Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Bonus demografi


Demographic bonus atau bonus demografi adalah kondisi yang menguntungkan bila
dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan. Bonus demografi ini sesungguhnya
suatu kesempatan yang sangat langka. Hal ini terjadi bila suatu masyarakat atau bangsa
berhasil mengubah struktur umur penduduknya dari berbentuk piramid menjadi bentuk
kubah dan kemudian berubah lagi menjadi bentuk granat.1 Pada kondisi bonus
demografi, proporsi penduduk usia produktif lebih banyak dari pada penduduk usia
tidak produktif.
B. Ciri-ciri Bonus Demografi
Ciri-ciri dari bonus demografi yaitu lebih banyaknya penduduk usia produktif (15-64)
tahun dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif (0-15) tahun dan (64) tahun
keatas.
C. Syarat Bonus Demografi
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat
besar dari bonus demografi yaitu :
 Sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.
Tidak bisa dipungkiri, pemanfaatan penduduk untuk dijadikan tenaga kerja yang bisa
meningkatkan kesejahteraan sangat erat hubungannya dengan kualitas. Pendidikan
menjadi faktor pemicu kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Tanpa adanya
kualitas maka, sangat tidak memungkinkan untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang produktif
 Terserap kedalam pasar kerja.
Terserapnya sumber daya manusia kedalam pasar kerja juga menjadi faktor penting
dalam mengambil manfaat bonus demografi. Dengan banyaknya dibutuhkan tenaga
kerja maka, pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.
 Meningkatnya perempuan yang masuk kedalam pasar kerja
Asumsikan jika ratio perbandingan penduduk usia produktif pria dan wanita adalah 50 :
50. Tentu mereka akan saling menikah satu sama lain. Berdasarkan kebiasaan yang
telah lama muncul di masyarakat, wanita yang menikah cenderung hanya menjadi ibu
rumah tangga, dalam artian menjadi penduduk usia produktif yang tidak produktif.
Dengan masuknya perempuan kedalam pasar kerja maka, ratio 50 persennya akan
memenuhi pasar kerja sehingga semua akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif
menjadi benar-benar produktif
D. DampakPositif dan Negatif dari Bonus Demografi
a. Dampak Positif
Penjelasan Dampak Positif : Dampak positif bonus demografi bagi Indonesia pada
2020-2030. Dampak positif dari bonus demografi akan terasa saat generasi muda siap
menghadapi bonus demografi. Laju perkembangan ekonomi yang baik tentu berdampak
pada perkembangan negara indonesia. Dengan perekonomian yang sehat kemiskinan
dapat teratasi kesehatan pun dapat ditingkatkan dan pendidikan juga dapat menjadi
lebih baik lagi. Pada keadaan ini indonesia dapat menjadi negara maju dan makmur.
Keadaan perekonomian,kesehatan,pendidikan yang baik tentu akan menghasilkan
generasi baru yang lebih baik dan lebih berkualitas.Dan pada saat itu indonesia
memiliki SDM yang berkualitas tinggi sehingga dapat mengelola kehidupan negara
indonesia yang terarah dan lebih baik.
Contoh Dampak Positif :
1. Terbentuknya generasi emas bangsa yang siap memikul tanggung jawab
bangsa,mengabdi dan berkorban pada bangsa,dan bersedia membangun dan mengelola
bangsa
2. Meningkatnya laju perekonomian indonesia,yamg berpengaruh besar terhadap
kehidupan bebangsa dan bernegara.
3. Kehidupan negara indonesia akan modern,tertata,dan lebih baik
4. Roda ekonomi akan terus berjalan tumbuh pesat dan siap bersaing dalam dunia
internasional.
b. Dampak Negatif
Penjelasan Dampak Negatif : Jikalau bangsa indonesia tidak siap dan gagal dalam
mengadapi bonus demografi mendatang,maka bangsa indonesia akan semakin terpuruk
dengan adanya ekonomi yang melemah dan banyaknya kasus sosial dan kasus ekonomi
yang menjadi masalah internal yang mengancam keseimbangan bangsa.
Contoh Dampak negatif :
1. Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
2. Pengangguran semakin banyak
3. Kemisikinan semakin menjadi-jadi
4. Timbulnya kawasan-kawasan slum area
5. Kualitas kesehatan menurun
6. Perekonomian yang memburuk
7. Pendidikan rendah,yang mengakibatkan SDM rendah
E. Prediksi Bonus Demografi di Indonesia.
Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut
adalahBonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar
sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Berdasarkan paparan
Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah kependudukan di
Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia angkatan
kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30
persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ).
Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara
nonproduktif hanya 60 juta. Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial –
ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu
tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan
anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.

Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi


pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih
tinggi. Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan
kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersedian lapangan pekerjaan.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah negara kita mampu menyediakan lapangan
pekerjaan untuk menampung 70% penduduk usia kerja di tahun 2020-2030?
Permasalah pembangunan sumber daya manusia inilah yang harusnya bisa
diselesaikan dari sekarang, jauh sebelum bonus demografi datang. Jangan sampai hal
yang menjadi berkah justru membawa bencana dan membebani negara karena masalah
yang mendasar: kualitas manusia! Kenyataannya pembangunan kependudukan seoalah
terlupakan dan tidak dijadikanunderlined factor. Padahal pengembangan sumber daya
manusia yang merupakan investasi jangka panjang yang menjadi senjata utama
kemajuan suatu bangsa.

