SOLUSI:
a) Gaya Coulomb yang dialami oleh muatan 𝑞2 akibat interaksi dengan muatan 𝑞1 dan 𝑞3 adalah
𝑭 = 𝑭12 + 𝑭32
1 |𝑞1 𝑞2 | 𝑞3 𝑞2
𝑭= ( 2 (−𝑖̂) + 2 (−𝑖̂))
4𝜋𝜀0 𝑥12 𝑥23
2
1 −8𝑞 2𝑞 2
𝑭= ( 2 − 2 ) 𝑖̂
4𝜋𝜀0 𝐿 ⁄
4
𝐿⁄
4
6
2
1 −10𝑞
𝑭= ( 2 ) 𝑖̂
4𝜋𝜀0 𝐿 ⁄
4
𝑭 = (−9,0 × 1014 𝑞 2 )𝑖̂ N
1 𝑞1 𝑞2 𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3
𝑈= ( + + )
4𝜋𝜀0 𝑥12 𝑥13 𝑥23 6
𝑈 = −(1,26 × 1013 𝑞2 ) J
c) Di daerah 𝑥 < 0 medan listrik akibat 𝑞1 dan 𝑞3 berlawanan arah. Akan tetapi, kuat medan akibat 𝑞1 selalu
lebih besar dari kuat medan akibat 𝑞3 sehingga tidak mungkin mendapatkan resultan medan listrik bernilai
nol di 𝑥 < 0. Di daerah 0 < 𝑥 < 𝐿, medan listrik akibat 𝑞1 dan 𝑞3 memiliki arah yang sama sehingga tidak
mungkin mendapatkan posisi dengan resultan medan listrik bernilai nol dalam rentang ini. Di daerah 𝑥 > 𝐿,
medan listrik akibat 𝑞1 dan 𝑞3 berlawanan arah dan kuat medan listrik oleh 𝑞1 tidak selalu lebih besar dari
kuat medan listrik oleh 𝑞3 sehingga mungkin memperoleh titik pada daerah 𝑥 > 𝐿 dengan resultan medan
listrik bernilai nol.
Di daerah 𝑥 > 𝐿:
𝑬 = 𝑬1 + 𝑬3 = 0
1/7
1 𝑞1 𝑞3
( 2 𝑖̂̂ + 2 𝑖̂̂) = 0
4𝜋𝜀0 𝑥1𝑝 𝑥3𝑝
𝑞1 𝑞3
2 =− 2
𝑥1𝑝 𝑥3𝑝
−8𝑞 2𝑞
2 =− 2
𝑥1𝑝 (𝑥1𝑝 − 𝐿)
2
𝑥1𝑝
2 =4
(𝑥1𝑝 − 𝐿)
𝑥1𝑝
=2
(𝑥1𝑝 − 𝐿)
𝑥1𝑝 = 2𝐿 8
𝑥1𝑝 = 4,0 cm
Artinya adalah titik pada daerah 𝑥 > 𝐿 dengan resultan medan listrik nol berjarak 𝟐𝑳 atau 𝟒, 𝟎 cm dari muatan
titik 𝑞1 yang berada di 𝑥 = 0 (pada sumbu- x(+))
2. Sebuah bola isolator pejal berjari-jari 𝑎 dan bermuatan total +𝑄 mempunyai rapat muatan
per satuan volume 𝜌 = 𝛽⁄𝑟, dengan 𝛽 merupakan suatu konstanta dan 𝑟 merupakan jarak
radial dari pusat bola. Bola isolator ini tersusun secara konsentris (sepusat) dengan sebuah
kulit tebal bola konduktor tebal berjari-jari dalam 𝑏 dan berjari-jari luar 𝑐 yang bermuatan
total +2𝑄 seperti tampak pada gambar.
