Anda di halaman 1dari 17

BAB I

DEFINISI

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu bukan menyusui yang
merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusui dini bukan program ibu menyusui tetapi
bayi yang harus aktif sendiri menemukan puting susu ibu dimana biasanya berlangsung
selama kurang lebih 1 jam.

Rekomendasi ASI Eksklusif


1. Mulai kegiatan menyusui dalam ½-1jam setelah lahir
2. Member ASI secara eksklisif dari usia 0-6 bulan
3. Makanan pendamping dapat di berikan ketika usia bayi lebih dari 6 bulan
4. Berikan makanan pendamping kepada semua bayi di atas 6 bulan
5. Lanjutkan kegiatan menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Manfaat ASI Eksklusif

1. Manfaat bagi Bayi


a. ASI mencukupi semua kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama untuk
tumbuh dan berkembang.
b. ASI mudah diserap oleh pencernaaan bayi sehingga semua nutrisi terserap
sempurna.
c. ASI melindungi bayi dari kesakitan dan infeksi :
1). infeksi saluran napas.
2). infeksi saluran pencernaan seperti diare atau mencret.
3). infeksi akut lainnya seperti otitis media, radang selaput otak dan infeksi
saluran kemih.
d. Efek jangka panjang ASI mampu mengurangi resiko penyakit jangka panjang
dengan sebab imunologi atau alergi, seperti asma dan kondisi atopi lainnya.
e. Bayi ASI memiliki tingkat kepandaian dan kemampuan kognitif yang secara
umum lebih tinggi dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI.
f. Skin to skin contact antara bayi dan bunda menciptakan kedekatan serta
perkembangan psikomotorik dan sosial yang lebih baik.
2. Manfaat bagi Ibu
a. Membantu mempercepat rahim kembali ke bentuk semula seperti sebelum
hamil.
b. Mengurangi resiko perdarahan setelah persalinan dan resiko kurang darah.
c. Mengurangi tindakan menelantarkan dan kekerasan pada anak.
d. Mengurangi resiko kegemukan.
e. Mengurangi stres dan kegelisahan.
f. Mengurangi resiko terkena kanker payudara, kanker indung telur, kanker
ovarium, dll
g. Memberikan manfaat menjaga jarak kelahiran.
h. Manfaat Bagi Keluarga
- Efisiensi pengeluaran untuk pembelian susu formula

B. Kontraindikasi Pemberian ASI

1. Bayi dengan galaktosemia klasik memerlukan formula khusus bebas


galaktosa.
2. Bayi dengan penyakit kemih beraroma syrup maple, memerlukan formula
khusus bebas leusin, isoleusin dan valin.
3. Bayi dengan fenilketonuria, memerlukan formula khusus bebas fenilalanin.

4. Ibu menderita sakit :

2
a. terinfeksi HIV
b. Ibu mederita penyakit parah (ex : sepsis/demam tinggi hingga tidak
sadarkan diri)
c. Ibu yang menderita infeksi herpes simplex tipe -1 (HSV-1) dan HSV-2 di
payudara
d. Ibu sakit berat, sedang menderita gangguan jiwa.

5. Ibu dalam pengobatan :


a. menggunakan obat psikoterapi jenis penenang, obat anti epilepsi dan
opioid
b. Radioaktif iodine 131
c. Penggunaan yodium atau yodofor topikal
d. Sitotoksik kemoterapi
Hal-Hal yang dilakukan untuk bayi yang mengalami kontraindikasi
pemberian ASI eksklusif adalah :
1). Pastikan terlebih dahulu score deteksi dini resiko alergi pada bayi
2).Kriteria untuk score deteksi dini resiko alergi adalah:
a). Jika nilai keluarga 0 maka tingkat resiko alergi kecil bayi boleh
diberikan susu formula sesuai kebutuhan bayi.
b). Jika nilai keluarga 1-3 maka tingkat resiko alergi sedang sehingga
bayi harus diberikan susu formula khusus yaitu susu formula
hypoalergenik
c). Jika nilai keluarga 4-6 maka tingkat resiko alergi tinggi sehingga
bayi harus diberikan susu formula khusus yaitu susu formula
hypoalergenik

C. Pencegahan Terhadap Infeksi


Variasi komposisi ASI
a. Kolostrum merupakan ASI yg di produksi oleh seorang ibu menyusui
beberapa hari pertama bersalin, warnanya pekat dan berwarna
kekuning-kuningan atau jernih
b. Susu matang (nature milk) merupakan ASI yg di produksi tubuh setelah
beberapa hari kwantitasnya bertambah banyak payudara terisi penuh,
keras dan berat di sebut juga ASI siap “keluar”
c. Susu awal (fore milk /laktosa) merupakan ASI yang di produksi tubuh
pada awal kegiatan menyusui
d. Susu akhir (hind milk/lemak) merupakan ASI yang di produksi tubuh
pada akhir pemberian ASI
e. Susu akhir tampak lebih putih di bandingkan dengan susu awal karena
mengandung lemak, lemak ini menjadi sumber energy. Hal ini
merupakan alasan utama untuk tidak melepas bayi dari payudara ibu
dengan segera.

D. Bahaya Pemberian Susu Buatan


Menghambat bonding ikatan batin antara ibu dan bayi
1. Rawan terhadap diare dan infeksi saluran pernafasan

3
2. Diare yang persisten
3. Malnutrisi
4. Definisi vitamin A
5. Mortalitas tinggi
6. Jeda kehamilan singkat
7. Rawan terhadap alergi dan intoleransi susu
8. Resiko terjangkit penyakit kronis meningkat
9. Kelebihan berat badan / obesitas
10. Tingkat intelektual rendah
11. Resiko tinggi terhadap anemia, kangker payudara, kangker ovarium/
indung telur.

BAB III

TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI

4
Syarat bayi yang di lakukan IMD adalah bayi sehat
a. Nilai Apgar > dari 7 atau bayi dengan asfiksia ringan
b. BB> 2500gr dan < 4000gr
c. Kehamilan > 36mg dan < 42mg
d. Lahir spontan pres kep
e. Tanpa infeksi intra partum

A. Tata laksana inisiasi menyusu dini pada persalinan normal


1. Mengevaluasi inform consent IMD yang telah mendapat persetujuan ibu, jika
ibu dan keluarga belum mendatangi informed consent, melakukan KIE kembali
KIE tentang manfaat dan tujuan IMD, selama menjelang persiapan proses
operasi atau saat persalinan
2. Setelah melahirkan bayi, meletakkan langsung di perut ibu, untuk di bersihkan
dan di potong tali pusat
3. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan di lakukan IMD
4. Memint izin kepada dr.SpOG dan dr. SpA bahwa akan di lakukan IMD
5. Melepaskan semua selimut atau handuk yang dipakai saat membersihkan bayi
6. Menopang dagu bayi dengan ibu jari dan telunjuk salah satu tangan
7. Memposisikan tengkurep di dada ibu, di antara kedua payudara ibu
8. Memposisikan kaki bayi mengangkang, tangan bayi kesamping seperti
merangkul ibu
9. Menutup kepala bayi dengan topi
10. Menutup tubuh bayi dengan selimut
11. Memastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin
12. Mengobservasi bayi melakukan IMD selama 1 jam
13. Melakukan pendokumentasian

B. Tata laksana inisiasi menyusui dini pada operasi Caesar


1. Mengevaluasi informed consent IMD yang telah mendapat persetujuan ibu,
jika ibu dan keluarga belum menandatangani informed consent, melakukan KIE
kembali KIE tentang manfaat dan tujuan IMD, selama menjelang pesiapan
proses operasi atau saat persalinan
2. Setelah melahirkan bayi, melakukan asuhan bayi baru lahir lalu
menghangatkan bayi di infant warmer
3. Membawa bayi kepada ibu
4. Meminta izin kepada dr.SpOG dan dr. SpA bahwa akan dilakukan IMD, jika
tidak memungkinkan melakukan IMD di ruang operasi menunggu ibu hingga
selesai o[perasi dan berada di ruang pemulihan
5. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan di lakukan IMD
6. Melepaskan semua selimut, pakaian, sarung tangan dan sarung kaki bayi
7. Menopang dagu bayi dengan ibu jari dan telunjuk salah satu tangan
8. Memposisikan tengkurep di dada ibu, di antara kedua payudara ibu
9. Memposisikan kaki bayi mengangkang, tangan bayi ke samping seperti
merangkul ibu
10. Menutup kepala bayi dengan topi
11. Menutup tubuh bayi dengan selimut

5
12. Memastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin
13. Mengobservasi bayi melakukan IMD selama 1 jam
14. Melakukan pendokumentasian

BAB IV

DOKUMENTASI

6
1. CARA MELAKUKAN PENILAIAN KEGIATAN MENYUSUI
a. Bagaimana cara ibu menggendong bayinya saat menyusui
b. Bagaimana respon bayi saat menyusui
c. Bagimana ibu memposisikan bayinya terhadap payudara
d. Apakah bayi tampak melekat dan nyaman pada payudara
e. Bagaimana proses menyusui berakhir
f. Apakah bayi tampak puas
g. Bagaimana perasaan ibu saat menyusui

2. PELAPORAN
Laporan di buat berdasarkan laporan harian (Buku Register) jumlah bayi yang
melakukan IMD dan ASI Eksklusif dan laporan akan direkap dalam bentuk laporan
bulanan dan dilaporkan ke tim PONEK yaitu
a. Jumlah total bayi yang lahir (tanpa ada kontra indikasi menyusui)
b. Jumlah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif
c. Jumlah bayi yang mendapatkan IMD baik yang lahir spontan maupun yang
lahir caesar

BREAST PUMP

Pengertian : Breast Pump adalah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan air
susu ibu dan langsung menampungnya pada botol sebagai persediaan
ketika bayi tidak bisa menyusu langsung.
Tujuan :

7
1. Memudahkan ibu memberikan ASI ketika mengalami puting susu luka/retak, puting
susu terbenam/datar
2. Pompa ASI ini juga memudahkan para ibu memberikan ASI pada bayi yang tidak
dapat menyusu secara langsung akibat gangguan menghisap, bibir sumbing, lahir
premature dan ibu yang meninggalkan bayinya untuk bekerja.

Komponen Breast Pump

1
10
2

3 4

7 6
8 5
9 11

1. Corong 6. Adaptor 11. Kaki botol


2. Konektor 7. Topi pelindung
3. Ujung katup 8. Cakram
4. Membran katup 9. Tutup
5. Botol 10. Unit motor

Prosedur Penggunaan
1. Untuk pemakaian pertama dan selanjutnya bersihkan dahulu breast pump
a. Urai set breast pump per komponennya dan pisahkan unit motornya agar
tidak sampai terkena air.
b. Bilas semua komponen dengan air bersih dan dingin
c. Bersihkan semua komponen dengan air sabun khusus perawatan alat bayi
(contoh : sleek)
d. Bilas semua komponen dengan air bersih dingin
e. Keringkan dengan kain bersih atau biarkan mengering diatas kain bersih
atau taruh set breast pump di rak atas atau rak pisau jika
membersihkannya di pencuci perabot
2. Untuk pemakaian setiap hari cara membersihkannya :
a. Urai set breast pump per komponennya
b. Rendam komponen corong, konektor, ujung katup,membrane katup, botol,
topi pelindung, cakram, tutup, kaki botol dalam air dan rebus selama 5
menit
c. Keringkan dengan kain bersih atau biarkan mengering di atas kain bersih
3. Cara membersihkan unit motornya adalah lap dengan kain bersih dan lembab

8
4. Cara merakit set breast pump (Baca dengan teliti petunjuk pemakaian pada
masing-masing merk)
a. Dorong membran katup dengan hati-hati ke ujung katup sampai terpasang
sempurna
b. Tekan corong ke konektor
c. Tekan ujung dan membran katup ke konektor pasang ujung katup
penyamping
d. Kencangkan botol ke corong
e. Masukkan unit motor ke konektor
f. Putar unit motor ke kanan sampai kompartemen baterai terpasang di atas
botol
5. Persiapan Memompa
a. Pasang corong ke payudara anda. Posisikan putting tepat di tengah-tengah
terowongan
b. Tahan corong ke payudara dengan ibu jari dan telunjuk anda. Sangga
payudara dengan telapak tangan Anda.

6. Memompa (Baca dengan teliti petunjuk pemakaian pada masing-masing merk)


a. Atur control vakum ke minimum
b. Nyalakan pompa ASI geser saklar ke start
c. Naikkan control vakum ke MAX sampai terasa sedikit tidak nyaman.
Kemudian turunkan sedikit ke MIN. Pastikan ASI mengalir masuk ke botol
dengan benar.
d. Matikan pompa ASI. Geser saklar ke stop
e. Gunakan kaki botol untuk mencegahnya terbalik
f. Tutup botol dan simpan ASI dalam lemari penyimpanan.
g. Setelah memakai cuci kembali seluruh komponen dan unit motor di
sambungkan ke charger agar saat memerlukan bisa langsung dipakai.

CARA PENYIMPANAN ASI DENGAN KONTAINER DAN CARA PERAWATANNYA

Pengertian : Cara penyimpanan ASI dengan kontainer sangat penting diketahui oleh
ibu- ibu yang sedang menyusui karena akan mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan
kepada bayi. Cara perawatannya juga sangat penting agar kandungan ASI tersebut
tidak berubah selama penyimpanan.

Tujuan :

9
1. Memudahkan untuk ibu yang bekerja diluar rumah tetap memberikan ASI dan
menyimpannya dengan benar.
2. Memudahkan ibu jika bepergian dan tidak bisa menyusui bayinya langsung.

Cara Penyimpanan ASI dengan container dan cara perawatannya :


1. Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP) adalah
a. Wadah yang keras dan terbuat dari kaca atau plastic keras sehingga dapat
menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lama
b. Kantong plastic khusus sebagai wadah penyimpanan ASIP dalam jangka
waktu pendek yaitu kurang dari 72 jam. Tidak dianjurkan untuk menyimpan
ASIP menggunakan kantong plastic dalam jangka waktu lama karena
plastic dapat tumpah, bocor, terkontaminasi dan beberapa komponen ASI
dapat menempel pada kantong plastic sehingga nilai gizi ASI berkurang.
c. Wadah penyimpanan sebaiknya kedap udara.

Contoh Botol ASI perah

2. Jangan menyimpan ASI di botol hingga penuh, sisakan sedikit ruang. Karena saat
ASI dibekukan akan memuai dan bisa membuat wadah penyimpanan pecah atau
terbuka jika dipaksakan.
3. Sesuaikan jumlah pemberian ASIP dengan usia bayi
4. Beri label di semua wadah ASI dengan data nama anak, tanggal, jam ibu memerah
5. ASI perah yang dikeluarkan dalam hari yang sama dapat digabung menjadi satu.
Caranya dinginkan ASI yang baru diperah minimal 1 jam dalam lemari es
kemudian tambahkan ke dalam ASI sebelumnya yang sudah didinginkan dalam
wadah lain.
6. Jangan menambahkan ASI yang hangat kedalam ASI yang sudah dibekukan.
7. Warna ASI bisa berbeda setiap harinya tergantung dari diet ibu. ASI dapat terlihat
kebiruan, kekuningan atau kecoklatan
8. ASI yang dibekukan juga mempunyai bau yang berbeda dari ASI segar. Tidak ada
alasan membuang ASI selama bayi masih mau meminumnya
9. Metode penyimpanan ASI perah:

Penyimpanan ASIP ASIP Beku ASIP yang Sisa Catatan


segar yang sudah sudah Minum
Dicairkan dihangatkan

10
Suhu Ruang (160C- 3-4 jam 4 jam Segera 1 jam Sebelum
290C) 6-8 jam (Jika (optimal) diminumkan buang jika dan
kondisi sangat masih sesudah
bersih) tersisa memerah
ASI wajib
mencuci
tangan
hingga
bersih

Coolerbag + es 24 jam Tidak Tidak Buang Gunakan


batu atau ice pack disarankan disarankan Botol
(4-150C) kaca atau
Lemari es (00-40C). 3 hari 24 jam lebih 4 jam Buang botol BPA
simpan di kulkas (optimal) dari itu tidak free
bagian dalam, diketahui
jangan di bagian keamanannya
pintu 8 hari (Jika
kondisi sangat
bersih)
Freezer Lemari 2 minggu Tidak boleh Tidak boleh Buang Wadah
es 1 dibekukan dibekukan ASIP
Simpan pintu (- kembali kembali dicuci
di 150C) dengan
freezer Lemari es 3-6 bulan sabun
bagian 2 pintu (- dan
dalam, 180C) dibilas air
jangan di Freezer 6-12 bulan panas
bagian tunggal
pintu

1. Cara menghangatkan ASIP beku


a. Memindahkan ASIP kedalam lemari es atau kulkas (suhu 40C) pada malam
hari sebelum digunakan agar ASIP mencair

b. Sebelum diberikan pada bayi, hangatkan ASIP dengan menempatkan


wadah penyimpanan ASI dalam air hangat yang mengalir atau mangkok
berisi air hangat. Usahakan jangan sampai air hangat pada mangkok
menyentuh bibir wadah penyimpanan ASI
c. Selama proses menghangatkan ASIP, sebaiknya tidak menggunakan
microwave oven atau kompor untuk memanaskan ASIP. Tindakan tersebut

11
dapat meninggalkan noda dan menghancurkan antibody yang terkandung
dalam ASI
2. Sebelum diberikan kepada bayi, kocok dengan lembut wadah yang berisi ASIP
sampai tercampur rata. Jangan kocok dengan kuat karena ASI dapat terpisah
kandungannya saat proses penyimpanan karena tidak homogen.
3. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah ada beberapa alat yang diperlukan untuk
membantu penyimpanan ASIP antara lain :
a. Peralatan yang wajib dibawa bagi ibu pekerja yang memerah ASI adalah
pompa ASI (breast pump) namun lebih disarankan memerah ASI
menggunakan tangan, botol kaca atau plastik ASIP, ice gel, cooler bag atau
termos yang diisi dengan es batu
b. Selama dikantor, usahakan untuk tidak meninggalkan salah satu jadwal
memerah, misal sebanyak 3kali. Hal yang perlu diperhatikan adalah
frekwensi memompa. Jadi sesibuk apapun ibu harus tetap disiplin pada
jadwal meski hanya 10-15 menit.

CUP FEEDING

Pengertian : cup feeding adalah proses memberikan makanan kepada bayi dengan
menggunakan media cup feeder (seperti sloki) ketika ibu terpisah dari bayi.
Biasanya cup feeding dipilih oleh ibu-ibu yang ingin meninggalkan anaknya
untuk bekerja. Dalam kondisi tertentu cup feeding pun bisa diberikan
misalnya dalam kasus relaktasi (ibu yang berhenti menyusui kemudian
berkeinginan menyusui) dimana bayi harus melepas dot dan dibantu minum
dengan cup feeder, ibu yang sakit dan tidak bisa menyusui langsung
anaknya, ada juga kondisi bayi premature dan harus dirawat di tempat
khusus sehingga ibu harus memerah ASI dan tidak bisa menyusui
langsung.

12
Cup feeder

Tujuan :

1. Menghindari bayi terkena bingung putting sehingga ibu bisa menyusui bayi
sepenuhnya tanpa takut bayi akan menolaknya
2. Prinsip minum sama seperti minum menggunakan gelas, tidak perlu memikirkan
menyapih dari gelas karena manusia selamanya akan minum dari gelas
3. Tidak perlu repot untuk cuci steril, bentuk cup feeder yang menyerupai gelas kecil
dan tidak mempunyai lekuk seperti botol membuat cup feeder bisa dibersihkan
dengan mudah dan tidak menjadi sarang perkembangan bakteri akibat
pembersihan yang kurang benar
4. Harga cup feeder relatif murah dan bisa digunakan dalam jangka waktu sampai 6
bulan.

Cara Pemberian Cup Feeding :


1. Bayi diposisikan setengah duduk, untuk bayi dengan usia masih muda boleh
dibedong agar lebih gampang memposisikan bayi. Pastikan tangan bayi aman
terbungkus untuk mencegah bayi meraih cangkir.
2. Letakkan serbet dibawah dagunya untuk menyerap ASI yang mungkin tumpah
3. Batas pengisia cup feeder adalah 30ml, mulailah dengan 20ml dahulu untuk
menghindari ASIP terbuang percuma. Tuangkan ASIP kedalam cup feeder.
4. Secara perlahan tempatkan bagian cup feeder pada bibir bagian bawah, pinggiran
cup feeder harus menyentuh sudut dari bibir bagian atas.
5. Secara perlahan miringkan cup feeder, sehingga ASI menyentuh bibir bayi bagian
atas namun tidak tumpah kemudian tunggu bayi menyeruput dan biasanya
sesekali bayi mengeluarkan lidahnya, bayi akan menyeruput perlahan seperti
minum dari gelas. Pemberi bertugas menjaga aliran bukan menuangkan.
6. Usahakan member ASIP melalui cup feeder sesaat sebelum bayi menunjukan
tanda-tanda kelaparan, karena dalam kondisi kelaparan bayi lebih susah diajak
untuk bekerjasama dan cenderung marah sehingga membuat pemberi panik.
7. Terkadang bayi tersedak saat awal-awal pemberian ASIP dengan cup feeding, hal
itu normal terjadi dan untuk penanganannya adalah pemberi bisa menelungkupkan
bayi dalam pangkuannya sambil mengelus ataupun menepuk perlahan
punggungnya ataupun bayi tetap dalam posisi setengah duduk sambil ditepuk-
tepuk perlahan punggungnya

13
8. Jangan lupa selalu menyendawakan bayi setiap kali bayi selesai minum.
Menyendawakan bisa dilakukan dengan cara menggendong bayi dalam posisi
berdiri dan meletakkan kepalanya ke pundak kita sambil mengelus-elus
punggungnya.

Contoh cup feedeing yang benar

PERALATAN ASIP

Pengertian : Peralatan ASIP adalah alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang
berencana untuk memerah ASInya.

Tujuan
1. Membantu ibu memerah ASI dan menyimpannya bila tidak menyusui bayinya
secara langsung
2. Mencegah terjadinya payudara bengkak akibat tidak menyusui bayinya secara
langsung

Sasaran
1. Untuk ibu-ibu yang bekerja

14
2. Untuk ibu-ibu yang terpisah dengan bayi oleh karena bayinya perlu perawatan
khusus misalnya bayi lahir premature tetapi tidak bekerja
3. Untuk ibu-ibu yang sesekali tidak dapat menyusui bayinya secara langsung

Alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang bekerja adalah :


1. Alat yang wajib dimiliki
a. Breast pump (alat pemompa ASI), bisa yang manual atau yang elektrik
tergantung keinginan ibu dan juga dengan harga yang berbeda
b. Botol ASI perah
c. Lemari es / freezer
d. Cup feeder
e. Cooler bag
f. Ice gel
g. Penjepit botol
h. Warmer
i. Breast pad
j. Bra menyusui
k. Sikat pembersih botol
l. Box breast pump
2. Alat-alat tambahan yang bisa dimiliki
a. Nipple cream
b. Bantal menyusui
c. Sterilizer
d. Apron menyusui
e. Nipple shield

Alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang terpisah dengan bayi oleh karena bayinya
perlu perawatan khusus misalnya bayi lahir premature tetapi tidak bekerja adalah
1. Alat yang wajib dimiliki
a. Breast pump (alat pemompa ASI), bisa yang manual atau yang elektrik
tergantung keinginan ibu dan juga dengan harga yang berbeda
b. Botol ASI perah
c. Lemari es / freezer
d. Cup feeder
e. Penjepit botol
f. Warmer
g. Breast pad
h. Bra menyusui
i. Sikat pembersih botol
j. Box breast pump
2. Alat-alat tambahan yang bisa dimiliki
a. Nipple cream
b. Bantal menyusui

15
c. Sterilizer
d. Apron menyusui
e. Nipple shield

Alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang sesekali tidak dapat menyusui bayinya secara
langsung adalah
1. Alat yang wajib dimiliki
a. Breast pump (alat pemompa ASI), bisa yang manual atau yang elektrik
tergantung keinginan ibu dan juga dengan harga yang berbeda
b. Botol ASI perah
c. Lemari es / freezer
d. Cup feeder
e. Penjepit botol
f. Warmer
g. Breast pad
h. Bra menyusui
i. Sikat pembersih botol
j. Box breast pump
2. Alat-alat tambahan yang bisa dimiliki
a. Nipple cream
b. Bantal menyusui
c. Sterilizer
d. Apron menyusui
e. Nipple shield

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii
BAB I DEFINISI……………………………………………………………………………. 1
BAB II RUANG LINGKUP…………………………………………………………………. 2
A Manfaat Asi Eksklusif…………………………………………………………. 2
B Kontraindikasi Pemberian ASI……………………………………………….. 2
C Pencegahan terhadap Infeksi………………………………………………... 3
D Bahaya Pemberian Susu Buatan……………………………………………. 4
BAB III TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI…………………………………….. 5
A Tata Laksana IMD pada persalinan normal………………………………… 5
B Tata Laksana IMD pada operasi Caesar……………………………………. 5
BAB IV DOKUMENTASI…………………………………………………………………….. 7

16
17

Anda mungkin juga menyukai