F. Bonus Demografi Berpotensi Tumbuhkan Ekonomi


Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2035 mendatang berjumlah 305,6 juta jiwa. Jumlah ini
meningkat 28,6 persen dari tahun 2010 yang sebesar 237,6 juta jiwa Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Armida S
Alisjahbana mengatakan, meningkatnya jumlah penduduk pada tahun 2035 tersebut
menyebabkan Indonesia menjadi negara kelima dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia. Meski begitu, peningkatan jumlah penduduk Indonesia tersebut dibarengi
dengan meningkatnya penduduk berusia produktif (usia 15 tahun sampai 65 tahun).
Menurut Armida, Indonesia telah memasuki bonus demografi (rasio ketergantungan
terhadap penduduk tak produktif) sejak tahun 2012, yakni 49,6 persen. Atas dasar itu,
penduduk Indonesia yang produktif lebih banyak daripada penduduk yang tak
produktif. Pada tahun 2010, proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 66,5
persen. Proporsi ini terus meningkat mencapai 68,1 persen pada tahun 2028 sampai
tahun 2031. Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif menyebabkan menurunnya
angka ketergantungan, yaitu jumlah penduduk usia tidak produktif yang ditanggung
oleh 100 orang penduduk usia produktif dari 50,5 persen pada tahun 2010 menjadi 46,9
persen pada periode 2028-2031. Tetapi angka ketergantungan ini mulai naik kembali
menjadi 47,3 persen pada tahun 2035.

G. Pemuda sebagai ujung tombak dalam menghadapi bonus demografi


Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dan harus siap dalam menghadapi
bonus demografi supaya bangsa dapat memperoleh manfaat dan dampak yang positif
dari bonus demografi.Pemuda perlu dibimbing dan diarahkan supaya berperilaku
baik,dapat dibimbing di sekolah melalui peran guru,ataupun di lingkungan keluarga
oleh orang tua.Peran aktif guru yaitu membentuk karakter,mengembangkan potensi dan
bakat,serta membangun sikap yang baik kepada pemuda harapan bangsa.Peran aktif
keluarga untuk mensuport dan memberi arahab pada anaknya.Peran sekolah untuk
memberikan pendidikan yang layak dan mumpuni agar kelak dapat menghasilkan sdm
yang berkualitas.Peran masyarakat sebagai lingkungan pergaulan .Pemuda harus dapat
memilah-milah dalam pergaulan.Jika keluarga,sekolah(termasuk guru),dan masyarakat
telah menjalankan perannya dengan baik,maka akan terbentuk pribadi pemuda yang
dapat memilih pergaulan yang baik,berbakti pada orang tua,dan kelak menjadi orang
yang berguna bagi agama dan bangsa.

H. Upaya dalam menghadapi Bonus Demografi


a. Adanya sekolah gratis. Sesuai kebijakan pemerintah daerah Kota Mojokerto, yakni
adanya sekolah gratis bagi warga Kota Mojokerto pada jenjang SD, SMP, SMA.
Diharapkan anak-anak usia sekolah, di Mojokerto dapat menempuh pendidikkan gratis
hingga SMA.
b. Adanya Pendidikkan Prakarya Kewirausahaan
Pendidikkan ini baru muncul di Indonesia pada kalangan SMA berkurikulum 2013.
Pendidikkan Prakarya Kewirausahaan ini penting dan berguna karena mengajarkan
murid untuk berani dalam berwirausaha. Pelajaran ini meningkatkan kualitas murid
dalam ketrampilan. Kegiatan yang dilakukan antarlain, membuat suatu barang dan
menjual barang tersebut. Barang yang dibuat, ialah barang yang inovatif dan memiliki
ciri khas tersendiri sehingga menarik perhatian konsumen.
c. Adanya sosialisasi dari BKKBN. Sosialisasi BKKBN salah satunya yakni program
Keluarga Berencana. Dari program ini, sasaran yang dituju yaitu pasangan suami-istri
yang sudah menikah. Dan upaya selanjutnya yakni, adanya sosialisasi dari BKKBN.
Sosialisasi BKKBN salah satunya yakni program KB.

H. Kesimpulan :
Mulai dari sekarang,kita sebagai generasi muda bangsa yang merupakan penggerak
utama harus dapat menanamkan dan melatih sikap siap dalam menghadapi bonus
demografi mendatang.Indonesia harus memanfaatkan peluang emas yang ada di depan
ini dan jangan di sia-sia kan.Ekonomi indonesia sekarang yang mulai lesu dilihat dari
laju perekonomian yang tahun-tahun lalu dapat mencapai 6-7%,sekarang hanya dapat
mencaoai 4-5%. Pemerintah harus segera bersikap dan berbenah dalam menghadapi
masalah perekonomian di indonesia,setelah selesai berbenah maka dapat difokuskan
untuk membangun generasi yang siap menghadapi bonus demografi.

Daftar Pustaka :

Alyuhdi. “Bonus Demografi” http://alyuhdi18.blogspot.co.id/2015/06/bonus-


demografi.html (diakses 4 Oktober 2016)

Badan Pusat Statistik https://www.bps.go.id/ (diakses 4 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai