Anda di halaman 1dari 18

BAB III

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINALIS
DI RUANG ZUMAR RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

I. DATA DASAR

A. Identitas pasien

1. Nama Pasien : Tn S

2. Usia : 63 Tahun

3. Status Perkawinan : Menikah

4. Pekerjaan : Petani

5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SD

7. Suku : Sunda

8. Bahasa yangg digunakan : Sunda/Indonesia

9. Alamat Rumah : Kp Legok Gede RT 03 RW 04 Bandasari

Ciluncat

10. Sumber Biaya : BPJS PBI

11. Tanggal Masuk RS : 31-10-2019

12. Tanggal Operasi : 31-10-2019

13. Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis

14. Tanggal pengkajian : 01-11-2019

15. No Medrek : 708190

B. Sumber Informasi (Penaggung Jawab)

1. Nama : Ny. E

2. Umur : 59 tahun

3. Hubungan dengan klien : Istri

4. Pendidikan : SD

5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


6. Alamat : Kp Legok Gede RT 03 RW 04 Bandasari

Ciluncat

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Keluhan utama

Nyeri luka operasi

B. Riwayat Kesehatan saat Pengkajian

Klien mengatakan nyeri luka operasi diselangkangan kanan, nyeri dirasakan terasa

perih, nyeri dirasakan bertambah jika klien bergerak dan berkurang jika

diistirahatkan, skala nyeri 4 (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul

C. Riwayat Kesehatan masuk RS

Menurut klien sudah 2 bulan terdapat benjolan di selangkangan kanan, benjolan

hilang timbul, benjolan keluar ketika klien mengedan atau klien berdiri, tapi ketika

klien istirahat benjolan tidak keluar. Klien bekerja sebagai petani dan sering

mengangkat beban berat. 1 minggu sebelum masuk RS klien merasakan sakit pada

benjolan di selangkangan kanan, sehingga klien berobat ke poliklinik dan disarankan

untuk dilakukan operasi hernia.

D. Riwayat Kesehatan lalu

Menurut klien , sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang sama seperti kondisi

sakit yang dialami nya saat ini, atau sakit kronis lainnya. Klien baru pertama kali

dirawat di RS. kiien tidak mempunyai penyakit hipertensi atau DM

E. Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama

dengan klien dan juga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

Hipertensi, DM

F. Psikososial dan Spiritual

Klien seorang ayah dari 5 orang anak. Selama di RS klien bersikap ramah dan

terbuka terhadap petugas kesehatan, klien dapat berintreraksi dengan klien lainnya,
klien mengatakan hubungan di lingkungan rumahnya baik, klien tidak merasa minder

klien menerima kondisinya saat ini. Klien mengatakan kadang-kadang mengikuti

sholat berjama'ah karena mesjid nya sedikit jauh dari rumaahhnya. Klien yakin

penyakitnya akan sembuh, klien mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan

ibadahnya dengan taat dan juga pada saat sakit.

G. Pola Kebiasan sehari hari sebelum dan saat sakit

No Pola aktIfitas Dirumah Di rumah sakit


1. Pola nutrisi dan cairan
( sebelum dan saat sakit)
a. Pola Nutrisi
Asupan: (√) Oral Oral Oral
( ) Enteral
( ) TPN
Frekuensi makan : Rutin 3x/hr Rutin,3x/ hr

Nafsu makan
( √) Baik 1 Porsi habis 1 Porsi habis
( ) Sedang (jelaskan
Alasannya )
( ) Kurang (jelaskan
Alasannya
Diet : Nasi lauk pauk Diet nasi
sayuran
Makanan Tambahan:
Makanan yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai/alergi/pantangan

