PEMBAHASAN
b. MESIR
Dalam cacatan sejarah, mesir pernah di duduki oleh beberapa kerajaan, yaitu di
mulai dari masa firaun, yunani, romawi, khulafaur rasyidin, umayah, abbasiyah,
mamlukiyah, utsmaniyah. Menurut A.J BUTLER, pendudukan negara atau kerajaan
tersebut telah menyebabkan mesir jatuh kedalam situasi yang tidak menguntungkan
bahkan seluruh organisasi pemerintahan di mesir diarahkan dengan tujuan memeras
keuntungan bangsa terjajah untuk kepentingan penguasanya. Disatu sisi, banyaknya
negara yang menguasai mesir membawa nilai-nilai positif, tetapidi pihak lain, mau
tidak mau disitu telah terjadi asimilasi budaya dan politik. Lebih dasyat lagi, asimilasi
itu terjadi dalam aspek perundang-undangannya. Seperti yang di tuturkan oleh
thaha husain, mereka yang berada didalam roda pemerintahan mesir modern lebih
cenderung mengikuti pola raja louis di perancis daripada mengikuti pola abdul
hamid di turki. Mereka membentuk pengadilan-pengadilan negri dan
memberlakukan hukum barat daripada hukum islam.
Kondisi mesir tidak terlepas dari faktor sejarah bahwa mesir adalah boneka
inggris. Konsekuensinya, hampir semua aturan mesir diadopsi dari hukum inggris.
Fakta sejarah menunjukan bahwa pendudukan mesir oleh napoleon bonaparte pada
tahun 1798 dapat dipandang sebagai permulaan ekspansi barat ke timur tengah di
zaman modern. Memang napoleon sendiri hanya kurang dari dua bulan berada di
kairo dan tiga tahun kemudian tentara yang ditinggalkan di mesir terpaksa
mengundurkan. sejak itu mesir secara perlahan diperintah, sepenuhnya atau hanya
secara formal, oleh muhammad ali (w. 1848) dan keturunannya sampai 1952.
Secara sekilas sejarah Mesir sampai periode modern dapat diuraikan secara
berikut :