Laporan Contoh
Laporan Contoh
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan istilah yang tidak asing lagi, karena pada dasarnya
pengangguran adalah suatu keadaaan yang tidak terelakkan keberadaannya, baik
itu di negara berkembang maupun di negara maju sekalipun.
Dari uraian diatas serta pemikiran diatas, maka penulis merasa terdorong
untuk mendalami dan meneliti tentang “ Identifikasi Faktor Penyebab
Pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan
Menggunakan Metode Analisis Faktor ”
2. Skala LIKERT
Imam ghozali (2006) menyatakan skala yang sering dipakai dalam
penyusunan kuesinoer adalah skala ordinal atau sering disebut skala LIKERT,
yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan jawaban
sebagai berikut:
5 = Sangat Setuju
3. Uji validitas
Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah
kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya.
Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product
Moment Pearsons, yaitu:
n(∑ XY) − (∑X∑Y)
𝑟𝑟 =
�[n∑x 2 − (∑x)2 ][n∑y 2 − (∑y)2 ]
dimana:
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
X = Nilai pertanyaan dari variabel
Y = Jumlah Total dari nilai X
4. Analisis faktor
Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas
prosedur, utamanya dipergunakan untuk meringkas data-data dari variabel yang
banyak diubah menjadi sedikit variabel.
Pada awalnya teknik analisi faktor dikembangkan pada awal abad ke-20.
Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli
statistika Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan
mengukur intelegensi seseorang.
Analisis faktor merupakan alat pereduksi, mengekstraksi sejumlah faktor
bersama (Common Faktor) dari gugusan asal X1,X2, …,XPsehingga:
1. Banyaknya faktor lebih sedikit dari variabel asal X
2. Sebagian besar informasi variabel X tersimpan dalam faktor
dengan faktor rata-rata (µ) dan matriks kovariansi (∑).Faktor X bergantung secara
linier dengan variabel F1, F2, …, Fm yang disebut faktor bersama dan sejumlah
sumber variansi dari є1, є2, …, єp yang disebut faktor spesifik.
Model analisi faktor menurut Johnson dan wichern adalah:
Dengan:
Xp : Variabel ke-p
µp : Rata-rata variabel ke-p
lpm : Bobot variabel (factor loading) ke-p pada factor ke-m
Fm : Faktor bersama (common factor) ke-m
εp : Faktor spesifik ke-p
Faktor spesifik berkorelasi dengan yang lain dan dengan common factor.
Common factor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel yang
diteliti. Dengan persamaan:
Fj = Wj1X1 + Wj2X2 + Wj3X3 + … + Wjp Xp
Dimana:
Fj : Faktor ke-j yang diestimasikan
W : Bobot atau koefisien skor faktor
Xp : Banyaknya variabel X pada faktor ke-p
p = 1, 2, …, n ; j = 1, 2, …, n
c. Ekstraksi Faktor
Pada tahap ini, akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan
ekstraksi sekumpulan variabel yang ada KMO>0.5, sehingga terbentuk satu atau
lebih faktor. Metode yang digunakan untuk maksud ini adalah Principal
Componen Analysisi (PCA) dan rotasi faktor dengan metode Varimax (bagian dari
orthogonal).
d. Rotasi Faktor
Pada rotasi faktor ditransformasikan ke dalam matriks yang lebih sederhana,
sehingga lebih mudah diinterpretasikan. Dalam analisis ini rotasi faktor dilakukan
dengan metode rotasi varimax. Hasil dari rotasi ini terlihat pada tabel Rotated
Component Matrix tidak berubah.
e. Penamaan Faktor
Pada tahap ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk
berdasarkan faktor Loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya.