Anda di halaman 1dari 34

TUGAS UTS

Disusun untuk memenuhi tugas UTS

Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen pembimbing: Cahyo Apri Setiaji, S.Pd, M.Pd.

Oleh:

Aida Putri Rahayu (182130021)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya

kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat

waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk

menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad

SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga saya

mampu untuk menyelesaikan pembuatan tugas dari mata kuliah

Perkembangan Peserta Didik.

Saya tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di

dalamnya. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah

ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Purworejo, 10 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
SOAL 1

Video 1 (Bocah Perkasa)

Dalam video ini anak tersebut dapat disebut sebagai tulang punggung

keluarga. Karena ia harus mengurus semua anggota keluarganya. Makanan

yang dikonsumsi pun hanya seadanya, padahal dalam usia tersebut

sebaiknya anak diberikan gizi yang seimbang agar pertumbuhan dan

perkembangan anak tersebut menjadi maksimal.

Karena dia harus menjadi tulang punggung keluarga dua juga harus

merelakan waktu untuk bermain bersama teman-teman sebayanya harus

hilang. Dikarenakan dia harus bekerja sepulang sekolah. Hal itu membuat

interaksi bersama teman sebayanya berkurang dan tidak bisa merasakan

bermain, belajar bersama teman-temannya.

Video 2 (Indahnya masa kecil tanpa gadget)

Pada zaman dahulu anak-anak lebih suka bermain bersama teman

sebaya daripada di rumah atau menonton tv. Namun sekarang semua

telah berubah karena sekarang anak kecil yang bermain bersama dengan

temannya akan membawa gadget untuk dimaninkan bersama. Hal itu

tentu saja kurang baik untuk melatih motorik anak. Dimana seharusnya

anak melakukan kegiatan untuk melatih motorik namun malah hanya

bermain dengan gadgetnya.

Kehidupan sosial anak tersebut juga berubah karena dia tidak

bersosialisasi dengan teman sebaya untuk bermain, tapi hanya

bersosialisai dengan gadgetnya saja. hal itu dapat menghilangkan rasa


simpati dan empati yang ada pada anak tersebut dan membuat sifat

idividualisme menjadi semakin besar.

Video 3 (Era 90an yang sulit dilupakan)

Pada era tersebut anak belum mengenal yang namanya gadget namun

mereka masih dapat tumbuh dengan baik. Hal ini


SOAL 2

1. Observasi & wawancara ;

a. Guru Sekolah Dasar (observasi dapat dilakukan di rumah, tidak

harus di sekolah)

b. Orang tua anak-anak usia sekolah dasar

2. Identifikasi bagaimana perkembangan kognitif (intelektual, bahasa),

afektif (sikap, sosial, emosi), psikomotor (fisik, keterampilan)

3. Kesulitan atau hambatan-hambatan apa yang mereka (guru & orang

tua) alami dalam mengupayakan perkembangan yang optimal bagi

peserta didik / anak-anaknya.

4. Bagaimana upaya mereka untuk mengatasi hambatan-hambatan yang

mereka alami.

5. Cantumkan struktur pertanyaan identitas & bukti guru & orang tua

yang Saudara observasi & wawancarai.


Guru Sekolah Dasar

Nama : Ponilah, S.Pd.SD.

TTL : Purworejo, 10 Juni 1968

Alamat : Kec. Bagelen, Kab. purworejo

Jabatan : Guru Kelas 5

Instansi : SD Negeri Hargorojo

Jalan Raya Krendetan Hargorojo Km. 4, Curug, Hargorojo,

Kec. Bagelen, Kab. Purworejo, Jawa Tengah 54174

Sesi wawancara:

1. Bagaimana perkembangan kognitif (perkembangan dalam berpikir dan

berbahasa) pada anak didik yang ibu ampu?

Karena yang saya ampu kelas 5, menurut saya perkembangan

berpikir dan berbahasa bagus, namun untuk berbahasa Indonesia yang

baik dan benar masih cukup kurang karena dalam keseharian mereka

menggunakan bahasa Jawa di rumah maupun di sekolah dengan

teman-temannya, jadi terkadang dalam berbicara masih membawa


bahasa daerah atau tercampur bahasa Indonesia dan bahasa Jawa,

yang seharusnya menggunakan bahasa Jawa terkadang juga dicampur

dengan bahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya ketika menggunakan

bahasa Indonesia juga terkadang masih tercampur bahasa Jawa. Dan

untuk perkembangan berpikir sudah sesuai dengan usia mereka.

2. Bagaimana perkembangan afektif (perkembangan sikap, sosial, emosi)

pada anak didik yang ibu ampu?

Untuk sikap sudah baik dan sudah mulai mengerti bagaimana

sikap yang benar mungkin karena sudah kelas 5 juga, jadi anak-anak

sudah mulai tahu mana sikap yang baik dan mana sikap yang kurang

baik. Untuk bersosialisasi dengan teman-temannya juga sudah baik,

sudah mulai memiliki rasa empati dan rasa tanggung jawab masing-

masing.

3. Bagaimana perkembangan psikomotor (perkembangan pada fisik dan

keterampilan) pada anak didik yang ibu ampu?

Untuk anak-anak perkembangan psikomotornya sudah bagus

dan sudah mulai bisa mengkreasikan hal-hal baru kedalam karya seni

yang dibuat, kalau jaman sekarang bisa disebut seperti memberikan

sentuhan seni pada keterampilan atau kerajinan yang dibuat maupun

gambar yang digambarnya.


4. Hambatan-hambatan yang dialami ibu dalam mengupayakan

perkembangan yang optimal pada anak didik yang ibu ampu?

Hambatannya itu pada saat jam pelajaran sudah dimulai namun

masih banyak anak-anak yang tidak memperhatikan pelajaran dan

rame sendiri.

5. Bagaimana cara atau upaya yang ibu lakukan untuk mengatasi

hambatan tersebut?

Yang saya lakukan untuk mengatasi saat anak-anak rame dan

tidak memperhatikan pelajaran saya diamkan dan saya lihat terus,

nanti lama kelamaan juga akan memperhatikan karena mereka sudah

besar, tidak mungkin say akan terus memarahi mereka seperti

padasaat mereka masih di kelas-kelas sebelumnya karena mereka

sudah besar dan sudah tahu pentingnya pelajaran dan apa saja

kerugian kalau merek atidak memperhatikan pelajarannya.


Dokumentasi ketika melakukan wawancara di SD Negeri Hargorojo :
Orang Tua Anak Usia Sekolah Dasar

Nama : Susy Haryani

TTL : Magelang, 17 Juli 1975

Alamat : Plaosan Rt 02 Rw 14 Purworejo, Kab. Purworejo

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMA

Orang tua siswa kelas 5

Sesi wawancara:

1. Bagaimana perkembangan kognitif (perkembangan dalam berpikir dan

berbahasa) pada anak ibu?

Perkembangannya bagus sesuai dengan perkembangan anak

seusianya. Suah bisa menempatkan penggunaan bahasa yang sesuai

dengan lawan bicara, ketika dengan yang lebih tua menggunakan


bahasa yang sopan. Untuk kemampuan berpikir dia sudah mampu

untuk menyelesaikan tugas sekolahnya sendiri, walaupun terkadang

kalau tidak di temani pada saat belajar jadinya tidak jadi belajar dan

main terus.

2. Bagaimana perkembangan afektif (perkembangan sikap, sosial, emosi)

pada anak ibu?

Dalam bersikap dia sudah bisa membedakan yang mana yang

benar dan mana yang tidak benar, dan meminta maaf ketika dia

melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Namun

terkadang juga masih suga membantah ketika diberi tahu atau

dimintai tolong. Namun itu wajar ketika dia capek habis pulang

sekolah dan belum beristirahat.

3. Bagaimana perkembangan psikomotor (perkembangan pada fisik dan

keterampilan) pada anak ibu?

Perkembangan fisiknya sesuai dengan anak usianya dan untuk

keterampilan itu sesuai dengan kesukaannya pada saat itu, kalau dia

sedang suka menggambar dia akan terus menggambar, saat dia

sedang suka membuat kerajinan atau origami maka dia akan terus

membuat itu.

4. Hambatan-hambatan yang dialami ibu dalam mengupayakan

perkembangan yang optimal pada anak ibu?


Hambatannya ketika dia belajar sendiri itu belum bisa serius dan

sibuk main ketika belajarnya tidak ada yang mengawasi atau

menemani.

5. Bagaimana cara atau upaya yang ibu lakukan untuk mengatasi

hambatan tersebut?

Mengawasi dalam proses belajar, sebisa mungkin kita

mengawasi belajar paling tidak 1 jam atau 2 jam dalam sehari supaya

dia menjadi terbiasa dengan belajar dan lebih serius.


SOAL 3

Kemukakan dengan detail upaya yang dapat Saudara lakukan untuk

memaksimalkan perkembangan fisik dan motorik anak usia sekolah dasar,

jenis makanan apa saja yang dapat diberikan untuk memaksimalkannya,

jenis nutrisi dan apa manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan

fisik serta motoriknya.

Jawab :
Perkembangan fisik, motorik diartikan sebagai perkembangan dari

unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan fisik

memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan fisik

seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak.

Sementara secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fisik

akan mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya sendiri dan cara

pandang anak terhadap orang lain, perkembangan fisik berjalan seiring

dengan perkembangan motorik.

Dalam proses perkembangannya, perkembangan fisik akan

mempengaruhi kemampuan motorik. Perkembangan fisik lazimnya

ditandai dengan perubahan pada tinggi dan berat badan, serta bentuk

tubuh dan juga perkembangan otak. Jika perkembangan fisik anak

berkembang dengan baik tentu akan berpengaruh pada keterampilan

motoriknya. Begitupun dengan anak yang perkembangan fisiknya

mengalami gangguan, akan berdampak pada terganggunya kemampuan

motorik anak tersebut.


Menurut Endang Rini S (2011:53) membedakan motorik menjadi 2

jenis yaitu :

1. Motorik Kasar (gross motor skill) memacu kemampuan otot saat

beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besar, seperti

nonlokomotor, lokomotor dan manipulatif. Untuk memaksimalkan

perkembangan fisik dan motorik anak usia sekolah dasar dapat

dilakukan dengan cara:

a. Non-lokomotor ialah aktivitas gerak tanpa harus memindahkan

tubuh ke tempat lain, contoh aktivitas: meregang, melipat,

mendorong, menarik dan membungkuk.

b. Lokomotor ialah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu

tempat ke tempat lain, contoh aktivitas: jalan, lari, lompat, loncat,

jingkat.

c. Manipulatif ialah aktivitas gerak memanipulasi benda, contoh

aktivitas: melempar, menggiring, menangkap, dan menedang.

2. Motorik Halus (fine motor skill) memacu kemampuan otot dengan

menggunakan otot-otot halus/kecil. Dapat dilakukan dengan cara

menulis, meremas, menggenggam, enggambar, menyusun balok dan

memasukan kelereng ke lubang, dapat pula dilakukan dengan cara

melakukan latihan alat musik seperti piano, gitar dan lain sebagainya.

Perkembangan motorik juga berpengaruh terhadap perkembangan

otak anak, karena anak akan melatih otak untuk memecahkan masalah

atau otak anak akan lebih terlatih apabila anak tersebut sering melakukan

latihan motorik. Sebagai contoh ketika anak tersebut menyusun balok,

pada saat percobaan pertaman balok tersebut belum bisa tersusu, padas
percobaan selanjutnya balok dapat tersusun walaupun belum rapi, dan

pada percobaan selanjutnya balok tersebut bisa tersusun dengan rapi.

Semakin sering anak tersebut melakukan kegiatan tersebut semakin

pandai dan anak tersebut dapat melakukan berbagai susunan dari balok

yang awalnya hanya tersusun ke atas saja bisa di kreasi menjadi berbagai

susunan.

Kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak

juga mempengaruhi proses pertumbuhan pada anak-anak. Anak-anak

yang tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai tentu saja akan

mengalami kelambatan pertumbuhannya daripada mereka yang

mendapatkan gizi yang cukup. Asupan gizi tidak tidak hanya

mempengaruhi pertumbuhan fisiknya saja, namun juga akan

mempengaruhi perkembangan otak, sistem saraf, dan keterampilan

motorik kasar maupun halus. Selama masa pertumbuhan setiap orang tua

pasti akan berusaha untuk memberikan asupan gizi yang baik untuk

memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Asupan

gizi yang baik terdapat pada beberapa jenis makanan, yaitu:

1. Susu dan Produk Turunannya

Susu baik itu ASI maupu susu formula merupakan minuman

sehat yang kaya akan sumber nutrisi seperti protein, kalsium, kalium,

vitamin B dan D yang berperan sebagai nutrisi penting yang berperan

dalam pertumbungan jaringan otak, neurotransmitter dan juga enzim.

Anak-anak, mulai dari bayi hingga usia remaja yang sedang

dalam proses pertumbuhan sangat membutuhkan manfaat susu.


Selain dikonsumsi dalam bentuk susu, Bunda juga bisa

memberikan manfaat susu kepada buah hati Bunda dalam bentuk lain

seperti yogurt dan keju.

Yogurt adalah makanan yang kaya protein, vitamin D dan

vitamin B yang berperan penting dalam pertumbuhan jaringan otak,

neurotransmitter dan enzim. Yogurt merupakan makanan yang semi

padat sehingga lebih mudah dicerna dalam proses metabolisme

tubuh.

Penelitian terbaru juga menunjukkan, anak-anak dan remaja

memerlukan vitamin D 10 kali lebih banyak dari yang

direkomendasikan. Vitamin D berguna untuk memelihara siklus hidup

sel serta fungsi saraf dan otot.

Keju merupakan produk olahan susu yang mengandung aneka

zat gizi. Beberapa manfaat keju yaitu:

a. Membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi,

serta mencegah risiko keropos tulang (osteoporosis) karena

banyak mengandung kalsium (Ca) dan fosfor (P).

b. Membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak

karena mengandung asam lemak linoleat dan linolenat.

c. Membantu menjaga fungsi mata karena mengandung vitamin A.

d. Membantu menangkal radikal bebas karena mengandung

magnesium, seng, dan selenium, yang berfungsi sebagai

antioksidan.

e. Membantu proses metabolisme aneka zat gizi karena

mengandung riboflavin dan folat.


2. Telur

Telur merupakan sumber protein yang paling mudah di

dapatkan dan mudah diolah. Selain harganya yang murah, telur juga

dapat divariasikan menjadi berbagai makanan yang menarik untuk

anak.

Kuning telur diketahui mengandung kolin yang dapat

membantu perkembangan otak, terutama perkembangan fungsi

memori atau daya ingat. Zat ini akan meningkatkan produksi sel induk

memori di otak, dan juga membuat anak tidak mudah lelah.

Namun konsumsi telur juga tidak boleh terlalu berlebihan,

usahakan cukup berikan satu butir telur kepada anak setiap harinya.

Karena kuning telur juga mengandung kolesterol yang tidak baik bagi

kesehatan anak jika dikonsumsi secara berlebihan.

3. Daging sapi bebas lemak

Daging sapi tanpa lemak bisa Bunda jadikan sebagai sumber zat

besi, yang merupakan salah satu mineral esensial yang akan

membantu anak untuk tetap berenergi dan berkonsentrasi saat belajar

di sekolah. Bahkan makanan ini merupakan sumber zat besi terbaik

yang paling mudah diserap oleh tubuh. Kandungan zinc yang terdapat

pada daging sapi tanpa lemak ini juga akan membantu memelihara

daya ingat dan kecerdasan otak anak.

4. Ikan

Memang sudah tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua jenis

ikan terutama Salmon, sangat baik untuk perkembangan dan

kecerdasan otak anak. Tidak heran jika banyak produsen yang

mengeluarkan produk untuk perkembangan anak, menggunakan ikan


sebagai bahan utama pembuatan produk mereka, salah satunya

minyak ikan.

Bahkan penelitian pun telah membuktikan bahwa anak yang

mengonsumsi ikan akan memiliki daya ingat dan kemampuan nalar

yang lebih tajam dibanding dengan anak yang tidak mengonsumsi

ikan. Selain tinggi akan protein, salmon juga mengandung DHA dan

EPA yang merupakan sumber utama asam lemak omega 3.

Faktanya, beberapa studi juga membuktikan, mereka yang

gemar menyantap ikan yang mengandung omega 3 memiliki pikiran

yang tajam dan mencatat hasil yang baik dalam tes kemampuan

mental.

5. Buah Beri

Buah-buahan jenis beri seperti strawberry, raspberry, blueberry

dan sebagainya mengandung banyak nutrisi yang penting untuk

perkembangan otak. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa

strawberry dan blueberry dapat memperbaiki fungsi daya ingat otak,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan daya ingat anak.

Tidak hanya daging buahnya saja yang bermanfaat, biji buah

beri ternyata juga mengandung asam lemak omega 3 yang selama ini

sudah dikenal sebagai salah satu nutrisi yang berperan dalam

perkambangan kecerdasan anak. Selain itu, antioksidan dan vitamin C

yang terkandung di dalamnya, juga dapat mengurangi stres serta

berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah

penyakit yang berbahaya seperti kanker.


6. Sayuran Berwarna

Bahan makanan alami yang berwarna cerah seperti wortel,

tomat dan bayam merupakan makanan yang kaya akan segudang

nutrisi, salah satunya kandungan antioksidan yang sangat tinggi.

Semakin cerah dan segar warna sayuran, maka semakin tinggi pula

kandung antioksidannya.

Antioksidan dan nutrisi baik lain yang terkandung pada sayuran

berwarna dapat mendorong sel-sel otak untuk berkembang menjadi

lebih kuat dan sehat, yang akhirnya juga dapat menunjang kecerdasan

otak anak. Namun sayangnya sebagian besar anak cenderung tidak

menyukai sayuran.

7. Gandum Utuh dan Beras Merah

Biji-bijian dengan karbohidrat komplek seperti beras merah dan

gandum utuh atau oat meal, terbukti mengandung glukosa dan

vitamin B yang baik untuk kecerdasan otaknya karena berfungsi

memelihara sistem saraf. Dalam hal ini, vitamin B berfungsi dalam

meningkatkan aliran darah ke seluruh sistem saraf, yang berguna

untuk memberikan pasokan ke seluruh organ tubuh yang aktif, salah

satunya otak.

Selain itu, gandum utuh juga kaya akan vitamin E, potasium dan

zinc yang mendukung tubuh dan otak untuk bekerja secara seimbang

dan optimal. Kandungan seratnya yang tinggi pun akan sangat baik

bagi kesehatan anak, terutama kesehatan organ pencernaannya.

Beras merah mengandung karbohidrat kompleks di dalamnya

tidak hanya bisa memberi anak asupan kalori. Serat di dalamnya juga
baik untuk pencernaannya. Manfaat lain yang bisa diperoleh dari beras

merah, antara lain:

a. Memaksimalkan Pertumbuhan Anak

Di dalam beras merah terkandung beberapa mineral yang

baik untuk pertumbuhan si kecil. Beberapa mineral tersebut antara

lain kalsium, kalium, mangan, fosfor, selenium dan zat besi.

Dibandingkan dengan beras putih, kandungan mineral tersebut

jauh lebih beragam. Tidak hanya lebih beragam, jumlah mineralnya

juga lebih banyak. Di dalam satu mangkuk beras merah,

setidaknya terkandung 84 mg magnesium. Angka tersebut jauh

lebih besar dibandingkan pada beras putih yang hanya berada di

angka 19 mg dalam porsi yang sama.

b. Mendukung Perkembangan Otak

Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh cerdas.

Menariknya, impian tersebut bisa diwujudkan dengan memberi si

kecil beras merah. Di dalam beras merah terkandung asam amino

yang dikenal baik untuk otak. Asam amino ini juga bisa dijumpai

pada susu formula. Jadi jika ingin si kecil tumbuh cerdas,

kombinasikan keduanya.

8. Kacang

Kacang merupakan salah satu makanan yang kaya akan vitamin

E dan antioksidan yang dapat berperan sebagai pelindung sel-sel otak

terhadap radikal bebas. Selain baik untuk kemampuan berpikir, kacang

juga bisa menjadi sumber energi yang baik karena kandungan vitamin

E dan thiamin di dalamnya dapat mengubah glukosa menjadi energi

yang dibutuhkan oleh tubuh.


Bahkan dari salah satu penelitian, diketahui bahwa kacang

merah mengandung banyak asam lemak omega 3, khususnya ALA

yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak.

9. Alpukat

Salah satu buah yang baik untuk menunjang perkembangan

otak dan kecerdasan anak adalah buah alpukat. Kandungan lemak baik

yang ada pada alpukan mambu memberikan energi untuk menunjang

berbagai aktivitas anak. Selain itu, buah satu ini juga kaya akan serat

dan vitamin E yang berperan dalam merangsang pertumbuhan dan

perkembangan otak anak.

Selain makanan yang bergizi, memaksimalkan pertumbuhan

fisikjuga membutuhkan asupan nustrisi. Pemenuhan nutrisi sangat penting

artinya bagi anak-anak yang tengah dalam masa pertumbuhan.

Terpenuhinya kecukupan nutrisi juga dapat melindungi anak-anak dari

berbagai ancaman penyakit. Jenis nutrisi yang sangat dibutuhkan anak-

anak selama fase pertumbuhannya yaitu:

1. Kalsium

Kalsium merupakan salah satu nutrisi untuk anak yang penting

untuk didapatkan tubuh. Kalsium berfungsi membantu pertumbuhan

tulang dan gigi yang kuat, menjaga fungsi otot dan saraf yang sehat,

membantu proses pembekuan darah, serta membantu tubuh

mengubah makanan menjadi energi. Anda dapat memberikan kalsium

pada anak dengan memberikannya susu, ikan dan keju.


2. Asam lemak esensial

Asam lemak esensial ternyata memiliki segudang manfaat bagi

anak. Nutrisi ini dapat membantu pembentukan sel, mengatur sistem

saraf, memperlancar aliran darah, memperkuat sistem kekebalan

tubuh, dan membantu tubuh dalam menyerap nutrisi.

Selain itu, asam lemak esensial juga diperlukan untuk

mempertahankan fungsi otak yang mengatur indra penglihatan anak.

Anda dapat memberikan nutrisi untuk anak ini lewat makanan seperti

telur, ikan tuna dan kacang-kacangan.

3. Zat Besi

Zat besi merupakan unsur yang berperan dalam produksi

hemoglobin (pigmen merah pembawa oksigen dalam darah) dan

mioglobin (pigmen yang menyimpan oksigen dalam otot). Kekurangan

zat besi pada anak dapat menyebabkan anak terkena anemia.

Jika si kecil mengalami kondisi ini, maka anak akan cenderung

merasa lelah, lemas, dan mudah tersinggung. Berikan nutrisi penting

untuk anak ini lewat makanan kaya zat besi seperti daging, kuning

telur, dan ikan.

4. Magnesium

Magnesium adalah mineral penting bagi kesehatan dan

pertumbuhan anak. Beberapa manfaat magnesium bagi kesehatan

yaitu menjaga tulang agar tetap kuat, membuat irama jantung stabil,

mendukung sistem kekebalan tubuh, serta membantu menjaga otot

dan fungsi saraf. Anda bisa mendapatkan nutrisi untuk anak ini lewat

asupan seperti buah-buahan (alpukat dan pisang), tahu, ikan dan

sayuran.
5. Kalium

Kalium adalah zat gizi yang bertugas untuk menjaga tekanan

darah dengan mengontrol keseimbangan air dalam tubuh. Tidak

hanya itu, kalium juga membantu fungsi otot dan irama jantung, dan

dalam jangka panjang dapat mengurangi risiko batu ginjal dan

osteoporosis.

Memberi anak makanan pisang, tomat, dan susu untuk

mendapatkan asupan kalium yang cukup di tubuhnya.

6. Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu nutrisi untuk anak dikenal baik

untuk menjaga kesehatan mata dan pertumbuhan tulang. Selain itu,

vitamin ini dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi, serta

menunjang kesehatan dan pertumbuhan sel-sel serta jaringan dalam

tubuh, seperti rambut, kuku, dan kulit. Anda bisa menyediakan vitamin

A pada anak lewat sumber makanan seperti daging sapi, hati ayam,

susu dan buah-buahan berwarna cerah

7. Vitamin C

Di dalam tubuh vitamin C digunakan untuk proses

pembentukan dan perbaikan sel darah merah, tulang, dan jaringan di

tubuh mereka. Vitamin C juga menjaga gusi anak tetap sehat dan

membantu proses penyembuhan luka, meningkatkan sistem kekebalan

tubuh, mencegah infeksi, serta membantu tubuh menyerap zat besi

dari makanan. Orangtua wajib memberi nutrisi untuk anak ini dan bisa

didapatkan lewat buah pepaya, nanas, dan melon.


8. Vitamin D

Asupan vitamin D juga tidak kalah penting dengan nutrisi

lainnya. Vitamin ini dapat membantu tubuh anak menyerap mineral

seperti kalsium, untuk pembentukan gigi dan tulang yang kuat, sebab

perkembangan massa tulang pada anak harus sangat diperhatikan.

Anda bisa memberikan nutrisi vitamin D untuk anak melalui asupan

makanan seperti telur, tahu, tempe dan daging ikan.

9. Vitamin E

Pada masa pertumbuhan anak, vitamin E diperlukan untuk

menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel. Selain itu, vitamin E

juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh, perbaikan DNA, dan

proses metabolisme lainnya. Dengan mengonsumsi makanan seperti

bayam. biji-bijian dan buah alpukat, Anda turut memberikan asupan

vitamin E yang baik untuk tubuh anak.

10. Zink (Seng)

Terakhir, zink atau seng adalah nutrisi untuk anak yang penting

untuk dipenuhi. Lebih dari 70 enzim dalam tubuh membutuhkan zink

(seng) untuk menjalankan fungsinya masing-masing dalam sistem

pencernaan, metabolisme, dan pertumbuhan anak. Nutrisi ini bisa

Anda temukan pada makanan seperti brokoli, bayam dan tomat.


SOAL 4

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang stunting!

2. Kemukakan dengan jelas alasan mengapa stunting paling sering

diketahui pada saat anak berusia Sekolah Dasar.

Jawab:
1. Stunting adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-

anak lain seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada

di bawah standar. Standar yang dipakai sebagai acuan adalah kurva

pertumbuhan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam

1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalam

kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Salah satu penyebabnya

adalah kurangnya asupan protein.

Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah pada saat

kehamilan, melahirkan, menyusui, atau setelahnya, seperti pemberian

MPASI yang tidak mencukupi asupan nutrisi. Selain nutrisi yang buruk,

stunting juga bisa disebabkan oleh kebersihan lingkungan yang buruk,

sehingga anak sering terkena infeksi. Pola asuh yang kurang baik juga

ikut berkontribusi atas terjadinya stunting. Buruknya pola asuh orang

tua sering kali disebabkan oleh kondisi ibu yang masih terlalu muda,

atau jarak antar kehamilan terlalu dekat.

Stunting pada anak akan terlihat dari perawakan anak yang

kerdil atau lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya dengan

jenis kelamin yang sama. Selain pendek atau kerdil, anak yang
mengalami stunting juga terlihat kurus. Walaupun terlihat pendek dan

kurus, tubuh anak tetap proporsional. Tetapi perlu diingat, tidak semua

anak yang pendek itu disebut stunting, yah.

Selain mengalami gangguan pertumbuhan, stunting pada anak

juga memengaruhi perkembangannya. Anak dengan stunting akan

mengalami penurunan tingkat kecerdasan, gangguan berbicara, dan

kesulitan dalam belajar. Akibatnya, prestasi anak di sekolah akan

buruk. Dampak lebih jauh dari stunting adalah pada masa depan anak,

di mana ia akan sulit mendapatkan pekerjaan ketika dewasa.

Anak dengan stunting juga memiliki sistem kekebalan tubuh

yang rendah, sehingga lebih mudah sakit, terutama akibat penyakit

infeksi. Selain itu, anak yang mengalami stunting akan lebih sulit dan

lebih lama sembuh ketika sakit. Stunting juga memberikan dampak

jangka panjang terhadap kesehatan anak. Setelah dewasa, anak akan

rentan mengalami penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas.

Seluruh ciri-ciri anak stunting ini sebenarnya adalah dampak

dari kurangnya nutrisi, seringnya terkena penyakit, dan salahnya pola

asuh pada 1000 hari pertama kehidupan, yang sebenarnya dapat

dicegah namun tidak dapat diulang kembali.

2. Stunting paling sering diketahui pada saat anak berusia Sekolah Dasar

karena pada saat usia sekolah dasar biasanya anak akan cenderung

tumbuh dan berkembang dengan pesat, namun karena adanya

stunting anak tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan juga

mempengaruhi dalam perkembangan anak tersebut.

Gejala-gejala yang biasanya timbul atau terjadi kalau anak

mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting, antara lain:


a. Berat badan anak tidak naik, bahkan cenderung menurun.

b. Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche

(menstruasi pertama anak perempuan).

c. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.

d. Anak dengan stunting akan mengalami penurunan tingkat

kecerdasan, gangguan berbicara, dan kesulitan dalam belajar.

Akibatnya, prestasi anak di sekolah akan buruk.

Kesulitan dalam belajar yang terjadi pada anak stunting

yaitu kurangnya konsentrasi pada saat anak tersebut mendapatkan

pelajaran dari guru anak tersebut cenderung memperhatikan hal

lain yang ada di luar kelas atau hal yang dianggapnya lebuh

menarik dari pelajaran.

Kurangnya konsentrasi dalam belajar yang lain adalah ketika

anak tersebut asik sendiri atau mengganu temannya saat pelajaran

di kelas berlangsung. Kurangnya konsentrasi ini dapat

menyebabkan menurunnya prestasi anak tersebut dalam kelas.

Gejala-gejala stunting tersebut akan sangat terlihat apabila anak

tersebut sudah melakukan sosialisasi dengan anak-anak seusianya

sehingga pada saat sekolah dasar perbedaan anak stunting dengan

anak biasa akan terlihat perbedaanya. Mulai dari pertumbuhan badan,

fungsi kognitif atau kecerdasan dan juga imunitasnya. Anak stunting

akan cenderung lebih lambat.


SOAL 5

1. Jelaskan dengan detail bagaimana perkembangan kehidupan sosial

(kehidupan keluarga dan persahabatan), perkembangan seksualitas

(bedakan orientasi seksual anak dengan orang dewasa), dan

perkembangan kreativitas.

2. Upaya apa saja yang akan Saudara lakukan ketika menjadi pendidik SD

untuk mengoptimalkan perkembangan afektif, kognitif, dan motorik

peserta didik usia sekolah dasar.

Jawab:
1. Perkembangan Kehidupan Sosial

a. Kehidupan Keluarga

Padasaat anak sudah mulai mesuk ke jenjang sekolah dasar,

maka secara tidak langsung hal tersebut akan mengurangi waktu

kebersamaan dengan keluarga. Yang biasanya full time bersama

keluarga atau bersama teman sepermainan menjadi berkurang.

Masa ini juga merupakan masa peralihan atau masa transisi

dari masa prasekolah ke masa sekolah dasar. Masa transisi ini

biasanya ditandai dengan mulai diberikannya kebebasan dan

tanggung jawab dari orang tua kepada anak-anak. Orang tua tetap

harus memberikan batas-batas mana yang boleh dan tidak boleh,

mana yang aman dan mana yang berbahaya disertai dengan

penjelasan yang dapat diterima dan dipahami oleh anak-anak.

Anak-anak juga sudah dapat diberikan tanggung jawab yang tidak

terlalu memberatkannya. Tanggung jawab dapat berupa


pemberian tugas pekerjaan rumah seperti menyapu,

membersihkan meja, mencuci baju sendiri, atau mengawasi adik-

adiknya. Tanggungjawab ini apabila disampaikan dengan baik oleh

orang tua kepada anak, maka mayoritas anak akan menerima dan

menghargai tugas yang harus mereka lakukan. Tanggung jawab

juga akan membantu mengembangkan dan menampilkan

kedewasaan pemikiran yang lebih dewasa di dalam keluarga.

Selain kebebasan dan tanggungjawab, anak-anak juga

dapat mulai dikenalkan dengan kedisiplinan. Disiplin tidak selalu

identik dengan pemberian hukuman (punishment) apabila

melakukan kesalahan. Kedisiplinan yang sederhana dapat berupa

bangun pagi, shalat, makan, mandi, belajar, bermain dengan tepat

waktu. Hukuman yang dapat diberikan tidak boleh menyakiti fisik

maupun psikis anak-anak. Hukuman yang diberikan harus

mendidik.

b. Persahabatan

Persahabatan bagi anak-anak sekolah dasar merupakan hal

yang umum. Anak-anak sekolah dasar cenderung memilih sahabat

yang dianggapnya memiliki kecocokan dengan dirinya. Kecocokan

dapat berupa asal daerah, pemikiran, pendapat, rasa nyaman, atau

kesamaan dalam hal ukuran badan, hobi, warna favorit dan

sebagainya. Sahabat juga berfungsi untuk mengembangkan

kompetensi sosial dan mengembangkan harga diri termasuk di

lingkungan sekolah. Persahabatan yang mereka lakukan juga

dapat menyebabkan penyesuaian bagi berkembangnya

keprihatinan dan rasa empati kepada sesama.


Perkembangan sosial yang mulai dimiliki anak-anak pada

usia sekolah dasar ini membuatnya mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekitarnya. Anak-anak mulai meninggalkan

pemikiran egosentris beralih ke pola pemikiran sosiosentris. Anak-

anak mulai berminat mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan

kelompok baik yang sifatnya fisik maupun yang lebih

menggunakan pikiran.

