Anda di halaman 1dari 11

Cakupan identitas nasional sebagai karakter bangsa

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Fisika Bangunan

Dosen Pembimbing :
Ayu Roesdyningtyas Dyah Anggraeny, S. T.,M. T.

OLEH :
1.AZIZ FAQROZI (1794094027)
2.BAYU SATRIO WICAKSONO (1794094028)

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………… ……………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.pengertian tanah...................................................................................4
B.klasifikasi dari tanah............................................................................5
C.definisi struktur tanah..........................................................................6
D.manfaat tanah......................................................................................7
E.pengaruh tanah bagi kehidupan...........................................................8

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan..............................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam

berbagai kehidupan, menyebabkan tanah menjadi komoditi yang

mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dan sulit dikendalikan. Tanah

merupakan kebutuhan dasar dalam pelaksanaan kegiatan produktif

manusia, baik sebagai wadah maupun sebagai faktor produksi. Begitu

strategisnya kegunaan tanah maka tidak heran jika tanah merupakan

sumber konflik yang sangat potensial. Sengketa tentang tanah selalu

terjadi baik antar sesama anggota masyarakat maupun antara anggota

masyarakat dengan penguasa.

Kondisi demikian, terutama diakibatkan oleh kebutuhan lahan yang

terus meningkat dengan sangat pesat sementara ketersediaannya terbatas,

dan tidak mungkin dapat diproduksi seperti kebutuhan lainnya. Fenomena

akan kelangkaan ketersediaan tanah tersebut, memicu munculnya

perselisihan dalam penguasaan dan pemilikan tanah.

Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kelangkaan

ketersediaan tanah dewasa ini telah membatasi ruang gerak aktifitas

kegiatan manusia. Antara kegiatan manusia dan ketersediaan tanah

merupakan dua variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya. Kelangkaan persediaan tanah perlu diikuti dengan upaya

pemanfaatan tanah secara optimal serta pemberian perlindungan dan

jaminan kepastian hukum hak-hak atas tanah.


BAB II
PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN TANAH
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun
atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu
penunjang yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang
ada di bumi. Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan
tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi. selain itu, Tanah
juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada
di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk
hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah memegang
peranan penting sebagai penyimpan air dan mencegah terjadinya
erosi. Meskipun tanah sendiri juga bisa tererosi.

Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh


organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan
bumi. proses pembentukan tanah ini akan membentuk lapisan-
lapisan yang menutupi seluruh permukaan bumi. lapisan-lapisan
yang terbentuk memiliki tekstur yang berbeda dan setiap lapisan
juka akan mencerminkan proses-proses fisika, kimia dan biologi
yang telah terjadi selama proses pembentukannya. Hans
Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja
di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari
bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat
dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief
permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai
jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
B.KLASIFIKASI DARI TANAH

