Anda di halaman 1dari 33

ِ ‫َأآل َّن َأ ْو ِليآ َء‬

‫هللا َالخ َْو ٌف عَلَهْي ِ ْم َو َال مُه ْ حَي ْ َزن ُْو َن‬
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ‫( ِإ‬pula) mereka bersedih hati. (Q.S. 10
Yunus 62)

MUQODDIMAH

‫بسـم هللا الـرحـمن الـرحـمي‬

‫هللا ِب ِه‬
ُ ‫ َم ْن ُي ِر ِد‬:‫ ْال َقا ِئ ِل‬  ‫ـِي ِِّداَن ُم َّح َم ِد ِن‬6‫ َوا َّلص َال ُة َوا َّلسـاَل ُم عَ ٰىل َأ ْش َـر ِف ا ْل ُم ْر َس ِلنْي َ َس‬، َ ‫ـِب ا ْل َعالَ ِمنْي‬6ِّ ‫َا ْل َح ْمدُ ِِهلل َر‬
‫ـ ِّاِدلْي َن‬6 ‫ـ ِّاِدلْي ِن َوعَ ٰىل ٰاهِل ِ َوَأحْص َا ِب ِه َو َم ِن اتَّ َب َع ُه اىِل ٰ ي َـ ْو ِم‬6 ‫ِق ْه ُه ىِف‬6‫َخرْي ً ا يُ َف ِّـ‬
        Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

            Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasul yang paling
mulia yaitu junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki Allah akan menjadi orang
baik-baik, niscaya ia akan dijadikan-Nya paham dalam soal-soal keagamaan”.  Dan untuk sahabat-sahabat, keluarga dan
pengikut-pengikut beliau dari dulu sampai sekarang dan sampai pada masa-masa yang akan datang.

                Melihat kenyataan yang ada, bahwa kegiatan membaca manaqib nya Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, makin lama makin
ber-kembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia khususnya di Jawa. Terutama yang aktif dalam amalan Thotiqoh Qodiriyah.
Cuma  tidak semua orang faham tentang apa yang dibacanya. Oleh karena itu kami mencoba untuk menterjemahkannya dengan
harapan apa yang di baca bisa dipahami dan dihayati, sehingga bisa mengambil pelajaran dan suri tauladan dari prilaku Syaikh
Abdul Qodir Al-Jilani.

            Akhir-akhir ini sering kita dengar bahwa pembacaan manaqib itu dituduh sebagai amalan bid'ah karena tidak ada dasarnya.
Oleh sebab itu kami juga mencoba untuk memberikan dalil-dalil yang dapat menjawab pernyataan di atas, dan juga untuk
memantapkan bagi orang yang  berkecimpung dalam kegiatan pembacaan manaqib. 

            Oleh karena itu tulisan yang singkat ini kami buat, untuk memberi penjelasan dan sekaligus meneguhkan hati kita bahwa
kegiatan tersebut di atas ada dalil sebagai pijakan berbuat.

            Dalam tulisan yang singkat ini, kami tidak mengetengahkan semua dalil dan argumen yang berkenaan tuduhan  tersebut di
atas, tapi hanya beberapa dalil saja. Meskipun hanya beberapa dalil penyusun rasa sudah cukup untuk memberi penjelasan dan tidak
membuat tulisan ini semakin tebal dan semakin mengurangi minat baca kita.

Setiap tegur sapa yang berkenaan dengan perbaikan dan penyempurnaan tulisan ini, tentulah akan kami sambut dengan senang hati.

            Dan dalam kesempatan ini pula, kami sampaikan banyak terima kasih kepada kakek kami K.H. Abdullah Wira'i yang
telah menumbuh kembangkan dan memulai mengadakan kegiatan membaca manaqib ini  di desa Pongangan kecamatan Manyar
kabupaten Gresik sejak tahun 1965 dan jauh sebelumnya beliau juga memulai mengadakan pembacaan tahlil atau yang sering
disebut dengan tahlilan, semoga amal beliau diterima dan selalu mendapat pahala dari  Allah swt. Amin.