Persahabatan anak-anak juga tidak menutup kemungkinan

munculnya tekanan dari teman sepermainan (peer pressure) yang

akan membawa dampak negatif. Anak yang mengalami tekanan

akan merasa tidak memiliki harga diri. Anak cenderung akan

mengadopsi aturan-aturan kelompok menjadi milik mereka untuk

meningkatkan peran dala kelompok.

Anak yang tidak populer di kalangan kelompok dibedakan

menjadi dua tipe yaitu anak yang ditolak (rejected childern) dan

anak yang diabaikan (neglected childern) (Desmita, 2006: 187).

Anak yang diabaikan adalah mereka yang menerima sedikit

perhatian, namun bukan berarti mereka ditolak oleh teman-

temannya. Anak-anak yang ditolak adalah mereka yang tidak

disukai oleh temannya karena memiliki potensi untuk berbuat

onar. Anak yang ditolak ini cenderung memiliki sifat kasar, egois,

keras, dan tidak mau mengalah.

c. Perkembangan seksualitas

Seksualitas pada anak sekoiah dasar ditandai dengan

perubahan hormon dan fisik pada tubuh mereka. Dengan

perubahan ini anak cenderung untuk memulai menunjukkan


penampilan yang lebih rapi dan sopan. Masa sekolah dasar

biasanya akan bermain dengan sesama jenis, meskipun diantara

mereka sudah memiliki minat kepada lawan jenis. Ketertarikan

kepada lawan jenis tereplika dalam bentuk komentar, lelucon, atau

saling bertanya tentang pubertas, bukan tentang hubungan

seksual.

Anak-anak usia sekolah dasar juga masuk dalam kategori

rawan nelecehan seksual. Pelecehan seksual biasanya dilakukan

oleh orang yang lebih dewasa bahkan lebih tragis dilakukan oleh

orang tuanya sendiri. Kasus pelecehan seksual dapat berupa verbal

maupun nonverbal. Anak yang mengalami kasus pelecehan ini

cenderung akan menutup diri, takut berada di luar rumah, stres,

marah, bahkan frustrasi. Upaya preventif perlu dilakukan

diantaranya memberikan pemahaman tentang bagaimana cara

menghindari sentuhan-sentuhan yang tidak pantas, selalu

waspada kepada orang yang tidak dikenal, mengurangi aktivitas

bermain di luar rumah sendirian dan sebagainya.

d. Perkembangan kreativitas

Kreativitas anak-anak akan terbentuk dengan optimal

apabila mereka dilatih sesuai dengan minat pribadinya masing-

masing. Orang tua tidak boleh memaksakan kehendak mereka

untuk menguasai bidang tertentu Pemaksaan yang dilakukan

orang tua kepada anak malah akan mengakibatnya menurunnya

bakat dan talenta yang dimiliki. Orang tua maupun guru wajib

menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan ide-ide kreatif

anak dan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.


Orang tua maupun guru juga harus menumbuhkan motivasi

instrinsik dari dalam diri anak. Minat anak untuk melakukan

sesuatu harus tumbuh dari dirinya sendiri, bukan dari paksaan

orang lain. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari

dalam dirinya sendiri misalnya keinginan untuk melakukan

kegiatan tanpa disuruh dan merasakan kepuasan atas hasil

pekerjaanya. Sebaliknya motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang

timbul dari luar misalnya paksaan dari orang lain untuk melakukan

sesuatu, adanya keinginan untuk mendapatkan penghargaan atau

mencari keuntungan finansial.

Upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk mendukung

perkembangan kreatif anak diantaranya:

a. Menghargai pendapat, cara berpikir, dan cara pemecahan

masalah yang dilakukan serta mendorongnya untuk

mengungkapkan apa yang dipikirkannya.

b. Memberikan kesempatan untuk berpikir, merenung, dan

memutuskan sesuatu.

c. Memberikan motivasi serta pujian atas keberhasilan dan

kegagalan anak.

d. Mendampingi anak dalam kegiatan yang dilakukannya.

e. Menjalin komunikasi yang baik.


Sedangkan perilaku orang tua yang dapat menghambat

perkembangan kreativitas anak diantaranya:

a. Memberikan ancaman atau kritikan tajam yang menyakitkan.

b. Tidak memberikan kesempatan anak untuk bertanya tentang

keputusan orang tua.

c. Memaksa anak untuk patuh dalam segala hal dan menolak

semua pemikiran anak tanpa memberikan alasan yang logis.

d. Memberikan tekanan dan paksaan kepada anak dalam

penyelesaian suatu tugas.

e. Membatasi anak untuk mencoba hal-hal baru.

2. Upaya untuk mengoptimalkan perkembangan afektif, kognitif, dan

motorik peserta didik usia sekolah dasar, yaitu:

a. Melakukan kreasi pembelajaran agar siswa menjadi lebih nyaman,

pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.

b. Sering melakukan latihan agar siswa terbiasa dengan kegiatan

kreativitas.

c. Membiarkan siswa bersosialisasi dengan sendirinya tanpa

memaksakan harus beteman dengan siapa.

d. Memberi pengertian tentang saling menghargai dengan teman.


e.

Anda mungkin juga menyukai