Kebiasaan makan: Tidak ada Tidak ada


kebiasaan kebiasaan

Perubahan BB 3 bln 61 kg 61 Kg
terakhir :
( ) Bertambah.......Kg
( ) Tetap
( ) Berkurang........Kg

b. Pola Cairan
Asupan Cairan :
No Pola aktIfitas Dirumah Di rumah sakit
( √) Oral Oral Oral
( ) Parenteral
Jenis : …….. Air putih Air putih, Infus
RL 20 gtt/menit

Frekuensi : ............... 5-6 gelas/hr 3-5 gelas/hr

Volume total.........cc/hr ± 1.900 cc/24 jam ± 1500 cc/24


jam
2. Pola eliminasi ( sebelum dan
saat sakit )
a. BAB
Frekwensi 1x/ hari Belum BAB
Waktu Pag hari
Konsistensi Lembek
Warna Kuning
Bau kecoklatan
Keluhan Khas
Penggunaan Tidak ada
laxatif/pencahar keluhan
Tidak
b. BAK
Frekwensi 5-6x/hr 4-5x/hr
Waktu Tidak tentu Tidak tentu
Jumlah 1200/ 24 jam

Warna Kuning Kuning


Bau Khas Khas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Output perhari 1200 cc/ 24 jam 1000cc/24Jam
c. IWL (insesible water lose) IWL :
(15X58)/24 jam
= 36,3 cc
3. Pola tidur
a. Siang
Lama tidur I jam ± 2 jam
Kwalitas tidur Nyenyak Nyenyak

Keluhan Tidak ada Tidak ada


b. Malam
Lama tidur ± 6-7 jam ± 6-7 jam
Kwalitas tidur Nyenyak Nyenyak
Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Kebiasaan menggunakan Tidak ada Tidak ada


obat tidur
4. Personal hygene
a. Mandi
Frekwensi 2x/ hari Selama d Rs di
waktu Pagi dan sore bantu oleh istri (
di seka)
b. Oral hygiene
No Pola aktIfitas Dirumah Di rumah sakit
Frekwensi 2x/ hari 1x/hari
Waktu Pagi dan sore (ditempat tidur
dibantu oleh
istrinya)
c. Cuci rambut 2x/ minggu Selama di RS
Frekwensi Pagi dan sore klien belum
pernah cuci
rambut
5. Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
a. Merokok : ( ) ya Tidak merokok Tidak merokok
( ) tidak
- Frekuensi :
- Jumlah :
- Lama pemakaian :
b. Minuman keras : ( ) ya Tidak minum- Tidak minum-
( ) tidak minuman keras minum keras
- Frekuensi :
- Jumlah :
- Lama pemakaian :

c. Ketergantungan obat : ( ) Pasien tidak Klien hanya


ya sedang diberi obat yang
jika ya jelaskan : Jenis, mengkonsumsi diprogramkan
Lama pemakaian, obat obatan jenis oleh DPJP
Frekuensi dan Alasan apapun

6. Pola aktivitas dan latihan


( sebelum dan saat sakit ):
a. Kegiatan dalam pekerjaan Klien bekerja Klien berbaring
: sebagai petani di tempat tidur

b. Waktu bekerja :
c. Kegiatan waktu luang : Kegiatan luang
d. Kegiatan dalam digunakan untuk
beraktivitas : menjual sayuran
e. Olahraga : Klien mengatakan
-jenis : tidak pernah
- Frekuensi melakukan olah
raga

f. Keterbatasan dalam hal : Klien mengatakan Klien dibantu


( ) Mandi dapat melakukan istri
( )Menggunakan mandi dan
pakaian berpakaian
( ) Berhias sendiri

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum

- Kesadaran : Compos Mentis

- Tekanan darah :151/95 mmhg

- Nadi :70x/ menit

- Respirasi :21x/ menit

- Suhu :36,4oc

- BB/TB :61kg/162cm

2. Pemeriksaan fisik per system

a. Sistem kardiovaskuler

Irama jantung reguler, tidak ada bunyi tambahan, tidak ada peningkatan vena

jugularis, nadi 70x/menit, tidak ada cyanosis, CRT < 2 detik.

b. Sistem pernafasan

Hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat

pengeluaran sekret dan tidak ada pembengkakan, tidak ada kemerahan pada

sinus, tidak terdapat nyeri tekan pada hidung dan sinus. trakhea simetris posisi

ditengah, Dada simetris terdapat retraksi dinding dada. Ekspansi paru simetris.

Irama nafas reguler RR 20x/menit,tidak terdengar suara tambahan seperti

Ronchi, wheziing pasien tidk menggunakan alat bantu nafas.

c. Sistem neurologis

Kesadaran composmentis, memori baik, orientasi baik,koordinasi baik,

kelemahan tidak tampak, tidak ada tremor, dapat membedakan bau minyak kayu

putih dengan minyak wangi, dapat membedakan sensasi kapas dan benda

tajam.reflek babinski negatif, tidak ada kaku kuduk.

d. Sistem pencernaan

Bibir simetris, bibir tampak lembab, keadaan mulut dan gigi bersih, keadaan lidah

tidak kotor, bising usus 8x/ menit, tidak ada muntah, tidak ada keluhan mual

e. Sistem urogenital
Klien mengatakan BAK sering dengan warna kuning jernih, tidak ada keluhan

saat BAK

f. Sistem integumen

Tidak ada hiperpigmentasi dan tidak cyanosis. turgor kulit menurun, kulit tanpa

keriput, terdapat luka operasi ukuran 6-7 cm ditutup perban pod 1

g. Sistem muskuloskeletal

Ekstremitas atas : bentuk simestris, jumlah jari lengkap, dapat menggerakan

jarai-jari sendiri, pergerakan bebas, kekuatan otot 5, pada tangan kiri terpasang

infus RL 20 gtt/mnt

Ekstremitas bawah : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, dapat menggerakan

jari-jari kaki, tidak terdapat oedema pada kaki kanan dan kiri, kekuatan otot 5

terbukti klien dapat digerakan ke segala arah.

h. Sistem Imun dan Hematologi

Tidak ada petechie dan perdarahan

i. Sistem Endokrin

Tidak didapatkan pembesaran kelenjar tiroid maupun paratiroid, tidak teraba

pembesaran kelenjar getah bening

j. Sistem Penglihatan dan Pendengaran

Sistem penglihatan

Kedua mata klien simetris, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret mata di kedua

mata, klien mampu menggerakan bola mata di kedua mata, fungsi penglihatan

baik klien mampu membaca dengan tulisan harus didekatkan klien mampu

membaca name tag mahasiswa, klien menggunakan kaca mata.

Sistem pendengaran

Kedua telinga klien simetris, telinga sejajar dengan kantus mata, tidak ada lesi,

fungsi pendengaran baik terbukti klien mampu menjawab semua pertanyaan

perawat dengan baik tanpa menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada

nyeri di bagian telinga


I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan diagnostik

Tanggal 22-10-2019

Thorak :

Tidak tampak TB paru akif

Tidak tampak kardiomegali

 Pemeriksaan laboratorium

Tgl 22-10-2019

Nama Hasil Unit Nilai Ket


pemeriksaan Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 11,2 Gram/dL 13,0-18,0 Menurun
Leukosit 7660 Sel/UL 3800- Normal
10600
Eritrosit 4,06 Juta/UL 4,5-8,5 Normal
Hematokrit 34,6 % 40-52 Menurun
Trombosit 252000 Sel/UL 150000 Normal
-440000
Kimia klinik
AST (SGOT) 20 U/L 10-34 Normal
ALT (SGPT) 21 U/L 9-43 Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 33 mg/dL 10-50 Normal
Kreatinin 1,47 Mg/dL 0,9-1,15 Normal
Gula Darah
Glukosa Darah 189 Mg/dL 70-200 Normal
Sewaktu