            Mudah-mudahan Allah swt, melimpahkan rahmat, hidayah serta istiqamah kepada kita dalam menyebarluaskan ajaran
Islam di tengah-tengah masyarakat, dan penyusun berharap buku kecil ini dapat ber manfa’at bagi kita semua, amin ya rabbal
‘alamin.

ARTI MANAQIB

1
            Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari mufrod manqobah, Secara bahasa manaqib berarti meneliti, menggali.
Secara istilah di artikan sebagai riwayat hidup seseorang yang berisikan tentang budi pekertinya yang terpuji, akhlaknya yang
mulya, karomahnya dan selain nya yang patut di jadikan sebagai bahan pelajaran/suri tauladan.

            Jadi membaca manaqib, artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya seseorang. Oleh sebab itu kata-kata
manaqib hanya khusus bagi orang-orang baik dan mulya, seperti manaqib Umar bin Khottob, manaqib Ali bin Abi Tholib, manaqib
Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, manaqib Sunan Bonang dan lain sebagainya. Tidak boleh dan tidak benar kalau ada orang
berkata manaqib Abu Jahal, manaqib Abu lahab.
 
            Manaqib adalah suatu metode/pengajaran yang disusun oleh Ulama/ Syaikh untuk membina dan membimbing murid-murid
dalam melaksanakan ajaran Thoriqoh dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Kita telah dingatkan oleh Rosulullah
supaya tidak membenci atau menyakiti para ulama, dalam sebuah hadits disebutkan  : 

َ ‫ َّن‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬


‫هللا َق َال َم ْن َعادَى ىِل َو ِل ًّيا فَ َق ْد آ َذنْ ُت ُه اِب ْل َح ْر ِب‬ ُ ‫ َصىَّل‬ ‫هللا‬
ِ ‫َع ْن َأىِب ه َُر ْي َر َة َق َال َق َال َر ُس ْو ُل‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw bersabda: ‫ِإ‬Allah berfirman: Barang siapa menyakitu wali-Ku, maka sungguh
Aku menyatakan perang kepadanya (H.R. Bukhari no. 6502)

            Tujuan melaksanakan manaqib adalah untuk meningkatkan amal ibadah kepada Alllah swt. dengan cara mencintai dan
memuliakan para orang sholeh (Auliya Allah) dengan maksud untuk meneladani/ mencontoh amal sholehnya. Kalau kita
mencintai seseorang maka kelak nanti akan bersamanya di akhirat, sesuai dengan sabda Nabi :

‫ َا ْل َم ْر ُء َم َع َم ْن َأ َح َّب‬  ‫َأن َّ ُه َق َال‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬


ُ ‫ َصىَّل‬  ‫ـ‬6ِّ ‫هللا َع ِن النَِّىِب‬
ِ ‫َع ْن َع ْب ِد‬
Dari Abdillah dari nabi saw, bahwasanya beliau bersabda: Seseorang itu bersama  orang yang dicintai. (H . R. Bukhari no. 6168)

            Kalau kita baca dalam manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani seakan-akan banyak hal yang tidak masuk akal, sebaiknya
jangan hanya berhenti sampai ceritanya Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani saja, tetapi teruskanlah. Misanya cerita tentang sahabat Umar
bin Khottob berkirim surat kepada sungai nil (karena sungai nil kering dan dengan surat itu Amr bin Ash, gubernur mesir
melemparkan surat tersebut ke sungai nil, dan ajaibnya dipagi harinya sungai nil penuh dengan air lagi). Sahabat umar bin
Khottob memberi komando dari Madinah kepada prajurit-prajurit yang sedang bertempur di tempat yang jauh dari Madinah. Cerita
tentang tongkat Nabi Musa menjadi ular dan dapat membelah lautan, cerita tentang Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang yang
sudah mati. Nabi Ibrahim tidak mati dibakar, nabi Sulaiman yang dapat menundukkan angin, mengerti bahasa binatang. Dan yang
paling ajaib adalah cerita isro' mi'roj Nabi muhammad saw, sampai-sampai banyak sahabat tidak percaya cerita isro' mi'roj Nabi
kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq.  Dan masih banyak lagi yang semuanya itu sama sekali tidak masuk akal.

