Pedoman Teknis IMB Gedung PDF
Pedoman Teknis IMB Gedung PDF
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 24/PRT/M/2007
TENTANG
1
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
2
4. Pemerintah daerah adalah Bupati atau Walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, kecuali untuk Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Gubernur.
Bagian Kedua
Maksud, Tujuan, dan Lingkup
Pasal 2
(1) Pedoman teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi pemerintah
daerah, khususnya instansi teknis pembina penyelenggaraan bangunan
gedung, dalam menetapkan kebijakan operasional izin mendirikan
bangunan gedung.
(2) Pedoman teknis ini bertujuan untuk terwujudnya bangunan gedung yang
didirikan dengan memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan
teknis bangunan gedung sesuai dengan fungsinya, guna mewujudkan
bangunan gedung yang fungsional, sesuai dengan tata bangunan yang
serasi dan selaras dengan lingkungannya, yang diselenggarakan secara
tertib untuk menjamin keandalan teknis bangunan gedung, serta
terwujudnya kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
(3) Lingkup pedoman teknis ini meliputi tata cara, persyaratan, retribusi izin
mendirikan bangunan gedung, pembinaan, dan ketentuan lain.
BAB II
TATA CARA, PERSYARATAN, RETRIBUSI
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG, DAN PEMBINAAN
Bagian Kesatu
Tata Cara Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Pasal 3
3
h. Pembekuan dan pencabutan izin mendirikan bangunan gedung; dan
i. Pendataan/pendaftaran bangunan gedung.
(3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi pedoman teknis izin mendirikan
bangunan gedung yang diatur dalam peraturan ini.
Bagian Kedua
Persyaratan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Pasal 4
(3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi pedoman teknis izin mendirikan
bangunan gedung yang diatur dalam peraturan ini.
Bagian Ketiga
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Pasal 5
4
(2) Rincian pedoman retribusi izin mendirikan bangunan gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan menteri ini.
(3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi pedoman teknis izin mendirikan
bangunan gedung yang diatur dalam peraturan ini.
Bagian Keempat
Pembinaan
Pasal 6
(2) Rincian pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan
menteri ini.
Bagian Kelima
Ketentuan Lain
Pasal 7
(2) Rincian ketentuan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan
menteri ini.
(3) Setiap orang atau badan hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam
penyelenggaraan bangunan prasarana bangunan gedung yang berdiri
sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan
IMB yang diatur dalam peraturan ini.
5
Bagian Keenam
Pelaksanaan Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Pasal 8
Pasal 9
6
BAB III
PEMBINAAN TEKNIS
Pasal 10
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
Pada saat peraturan menteri ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dalam peraturan menteri ini.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Agustus 2007
DJOKO KIRMANTO
7
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 24/PRT/M/2007
TANGGAL 9 AGUSTUS 2007
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
Halaman
DAFTAR ISI i
i
2. Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Tertentu 24
ii
1. Rencana Teknis Bangunan Gedung
pada Umumnya 47
2. Rencana Teknis Bangunan Gedung untuk
Kepentingan Umum 49
3. Rencana Teknis Bangunan Gedung
Fungsi Khusus 49
4. Rencana Teknis Bangunan Gedung Kedutaan
Besar Negara Asing dan Bangunan Gedung
Diplomatik Lainnya 49
C. PENYEDIA JASA 49
BAGIAN V PEMBINAAN 58
A. PERAN PEMERINTAH 58
1. Pengaturan 58
2. Pemberdayaan 58
iii
3. Pengawasan 59
C. PERAN MASYARAKAT 61
LAMPIRAN
Lampiran 1 Bagan Prinsip Layanan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Lampiran 2 Bagan Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung
2.1 Bagan Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung pada
Umumnya
2.2 Bagan Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tertentu
Lampiran 3 Bagan Tata Cara Penerbitan IMB Bangunan Gedung
pada Umumnya
Lampiran 4 Bagan Alir Proses Penerbitan IMB
4.1 Bangunan Gedung Hunian Rumah Tinggal Tunggal Seder
hana (Rumah Inti Tumbuh dan Rumah Sederhana Sehat)
dan Rumah Deret Sederhana
4.2 Bangunan Gedung Hunian Rumah Tinggal Tunggal dan
Rumah Deret - sampai dengan 2 (dua) lantai -
4.3 Bangunan Gedung Hunian Rumah Tinggal Tidak Sederhana
- 2 (dua) lantai atau lebih -, dan Bangunan Gedung Lainnya
pada Umumnya
Lampiran 5 Bagan Tata Cara Penerbitan IMB Bangunan Gedung untuk
Kepentingan Umum
Lampiran 6 Bagan Alir Proses Penerbitan IMB Bangunan Gedung untuk
Kepentingan Umum
Lampiran 7 Bagan Tata Cara Penerbitan IMB Bangunan Gedung Fungsi
Khusus
Lampiran 8 Bagan Alir Proses Penerbitan IMB Bangunan Gedung Fungsi
Khusus
Lampiran 9 Bagan Tata Cara Pengesahan Dokumen Rencana Teknis
iv
Bangunan Gedung
9.1 Bangunan Gedung pada Umumnya
9.2 Bangunan Gedung Tertentu
Lampiran 10 Contoh Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
10.1 Bangunan Gedung pada Umumnya
10.2 Bangunan Gedung Fungsi Khusus
Lampiran 11 Contoh Rumus Penghitungan Retribusi dan Tabel Komponen
Retribusi
11.1 Rumus Penghitungan Retribusi IMB
11.2 Tabel Komponen Retribusi untuk Penghitungan Besarnya
Retribusi IMB
Lampiran 12 Contoh Indeks Sebagai Faktor Pengali Harga Satuan Retribusi
IMB
Lampiran 13 Tabel Penetapan Indeks Terintegrasi Penghitungan Besarnya
Retribusi IMB untuk Bangunan Gedung
Lampiran 14 Contoh Penetapan Indeks Terintegrasi Penghitungan Besarnya
Retribusi IMB untuk Bangunan Gedung
Lampiran 15 Tabel Penetapan Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
untuk Prasarana Bangunan Gedung
Lampiran 16 Daftar Kode dan Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Lampiran 17 Tabel Satuan Retribusi IMB
Lampiran 18 Contoh Dokumen Izin Mendirikan Bangunan Gedung
18.1 Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Izin
Mendirikan Bangunan Gedung
18.2 Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung (Lampiran a)
18.3 Gambar Situasi (Lampiran b)
18.4 Pembekuan dan Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan
Gedung (Lampiran c)
18.5 Penghitungan Besarnya Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Gedung (Lampiran d)
v
BAGIAN I
KETENTUAN UMUM
PENGERTIAN
1
BAGIAN I KETENTUAN UMUM
• PENGERTIAN
7
B A G I A N II
TATA CARA PENERBITAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
8
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• A. POLA UMUM PENGATURAN…
a. Pelayanan prima
Proses pemeriksaan (pencatatan dan penelitian) termasuk
pengkajian, penilaian/evaluasi, persetujuan, dan pengesahan
dokumen rencana teknis berupa penerbitan IMB dilakukan
dengan:
1) Prosedur yang jelas sesuai dengan proses dan kelengkapan
yang diperlukan berdasarkan tingkat kompleksitas
permasalahan rencana teknis;
9
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• A. POLA UMUM PENGATURAN…
b. Sebagai prasyarat
IMB merupakan prasyarat untuk mendapatkan pelayanan utilitas
umum kabupaten/kota yang meliputi penyambungan jaringan
listrik, air minum, telepon dan gas.