a) Nyatakan jari-jari bola isolator dalam besaran-besaran 𝛽, 𝑄, dan 𝜋. (4)
b) Gunakan Hukum Gauss untuk menentukan medan listrik di titik-titik pada daerah:
(i) 𝑎 < 𝑟 < 𝑏 , (ii) 𝑏 < 𝑟 < 𝑐 dan (iii) 𝑟 > 𝑐. (12)
c) Hitung muatan induksi di permukaan dalam dan luar konduktor. (4)
SOLUSI :
𝑑𝑞
a) Gunakan konsep rapat muatan per satuan volume : 𝜌 = 𝑑𝑉 → 𝑑𝑞 = 𝜌𝑑𝑉
Karena muatan total pada bola isolator:
𝑎
𝑄 = ∫0 𝜌𝑑𝑉
𝑎
𝛽 𝑎
𝑄 = ∫ (4𝜋𝑟 2 𝑑𝑟) = 4𝜋𝛽 ∫ 𝑟𝑑𝑟 = 2𝜋𝛽𝑎2 2
0 𝑟 0
b) Buat permukaan Gauss berupa permukaan bola yang sepusat dengan sistem dan berjari-jari 𝑟. Maka fluks
listriknya pada permukaan Gauss tersebut dapat dituliskan dalam bentuk
𝑞𝑒𝑛𝑐
∮ 𝑬 ∙ 𝑑𝑨 = 𝐸(4𝜋𝑟 2 ) =
𝜀0
2/7
(i) Untuk di 𝑎 < 𝑟 < 𝑏 : 𝑞𝑒𝑛𝑐 = 𝑄
𝑄
𝐸(4𝜋𝑟 2 ) =
𝜀0
𝑄 4
𝑬= 𝑟̂ N/C
4𝜋𝜀0 𝑟 2
2𝜋𝛽𝑎2 𝛽𝑎2
𝑬= 𝑟̂ = 𝑟̂ N/C
4𝜋𝜀0 𝑟 2 2𝜀0 𝑟 2
𝑬=0 4
c) Karena medan listrik didalam konduktor sama dengan nol, maka muatan yang terlingkupi haruslah sama
dengan nol pula. Jadi muatan yang terinduksi di permukaan dalam adalah
𝑞dalam = −𝑄 2
Karena muatan total bola konduktor sama dengan 2𝑄, maka muatan di permukaan luarnya adalah :
3. Tinjau grafik medan listrik 𝐸⃗ = 𝐸𝑖̂ sebagai fungsi dari jarak 𝑥 seperti pada
gambar. Medan listrik tersebut dihasilkan oleh sistem dua keping sejajar dengan
luas masing-masing 4,0 cm2 dan bahan dielektrik udara. Dalam grafik, 𝐸0 =
4,0 × 104 volt/m dan 𝑥0 = 1,0 mm. Tentukanlah (bila diperlukan, nyatakan
dalam 𝜖0 )
a) potensial listrik 𝑉(𝑥) apabila 𝑉 = 0 di 𝑥 = 1,0 mm, (7)
b) posisi setiap keping dan muatan listrik (besar dan tandanya) yang
terkandung di dalamnya, (7)
c) kapasitansi sistem dua keping sejajar tersebut jika ruang di antara 𝑥 = 0 mm
dan 𝑥 = 0,4 mm diisi karet yang memiliki konstanta dielektrik bernilai 7. (6)
SOLUSI:
3/7
Karena nilai potensial nol di 𝑥 = 1,0 mm maka 𝐶3 = 0 dan 𝐶2 = 40 volt. Ini memberikan
𝑉 = (40 − 4𝑥 × 104 ) volt di daerah 0 ≤ 𝑥 < 1,0 × 10−3 . Maka di 𝑥 = 0 nilai 𝑉 = 40 volt dan
𝐶1 = 40 volt. Jadi
40 𝑥<0
𝑉(𝑥) = {−4,0𝑥 × 104 + 40 0 ≤ 𝑥 < 1,0 × 10−3
0 𝑥 ≥ 1,0 × 10−3