Ada beberapa contoh hal-hal yang kita anggap tidak masuk akal, diantaranya adalah :
1. Seseorang yang dapat memindahkan istana dengan waktu sekejab
‫ َق َال َهٰذا ِم ْن‬ ‫ ِع ْندَ ۫ه‬ ‫ َق ْب َل َأ ْن َي ْرتَدَّ لَ ْي َك َط ْر ُف َك فَلَ َّما َرآ ُه ُم ْس َت ِق ّر ًا‬ ‫ ِب ۪ه‬ ‫ـِم َن ا ْل ِك َت ِاب َأاَن آ ِت ْي َك‬6ِّ ٌ ‫ ِعمْل‬ ‫ ِع ْندَ ۫ه‬ ‫َق َال اذَّل ِ ْي‬
‫ِإ‬
ٌ ‫فَضْ ِل َريِّب ْ ِل َي ْب ُل َويِن ْ َأَأ ْش ُك ُر َأ ْم َأ ْك ُف ُر َو َم ْن َش َك َر فَ ن َّ َما ي َْش ُك ُر ِل َن ْف ِس ِه َو َم ْن َك َف َر فَ َّن َريِّب ْ َغيِن ٌّ َك ِرمْي‬
Berkatalah seorang yang mempunyai ‫ ِإ‬ilmu dari Al Kitab: "Aku akan‫ ِإ‬membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapan-nya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku
Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Q.S. 27 An Naml 40)
2. Binatang melata yang bisa bicara, terdapat pada Al-Qur'an surat An-Naml ayat 82.
3. Nabi Isa membuat burung dari tanah lalu di tiup maka hiduplah burung itu, menyembuhkan orang buta, menghidupkan
orang mati, tardapat pada surat Ali Imron ayat 49.
4. Nabi Muhammad saw menenangkan pohon kurma yang sedang merintih, cerita ini dapat kita lihat dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan nomor hadits 3585
5. Bebatuan yang memberi salam kepada Nabi Muhammad saw, sebelum beliau diutus jadi Rasul, cerita ini dapat kita
lihat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim  dengan nomor hadits 6078.

2
6. Tiga bayi yang dapat bicara, yakni Nabi Isa, bayi yang menyelamatkan Juraij dari fitnah seorang wanita, dan bayi yang
sedang menyusu kepada ibunya lalu lewat seorang pria yang berparas tampan yang mengendarai onta. Cerita ini dapat kita
lihat dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Muslim dengan nomor hadits 6673.
7. Kambing panggang yang melapor kepada Nabi Muhammad saw bahwa ia diracuni, cerita ini dapat kita lihat dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan nomor hadits 4512.
8. Masih anak-anak sudah hafal Al-Qur'an 30 Juz dan terjadi pada zaman sekarang, diantaranya adalah Muadz yang
tunanetra berusia 11 tahun dari Mesir, Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i berusia 5 tahun dari Iran disamping hafidz
dia juga faham tentang isi kandungan Al-Qur'an sehingga dia mendapatkan gelar Doktor, Tabarak Labudi berusia 4,5
tahun dari Jeddah Arab Saudi, Rukkayatu Fatahu Umar, anak Perempuan yang berusia 3 tahun dari Nigeria,
Farih Abdurrahman berusia 3 Tahun dari Aljazair, Syarifuddin Khalifah, Anak Kecil Keluarga Katolik  berusia 1,5
tahun dari Tanzania. Bahkan dari Indonesia pun juga ada, yaitu Muhammad Gozy Basayev, berusia 8 tahun dari
Makassar, Musa berusia 5,5 tahun dari Bangka. Muhammad Luthfi usia 12 tahun dari Medan
9. Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang tidak masuk akal, baik itu yang dilakukan para Nabi, wali-wali Allah,
bahkan dapat terjadi pada  orang biasa, semua itu dapat terjadi bila atas idzin Allah swt. 

             Hal-hal yang menyimpang dari adat itu kalau keluar dari Nabi Allah maka namanya mukjizat, dan kalau timbul dari wali
Allah namanya karomah dan kalu keluar dari orang biasa adalah ma'unah, itu semua bisa terjadi bila mendapat izin dan menurut
kehendak Allah, dan hal itu sangatlah mudah bagi Allah.
Kegiatan manaqib atau biasa dinamakan manaqiban bisa kita lihat dari beberapa aspek, yaitu :

1. SILATURROHIM

‫ـِم ْن ن َّ ْف ٍس َّوا ِحدَ ٍة َو َخلَ َق ِمهْن َا َز ْوهَج َا َوبَ َّث ِمهْن ُ َما ِر َجا ًال َك ِث ْري ًا َّوِن َس ًاء َواتَّ ُقو ْا‬6ِّ ْ ‫يآ َأهُّي َا النَّ ُاس اتَّ ُقو ْا َربَّمُك ُ اذَّل ِ ْي َخلَ َقمُك‬
َ ‫ َو ْاَأل ْر َحا َم َّن‬ ‫ ِب ۪ه‬  ‫هللا اذَّل ِ ْي تَسآ َءلُ ْو َن‬
‫هللا اَك َن َعلَ ْيمُك ْ َر ِق ْيب ًا‬ َ
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang telah mencipta kan kamu dari ‫ ِإ‬diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(Q.S. 4 An Nisaa' 1)

‫ْب ُن ُب َكرْي ٍ َحدَّ ثَ َنا اللَّ ْي ُث َع ْن ُع َق ْي ٍل َع ِن ا ْب ِن ِشه ٍَاب َق َال َأ ْخرَب َ ىِن َأن َ ُس ْب ُن َماكِل ٍ َأ َّن َر ُس ْو َل‬ ‫َحدَّ ثَ َنا حَي ْىَي‬
.‫ فَ ْل َي ِص ْل َرمِح َ ُه‬، ‫ َويُنْ َسَأ هَل ُ ىِف َأث َِر ِه‬، ‫ط هَل ُ ىِف ِر ْز ِق ِه‬
َ ‫ َق َال َم ْن َأ َح َّب َأ ْن يُ ْب َس‬  َ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫ َصىَّل‬  ‫هللا‬ ِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa ingin lapangkan pintu rizqi
untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi. (H. R. Bukhari no. 5987 dan Muslim no.
6688

2. BACAAN MANAQIB

            Dengan membaca riwayat hidup orang shaleh sangatlah ber manfaat untuk diteladani.

‫ـِب ُئمُك ْ ِب َما ُك ْنمُت ْ تَ ْع َم ُل ْو َن‬6َِّ‫َواتَّب ِْع َس ِب ْي َل َم ْن َأاَن َب يَل َّ مُث َّ يَل َّ َم ْر ِج ُعمُك ْ فَُأن‬
Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka ‫ ِإ‬Ku-beritakan
‫ِإ‬ kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.(Q.S. 31 Luqman 15)

ُ َ ‫َوا َّلسا ِب ُق ْو َن اَأْل َّولُ ْو َن ِم َن ا ْل ُمه َِاج ِر ْي َن َو ْاَألن َْص ِار َواذَّل ِ ْي َن اتَّ َب ُع ْومُه ْ ْح َس ٍان َّريِض‬
‫هللا َعهْن ُ ْم َو َرضُ و ْا َع ْن ُه َوَأعَدَّ لَه ُْم‬
‫جن ٍات جَت ْري حَت ْهَت ا اَألهْن ار خادِل ِ ين ِفهْي ا َأبدًا ٰذكِل َ ا ْل َفوز ا ْلع ِظ ِإِب‬
ُ ‫ْ ُ َ مْي‬ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ِ َّ َ
3
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar. (Q.S. 9 At Taubah 100)

Dalam kitab Bughyat Al-Mustarsyidin, halaman 97 terdapat sebuah hadits :


‫ َم ْن َو َّر َح ُم ْؤ ِمنًا فََأَكن َّ َما َأ ْح َيا ُه َو َم ْن َق َرَأ‬: ‫َأن َّ ُه َق َال‬  َ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫ َصىَّل‬  ِ ‫ـِي ِِّد ْالبَرَش‬6‫ َو َق ْد َو َر َد ىِف ْاَألث َِر َع ْن َس‬ 
‫هللا ىِف ُح ُز ْو ِر ا ْل َجنَّ ِة‬ ِ ‫اَت ِرخْي َ ُه فََأَكن َّ َما َز َار ُه فَ َق ِد ْاس َت ْو َج َب ِرضْ َو َان‬
Sungguh terdapat dalam atsar dari junjungan manusia saw, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa membuat sejarah orang
mukmin (yang sudah meninggal) sama saja ia telah menghidupkannya kembali. Dan barang siapa membacakan sejarahnya
seolah-olah ia sedang mengunjunginya. Maka Allah akan menganugerahinya ridha-Nya dengan memasukkannya di surga.”

ْ ‫ َم ْن َو َّر َح ُم ْؤ ِمنًا فََأَكن َّ َما َأ ْح َيا ُه َو َم ْن َز َار َعا ِل ًما فََأَكن َّ َما َز َاريِن ْ َو َم ْن َز َاريِن‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬ ُ ‫ َصىَّل‬ ‫هللا‬ ِ ‫َق َال َر ُس ْو ُل‬
ْ ‫بَ ْعدَ َوفَايِت ْ َو َج َب ْت هَل ُ َش َفا َعيِت‬
Rasulullah saw. bersabda:  Barangsiapa membuat tarikh (biografi) seorang muslim, maka sama dengan menghidupkannya. Dan
barang siapa ziarah kepada orang alim, maka sama dengan ziarah kepadaku. Dan barang siapa berziarah kepadaku setelah
aku wafat, maka wajib baginya mendapat syafaatku esok di hari kiyamat. (H. R. Abu Daud dan Tirmidzi).

‫ـ ِِّرُبمُك ْ ِم َن ا ْل َجنَّ ِة‬6‫ِذ ْك ُر اَأْلنْ ِب َي ِاء ِم َن ْال ِع َبا َد ِة َو ِذ ْك ُر ا َّلصا ِل ِحنْي َ َك َّف َار ٌة َو ِذ ْك ُر ا ْل َم ْو ِت َصدَ َق ٌة َو ِذ ْك ُر ْال َقرْب ِ يُ َق‬
Mengingat para Nabi adalah ibadah, mengingat orang-orang sholeh adalah kafarat/tebusan (bagi dosa), mengingat mati adalah
sedekah dan mengingat kubur mendekatkan kalian kepada surga. (H. R. Ad-Dailami dari Mu'adz bin Jabbal)
Dalam kitab Jala’ Adz-Dzulam ‘ala ‘Aqidat Al-‘Awam dijelaskan:

‫ـ ُم ْسمِل ٍ َطا ِل ُب ْالفَضْ ِل َوا ْل َخرْي َ ِات َأ ْن يَ ْل َت ِم َس ا ْلرَب َ اَك ِت َوالنَّ َف َح ِات َو ْاس ِت َجابَ ِة ادلُّ عَ ِاء َو ُن ُز ْو ِل‬6ِّ ‫ْعمَل ْ يَنْ َب ِغ ْي ِلِلُك‬
‫ِإ‬
‫ا َّلرمْح َ ِات ىِف ْ َحرَض َ ِات اَأْل ْو ِليآ ِء ىِف ْ َم َجا ِل ِسه ِْم َومَج ْ ِعه ِْم َأ ْحيآ ًء َوَأ ْم َوااًت َو ْع ِندَ ُق ُب ْو ِرمِه ْ َو َح َال ِذ ْك ِرمِه ْ َو ِع ْندَ َكرْث َ ِة‬
.‫ا ْل ُج ُم ْو ِع ىِف ْ ِزاَي َراهِت ِ ْم َو ِع ْندَ َم َذا َك َر ِات فَضْ ِله ِْم َونَرْش ِ َمنَا ِقهِب ِ ْم‬
Ketahuilah seyogyanya bagi setiap muslim yang mencari keutamaan dan kebaikan, agar ia mencari berkah dan anugerah serta
terkabulnya doa dan turunnya rahmat di depan para wali, di majelis-majelis dan perkumpulan mereka, baik masih hidup
ataupun sudah mati, di kuburan mereka ketika mengingat mereka, dan ketika orang banyak berkumpul dalam menziarahi
mereka, dan pembacaan riwayat hidup mereka (manaqiban).”

3. TAWASUL
            Tawassul memiliki arti dasar “mendekat”, sementara Wasilah adalah media perantara untuk mencapai tujuan. Tawassul yang
dimaksud disini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt dengan menggunakan perantara lain, baik nama-nama Allah (Asma'ul
Husna), sifat-sifat Allah, amal shaleh, atau melalui makhluk Allah baik yang masih hidup atau telah wafat, baik dengan do'anya
atau kedudukannya yang mulya disisi Allah

‫لَ َعلَّمُك ْ ُت ْف ِل ُح ْو َن‬  ۪ ‫ َس ِب ْيهِل‬  ‫هللا َوابْ َتغُو ْا لَي ِه ا ْل َو ِس ْيةَل َ َو َج ِاهدُ و ْا يِف‬
َ ‫يآ َأهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َم ُنو ْا اتَّ ُقو ْا‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah) yang ‫ ِإ‬mendekatkan diri kepada-Nya,
dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.(Q.S. 5 Al Maa-idah 35)

ِ ‫َو َال حَت ْ َسنَب َّ اذَّل ِ ْي َن ُق ِت ُل ْوا يِف َس ِب ْي ِل‬


‫هللا َأ ْم َوا ًات بَ ْل َأ ْحيآ ُء ِع ْندَ َرهِّب ِ ْم ُي ْر َز ُق ْو َن‬
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya
dengan mendapat rezki. (Q.S. 3 Ali 'Imran 169)

Anak nabi Yaqub berperantara kepada ayahnya untuk dimintakkan ampun kepada Allah :
4
ُ ‫ َق َال َس ْو َف َأ ْس َت ْغ ِف ُر لَمُك ْ َريِّب ْ ِإن َّ ُه ه َُو ا ْل َغ ُف ْو ُر ا َّلر ِحمْي‬ _  َ ‫َقالُو ْا اَي َأاَب اَن ْاس َت ْغ ِف ْر لَ َنا ُذن ُْوبَ َنا ِإاَّن ُكنَّا َخ ِاط ِئنْي‬
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang bersalah (berdosa)".  Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".(Q.S. 12 Yusuf 97- 98)

            Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir juz 1 halaman 292, ada beberapa hadits yang menerangkan tentang adanya perantara, ketika
beliau menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 251, diantaranya adalah :

Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah saw telah bersabda :

‫هللا لَ َي ْدفَ ُع اِب ْل ُم ْسمِل ِ ا َّلصا ِل ِح َع ْن ِمائَ ِة َأه ِْل بَ ْي ٍت ِم ْن ِجرْي َ ا ِن ِه ْال َباَل َء‬
َ ‫َّن‬
Sesungguhnya Allah benar-benar menolak wabah (penyakit) melalui muslim yang shaleh terhadap seratus keluarga dari kalangan ‫ِإ‬
para tetangga.

kemudian Ibnu Umar membacakan firman Allah :

َ ‫هللا ُذ ْو فَضْ ٍل َعىَل ا ْل ٰعل ِمنْي‬ ِ ‫هللا النَّ َاس بَ ْعضَ ه ُْم ِب َب ْع ٍض لَّ َف َس‬
َ ‫دَت اَأل ْر ُض َولَـ ِك َّن‬ ِ ‫َولَ ْو َال َد ْف ُع‬
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.(Q.S. 2 Al Baqarah 251).

Dalam buku Membongkar kebohongan buku “mantan kiai NU menggugat shalawat & dzikir syirik”. Tim Bahtsul Masail PC
NU Jember halaman 22 disebutkan sebuah hadits :

‫اِب ْل َع َّب ِاس ْب ِن َع ْب ِد ا ْل ُم َّط ِل ِب‬ ‫ا ْستَ ْس ٰقى‬ ‫اَك َن َذا َق َح ُطوا‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ ‫َع ْن َأن َ ِس َماكِل ٍ َأ َّن مُع َ َر ْب َن ا ْلخ ََّط ِاب‬
‫ِإ‬
‫ َق َال فَ ُي ْس َق ْو َن‬، ‫ـنَا فَ ْاس ِقنَا‬6‫ـ ِِّم نَ ِب ِِّي‬6‫ـِي َنا فَتَ ْس ِقي َنا َو اَّن نَت َو َّس ُل لَ ْي َك ِب َع‬6ِّ ‫ َاللَّه َُّم اَّن ُكنَّا نَت َو َّس ُل لَ ْي َك ِب َن ِب‬ ‫فَ َق َال‬
Dari Anas bin Malik beliau berkata : Apabila terjadi kemarau, sahabat ‫ ِإ‬Umar‫ ِإ‬bin khoththob ra bertawasul ‫ ِإ‬dengan Abbas‫ ِإ‬bin Abdul
muththolib, kemudian berdoa “Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku berdoa kepada-Mu kami bertawasul dengan Nabi-Mu,
Engkau pun menurunkan hujan kepada kami. Dan sekarang kami berdoa kepada-Mu dengan bertawasul dengan paman Nabi kami,
maka berilah kami hujan.” (H.R. Bukhari no. 1010).

Dalam buku risalah ziarah kubur yang diterbitkan oleh tim kreatif masjid An-Nur Suko-Sukodono-Sidoarjo halaman 23 terdapat
sebuah hadits :

‫ فََأَكن َّ َما‬، ُ‫ اَي ُم َح َّمد‬: ‫ فَ َق َال‬،‫ ُأ ْذ ُك ْر َأ َح َّب النَّ ِاس لَ ْي َك‬: ُ ‫هللا َعهْن ُ َما َأن َّ ُه خ َِد َر ْت ِر ْجهُل ُ فَ ِق ْي َل هَل‬
ُ َ ‫ َريِض‬ ‫َع ِن ا ْب ِن مُع َ َر‬
‫ِإ‬ ٍ‫ط ِم ْن ِع َقال‬ َ ‫ن َ ِش‬
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, bahwa suatu ketika kaki beliau terkena mati rasa, maka salah seorang yang hadir
mengatakan kepada beliau : Sebutkanlah orang yang paling anda cintai. Lalu Ibn Umar berkata : Ya Muhammad.
Maka seketika itu kaki beliau sembuh”. (H.R. Bukhari dalam Adab Al-Mufrad hal. 324, dan disebutkan oleh Ibn Taimiyah dalam
kitabnya Al-Kalam Al-Thayyib hal. 88)

Dari Abu Qilabah dari Abus Siman dari Tsaubah tentang sebuag hadits marfu' yaitu :

5
ِ ‫يَْأيِت َ َأ ْم ُر‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫اَل َي َز ُال ِف ْيمُك ْ َس ْب َع ٌة هِب ِ ْم ُت ْنرَص ُ ْو َن َوهِب ِ ْم ت ُْط َم ُر ْو َن َوهِب ِ ْم ُت ْر َز ُق ْو َن‬
‫هللا‬
Masih tetap berada di antara kamu tujuh orang, berkat keberadaan mereka kalian mendapat pertolongan, berkat keberadaan
mereka kalian mendapat hujan, dan berkat keberadaan mereka kalian diberi rizki hingga datang perintah Allah (yakni hari
kiamat).

Dari Qatadah dari Abu Qilabah dari Abul Asyash As-San'ani dari Ubadah Ibnu Samit badwa Rasulullah saw telah bersabda :
‫دَال ىِف ْ ُأ َّميِت ْ ثَاَل ُث ْو َن هِب ِ ْم ُت ْر َز ُق ْو َن َوهِب ِ ْم ُت ْم َط ُر ْو َن َوهِب ِ ْم ُت ْنرَص ُ ْو َن‬
ُ ْ‫َاَأْلب‬
Wali Abdal di kalangan umatku ada tiga puluh orang, berkat keberadaan mereka kalian di beri rizki, berkat keberadaan mereka
kalian diberi hujan dan berkat keberadaan mereka kalian mendapat pertolongan.

