Air adalah salah satu sumber daya yang dapat diperbarui sehingga manusia dan makhluk hidup lainnya dapat menggunakan air terus menerus namun tentu saja masyarakat harus menggunakan dengan bijaksana, tetapi saat ini keberadaan air yang layak digunakan sudah mulai sulit didapatkan sehingga kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak terpenuhi dengan baik. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting. Kebutuhan akan tersedianya air bersih dengan kualitas yang layak merupakan kebutuhan yang paling utama di antara seluruh kepentingan manusia terhadap sumber daya alam. Namun, mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu adanya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat. Kenyataan yang terjadi saat ini adalah adanya daerah yang belum mendapatkan pelayanan jaringan air bersih. Sebahagian dari mereka masih menggunakan sumur sebagai sumber air bersih. Dari segi kualitas, air tersebut belum dapat dikatakan memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Pengolahan air bisa dimulai dengan menggunakan sistem yang sederhana dan dapat juga dengan pengolahan yang lengkap, sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan tergantung dari kualitas badan air yang akan diolah. Semakin rendah kualitas air maka semakin berat pengolahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu dilakukan usaha pengolahan air, yaitu suatu usaha untuk mengubah kualitas air baku menjadi kualitas air minum yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah dan menjamin ketersediaan air baku baik secara kuantitas maupun kontinuitasnya (Joko, 2010). Keberhasilan proses pengolahan air berkaitan dengan pemilihan unit proses dan unit operasi yang akan dipakai dengan mempertimbangkan proses-proses yang terjadi pada pengolahan fisik, kimia dan biologi. Dengan mengetahui kriteria perencanaan dan perancangan dari suatu bangunan pengolahan air maka tujuan yang hendak dicapai untuk mendapatkan air bersih yang baik aman dan layak (terutama untuk pemenuhan kebutuhan air minum) dari segi investasi dan operasi dapat tercapai. Perlu adanya dibuat suatu sistem penyediaan air minum di kecamatan Tampan untuk mewujudkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang terencana secara holistik dari segala aspek pertimbanganya dibutuhkanlah suatu analisa mendalam dan juga perencanaan total yang berorientasi pada pemenuhan konsumen baik dari segi kualitas maupn kuantitas. Untuk proses perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) suatu kota perlu dipertimbangkan beberapa hal yang mendasar, sperti keadaan topografi, demografi, ekonomi dan aspek sosial kemasyarakatan di kecamatan Tampan.
I-1 TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN 2019
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan tugas perancangaan ini adalah Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai bangunan pengolahan air minum yang sesuai dengan kriteria design. Tujuan dari tugas perencanaan ini adalah 1. Merancang bangunan pengolahan air minum dan memilih alternatif – alternatif pengolahan yang paling efektif di Kecamatan Tampan beserta dengan 2. Rencana detail bangunannya yang diproyeksikan sampai 20 tahun mendatang. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penulisan mata kuliah Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum (PBPAM) ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan unit pengengolahan dan alternatif- alternatif pengolahan yang akan dipilih dan dianggap paling efektif dan ekonomis. 2. Kapasitas produksi Bangunan Pengolahan Air Minum dibuat berdasarkan data penduduk untuk kebutuhan air minum 3. Merencanakan unit pengolahan air minum, yaitu: A. Koagulasi dan flokulasi B. Sedimentasi C. Filtrasi D. Desinfeksi E. Pengolahan Lumpur 4. Lokasi penempatan Bangunan Pengolahan Air Minum pada daerah yang relatif datar dengan luas yang memadai hingga akhir tahun perencanaan. 5. Merancang dan menggambarkan unit operasi dan proses sesuai rencana detail.