Bagan tata cara dan bagan alir proses penerbitan IMB untuk
bangunan gedung pada umumnya seperti pada Lampiran 3,
Lampiran 4.1, Lampiran 4.2, dan Lampiran 4.3 pedoman teknis
ini.
18 teknis.
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• B. PROSES IZIN…
Bagan tata cara dan bagan alir proses penerbitan IMB untuk
bangunan gedung kepentingan umum seperti pada Lampiran 5
dan Lampiran 6 pedoman teknis ini.
19
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• B. PROSES IZIN…
Bagan tata
a cara dan bagan alir proses penerbitan IMB untuk
bangunan gedung fungsi khusus seperti pada Lampiran 7 dan
Lampiran 8 pedoman teknis ini.
21
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• B. PROSES IZIN…
23
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• C. TATA CARA PENGESAHAN…
28
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• D. PEMERIKSAAN PERMOHONAN IZIN…
29
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• D. PEMERIKSAAN PERMOHONAN IZIN…
30 b) Fungsi usaha;
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• D. PEMERIKSAAN PERMOHONAN IZIN…
d) Persyaratan kemudahan
(1) Kemudahan hubungan horizontal dengan
mempertimbangkan:
(a) Jumlah, ukuran, dan jenis pintu;
(b) Arah bukaan daun pintu dalam suatu
ruangan; dan
(c) Ukuran koridor sebagai akses horizontal antar
ruang.
(2) Sarana hubungan vertikal antarlantai dengan
mempertimbangkan:
Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan
vertikal (tangga, ram, lif, tangga berjalan/eskalator,
dan/atau lantai berjalan/ travelator).
(3) Sarana hubungan vertikal dengan ketinggian di
atas 5 (lima) lantai dengan mempertimbangkan:
(a) Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lif; dan
(b) Penyediaan lif kebakaran.
(4) Tingkat penyediaan sarana evakuasi (kecuali
untuk rumah tinggal tunggal dan rumah deret)
dengan mempertimbangkan:
(a) Sistem peringatan bahaya bagi pengguna;
(b) Pintu keluar darurat;
(c) Jalur evakuasi untuk melakukan evakuasi;
(d) Kelengkapan tanda arah yang mudah dibaca
dan jelas; dan
(e) Manajemen penanggulangan bencana atau
keadaan darurat (Disaster Management).
5. Penilaian/Evaluasi
40
BAGIAN II TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• E. KELENGKAPAN DOKUMEN…
1. Dasar Perubahan
2. IMB dicabut jika dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung
sejak dikenakan sanksi atas pelanggaran, pemilik bangunan gedung
tidak melakukan perbaikan dan/atau penyelesaian atas sanksi yang
dikenakan.
44
B A G I A N III
PERSYARATAN PERMOHONAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
b. Alamat;
c. Tempat/tanggal lahir;
d. Pekerjaan;
e. Nomor KTP dan data identitas lainnya (Fotokopi KTP dan bukti
identitas lainnya sebagai lampiran);
C. PENYEDIA JASA
50
B A G I A N IV
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
a. Pembangunan baru;
c. Pelestarian/pemugaran.
1. Penetapan Indeks
2. Skala Indeks
3. Kode
1. Bangunan Gedung
56
BAGIAN IV RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
• F. DOKUMEN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
2. Lampiran-lampiran:
57
BAGIAN V
PEMBINAAN
A. PERAN PEMERINTAH
1. Pengaturan
2. Pemberdayaan
58
BAGIAN V PEMBINAAN
• B. PERAN PEMERINTAH DAERAH
3. Pengawasan
1. Pengaturan
2. Pemberdayaan
60
BAGIAN V PEMBINAAN
• C. PERAN MASYARAKAT
3. Pengawasan
C. PERAN MASYARAKAT
61
B A G I A N VI
KETENTUAN LAIN
62
B A G I A N VII
KETENTUAN PENUTUP
DJOKO KIRMANTO
63
Lampiran 1
Setiap orang yang akan mendirikan bangunan gedung wajib memiliki IMB
Diberikan oleh Pemerintah Daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah,
melalui proses permohonan IMB
PEMERINTAH
Formulir
PROVINSI PERMOHONAN
KABUPATEN/KOTA
…………… IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB)
Halaman : 1/3
Kepada
Yth. : Gubernur/Bupati/Walikota.......................................
di .....................................
□ Pemohon
a. Nama pemohon :
b. Alamat :
c. Tempat/tanggal lahir :
d. Nomor KTP :
e. Pekerjaan pemohon :
□ Pemilik
a. Nama pemilik/instansi atau perusahaan :
b. Alamat kantor :
Nomor telepon :
Nomor facsimile :
E-mail :
c. Penanggung jawab kegiatan :
untuk :
1. Bangunan gedung
a. Fungsi utama :
b. Fungsi tambahan :
c. Jenis bangunan gedung :
d. Nama bangunan gedung :
Halaman : 2/3
5. Tanah
a. Luas tanah :
b. Status hak atas tanah :
c. Nama pemilik tanah :
(untuk pemilik tanah yang berbeda dengan pemilik bangunan gedung,
dilampirkan surat perjanjian izin pemanfaatan tanah)
d. Batas-batas tanah
- Sebelah timur :
- Sebelah selatan :
- Sebelah barat :
- Sebelah utara :
6. Lain-lain : .....................
Halaman : 3/3
Demikian permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung ini kami ajukan untuk
dapat diproses sebagaimana ketentuan yang berlaku.
..............,.........................................2007
Pemohon
NIP. : ...................***
KETERANGAN : * Dipilih yang sesuai dengan permohonan dan coret yang tidak
sesuai, jika pengisian secara manual.
Jika menggunakan software, yang tidak dipilih didelete (hapus).
** Opsional
*** Untuk permohonan IMB bangunan gedung milik Negara
Lampiran 10.2
Formulir
PERMOHONAN
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB)
UMUM BANGUNAN GEDUNG FUNGSI KHUSUS
Halaman : 1/3
Kepada
Yth. : Menteri Pekerjaan Umum
di Jakarta.
□ Pemohon
a. Nama pemohon :
b. Alamat :
c. Tempat/tanggal lahir :
d. Nomor KTP :
e. Pekerjaan pemohon :
□ Pemilik
a. Nama pemilik/instansi atau perusahaan :
b. Alamat kantor :
Nomor telepon :
Nomor facsimile :
E-mail :
c. Penanggung jawab kegiatan :
untuk :
Halaman : 2/3
d. Kabupaten/kota :
e. Provinsi :
f. Alamat lokasi terletak di :
5. Tanah
a. Luas tanah :
b. Status hak atas tanah :
c. Nama pemilik tanah :
(untuk pemilik tanah yang berbeda dengan pemilik bangunan gedung,
dilampirkan surat perjanjian izin pemanfaatan tanah)
d. Batas-batas tanah
- Sebelah timur :
- Sebelah selatan :
- Sebelah barat :
- Sebelah utara :
6. Lain-lain : .....................
Halaman : 3/3
..............,.........................................2007
Pemohon
NIP. : ...................***
Keterangan :
L = Luas lantai bangunan gedung
V = Volume/besaran (dalam satuan m2, m’, unit)
I = Indeks
It = Indeks terintegrasi
Tk = Tingkat kerusakan
0,45 untuk tingkat kerusakan sedang
0,65 untuk tingkat kerusakan berat
HSbg = Harga satuan retribusi bangunan gedung (hanya 1 tarif setiap
kabupaten/kota)
HSpbg = Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung
1,00 = Indeks pembangunan baru
Lampiran 11.2
a. Indeks kegiatan
Indeks kegiatan meliputi kegiatan:
1) Bangunan gedung
a) Pembangunan bangunan gedung baru sebesar 1,00
b) Rehabilitasi/renovasi
(1) Rusak sedang, sebesar 0,45
(2) Rusak berat, sebesar 0,65
c) Pelestarian/pemugaran
(1) Pratama, sebesar 0,65
(2) Madya, sebesar 0,45
(3) Utama, sebesar 0,30
2) Prasarana bangunan gedung
a) Pembangunan baru sebesar 1,00
b) Rehabilitasi/renovasi
(1) Rusak sedang, sebesar 0,45
(2) Rusak berat, sebesar 0,65
b. Indeks parameter
1) Bangunan gedung
a) Bangunan gedung di atas permukaan tanah
(1) Indeks parameter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk:
(a) Fungsi hunian, sebesar 0,05 dan 0,50
i. Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal sederhana,
meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan
rumah deret sederhana; dan
ii. Indeks 0,50 untuk fungsi hunian selain rumah tinggal
tunggal sederhana dan rumah deret sederhana;
(b) Fungsi keagamaan, sebesar 0,00
(c) Fungsi usaha, sebesar 3,00
Lampiran 12
1. Hunian 0,05 / 0,5 *) 1. Kompleksitas 0,25 a. Sederhana 0,40 1. Sementara jangka pendek 0,40
2. Keagamaan 0,00 b. Tidak sederhana 0,70 2. Sementara jangka menengah 0,70
3. Usaha 3,00 c. Khusus 1,00 3. Tetap 1,00
4. Sosial dan Budaya 0,00 / 1,00 **) 2. Permanensi 0,20 a. Darurat 0,40
5. Khusus 2,00 b. Semi permanen 0,70
6. Ganda/Campuran 4,00 c. Permanen 1,00
3. Risiko kebakaran 0,15 a. Rendah 0,40
b. Sedang 0,70
c. Tinggi 1,00
4. Zonasi gempa 0,15 a. Zona I / minor 0,10
b. Zona II / minor 0,20
c. Zona III / sedang 0,40
d. Zona IV / sedang 0,50
e. Zona V / kuat 0,70
f. Zona VI / kuat 1,00
5. Lokasi 0,10 a. Renggang 0,40
(kepadatan bangunan b. Sedang 0,70
gedung) c. Padat 1,00
6. Ketinggian 0.10 a. Rendah 0,40
bangunan gedung b. Sedang 0,70
c. Tinggi 1,00
7. Kepemilikan 0.05 a. Negara/Yayasan 0,40
b. Perorangan 0,70
c. Badan usaha swasta 1,00
CATATAN : 1. *) Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret sederhana.
2. **) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik Negara, kecuali bangunan gedung milik Negara untuk pelayanan jasa umum, dan jasa usaha.
3. Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan
1,30.
Lampiran 14
CONTOH PENETAPAN INDEKS TERINTEGRASI
PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB
UNTUK BANGUNAN GEDUNG
(Angka-angka dalam kurung sesuai dengan Tabel Penetapan Indeks – Lampiran 13)
1. FUNGSI HUNIAN
Rumah tinggal 0,50 (1) 0,25 x 0,40 = 0,10 (1.a) Kompleksitas : sederhana. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 0,50 x 0,610 x 1,00 =
hunian 0,15 x 0,70 = 0,105 (3.b) Risiko kebakaran : sedang. 0,305
0,15 x 0,40 = 0,06 (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang.
0,10 x 0,70 = 0,07 (5.b) Lokasi : sedang.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,70 = 0,035 (7.b) +Kepemilikan : perorangan.
0,610
2. FUNGSI KEAGAMAAN
Masjid 0.00 (2) 0,25 x 0,70 = 0,175 (1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 0,00 x 0,670 x 1,00 =
keagama- 0,15 x 0,40 = 0,06 (3.a) Risiko kebakaran : rendah. 0,00
an 0,15 x 0,50 = 0,075 (4.d) Zonasi gempa : zona IV/sedang.
0,10 x 0,10 = 0,10 (5.c) Lokasi : padat.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : yayasan.
0,670
3. FUNGSI USAHA
Mall 3,00 (3) 0,25 x 1,00 = 0,25 (1.c) Kompleksitas : khusus. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 3,00 x 0,88 x 1,00 =
usaha 0,15 x 1,00 = 0,15 (3.c) Risiko kebakaran : tinggi. 2,64
0,15 x 0,40 = 0,06 (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang.
0,10 x 1,00 = 0,10 (5.c) Lokasi : padat.
0,10 x 0,70 = 0,07 (6.b) Ketinggian bangunan : sedang.
0,05 x 1,00 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : badan usaha
swasta.
0,88
Lampiran 14
4. FUNGSI SOSIAL DAN
BUDAYA
a. Kantor kecamatan 0,00 (4) 0,25 x 0,70 = 0,175 (1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 0,00 x 0,685 x 1,00 =
sosial dan 0,15 x 0,70 = 0,105 (3.b) Risiko kebakaran : sedang. 0,00
budaya
0,15 x 0,70 = 0,105 (4.c) Zonasi gempa : zona V/kuat.
0,10 x 0,40 = 0,04 (5.a) Lokasi : sedang.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara.
0,685
b. Sekolah (SLTA) 1,00 (5) 0,25 x 0,70 = 0,175 (1.b) Kompleksitas : tidak sederhana. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 1,00 x 0,54 x 1,00 =
sosial dan 0,15 x 0,40 = 0,06 (3.a) Risiko kebakaran : rendah. 0,54
budaya 0,15 x 0,50 = 0,075 (4.d) Zonasi gempa : zona IV/sedang
0,10 x 0,70 = 0,07 (5.b) Lokasi : sedang.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara.
0,54
c. Rumah sakit 1,00 (4) 0,25 x 1,00 = 0,25 (1.c) Kompleksitas : khusus. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 1,00 x 0,85 x 1,00 = 0,82
sosial dan 0,15 x 0,70 = 0,105 (3.b) Risiko kebakaran : sedang. (Lihat contoh Lampiran
budaya 0,15 x 0,70 = 0,105 (4.b) Zonasi gempa : zona V/kuat. 18.5)
0,10 x 0,70 = 0,07 (5.b) Lokasi : sedang.
0,10 x 0,70 = 0,07 (6.b) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,40 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : yayasan.
0,82
d. Puskesmas 1,00 (4) 0,25 x 0,40 = 0,10 (1.a) Kompleksitas : sederhana 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 1,00 x 0,58 x 1,00 =
sosial dan 0,15 x 0,40 = 0,06 (3.a) Risiko kebakaran : rendah. 0,58
budaya 0,15 x 0,40 = 0,06 (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang.
0,10 x 1,00 = 0,10 (5.c) Lokasi : padat.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 0,40 = 0,02 (7.a) + Kepemilikan : Negara.
0,58
Lampiran 14
5. FUNGSI KHUSUS
Bangunan gedung 2,00 (5) 0,25 x 1,00 = 0,25 (1.c) Kompleksitas : khusus. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
industri minyak pelumas Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 2,00 x 0,78 x 1,00 =
khusus 0,15 x 1,00 = 0,15 (3.c) Risiko kebakaran : tinggi. 1,56
0,15 x 0,20 = 0,03 (4.b) Zonasi gempa : zona II/minor.
0,15 x 0,40 = 0,06 (5.a) Lokasi : renggang.
0,10 x 0,40 = 0,04 (6.a) Ketinggian bangunan : rendah.
0,05 x 1,00 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : badan usaha
swasta.
0,78
6. FUNGSI
GANDA/CAMPURAN
a. Hotel – apartemen- 4,00 (6) 0,25 x 1,00 = 0,25 (1.c) Kompleksitas : khusus. 1,00 (3) Waktu penggunaan : Æ Indeks Terintegrasi :
mall – shopping Fungsi 0,20 x 1,00 = 0,20 (2.c) Permanensi : permanen. Tetap 4,00 x 0,91 x 1,00 =
center – sport hall. ganda 0,15 x 1,00 = 0,15 (3.c) Risiko kebakaran : tinggi. 3,64
0,15 x 0,40 = 0,06 (4.c) Zonasi gempa : zona III/sedang.
0,10 x 1,00 = 0,10 (5.c) Lokasi : padat.
0,10 x 1,00 = 0,10 (6.c) Ketinggian bangunan : tinggi.
0,05 x 1,00 = 0,05 (7.c) + Kepemilikan : badan usaha
swasta.
0,91
CATATAN : - Penetapan indeks terintegrasi untuk beberapa unit bangunan gedung dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian dalam 1 kavling/ persil dihitung untuk masing-masing unit bangunan
gedung.
- Jumlah lantai 1 unit bangunan gedung yang mempunyai bagian-bagian (wing) dengan perbedaan jumlah lantai/ketinggian, penetapan indeks terintegrasi mengikuti jumlah lantai
tertinggi.
Lampiran 15
TABEL PENETAPAN INDEKS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB
UNTUK PRASARANA BANGUNAN GEDUNG
PEMBANGUNAN RUSAK RUSAK
*)
NO JENIS PRASARANA BANGUNAN BARU BERAT SEDANG
Indeks Indeks Indeks Indeks
1 2 3 4 5 6 7
CATATAN : 1. *) Indeks 0,00 untuk prasarana bangunan gedung keagamaan, rumah tinggal tunggal, bangunan gedung kantor milik Negara, kecuali bangunan gedung milik negara
untuk pelayanan jasa umum, dan jasa usaha.
2. RB = Rusak Berat
3. RS = Rusak Sedang
4. Jenis konstruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Lampiran 16
CATATAN : 1. *) Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan
rumah deret sederhana.
2. **) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik Negara, kecuali bangunan gedung milik Negara
untuk pelayanan umum dan jasa usaha, serta bangunan gedung untuk instalasi, dan laboratorium
khusus.
3. Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di
atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan 1,30
4. ***) Jenis konstruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan oleh
pemerintah daerah.
Lampiran 17
1. Bangunan gedung
*) m2 Ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
CATATAN: *) Luas bangunan gedung dihitung dari garis sumbu (as) dinding/kolom.
• Luas teras, balkon dan selasar luar bangunan gedung, dihitung setengah dari luas yang dibatasi oleh garis sumbu-sumbunya.
• Luas bagian bangunan gedung seperti canopy dan pergola (yang berkolom) dihitung setengah dari luas yang dibatasi oleh garis sumbu-
sumbunya.
• Luas bagian bangunan gedung seperti seperti canopy dan pergola (tanpa kolom) dihitung setengah dari luas yang dibatasi oleh garis tepi
atap konstruksi tersebut.
• Luas overstek/luifel dihitung setengah dari luas yang dibatasi oleh garis tepi atap konstruksi tersebut.
• Harga satuan retribusi bangunan gedung hanya 1 (satu) tarif di setiap kabupaten/kota.
Lampiran 18.1
LOGO
PEMDA
KEPUTUSAN
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA………….
NOMOR …………………………
TENTANG
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA…………………..,
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA………………………….
Atau
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
ATAS NAMA GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA………………………….
KEPALA DINAS…………………………………………….
(Instansi teknis pembina penyelenggaraan bangunan
gedung).
…………………………………..
NIP…………………………….
(Contoh)
Lampiran a
Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota
Provinsi/Kabupaten/Kota..............................
Nomor .......................... Tanggal................................
Indeks
1000 BANGUNAN GEDUNG
1100 LINGKUP PEMBANGUNAN
1110 Pembangunan baru 1,00
1200 FUNGSI
1240 Sosial dan Budaya / Rumah Sakit 1,00
1300 KLASIFIKASI
1310 Kompleksitas 0,25
1313 Khusus 1,00
1320 Permanensi 0,20
1323 Permanen 1,00
1330 Risiko kebakaran 0,15
1332 Sedang 0,70
1340 Zonasi gempa 0,15
1343 Zona III / sedang 0,70
1350 Lokasi (kepadatan bangunan gedung) 0,10
1352 Sedang 0,70
1360 Ketinggian bangunan gedung 0,10
1362 Sedang 0,70
1370 Kepemilikan 0,05
1373 Badan Usaha 1,00
1400 WAKTU PENGGUNAAN
1430 Tetap 1,00
CATATAN : Lampiran a ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur/Bupati/
Walikota Nomor : ......tanggal.................tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
Lampiran 18.3
Lampiran b
Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota/Provinsi/Kabupaten/Kota..............................
Nomor .......................... Tanggal................................
GAMBAR SITUASI
CATATAN : Lampiran b ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur/Bupati/
Walikota Nomor : ...... tanggal ................ tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
Lampiran 18.4
Lampiran c
Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota Provinsi/Kabupaten/Kota..............................
Nomor .......................... Tanggal................................
1. Syarat-syarat.
a. IMB dibekukan jika dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung
sejak peringatan ketiga atas pelanggaran, pemilik bangunan gedung tidak
melakukan perbaikan.
b. IMB dicabut jika dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung
sejak dikenakan sanksi atas pelanggaran, pemilik bangunan gedung tidak
melakukan perbaikan dan/atau penyelesaian atas sanksi yang dikenakan.
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA……………….
atau
Tembusan Keputusan ini disampaikan DITETAPKAN DI :
kepada Yth. : PADA TANGGAL :
1............................................................ A.N. GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
2............................................................ PROVINSI/KABUPATEN/KOTA….…………….
3............................................................ KEPALA DINAS ………………………………….
NIP…………………………….
CATATAN : Lampiran c ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur/Bupati/ Walikota
Nomor : ....... tanggal................tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Lampiran 18.5
(Contoh)
Lampiran d
Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota Provinsi/Kabupaten/Kota..............................
Nomor .......................... Tanggal................................
CATATAN : Lampiran d ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur/Bupati/ Walikota Nomor
:........tanggal............... tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Lampiran 18.5
*) Nomor indeks sesuai dengan nomor daftar indeks yang ditetapkan oleh Pemda.
**) Indeks untuk pembangunan baru = 1,00
***) Harga satuan retribusi sesuai dengan harga satuan yang ditetapkan oleh Pemda.
..........................,......................2007
NIP.:........................................... NIP.:..................................................
CATATAN : Lampiran d ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur/Bupati/ Walikota Nomor
:........tanggal............... tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
Lampiran 2.1
BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG PADA UMUMNYA
PENDATAAN /
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
PENDAFTARAN
RTRW
KAB/KOTA,
RDTRKP
RTBL IMB SLF SLFn KT RTB
KI
PEMBANGUNAN
PERSETJ/
REKOM.
PELESTARIAN
INSTANSI
LAIN
PENYEDIA JASA
KETERANGAN : M - Masyarakat Alur proses utama
KT - Kajian Teknis
KI - Kajian Identifikasi Alur proses penunjang
RTB - Rencana Teknis Pembongkaran
TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung Opsional
SLF - Sertifikat Laik Fungsi
SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi
Lampiran 2.2
BAGAN PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG TERTENTU
PENDATAAN /
PENDAFTARAN
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
M M M M M M
RTRWN,
RTRWP, TABG TABG TABG TABG TABG TABG
RTRW
KAB/KOTA, RTBL IMB SLF SLFn KT RTB
RDTRKP
KI
PEMBANGUNAN
PERSETJ/
REKOM.
PELESTARIAN
INSTANSI
LAIN
PENYEDIA JASA
KETERANGAN : M - Masyarakat
Alur proses utama
KT - Kajian Teknis
KI - Kajian Identifikasi Alur proses penunjang
RTB - Rencana Teknis Pembongkaran
TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung Opsional
SLF - Sertifikat Laik Fungsi
SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi
Lampiran 3
PEMERINTAH DAERAH
PENGHITUNGAN
RETRIBUSI IMB PENGESAHAN
Ya
KETERANGAN PERMOHONAN PEMERIKSAAN SETUJU ? IMB
RENCANA IMB
KABUPATEN/
KOTA Tidak
PEMBERI- PEMBERI-
TAHUAN TAHUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
MEMPERBAIKI/ PEMBAYARAN
RENCANA RENCANA
MELENGKAPI RETRIBUSI
TEKNIS TEKNIS
IMB
Pemohon/Pemilik
NO. PROSES / KEGIATAN
PRODUK/DOKUMEN
Pemda *
1 2 3 4 5
1. Pengambilan keterangan rencana kabupaten/kota Keterangan Rencana Kabupaten/
di kantor Pemda. Kota.
2. Penyediaan dokumen rencana teknis siap pakai
(prototip, dsb.) yang memenuhi persyaratan Dokumen rencana teknis seperti :
sesuai keterangan rencana kabupaten/kota. prototip desain rumah, desain rumah
Gambar rencana teknis diadakan/ disiapkan oleh sederhana sehat.
Pemda.
3. Pengajuan Surat Permohonan Izin Mendirikan
Permohonan Izin Mendirikan
Bangunan Gedung dengan kelengkapan dokumen
Bangunan Gedung.
administratif dan dokumen rencana teknis.
4. a. Pemeriksaan (pencatatan, penelitian) dokumen
administratif dan dokumen rencana teknis,
penilaian/evaluasi, serta persetujuan dokumen - Daftar Permohonan IMB, dan
rencana teknis yang telah memenuhi Dokumen Data Bangunan Gedung
persyaratan. (sementara).
b. Dokumen administratif, dan/atau dokumen - Dokumen rencana teknis bangunan
rencana teknis yang belum memenuhi gedung yang disetujui.
persyaratan dikembalikan kepada pemohon
untuk dilengkapi/diperbaiki.
5. Penetapan besarnya retribusi IMB dan Surat - Lampiran d, PENGHITUNGAN
Setoran Retribusi Daerah (SSRD). BESARNYA RETRIBUSI (copy
sementara).
- Surat perintah pembayaran retribusi
IMB (SSRD).
6. Pembayaran retribusi IMB melalui lembaga Tanda Bukti Penyetoran Uang
keuangan yang sah. (Pembayaran retribusi IMB).
7. Penyerahan bukti pembayaran retribusi ke Tanda Terima Bukti Penyetoran Uang
Pemda. (Pembayaran retribusi IMB).
8. Penerbitan IMB (sebagai pengesahan dokumen Dokumen Izin Mendirikan Bangunan
rencana teknis) dengan kelengkapannya Gedung.
(Lampiran). Lampiran :
a. Fungsi dan Klasifikasi Bangunan
Gedung.
b. Gambar Situasi.
c. Pembekuan dan Pencabutan IMB.
d. Penghitungan Besarnya Retribusi
IMB.
9. Penerimaan dokumen IMB, dan pelaksanaan
konstruksi sesuai IMB dapat dimulai. **
CATATAN : * Sesuai dengan tingkat pemerintahan berdasarkan penetapan pendelegasian urusan oleh pemerintah
kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh pemerintah provinsi.
** Pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan oleh :
- Pemohon/pemilik;
- Penyedia jasa;
- Developer/pengembang yang membangun secara massal.
Pemroses utama
Pihak terkait
Lampiran 4.2
BAGAN ALIR PROSES PENERBITAN IMB
BANGUNAN GEDUNG PADA UMUMNYA
b. Bangunan Gedung Hunian Rumah Tinggal Tunggal dan Rumah Deret - sampai dengan 2
(dua) lantai -.
PEMROSES
Pemohon/Pemilik
NO. PROSES / KEGIATAN PRODUK/DOKUMEN
Pemda *
1 2 3 4 5
1. Pengambilan keterangan rencana kabupaten/kota
Keterangan Rencana Kabupaten/Kota.
di kantor Pemda.
2. Penyediaan dokumen rencana teknis yang dibuat
oleh pemohon/pemilik (yang memiliki keahlian Dokumen rencana teknis bangunan
perencanaan bangunan gedung) dan terdaftar gedung.
atau oleh penyedia jasa.
3. Pengajuan Surat Permohonan Izin Mendirikan
Formulir Permohonan Izin Mendirikan
Bangunan Gedung dengan kelengkapan dokumen
Bangunan Gedung.
administratif dan dokumen rencana teknis.
4. a. Pemeriksaan (pencatatan, penelitian) dokumen
administratif dan dokumen rencana teknis,
penilaian/evaluasi, serta persetujuan dokumen - Daftar Permohonan IMB, dan
rencana teknis yang telah memenuhi Dokumen Data Bangunan Gedung
persyaratan. (sementara).
b. Dokumen administratif, dan/atau dokumen - Dokumen rencana teknis bangunan
rencana teknis yang belum memenuhi gedung yang disetujui.
persyaratan dikembalikan kepada pemohon
untuk dilengkapi/diperbaiki.
5. Penetapan besarnya rertibusi IMB dan Surat - Lampiran d, PENGHITUNGAN
Setoran Retribusi Daerah. BESARNYA RETRIBUSI (copy
sementara).
- Surat perintah pembayaran retribusi
IMB (SSRD).
CATATAN : * Sesuai dengan tingkat pemerintahan berdasarkan penetapan pendelegasian urusan oleh pemerintah
kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh pemerintah provinsi.
** Perencanaan teknis dapat dilakukan oleh :
- Pemohon/pemilik yang memiliki keahlian perencanaan bangunan gedung dan pemegang izin bekerja
perencana.
- Penyedia jasa perencanaan.
*** Pelaksanaan konstruksi dan pengawasan dapat dilakukan oleh pemohon/pemilik.
Pemroses utama
Penunjang
Pihak terkait
Lampiran 4.3
c. Bangunan Gedung Hunian Rumah Tinggal Tidak Sederhana - 2 (dua) lantai atau lebih -, dan
Bangunan Gedung Lainnya pada Umumnya.
PEMROSES
Pemohon/Pemilik
Instansi Terkait
PRODUK/DOKUMEN
Perencanaan
Tata Kota **
NO PROSES / KEGIATAN
Pemda *
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengambilan keterangan rencana kabupaten/kota Keterangan Rencana
di kantor Pemda. Kabupaten/Kota.
2. Pengurusan SIPPT untuk luas tanah tertentu.
3. Penerbitan SIPPT yang ditandatangani oleh Dokumen SIPPT atau
Gubernur/Bupati/Walikota. sejenis.
4. Penyediaan dokumen rencana teknis. Dokumen rencana teknis
bangunan gedung
5. Pengajuan Surat Permohonan Izin Mendirikan
Formulir Permohonan Izin
Bangunan Gedung dengan kelengkapan dokumen
Mendirikan Bangunan
administratif, dokumen rencana teknis, dan
Gedung.
dokumen lain yang disyaratkan.
6. a. Pemeriksaan (pencatatan, penelitian) dokumen
administratif dan dokumen rencana teknis, - Daftar Permohonan IMB,
penilaian/evaluasi, serta persetujuan dokumen dan Dokumen Data
rencana teknis yang telah memenuhi Bangunan Gedung
persyaratan. (sementara).
b. Dokumen administratif, dan/atau dokumen - Dokumen rencana teknis
rencana teknis yang belum memenuhi bangunan gedung yang
persyaratan dikembalikan kepada pemohon disetujui.
untuk dilengkapi/diperbaiki.
7. Penetapan besarnya retribusi IMB dan Surat - Lampiran d,
Setoran Retribusi Daerah. PENGHITUNGAN
BESARNYA RETRIBUSI
(copy sementara).
- Surat perintah
pembayaran retribusi IMB
(SSRD).
8. Pembayaran retribusi IMB melalui lembaga Tanda Bukti Penyetoran
keuangan yang sah. Uang (Pembayaran retribusi
IMB).
9. Penyerahan bukti pembayaran retribusi ke Tanda Terima Bukti
Pemda. Penyetoran Uang
(Pembayaran retribusi IMB).
10. Penerbitan IMB (sebagai pengesahan dokumen Dokumen IMB gedung.
rencana teknis) dengan kelengkapannya Lampiran:
(Lampiran). a. Fungsi dan Klasifikasi
Bangunan Gedung.
b. Gambar Situasi.
c. Pembekuan dan
Pencabutan IMB.
d. Penghitungan Besarnya
Retribusi IMB.
11. Penerimaan dokumen IMB, dan pelaksanaan
konstruksi sesuai IMB dapat dimulai. ***
CATATAN : * Sesuai dengan tingkat pemerintahan berdasarkan penetapan pendelegasian urusan oleh pemerintah
kabupaten/kota kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi;
** Apabila instansi tata kota terpisah/berbeda
*** Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh penyedia jasa.
Pemroses utama
Penunjang
Pihak terkait
Lampiran 5
PEMERINTAH DAERAH
TABG MASYARAKAT
PENGHITUNGAN
RETRIBUSI IMB PENGESAHAN
Ya
KETERANGAN
PERMOHONAN PEMERIKSAAN SETUJU ? IMB
RENCANA IMB
KABUPATEN/
KOTA Tidak
PEMBERI- PEMBERI-
TAHUAN TAHUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
MEMPERBAIKI/ PEMBAYARAN
RENCANA RENCANA
MELENGKAPI RETRIBUSI
TEKNIS TEKNIS
IMB
Pemohon/Pemilik
Instansi Terkait
Perencanaan
Tata Kota **
NO. PROSES / KEGIATAN PRODUK/DOKUMEN
Masyarakat
Pemda *
TABG
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Pengambilan keterangan Keterangan Rencana
rencana kabupaten/kota di Kabupaten/ Kota.
kantor Pemda.
2. Pengurusan SIPPT untuk luas
tanah tertentu.
3. Penerbitan SIPPT, yang Dokumen SIPPT atau
ditandatangani oleh sejenis.
Gubernur/Bupati/Walikota.
4. Penyediaan dokumen Analisis Dokumen AMDAL/ UPL/
Mengenai Dampak Lingkungan/ UKL.
UPL/UKL.
5. Pengurusan persetujuan/
rekomendasi dari instansi terkait.
6. Penerbitan rekomendasi dari Dokumen Persetujuan/
instansi terkait. Rekomendasi.
7. Penyediaan dokumen rencana Dokumen rencana teknis
teknis. bangunan gedung.
8. Pengajuan Surat Permohonan Formulir Permohonan Izin
Izin Mendirikan Bangunan Mendirikan Bangunan
Gedung dengan kelengkapan Gedung.
dokumen adminsitratif, dokumen
rencana teknis, dan dokumen
lain yang disyaratkan.
9. a. Pemeriksaan (pencatatan, Daftar Permohonan IMB,
penelitian) dokumen dan Dokumen Data
administratif dan dokumen Bangunan Gedung
rencana teknis. (sementara).
b. Dokumen adminstratif,
dan/atau dokumen rencana
teknis yang belum memenuhi
persyaratan dikembalikan
kepada pemohon untuk
dilengkapi/diperbaiki.
10. a. Pengkajian dokumen Dokumen analisis aspek-
administratif dan dokumen aspek teknis, ekonomi,
rencana teknis. sosial, dan budaya.
b. Dokumen rencana teknis yang
belum memenuhi persyaratan
dikembalikan kepada
pemohon untuk diperbaiki.
11. a. Dengar pendapat publik. Dokumen rencana teknis
b. Dokumen rencana teknis secara umum dan
yang belum memperhatikan penjelasan
hasil dengar pendapat publik output,outcome, dan
dikembalikan kepada benefit serta penanggu-
pemohon untuk diperbaiki. langan dampak penting.
Lampiran 6
Halaman : 2/2
Bangunan Gedung untuk Kepentingan Umum
PEMROSES
Pemohon/Pemilik
Instansi Terkait
NO. PROSES / KEGIATAN PRODUK/DOKUMEN
Perencanaan
Tata Kota **
Masyarakat
Pemda *
TABG
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
CATATAN : * Pemda adalah instansi teknis pembina penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah kabupaten/kota, kecuali
Provinsi DKI Jakarta adalah pemerintah provinsi.
** Apabila instansi tata kota terpisah/berbeda.
*** Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh:
a. Penyedia jasa
b. Developer /pengembang yang membangun secara massal.
Pemroses utama
Penunjang.
Pihak terkait
Lampiran 7
PEMERIKSAAN
PENGKAJIAN
Opsional
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA/
PEMBERI Tidak
REKOMEND PERMOHONAN
TAHUAN SETUJU ?
INSTANSI IMB
BERWENANG
TERKAIT Ya
PENGHITUNGAN PEMBAYARAN
RETRIBUSI IMB RETRIBUSI
KETERANGAN :
KAK : Kerangka Acuan Kerja
Opsional, untuk bangunan gedung fungsi khusus milik Negara
Lampiran 8
Pemohon/Pemilik
Instansi Terkait
NO. PROSES / KEGIATAN PRODUK/DOKUMEN
Perencanaan
Tata Kota **
Masyarakat
Pemerintah
Pemda *
TABG
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penetapan sebagai bangunan Penetapan sebagai
gedung fungsi khusus oleh bangunan gedung fungsi
Menteri PU atau gubernur. khusus.
2. Pengambilan keterangan Keterangan Rencana
rencana kabupaten/kota. Kabupaten/Kota.
3. Pengurusan SIPPT untuk luas
tanah tertentu.
4. Penerbitan SIPPT, yang Dokumen SIPPT atau
ditandatangani oleh sejenis.
Gubernur/Bupati/Walikota.
5. Penyediaan dokumen Analisis Dokumen AMDAL/UPL/
Mengenai Dampak Lingkungan UKL.
/UPL/UKL.
6. Pengurusan persetujuan/
rekomendasi dari instansi
terkait lainnya. (untuk bangunan
gedung bidang pertahanan dan
keamanan diatur secara
khusus).
7. Penerbitan rekomendasi Dokumen Persetujuan/
instansi terkait. Rekomendasi.
8. Penyediaan dokumen rencana Dokumen rencana teknis
teknis (untuk bangunan gedung bangunan gedung .
bidang pertahanan dan
keamanan diatur secara
khusus).
9. Pengajuan Surat Permohonan Formulir Permohonan Izin
Izin Mendirikan Bangunan Mendirikan Bangunan
Gedung dengan kelengkapan Gedung.
dok. administratif dan dokumen
rencana teknis No. 8 ke Menteri
PU atau gubernur di provinsi
selain Prov. DKI Jakarta.
10. a.Pemeriksaan (pencatatan, Daftar Permohonan IMB,
penelitian) dokumen dan Dokumen Data
administratif dan dokumen Bangunan Gedung
rencana teknis. (sementara).
b.Dokumen administratif dan/
atau dokumen rencana teknis
yg belum memenuhi
persyaratan dikembalikan
kepada pemohon untuk
dilengkapi/diperbaiki.
11. a. Pengkajian dokumen Dokumen analisis aspek-
rencana teknis. aspek teknis, ekonomi,
b. Dokumen rencana teknis sosial, dan budaya.
yang belum memenuhi
persyaratan dikembalikan
kepada pemohon untuk
diperbaiki.
Lampiran 8
Halaman : 2/2
Bangunan Gedung Fungsi Khusus
PEMROSES
Pemohon/Pemilik
Instansi Terkait
Perencanaan
Tata Kota **
Masyarakat
Pemerintah
NO. PROSES / KEGIATAN PRODUK/DOKUMEN
Pemda *
TABG
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12. a. Dengar pendapat publik Dokumen rencana teknis
b. Dokumen rencana teknis secara umum, (kecuali
yang belum memperhatikan bangunan gedung
hasil dengar pendapat publik pertahanan dan keaman-
dikembalikan kepada an secara terbatas) dan
pemohon untuk diperbaiki. penjelasan output,
outcome, benefit serta
penanggulangan dampak
penting.
13. Pertimbangan teknis Dokumen pertimbangan
profesional. teknis (secara tertulis)
14. Penilaian/evaluasi, persetujuan Dokumen rencana teknis
dokumen rencana teknis. yang disetujui.
PEMOHON
PERS. INST. (opsional)
AMDAL (opsional)
PIMB
- Data pemohon
- Data tanah
- Data rencana bangunan
PEMBAYARAN
gedung
Retribusi IMB
- Data penyedia jasa
konstruksi
- Rencana teknis.
- Rencana kota.
PEMDA
PEMERIKSAAN
Tidak LENGKAP/ Ya
SESUAI ?
Lampiran 9.2
BAGAN TATA CARA PENGESAHAN DOKUMEN RENCANA TEKNIS
BANGUNAN GEDUNG TERTENTU
PEMOHON
PERS. INST.
AMDAL
PIMB
- Data pemohon
- Data tanah
- Data rencana bangunan
PEMBAYARAN
gedung
- Data penyedia jasa Retribusi IMB
konstruksi
- Rencana teknis.
- Rencana kota.
PEMERINTAH/
KOORDINASI
PEMDA PEMERIKSAAN PEMERINTAH & PEMDA
PENCATATAN PENELITIAN PENILAIAN/ PERSETUJUAN PENGESAHAN PENERBITAN
Kelengkapan Pemenuhan Pemenuhan Kelayakan IMB
EVALUASI
dokumen persyaratan persyaratan dokumen
administrasi & teknis Pemenuhan teknis yg disetujui
dokumen persyaratan
rencana teknis teknis
Bangunan Bangunan
gedung untuk gedung fungsi
Tidak LENGKAP/ Ya kepentingan khusus
SESUAI ? umum (Pemerintah)
(Pemda)
DENGAR
PENDAPAT PENGKAJIAN PEMBERIAN PERTIM-
TABG PUBLIK Untuk menyimpulkan BANGAN TEKNIS
kesesuaian pemenuhan Saran untuk dasar
persyaratan teknis penilaian
Tidak SESUAI ? Ya
PENYUSUN PEDOMAN TEKNIS
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
Pembina
Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Menteri Pekerjaan Umum R.I.
Pengarah
Ir. Agoes Widjanarko, MIP Direktur Jenderal Cipta Karya
DR. Ir. Roestam Sjarief, MNRM Sekretaris Jenderal Departemen PU
Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc. SAMPU I Bidang Keterpaduan
Pembangunan
Pelaksana
Ir. Antonius Budiono, MCM Direktur Penataan Bangunan dan
Lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Departemen PU
Ir. Ismanto, M.Sc. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Departemen PU
Tjindra Parma W., SH, MH Kepala Biro Hukum, Setjen Departemen
PU
Narasumber
Wakil-wakil instansi Pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, asosiasi/
organisasi profesi dan praktisi :
Ir. H.R. Sidjabat, MPCI Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia
DR. Ing. Ir. Dalhar Susanto Universitas Indonesia
Ir. Indartoyo, MSA Universitas Trisakti
Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D Universitas Gajah Mada
Ir. Diah Anggraeni Puspa Wastuti, MSi. Universitas Tarumanegara
DR. I Made Suwandi, MSoc. Sc. Ditjen Otda Depdagri
Ir. Haryo Sasongko, MSc. Ditjen PUM Depdagri
Ir. Agustenno S, MSi. Ditjen Bangda Depdagri
Ir. Soepraptikno, MT Dinas Permukiman dan Tata Ruang
Provinsi Jawa Tengah
Ir. Dalton Malik Dinas Kebakaran Provinsi DKI Jakarta
Ir. T. Syafrizal Dinas Tata Kota dan Permukiman
Provinsi NAD
Ir. Nahrawi Syam Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta
Ir. Hendrian S. Dinas Tata Kota, Kota Bogor
M. Dadang Subur, SH, MSi. Dinas Cipta Karya Kabupaten Bogor
Ir. Ronald Tambun Ikatan Arsitek Indonesia
Ir. Bambang Eryudhawan, MSc. Ikatan Arsitek Indonesia
Ir. Daniel Mangindaan Ikatan Ahli Elektrikal Indonesia
Eki Keristiawan, SH MP2KI
Ruslan, SH Biro Hukum Setjen Departemen PU
Dahlan, SH Bagian Hukum Setditjen Cipta Karya
Ir. Erry Saptaria Achyar, CES Puslitbang Permukiman
Departemen PU
Ir. Panggardjito, MT Jafung Teknik Tata Bangunan dan
Perumahan
Ir. Sumirat, MM Ditjen Cipta Karya Departemen PU
Dan masih terdapat narasumber lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kelompok Kerja
Ir. Joessair Lubis, CES
Ir. Ismono Yahmo, MA
Ir. Sugeng Sentausa, MSc.
Ir. Adjar Prajudi, MCM, MSc.
Ir. Danny Sutjiono
Ir. Sentot Harsono, MT
Ir. Eko Djuli Sasongko, MM
Ir. L. Edison Silalahi
Budi Prastowo, ST, MT
Satria Gunawan, SST
Wahyu Imam Santoso, ST
Penyelaras Akhir