Pengurangan setiap konstanta integrasi yang salah/tidak bernilai: 1. Jadi nilai antara 4 dan 6
Atau
b) Dari grafik didapatkan jarak antara kedua keping 𝑑 = 1,0 mm. Beda potensial antara kedua keeping 40 volt
𝜖0 𝐴 𝜖0 (4×10−4 )
𝑄 = 𝐶Δ𝑉 =
𝑑
Δ𝑉 =
1,0×10−3
40 = 16𝜖0 C. 3
c) Sistem dua keping dengan bahan dielektrik udara+karet membentuk system dua kapasitor yang tersusun serial
masing-masing dengan kapasitansi
𝜀𝐴 7𝜖0 (4×10−4 )
𝐶1 = 𝑑 =
1 4,0×10−4
= 7𝜖0 farad, 2
4/7
𝜀0 𝐴 𝜖0 (4×10−4 ) 2
𝐶2 = 𝑑2
= 6,0×10−4
= 3 𝜖0 = 0,6𝜖0 farad, 2
2
𝐶 𝐶 (7𝜖0 )( 𝜖0 ) 14
Kapasitansi sistem: 𝐶 = 𝐶 1+𝐶2 =
1 2
3
2
(7𝜖0 + 𝜖0 )
F = 23 𝜖0 = 0,61𝜖0 farad. 2
3
SOLUSI:
𝜀1 + 𝜀2 = 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 )
diperoleh
Potensial listrik yang ditunjukkan voltmeter merupakan nilai beda potensial listrik antara titik a dan b, yaitu
c) Ketika S ditutup, rangkaian listrik ditunjukkan oleh gambar. Anggap arus listrik
I1 dan I 2 , yang mengalir masing-masing dalam loop kiri dan kanan rangkaian,
searah jarum jam. Dengan menggunakan hukum II Kirchhoff
𝜀1 = 𝐼1 𝑅1 dan 𝜀2 = 𝐼2 𝑅2
5/7
𝐼1 = 𝜀1 ⁄𝑅1 = 25⁄100 = 0,25 A , 3
5. Dua kawat lurus sangat panjang berarus listrik 𝐼1 = 0,2 A dan 𝐼2 = 0,3 A
diletakkan sejajar sumbu-z seperti gambar di samping. Tentukanlah
a) arah dan besar medan magnet di O(0,0,0) karena adanya kawat berarus 𝐼1 ,
(6)
b) vektor medan magnet total di O(0,0,0) karena adanya kawat berarus 𝐼1 dan
𝐼2 , (8)
c) percepatan muatan 𝑄 = −3 μC dengan massa 𝑚 di titik O(0,0,0) ketika
kecepatannya saat itu (20𝑖̂ + 15𝑗̂) m/s. (6)
SOLUSI:
−7
⃗ 1 = 𝜇0 𝐼1 (−𝑗̂) = 4𝜋 × 10 (0,2) (−𝑗̂) = 2 × 10−7 (−𝑗̂) T.
𝐵 6
2𝜋𝑑 1 2𝜋(0,6) 3
2
Besar medan magnet |𝐵1 | = × 10−7 T dengan arah ke bawah (sumbu y(-))
3
−7
⃗ 2 = 𝜇0 𝐼2 (𝑖̂) = 4𝜋 × 10 (0,3) (𝑖̂) = 3 × 10−7 (𝑖̂) 𝑇,
𝐵 4
2𝜋𝑑 2 2𝜋(0,8) 4
⃗O =𝐵
𝐵 ⃗⃗ 2 = (3 𝑖̂ − 2 𝑗̂ ) 10−7 T
⃗⃗ 1 + 𝐵 4
4 3
6/7
c) Percepatan yang dialami muatan 𝑄
𝐹𝐵 𝑄(𝑣 × 𝐵 ⃗)
𝑎= =
𝑚 𝑚
3 2 −7
(−3 x 10−6 )[(20𝑖̂ + 15𝑗̂ ) ×(4𝑖̂ −3𝑗̂ )10 ]
𝑎= 𝑚
295 7,4
𝑎= 4𝑚
× 10−13 𝑘̂ = 𝑚
× 10−12 𝑘̂ m/s 2 6
==== 0 ====
7/7