Nama : Arjun
Nim : S1B119138
Kelas : C
2020
1
Judul : E-Learning
Jurnal : Blended e-learning for disability sebagai upaya
penguatan literasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
tunanetra
Volume & Halaman : Vol. 12/ No. 2
Tahun : 2018
Penulis : Zahro Ubaydilla
Reviewer : Arjun
ABSTRAK
Menghadapi bonus demografi maka banyak hal krusial yang harus ditingkatkan
seperti kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
juga penting untuk pembangunan nasional. Kualitas sumber daya manusia di
Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara maju. Kualitas sumber daya
manusia bisa ditingkatkan melalui penguatan budaya literasi. Meskipun tingkat melek
huruf di Indonesia sudah bisa dikatakan baik, namun perlu dilakukan inovasi untuk
penguatan budaya literasi karena tidak semua manusia memiliki kemapuan yang
sama dalam menulis dan membaca. Kaum penyandang disabilitas seperti penderita
tunanetra tentunya memiliki kemampuan berbeda dalam membaca dan menulis.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah 1) Mengetahui urgensi peningkatan
kualitas sumber daya manusia penyandang tunanetra 2) Mengetahui peran digital
literasi dalam memberi kemudahan mengakses pengetahuan 3) Membuat desain
“Blended E-Learning For Disability” sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia tunanetra. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknologi memberi kemudahan di berbagai bidang termasuk
dalam bidang literasi. Saat ini literasi digital bisa digunakan memudahkan mengakses
informasi. Blended e-learning for disability merupakan inovasi dalam upaya
meningkatkan literasi digital penyandang tunanetra. Blended e-learning for disability
terdapat screen reader dalam audiobook yang telah disediakan untuk difabel
khususnya penyandang tunanetra. Blended e-learning for disability menjadi sebuah
inovasi literasi digital baru yang lebih efisien dalam penerapannya untuk para difabel
netra. Dengan perkembangan literasi digital saat ini, tunanetra dapat berkontribusi
dalam progam peningkatan literasi menuju “Indonesia Emas tahun 2045”.
2
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1990 Indonesia memasuki periode bonus demografi yang ditandai
dengan berpotongnya grafik dependency ratio dengan working age dalam skema
demografi di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena bonus demografi menjadi hal penting yang
dibahas oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan jumlah usia angkatan kerja mengalami
tren peningkatan. Bisa dilihat pada grafik bahwa sejak tahun 1991 tren penduduk
yang memiliki rentang usia 15 sampai 64 tahun mengalami tren yang meningkat dan
mengalami puncak bonus demografi di tahun 2030 yang mana penduduk usia
angkatan kerja mencapai 80 persen di tahun 2045 usia angkatan kerja juga masih
tinggi dengan presentase di atas 70 persen.
Bonus demografi bukan hanya membahas tentang kuantitas sumber daya manusia
akan tetapi juga penekanan terhadap kualitas SDM. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia penting dalam pembangunan nasional di era bonus demografi dan
menyongsong Indonesia emas 2045. Burhan (2017) menyatakan jumlah penduduk
yang besar berpotensi untuk pembangunan yang besar, akan tetapi kuantitas bukanlah
jaminan pembangunan. Peningkatan penduduk tanpa peningkatan kesejahteraan bisa
menjadi bencana, menimbulkan gangguan terhadap program-program pembangunan
yang sedang dilaksanakan dan menimbulkan kesulitan bagi generasi selanjutnya.
3
Global Human Capital Report tahun 2017 mengkaji kualitas sumber daya manusia di
130 negara. Dalam laporan tersebut menggunakan empat elemen indikator human
capital, yaitu capacity, deployment, development, dan know-how. Indonesia
menduduki peringkat 65 dari 130 negara salah satunya berdasarkan indikator
capacity. Berdasarkan capacity Indonesia berada di peringkat 64 dengan nilai 69,7.
Nilai ini didasarkan tingkat buta huruf dan kemampuan berhitung yang telah
mencapai nilai 99,7 di golongan umur 15-24 tahun. Pemerintah Indonesia mengklaim
bahwa buta aksara di Tanah Air tersisa 3,4 juta orang. Angka selaras dalam kajian
world economic forum menjelaskan kemampuan berhitung di kisaran umur 55
sampai lebih dari 65 tahun masih kurang dari 90%.
Meskipun tingkat melek huruf di Indonesia sudah bisa dikatakan baik, namun
Indonesia harus memperkuat budaya literasi salah satunya dengan inovasi.
Pentingnya inovasi dalam budaya literasi dikarenakan tidak semua orang memiliki
kemampuan membaca dan menulis yang sama seperti tunanetra. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 sekitar 1,7 juta penduduk tunanetra di
Indonesia. Dari data tersebut sejumlah 270 ribu penduduk mengalami cacat buta total
dan 1,5 juta penduduk buta mata sebagian. Data tersebut menunjukkan bahwa sangat
penting adanya inovasi penguatan literasi untuk membantu tunanetra.
Di sekolah luar biasa, sistem pembelajaran untuk anak tunanetra menggunakan huruf
braile. Sistem sekolah luar biasa memiliki metode pembelajaran yang disesuaikan
untuk anak penyandang cacat sehingga anak berkebutuhan khusus mudah dalam
menerima materi pembelajaran yang disampaikan. Namun, kemudahan menerima
pembelajaran seperti di sekolah belum dirasakan di perguruan tinggi. Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2017) menjelaskan bahwa perguruan tinggi
dengan standar fasilitas lengkap belum ada namun perguruan tinggi tetap di dorong
agar bisa menjadi rumah belajar yang inklusif dengan memberikan fasilitas untuk
yang kekurangan.
Oleh karena itu perlu adanya media untuk mendukung pembelajaran untuk
mahasiswa penyandang tunanetra perguruan tinggi dengan melakukan
pengembangan inovasi.
4
Inovasi untuk mempermudah dalam bidang literasi guna membantu anak
berkebutuhan khusus seperti penyandang tunanetra di kalangan mahasiswa bisa
diwujudkan melalui audio book. Audio book saat ini sudah berkembang namun,
masih sangat minim audio book untuk referensi mata kuliah secara spesifik.
Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan maka penulis mengemukakan ide inovasi
yaitu Blended e-learning merupakan pengembangan audio book untuk meningkatkan
kemampuan literasi penyandang tunanetra menuju Indonesia emas 2045.
5
PEMBAHASAN
Salah satu jenis disabilitas yang banyak terjadi dalam masyarakat adalah kebutaan.
Bedasarkan data dari kementerian kesehatan Indonesia pada tahun 2016 yang
disampaikan oleh dr. Rita Polana Sp.M. , angka kebutaan di Indonesia adalah 1,5%
dari total penduduk Indonesia (± 240.000.000 jiwa). Angka ini di klaim sebagai
tingkat kebutaan tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Tjahjo D. Gondhowiardjo,
Ketua Komnas Penanggulangan gangguan pengelihatan dan kebutaan (PGPK) tingkat
kebutaan di Indonesia ini melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO. Ambang
batas tersebut adalah 1%. hal ini berarti bahwa masalah kebutaan di Indonesia dapat
memberikan dampak sosial yang serius apabila tidak segera di tangani.
6
yang terletak di Kawasan Jaga Karsa, Jakarta. Sekolah tersebut melabeli dirinya
sebagai sekolah inklusi karena sekolah tersebut menerima anak-anak dengan
kebutuhan khusus, hanya saja seolah tersebut belum pernah menerima pendaftar tuna
netra. Mereka menolak anak tunanetra tersebut dengan alasan sekolah tersebut
merupakan sekolah unggulan dengan capaian akademis yang tinggi. pihak sekolah
mengaku takut apabila anak-anak penyandang tunanetra tidak dapat mengikuti
pelajaran dengan baik karena keterbatasan yang dimilikinya.
Diskriminasi terhadap tunanetra tidak hanya terjadi pada bidang pendidikan, tetapi
juga pekerjaan. Beberapa perusahaan telah memberikan kesempatan bagi penyandang
tunanetra untuk medapatkan pekerjaan formal dengan syarat telah menempuh
pendidikan tertentu. Kasus diskriminasi terjadi dalam perusahaan disebabkan karena
perusahaan masih belum siap secara teknis untuk memberikan fasilitas kepada
tunanetra dan karyawan lain belum terbiasa bekerja dengan para penyandang
tunanetra sehingga mereka dipandang sebelah mata (Mahdia, 2014).
7
tersebut harapannya penyandang tunanetra dapat mengambangkan diri dengan
optimal.
Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi
digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi
dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui
piranti komputer. Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi
digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi.
Sumber: Katadata.id
8
Perguruan tinggi merupakan menggunakan literasi digital seperti e-learning dalam
proses pembelajaran. E-learning hampir digunakan di seluruh perguruan tinggi
Indonesia. E-learning memudahkan dosen dalam memberikan materi dan tugas
melalui perkembangan teknologi.
9
Disability terdiri dari mata kuliah bidang social humaniora (Soshum) yaitu ekonomi,
social politik, ilmu budaya, dan lain-lain.
Blended E-learning For Disability membuka donasi Audio Book untuk para donator
yang ingin mambantu para mahasiswa difabel dalam mendapatakan materi Audio
Book. Donasi ini dibuka untuk semua khalangan dari dosen, mahasiswa, dan
masyarakat umum. Untuk donasi Audio Book telah disediakan link donasi dalam
bentuk google drive dan donator bisa mengirimkan donasi Audio Book nya dalam
bentuk soft file pada google drive yang telah disediakan pada website.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama Website Blended E-learning For Disability
Pada gambar 4.2 ditampilkan menu utama website blended e-learning for disability,
menu utama pada website ini terdiri dari Home, Regist menu, Link Universitas,
Donasi Audio Book, Audio Book yang tersedia, dan Contact. Berikut penjelasan dari
desain menu utama dalam website Blended E-Learning For Disability : 1. Home
(lampiran 1) Pada menu ini secara otomatis menampilkan isi keseluruhan website
blendedelearning.com yang terdiri dari link registrasi, link donasi, dan deskripsi
Blended E-learning. Menu home ini juga sebgai menu utama yang ditampilkan dalam
pembukaan website 2. Registrasi (lampiran 2) Pada menu ini tersedia link Registrasi
untuk mahasiswa pengguna website Blended E-Learing For Disability. Tujuan
registrasi adalah untuk melakukan pemetaan pengguna aktif website ini sehingga
pembaruan fitur-fitur audio book akan terus berlanjut untuk mahasiswa pengguna
website khususnya mahasiswa disabilitas yang dapat menggunakan audio book dalam
website Blended E-learing For Disability. 3. Link Universitas (lampiran 3) Sesuai
dengan menu sebelumnya yaitu link khusus untuk para mahasiswa pengguna website,
selanjutnya pada menu ini tersedia link Universitas. Link universitas merupakan link
pendaftaran khusus untuk universitas yang ingin bergabung dengan progam pada
10
website ini. Website ini bekerja sama dengan dosen pengajar mata kuliah, dengan
cara : dosen registrasi pada link universitas dengan mengisi Nama,Email,NIP, dan
Asal Universitas untuk mendapatkan materi audio book yang terdapat dalam website
ini. Kemudian, dosen membantu mahasiswa disabilitas untuk mengakses website ini,
sehingga dengan menggunakan audio book yang sesuai dengan e-book dosen
pengajar dan mahasiswa disabilitas dapat terbantu dalam memahami mata kuliah
tersebut. 4. Official Audio Book (lampiran 4) Official Audio Book merupakan menu
untuk para donator yang ingin berdonasi E-book untuk diberikan Audio Book. E-
book untuk donasi yaitu E-book mata kuliah soshum yaitu, ekonomi, sejarah, social
dan politik, psikologi, ilmu budaya, dll. Para donatur dapat berdonasi dengan cara
mengupload file E-book nya pada link yang tersedia pada menu Official Audio Book
ini. File E-book donasi dari para donatur, yang telah di upload pada link donasi akan
ditampilkan pada menu ini, sehingga selanjutnya untuk donasi pengisian suara untuk
menjadikan E-book menjadi Audio book dapat diproses pada menu selanjutnya yaitu
Audio Book References. 5. Audio Book References (lampiran 5) Pada menu ini
tersedia Referensi Audio Book dengan cara mengisi suara sesuai E-book yang
tersedia di menu Official Audio Book, Jadi terbuka donasi untuk pengisian suara E-
book dengan membuka Link donasi audio book yang tersedia pada menu ini. Syarat
donasi ini yaitu harus sesuai dengan materi per bab pada Ebook donasi pada menu
Official Audio Book. 6. Audio Book Available (lampiran 6) Audio Book Available,
pada menu ini tersedia audio book yang sudah lengkap E-book dan Audio nya, dan
dapat di download untuk para mahasiswa pengguna website ini. Audio Book yang
telah tersedia sesuai dengan donasi Audio Book pada menu sebelumnya yaitu Audio
Book mata kuliah soshum yang terdiri dari, ekonomi, sejarah, ilmu politik, ilmu
budaya, dll. 7. Contact (lampiran 7) Pada menu ini tersedia narahubung untuk
memberikan informasi yang lebih jelas terkait dengan website Blended E-learning
For Disability. Narahubung menyediakan E-mail dan Line untuk memberikan
informasi terkait website ini.
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Blended e-learning for disability merupakan inovasi yang digagas untuk membantu
mahasiswa tunanetra dalam mengakses pengetahuan. Inovasinya berupa website yang
berisi kumpulan audio book ditujukan untuk mahasiswa yang mengambil jurusan
sosial humaniora. Terdapat beberapa menu utama yaitu Audio Book References,
Audio Book Available dan Audio Book Available.
3.2 Saran
Karya tulis ini merupakan pengebangan inovasi Blended e-learning untuk disabilitas.
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan refensi untuk melakukan penelitian
implementatif dan evaluative terkait pengembangan blended e-learning untuk
disabilitas selanjutnya
12