Anda di halaman 1dari 16

Bahasa INDONESIA

 Struktur Teks Eksplanasi

1. Pernyataan Umum

Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan
fenomena tersebut atau penjelasannya. Dalam contoh teks di atas. Penjelasan umum yang
dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang tsunami, mengapa tsunami terjadi,
dan bagaimana proses peristiwa tsunami tersebut bisa terjadi.

2. Deretan Penjelas

Berisi tentang penjelasan proses mengapa tsunami bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih
dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari
tsunami.

3. Interpretasi (Opsional)

Teks penutup yang bersifat pilihan, dan bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah,
teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas.
Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada
dalam teks tersebut.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

o Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).


o Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan
ilmu pengetahuan.
o Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal
yang dibahas.
o Menggunakan kata penanda urutan.
o Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa
bumi, hujan, dan lainnya.

Dalam menyusun sebuah teks eksplanasi, pasti ada bagian-bagian yang mendukung
fungsi dari teks eksplanasi itu sendiri sehingga menjadi sebuah uraian yang mudah
dipahami.
Bagian-bagian tersebut ialah :

1. Pembuka – biasanya dalam bagian pembuka, si penulis nyeritain secara umum


gimana tentang apa aja di teks eksplanasinya.
2. Isi – untuk isi, ini merupakan bagian dari rentetan penjelasan fenomena yang
terjadi dalam teks tersebut.
3. Penutup – kalau di bagian penutup, berisikan tentang inti dari penjelasan dalam
teks eksplanasi tersebut.
IPA

Definisi Tekanan

Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda
untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat dinotasikan sebagai simbolp
(pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan bar.

Tekanan pada Zat Padat

tekanan pada suatu zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan luas penampang. Secara
matematis, tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut.

dengan: p = f/a

p = tekanan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luas bidang tekan (m2)

Contoh soal

Sebuah truk mempunyaii delapan roda berisi 2,5 ton muatan dan akan melintasi jembatan. luas
permukaan bidang sentuh roda dengan permukaan jalan seluruhnya adalah 400 cm2. Berapakah
tekanan yang dialami setiap ban?

Penyelesaian:

Diketahui: m = 2,5 ton = 2500 kg

A = 400 cm2 = 4 x 10″2 m2

g = 10 m/s2 Ditanyakan: p =….?

p = f/a =m.g/A

= 2500×10 0,04

= 625.000 N/m2

Tekanan seluruh ban adalah 625.000 N/m2 atau 625.000 Pa. Dengan demikian, tekanan untuk
setiap ban adalah: I/8 x p = 1/8 x 625000 = 78.125 Pa.
Tekanan pada Zat Cair

Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis ini
tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat jenis pada zat cair. Tekanan pada zat cair
mengarah ke segala arah. Rumus tekanan hidrostatis sebagai berikut.

Ph = p.g.h

dengan:

ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)

p = massa jenis (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman dari permukaan (m)

Contoh Soal

Seorang anak menyelam di kedalaman 100 m di bawah permukaan air. Jika massa jenis air adalah
1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 maka berapakah tekanan hidrostatis yang
dialami anak tersebut? Penyelesaian:

Diketahui: h = 100 m

p = 1000 k g/m3

g = 9,8 m/s2

Ditanyakan: ph -….?

Jawab: ph = p . g . h

= 1000 . 9,8 . 100

= 9,8 x 105 N/m2

Tekanan pada Zat Gas

Gas-gas yang ada di dalam ruangan yang tertutup akan mengeluarkan udar dan menekan ke segala
arah dengan sama besar. Tekanan gas pada ruang tertutup bisa diukur dengan menggunakan 2 alat
yang berbeda yang masing-masing namanya seperti manometer terbuka dan manometer tertutup.
Tekanan gas dalam ruang terbuka dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Manomemeter terbuka ini terdiri dari tabung pipa kapiler yang bentuknya seperti huruf U yang
terhubung dengan tabung gas. Besar tekanan udara yang terbaca pada suatu sisi pipa yang terbuka
sama dengan tekanan gas dalam suatu tabung. Perhatikan diagram manometer terbuka berikut ini.

Hukum Pascal

Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada zat cair. Hukum
Pascal menyatakan bahwa:

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan
sama besar.”

dengan:

F1 = gaya pada penampang A1(N)

F2 = gaya pada penampang A2(N)

A1= luas penampang 1 (m2)

A2 = luas penampang 2 (m2)

Peralatan yang menggunakan prinsip hukum Pascal, antara lain seperti rem hidrolik, pompa
hidrolik, dan dongkrak hidrolik.

Contoh Soal

Sebuah beban akan diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Massa beban 64 ton
diletakkan di atas penampang A seluas 0,5 m2. Berapakah gaya yang harus diberikan

pada penampang B (luasnya 11/88 kali penampang A) agar beban dapat terangkat?

Penyelesaian:

Diketahui: A1= 0,5 m2

A2= 1/8 A1

g = 10 m/s2

Fi = w = m . g = 64000 kg x 10 = 640.000 N Ditanyakan: F2 = ….?

Jawab: f1/f2 = f2/A2

640000/A1 = F2/1/8 A1

F2 = 1/8 x 640000 = 80.000 N


Hukum Bejana Berhubungan

Dalam suatu Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa:

“apabila bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka pada keadaan kesetimbangan
permukaan zat cair dalam bejana berada dalam satu bidang datar.” Hukum ini tidak berlaku pada
suatu bejana yang berisi kan cairan tak sejenis dan pipa kapiler. Secara matematis, hukum bejana
berhubungan dirumuskan sebagai berikut.

P, = P2

P1. g.h1=p2.g.h2

dengan:

p1 = tekanan zat cair 1 (Nnr2) p2 = massa jenis zat cair 2 (kgnr3)

p2 = tekanan zat cair 2 (Nnr2) h1= tinggi permukaan zat cair 1 (m)

P1 = massa jenis zat cair 1 (kgnr3) h2 = tinggi permukaan zat cair 2 (m)

Contoh Soal

Ke dalam kaki 1 pipa U dimasukkan cairan setinggi 32 cm dan ke dalam kaki 2 dimasukkan raksa
dengan massa jenis 13,6 gr/cm3. Ketinggian bidang batas adalah 1,4 cm. Berapakah massa jenis
cairan tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:

32 cm

h2 = 1,4 cm p2 = 13,6 gr/cm3 Ditanyakan: p1 = ….? Jawab: pt . g . h1 = p2g.h2

p1.10. 32 = 13,6 . 10 .1,4 pl

= 0,595 gr/cm3

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes hanya berlaku pada zat yang dinamakan fluida. Zat yang termasuk dalam
fluida adalah zat cair dan gas. “Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sebanding dengan berat zat cair yang
dipindahkan.”
Dalam hukum Archimedes ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita antara lain
sebagai berikut.

1. Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair terhadap air.

2. Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum kosong berisi udara.

3. Kapal laut dan kapal seiam.

4. Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan air.

5. Balon udara.

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA


Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh.
Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon
dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh
sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk melakukan
segala aktivitas hidup. Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida.
Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di
dalam bernapas, terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.

Oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke
sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh
senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil
pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2
menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang
disebut mitokondria. Peristiwa respirasi di dalam sel ini disebut pula sebagai oksidasi. Jadi, organ
pernapasan berfungsi untuk mengambil udara pernapasan, menampung, kemudian mendistribusikannya
ke seluruh jaringan, serta selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil pernapasan. Udara hasil
pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kamu mengembuskan napas di
kaca akan terbentuk titik-titik air.

B. Organ Penyusun Sistem Pernapasan


1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara mengalami perlakuan. (a) Udara
yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak
masuk ke dalam paru-paru. (b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga
suhunya sesuai dengan suhu tubuh. (c) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga
hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai
ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut
bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli, merupakan kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler,
yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli terjadi pertukaran gas oksigen dan gas
karbondioksida.

C. Mekanisme pernapasan, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut


1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan
mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke
posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar.
Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma
yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga
dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga
volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru
keluar.

D. Berbagai jenis volume udara pernapasan


Jenis Volume
Ukuran Volume
Pengertian
Tidal
500 cc
Volume udara yang masuk dan keluar paruparu saat terjadi pernapasan biasa.
Suplemen
1500 cc
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ekspirasi normal.
Komplemen
1500 cc
Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi normal.
Vital
3500 cc
Jumlah volume tidal + volume suplemen + volume komplemen atau volume maksimal yang dapat
dikeluarkan dalam satu ekspirasi setelah inspirasi maksimal.
Residu
1000 cc
Volume udara yang tersisa di dalam paruparu setelah melakukan ekspirasi maksimal.
Total
4500 cc
Jumlah volume Vital + Volume Residu. Volume udara seluruhnya yang dapat ditampung paru-paru

E. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan


a. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal
sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap
serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-
bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat
lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus.
Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
c. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi
pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
d. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering
menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang
melalui operasi.
e. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh
selesma maupun alergi.
f. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
g. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan
mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
h. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
i. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah
oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
j. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan
radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan
asap polusi.
k. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang
ini sering diikuti rasa nyeri.
l. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
m. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang
sehat.
n. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-
paru.
o. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
p. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu
kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA

Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-organ ekskresi pada
manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

1. Ginjal
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun sistem urine antara
lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine.
Ginjal sering disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri
tulang pinggang.

a. Struktur ginjal

Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian belakang dan dilindungi tulang rusuk. Bentuk
ginjal seperti kacang merah, berwarna merah coklat. Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan
ginjal kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati.
Setiap ginjal beratnya kurang lebih 200g dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 – 21/2 cm. Dalam
sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan
ginjal melalui vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per hari. Secara umum
ginjal dibagi menjadi 3 bagia, yaitu sebagai berikut:
1). Kulit ginjal
Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis. Pada kulit
ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit ginjal tersusun atas glomerulus dan simpai bowman yang
membentuk kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang
halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan
yang melingkupi glomerulus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada kulit ginjal terdapat
nefron. Nefron adalah unit penyaring terkecil ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta
nefron. Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bowman, saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, dan
saluran pengumpul ginjal.
2). Sumsum ginjal
Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula. Sumsum ginjal merupakan tempat
berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut
mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Proses yang terjadi pada
sumsum ginjal adalah reabsorbsi dan augmentasi.
3). Rongga ginjal
Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang dikenal dengan pelvis renalis. Fungsinya
yaitu menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

b. Fungsi ginjal
Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyaring darah
2. Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah terjaga
3. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
4. Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
5. Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah
Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
1. Urea
2. Amonia
3. Air
4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, dan

c. Proses pembentukan urine


Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus. Bahan dari proses ini
berupa darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein.
2. Reabsorbsi
Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang terjadi di
tubulus kontortus proksimal. Bahan dari proses ini adalah urine primer.
3. Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Proses ini terjadi di
tubulus kontortus distal. Bahan dari proses ini adalah urine sekunder.

d. Kelainan/penyakit ginjal
1). Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
yaitu menyaring darah.
2). Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu ginjal berupa endapan
garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain:
a. Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil
3). Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu
akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
4). Diabetes inspidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak adanya hormon ADH.

2. Hati
Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu. Empedu adalah cairan
berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu harus dikeluarkan dari tubuh karena mengandung zat sisa
yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa.

a. Struktur hati

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua dan
merupakan kelenjar terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2 kg. Hati dilindungi oleh selaput tipis
yang disebut kapsula hepatis. Pada hati juga terdapat pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh
selaput jaringan ikat (capsula glison).

b. Fungsi hatiHati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel darah merah.
Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit. Sel-sel darah merah yang telah tua tersebut
kemudian dirombak menjadi getah empedu. Getah empedu ini terdiri dari garam empedu dan zat warna
empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan, yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu inilah yang menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning
kecoklatan. Zat yang mewarnai feses disebut sterkoilin, sedangkan yang mewarnai urine disebut urobilin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
2. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
3. Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
4. Mensintesis vitamin A dari provitamin A
5. Membuat fibrinogen dan protombin
6. Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
7. Sebagai penawar racun (detosifikasi)

c. Kelainan pada hati


1). Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada sel-sel hati karena terinveksi virus. Hepatitis ada 2 macam,
yaitu hepatitis A dan B. Biasanya hepatitis B lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis A.
2). Penyakit kuning
Gejala penyakit kuning hampir sama dengan hepatitis, yaitu kulit tampak pucat kekuningan, bagian
putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari juga berwarna kuning.
3). Sirosis hati
Penyakit ini biasanya diderita oleh peminum alkohol. Gejala penderita penyakit ini adalah timbulnya
jaringan perut dan kerusakan sel-sel normal hati.
4). Cirrhosis
Cirrhosis adalah kelainan hati di mana jaringan hati menyusut.
3. Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas
pada tubuh kita. Kulit sangant tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit termasuk organ
ekskresi karena terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa. Selain sebagai organ
ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba dan perasa.

a. Struktur kulit
Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan
ikat bawah kulit.
1). Epidermis (kulit ari)
Lapisan kulit yang paling luar disebut epidermis. Lapisan ini sangat tipis. Kulit ari terdiri dari
dua lapisan, yaitu sebagai berikut:
a). Lapisan tanduk
Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan seraut saraf karena merupakan sel-sel mati yang
selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Karena tidak mengandung pembuluh
darah, maka lapisan ini tidak akan mengeluarkan darah saat mengelupas.
b) Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Berbeda dengan lapisan
tanduk, lapisan malpighi justru selalu membelah diri. Pada lapisan malpighi terdapat melanin, yaitu
pigmen yang menentukan warna kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar
matahari. Jika kulit terlalu banyak terkena sinar matahari maka produksi melanin akan meningkat dan
kulit menjadi gelap. Jika seseorang tidak memiliki pigmen pada lapisan malpighinya maka orang tersebut
dinamakan albino.
Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak. Melalui pori-
pori inilah keringat diekskresikan. Kulit ari biasanya ditumbuhi rambut, kecuali kulit ari yang ada di
telapak tangan dan kaki. Kulit ari pada telapak tangan dan kaki terdiri atas 4 lapisan, yaitu:
a). Stratum korneum
b). Stratum granulosum
c). Stratum lusidum
d). Stratum germinalis

2). Dermis (kulit jangat)


Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis. Dibandingkan epidermis,
lapisan dermis lebih tebal. Antara lapisan dermis dan epidermis dilapisi dengan membran basalis. Lapisan
dermis terdapat beberapa jaringan, yaitu sebagai berikut:
a). Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
b). Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi untuk menghasilkan keringat.
c). Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit dan
rambut tidak kering.
d). Pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar
rambut.
e). Ujung-ujung saraf, yaitu ujung saraf perasa dan peraba, saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, dan
saraf rasa sentuhan.
f). Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.

3). Jaringan ikat bawah kulit


Lapisan ini berada di bawah dermis. Pembatas jaringan ikat bawah kulit dengan dermis adalah
mulainya terdapat sel lemak. Lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, penahan suhu
tubuh, dan sumber energi.

b. Fungsi kulitFungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain itu,
kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk mencegah kekeringan
pada kulit dan menegrutnya kulit rambut.
Berikut fungsi kulit:
1). Sebagai alat indera
2). Sebagai pengatur suhu tubuh
3). Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
4). Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
5). Menyimpan kelebihan lemak

c. Kelainan pada kulitBeberapa kelainan yang terjadi pada kulit, antara lain sebagai berikut:
1). Jerawat
Jerawat adalah gangguan kulit pada kelenjar minyak. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah
timbulnya jerawat, yaitu dengan makan makanan yang seimbang, rajin menjaga kebersihan kulit dan
diimbangi dengan tidur dan olahraga yang cukup.
2). Kanker kulit
Penyebab kanker kulit adalah kulit mendapat sinar matahari yang berlebihan. Biasanya kanker kulit
menyerang orang berkulit putih karena warna kulit tersebut lebih sensitif terkena sinar matahari. Cara
pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak dan
pemakaian tabir surya secara rutin.
3). Biduran
Penyebab biduran antara lain udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Tanda-tanda
penyakit ini adalah timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Cara pencegahan
penyakit ini, yaitu dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi.
4). Psoriasis
Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkannya
adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Jika terkena penyakit ini harus rutin
melakukan pengobatan.
5). Ringworm
Sebenarnya ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit akibat jamur ini
ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan kulit ini dilakukan dengan menjaga agar
kulit tetap kering dan tidak lembab.

4. Paru-paru
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan pada manusia, paru-paru juga berfungsi sebagai alat
ekskresi.

a. Struktur paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma. Setiap manusia
memiliki 2 paru-paru. Paru-paru manusia dilindungi oleh tulang-tulang rusuk dan dilapisi oleh selaput
tipis yang disebut pleura. Paru-paru terbagi menjadi 2 bagian, yaitu paru-paru kanan (dexter) yang
memiliki 3 gelambir dan paru-paru kiri (sinister) yang memiliki 2 gelambir.

b. Fungsi paru-paruFungsi utama paru-paru adalah sebagai organ pernapasan. Selain itu, paru-paru juga
berfungsi sebagai organ ekskresi. Sebagai organ ekskresi paru-paru mengeluarkan ekskret yang berupa
gas karbondioksida dan uap air. Gas-gas tersebut merupakan zat sisa dalam proses pernapasan. Zat sisa
pernapasan harus dikeluarkan agar tidak mengganggu fungsi tubuh.
c. Kelainan pada paru-paruBeberapa kelainan yang terjadi pada paru-paru antara lain sebagai berikut.
1). Bronchitis, adalah peradangan pada cabang batang tenggorokan (bronkus).
2). Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
3). TBC
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Tanda-tanda penyakit ini adalah
adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara pengobatan penyakit ini adalah dengan terapi menggunakan
vaksin BCG.
4). Asma
Penyebab penyakit asma adalah alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. Tanda-
tanda penyakit ini adalah saluran pernapasan tersumbat sehingga penderita mengalami sesak nafas.
5). Pneumonia
Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur. Tanda-tanda orang yang terkena penyakit ini
dinding alveolusnya robek sehingga mengurangi daerah pertukaran gas.

Anda mungkin juga menyukai