Anda di halaman 1dari 34

SISTEM TATA SURYA

Pengertian Tata Surya


 Secara sederhana, tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari, 8 buah planet,
planet-planet kecil, satelit, asteroid, komet, meteor, dan berbagai benda ruang angkasa lainnya. Pusat
dari tata surya adalah matahari. Anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari. Tata surya
kita ini hanyalah satu dari beberapa tata surya lainnya yang berada dalam galaksi bimasakti.

Mengapa benda-benda dalam sistem tata surya mengelilingi matahari? Kekuatan atau gaya apa yang
terdapat pada matahari? Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh matahari karena gaya gravitasi.
Massa matahari sangat besar daripada benda-benda langit di dalam tata surya sehingga matahari
memiliki gaya gravitasi yang terbesar. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit tertarik ke
pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata surya, ternyata hanya
bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu, yakni berbentuk elips.

PROSES TERBENTUKNYA TATA SURYA


Kisah ini dimulai dari kelahiran bintang yang kita kenal dengan nama Matahari, 4,6
milyar tahun lalu.

Sejak dahulu, di galaksi Bima Sakti terdapat banyak sekali awan molekul berukuran
raksasa dengan massa 105 – 106  massa Matahari dengan awan molekul yang paling
kecil berukuran 0,1 – 10 massa Matahari. Awan molekul ini didominasi oleh Hidrogen
dan Helium dan diikuti unsur lainnya seperti Karbon, Nitrogen dan Silikat dengan
jumlah yang sangat sedikit.

Pada awalnya awan molekul dalam kondisi yang stabil tapi bisa runtuh jika ada
gangguan yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan.

Proses pembentukan Tata Surya

Suatu hari, datanglah gelombang kejut dari ledakan mahadahsyat bintang yang ada


di dekatnya. Akibatnya, partikel gas dan debu membentuk awan sferis yang rapat
dan mampat. Awan pun mengalami keruntuhan, dimulai dari akumulasi materi ke inti.
Semakin banyak materi yang ditarik ke inti, gravitasi pun semakin meningkat.
Selama keruntuhan/pengerutan terjadi, inti berotasi semakin cepat dan temperatur
pun meningkat.
Pada akhirnya inti memiliki energi yang cukup untuk memulai reaksi pembakaran
hidrogen menjadi helium. Maka dimulailah reaksi nuklir yang melepaskan energi
sangat besar. Inilah proses kelahiran bintang yang kita kenal sebagai Matahari
dengan massa 99.8% dari massa awan.

Nah, bagaimana dengan pembentukan planet-planet?


Tidak semua materi di awan molekul membentuk Matahari. Masih ada sisa debu dan
gas yang membentuk piringan di sekeliling Matahari, sehingga kalau dilihat akan
tampak seperti sebuah piringan dengan  bola gas raksasa yang berpijar di
tengahnya. Partikel-partikel yang ada di piringan diisi oleh  75% hidrogen, 25%
helium, dan 2% elemen lainnya. Mereka bergerak dalam orbit lingkaran mengelilingi
Matahari.

Meskipun temperatur di area inti meningkat tajam, akan tetapi semakin jauh dari inti
temperatur pun semakin rendah. Karena itu, materi yang berada di area inti akan
dengan mudah menguap, sedangkan gas di area yang jauh dan dingin akan tetap
berada dalam kondisi gas.

Materi di dalam piringan kemudian berkondensasi membentuk butiran padat maupun


cair.  Butiran yang terbentuk di dekat Matahari merupakan butiran padat termasuk
di dalamnya senyawa alumunium, titanium, besi, nikel, dan silikat.

Di pinggiran piringan, temperatur cukup rendah sehingga molekul hidrogen


berkondensasi membentuk es dari air es, metana beku, dan amonia beku. Perbedaan
temperatur antara area di dekat bintang dan area yang jauh dari bintang menjadi
kunci perbedaan dari planet yang nantinya terbentuk.

Susunan Sistem Tata Surya


Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun oleh benda-benda
langit yang menjadi anggotanya. Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah
jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini dengan
30, maka hasilnya adalah panjang diameter dari tata surya kita. Benda-benda langit tersebut terdiri dari;
Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, komet, dan benda-benda angkasa lainnya.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam sistem tata surya tersebut:
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya
sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya
terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua.
Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri
dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini berasal dari
ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km, kira-kira ukuran
ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter.

Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari; korona, kromosfer, fotosfer, dan
lapisan inti.
a. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota dengan warna keabu-
abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan
suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer terlihat
berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.
c. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu
memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki
ketebalan sepanjang 300 km.
d. Inti Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang
menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh
matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti
ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh matahari.
2. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih
dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui ada 9 planet,
tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi
matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat
lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin terjadi benturan
dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.

Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan
Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:

Merkurius
 Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan memiliki diameter 4.862 km
sehingga merupakan planet terkecil.
 Jarak planet Merkurius dengan Matahari sekitar 58 juta km. Merkurius membutuhkan 88 hari untuk
berputar mengelilingi Matahari satu kali.
 Karena letaknya yang cukup dekat dengan Matahari, permukaan Merkurius banyak terdapat kawah-
kawah besar.
 Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan kadang-kadang menampakkan diri sebagai titik kecil
saat Matahari terbenam atau fajar menyingsing.
 Suhunya di siang hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari mencapai -170°C.
 Merkurius tidak memiliki satelit.
Venus
 Venus terletak antara orbit Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis tengah sekitar 12.100 km dan
merupakan planet terdekat dengan Bumi.
 Ukurannya yang hampir sama dengan Bumi membuatnya disebut sebagai Bumi kebar.
 Dengan jarak 108 juta km dari matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari untuk sekali berevolusi
mengelilingi matahari
 Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480 derajat Celsius sehingga sangat kering.
 Venus merupakan planet putih yang bercahaya terang, tampak indah dan cemerlang.
 Planet ini tampak menjelang Matahari terbit atau beberapa saat sesudah Matahari tenggelam. Orang
menamakannya bintang fajar atau bintang timur atau bintang kejora. 
Bumi
 Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki kehidupan, serta permukaannya
terdiri dari lautan dan daratan.
 Permukaan bumi akan terlihat berwarna hijau kebiru-biruan jika dilihat dari angkasa luar. Bentuk bumi
bulat dan bergaris tengah 12.750 km.
 Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan 2/3 luas permukaan bumi ditutupi lautan.
 Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer. Kandungan atmosfer terdiri dari gas, yaitu oksigen dan
nitrogen. Jenis gas lain tidak terlalu besar volumenya.
 Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi matahari yang membahayakan benda-benda langit yang
tertari oleh gaya gravitasi bumi. Lapisan atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari tidak terlalu
panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin
 Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan. 
Mars
 Keadaan Mars hampir mirip dengan bumi sehingga para ahli menyelidiki apakah di mars terdapat
kehidupan
 Planet Mars berwarna kemerah-merahan dan memiliki garis tengah sekitar 6.780 km.
 Jaraknya dengan matahari sekitar 228 juta km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk mengelilingi
matahari.
 Permukaan Mars juga kering seperti venus
 Mars memiliki lapisan atmosfer yang tipis.
 Di antara Mars dan Jupiter terdapat kumpulan benda langit kecil yang disebut asteroid atau planetoid.
 Suhu Mars tidak terlalu tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat celsius dan pada malam hari -80
derajat celsius.
 Mars mempunyai dua satelit, Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya dua kali
tinggi gunung Everest. 
Jupiter
 Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna kekuning-kuningan.
 Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km.
 Dengan jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi matahari.
 Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium
 Karena batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai bola gas
yang amat besar.
 Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah Ganymeda. 
Saturnus
 Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya.
 Saturnus dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel kecil
berwarna kekuning-kuningan.
 Memiliki garis tengah 120.000 km dan jaraknya 1.428 juta km dari Matahari.
 Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun.
 Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
 Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.
Uranus
 Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km.
 Jarak Uranis dengan Matahari kira-kira 2.869 juta km.
 Uranus mengelilingi Matahari sekali edar membutuhkan waktu sekitar 84 tahun.
 Arah rotasi Uranis berlawanan dengan planet lain.
 Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal.
 Suhu permukaan planet tersebut mencapai -180 derajat celsius.
 Uranus memiliki lima belas buah satelit dan yang terbesar adalah Ariel.
Neptunus
 Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna kehijau-hijauan.
 Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis tengahnya 48.600 km.
 Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar -190 derajat celsius.
 Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun.
 Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui.
 Satelit Neptunus ada dua, Triton dan Nereid.

3. Satelit

Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu,
satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit
buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang
menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh
roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain
alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya.
4. Asteroid 

Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para
ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat
banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar
100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan, sabuk
lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk asteroid
memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari. Asteroid yang satu dengan
lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-asteroid itu
bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut meteoroid.
5. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid adalah benda-benda langit
berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak mempunyai lintasan. Benda ini kadang-
kadang menubruk planet termasuk planet bumi. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut
dengan meteor. Ketika memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang sempat sampai ke
permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga bintang jatuh atau bintang beralih.
6. Komet
Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh
triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah
satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran
kira-kira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred
Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang.
Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu komet
yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet Halley.

Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang
terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi
setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.

ANTARIKSA
Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk pada
bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar
angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;


 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi
tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);
 tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya;
dan,
 telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar
tidak di tempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri)
di daerah sekitar orbitnya
 Berdiameter lebih dari 800 km
Ada 8 Planet di tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus

 ada satu hal yang harus kita ingat bahwa Pluto sudah tidak termasuk planet sejak tanggal 24
agustus, 2006. Sidang Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union,
IAU) ke 26 di praha, Republik Ceko dari tanggal 24 agustus-25 agustus,2006 menyatakan
bahwa pluto telah dikeluarkan dari daftar tata surya kita, karena orbit pluto memotong orbit
planet neptunus. akibatnya ketika mengelilingi matahari pluto kadang berada lebih dekat dari
matahari dibandingkan planet neptunus. Dan juga karena jaraknya dengan satelitnya
Charon,sangat berdekatan. Dan sekarang pluto statusnya adalah katai atau planet kerdil.
Dan baru-baru ini,para ahli astronomi menyatakan bahwa ada planet di galaksi Bima Sakti yang
mempunyai ciri-ciri yang sama dengan Bumi,hanya saja ukurannya dua kali lipat ukuran Bumi.
Planet tersebut diberi nama Gliese 581g atau sering disebut planet bumi super. Adapun sebuah
planet yang mengitari Matahari di luar delapan planet tersebut. Namun,karena belum diketahui
namanya,planet ini disebut Planet X. Banyak orang sering menyebut Venus sebagai bintang fajar
ataupun bintang kejora,namun sebenarnya nama itu kurang tepat,karena Venus bukanlah sebuah
bintang,melainkan planet.

Satelit[sunting | sunting sumber]
Artikels utama untuk kategori ini adalah Satelit alami dan Satelit.

Bintang[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Bintang.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Ada dua macam bintang yaitu bintang
semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri,
tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri,karena
adanya proses pembakaran gas di dalamnya. Bintang yang paling dekat dengan Bumi adalah
Bintang Proxima Centauri,dengan jarak 4,5 tahun cahaya dan Matahari dengan jarak 150 juta km.

Nebula[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Nebula.
Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah
nama umum yang diberikan untuk semua objek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di
luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi
Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda,sebelum Edwin Hubble menemukan
galaksinya). Nebula sering disebut tempat lahirnya galaksi dan bintang-bintang. Salah satu contoh
nebula adalah Eagle Nebula dan Nebula Omega.

Galaksi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Galaksi.
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan
segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik
medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata
galaksi berasal dari bahasa Yunani,yaitu galaxias,yang berarti seperti susu yang merujuk pada
galaksi Bima Sakti(Inggris:Milky Way).
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Dalam suatu
galaksi yang besar atau raksasa,biasanya terdiri dari 1 trilyun bintang dan 3 milyar
planet,sedangkan dalam galaksi yang kecil biasanya terdapat 10 juta bintang. Sebagian besar
galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung
dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki
kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Galaksi yang terbesar adalah galaksi
Andromeda,sedangkan galaksi kita,Bima Sakti berada pada urutan kedua terbesar.

NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang

Asteroid[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Asteroid.
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil
daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata
Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan
visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.

Meteoroid[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Meteoroid.
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid
tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum
IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut: Sebuah benda padat yang
berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih
besar daripada sebuah atom atau molekul. Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi disebut meteor.
Meteoroid yang sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.

Sistem keplanetan[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk kategori ini adalah Sistem keplanetan.
Sistem keplanetan terdiri dari berbagai macam objek non-bintang, seperti planet, satelit alami,
asteroid, meteoroid, komet, dan debu kosmik, yang mengorbit sebuah bintang. Matahari dan sistem
keplanetannya, yang termasuk Bumi di dalamnya, dikenal sebagai Tata Surya.

Komet[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Komet.
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau
parabolis atau hiperbolis. Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang".
Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan
bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah
kemukus yang telah dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada
saat berada jauh dari matahari.[1] Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet
menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk
dalam sistem tata surya. Salah satu contoh komet adalah komet Halley. Komet Halley muncul di
bumi setiap 76 tahun sekali.

Kluster[sunting | sunting sumber]
Kluster adalah gabungan-gabungan dari galaksi yang membentuk suatu sistem tersendiri. Dalam
sebuah kluster biasanya terdapat 10-15 galaksi. Gravitasi di kluster berasal dari gaya gravitasi
bersama galaksi-galaksi. Kluster membentuk gugusan-gugusan yang lebih besar bernama super
kluster.

Debu antariksa[sunting | sunting sumber]


Debu antariksa atau debu kosmik adalah debu-debu ataupun pasir yang ada di angkasa lebih
tepatnya luar angkasa,yang terbentuk dari sampah-sampah antariksa,seperti satelit-satelit dan
benda-benda angkasa lainnya yang hancur.

Lubang hitam[sunting | sunting sumber]


Lubang hitam atau blackhole adalah lubang yang berada di luar angkasa yang menghisap benda-
benda langit di sekitarnya. Lubang hitam terjadi karena adanya bintang mati. Karena itu lubang
hitam sering disebut sebagai kuburan angkasa. Sebelum lubang hitam terjadi,ada ledakan yang
disebabkan oleh bintang. Benda-benda langit di sekitar lubang hitam,pasti akan terhisap kedalam
lubang hitam. Benda-benda tersebut terhisap kedalam blackhole karena gravitasi blackhole
sangatlah besar. Lubang hitam atau blackhole sering disamakan dengan wormhole atau lubang
cacing atau juga disebut lubang waktu,padahal sebenarnya blackhole tidak sama dengan wormhole.

Supernova[sunting | sunting sumber]
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memaancarkan energi lebih banyak
dari nova. Pengertian umum supernova adalah: "Berakhirnya riwayat suatu bintang." Pada bintang
yang sangat besar,ditandai dengan ledakan karena intinya akan runtuh dan akan merilis sejumlah
besar energi. Supernova inilah yang menyebabkan adanya lubang hitam.

Struktur Bumi dan Penjelasannya

 Post authorBy Site Default


 Post dateDecember 17, 2015

Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang


terdapat dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti
(The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet
bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet
dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200
milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah
penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi
namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya
yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses pembentukan batu-
batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya
berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.

Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur,


dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan
dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil
penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah
berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada
akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar
mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam
tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi
matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu
putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau
satu tahun.

Struktur bumi menurut pada ahli 

Ada juga ahli mengidentifikasi


struktur bumi berdasarkan klasifikasi struktur dan unsur kimianya.
Latar belakang klasifikasi yakni berdasarkan ketika planet bumi
telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami
sebuah proses pendinginan. sehingga bagian terluar planet bumi
berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap
dimana itu merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang


menghabiskan jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang
terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat
memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan sifat-
sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi
menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata
surya  pada bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi
sampai inti bumi dengan  komposisi kandungan mineral dan unsur
kimia yang berbeda-beda.

Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi


:

1. Kerak bumi (crush)

Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar


(permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan
merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan
masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk
hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat
Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi
oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri
dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi
yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah,
yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa
cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari
pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa
mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang
karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari
tanaman.

2. Selimut atau selubung bumi (mantle)

Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung


merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.
Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan
yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi.
Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat
celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi.
adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri
atas dua yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga
semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel
bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900
km.

3. Inti bumi (core)

Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu
lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core).
Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi
cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti
bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian
geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis yang sama
dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi
dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari
beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam
(inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair
relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa
litosfer yang pejal dan keras pula.

Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat


bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan
batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk
ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara
(atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat
komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama
lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia
yang ada di bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi
padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada bumi
yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:

 Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti


bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km.
Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi
atmosfer adalah pada perputaran bumi ini akan mengakibatkan
bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer terdapat
kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan volumenya,jenis gas
yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2)
sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak
0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis
gas lainnya juga terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam
konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium
(He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan
uap air
 Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang
mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air,
tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga
perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi
bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai
hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan
menguap kembali ke atmosfer.

Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut

 Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau,


rawa,salju, es dan glester
 Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam
awan
 Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan
artois

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun


wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan
wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau daur
yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses
perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air menguap
menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan
tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya.
Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

Lapisan Pada Bumi


Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di
jagatraya ini yang dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada.
Bumi pada dasarnya adalah sebuah bola batuan raksasa yang
melakukan pergerakan di angkasa dengan kecepatan hampir
mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000 juta
ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-
batu tertutupi oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air
inilah akan membentuk bagian bumi yang lain lalu kemudian
disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang
dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km
dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah
lapisan yang disebut lapisan luar angkasa.

Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:

1. Atmosfer –  merupakan lapisan udara yang mengelilingi


bumi. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara ini terutama
mengandung nitrogen, oksigen,dan gas. Lapisan atmosfer menjaga
bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan tidak terlalu
dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra
ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya
kehidupan. Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang
mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan
uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2. Hidrosfer lautan perairan – Lautan merupakan cekungan
besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas
lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3. Litosfer – yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan
pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat jenisnya rata-rata
2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050º C.
Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit
bumi atau crust .

Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan
katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan. Dengan
demikian Litosfer dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan
pembentuk kulit bumi. Dalam kata lain, litosfer merupakan bagian
lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km
yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :

 Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan


kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3. Dalam
lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit,
jenis batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan
sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku
dengan ketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.
 Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari
betuan beku granit ada bagian tasnya dan batuan beku basalt ada
bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua. Kerak
benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al. Adapun
ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km
sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak
benua disebut juga lapisan granitis karena terdiri dari susunan
batuan yang berkomposisi batuan granit.
 Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari
endapan di laut ada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-
batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku
gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati samudra. Kerak
samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak
samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata
sebanyak 3 mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan
basaltis karena penyusunnya berupa batuan yang berkomposisi
basalt.

Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan
berat jenisnya namun juga terdapat perbedaan umur. Batuan kerak
benua telah diketahui sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah
yang muda dibanding dengan kerak benua karena kerak benua
telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu. Lapisan sima,
yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium
dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini
mempunyai berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium,yaitu mineral ferromagnesium
dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat
elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km.


Adapun batuan kulit bumi adalah:

1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk


karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan
tempat pendinginannyaada tiga macam batuan beku.

 Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di


dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena
pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar,
misalnya granit.
 Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar
kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari
magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian
ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya
batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-
kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya
terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
 Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam
korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan,
pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan ini terdiri atas
kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal.
Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.

Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah


diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat
lain.Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan
ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena
proses pembatuan.

Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat


dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:

 Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini


adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di
gurun.
 Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es.
Contohnya moraine.
 Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:
 Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang
bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
 Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-
batuyang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain
 Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-
kristal.

Pengendapan pada batuan sedimen

 Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang


diendapkan di danau. Contoh : turf danau dan tanah liat danau.
 Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang
diendapkan di laut. Contoh : tanah los dan tanah gurun pasir.
 Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang
diendapkan di laut. Contoh: lumpur biru di pantai, endapan
radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

2. Batuan metamorf – Batuan ini merupakan batuan yang


mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan
beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi karena
bermacam-macam sebab sebagai berikut:

 Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab


batuan itu berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa
ini disebut metamorfosa kontak. Contoh: marmer dari batu kapur
dan antrasit dari batu bara.
 Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari
adanya endapan-endapan yang tebal sekali di
atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.

 Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi


kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan
pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut metamorfosa
dinamo.Contoh: batu asbak, schist, dan shale

3. Mesosfer atau mantel bumi –  Di bawah kerak bumi terdapat


lapisan mantel bumi. Mantel ini merupakan lapisan batuan setebal
sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel mencapai
3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah
tekanan tinggi.

4. Barisfer – Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang


tersusun dari lapisan ini (niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-
jari +- 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di
bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu
inti dalam dan inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas
besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2) Inti dalam terdapat di
pusat bumi, merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini
terdiri atas besi dan nikel padat.Suhu di pusatnya menjadi ±
4.500ºC.

5.  Lapisan pengantara – Yaitu lapisan yang terdapat di atas


lapisan nife setebal 1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3.
Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan
bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.

IKLIM

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di
bumi atau planet lain. Beberapa variabel meteorologis yang biasanya diukur adalah
suhu,kelembapan, tekanan atmosfer, angin, dan curah hujan.

berdasarkan jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi, iklim dibagi menjadi 4
macam.

1. Iklim Tropis

Iklim tropis biasa ditemukan di daerah sekitar garis ekuator Bumi, di antara garis 23,5
derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan.
Negara-negara beriklim tropis itu antara lain Indonesia, Malaysia, dan negara di Asia
Tenggara, India, Hongkong, Arab Saudi, Brasil, Peru, negara di Amerika Tengah,
Nigeria, Madagaskar, Kenya, Kongo, dan lain-lain.

Iklim tropis dibagi lagi menjadi iklim hutan hujan tropis dengan kondisi hangat dan hujan
sepanjang tahun sehingga banyak hutan lebat.

Iklim sabana tropis dengan kondisi kering sehingga jarang ada hutan, iklim, stepa tropis
dengan kondisi lebih kering lagi, dan iklim gurun tropis dengan kondisi yang paling
kering.

2. Iklim Subtropis

Iklim subtropis berada di antara garis 23,5 derajat sampai 40 derajat Lintang Utara dan
Lintang Selatan.

Negara-negara beriklim subtropis antara lain Iran, Irak, Nepal, Tiongkok, Jepang, Korea
Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Mesir, Australia bagian selatan, Cile, Turki, dan lain-
lain.

Yang termasuk dalam iklim subtropis adalah iklim Mediterania dengan musim panas
yang panas dan kering serta musim dingin yang basah tapi tidak terlalu dingin.

Ada pula iklim subtropis yang hangat dan lembab dengan musim panas yang hangat
dan musim dingin dengan curah hujan ringan.

3. Iklim Sedang

Iklim sedang berada di antara garis 40 derajat sampai 60 derajat Lintang Utara dan
Lintang Selatan.

Negara-negara yang beriklim sedang antara lain Mongolia, Inggris, Irlandia, Perancis,
Jerman, Denmark, Italia, Rumania, Ukraina, dan lain-lain.

Iklim sedang dibagi menjadi 4 iklim. Iklim laut pantai barat dengan kondisi lembab dan
mendung pada musim dingin serta kering dan cerah pada musim panas.

Iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan kondisi panas dan kering di musim
panas dan berangin di musin dingin.

Ada juga iklim benua lembap dengan kondisi basah saat musim panas.

4. Iklim Dingin

Iklim dingin biasa ditemukan di daerah yang berada di atas garis 60 derajat Lintang
Utara dan Lintang Selatan.

Negara-negara yang beriklim dingin, yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia,


Rusia bagian utara, Eslandia, Kanada, dan Alaska.

Suhu pada musim dingin itu sangat dingin, sedangkan suhu di musim panas itu sejuk

Iklim dingin dibagi menjadi 3 iklim. Iklim taiga dengan kondisi sangat dingin di musim
dingin.
Iklim tundra degan kondisi dingin sehingga hanya rumput dan lumut yang dapat
tumbuh.

Ada juga iklim kutub dengan dengan banyak es yang tebal.

Iklim tropis dibagi lagi menjadi iklim hutan hujan tropis dengan kondisi hangat dan hujan
sepanjang tahun sehingga banyak hutan lebat.

Iklim sabana tropis dengan kondisi kering sehingga jarang ada hutan, iklim, stepa tropis
dengan kondisi lebih kering lagi, dan iklim gurun tropis dengan kondisi yang paling
kering.

1. Iklim Tropis

Iklim tropis biasa ditemukan di daerah sekitar garis ekuator Bumi, di antara garis 23,5
derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan.

Negara-negara beriklim tropis itu antara lain Indonesia, Malaysia, dan negara di Asia
Tenggara, India, Hongkong, Arab Saudi, Brasil, Peru, negara di Amerika Tengah,
Nigeria, Madagaskar, Kenya, Kongo, dan lain-lain.

2. Iklim Subtropis

Iklim subtropis berada di antara garis 23,5 derajat sampai 40 derajat Lintang Utara dan
Lintang Selatan.

Negara-negara beriklim subtropis antara lain Iran, Irak, Nepal, Tiongkok, Jepang, Korea
Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Mesir, Australia bagian selatan, Cile, Turki, dan lain-
lain.

Yang termasuk dalam iklim subtropis adalah iklim Mediterania dengan musim panas


yang panas dan kering serta musim dingin yang basah tapi tidak terlalu dingin.

Ada pula iklim subtropis yang hangat dan lembab dengan musim panas yang hangat
dan musim dingin dengan curah hujan ringan.

3. Iklim Sedang

Iklim sedang berada di antara garis 40 derajat sampai 60 derajat Lintang Utara dan
Lintang Selatan.

Negara-negara yang beriklim sedang antara lain Mongolia, Inggris, Irlandia, Perancis,
Jerman, Denmark, Italia, Rumania, Ukraina, dan lain-lain.

Iklim sedang dibagi menjadi 4 iklim. Iklim laut pantai barat dengan kondisi lembab dan
mendung pada musim dingin serta kering dan cerah pada musim panas.

Iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan kondisi panas dan kering di musim
panas dan berangin di musin dingin.

Ada juga iklim benua lembap dengan kondisi basah saat musim panas

4. Iklim Dingin
Iklim dingin biasa ditemukan di daerah yang berada di atas garis 60 derajat Lintang
Utara dan Lintang Selatan.

Negara-negara yang beriklim dingin, yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia,


Rusia bagian utara, Eslandia, Kanada, dan Alaska.