jenis tanah diklasifikasikan berdasarkan sifat tanah (taksonomi


tanah). Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh USDA (United
State Departement of Agriculture) pada tahun 1960 yang dikenal
dengantujuh pendekatan dan sejak tahun 1975 dikenal dengan
nama taksonomi tanah. Sistem ini bersifat alami berdasarkan
karakteristik tanah yang teramati dan terukur yang dipengaruhi
oleh proses genesis. Berdasarkan ada tidaknya horizon penciri dan
sifat penciri lainnya maka dalam taksonomi tanah dibedakan atas
enam kategori yakni ordo, subordo, greatgroup, subgroup, family
dan seri. Pada edisi Taksonomi tanah tahun 1998 terdapat 12 ordo
jenis tanah. Keduabelas ordo tersebut adalah Alfisols, Andisols,
Aridisols, Entisols, Gelisols, Histosols, Inceptisols, Mollisols, Oxisols,
Spodosols, Ultisols dam Vertisols.
1.  Alfisols. Tanah yang mempunyai epipedon okrik dan horzon
argilik dengan kejenuhan basa sedang sampai tinggi. Pada
umumnya tanah tidak kering. Jenis tanah yang ekuivalen
dengan jenis tanah ini adalah tanah half-bog, podsolik merah
kuning dan planosols.
2.  Andisols. Merupakan jenis tanah yang ketebalannya mencapai
60%, mempunyai sifat andik. Tanah yang ekuivalen dengan
tanah ini adalah tanah andosol.
3.  Aridisol.  Tanah yang berada pada regim kelengasan arida atau
tanah yang rgim kelengasan tanahnya kering. Tanah yang
ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah coklat
(kemerahan) dan tanah arida (merah).
4.  Entisols. Tanah yang belum menunjukkan perkembangan
horizon dan terjadi pada bahan aluvian yang muda. Tanah yang
ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah aluvial, regosol dn
tanah glei humus rendah.
5. Gelisols. Merupakan jenis tanah yang memiliki bahan organik
tanah. Jenis ini tidak dijumpai di Indonesia
6. Histosols.Tanah yang mengandung bahan organik dari
permukaan tanah ke bawah, paling tipis 40 cm dari permukaan.
Tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah bog
dan tanah gambut.
7. Inceptisols. Merupakan jenis tanah di wilayah humida yang
mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak menunjukkan
adanya iluviasi, eluviasi dan pelapukan yang eksterm. Jenis
tanah ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah brown
forest, glei humik dan glei humik rendah.
8.  Mollisols. Tanah yang mempunyai warna kelam dengan horizon
molik di wilyah stepa. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis
tanah ini adalah tanah brunizem, tanah rendzina.
9. Oxisols. Tanah yang memiliki horizon oksik pada kedalaman
kurang dari 2 meter dari permukaan tanah. Tanah yang
ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah jenis tanah laterik.
10.Spodosols. Tanah yang memiliki horizon spodik dan memiliki
horizon eluviasi. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah
ini adalah podsolik.
11.Ultisols. Tanah yang memiliki horizon argilik dengan kejenuhan
basa rendah (< 35%) yang menurun sesuai dengan kedalaman
tanah. Tanah yang sudah berkembang lanjut dibentangan lahan
yang tua. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini
adalah tanah laterik coklat-kemerahan dan tanah podsolik
merah- kuning.
12.Vertisols. Tanah lempung yang dapat mengembang dan
mengerut. Dalam keadaan kering dijumpai retkan yang lebar
dan dalam. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini
adalah tanah grumosol.

Di Indonesia jenis tanah yang umumnya dijumpai adalah jenis


tanah Mollisols, Vertisols, Andisols, Alfisols, Inceptisols, Ultisols,
Oksisols dan Spodosols. Jenis tanah yang paling banyak ditemui
adalah jenis tanah Ultisols yang mencapai 16.74% dari luas
lahan yang ada di Indonesia
C.Definisi Struktur Tanah

Sekelompok tanah terdiri dari gumpalan-gumpalan kecil beraneka


bentuk yang disebut agregat sekunder tanah. Bagian-bagian ini
terbentuk dari penggabungan butir-butir lebih kecil yang disebut
agregat primer.

Agregat primer tersusun dari butir-butir mineral atau pecahan


batuan berbagai bentuk dan ukuran yang diselaputi oleh senyawa-
senyawa hasil pelapukan. Senyawa hasil pelapukan mineral dan
pecahan batuan terdiri dari koloid tanah, senyawa kapur, senyawa
besi dan almunium yang bertindak sebagai perekat yang
menggabungkan agregat-agregat primer.

Penggabungan agregat primer menjadi bentukan yang masing-


masing bentukan tersebut dibatasi oleh bidang-bidang permukaan
tertentu. Agregat primer sering disebut struktur mikro, sedangkan
agregat sekunder yang merupakan struktur lapisan olah disebut
struktur makro.

Struktur tanah yang baik adalah mengandung udara dan air dalam
jumlah cukup dan seimbang serta mantap. Struktur seperti ini
hanya terdapat pada ruang pori-pori besar dengan perbandingan
yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan terhadap
kekuatan tetesan air hujan. Selain itu struktur yang baik
mempunyai perbandingan antara padatan, air dan udara yang
sama.

Macam-macam Bentuk Struktur Tanah

Struktur tanah dikelompokan menjadi 6 yaitu :

1. Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous,
strukturiniterdapatpadahorisonA.
2. Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat
dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut
membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal
bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal,
struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
3. Prisma (prismatic), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih
besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini
terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
4. Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih
besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membuloat,
struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
5. Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil
daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada
lapisan padas liat.
6. Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan
sangatporous,strukturiniterdapatpadahorizonA.Gambar 15. Beberapa
bentuk struktur tanah, yaitu: (1) granular, (2) gumpal (blocky), (3)
prisma (prismatic) , (4) tiang (colum-nar), (5) lempeng (platy), dan (6)
remah (single grain),
Tanah yang terbentuk di daerah dengan curah hujan tinggi umumnya
ditemukan struktur remah atau granular di tanah lapisan atas (top soil)
yaitu di horison A dan struktur gumpal di horison B atau tanah lapisan
bawah (sub soil). Akan tetapi, pada tanah yang terbentuk di daerah.

Faktor yang Mempengaruhi Pembentuk Struktur Tanah

1.Bahan Organik:yang mana dalam pembentukan struktur tanah ini bahan


organiK berfungsi sebagai perekatat atau lem.
2.Aktivitas Makhluk Hidup:Bila didalam tanah banyak aktifitas makhluk
hidupnya,maka tanah akan menjadi gembur dan akibatnya struktur tanah
menjadi lemah.
3.Tekstur:Tekstur menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liat
dalam tanah. Tekstur juga menunjukan keadaan kasar atau halusnya suatu
tanah itu,dari penjelasan diatas dilihat.
4.Perakaran:Akar berfungi untuk mendukung berdirinya tanaman dan
mengangkut serta menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam tanah.
Bila akar tanaman tersebut kuat maka akan mengubah struktur dari tanah
tersebut, yang semula gumpalan menjadi gumpal bersudut.
5.Erosi:Tanah selalu peka terhadap erosi air. Bahan hasil erosi mungkin
diendapkan di lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk
tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut. Sehingga bila struktur
tanahnya tidak mantap maka erosi akan terjadi.

D.Manfaat Tanah
Manfaat tanah dalam kehidupan bukan saja untuk manusia tetapi juga
mahluk hidup yang lain seperti hewan dan tumbuhan. Berbagai sudut
pandang dari manfaat tanah tergantung kepentingan orang yang
memanfaatkannya.
Untuk seorang petani tradisional memanfaatkan tanah sebagai lingkungan
tempat tinggal dan sebagai sumber penghidupan, karena dengan demikian
petani tersebut dapat menanam serta memungut hasilnya sebagai bahan
makanan maupun bahan dagang. Hasil ini bisa dimanfaatkan sendiri sebagai
pola hidup subsisten ataupun dijual untuk memenuhi kepentingan yang lain.
Pengusaha batu merah, genting dan keramik memanfaatkan tanah sebagai
bahan baku produksi untuk pengembangan usaha, terutama tanah liat yang
dimanfaatkan untuk menghasilkan barang-barang produksi dalam
mendatangkan keuntungan.
Ahli Pertanian memandang tanah sebagai benda yang lunak menempati kulit
bumi bagian atas yang terdiri dari bahan organik dan anorganik sebagai
media pertumbuhan tanaman.
Bagi yang tidak tahu menahu tentang tanah menganggap tanah sebagai
benda yang kotor karena becek dan dapat melekat pada apa saja.
Para ahli pedologi mempelajari asal dan perkembangan tanah dan faktor-
faktor serta proses pembentukan tanah yang memenuhi sebagian besar
kebutuhan tanamannya.

E.Pengaruh Tanah Bagi kehidupan

tanah berperan sebagai:


1.lahan tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan
2.tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup
manusia
3.sumber barang tambang atau bahangalian yang berguna bagi manusia.
4.penyediaan nutrisi bagi tanaman,sehingga produksi yang dicapai tanaman
tergantung pada kemampuan tanah dalam penyediaan nutrisi(kesuburan
tanh)
5.sebagi tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi manusia
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun
atas mineral dan bahan organik.
Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang
menyediakan hara dan air di bumi. selain itu, Tanah juga
merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di
bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk
hidup yang ada di darat.tanah berperan sebagai lahan tempat
tinggal dan tempat melakukan kegiatan,tempat tumbuhnya
vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup
manusia,sumber barang tambang atau bahangalian yang berguna
bagi manusia,penyediaan nutrisi bagi tanaman,sehingga produksi
yang dicapai tanaman,
tergantung pada kemampuan tanah dalam penyediaan
nutrisi(kesuburan tanah),sebagi tempat berkembangnya hewan
yang sangat berguna bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·           Buku Geografi SMA kelas x penerbit Erlangga KTSP 2004, K
Wardiyatmoko dan Prof.H.R. Bintarto
·           Buku Geografi SMA kelas x penerbit Erlangga KTSP 2006, , K
Wardiyatmoko
·           Buku Geografi SMA kelas 2 semester 3 & 4 KTSP 1984 penerbit
Indah Jaya Bandung. Drs, Syaiful  Khafid
·           Buku Geografi kelas 1 penerbit Armico KTSp 1994, Drs, S Machmudi
Alimin

http://pustakapaktani.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-ilmu-tanah-
struktur.html

http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/struktur-tanah.html

http://mailman-sda.blogspot.com/2011/03/struktur-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai