Abstrak
Penegakkan diagnosis infeksi dengue sejak dini sangat penting. Pemeriksaan antigen non struktural-1 dengue (NS1) dapat
mendeteksi infeksi virus dengue lebih awal. Akan tetapi, tidak semua pusat layanan kesehatan, memiliki fasilitas
laboratorium yang memadai untuk pemeriksaan NS1. Hitung trombosit dan gejala atau tanda klinis merupakan indikator
yang menjadi dasar diagnosis pada pusat layanan kesehatan dengan fasilitas yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan hasil pemeriksaan antigen NS1 terhadap gejala, tanda klinis dan jumlah trombosit pada pasien
suspek infeksi dengue. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik dan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Urip Sumoharjo pada bulan
Oktober-November tahun 2016. Jumlah sampel penelitian 30 orang. Pemeriksaan antigen NS1 dilakukan menggunakan
metode rapid immunochromatography test. Pemeriksaan trombosit dilakukan menggunakan hemanalizer. Gejala dan tanda
klinis pasien didapatkan dari rekam medis pasien. Uji fisher’s exact mengenai hubungan antara hasil pemeriksaan NS1
terhadap jumlah trombosit didapatkan p value sebesar 0,031 dan hubungan antara hasil pemeriksaan antigen NS1 terhadap
gejala dan tanda klinis didapatkan p value 0,115. Terdapat hubungan yang bermakna antara hasil pemeriksaan antigen
NS1 terhadap jumlah trombosit, namun tidak ada hubungan antara hasil pemeriksaan NS1 terhadap gejala dan tanda klinis
pada pasien dengue.
Korespondensi: Muhamad Jyuldi Prayoga, S.Ked, alamat Jl. Bumimanti 4, Kampungbaru, Bandarlampung, HP
083160599172, e-mail jyuldip@yahoo.com
Karakteristik Hasil Pemeriksaan NS1 dan Tabel 5. Gambaran jumlah trombosit pada pasien
Lama Demam Pasien suspek infeksi dengue
Karakteristik hasil pemeriksaan NS1 Jumlah Trombosit Frekuensi Persen
dan lama demam pada sampel dapat
>150.000/mm3 5 16,7
digambarkan pada tabel 3.
<150.000/mm3 25 83,3
Tabel 3. Hasil pemeriksaan NS1 dan lama demam
Demam Frekuensi NS1 NS1 Total 30 100
Hari ke- Positif Negatif
1 1 1 0
2 9 8 1 Tabel 5 menunjukkan pada 83,3%
3 10 6 4 sampel didapatkan jumlah trombosit
4 2 2 0 <150.000/mm3, dan 16,7% lainnya
5 8 3 5
>150.000/mm3.
Total 30 20 10
Derajat Keparahan Penyakit pada Sampel
Tabel 3 menunjukkan bahwa frekuensi
Berdasarakan hasil penelitian, derajat
NS1 positif tertinggi yaitu pada sampel dengan
keparahan penyakit dengue pada sampel
demam hari ke-3 sebanyak 10 orang.
dapat dilihat dalam tabel 6.
Gejala dan Tanda Klinis pada Pasien Suspek
Tabel 6. Derajat keparahan penyakit pada sampel
Infeksi Dengue Derajat Frekuensi Persen
Berdasarkan hasil penelitian, gejala dan Keparahan
tanda klinis pada pasien suspek infeksi dengue Penyakit
digambarkan dalam tabel 4. DD 7 23,3
DBD grade I 20 66,7
Tabel 4. Gejala dan Tanda Klinis pada Pasien DBD grade II 3 10
Suspek Infeksi Dengue DBD grade III 0 0
Gejala dan Tanda Frekuensi Persen DBD grade IV 0 0
Klinis Infeksi Total 30 100
Dengue
9 30 Tabel 6 menunjukkan derajat keparahan
<2 gejala/tanda
klinis infeksi penyakit pada penelitian ini. 23,3% pasien
dengue didiagnosis demam dengue, 66,7% DBD grade
≥2 gejala/tanda
21 70 I, dan 10% DBD grade II, serta tidak
klinis infeksi didapatkan sampel dengan DBD grade III dan
dengue IV.
Total 30 100
Hubungan antara Hasil Pemeriksaan Antigen
NS1 dengan Jumlah Trombosit
Tabel 4 menunjukkan pada 70% sampel Hasil analisis hubungan antara hasil
terdapat ≥2 gejala/tanda klinis infeksi dengue, pemeriksaan antigen NS1 dengan jumlah
dan 30% lainnya dengan <2 gejala/tanda klinis
trombosit dapat dilihat pada tabel 7.
infeksi dengue.
Tabel 7. Hubungan hasil pemeriksaan antigen NS1
Gambaran Jumlah Trombosit Pada Pasien terhadap jumlah trombosit
Suspek Infeksi Dengue Hasil
Pemeriksaan Total
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran
Antigen NS1 p value
jumlah trombosit pada pasien suspek infeksi Positif Negatif
dengue dapat dilihat pada tabel 5. <150.000/ 19 6 25
Jumlah mm3 0,031
Trombosit >150.000/ 1 4 5
mm3
Total 20 10 30
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kittigul et al (2007), manifestasi klinis infeksi
Ahmed dan Shobha (2014) menunjukkan dengue lebih sering muncul pada dewasa
bahwa sensitivitas dan spesifisitas dibandingkan anak. Manifestasi klinis tersebut
pemeriksaan antigen NS1 memiliki perbedaan diantaranya petekie, melena, nyeri kepala,
berdasarkan lama demam pasien. Pada hari nyeri retroorbita, arthralgia, mialgia, nausea,
pertama demam, sensitivitas pemeriksaan dan muntah. Perubahan pada pemeriksaan
NS1 tidak begitu tinggi, yaitu sebesar 50%. laboratorium seperti hemokonsentrasi,
Hari ke-2 demam menunjukkan tingkat trombositopenia, dan peningkatan alanin
sensitivitas tertinggi yaitu 100%. Selanjutnya, aminotransferase juga lebih tinggi pada
menurun pada hari ke-3 menjadi 71,4%, dan dewasa dibandingkan anak.29
75% pada hari ke-4. Spesifisitas pemeriksaan
NS1 memperlihatkan hasil yang cukup baik Simpulan
yaitu dengan tingkat spesifisitas 100%.26 Berdasarkan hasil penelitian ini,
Sementara itu pada penelitian ini, didapatkan didapatkan simpulan bahwa tidak terdapat
nilai mean dan median lama demam berturut- hubungan yang bermakna antara hasil
turut 3,323 dan 3. Pada 5 sampel NS1 negatif pemeriksaan antigen NS1 terhadap gejala dan
yang memiliki gejala dengue positif 2 orang tanda klinis infeksi dengue pada pasien suspek
diantaranya datang dengan demam hari ke-2, infeksi dengue, dan terdapat hubungan yang
1 orang pada hari ke-3 demam dan 2 orang bermakna antara hasil pemeriksaan antigen
lainnya pada hari ke-5 demam, serta jika NS1 terhadap jumlah trombosit pada pasien
diambil reratanya yaitu sebesar 4,25 hari. suspek infeksi dengue.
Berdasarkan hasil penelitian ini, juga terdapat
4 sampel dengan NS1 positif dengan gejala Daftar Pustaka
dengue negatif. Pada 4 sampel tersebut 1. WHO. Comprehensive guidelines for
diantaranya 2 sampel datang pada hari ke-2 prevention and control of dengue and
demam, dan 2 lainnya pada hari ke-3 demam. dengue haemorrhagic fever. India: WHO
Pada hari-hari awal infeksi dengue manifestasi press; 2011.
klinis mungkin tidak spesifik. Manifestasi 2. Jawetz. Mikrobiologi kedokteran Jawetz,
perdarahan dan trombositopenia pada Melnick, & Adelberg’s. Edisi 25. Jakarta:
dengue umumnya muncul setelah hari ke-3 EGC; 2012.
demam.27 3. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan
Sensitivitas hasil pemeriksaan antigen HT. Demam berdarah dengue. Dalam :
NS1 juga dapat dipengaruhi oleh tingkat Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
viremia dan banyaknya NS1 yang disekresikan Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku ajar
virus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ilmu penyakit dalam jilid III edisi V.
oleh Duyen et al (2011) melaporkan bahwa Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
terdapat perbedaan jumlah protein NS1 yang Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
disekresikan berdasarkan strain virus yang Universitas Indonesia; 2009. hal.2773-9.
menginfeksi host. Konsentrasi sNS1 jauh lebih 4. Departemen Kesehatan RI. Profil
tinggi pada infeksi DENV-1 dibandingkan kesehatan indonesia 2014. Jakarta:
DENV-2. Tingginya konsentrasi sNS1 dan Kementerian Kesehatan Republik
tingkat viremia dapat mengakibatkan Indonesia; 2015.
trombositopenia, hemokonsentrasi dan gejala 5. Mariko R, Alkamar A, Putra AE. Uji
yang lebih berat.20 diagnostik pemeriksaan antigen
Jenis infeksi juga mempengaruhi nonstruktural 1 untuk deteksi dini infeksi
gejalala klnis yang muncul. Hasil penelitian virus dengue pada anak. J Sari Pediatri.
yang dilakukan oleh Pusparini (2004) diketahui 2014;16(2):121-7.
bahwa gejala klinis pada infeksi dengue primer 6. Singhi S, Kissoon N, Bansal A. Dengue
dan sekunder hampir sama tetapi pada infeksi and dengue hemorrhagic fever:
dengue sekunder gejala perdarahan lebih management issues in an intensive care
sering dijumpai.28 Selain itu, gejala klinis yang unit. J de Pediatria. 2007; 83(2 Suppl): 22-
muncul dipengaruhi oleh usia pasien. 35.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 7. Moi ML, Tsutomu O, Shigeru T, Chang KL,