Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

EKOSISTEM

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ILHAM

1310422045

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2020

ii
ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya dan atas arahan, serta kerja
keras penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Untuk lebih menyempurnakan makalah ini, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat diperlukan dan membantu.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami bukan hanya untuk lingkup mahasiswa tetapi juga untuk seluruh
kalangan.

Padang, Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak
dapat hidup sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani
hidup dan kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang
lain selalu berhubungan dan mengadakan kontak yang saling
menguntungkan. Tetapi ada juga sebagian kecil mahkluk hidup yang
selalu merugikan makhluk lain, biasanya makhluk ini disebut sebagai
parasit.
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad
individu, di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu. Lingkungan efektif itu
mencakup kesaling terikatan pada interaksi antara jasad hidup itu sendiri.
Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara
keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan
berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan
itu sekaligus.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, seperti
tumbuhan dan sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya
dikatakan sebagai hukum alam yang berimbang dan biasa disebut
ekosistem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh
alam dan mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai.
Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi
keseimbangan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud ekosistem?
2. Siapa saja satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
4. Bagaimana interaksi antar komponen dalam ekosistem?
5. Apa sajakah macam-macam ekosistem?
6. Bagaimana rantai makanan dalam ekosistem?
7. Bagaimana aliran energi dalam ekosistem?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian ekosistem.
2. Mengetahui satuan makhluk hidupdalam ekosistem.
3. Mengetahui komponen-komponen dalam ekosistem.
4. Mengetahui interaksi antar komponen dalam ekosistem.
5. Mengetahui macam-macam ekosistem.
6. Mengetahui rantai makanan dalam ekosistem.
7. Mengetahui aliran energi dalam ekosistem.
BAB II
ISI

A. Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935,
walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir
tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang
berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-
literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan
siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan
kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang
saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas
dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
3. Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik)
dan di antara keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem
dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena
merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap,
memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi

4
5

secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi
terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

Ekosistem dapat besar dapat juga kecil. Ladang, hutan, kolam, laut,
akuarium adalah contoh ekosistem. Bahkan pohon jeruk pun merupakan suatu
ekosistem. Di mana ada kehidupan dan lingkungan abiotik yang saling
berinteraksi, itulah ekosistem. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di dunia
ini disebut biosfera. Biosfera terbesar adalah bumi yang kita tempati ini.

B. Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem


Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat
tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem.
Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:
Tabel Satuan Makhluk hidup dalam ekosistem.

Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Bioma

Biosfer

1. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri.


Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
2. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan
tempat tertentu.
Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di
kandang.
6

3. Komunitas adalah sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal


disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi
komunitas air dan komunitas darat.
a. Contoh komunitas air alami : sungai, danau, laut.
b. Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam.
c. Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana.
d. Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang, kebun.
4. Lingkungan adalah semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
a. Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup
b. Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5. Habitat adalah tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan
aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
6. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik.
7. Bioma adalah beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8. Biosfer adalah lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup
untuk melangsungkan kehidupannya

C. Komponen-komponen Ekosistem
1. Komponen Biotik
a. Individu adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat
melakukan proses-proses hidup secara mandiri. Untuk
mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga
kriteria tentang individu, yaitu sebagai berikut:
1) Individu selalu menggambarkan sifat tunggal ,
2) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-
sendiri, dan
3) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
7

b. Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari


satu spesies yang secara bersama-sama menempati luas wilayah
yang sama, mengandalkan sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan yang sama serta memiliki kemungkinan yang
tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
c. Komunitas adalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling
berinteraksi, menempati suatu daerah, dan dalam waktu
tertentu.setiasp komunitas berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies
(species richness) jumlah spesies yang mereka miliki dan
kelimpahan relative spesies (relative abundance).
d. Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan
lingkungan.
e. Bioma adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas
yang dibedakan berdasarkan iklim.
f. Biosfer adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh
permukaan bumi.
2. Komponen Abiotik
a. Cahaya
b. Udara
c. Air
d. Tanah
e. Suhu
f. Topografi
Ditinjau dari sudut fungsional, ekosistem mempunyai dua komponen
yaitu:
1. Komponen autotrof: komponen yang dapat membuat makanan
sendiri dengan cara memanfaatkan energi matahari.
2. Komponen heterotrof: komponen yang mempergunakan dan
mendekomposisi material-material yang ada.
8

Secara struktural terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Dengan


demikian setiap ekosistem terdiri atas empat komponen yaitu:
1. Substansi abiotik berupa zat-zat anorganik seperti: C, N, CO2, H2O,
dan lain-lain yang terlibat dalam daur materi dan zat-zat organik
seperti: protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serta iklim seperti
temperatur, kelembaban, tekanan udara dan lain-lain.
2. Produsen: organisme autotrof, terutama tumbuhan-tumbuhan hijau
yang dapat menghasilkan bahan makanan dari bahan organik
sederhana.
3. Konsumen: ornganisme heterotrof yang sebagian besar berupa
binatang yang makan organisme lain. Terutama herbivora dan
karnivora.
4. Pengurau atau dekomposer: organisme heterotrof seperti bakteri dan
jamur (cendawan) yang menguraikan dan memanfaatkan organisme
mati.

Tabel 2.2. Perbandingan Faktor Abiotik dan Biotik

Abiotik Biotik
Komponen abiotik adalah Biotik menggambarkan
faktor kimia dan fisik non- komponen hidup ekosistem;
Pendahuluan
hidup di lingkungan yang untuk organisme misalnya,
mempengaruhi ekosistem. seperti tanaman dan hewan.
Air, cahaya, angin, tanah, Semua makhluk hidup
kelembaban, mineral, gas. autotrof dan heterotrof
Contoh
tumbuhan, hewan, jamur,
bakteri.
9

Mempengaruhi kemampuan Makhluk hidup yang secara


organisme untuk bertahan langsung atau tidak
hidup, mereproduksi; langsung mempengaruhi
membantu menentukan jenis organisme dalam
Faktor
dan jumlah organisme yang lingkungan; organisme,
mampu eksis dalam interaksi, limbah;
lingkungan; faktor pembatas parasitisme, penyakit,
membatasi pertumbuhan. predasi.
Individu dari spesies, Individu spesies, populasi,
Pengaruh populasi, komunitas, komunitas, ekosistem,
ekosistem, bioma, biosfer. bioma, biosfer.

D. Macam-macam Ekosistem
1. Ekosistem Alami
a. Ekosistem darat (terertrial)

Peta ekosistem darat di dunia.

Iklim merupakan dasar yang baik untuk menggambarkan ekosistem


darat dalam skala besar, karena iklim mencakup faktor lingkungan
abiotik yang penting bagi kehidupan.
10

1) Bioma Padang Gurun


Beberapa bioma padang gurun terdapat di daerah tropika
(sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.

Bioma padang gurun.

2) Bioma Padang Rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik.

Padang rumput.

3) Bioma Savana/Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh
gerombolan semak dan pohon. Sabana dibagi dua:
a) Sabana murni, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja.
b) Sabana campuran, yaitu sabana yang pepohonan penyusunnya
terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
11

Persebaran bioma sabana terdapat di Afrika, Amerika Selatan,


Australia, dan Indonesia (Nusa Tenggara).

. Kehidupan di bioma sabana


4) Bioma Stepa
Stepa merupakan sebuah padang rumput biasanya terbentang
dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah
hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Stepa adalah
dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau
danau) yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.

Bioma stepa.

5) Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis merupakan bioma darat yang paling baik
iklimnya. Bioma ini banyak dijumpai di lembah Amazon, Amerika
Selatan, Indonesia, India Barat, Muangthai, Malaysia, dan di lembah
Kongo, Afrika.
12

Bioma Hutan Tropis.


6) Bioma Hutan Gugur
Pada bioma ini juga sering terdapat padang rumput, gurun, dan
yang khas adalah adanya hutan gugur. Bioma ini dijumpai di
Amerika Serikat bagian timur, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili,
yang umumnya beriklim sedang.

Bioma Hutan Gugur

7) Bioma Hutan Taiga (Homogen)


Kebanyakan terdapat di antara daerah tropis dan kutub, dan juga
di pegunungan daerah tropis. Merupakan bioma yang biasanya hanya
terdiri atas satu spesies pohon.
13

Bioma taiga (homogen)


8) Bioma Tundra (Alpine)
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi,
sehingga iklimnya merupakan iklim kutub.

. Bioma Tundra (Alpine)

. Reindeer (kiri) dan Musk oxen (kanan).


14

Burung-burung Ptarmigan (sebangsa ayam), rubah kutub dan


kelinci salju, pada musim panas berbulu berwarna gelap, pada
musim dingin menjadi berwarna putih.

Burung Ptarmigan di musim dingin (putih) dan panas (gelap).

Urutan bioma dari ekuator ke kutub.

a. Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem
yang airnya tenang (lentik), misalnya kolam, danau dan rawa; dan
ekosistem yang airnya berganti-ganti (lotik), misalnya sungai.

Pengelompokan Organisme dalam Ekosistem Air Tawar


Organisme dalam ekosistem air tawar dapat dikelompokkan
berdasarkan beberapa segi.
1) Berdasarkan aliran energi, organismenya dibedakan atas:
a) Autotrof, yang merupakan produsen, terdiri atas tumbuhan.
b) Fogotrof dan saprotof, yang merupakan konsumen.
2) Berdasarkan kebiasaan hidup dalam air, dibedakan atas:
15

a) Plankton, yang terdiri atas fitoplankton dan zooplankton, yaitu


golongan yang bergerak karena pengaruh aliran air. Biasanya
melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b) Nekton, yang aktif berenang kian kemari, terdiri atas hewan-
hewan seperti ikan, katak, serangga air.
c) Neuston, yaitu jenis hewan yang beristirahat atau berenang di
permukaan air.
d) Bentos, yaitu hewan dan tumbuhan yang melekat atau
beristirahat di dasar atau hidup pada endapan, misalnya cacing
dan remis.
e) Peripition, yaitu hewan maupun tumbuhan yang melekat pada
daun, batang, akar atau pada permukaan benda lain.
3) Berdasarkan fungsinya, organisme dibedakan atas:
a) Produsen, terdiri atas alga seperti Cyanophyceae,
Chlorophyceae, Spermatophyta seperti teratai, eceng gondok,
genjer, dan lain-lain.
b) Konsumen, terdiri atas serangga air, ikan udang, Mollusca,
Annelida, Protozoa, dan lain-lain.
c) Dekomposer (pengurai) sebagian besar berupa bakteri.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang (ekosistem air


tawar lentik) dan air mengalir (ekosistem air tawar lotik). Termasuk
ekosistem air tawar lentik adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air
lotik adalah sungai.
1) Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan
luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter
persegi.
16

Berbagai Organisme Air Tawar berdasarkan Cara Hidupnya

2) Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan
oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang.

Sungai yang termasuk dalam ekosistem air tawar lotik.


b. Ekosistem Laut
Habitat laut merupakan 70% dari seluruh permukaan bumi. Oleh
karena itu, habitat laut angat penting dari keseluruhan ekosistem,
terutama berkaitan dengan revolusi biru, di mana perhatian sekarang
diarahkan ke laut sebagai sumber daya penting (hayati dan non-hayati).
Ciri-ciri ekosistem laut:
17

1) Salinitasnya tinggi, terutama di daerah tropis, sedang di daerah


dingin cukup rendah.
2) Habitat laut yang sau dengan lainnya selalu bersambung.
3) Konsentrasi makanan yang larut di air laut angat kecil sehingga
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan populasi di dalam
ekosistem laut.
4) Arus air laut selalu berputar yang timbul karena perbedaan
temperatur dan perputaran bumi.
5) Suhu air di daerah tropis sekitar 25°C dan makin ke kutub makin
rendah hingga mendekati 0°C. Suhu air di daerah ropis pada siang
hari di permukaan dengan di bawah permukaan juga berbeda.
Sehingga air di permukaan juga berbeda dan tidak bisa bercampur
dengan air di lapisan bawah. Hal ini menyebabkan air permukaan
di daerah tropis pada siang hari menjadi panas. Batas dari kedua
lapisan air ini disebut termoklin.

Pembagian Ekosistem Laut

Pembagian ekosistem laut menjadi berbagai zona.

1) Lautan (Oseanik)
Habitat lautan (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam)
yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut
18

tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik,


suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
1) Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,
laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh
siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik
tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, molusca, dan
remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Ekosistem pantai pasir.


a) Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem Pantai Batu tersusun atas komponen abiotik, berupa
batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar.

Ekosistem pantai batu


19

2) Estuari

Gambar 2.19. Ekosistem estuari


Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar
ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan
pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

3) Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas
yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-
organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah
komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.

Ekosistem terumbu karang dihuni berbagai jenis organisme laut.

Komunitas di dalam Ekosistem Laut


Komponen komunitas pada ekosistem laut dapat dibedakan atas :
1) Produsen, terdiri atas fitoplankton dan alga.
20

Fitoplankton biasa ada di daerah fotik. Sedang ganggang yang hidup


di laut meliputi ganggang hijau, ganggang pirang, ganggang merah
yang hidup sebagai bentos maupun sebagai perifiton.
2) Konsumen, terdiri atas hewan dari berbagai filum dari yang terendah
sampai golongan mamalia.
3) Zooplankton, baik berupa plankton sementara maupun plankton
permanen. Yang termasuk plankton permanen antara lain protozoa,
cacing kecil, dan ubur-ubur kecil.
4) Dekomposer, terdiri atas bakteri pembusuk, fermentasi dan bakteri
amonifikasi.

Adaptasi Biota Laut Kadar Garam Tinggi


Hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosis selnya kira-kira
sama dengan tekanan osmosis air laut. Oleh karena itu adaptasinya
tidak begitu sulit.

Hewan bersel banyak, misalnya ikan, banyak minum dan sedikit


mengeluarkan urine, pengeluaran air terjadi secara osmosis dan garam
dikeluarkan secara aktif melalui insang.

2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan hidupnya. Contohnya : sawah,
waduk, perkebunan, dan kolam.
a. Ekosistem sawah
Ekosistem sawah termasuk dalam agroekosistem atau ekosistem
pertanian. Pada ekosistem sawah, komponen abiotik disesuaikan oleh
manusia agar menopang pertumbuhan padi yang dalam hal ini
merupakan komponen biotik yang sengaja dibudidayakan oleh
manusia. Pengolahan sedimikian rupa agar memiliki tingkat
kesuburan yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi. Selain itu
pengairan dapat diperoleh dari irigasi atau mengandalakan air hujan.
21

Sawah merupakan contoh ekosistem buatan

b. Ekosistem perkebunan

Ekosistem buatan kebun kelapa sawit


Perkebunan kopi, cokelat, lada, dan lainnya merupakan hasil
budidaya manusia mengingat tanaman – tanaman tersebut memiliki
komoditi yang tinggi di pasar. Meski demikian, gangguan cuaca yang
tidak dapat dikendalikan oleh manusia serta kedatangan hama
(vegetasi liar) serta penyakit dapat membuat petani gagal panen.
c. Ekosistem aquarium
Merupakan ekosistem akuatik buatan manusia. Ikan- ikan dan biota
perairan lainnya dapat dinikmati di dalam ruangan dengan teknik ini.
Namun ketika akan menampilkan populasi biota laut yang terpenting
adalah mengatur kadar garamnya. Pembuatan ekosistem aquarium ini
harus sangat diperhatikan meningat akuarium meupakan air yang
statis tidak mengalir, maka penting adanya aerasi untuk meningkatkan
kandungan oksigennya.
22

Ekosistem aquarium yang dibuat hampir mirip dengan habitat


ikan.

d. Ekosistem hutan buatan


Ekosistem hutan buatan dibuat dengan tujuan tertentu, seperti
karena nilai ekonomi atau perlindungan alam. Hutan produksi sengaja
dibuat karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ekosistem ini di
dominasi dengan pohon- pohon besar seperti jati, pinus, dan karet.
Namun masa panen pada hutan produksi relatif lama mengingat
pohon- pohon tumbuh memerlukan waktu yang cukup lama.

. Hutan mangrove yang termasuk dalam hutan buatan.

e. Ekosistem tambak
Udang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam dunia pangan.
Permintaan yang relatif tinggi dipasar membuat manusia membuat
suatu ekosistem yang membudidayakan udang yang nantinya akan
dijual dipasar.
23

Tambak udang.

E. Interaksi Antar Komponen Ekosistem


Interaksi antar komponen ekosistem dapa merupakan interaksi antar
organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
1. Interaksi antar organisme
a. Interaksi Netralitas
Hubungan tidak saling mengganggu dan tidak saling
mempengaruhi antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi, lalat
dengan daun.

Lalat hanya hinggap pada daun sehingga tidak ada yang untung
maupun yang rugi.
24

b. Interaksi Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa
(predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator
tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya,
yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Interaksi Kompetisi
Interaksi Kompetisi adalah hubungan antara dua jenis organisme
yang saling bersaing dalam mencari makan, tempat bernaung,
mencari pasangan dan lain lain, contohnya persaingan macan
dengan harimau dalam memperebutkan mangsanya, persaingan ular
dengan elang dalam memangsa tikus dan lain lain.

Beruang hitam melawan singa.


d. Interaksi Simbiosis, meliputi:
1) Simbiosis Mutualisme : cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda dan salig menguntungkan. Contohnya:

Kerbau dengan burung jalak.


25

Kerbau dengan burung jalak (burung jalak memakan kutu kerbau)

2) Simbiosis Parasitisme
Contohnya:

Ulat memperoleh makan dari tanaman sedangkan tanaman


dirugikan.
- Tali putri pada tumbuhan inang
- Kutu rambut dengan manusia
3) Simbiosis komensalisme: cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda, organisme yang satu tidak mendapat
keuntungan, sedangkan yang lain tidak untung tetapi juga tidak
rugi. Contohya:

Ikan badut dengan anemon laut.


- Ikan remora dengan ikan hiu
- Ikan badut dengan anemon laut
- Anggrek atau paku-pakuan yang menempel pada pohon
26

2. Interaksi Antar Populasi


a. Alelopati
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang
satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
toksik.

Tanaman pinus mensekresi zat yang menyebabkan tanah


sekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis
lainya.
b. Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan.

Persaingan antara populasi padi dan populasi rumput (gulma).


27

c. Predasi
Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada
predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun
beberapa memangsa sesama jenisnya (bersifat kanibal). Organisme
yang memakan disebut predator, sedangkan organisme yang
dimakan disebut mangsa. Predasi tidak terbatas antar hewan saja,
tetapi juga terjadi pada hewan herbivora dan tumbuhan.

Macan bertindak sebagai predator dan rusa sebagai mangsa.


3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya
komunitas sawah dan sungai.
4. Interaksi Antar Individu

Kompetisi interspesifik.
28

Bertambahnya anggota populasi berarti kebutuhan hidup seperti


makanan, air, cahaya daan tempat tinggal pun akan bertambah. Jika
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akan terjadi persaingan atau
kompetisi. Kompetisi antar-individu dalam populasi disebut kompetisi
intraspesifik. Kompetisi langsung contohnya perkelahian
memperebutkan makanan. Kompetisi ini mengakibatkan ada individu
yang memperoleh kebutuhan hidup lebih sedikit bahkan menyebabkan
kematian, atau perpindahan ke tempat lain (migrasi).

Kumpulan burung yang menjadi satu populasi.


5. Interaksi antara Komponen Biotik dengan Abiotik
a. Produsen
Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun
senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari. Produsen adalah organisme yang melakukan
fotosintesis, antara tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta
ganggang biru dan hijau.
b. Konsumen
Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak
mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya
sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini
bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia tergolong
konsumen.
c. Dekomposer
29

Dekomposer (pengurai) merupakan organisme yang menguraikan


sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan atau bahan organik
yang diperlukan. Penguraian memungkingkan zat-zat organik yang
kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. zat-zat yang
lebih sederhana kemudian dimanfaatkan kembali oleh produsen.
Organisme yang termasuk dekomposer (pengurai) adalah bakteri dan
jamur.

Jamur sebagai dekomposer yang menyebabkan buah membusuk.

d. Detritivor
Detritivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organi
detritus. Detritus merupakan sisa-sisa atau debris jaringan hewan
atau tumbuhan. Organisme detritivor antara lain cacing tanah, siput,
keluwing, bintang laut, dan kutu kayu.

Kutu kayu adalah salah satu contoh detritivor.


30

F. Rantai Makanan Dalam Ekosistem


Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk
hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang
berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah
contoh sebuah rantai makanan.

Rantai makanan.

Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :


1. Rumput bertindak sebagai Produsen.
2. Belalang bertindak sebagai Konsumen I/konsumen primer
(Herbivora).
3. Katak bertindak sebagai Konsumen II/konsumen sekunder
(Karnivora).
4. Ular bertindak sebagai Konsumen III/konsumen tersier (Karnivora).
5. Jamur bertindak sebagai Dekomposer (Pengurai).

Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem detempati oleh
berbagai organisme yang tidak dapat membuat makanan sediri. Organisme
yang tergolong organisme heterotrof. Bahan organik diperoleh denga
memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisme
heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen teridiri dari konsumen primer
pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga, dan
konsumen tersier pada tingkat trofik keempat.
31

1. Konsumen Primer
Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau
disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer di darat yaitu
serangga, siput, burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serta
berbagai jenis mamalia. Contoh konsumen primer di perairan adalah
zooplankton, seperti Protista heterotrof dan udang-udangan kecil.
2. Konsumen sekunder
Konsumen sekunder merupakan organisme pemakan konsumen
primer (herbivora). Konsumen sekunder disebut juga karnivora karena
makanannya berupa hewan. Hewan yang tergolong konsumen sekunder
di darat, misalnya katak, ayam, burung, singa, harimau, dan laba-laba.
Konsmen sekunder di perairan misalna kerang dan cumi-cumi.
3. Konsumen tersier
Konsumen tersier adalah organisme pemakan konsuen sekunder.
Konsumen tersier disebut juga karnivora besar. Contoh konsumen tersier,
yaitu burung elang, burung hantu, harimau, singa, ikan hiu, ikan paus,
dan gurita.

Struktur tingkat trofik dalam rantai makanan.


Komponen Biotik Contoh Tingkat Trofik
Produsen I

Konsumen I II
(Primer)

Konsumen II III
(Sekunder)
32

Konsumen III IV
(Tersier)

Jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai
makanan.
1. Rantai makanan perumput

Contoh rantai makanan perumput.

2. Rantai makanan detritus


Rantai dapat dimulai bukan dari produsen, tetapi juga dimulai dari
detritus. Detritus adalah partikel-partikel organik hasil penguraian
berbagai organisme mati dan sisa organisme.

Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang kompleks.


33

G. Aliran Energi
Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan.
Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh
produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia.

Aliran energi dalam suatu rantai makanan.


a. Produktivitas Primer
Produktivitas Primer adalah kecepatan mengubah cahaya
matahari dalam bentuk bahan organik oleh organisme autotrof. Energi
cahaya yang berasal dari matahari adalah sumber energi utama
kehidupan.
b. Produktivitas Sekunder
Produktivitas Sekunder adalah kecepatan energi kimia mengubah
bahan organik menjadi simpanan energi kimia baru oleh organisme
heterotrof. Bahan organik yang disimpan oleh organisme autotrof
dapat digunakan sebagai makanan bagi organisme heterotrof.

(a) (b)
34

(c)
Piramida Ekologi

Daur Biogeokimia
1. Daur air

Pada daur air, terjadi pergerakan air dalam organisme, di daratan dan di
atmosfer
2. Daur karbon

Pada daur karbon terjadi pergerakan karbon antara komponen biotik


dan abiotik.
35

Pada kerak bumi terdapat dalam bentuk (batu bara dan minyak
bumi) bahan bakar fosil. Jumlah karbon dioksida di atmosfer
bervariasi bergantung musim dan penggunaan bahan bakar oleh
manusia, sehinggaak memungkinkan terjadi ketidakseimbangan.

3. Daur Nitrogen

Pada daur nitrogen terbentuk beberapa senyawa nitrogen yang


berbeda.
4. Daur Fosfor

Daur fosfor.
36

5. Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO42-).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua
makhluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri.

Daur sulfur yang melibatkan berbagai jenis bakteri.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan
saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan
makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan
makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup
yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi
tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral, topografi
dan gas.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami terdiri dari darat dan
perairan, ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan air
laut. Begitu juga dengan ekosistem buatan yang secara garis beras dibedakan
menjadi ekosistem darat dan laut pula. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam,
tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.

B. Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat
lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan
dan tidak dapat hidup sendiri.

70
38

DAFTAR PUSTAKA

Abdulchalek, B. (2010, 02). http://al-izhar.blogspot.co.id/. Dipetik 06 03, 2016,


dari http://al-izhar.blogspot.co.id/2010/02/ekosistem.html

Cepat, F. (2013, 03). http://fastrans22.blogspot.co.id/. Dipetik 03 06, 2016, dari


http://fastrans22.blogspot.co.id//2013/03/bioma.html

Darmodjo, H. (1991). Pedidikan IPA I. Jakarta: Depdikbud.

Diah Aryulina, P. d. (2010). Biologi 1B. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

H, S. K. & Prabowo (1998). Konsep-konsep Dasar IPA. Jakarta: Depdikbud.

Prawirohartono, S. (1989). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sukardjo, J. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press.

Anda mungkin juga menyukai