No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tgl. Berlaku
Halaman
UPTD Puskesmas III
Dinas Kesehatan drg. Putu Judy Satyawati S
Kecamatan Denpasar Nip. 19690923 199903 2 002
Selatan
Pengendalian Infeksi Daerah Operasi (IDO) atau Surgical Site Infections (SSI) adalah
suatu cara yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan kejadianin feksi setelah
tindakan operasi.
Infeksi daerah operasi superficial harus memenuhi paling sedikit satu criteria
yaitu:
a. Infeksi yang terjadi pada daerah insisi dalam aktu 30 hari pasca bedah dan hanya
meliputi kulit, subkutan atau jaringan lain diatas fascia.
1. Pengertian b. Terdapat paling sedikitnya satu keadaan yaitu :
1. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang diatas fascia
2. Biarkan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan yang diambil secara
aseptic.
3. Terdapat tanda-tanda peradangan ( paling sedikit terdapat satu dari tanda-tanda
infeksi berikut : nyeri, bengkak local, kemerahan dan hangat local ) kecuali jika
hasil biarkan negative.
Sebagai acuan untuk Mencegah dan mengendalikan kejadian infeksi setelah tindakan
2. Tujuan operasi di UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan
3. Kebijakan
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
6. Langkah kerja Pencegahan infeksi daerah operasi terdiri dari pencegahan infeksi sebelum operasi
(prabedah), pencegahan infeksi selama operasi dan pencegahan infeksi setelah
operasi.
1. Pencegahan Infeksi Sebelum Operasi/tindakan (PraBedah)
A. Persiapan pasien sebelum operasi
1) Jika ditemukan ada tanda-tanda infeksi, sembuhkan terlebih dahulu infeksinya.
2) Jangan mencukur rambut, kecuali bila rambut terdapat pada sekitar daerah
operasi atau akan mengganggu jalannya operasi.
3) Bila diperlukan mencukur rambut, lakukan beberapa saat sebelum operasi.
4) Kendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan hindari kadar gula darah
yang terlalu rendah sebelum operasi bila memungkinkan.
5) Cuci dan bersihkan lokasi pembedahan dan sekitarnya untuk menghilangkan
kontaminasi sebelum mengadakan persiapan kulit dengan anti septik.
6) Gunakan antiseptic kulit yang sesuai untuk persiapan kulit.
7) Oleskan antiseptic pada kulit dengan gerakan melingkar mulai dari bagian
tengah menujuk kearah luar. Daerah yang dipersiapkan haruslah cukup luas
untuk memperbesar insisi, jika diperlukan membuat insisi baru atau memasang
drain biladi perlukan.
B. Antiseptic tangan dan lengan untuk tim
1) jaga agar kuku selalu pendek
2) Lakukan kebersihan tangan dengan antiseptik yang sesuai.
3) Setelah cuci tangan, lengan harus tetap mengarah keatas dan di jauhkan dari
tubuh supaya air mengalir dari ujung jari kesiku. Keringkan tangan dengan
handuk steril dan kemudian pakailah apron dan sarung tangan.
4) Bersihkan sela-sela dibaah kuku setiap hari sebelum cuci tangan bedah yang
pertama.
5) Jangan memakai perhiasan di tangan atau lengan.
6) Tidak ada rekomendasi mengenai pemakaian cat kuku, namun sebaiknya
tidak memakai.
2/3
2. Pencegahan Infeksi Selama Operasi/tindakan
A. Alat
1) Sterilkan semua instrument bedah sesuai petunjuk
2) Laksanakan sterilisasi kilat hanya untuk instrmen yang harus segera
digunakan seperti instrument yang jatuh tidak sengaja saat operasi
berlangsung. Jangan melaksanakan sterilisasi kilat dengan alas an
kepraktisan, untuk menghemat pembelian instrument baru atau untuk
menghemat waktu.
B. Pakaian bedah tim
1) Pakai masker bedah dan tutup mulut dan hidung secara menyeluruh
secara menyeluruh . pakai masker bedah selama operasi berlangsung.
2) Pakai tutup kepala untuk menutupi rambut di kepala
3) Jangan menggunakan pembungkus sepatu untuk mencegah IDO
4) Bagi anggota tim bedah yang telah cuci tangan bedah, pakaialah
sarung tangan steril.
5) Gunakan gaun yang kedap air.
6) Gantilah gaun bila tampak kotor, terkontaminasi percikan cairan tubuh
pasien.
7) Sebaiknya gunakan gaun yang disposable.
C. Teknik aseptic dan bedah
1) Siapkan peralatan dan larutan steril sesaat sebelum penggunaan.
2) Perlakukan jaringan dengan lembut, lakukan hemostatis yang efektif,
minimalkan jaringan mati atau ruang kosong (dead space) pada lokasi
operasi.
3) Biarkan luka operasi terbuka atau tertutup dengan tidak rapat, bila ahli
bedah menganggap luka operasi tersebut sangat kotor atau
terkontaminasi.
4) Bila di perlukan drainase, gunakan drain penghisap tertutup. Letakkan
drain padainsisi yang terpisah dariin sisi bedah. Lepas drain sesegera
mungkin bila drain sudah tidak dibutuhkan lagi.
3. Pencegahan Infeksi Setelah Operasi
Perawatan luka setelah operasi/tindakan:
A. Lindungi luka yang sudah dijahit dengan perban steril selama 24 sampai
48 jam paska bedah.
B. Lakukan Kebersihan tangan sesuai ketentuan: sebelum dan sesudah
mengganti perban atau bersentuhan dengan luka operasi.
C. Bila perban harus diganti gunakan tehnik aseptik.
D. Berikan pendidikan pada pasien dan keluarganya mengenai perawatan
luka operasi yang benar, gejala IDO dan pentingnya melaporkan gejala
tersebut
3/3
Pencegahan Infeksi
Sebelum Operasi
4/3
Pencegahan Infeksi Selama
Operasi
5/3
Perawatan luka setelah operasi
6/3
Selain pencegahan infeksi daerah operasi diatas, pencegahan infeksi dapat di lakukan
dengan penerapan bundles IDO yaitu :
8. Hal-hal yang 1. Pencukuran rambut, dilakukan jika mengganggu jalannya operasi dan dilakukan
diperhatikan 2. Antibiotika profilaksis, diberikan satu jam sebelum tindakan operasi dan sesuai
dengan empirik
3. Temperatur tubuh, harus dalam kondisi normal.
1. BRKP
9. Dokumen terkait 2. Register Ruang Tindakan
3. Kitir pembayaran
7/3