J. PENATALAKSANAAN

 Penatalaksanaan Medis

N Jenis obat dosis Rute Indikasi Efek


o samping
1 Ceftizoxim 3x1 Injeksi Obat untuk Gatal-gatal,
(Gol; Jam 04.00 (IV) mengobati kesulitan
Sefalosforin Jam 12.00 berbagai jenis bernafas,
Jam 20.00 infeksi yang pembengkak
disebabkan an wajah,
bakteri bibir, lidah
dan
tenggorokan
N Jenis obat dosis Rute Indikasi Efek
o samping
2 Keterolac 3x1 Injeksi Obat untuk Sakit perut,
(Gol: NSAID) Jam 04.00 (IV) mengatasi sakit kepala,
Jam 12.00 nyeri sedang mengantuk,
Jam 20.00 hingga nyeri berkeringat,
berat untuk telinga
sementara berdenging,
diare,
konstipasi,
mual,
muntah
 Penatalaksanaan keperawatan

1. Relaksasi nafas dalam

2. Perawatan luka

3. Edukasi perawatan luka dan cuci tangan

K. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1 Data Subjektif kelemahan otot abdomen, Nyeri akut
mengangkat beban berat
Klien mengatakan nyeri luka
operasi diselangkangan kanan,
Tekanan intra abdomen
nyeri dirasakan terasa perih,
nyeri dirasakan bertambah jika
klien bergerak dan berkurang Peregangan rongga dinding

jika diistirahatkan, skala nyeri 4


(0-10), nyeri dirasakan hilang Herniasi
timbul
Cincin hernia
Data Objektif
- Klien tampak meringis Hernia inguinalis
- Terdapat luka operasi ukuran
6-7 cm ditutup perban pod 1 Post operasi
- TD :151/95 mmhg
- Nadi :70x/ menit luka insisi
- Respirasi :21x/ menit
Suhu :36,4oc terputusnya kontinuitas
jaringan
Pelepasan mediator nyeri
(histamin, bradikinin,
prostaglandin, serotinin)

Stimulasi saraf

Hipotalamus

Nyeri dipersepsikan
2 Data Subjektif : kelemahan otot abdomen, Defisit
mengangkat beban berat pengetahuan
Klien mengatakan tidak
mengetahui cara merawat luka
Tekanan intra abdomen
post operasi
Data Objektif :
a. Terdapat luka operasi ukuran Peregangan rongga dinding

6-7 cm ditutup perban pod 1


b. Klien tampak kebingungan Herniasi

Cincin hernia

Hernia inguinalis

Post operasi

luka insisi

terputusnya kontinuitas
jaringan

kurang terpaparnya informasi


3 Data Subjektif kelemahan otot abdomen, Resiko infeksi
mengangkat beban berat
-
Data Objektif
Tekanan intra abdomen
a. Terdapat luka operasi
ukuran 6-7 cm ditutup
perban pod 1 Peregangan rongga dinding
b. Hb : 11,2 gr/dL
c. Lekosit : 7660 sel/uL Herniasi
d. Eritrosit : 4,06 juta/UL
e. Hematokrit : 34,6 % Cincin hernia
f. Trombosit : 252000 Sel/UL

Hernia inguinalis

Post operasi

luka insisi

terputusnya kontinuitas
jaringan

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d DS, DO

2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi d.d DS, DO

3. Resiko infeksi d.d efek prosedure invasif


IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA


NO Dx.Kep INTERVENSI RASIONAL
HASIL

1 Tupan: Manajemen nyeri Manajemen nyeri


I setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, kualitas 1. Mempermudah dalam menentukan
nyeri dan intensitas nyeri intervensi selanjutnya
3 x 24 jam diharapkan nyeri
2. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui kualitas nyeri klien
teratasi 3. Identifikasi faktor yang memperberat 3. Meminimalisir timbulnya nyeri
dan memperingan nyeri
Tupen:
setelah dilakukan asuhan Terapeutik Terapeutik
keperawatan 1x 8 jam 1. Berikan teknik non farmakologi seperti 1. Dapat mengurangi rasa nyeri
diharapkan agen pencedera teknik relaksasi 2. Istirahat yang cukup dan tidur dapat
2. Fasititasi istirahat dan tidur membuat badan menjadi rileks
fisik (tindakan operasi)
membaik Dengan kriteria hasil Edukasi
: Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri 1. Menambah pengetahuan atau
- Klien tidak tampak 2. Ajarkan teknik non farmakologi (teknik
informasi terhadap klien
meringis napas dalam) 2. Relaksasi nafas dalam mampu
- Skala nyeri menjadi 1 (0- mengurangi nyeri
10) Kolaborasi Kolaborasi
- TTV dalam batas normal 1. Kolaborasi pemberian analgetik 1. Obat analgetik dapat membantu
TD : 120/80 mmHg mengurangi nyeri
Respirasi : 18- 20 x/m
Nadi : 60-100 x/m

2 II Tupan: Edukasi kesehatan Edukasi kesehatan


Observasi Observasi
setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Agar klien menerima informasi yang
keperawatan selama kemampuan menerima informasi diberikan dengan fokus
Terapeutik
1x7jam defisit pengetahuan
Terapeutik 1. Materi dan media sangat penting
teratasi saat akan memberikan pendidikan
1. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan kesehatan
Tupen: 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan 2. Agar klien siap menerima
setelah dilakukan asuhan sesuai kesepakatan informasi yang akan diberikan
keperawatan 1x 30 menit 3. Berikan kesempatan untuk 3. Agar klien dapat memahami apa
kurang terpaparnya informasi bertanya yang belum dimengerti setelah
mengenai perawatan luka Edukasi ditanyak kepada pemberi materi
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
tersampaikan Edukasi
mempengaruhi kesehatan
Dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan 1. Agar klien dapat mengetahui
- Klien dan keluarga sehat faktor apa saja yang dapat
mengetahui cara merawat memperburuk dan memperbaiki
luka dengan baik kesehatannya
- Klien tidak kebingungan 2. Perilaku hidup bersih dan sehat
dapat menngkatkan kualitas hidup
klien
3. III Tupan: a. Perawatan Luka a. Perawatan Luka
setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
keperawatan selama 1. Monitor karakteristik luka (drainase, 1. Memberikan informasi dasar tentang
3 x 24 jam diharapkan tidak warna, ukuran dan bau) kondisi luka dan menentukan intervensi
terjadi infeksi selanjutnya
2. Monitor tanda-tanda infeksi 2. Untuk mengetahui adanya infeksi
sehingga dapat dicegah
Tupen: Terapeutik
Terapeutik
setelah dilakukan asuhan
1. Lepaskan balutan dan plester secara 1. Mengurangi resiko trauma kulit dan
keperawatan 1x 8 jam perlahan gangguan pada luka
diharapkan kondisi efek 2. Bersihkan dengan cairan Nacl sesuai 2. Untuk membersihkan luka
prosedur invasif kebutuhan 3. Mempercepat pertumbuhyan jaringan
(luka operasi) tetap baik 3. Bersihkan jaringan nekrotik 4. Menjaga terjadinya infeksi yang lebih
dengan kriteria hasil : 4. Pasang balutan sesuai jenis luka luas
g. luka operasi ukuran 6-7 5. Pertahankan teknik steril saat 5. Untuk mempercepat penyembuhan
melakukan perawatan luka luka
cm ditutup perban tidak
6. Berikan diet dengan kalori 30-35 6. Untuk mempercepat penyembuhan
terjadi perdarahan kkal/kg/bb/hr dan protein1,25-1,5 luka
gr/kg/bb/hr
7. Berikan suplemen vitamin dan mineral Edukasi
sesuai indikasi 1. Edukasi bermanfaat meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga
Edukasi 2. Agar klien atau keluarga dapat
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi merawat lukanya dengan baik secara
2. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
mandiri 3. Makanan tinggi kalori dan tinggi kalori
3. Anjurkan mengkonsumsi tinggi kalori dapat mempercepat penyembuhan
dan protein luka

Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotik 1. Mencegah infeksi

b. Pencegahan perdarahan
Observasi
1. Untuk mengetahui tingkat keparahan
c. Pencegahan perdarahan perdarahan pada klien sehingga dapat
Observasi menentukan intervensi selanjutnya
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Untuk mengetahui kadar
5. hemoglobin/hematokrit pasien
2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin 3. untuk mengetahui kondisi abnormal
sebelum dan setelah kehilangan darah pasien
3. Monitor TTV 4. Untuk mengetahui kemampuan darah
Tupan: dalam melakukan proses pembekuan
Setelah dilakukan asuhan ke 4. Monitor koagulasi (mis prothrombin time darah sehingga tidak terjadi
(PT), Partial Thromboplastin time(PTT), pendarahan
perawatan selama 1 x 24 jam
fibrinogen, degradasi fibrin/platerlet)
Tidak terjadi perdarahan Terapeutik
Terapeutik 1. Untuk mencegah perdarahan
Tupen: 1. Pertah 2. Mencegah komplikasi perdarahan
Setelah dilakukan asuhan ankan bedres selama perdarahan
2. Batasi Edukasi
keperawatan selama 1 x 8 jam
tindakan invasif,jika perlu 1. Untuk mengetahui kondisi perdarahan
kondisi pasca operasi dan menentukan intervensi selanjutnya
membaik dengan kriteria Edukasi 2. Mengurangi perdarahan
hasil : 1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Klien tidak mengalami 3. Meningkatkan asupan dan mencegah
kehilangan darah 2. Anjurkan
perdarahan
menghindari aspirin atau
- Kulit dan membrane antikoagulan 4. kondisi abnormal pasien bisa ditangani
mukosa pasien tidak pucat 3. Anjurkan meningkatkan asupan makanan
- Nilai Hemoglobulin berada dan vitamin K Kolaborasi
dalam batas normal 4. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan 1. Menghentikan perdarahan
- Nilai Hematokrit berada
dalam keadaan normal Kolaborasi 2 Membantu mencukupi darah dalam
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol tubuh
perdarahan
2. Kolaborasi pemberian produk darah, jika
perlu
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Implementasi
No Dx. Tanggal/Jam Paraf Evaluasi ( SOAP) dan Paraf
Kep ( Respon dan atau Hasil )

1 1 01/11/2019 Tanggal 01/11/2019


4. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, kualitas nyeri
dan intensitas nyeri Pukul :
H/ Klien mengatakan nyeri luka operasi
diselangkangan kanan, nyeri dirasakan terasa S : klien mengatakan nyeri
perih
5. mengidentifikasi skala nyeri masih terasa
H/ , skala nyeri 4 (0-10)
6. mengidentifikasi faktor yang memperberat dan O:
memperingan nyeri
H/ klien mengatakan nyeri dirasakan bertambah A:
jika klien bergerak dan berkurang jika diistirahatkan
7. memberikan teknik non farmakologi seperti teknik P:
relaksasi
H/ klien mengikuti teknik relaksasi yang diberikan
oleh perawat
8. Kolaborasi pemberian analgetik
H/
2 2 01/11/2019 2. mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
H/
3. menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
H/
4. menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
H/
5. memberikan kesempatan untuk bertanya
H/
6. menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
H/
7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
H/

3 3 01/11/2019
3. Memonitor karakteristik luka (drainase, warna,
ukuran dan bau)
H/
4. Memonitor tanda-tanda infeksi
H/
5. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan

6. Membersihkan dengan cairan Nacl sesuai


kebutuhan
H/
7. Membersihkan jaringan nekrotik
H/
8. Memasang balutan sesuai jenis luka
H/
9. Mempertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
H/

Anda mungkin juga menyukai