Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syarat haji adalah perkara-perkara yang mesti dipenuhi oleh seseorang sehingga ia
terkena kewajiban berhaji. Bagi siapa saja yang tidak memenuhi syarat-syarat haji tersebut,
maka tidak diwajibkan baginya untuk berhaji.

Adapun syarat-syarat haji, yaitu:

1. Beragama Islam

Orang yang mengerjakan haji wajib beragama Islam. Jika ada orang non Islam ingin
berhaji, tentu saja ia harus bersyahadat terlebih dahulu, lalu melakukan kewajibannya sebagai
islam seperti sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.

2. Berakal

Berakal yang dimaksud waras atau tidak gila. Konsekuensinya, orang yang tidak berakal
tidak terkena beban kewajiban agama. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits;

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian
2. Apa itu Kriteria
3.
C. Tujuan Penulis
a. Agar Dapat Mengetahui Tentang
b. Agar Dapat Mengetahui Tentang
c. Agar Dapat Mengerti Tentang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Syarat Haji

Syarat haji adalah perkara-perkara yang mesti dipenuhi oleh seseorang sehingga ia
terkena kewajiban berhaji. Bagi siapa saja yang tidak memenuhi syarat-syarat haji tersebut,
maka tidak diwajibkan baginya untuk berhaji.

Adapun syarat-syarat haji, yaitu:

3. Beragama Islam

Orang yang mengerjakan haji wajib beragama Islam. Jika ada orang non Islam ingin
berhaji, tentu saja ia harus bersyahadat terlebih dahulu, lalu melakukan kewajibannya sebagai
islam seperti sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.

4. Berakal

Berakal yang dimaksud waras atau tidak gila. Konsekuensinya, orang yang tidak berakal
tidak terkena beban kewajiban agama. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits;

5. Baligh

Baligh adalah telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan sehingga sudah
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Artinya anak kecil yang belum
baligh tidak diwajibkan untuk berhaji sampai ia menginjak usia baligh. Hal ini sudah
dijelaskan dalam hadits diatas [HR. Abu Daud, no. 4403]

6. Merdeka

Orang yang bebas atau bukan budak yang terikat tanggung jawab pada tuannya.

7. Mampu

Al-Quran secara khusus menyebutkan syarat ini dalam firmaNya:

"Menunaikan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali 'Imran: 97)
B. Syarat wajib haji

- Mampu membayar biaya perjalanan haji PP

- Mampu mencukupi nafkah untuk keluarga yang di tinggalkan

- Mampu melunasi hutang-hutangnya (jika ada)

- Mampu secara fisik.

Jika hal-hal tersebut belum bisa dipenuhi maka gugur kewajiban haji seseorang
karena dianggap belum mampu dari pandangan agama.

Berikut penjelasan mengenai beberapa rukun haji diatas:

1. Ihram

Ihram, yaitu beniat dari miqat ketika hendak memulai kegiatan ibadah haji, seperti
mengucapkan Lafaz:

‫لَبَ ْيكَ اللَهُ َم َحجًا‬

Yang artinya:

"Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu untuk berhaji"

2. Wukuf di 'Arafah

Yang dimaksud Wukuf di Arafah ialah berdiam di padang Arofah dengan memperbanyak
zikir dan istighfar kepada Allah SWT.

Waktu wukuf di arafah bermula dari tergelincirnya matahari di Hari Arafah, yaitu pada
tanggal 9 Zulhijah, sampai terbit fajar pada Hari Raya Kurban.

Apabila seseorang berwukuf di Arafah di luar waktu tersebut, sama saja ia belum berwukuf.
Itulah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.

3. Thawaf Ifadhah

Tawaf ziarah atau tawaf ifadah merupakan bagian dari rukun haji yang dilakukan
setelah wukuf di arafah. Kefarduan tawaf ini telah dikukuhkan dengan Al-Quran, Sunnah,
dan ijmak.
Dalam Al Quran surat Al Hajj: 29, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

“…Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah
Ka'bah).”

Dengan teks Al-Quran tersebut para ulama sepakat bahwa itu adalah perintah untuk
melakukan tawaf ziarah (tawaf ifadah).

Tawaf ifadah berjalan mengelilingi Ka'bah nan agung sebanyak 7 kali putaran dengan
syarat; suci dari hadas dan najis baik badan maupun pakaian, menutup aurat, Kakbah berada
di sebelah kiri kita saat mengelilinginya, dan kita harus memulai tawaf dari hajar aswad (batu
hitam) yang terletak di salah satu pojok Ka'bah.

4. Sa’i antara Shafa dan Marwah

Dalam hadits riwayat Ahmad (XII/76, no. 277), Rasulullah SAW bersabda

“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian”.

Sa’i adalah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tujuh putaran dan berakhir di
bukit Marwah. Dalam haji, Sa'i dilakukan setelah tawaf qudum.

5. Tahalul

Tahalul, adalah mencukur atau memotong rambut paling sedikit tiga helai rambut di
sekitar bukit Marwa (tempat terakhir melaksanakan sa'i).

6. Tertib

Tertib, artinya rukun-rukun haji diatas harus dilakukan secara berurutan, yaitu dengan
mendahulukan ihram atas rukun lainnya, kemudian wukuf, lalu tawaf dan seterusnya.

Keutamaan dalam ibadah haji

1. Haji adalah amalan yang paling utama.

Dari Abu Hurayrah r.a. Rasulallah saw ditanya :

"Apa amalan yang paling utama?" Beliau menjawab, "Beriman kepada Allah." Kemudian apa
lagi?" Beliau menjawab, "jihad dijalan Allah." Kemudian apa lagi?" "Haji mabrur", jawab
Rasullallah. (HR. Bukhari)"
2. Orang Berhaji dijamin masuk Surga jika Mabrur.

'Abdullah Ibn Mas'ud r.a. meriwayatkan bahwa Rasulallah saw. pernah bersabda,

yang artinya:

“Iringilah haji dengan umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-
dosa laksana api yang menyala-nyala mencairkan besi, emas, serta perak, dan tiada pahalah
untuk haji yang mabrur selain surga." (HR. al-Tirmizi serta disahihkan oleh al-Nasa'i dan Ibn
Majah).

3. Orang Berhaji adalah tamu Allah yang Do'anya akan dikabulkan.

Abu Hurayrah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulallah saw. bersabda,

yang artinya:

"Orang-orang yang berhaji dan orang-orang yang berumrah adalah tamu-tamu Allah.
Apabila mereka berdo'a, niscaya Allah kabulkan doa mereka, dan apabila mereka memohon
ampun, niscaya Allah mengampuni mereka." (HR. al-Nasa'i, Ibn Majah, Ibn Khuzaymah, dan
Ibn Hibban).

Cara Mengerjakan Haji

Dilihat dari pelaksanaanya, secara umum haji bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu
haji Irfad, haji Qiran dan haji Tamattu'. Berikut penjelasan cara-cara mengerjakan haji
tersebut:

1. Haji Ifrad

Maksud dari haji Ifrad adalah orang yang berhaji melakukan ihram hanya untuk haji
saja. Bagi mereka yang akan melaksanakan umroh wajib ataupun sunah boleh dilakukan
setelah kegiatan hajinya selesai.
2. Haji Qiran

Adalah proses melakukan haji dengan mengerjakan haji dan umrah dalam waktu
bersamaan. Dalam tata cara haji qiran ini ada amalan yang digabung pelaksanaannya, yaitu
tawaf dan sai.

3. Haji Tamattu

Adalah proses melakukan ibadah haji dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu baru
kemudian melaksanakan ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai