Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“ SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS“

Dosen Pengampu : Dewi Mustika,S.K.M,MS

Kelompok 3 :

Ferananda Junaedi P07124118194

Fitria Nur Fadia P07124118196

Ghina Mahdiyah P07124118198

Gita Putri Ariandini P07124118200

Iis Almaidah P07124118206

Islahul Annisa P07124118206

Mailinda Sari P07124118206

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA

JURUSAN KEBIDANAN

SEMESTER IV A
A. Pendahuluan

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System


(GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data
yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
(Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam Husein, R). Sedangkan menurut (Anon, 2001
dalam Husein, R) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang
dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang
dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang
akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Dalam
kehidupan sehari-hari, Sistem Informasi Geografis sering dimanfaatkan untuk
menganalisis data-data yang bersifat spasial dan data atribut. Data spasial
merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk
peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan
keberadaan berbagai objek sebagai data spasial

B. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola


data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis. (Wikipedia.) Hingga saat ini banyak sekali definisi mengenai system
informasi geografi.

(Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis computer yang


digunakan untuk menyusun, menyimpan, memanipulasi, mengolah, menampilkan
dan menganalisis informasi geografis dan berbagai atribut yang menyertainya)
(Budiyanto, Eko. 2016.)
C. Sistem Kerja SIG

SIG dapat mempersentasikan suatu model “real world” (dunia nyata) di atas
layer monitor komputer sebagaimana lembaran-lembaran peta dapat
mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. Walaupun demikian, GIS memiliki
kekuatan lebih dan daya flesksibelitas dari pada lembaran-lembaran peta kertas.
Peta merupakan salah satu bentuk reperesentasi grafis miliki dunia nyata
objekobjek yang direpresentasikan di atas peta disebut sebagai unsur-unsur peta
atau map feature (sebagai contoh adalah sungai, jalan, gunung, bangunan, dan lain
lain) karena peta mengorganisasikan unsur-unsurnya berdasarkan lokasi
masingmasin, maka peta sangat baik di dalam memperlihatkan hubungan atau
relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh-
contoh hubungan tersebut :

1. Suatu gedung terletak di dalam wilayah kecamatan tertentu.

2. Jembatan melintas di atas suatu sungai.

3. Bangunan kuno bersebelahan dengan taman

Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan


analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah
penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai
macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data digital. adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut :

1. Input Data,
sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi
terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas
atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa
melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta,
proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara
manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali Sistem
Informasi Geografis (AK-011225) dengan pembuatan database. Peta kertas
dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam
SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat
menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data,
data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk
membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG
menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada
dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file,
ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin
banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database
management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan
mengelola data
5. Analisis query,
SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk
menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis
data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil,
untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan
dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan
mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah
mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga
dimensi, dan multimedia.

D. Komponen – komponen dalam SIG

Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat


dan cepat.Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi
menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa
komponen utama yaitu:
1. Komponen masukan data, merupakan proses pemasukan data pada komputer
dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis
penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan
lainlain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data
digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat
lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata
adalahpengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga
dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat
digunakan secara bersama oleh pengguna. Beberapa contoh alat masukan data
adalah digitizer, scanner, keyboard komputer, CD reader, diskette reader.

2. Komponen pengelolaan data (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan


data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada
layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas). Alat penyimpan dan
pengolah data adalah komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit,
CD writer.

3. Komponen manipulasi dan analisis data ialah kegiatan yang dapat dilakukan
berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat
buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003)
mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG.
Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data
atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
Dalam pembuatan GIS diperlukan software yang menyediakan fungsi tool yang
mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi
geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen
software GIS adalah:

a) Tool untuk melakukan input dan transformasi data

b) Sistem Manajemen Basisdata (DBMS)

c) Tool yang mendukung query geografis, analisis dan

d) Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool


geografi. Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang
mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link,
query dan analisis data geografi. Beberapa contoh software GIS adalah

1) ArcView

2) MapInfo

3) ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS
serta ER-MAP untuk proses remote sensing data.

4) Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan


data, modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan
penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna
(input query).

4. Komponen luaran data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan
data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan

wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal
kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam
bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard
copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik). Alat penampil dan
penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter).

SIG memiliki komponen informasi geografis pokok yaitu :

1. Komponen posisi geografis Komponen ini beruma sistem koordinat geografis


bebasis pada model matematis yang dapat ditransformasikan pada sistem yang
lain. Koordinat geografis menunjukan lokasi fenomena yang sering di
gambarkan dengan koordinat kartesius, easting-nothing ataupun latitude-
longitude

2. Komponen spasial Komponen spasial ini merupakan suatu hubungan topologis


antarkomponen dari entitas data spasial seperti hubungan antar titik dengan
titik, titik dengan garis, titik dengan area garis dengan garis, garis dengan area
dan area dengan area yang lainya. Hubungan ini menjelaskan posisi relative
suatu fenomena, kaitan sebab akibat fenomena arah, keterkaitan dan lain-lain.
3. Komponen atribut Komponen atribut merupakan data deskriptif dari sebuah
objek data spasial. Komponen atribut ini dapat berupa data tabular data
deskriptif, gambar, grafik bahkan foto atau data video. Atribut memberikan
penjelasan mengenai kualitas dan kuantitas fenomena.
4. Komponen waktu Komponen waktu merupakan informasi fenomena antar
waktu dari data spasial tersebut. Fenomena dijelaskan dengan pembandingan
fenomena yang sama dalam waktu yang berbeda, dari satu waktu ke waktu
lainnya. Komponen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai
kemungkinan perubahan dan pekembangan kualitas ataupun kuantitas data
spasial. (Budiyanto, Eko. 2016.)

E. Kelemahan dan Kelebihan SIG

1. Kelemahan SIG :

a. Sumberdaya manusia harus menguasai teknologi komputer.

b. Teknologi yang ada terus berkembang sesuai dengan zaman

c. Biaya yang dikeluarkan relatif mahal.

d. Penanganan tentang data yang bentuk 3D buruk.

e. Sulit untuk menyajikan data temporal.

f. Format data dan standar file data beragam.

g. Model objek terbatas.

2. Kelebihan :
a. Mudah dalam pengolahan data.

b. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa


disket, compact disk, dan flash disk).

c. Mudah diulang dan dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.

d. Mudah diubah dan direvisi apabila sewaktu-waktu ada perubahan.


e. Mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).

f. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.

g. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survei lapangan.

h. Data yang sulit ditampilkan secara manual dapat diperbesar bahkan dapat
ditampilkan dengan gambar tiga dimensi dengan variasi warna yang sesuai.

F. Lampiran
G. Penutup

1. Kesimpulan
Adapun yang dapat diambil kesimpulan dari makalah ini adalah Sistem
informasi geografis merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi
berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Sistem Informasi geografis dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang terutama
agribisnis .Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan,
real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa
pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media masa, analisis
terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Eko. 2016.Sistem Informasi Geografis dengan Quantum GIS. Yogyakarta: Andi
Offset

id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis

http://www.westminster.edu/staff/athrock/GIS/GIS.pdf

Anda mungkin juga menyukai