Suhu pada musim dingin itu sangat dingin, sedangkan suhu di musim panas itu sejuk

Iklim dingin dibagi menjadi 3 iklim. Iklim taiga dengan kondisi sangat dingin di musim


dingin.

Iklim tundra degan kondisi dingin sehingga hanya rumput dan lumut yang dapat
tumbuh.

Ada juga iklim kutub dengan dengan banyak es yang tebal.

ROTASI DAN REVOLUSI


Rotasi dan Revolusi Planet: Pembeda Ukuran Waktu. Benda-benda langit seperti satelit
alami, planet, maupun bintang senantiasa melakukan rotasi dan revolusi.

Perputaran Bumi pada porosnya (rotasi) ini menyebabkan pergantian siang dan malam.

JAGAD raya adalah bentuk keseluruhan dari alam. Jika orang mendengar kata jagat raya, maka
orang akan menitik beratkan pada susunan tata surya. Tata surya merupakan kumpulan benda-
benda langit yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain.

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusatnya, kemudian ada planet- planet di tata surya yang
mengelilinginya, kemudian ada asteroid yang mempunyai lintasan di antara planet Mars dan planet
Jupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya, kemudian ada bintang- bintang yang beruku-
ran kecil atau agak besar, serta ada lagi komet yang merupakan bintang berekor.

Membicarakan mengenai sistem tata surya, rasanya seperti tidak ada habisnya karena terlampau
luas. Mengenai tata surya, tidak lengkap rasanya apabila tidak sekalian membahas peristiwa-
peristiwa yang ada di luar angkasa. Beberapa peristiwa atau kegiatan rutin yang bisa dibicarakan
adalah rotasi dan revolusi.

Rotasi merupakan kegiatan berputar pada porosnya. Yang melakukan kegiatan rotasi ini adalah pla-
net- planet dan juga satelit. Sementara yang dimaksud dengan revolusi adalah peristiwa menge-
lilingi sesuatu, seperti planet mengelilingi matahari dan satelit-satelit mengelilingi planetnya.

Termasuk planet bumi, juga melakukan rotasi dan revolusi. Membahas lebih dalam mengenai revo-
lusi bumi, tidak hanya pengertiannya namun juga proses, dampak dan juga manfaatnya.

Revolusi Bumi

Orang pasti sudah sering sekali mendengar kata “revolusi”. Revolusi merupakan kata yang mem-
punyai arti sebagai perubahan dalam waktu yang cepat. Kata revolusi juga mempunyai kebalikan
atau antonim, yakni “evolusi” yang berarti perubahan yang terjadi dalam waktu lama.
Namun, revolusi yang akan dibicarakan bukanlah revolusi yang semacam itu, namun revolusi me-
ngenai revolusi bumi. Revolusi bumi yang akan bicarakan adalah sama dengan revolusi-revolusi
yang dilakukan planet-planet di tata surya.  Revolusi yang dimaksud adalah pergerakan planet-
planet dalam mengelilingi pusat tata surya, yakni matahari.

Orang mungkin sudah terlampau sering mendengar kata revolusi Bumi. Sepadan dengan pengertian
revolusi yang telah disebutkan di atas, revolusi bumi berarti aktivitas bumi mengitari matahari
sebagai pusat tata surya.

Revolusi bumi juga sering disebut sebagai kegiatan Bumi dalam mengorbit matahari. Waktu yang
dihabiskan bumi dalam sekali mengitari matahari ini orang sebut sebagai satu tahun. Sehingga ada-
nya penanggalan hingga tahunan ini dikarenakan adanya revolusi planet Bumi.

Asteroid

Tidak hanya bumi yang melakukan revolusi, namun juga planet- planet yang lainnya, dan bahkan
benda- benda langit seperti bintang- bintang dan asteroid juga melakukan revolusi terhadap
matahari.

Sementara itu tidak hanya matahari saja yang berperan sebagai pusat yang dikelilingi, namun planet
juga menjadi pusat dan dikelilingi oleh benda langit yang disebut dengan satelit. Hampir semua
planet memiliki satelit alamnya masing- masing dan setiap satelit ini mengelilingi planet- planetnya.

Dalam mempelajari revolusi bumi, tidak lepas dari yang namanya orbit bumi. Orbit merupakan lin-
tasan yang dimiliki setiap planet dalam kegiatannya mengelilingi matahari. Lintasan atau orbit ini
sangatlah penting karena menciptakan keteraturan bagi planet dalam mengitari matahari, sehingga
tidak terjadi tubrukan antara satu planet dengan planet lainnya.

Bayangkan saja jika tidak ada lintasan, dan pergerakan planet tidak teratur, maka segala kemung-
kinan bisa terjadi terutama tubrukan atau persenggolan antar planet. Tuhan Yang Maha Kuasa telah
mengatur semuanya dengan sangat baik. Orbit yang dimiliki oleh planet- planet ini adalah oval atau
lonjong, termasuk juga orbit bumi.

Proses Revolusi Bumi

Bumi melakukan revolusi tanpa henti dan tidak berhenti. Proses revolusi bumi ini terjadi dalam wak-
tu panjang yang mana kita kenal sebagai tahun. Bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari untuk
satu kali mengorbit matahari atau melakukan revolusi bumi.

Dalam proses revolusi bumi ini kedudukan bumi tidak tetap. Jika orang mencermati datangnya sinar
matahari pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember, maka orang akan mengetahui bahwa
arah sinar matahari datangnya tidaklah tetap.

Ketika tanggal 21 Maret, matahari berada di garis lintang nol derajat Khatulistiwa, tanggal 21 Juni
matahari terletak di garis balik utara, tanggal 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa,
dan pada tanggal 22 Desember matahari terletak di garis balik selatan. Pergeseran- pergeseran
yang dialami matahari tersebut merupakan pergeseran yang tidak nyata atau dinamakan
pergeseran semu. Pergeseran semu matahari ini merupakan peristiwa tahunan.

Pergeseran matahari seperti yang dijelaskan tersebut adalah pergeseran semu tahunan matahari
karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah itu membentuk sudut 66° dengan bidang
tempuhan atau peredaran bumi. Atau dapat juga dikatakan bidang khatulistiwa bumi membentuk
sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi.

Karena kedudukan yang demikian ini maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi
yang sama, namun berubah-ubah sesuai dengan kedudukan bumi pada saat itu. Dan ini cukup
membuktikan bahwa bumi melakukan revolusi atau mengorbit bulan. (igc/ar)

ATOM

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron).

Pengertian Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, terdiri dari inti atom dan awan elektron yang
bermuatan negatif dalam mengelilinginya.

Inti atom terdiri atas proton yang memiliki muatan positif, dan neutron yang memiliki
muatan netral (kecuali dengan inti atom Hidrogen-1, yang tidak mempunyai neutron).

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani yang artinya yaitu (ἄτομος/átomos, α-τεμνω),
tidak bisa dipotong atau sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagi.

Atom memiliki diameter sekitar 6 sampai 30 nm. Karena adanya suatu gaya
elektromagnetik, atom akan bergabung bersama pada atom-atom yang lain sehingga
membuat pembentukan sebuah molekul.

Menurut Beberapa Para Ahli


1. Leucipus dan Democritus
Atom adalah bagain terkecil pada suatu materi yang tidak bisa dibagi lagi
menjadi sebuah bagian-bagian tertentu. atom yaitu penyusun segala materi yang
ada pada dunia ini.
2. John Dalton
Atom adalah partikel terkecil yang ada pada suatu zat yang tidak bisa lagi
diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil melewati reaksi kimia biasa.
3. Joseph John Thompson
Atom adalah suatu bola yang bermuatan positif dan dikelilingi dari electron
seperti roti kismis
4. Ernest Rutherford
Atom adalah partikel yang berasal dari neutron dan proton serta dikelilingi dari
electron.
ima
ge atom
Contoh Atom
Berikut beberapa contoh-contoh atom yang akan dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

No Lambang Nama

1 H Hidrogen

2 Li Litium

3 Na Natrium

4 K Kalium

5 Rb Rubidium

6 Be Berilium

7 Ca Kalsium

8 Sr Stronsium

9 B Boron

10 Al Aluminium

11 C Karbon
12 Si Silikon

13 Sn Timah

14 Pb Timbal

15 N Nitrogen

16 P Fosfor

17 O Oksigen

18 S Belerang

19 F Fuor

20 Cl Klor

Struktur Atom
Inti atom sangatlah padat yaitu: 99,97% massa atom merupakan massa inti atom tetapi
volumenya hanya berupa 1/1015 dari volume atom. Diameter pada sebuah atom
(∼10−10 m) kira-kira 100.000 kali diameter didalam inti atom (∼10−15 m). Berikut
struktur atom yang ada pada gambar dibawah ini dan perbandingan karakter pada 3
partikel subatomik utama yang ada ditabel.

struktur atom
Nilai pada massa atom dan partikel-partikel subatomik sangatlah kecil dengan satuan
gram sehingga dapat lebih mudah untuk dinyatakan sebagai massa yang relatif. Basis
ukuran massa relatif atom merupakan atom karbon yang berdasarkan pada 6 proton
dan 6 neutron (atom C-12), yang dari massa satu atom C-12 dinyatakan sejumlah 12
satuan massa atom (sma) atau 12 dalton (Da).

1 sma = 1,660539×10−24 g.

Inti pada massa proton dan massa neutron masing-masing dinyatakan 1 sma.

Model Atom
1. Model Atom Dalto

model atom dalton


Model atom yang sangat sederhana yaitu model atom dalton, yang telah dikemukakan
oleh John Dalton, seorang ilmuwan asal kebangsaan Inggris. Menurut dari model atom
ini, atom adalah bola pejal yang tidak memiliki muatan.

Kemudian, menurut teori atom ini, atom yaitu kesatuan terkecil yang dapat dibagi-bagi
lagi. Jika unsur kimia yang berbeda akan mempunyai jenis atom yang berbeda-beda
juga.

2. Model Atom Thompson


Model Atom Thompson
Model atom yang kedua yaitu model atom Thompson. Sesuai pada namanya, model
atom satu ini dikemukakan oleh Joseph John Thompson. Model atom Thompson
memiliki bentuk seperti roti kismis.

Hal itu dikarenakan atom adalah suatu bola padat yang bermuatan positif pada partikel
negatif (elektron) yang tersebar didalamnya. Kemudian, muatan positif dan negatif yang
ada pada atom tersebut jumlahnya sama. Model atom ini telah dibuktikan pada
penelitian Thomson yang memakai sinar tabung katoda.

3. Model Atom Rutherford

M
odel Atom Rutherford
Model atom Rutherford telah dikemukakan oleh Ernest Rutherford di tahun 1911. Pada
teori atom ini, setiap atom mempunyai kandungan inti atom yang bermuatan positif
pada elektron yang mengelilingi didalamnya.

Kemudian, massa atom ini terpusat pada inti atom dan sebagian besar volume atom ini
yaitu ruang hampa, Karena telah dibuktikan dari hasil percobaan penembakan logam
dari sinar alpha, yang sudah dikenal sebagai Percobaan Geiger-Marsden.
4. Model Atom Bohr

Model Atom Bohr


Model atom Bohr dikemukakan oleh Niels Bohr dan Ernest Rutherford di tahun 1913.
Pada model atom Bohr merupakan bahwa atom terdiri berdasarkan pada inti atom yang
mempunyai kandungan proton dan neutron kemudian dikelilingi oleh elektron yang
berputar pada orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit dikenal juga sebagai kulit atom.

5. Model Atom Mekanika Kuantum

Model Atom Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum adalah model atom yang sangat modern sekali. Atom
ini terdiri berdasarkan pada inti atom bermuatan positif dan awan-awan elektron yang
mengelilinginya. Daerah tempat ditemukannya elektron yang diberi nama orbital.
Menurut pada teori ini, ada empat jenis orbital yakni s, p, d, f.

Demikian pembahasan pengertian, contoh, struktur dan model atom, mohon maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan dan pembahasan. Semoga bermanfaat🙂
INTI ATOM

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron).

1. 1. Inti Atom Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang
berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi. Konsep ini pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani.
Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen- komponen subatom di dalam atom,
hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
electron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
2. 2. Sampai saat ini diketahui bahwa inti atom tersusun oleh dua jenis
partikel. Partikel –partikel ini dinamakan nukleon. Nukleon terdiri atas
neutron dan proton yang massanya hampir sama, sekitar 1700 kali massa
electron. Nama Partikel massa muatan Proton 1,6725. 10-27 kg (1,0072766
sma) +1,602. 10-19 C Neutron 1,6748. 10-27 kg (1,0086654 sma) 0 Elekton
9,109. 10-31 kg (0,0005486 sma) -1,602. 10-19 C
3. 3. Neutron tidak bermuatan, sedangkan proton bermuatan positif yang
besarnya sama dengan muatan electron. Muatan proton inilah yang
mengimbangi muatan electron sehingga atom secara keseluruhan
bermuatan netral. Oleh sebab itu jumlah proton dan electron dalam sebuah
atom sama. Jumlah proton dalam inti menentukan nama atom. Inti dengan
jumlah proton dan netron tertentu disebut nuklida. X = symbol nuklida Z =
nomor atom = jumlah proton dalam inti A = nomor massa = jumlah proton +
neutron dalam inti
4. 4. Ternyata memang ada gaya ikat inti di antara nucleon-nukleon tersebut
. Gaya ikat inti berbeda dengan gaya elektrostatis. Gaya elektrostatis
bekerja di antara partikel-partikel yang bermuatan. Sedangkan gaya ikat
inti bekerja di antara partikel-partikel penyusun inti yang tidak bergantung
pada jenis muatannya. Gaya ikat inti bisa berupa tarik-menarik antara
proton dengan proton, neutron dengan neutron atau dapat pula antara
proton dengan neutron. Gaya inti ini sangat kuat, sekitar 100 kali lebih
kuat dibandingkan gaya elektrostatis. Namun jangkauannyasangat
terbatas yaitu hanya berkisar pada jarak 10-15 m.
5. 5. Lewat beraneka ragam percobaan dengan berbagai inti atom, berhasil
dipelajari banyak hal mengenai ciri gaya inti : Ia merupakan suatu jenis
gaya yang berbedah sekali dari gaya electromagnet, grafitasi, dan gaya
lainnya yang lazim kita jumpai. Ia juga merupakan gaya paling kuat dari
semua gaya yang diketahui ; karena itu , ia seringkali disebut gaya kuat
(strong force). Jangkauannya sangat pendek – rentang daerah bekerjanya
gaya ini terbatas hingga ukuran inti atom (sekitar 10-15 m). Gaya inti
antara dua nekleon tidak bergantung pada jenis nukleon, apakah proton
ataukah neutron
6. 6. Massa sebuah inti ternyata selalu lebih kecil dari massa penyusunnya.
Sebagai contoh :
7. 7. ∆m = [Z. mp + N. mn] - Minti mn = massa neutron Z = jumlah proton mp =
massa proton N = jumlah neutron Minti = massa inti
8. 8. Dari prinsip kesetaraan massa-energi yang menyatakan bahwa massa
dapat berubah menjadi energy atau sebaliknya melalui persamaan: E = m
c2 Dengan c = kelajuan cahaya dalam vakum = 3. 108 m/s Maka defek
massa setara dengan jumlah energy tertentu, yang ternyata dipakai untuk
mengikat nucleon-nukleon di dalam inti sehingga dapat bergabung menjadi
inti
9. 9. Elektron(-) Inti Proton(+) Netron ( 1,6726485 x 10 –27 kg ; 1,007825 sma
) ( 1,6749543 x 10 –27 kg ; 1,008665 sma ) ( 9,1 x 10 –31 kg ) 1 sma =
1,6604 x 10 –27 kg = 931 Mev Energi yang mengikat proton dan netron
(nukleon) dalam inti atom. Energi ini berasal dari massa yang hilang saat
terbentuknya inti atom 1,007825 sma 1,008665 sma 2,014102 sma
2,016490 sma Selisih massa sesudah dan sebelum terbentuk inti adalah
m = 2,016490 - 2,014102 =0,002388 sma. Massa yang hilang ini menjadi
energi ikat sebesar : E = m.c2 = 0,002388 x 931 Mev = 2,223 Mev ENERGI
NUKLIR Massa defect Nuklida/nukleon 2,016490 sma 2,014102 sma
10. 10. Q = energi
11. 11. Terlihat bahwa pembelahan uranium di atas membutuhkan satu
neutron tetapi menghasilkan 3 neutron lagi. Ke-3 neutron ini dapat
membelah uranium yang lain sehingga terjadi reaksi berantai. Jika reaksi
berantai ini tidak terkendali, maka akan berlangsung sangat cepat dan
energy yang dilepaskan sangat dasyat seperti yang terjadi pada bom
nuklir.
12. 12. Setiap fisi menghasilkan paling sedikit 1 neutron dan menghasilkan
fisi baru dan seterusnya, maka reaksi seperti ini disebut reaksi berantai
Memenuhi Syarat : - Menggunakan 235U - Neutron yang digunakan harus
memiliki energi yang cukup
13. 13. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti ringan.
Matahari dan bintang- bintang yang merupakan sumber energy utama di
alam ini memperoleh energy dari reaksi fusi. Contoh reaksi fusi: Q = energi
14. 14. REAKSI FUSI DISEBUT REAKSI TERMONUKLIR, KARENA FUSI DAPAT
TERJADI PADA TEMPERATUR TINGGI SEKITAR 108 O C. REAKSI FUSI
DIJUMPAI DI MATAHARI. BOM HIDROGEN MENGGUNAKAN REAKSI
TERMONUKLIR
15. 15. Bom atom merupakan bentuk penggunaan energi yang tidak
menguntungkan bagi kehidupan bentuk reaksi fisi yang terjadi adalah fisi
berantai yang tidak terkontrol. Bahan yang digunakan 235 U yang
diperoleh dari pemisahan uranium alam atau 239 Pu yang dihasilkan oleh
Reaktor Thermal Bom HIDROGEN dibuat dengan rekasi fusi ( reaksi
termonuklir ) temperatur tinggi diperoleh dengan cara bom fisi plutonium
di dalamnya yang berfungsi sebagai detonator ( peletus )
16. 16. Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan
pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi
gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang
dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang
memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
17. 17. Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar
ini ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena
radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan,
tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua
proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
18. 18. Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yangberasal dari inti
atom. Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta. 1) Mempunyai daya
ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa. 2) Mempunyai daya tembus yang
lebih besar daripada sinar alfa. 3) Dapat dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet.
19. 19. Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang
terpancar dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak
memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika
sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar
gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom.
Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini. 1) Sinar gamma
tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber
intensitasnya makin kecil. 2) Mempunyai daya ionisasi paling lemah. 3)
Mempunyai daya tembus yang terbesar. 4) Tidak membelok dalam medan
listrik maupun medan magnet.
20. 20. Sinar alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel
alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan alfa
(alpha decay). Proses peluruhan alfa suatu unsur radioaktif X menjadi
unsur Y dapat ditulis dengan Inti yang meluruh dengan memancarkan
partikel α akan kehilangan dua proton dan dua neutron. Atau nomor massa
(A) berkurang 4 dan nomor atom (Z) berkurang 2 Contoh : Unsur radioaktif
uranium (U) meluruh menjadi thorium (Th) dengan memancarkan sinar alfa
sesuai skema berikut ini.
21. 21. Dalam peluruhan beta, sebuah neutron berubah menjadi sebuah proton
atau sebaliknya. Jadi, Z dan N masing –masing berubah sebanyak satu
satuan, tetapi A tidak berubah. Pada peluruhan beta paling utama, sebuah
neutron meluruh menjadi sebuah proton dan sebuah electron . Peluruhan β
menyebabkan nomor atom (Z) bertambah 1, sedangkan nomor massa (A)
tetap. Hal ini terjadi karena ada satu neutron berubah menjadi satu proton.
22. 22. Peluruhan gamma biasanya menyertai peluruhan alfa atau peluruhan
beta di mana inti baru yang dihasilkan tidak berada dalam keadaan energy
dasarnya. Akibatnya, inti atom itu cenderung berubah ke keadaan
dasarnya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik berupa sinar
gamma. Inti tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar dengan
memancarkan foton yang bersesuaian, foton yang dipancarkan disebut
sinar γ. Pemancaran sinar γ tidak menyebabkan nomor massa dan nomor
atom berubah.
23. 23. Zat-zat radioaktif meluruh dengan memancarkan sinar-sinar radioaktif
sampai akhirnya menjadi stabil. Peluruhan zat radioaktif adalah akibat dari
proses yang terjadi dalam inti atom. Kurva peluruhan suatu zat radioaktif
berbentuk eksponensial. N0 = Jumlah zat radioaktif mula-mula N = Jumlah
zat radioaktif yang tersisa setelah peluruhan t = selang waktu peluruhan λ
= tetapan peluruhan N = N0 e-λt
24. 24. Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan oleh suatu zat radioaktif
untuk meluruh sehingga zat tersebut tinggal separuh dari jumlah mula-
mula. Di mana Hubungan antara T1/2 dan λ diberikan oleh : T1/2 = waktu
paruh
25. 25. Waktu yang diperlukan untuk meluruh (berdisintegrasi) hingga inti
atom radioaktif tinggal setengah dari inti semula T T T T No N = ½ No N =
¼ No N = 1/8 No N = 1/16 No t = n.T No = unsur mula-mula N = unsur
sisa/tertinggal T = waktu paruh t = selang waktu n = t/T
26. 26. Aktivitas suatu zat radioaktif menyatakan jumlah peluruhan tiap
satuan waktu dari zat radioaktif tersebut. Semakin besar jumlah zatnya
semakin besar aktivitasnya. Aktivitas (A) dinyatakan dengan persamaan :
A = λ N A = aktivitas (Bq) λ = tetapan peluruhan N = jumlah zat 1 Bq = 1
peluruhan partikel per detik
27. 27. Pencacah Geiger Muller (GM) : 1928 Untuk mendeteksi radiasi sinar
a,b dan g. Jika terdapat radiasi alat ini akan memberi tanda tertentu
antara lain bunyi. Emulsi film : Jika kertas film dilapisi emulsi perak
bromida dilalui oleh unsur-unsur radio aktif akan meninggalkan jejak
lintasannya. Hasil pencucian film nampak jenis lintasannya dan dapat
dikenali jenis partikelnya. Kamar kabut Wilson : 1907 Alat ini digunakan
untuk mendeteksi sinar alpa. Sintilator : Alat ini menggunakan bahan-
bahan yang dapat berpendar atau memercikkan cahaya bila terkenda
radiasi.
28. 28. Radioisotop adalah isotop Radioaktif atau radioaktif buatan, yang
dihasilkan dari penembakan inti stabil dengan partikel alpa atau proton,
deuteron, dan neutron. Kebanyakan bahan ini memancarkan sina b , hanya
beberapa yang memancarkan sinar a. Contoh isotop dari Uranium dan
Plutonium 1. Bidang Kedokteran -Terapi sinar g untuk pengganti terapi
rontgen - sterilisasi alat-alat kedokteran 2. Bidang Hidrologi - mengukur
kecepatan debit air - menentukan jumlah kandungan air dalam tanah -
Mendeteksi kebocoran saluran pipa dalam tanah - Mengukur endapan
lumpur di pelabuhan penyebab pendangkalan 3. Bidang Biologi -
Mendeteksi tumor otak - mempelajari sirkulasi darah 4. Bidang Industri -
meneliti kekuatan material - penelitian fenomena di fusi dalam logam 5.
Bidang Arkeologi - Menentukan umur benda kuno dengan metode 14 C. 6.
Bidang Pertanian - Mengubah struktur dan sifat kromoson untuk
menciptakan generasi yang lebih baik. - Pengawetan hasil pertanian
dengan cara penyinaran dapat menunda terjadinya pertunasan
29. 29. Hitunglah berapa besarnya energi ikat dari unsur atom 52Te126 dalam
Mev, jika massa intinya 125,903322 sma, massa proton 1,007825 sma ,
dan massa netron 1,008665 sma. Penyelesaian : Diketahui : mp = 1,007825
sma ; mn = 1,008665 sma. m 52Te126 = 125,903322 sma 1 sma = 931 Mev
Ditanyakan : energi ikat (E) Jawab : jumlah proton (Z) = 52 jumlah netron N
= 126-52 = 74 jumlah massa penyusun inti massa proton =52 X 1,007825=
52,40690 massa netron =74 X 1,008665= 74,64121 + Jumlah massa
proton+netron = 126,04811 dari jumlah massa pembentuk inti dengan
massa inti atom terdapat selisih yang disebut defet massa Dm = (mp + mn)
- m Te125 = 126,04811 - 125,903322 = 0,144788 sma selisih massa ini
setara dengan energi ikat inti E = Dm.c2 = 0,144788 . 931 = 134,8 Mev.
30. 30. Waktu paruh dari radon 3,8 hari. Berapa lama waktu yang diperlukan
agar yang tersisa 1/32 dari mula-mula. Penyelesaian : Diketahui : N = 1/32
N0 ; T = 3,8 hari Ditanyakan : waktu yang diperlukan (t) Jawab : N =
(1/2)n.N0 1/32 N0 = (1/2)n.N0 1/32 = (1/2)n 2 n = 32 n = 5 t n = T t = n.T =
5.3,8 = 19 hari.
31. 31. 10 gram bahan radioaktif 88Ra226 memiliki waktu paruh 1620 tahun.
Berapa sisa bahan yang ada setelah 1000 tahun ? Penyelesaian : Diketahui
: N0 = 10 gram T = 1620 tahun t = 1000 tahun Ditanyakan : sisa bahan (N)
Jawab : n = t/T = 1000/1620 = 0,62 N = (1/2)n.N0 N = (1/2)n.N0 N = N0/2n
N.2 n = N0 2 n = N0/N = x di logkan n.log2 = log x log x = 0,62.0,3 = 0,186 x
= 1,53 x = N0/N N = N0/x = 10/1,53 = 6,54 gram jadi sisa bahan 6,54 gram
32. 32. Suatu unsur bahan radioaktif meluruh separuhnya dalam waktu 4
menit, berapakah konstanta peluruhan unsur tersebut. Penyelesaian :
Diketahui : T = 4 menit = 240 detik Ditanyakan : konstanta peluruhan (l)
Jawab : 0,693 0,693 l = = = 2,89.10-3 s-1 T 240
33. 33. Hitunglah aktivitas dari 10 gram radium 88Ra226, yang mempunyai
waktu paruh 1620 tahun Penyelesaian : Diketahui : T = 1620 tahun = 1620
x 365 x 24 x 3600 = 5,1.1010 detik m = 10 gram ; BA = 226 ; No = bilangan
avogadro = 10.6,025.10 23 m.N0 10.6,025.10 23 N = = = 2,67.10 22 BA 226
Ditanyakan : Aktivitas (R) Jawab : 0,693 0,693 R = l . N ; l = = = 1,36.10 -11
T 5,1.1010 R = 1,36.10-11 .2,67.1022 = 3,63.1011 partikel/sekon 3,63.1011
R = = 9,81 ci 3,7.1010
34. 34. Pada penembakan inti 4Be9 dengan partikel alpha menghasilkan inti
baru 6C12 dan sebuah netron diserta pembebasan sejumlah energi.
Tuliskan reaksi diatas dan hitung besarnya energi yang dibebaskan.
Diketahui : massa dari : 4Be9 = 9,015046 sma, alpha = 4,00278 sma, C12 =
12,003803 sma, netron = 1,00897 sma Jawab : persamaan reaksi 4Be9 +
2He4 ------> 6C12 + 0n1 + X (energi) 9,015046 + 4,00278 = 12,003803 +
1,00897 + X 13,017826 = 13,012773 + X X = 0,005053 sma Energi yang
dibebaskan = 0,005053x931 = 4,7 Mev
35. 35. Pada peristiwa penggabungan inti proton dengan netron menghasilkan
deteron dan pelepasan sejumlah energi. Tuliskan persamaan reaksi intinya
dan hitung besarnya energi yang dihasilkan .Massa proton = 1,008145 sma,
netron = 1,00897 sma, deteron = 2,014740 sma. Jawab : persamaan reaksi
1H1 + 0n1 ------> 1H2 + X (energi) 1,008145 + 1,00897 = 2,014740 + X
2,017115 = 2,014740 + X X = 0,002375 sma Energi yang dihasilkan =
0,002375x931 = 2,21 Mev
36. 36. Sebuah reaktor menggunakan bahan uranium 92U235 dalam 1 hari
menghabiskan 1,5 gram . Berapa daya yang dihasilkan oleh reaktor ini, bila
tiap fisi (inti pecah) menghasilkan energi sebesar 200 Mev. Penjelasan :
Diketahui : m = 1,5 gram;No = bilangan avogadro = 6,025.1023 gram/mol
m.N0 1,5.6,025.1023 N = = BA 235 N = 3,85.1021 partikel Ep = Energi 1
partikel =200 Mev =2.108 ev = 2.108.1,6.10-19 = 3,2.10-11 j t = 1 hari =
24.3600 = 86400 sekon Ditanyakan : daya (P) Jawab : Energi total ( E ) E =
Ep x N = 3,2.10-11. 3,85.1021 = 12,32.1010 j Daya yang dihasilkan reaktor
(P) E 12,32.1010 P = = t 86400 = 1425925.926 j/s P = 1,4 Mwatt
37. 37. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-
elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron,
jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan
massa. Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada massa
gabungan nukleon-nukleon pembentuknya. Selisih massa antara gabungan
massa nucleon-nukleon pembentuk inti dengan massa inti stabilnya
disebut defek massa (mass defect). Energi yang diperlukan untuk
memutuskan inti menjadi proton- proton dan neutron-neutron
pembentuknya disebut Enegi ikat inti. Perubahan ini disebut reaksi inti.
Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
38. 38. Peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses acak dan tidak
mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan meluruh,
melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Dikenal dua reaksi nuklir,
yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah
reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi
nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom
lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih
kecil, serta radiasi elektromagnetik. Saran Sesuai penjelasan diatas,
sesungguhnya mempelajari fisika inti dapat membawa manfaat bagi
kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam
sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya lebih baik dan
juga jadi mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi
produk yang lebih berguna bagi manusia. Oleh karena itu disarankan
sebaiknya ilmu pengetahuan yang sudah ada dapat lebih dikembangkan
lagi dengan tanggung jawab didalamnya.

Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-. Elektron


tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai
sebagai partikel elementer.[2] Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton.[3] Momentum
sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia
termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tetapi
bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan
dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) foton sinar gama.
Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton pertama,[4] berpartisipasi dalam
interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah.[5] Sama seperti semua materi,
elektron memiliki sifat bak partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga
ia dapat bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron
termasuk fermion, dua elektron berbeda tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama
sesuai dengan asas pengecualian Pauli.[4]
Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan sifat-sifat
kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal tahun 1838;[6] nama electron diperkenalkan
untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney.
Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson.[1][7]
Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal, elektron
memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat
akan menghasilkan medan magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh
medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun
memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri
dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total
atom. Gaya tarik Coulomb antara elektron dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom.
Pertukaran ataupun perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama
terjadinya ikatan kimia.[8]
Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada peristiwa Big
Bang (ledakan besar), namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan beta isotop radioaktif
maupun dalam tumbukan berenergi tinggi, misalnya pada saat sinar kosmis memasuki atmosfer.
Elektron dapat dihancurkan melalui pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap
semasa nukleosintesis bintang. Peralatan-peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk
memuat ataupun memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak kegunaan dalam teknologi
modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi radiasi, dan pemercepat partikel.

Daftar isi

 1Sejarah
o 1.1Penemuan elektron
o 1.2Teori atom
o 1.3Mekanika kuantum
o 1.4Pemercepat partikel
 2Karakteristik
o 2.1Klasifikasi
o 2.2Ciri-ciri fundamental
o 2.3Sifat-sifat kuantum
o 2.4Partikel maya
o 2.5Interaksi
o 2.6Atom dan molekul
o 2.7Konduktivitas
o 2.8Gerak dan energi
 3Pembentukan
 4Pengamatan
 5Aplikasi
o 5.1Berkas partikel
o 5.2Pencitraan
 6Lihat pula
 7Catatan kaki
 8Referensi
 9Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Orang Yunani Kuno memperhatikan bahwa ambar dapat menarik benda-benda kecil ketika digosok-
gosokkan dengan bulu hewan. Selain petir, fenomena ini merupakan salah satu catatan terawal
manusia mengenai listrik.[9] Dalam karya tahun 1600-nya De Magnete, fisikawan Inggris William
Gilbert menciptakan istilah baru electricus untuk merujuk pada sifat penarikan benda-benda kecil
setelah digosok.[10] Bahasa Inggris untuk kata electric diturunkan dari bahasa Latin ēlectrum, yang
berasal dari bahasa Yunani ήλεκτρον (ēlektron) untuk batu ambar.
Pada tahun 1737, C. F. du Fay dan Hawksbee secara independen menemukan apa yang mereka
percaya sebagai dua jenis listrik friksional; satunya dihasilkan dari penggosokan gelas, yang lainnya
dihasilkan dari penggosokan resin. Dari sinilah, Du Fay berteori bahwa listrik terdiri dari dua fluida
elektris, yaitu "vitreous" dan "resinous", yang dipisahkan oleh gesekan dan menetralkan satu sama
lainnya ketika bergabung.[11] Satu dasarwasa kemudian, Benjamin Franklin mengajukan bahwa listrik
tidaklah berasal dari fluida elektris yang bermacam-macam, namun berasal dari fluida elektris yang
sama di bawah tekanan yang berbeda. Ia memberikan tatanama muatan positif dan negatif untuk
tekanan yang berbeda ini.[12][13]
Antara tahun 1838 dan 1851, filsuf alam Britania Richard Laming mengembangkan gagasan bahwa
atom terdiri dari materi inti yang dikelilingi oleh partikel subatom yang memiliki muatan listrik.[14] Awal
tahun 1846, fisikawan Jerman William Weber berteori bahwa listrik terdiri dari fluida yang bermuatan
positif dan negatif, dan interaksinya mematuhi hukum kuadrat terbalik. Setelah mengkaji
fenomena elektrolisis pada tahun 1874, fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney mengajukan
teori bahwa terdapat suatu "satuan kuantitas listrik tertentu" yang merupakan muatan sebuah
ion monovalen. Ia berhasil memperkirakan nilai muatan elementer e ini menggunakan Hukum
elektrolisis Faraday.[15] Namun, Stoney percaya bahwa muatan-muatan ini secara permanen terikat
pada atom dan tidak dapat dilepaskan. Pada tahun 1881, fisikawan Jerman Hermann von
Helmholtz berargumen bahwa baik muatan positif dan negatif dibagi menjadi beberapa bagian
elementer, yang "berperilaku seperti atom dari listrik".[6]
Pada tahun 1894, Stoney menciptakan istilah electron untuk mewakili muatan elementer ini.
[16]
 Kata electron merupakan kombinasi kata electric dengan akhiran on, yang digunakan sekarang
untuk merujuk pada partikel subatomik seperti proton dan neutron.[17][18]

Penemuan elektron[sunting | sunting sumber]

Seberkas elektron dibelokkan menjadi lingkaran oleh medan magnet[19]

Fisikawan Jerman Johann Wilhelm Hittorf melakukan kajian mengenai konduktivitas listrik dalam


gas. Pada tahun 1869, ia menemukan sebuah pancaran yang dipancarkan dari katode yang
ukurannya meningkat seiring dengan menurunnya tekanan gas. Pada tahun 1876, fisikawan
Jerman Eugen Goldstein menunjukkan bahwa sinar pancaran ini menghasilkan bayangnya, dan ia
menamakannya sinar katode.[20] Semasa tahun 1870-an, kimiawan dan fisikawan Inggris William
Crookes mengembangkan tabung katode pertama yang vakum.[21] Ia kemudian menunjukkan sinar
berpendar yang tampak di dalam tabung tersebut membawa energi dan bergerak dari katode
ke anode. Lebih jauh lagi, menggunakan medan magnetik, ia dapat membelokkan sinar tersebut
dan mendemonstrasikan bahwa berkas ini berperilaku seolah-olah ia bermuatan negatif.[22][23] Pada
tahun 1879, ia mengajukan bahwa sifat-sifat ini dapat dijelaskan menggunakan apa yang ia
istilahkan sebagai 'materi radian' (radiant matter). Ia mengajukan ini adalah keadaan
materi keempat, yang terdiri dari molekul-molekul bermuatan negatif yang diproyeksikan dengan
kecepatan tinggi dari katode.[24]
Fisikawan Britania kelahiran Jerman Arthur Schuster memperluas eksperimen Crookes dengan
memasang dua pelat logam secara paralel terhadap sinar katode dan memberikan potensial
listrik antara dua pelat tersebut. Medan ini kemudian membelokkan sinar menuju pelat bermuatan
positif, memberikan bukti lebih jauh bahwa sinar ini mengandung muatan negatif. Dengan mengukur
besar pembelokan sinar sesuai dengan arus listrik yang diberikan, pada tahun 1890, Schuster
berhasil memperkirakan rasio massa terhadap muatan komponen-komponen sinar. Namun,
perhitungan ini menghasilkan nilai yang seribu kali lebih besar daripada yang diperkirakan, sehingga
perhitungan ini tidak dipercayai pada saat itu.[22][25]
Pada tahun 1896, fisikawan Britania J. J. Thomson, bersama dengan koleganya John S.
Townsend dan H. A. Wilson,[1] melakukan eksperimen yang mengindikasikan bahwa sinar katode
benar-benar merupakan partikel baru dan bukanlah gelombang, atom, ataupun molekul seperti yang
dipercayai sebelumnya. Thomson membuat perkiraan yang cukup baik dalam menentukan
muatan e dan massa m, dan menemukan bahwa partikel sinar katode, yang ia sebut "corpuscles"
mungkin bermassa seperseribu massa ion terkecil yang pernah diketahui (hidrogen).[7] Ia
menunjukkan bahwa nisbah massa terhadap muatan, e/m, tidak tergantung pada material katode. Ia
lebih jauh lagi menunjukkan bahwa partikel bermuatan negatif yang dihasilkan oleh bahan-bahan
radioaktif, bahan-bahan yang dipanaskan, atau bahan-bahan yang berpendar bersifat universal.
[26]
 Nama elektron kemudian diajukan untuk menamakan partikel ini oleh fisikawan Irlandia George F.
Fitzgerald, dan seterusnya mendapatkan penerimaan yang universal.[22]
Manakala sedang mengkaji mineral fluoresens pada tahun 1896, fisikawan Prancis Henri
Becquerel menemukan bahwa mineral tersebut memancarkan radiasi tanpa terpapar sumber energi
eksternal. Bahan radioaktif ini menarik perhatian banyak ilmuwan, meliputi ilmuwan Selandia
Baru Ernest Rutherford yang menemukan bahwa partikel ini memancarkan partikel. Ia melabeli
partikel ini partikel alfa dan partikel beta berdasarkan kemampuannya menembus materi.[27] Pada
tahun 1900, Becquerel menunjukkan bahwa emisi sinar beta oleh radium dapat dibelokkan oleh
medan listrik, dan rasio massa terhadap muatannya adalah sama dengan rasio massa terhadap
muatan sinar katode.[28] Bukti ini menguatkan pandangan bahwa elektron merupakan komponen
atom.[29][30]
Muatan elektron kemudian diukur lebih saksama lagi oleh fisikawan Amerika Robert
Millikan dalam Percobaan tetesan minyak pada tahun 1909. Hasil percobaan ini dipublikasikan pada
tahun 1911. Percobaan ini menggunakan medan listrik untuk mencegah tetesan minyak bermuatan
jatuh sebagai akibat dari gravitasi. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini dapat mengukur
muatan listrik dari 1–150 ion dengan batas kesalahan kurang dari 0,3%. Percobaan yang mirip
dengan percobaan Millikan sebelumnya telah dilakukan oleh Thomson, menggunakan tetesan awan
air bermuatan yang dihasilkan dari elektrolisis,[1] dan oleh Abram Ioffe pada tahun 1911, yang secara
independen mendapatkan hasil yang sama dengan Millikan menggunakan mikropartikel logam
bermuatan. Ia mempublikasikan hasil percobaannya pada tahun 1913.[31] Namun, tetesan minyak
lebih stabil daripada tetesan air karena laju penguapan minyak yang lebih lambat, sehingga lebih
cocok digunakan untuk percobaan dalam periode waktu yang lama.[32]
Sekitar permulaan abad ke-20, ditemukan bahwa di bawah kondisi tertentu, partikel bermuatan yang
bergerak cepat dapat menyebabkan kondensasi uap air yang lewat jenuh di sepanjang lintasan
partikel tersebut. pada tahun 1911, Charles Wilson menggunakan prinsip ini untuk membangun bilik
kabut, mengijikan pelacakan partikel-partikel bermuatan seperti elektron yang bergerak cepat untuk
difoto.[33]

Teori atom[sunting | sunting sumber]

Model atom Bohr, menunjukkan keadaan elektron dengan energi terkuantisasi n. Sebuah elektron yang jatuh
ke orbit bawah memancarkan foton yang energinya sama dengan selisih energi antar orbit.

Pada tahun 1914, percobaan yang dilakukan oleh fisikawan Ernest Rutherford, Henry
Moseley, James Franck dan Gustav Hertz secara garis besar telah berhasil membangun model
struktur atom sebagai inti atom bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron bermassa kecil.
[34]
 Pada tahun 1913, fisikawan Denmark Niels Bohr berpostulat bahwa elektron berada dalam
keadaan energi terkuantisasi, dengan energinya ditentukan berdasarkan momentum sudut orbit
elektron di sekitar inti. Elektron dapat berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain (atau orbit)
dengan memancarkan emisi ataupun menyerap foton pada frekuensi tertentu. Menggunakan model
orbit terkuantisasi ini, ia secara akurat berhasil menjelaskan garis spektrum atom hidrogen.
[35]
 Namun, model Bohr gagal menjelaskan intensitas relatif garis spektrum ini dan gagal pula dalam
menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks.[34]
Ikatan kimia antaratom dijelaskan oleh Gilbert Newton Lewis, yang pada tahun 1916 mengajukan
bahwa ikatan kovalen antara dua atom dijaga oleh sepasang elektron yang dibagikan di antara dua
atom yang berikatan.[36] Kemudian, pada tahun 1923, Walter Heitler dan Fritz London memberikan
penjelasan penuh mengenai formasi pasangan elektron dan ikatan kimia berdasarkan mekanika
kuantum.[37] Pada tahun 1919, kimiawan Amerika Irving Langmuir menjabarkan lebih lanjut lagi
model statis atom Lewis dan mengajukan bahwa semua elektron terdistribusikan dalam "kulit-kulit
bola konsentris, kesemuannya berketebalan sama".[38] Kulit tersebut kemudian dibagi olehnya ke
dalam sejumlah sel yang tiap-tiap sel mengandung sepasangan elektron. Dengan model ini,
Langmuir berhasil secara kualitatif menjelaskan sifat-sifat kimia semua unsur dalam tabel periodik.[37]
Pada tahun 1924, fisikawan Austria Wolfang Pauli memperhatikan bahwa struktur seperi kulit atom
ini dapat dijelaskan menggunakan empat parameter yang menentukan tiap-tiap keadaan energi
kuantum sepanjang tiap keadaan diduduki oleh tidak lebih dari satu elektron tunggal. Pelarangan
adanya lebih dari satu elektron menduduki keadaan energi kuantum yang sama dikenal
sebagai asas pengecualian Pauli.)[39] Mekanisme fisika yang menjelaskan parameter keempat, yang
memiliki dua nilai berbeda, diberikan oleh fisikawan Belanda Abraham Goudsmith dan George
Uhlenbeck ketika mereka mengajukan bahwa elektron, selain momentum sudut orbitnya, juga dapat
memiliki momentum sudut intrinsiknya sendiri.[34][40] Ciri ini kemudian dikenal sebagai spin, yang
menjelaskan pemisahan garis spektrum yang terpantau pada spektrometer beresolusi tinggi.
Fenomena ini dikenal sebagai pemisahan struktur halus.[41]

Anda mungkin juga menyukai