NIM : 021019004
Mereview dan mengidentifikasi alat pelindung diri yang ada pada jurnal.
JURNAL 1
KESIMPULAN
1. Masker : untuk mencegah terhirupnya debu sisa pengamplasan bahan alat musik,
untuk mencegah bau kimia dari cat terhirup yang digunakan untuk pemberian warna
alat musik.
2. Sarung tangan : untuk menghindari kontak langsung dengan cat atau pewarna alat
musik, melindungi goresan benda tajam dalam pembuatan alat musik.
3. Safety Shoes : untuk melindungi kaki dari terinjaknya serpihan-serpihan kayu atau
potongan besi yang di gunakan pada pembuatan alat musik.
4. Apron : untuk melndungi baju agar tidak terkena tumpahan cat pewarna alat musik.
5. Safety Glasses : untuk melindungi mata saat dilakukan pemahatan atau pengukiran
alat musik yang berbahan dasar kayu.
SUMBER
www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JHVS
JURNAL 2
Oleh Eka Rosanti, Edwina Rudyarti, Mochammad Azel Putra Sunda Diwa
KESIMPULAN
1. Gogle : agar mata terhindar dari percikan bahan kimia cair, mencegah mata iritan
terhadap uap kimia.
3. Apron : agar baju dan tubuh terhindar dari tumpahan bahan kimia
4. Chemical Gloves: agar tangan tidak kontak langsung dengan bahan kimia
5. Safety Shoes: agar kaki tidak terkena tumpahan cairan kimia dan benda-benda
tajam yang dapat melukai kaki.
SUMBER
www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JHVS
JURNAL 3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, para pekerja sentra industri gamelan
mengeluhkan banyak kecelakaan yang terjadi saat bekerja seperti tergores benda
tajam, terkena percikan api, dan tertusuk peralatan-peralatan yang digunakan saat
proses produksi. Pekerja menganggap hal tersebut sudah biasa terjadi dan memang
sudah resiko bagi setiap pekerja, akan tetapi mereka belum menyadari bahwa setiap
resiko dapat diminimalisir dengan cara pencegahan kecelakaan akibat kerja. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat
kerja di sentra industri gamelan salah satunya yaitu pendampingan peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerja dan pemilik industri sentra gamelan
Kabupaten Ponorogo. Permasalahan industri kecil menengah Kabupaten Ponorogo
terutama sentra industri gamelan yaitu kurangnya pengetahuan pekerja tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya pentingnya penggunaan APD saat
bekerja. Sebelum pelatihan, tim pengabdian memberikan pre test pada pekerja untuk
mengetahui pengetahuan awal pekerja tentang pentingnya penggunaan APD di
tempat kerja. Kemudian dilakukan review tata cara pekerja memakai APD. Hasil
analisis menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja merasa tidak nyaman saat
pertama menggunakan APD ketika bekerja, Pekerja mengeluhkan kesulitan bernapas,
panas dan berat saat memakai pelindung muka. Namun setelah 5 hari bekerja dengan
menggunakan APD semua pekerja sudah mulai terbiasa dengan APD yang mereka
gunakan. Bahkan pekerja mulai merasakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
menggunakan APD. Setelah dilakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan,
pekerja diberikan post test untuk mengetahui efektivitas penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan penggunaan APD yang telah diberikan. Hasil post test menunjukkan
bahwa pemberian penyuluhan, pelatihan dan pendampingan penggunaan APD
mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang penggunaan
APD yang tepat sesuai jenis pekerjaan sebesar 87 %. Rudyarti menjelaskan bahwa
pemberian informasi tentang alat pelindung diri dapat meningkatkan perilaku pekerja
untuk menggunakan alat pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan akibat kerja.
KESIMPULAN
3. Face Shield/ pelindung muka: untuk melindungi muka terhadap percikan api dari
las dan cahaya dari las.
SUMBER
http://dx.doi.org/10.21111/ku.vli2.2493