Nah, untuk mengetahui seberapa besar kenaikan pertumbuhan ekonomi dari satu
periode ke periode lainnya, ada rumus yang digunakan yakni LPE atau Laju
Pertumbuhan Ekonomi. Adapun rumusnya sebagai berikut.
IMAGE
Coba simak contoh di bawah ini agar kamu bisa lebih mengerti.
Jika PDB riil 2018 dari negara P sebesar Rp1.450 triliun, sedang PDB riil 2017
adalah Rp1.250 triliun, berapa besar pertumbuhan ekonomi pada 2018 atas dasar
2017?
LPE = IMAGE
Jadi, pertumbuhan ekonomi pada 2018 atas dasar 2017 adalah sebesar 16%.
Quipperian, kamu juga pasti pernah dengar pembangunan ekonomi, kan? Ternyata
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi itu berbeda, lho. Apa saja
perbedaannya jika dilihat dari indikasinya?
1) Aliran Klasik
Adam Smith
David Ricardo
Teori yang dikemukakan David Ricardo mirip dengan Adam Smith, dengan asumsi
faktor alam dianggap tetap, sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat hingga
suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan jadi rendah dan tidak berkembang.
Harrod-Domar
3) Teori Historis
Friedrich List
Menurut List, teori historis ada beberapa tingkatan yaitu masa berburu dan
mengembara, masa beternak dan bertani, masa kerajinan dan industri, serta masa
industri dan perniagaan.
Karl Bucher
Bucher membagi teori historis dalam 4 tingkatan, yakni rumah tangga tertutup,
rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.
W.W. Rostow
Rostow membagi teori historis dalam 5 tingkatan, yakni masyarakat tradisional yang
masih mementingkan diri sendiri, prasyarat lepas landas, lepas landas (take off),
tingkat kematangan (maturity), dan masa konsumsi tinggi (high consumption).
4) Teori Schumpeter
Kalau teori yang satu ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
para pengusaha atau enterpreneurship. Peranan pengusaha sangat penting karena
pengusaha pasti selalu melakukan inovasi yang memengaruhi pertumbuhan
ekonomi.