasi Preeklamsia


Preeklampsia pada awalnya ringan sepanjang kehamilan, namun pada akhir kehamilan
berisiko terjadinya kejang yang dikenal eklampsia. Jika eklampsia tidak ditangani secara
cepat dan tepat, terjadilah kegagalan jantung, kegagalan ginjal dan perdarahan otak yang
berakhir dengan kematian (Natiqotul, 2016).
Kejang (eklampsia) Eklampsia adalah keadaan ditemukannya serangan kejang tiba-tiba
yang dapat disusul dengan koma pada wanita hamil, persalinan atau masa nifas yang
sebelumnya menunjukan gejala 4reeclampsia (Prawirohardjo, 2010).

4
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
1. Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester III kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre-eklampsia ringan,
preklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi (ibu hamil yang sebelum
kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut selama kehamilan).
3. Tanda dan gejala yang terjadi serta tatalaksana yang dilakukan masing-masing penyakit
di atas tidak sama.
4. Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya, tetapi ada yang
menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu
ibu yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya
usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi
risiko lebih besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan,
keturunan, riwayat kehamilan, riwayat preeclampsia.
5. Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema kaki
atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria.
6. Preeklampsia pada awalnya ringan sepanjang kehamilan, namun pada akhir kehamilan
berisiko terjadinya kejang yang dikenal eklampsia. Jika eklampsia tidak ditangani secara
cepat dan tepat, terjadilah kegagalan jantung, kegagalan ginjal dan perdarahan otak yang
berakhir dengan kematian.

3.2 Saran
Kehamilan adalah keinginan setiap wanita dan para pasangan. Namun, kehamilan bukanlah
suatu hal mudah yang boleh dianggap remeh hanya karena semata-mata ingin memliki
seorang anak. Banyak hal yang harus diperhatikan, dihindari dan ditaati ketika hamil. Baik
sebelum dan sesudah hamil, pasangan suami istri harus dalam keadaan sehat. Namun
keadaan kesehatan baik fisik maupun psikis cenderung berubah-ubah kapan saja. Untuk itu,
periksakan diri anda sesegera mungkin. Patuhi setiap aturan dan pantangan yang
disampaikan tenaga kesehatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
penyakit preeklamsia yang kami bahas pada halaman sebelumnya. Harapan semoga materi
ini menambah pengetahuan para pembaca.

5
Daftar Pustaka
Syaifuddin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Nasional Jakarta: : Yayasan Bina Pustaka.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI.
Manuaba Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai