Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salma Lathifah Salsabila

NIM : 185020307111042

BAB 19
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

A. Dasar-Dasar Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan


Laba keuangan sebelum pajak adalah istilah pelaporan keuangan yang sering diacu sebagai laba
sebelum pajak, laba untuk tujuan pelaporan keuangan, atau laba untuk tujuan pembukuan. Laba
keuangan sebelum pajak (laba untuk tujuan pembukuan) diukur sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku. Laba kena pajak (taxable income) atau laba untuk tujuan pajak, adalah istilah akuntansi pajak
yang digunakan untuk menunjukkan jumlah yang menjadi dasar perhitungan hutang pajak
penghasilan perusahaan. Laba kena pajak (laba untuk tujuan pajak) dihitung sesuai dengan peraturan
pajak yang ditetapkan. Karena peraturan pajak dan akuntansi berbeda dalam banyak hal, maka laba
keuangan sebelum pajak dan laba kena pajak seringkali berbeda. Perbedaan yang mungkin ada,
misalnya dalam hal kapan pengakuan pendapatan dilakukan dan kapan pengakuan beban dilakukan.

1. Jumlah Kena Pajak di Masa Depan dan Pajak yang Ditangguhkan


Salah satu cara di mana hal ini dapat terjadi apabila terdapat perbedaan sementara antara jumlah
yang dilaporkan untuk tujuan pajak dan jumlah yang dilaporkan untuk tujuan pembukuan. Perbedaan
sementara (temporary difference) adalah perbedaan antara dasar pajak dari suatu aktiva atau
kewajiban dengan jumlah yang dilaporkan (nilai tercatat atau buku) dalam laporan keuangan, yang
akan menghasilkan jumlah kena pajak atau jumlah yang dapat dikurangkan di tahun-tahun mendatang.
Jumlah kena pajak (taxable amount) akan memperbesar laba kena pajak di tahun-tahun mendatang,
dan jumlah yang dapat dikurangkan (deductible amount) akan memperkecil laba kena pajak di tahun-
tahun mendatang.

Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan


Kewajiban pajak yang ditangguhkan (deffered tax liabilities) adalah konsekuensi pajak yang
ditangguhkan yang disebabkan oleh perbedaan sementara kena pajak. Dengan kata lain, kewajiban
pajak yang ditangguhkan menunjukkan kenaikan hutang pajak di tahun-tahun mendatang sebagai
akibat dari perbedaan sementara kena pajak yang terjadi pada akhir tahun berjalan.

Aktiva Pajak yang Ditangguhkan


Aktiva pajak yang ditangguhkan adalah konsekuensi pajak yang ditangguhkan akibat adanya
perbedaan sementara yang dapat dikurangkan. Dengan kata lain, aktiva pajak yang ditangguhkan
menunjukkan kenaikan pajak yang dapat diminta kembali (atau dihemat) di tahun-tahun mendatang
sebagai akibat dari perbedaan sementara yang dapat dikurangkan yang terdapat pada akhir tahun
berjalan.

Aktiva Riil
Masalah penting dalam akuntansi untuk pajak penghasilan adalah apakah aktiva pajak yang
ditangguhkan harus diakui pada catatan keuangan. Aktiva pajak dapat ditangguhkan jika memenuhi
ketiga syarat utama, yaitu :
1. Pos tersebut timbul dari transaksi masa lalu. Pos tersebut menimbulkan manfaat yang mungkin
diterima di masa depan. Laba kena pajak lebih tinggi daripada laba keuangan sebelum pajak dalam
tahun berjalan. Akan tetapi, dalam tahun berikutnya hal sebaliknyalah yang terjadi : yaitu laba
kena pajak lebih rendah daripada laba keuangan sebelum pajak. Karena perbedaan sementara yang
dapat dikurangkan ini mengurangi hutang pajak di masa depan, maka pada akhir tahun berjalan
terdapat manfaat yang mungkin diperoleh di masa depan.
2. Pos tersebut mengendalikan akses terhadap manfaat.

Aktiva Pajak yang Ditangguhkan-Penyisihan Penilaian


Aktiva pajak yang ditangguhkan diakui untuk semua perbedaan sementara yang dapat
dikurangkan. Akan tetapi, aktiva pajak yang ditangguhkan harus dikurangi oleh suatu penyisihan
penilaian jika berdasarkan semua bukti yang tersedia, lebih mungkin daripada tidak bahwa sebagian
atau seluruh aktiva pajak yang ditangguhkan itu tidak akan direalisasi. Lebih mungkin daripada tidak
menunjukkan suatu tingkat kemungkinan yang setidaknya sedikit lebih besar dari 50%.

Formula untuk Menghitung Beban Pajak Penghasilan

Hutang pajak penghasilan atau yang dapat dikembalikan Beban pajak penghasilan atau keuntungan
Uang kembali pajak penghasilan tangguhan
+
- =
2. Perbedaan Khusus
Perbedaan Sementara
Perbedaan sementara yang akan menghasilkan jumlah kena pajak dalam tahun-tahun mendatang
ketika aktiva yang terkait dipulihkan seringkali disebut perbedaan sementara kena pajak; sementara
perbedaan sementara yang akan menghasilkan jumlah yang dapat dikurangkan dalam tahun-tahun
mendatang ketika hutang terkait diselesaikan seringkali disebut perbedaan sementara yang dapat
dikurangkan. Contoh-contoh perbedaan sementara yaitu :
a) Pendapatan atau keuntungan yang dapat dikenakan pajak setelah diakui dalam laba keuangan.
Suatu aktiva misalnya piutang usaha, dapat diakui untuk pendapatan atau keuntungan yang akan
menghasilkan jumlah kena pajak dalam tahun mendatang ketika aktiva dipulihkan.
b) Beban atau kerugian yang dapat dikurangkan setelah diakui dalam laba keuangan.
Suatu kewajiban dapat diakui untuk beban atau kerugian yang menghasilkan jumlah yang dapat
dikurangkan dalam tahun berikutnya ketika kewajiban itu diselesaikan.
c) Pendapatan atau keuntungan yang dapat dikenakan pajak sebelum diakui dalam laba keuangan.
Suatu kewajiban dapat diakui atas pembayaran dimuka untuk barang atau jasa yang akan diberikan
di tahun mendatang. Untuk tujuan pajak, pembayaran dimuka ini dimasukkan dalam laba kena
pajak saat diterimanya kas. Pengorbanan dimasa depan untuk menyediakan barang atau jasa yang
menyelesaikan kewajiban tersebut akan menghasilkan jumlah yang dapat dikurangkan dalam tahun
mendatang.
d) Beban atau kerugian yang dapat dikurangkan sebelum diakui dalam laba keuangan.
Harga perolehan suatu aktiva dapat dikurangkan untuk tujuan pajak lebih cepat pembebananya
daripada untuk tujuan pelaporan keuangan. Jumlah yang diterima dari pemulihan nilai aktiva itu
dimasa depan untuk pelaporan keuangan (melalui penggunaan atau penjualan) akan melebihi dasar
pajak yang tersisa untuk aktiva itu dan dengan demikian menghasilkan jumlah kena pajak dalam
tahun mendatang.
Aspek yang timbul dan membalik dalam perbedaan sementara.
Perbedaan sementara yang timbul adalah perbedaan yang pada awalnya ada antara dasar
pembukuan dan dasar pajakn untuk suatu aktiva atau kewajiban tanpa memperhatikan apakah dasar
tersebut lebih besar atau lebih kecil dari dasar pembukuan nya. Perbedaan yang membalik, dipihak
lain terjadi apabila perbedaan sementara yang timbul pada periode sebelumnya dihilangkan.

Perbedaan Permanen
Perbedaan permanen (permanent difference) disebabkan oleh pos-pos yang (1) termasuk dalam
laba keuangan sebelum pajak tetapi tidak pernah termasuk dalam laba kena pajak atau (2) termasuk
dalam laba kena pajak tetapi tidak pernah termasuk dalam laba keuangan sebelum pajak. Suatu
perusahaan yang mempunyai laba bebas pajak, beban yang tidak dapat dikurangkan, atau
pengurangan yang diperbolehkan melebihi biaya akan dikenai tarif pajak efektif yang berbeda dengan
tarif pajak statuler (reguler).

4. Pertimbangan Tarif Pajak


a. Tarif Pajak Masa Depan
Jika tarif pajak berbeda untuk tahun-tahun mendatang maka harus digunakan tarif pajak yang
ditetapkan, yang diperkirakan akan diberlakukan.
b. Revisi Tarif Pajak Masa Depan
Jika perubahan tarif pajak ditetapkan menjadi undang-undang, maka pengaruhnya terhadap akun
pajak penghasilan yang ditangguhkan yang sudah ada harus segera dicatat. Pengaruh itu dilaporkan
sebagai penyesuaian terhadap beban pajak penghasilan dalam periode perubahan.

B. Akuntansi untuk Kerugian Operasi Bersih


Kerugian operasi bersih terjadi untuk tujuan pajak dalam suatu tahun apabila beban yang dapat
dikurangkan melebihi pendapatan kena pajak. Tanggungan pajak tidak adil akan terjadi jika
perusahaan dikenai pajak dalam periode yang menguntungkan tetapi tidak mendapat keringanan pajak
dalam periode terjadinya kerugian operaasi bersih.
1. Kompensasi Kerugian ke Belakang
Melalui penggunaan kompensasi kerugian ke belakang, suatu perusahaan dapat mengalihkan
kerugian operasi bersih ke dua tahun ke belakang dan menerima restitusi pajak penghasilan yang
telah dibayar dalam tahun-tahun tersebut. Kerugian itu pertama-tama harus dibebankan ke tahun
paling awal baru ke tahun kedua. Kerugian yang masih tersisa setelah kompensasi 2 tahun ke
belakang itu dapat dikompensasikan ke depan sampai 20 tahun untuk mengurangi laba kena pajak
masa depan.
2. Kompensasi Kerugian ke Depan
Perusahaan dapat memilih untuk melewatkan kompensasi kerugian ke belakang dan hanya
menggunakan opsi kompensasi kerugian ke depan dengan mengoffset laba kena pajak masa depan
hingga 20 tahun.

C. Penyajian Laporan Keuangan


1. Penyajian dalam Neraca
Akun pajak yang ditangguhkan dilaporkan di neraca sebagai aktiva dan kewajiban. Masing-masing
akun kewajiban atau aktiva pajak yang ditangguhkan diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar
berdasarkan klasifikasi aktiva atau kewajiban terkait untuk tujuan pelaporan keuangan.
Prosedur ini diringkaskan sebagaimana ditunjukkan berikut:
1. Klasifikasikan jumlah-jumlah tersebut sebagai lancar atau tidak lancar. Jika berkaitan
dengan aktiva atau kewajiban tertentu, maka jumlah itu harus diklasifikasikan dengan cara yang
sama seperti aktiva atau kewajiban terkait. Jika tidak berhubungan, maka jumlah itu harus
diklasifikasikan berdasarkan perkiraan tanggal pembalikan perbedaan sementara.
2. Tentukan jumlah bersih lancar dengan menjumlahkan berbagai aktiva dan kewajiban pajak
yang ditangguhkan yang diklasifikasikan sebagai lancar. Jika hasil bersihnya adalah suatu aktiva,
maka laporan hal itu di neraca sebagai aktiva lancar; jika kewajiban, laporkan sebagai kewajiban
lancar.
3. Tentukan jumlah bersih tidak lancar dengan menjumlahkan berbagai aktiva dan kewajiban
pajak yang ditangguhkan yang diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Jika hasil bersihnya adalah
suatu aktiva, maka laporkan hal itu di neraca sebagai aktiva tidak lancar; jika kewajiban, laporkan
sebagai kewajiban jangka panjang.

2. Penyajian dalam Laporan Laba Rugi


Beban (atau manfaat) pajak penghasilan harus dialokasikan ke operasi berlanjut, operasi yang
dihentikan, pos-pos luar biasa, pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, dan penyesuaian periode
sebelumnya. pendekatan ini disebut sebagai alokasi pajak intraperiode.
Selain itu, komponen beban pajak penghasilan yang signifikan yang dapat dikaitkan dengan operasi
berlanjut juga harus diungkapkan:
1. Beban atau manfaat pajak tahun berjalan
2. Beban atau manfaat pajak yang ditangguhkan, tidak termasuk komponen lainnya yang disebutkan
di bawah ini.
3. Kredit pajak investasi
4. Bantuan pemerintah (sebatas jumlah yang diakui sebagai pengurangan beban pajak penghasilan).
5. Manfaat kompensasi kerugian operasi ke depan (yang menghasilkan penurunan beban pajak
penghasilan).
6. Beban pajak yang berasal dari penglokasian manfaat pajak tertentu baik secara langsung ke modal
disetor atau untuk mengurangi goodwill atau aktiva tak berwujud tidak lancar lainnya milik entitas
yang diakuisisi.
7. Penyesuaian kewajiban atau aktiva pajak yang ditangguhkan karena adanya penetapan perubahan
dalam undang-undang pajak atau tarif atau perubahan status pajak perusahaan.
8. Penyesuaian saldo penyisihan penilaian awal tahun karena adanya perubahan keadaan yang
menyebabkan berubahnya pertimbangan mengenai dapat direalisasinya aktiva pajak yang
ditangguhkan terkait dalam tahun-tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai