Anda di halaman 1dari 10

A.

DATA PASIEN
No RM : 653137
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 17-2-2016
Tanggal masuk : 7-1-2020
Tanggal Pengkajian :7-1-2020
DX MEDIS : vomitus profuse
B. DATA FOKUS
1. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya muntah-muntah dari pagi sampai siang kira-kira 10x
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan muntah sejak pagi. Muntah cairan disertai BAB Cair 2x.
Tidak terdapat lendir, darah, dan demam. Anak kehausan dan terus meminta minum
namum selalu muntah. Terakhir BAK Tadi malam, sejak muntah belum BAK.
3. Riwayat Kesehatan lalu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat penyakit. Dan sebelumnya
belum pernah dirawat di rumah sakit.
4. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
KU Cukup, kesadaran komposmentis
Suhu: 36,8
Nadi: 100x/m
Spo2: 99%
RR: 20X/M
BB: 11,8 KG
TB:
2. Kepala
Kepala simetris, rambut tebal warna hitam.
3. Mata
Kedua mata tampak simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera putih.
4. Hidung
Lubang hidung tampak simetris, tidak ada lendir pada hidung, dan tidak ada
pembesaran polip.
5. Mulut
Mulut tampak bersih, tidak ada sariawan, gigi tampak bersih dan terawat.
6. Telinga
Kedua telinga tampak simetris, tidak ada pembengkakan pada telinga, dan tidak
ada cairan/ nanah/ serumen yang keluar dari telinga.
7. Dada
Dada tampak simetris.tidak ada retraksi dinding dada, tidak terdengar suara
stridor, dan tidak ada suara nafas tambahan.
8. Abdomen
Tidak ada ascites, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, dan cubitan kulit kembali
cepat (<2 detik).
9. Punggung
Punggung tampak lurus, tidak tampak kelainan pada tulang punggung, kulit
punggung bersih, tidak ada gatal-gatal.
10. Genitalia
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah maupun keluhan pada bagian
genitalia anaknya.
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah lengkap, tidak ada kelainan, dan tidak ada nyeri tekan.
12. Kulit
Tidak ada ruam kemerahan, elastis.
5. Genogram

Keterangan :

: laki-laki : perempuan
: tinggal serumah
: Pasien
C. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS Kehilangan cairan aktif Defisit volume cairan
Pasien mengatakan muntah
sejak tadi pagi
DO:
- Pasien tampak,
lemah dan pucat,
membran mukosa
tampak kering
- Pasien tampah tidak
beselera makan.
Hanya makan 1
sendok bubur.
- Suhu: 36,5
- N: 100x/m
- Spo2: 99%
- RR: 20X/M

D. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
Defisien Volume Setelah dilakukan Manajemen Cairan
Cairan tindakan keperawatan - timbang berat
selama 1x7jam badan setiap hari
diharapkan pasien - berikan cairan yang
dapat memenuhi sesuai
keseimbangan - jaga intake/asupan
cairan dengan kriteria yang akurat dan
hasil: catat output pasien
- denyut nadi - monitor tanda vital
- keseimbangan - monitor status gizi
intake dan output - tingkatkan asupan
dalam 24jam oral
- turgor kulit - distribusikan
- berat badan stabil asupan cairan
- kelembaban mukosa selama 24jam
E. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
Defisien Volume 15.0 - Monitor tanda vital S: ibu pasien mengatakan
Cairan 0 - Mengelola pemberian muntah anaknya sudah
obat anti muntah mulai berkurang
ondansetron 2x 4mg O:
- Menjaga intake - KU cukup
asupan yang akurat - Akral hangat
- Memberikan cairan - Suhu: 36,8, nadi
yang sesuai lewat iv 100x/m
yaitu RL - Spo2: 99%
- Memonitor status gizi - Rr 20x/m
A: Masalah keperawatan
defisiensi volume cairan
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- berikan cairan
yang sesuai
- jaga
intake/asupan
yang akurat dan
catat output
pasien
- monitor tanda
vital
- monitor status
gizi
- tingkatkan
asupan oral
distribusikan asupan
cairan selama 24jam

Yogyakarta, 7
januari 2020

Perawat Dini
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.A DENGAN
VOMITUS PROFUSE DI BANGSAL IBNU SINA RS PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun Oleh:

Dini Arfiani

1910206135

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULITAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2020

Menghitung Kebutuhan Cairan Pada Anak


.      Konsep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari

fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan


perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut)

dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel

bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Keseimbangan cairan dan

elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam

seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan

yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler(CIS) dan cairan

ekstraseluler (CES). Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh

tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari

tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial, dan cairan transeluler.

Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah

cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus

seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Perbandingan CIS dengan CES: Dewasa = 2:1; Anak-Anak = 3:2; Bayi = 1:1.

Pada tubuh terdapat hampir 90% dari total berat badan adalah cairan. Persentasi cairan

tubuh manusia berbeda sesuai dengan usia. Persentasi cairan tubuh pada bayi sekitar

75%, anak 70%, pria dewasa 57%, wanita dewasa 55% dan dewasa tua 45% dari berat tubuh

total. Persentasi yang bervariasi tersebut dipengaruhi oleh lemak dalam tubuh dan jenis

kelamin.

Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-

paru dan gastrointestinal.

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan

kebutuhan cairan dan elektrolit.


2. Kulit

Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan

proses pengaturan panas.

3. Paru-paru

Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan

insensible water loss ± 400ml/hari.

4. Gastrointestinal

Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperan dalam

mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam

keadaan normal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari.

Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang

dikontrol oleh system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), sistem

aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.

Jenis Cairan

1. Cairan zat gizi (nutrien)

Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari.

Cairan nutrien dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, Nitrogen dan

vitamin untuk metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar

antara 200-1500 kalori perliter.

Cairan nutrien terdiri atas : Karbohidrat dan air, Asam amino, Lemak.

2. Blood volume expanders

Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume

darah sesudah kehilangan darah atau plasma.


Gangguan dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan

1. Hipovolume atau dehidrasi

Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan

pengeluaran cairan.

Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi, yaitu:

a. Dehidrasi isotonic, terjadi jika kekurangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang

seimbang.

b. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak

daripada elektrolitnya.

c. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya

daripada air.

2. Hipervolume atau overhidrasi

Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu, hipervolume

(peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).

Rumus Kebutuhan Cairan Anak-Anak Dalam 24 Jam

Kebutuhan cairan adalah bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisilogi kebutuhan ini

memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.

Rumus Kebutuhan Cairan

< 10 Kg = 100 cc/kg BB

10-20 Kg = 1000 cc + 50 cc/kg BB


(BB – 10 kg x 50)

>20 kg = 1500 cc + 20 cc/kg BB


(BB -20 kg x 20)
Contoh:
Seorang anak dengan berat badan 9 kg. Berapa kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jawab : 100 cc x 9 kg = 900 cc/24 jam

Rumus IWL Anak dalam 24 jam


IWL (Insensible water loss) adalah hilangnya cairan yang tidak dapat dilihat melalui evorasi
dan respirasi.
Rumus IWL:
25 % dari kebutuhan cairan / hasil kebutuhan cairan x 0.25
Menjawab kebutuhan cairan soal di atas:

Seorang anak dengan berat badan 9 kg. Kebutuhan cairan dalam 24 jam adalah 900 cc/24
jam. Berapa IWL anak tersebut?
Jawab : IWL= 900 x 0.25 = 225 cc/24jam

Anda mungkin juga menyukai