Dalam kitab Mafahim Yajib An Tushahhah karangan Syaikh Muhammad Al-Maliki Al-Hasani halaman 107-108 terdapat beberapa
hadits, diantara nya adalah :
َ ْ‫ فَهِب ِ ْم تُ ْس َق ْو َن َوهِب ِ ْم ُت ْنرَص ُ ْو َن َما َم َات ِمهْن ُ ْم َأ َح ٌد اَّل َأب‬،‫ا َّلرمْح ٰ ِن‬ ‫لَ ْن خَت ْ ُل َو ْاَأل ْر ُض ِم ْن َأ ْربَ ِعنْي َ َر ُج ًال ِمث َْل َخ ِل ْي ِل‬
‫دَل‬
‫ِإ‬
‫هللا َماَك نَ ُه آخ ََر‬ُ
Bumi tidak pernah kosong dari empat puluh orang yang seperti Khalil Al-Rahman (sahabat Allah Yang Maha Pemurah, yaitu Nabi
Ibrahim as), berkat keberadaan mereka kalian di beri hujan, berkat keberadaan mereka kalian mendapat pertolongan. Tidak mati
seorang pun di antara mereka kecuali Allah menggantikan posisinya dengan orang lain (H. R. Imam Thabrani dalam Al-Ausath
dan isnad, derajat haditsnya hasan)

‫َّن هلِل ِ َع َّز َو َج َّل َخ ْلق ًا ُخ ِل َقه ُْم ِل َح َوا ِئ ِج النَّ ِاس يَ ْف َز ُع لَهْي ِ ُم النَّ ُاس ىِف ْ َح َواجِئ ِ ه ِْم ُأولَ ِئ َك اْآل ِم ُن ْو َن ِم ْن عَ َذ ِاب‬
‫ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
‫تَ َعاىٰل‬ ‫هللا‬
Sesungguhnya Allah swt mempunyai mahluk yang diciptakan-Nya untuk (memenuhi) kebutuhan manusia. Banyak orang yang
pergi menemuinya untuk (memenuhi) kebutuhannya. Mereka itulah orang-orang yang aman dari siksa Allah swt. (H. R.
Imam Thabrani, dalam Al-Kabir, dan Abu Nu'aim serta Al-Qadha'i. Derajat haditsnya hasan)

4. DO'A

ْ ‫َو َق َال َربُّمُك ُ ا ْد ُع ْويِن ْ َأ ْس َت ِج ْب لَمُك‬


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. (Q.S. 40 Gafir/mu'min 60)

5. MEMBACA AL-QUR'AN

ُ ‫ن َّ َما ا ْل ُم ْؤ ِم ُن ْو َن اذَّل ِ ْي َن َذا ُذ ِك َر‬


‫ َزا َدهْت ُ ْم يْ َما ًان َو َعىٰل َرهِّب ِ ْم يَ َت َولَّك ُ ْو َن‬ ‫هللا َو ِجلَ ْت ُق ُلوهُب ُ ْم َو َذا ُت ِل َي ْت َعلَهْي ِ ْم آاَي ت ُ۫ه‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ‫ ِإ‬itu adalah mereka yang apabila disebut ‫ ِإ‬nama Allah gemetarlah hati‫ ِإ‬mereka, dan apabila‫ِإ‬
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,
(Q.S. 8 Al Anfaal 2)

‫ا ْل ِق َيا َم ِة‬ ‫يَ ُق ْو ُل ِا ْق َر ُءوا ا ْل ُق ْرآ َن فَ ن َّ ُه يَْأىِت يَ ْو َم‬r  ‫هللا‬ ُ َ ‫ َريِض‬  ُّ ‫ا ْل َبا ِهىِل‬ ‫َع ْن َأيب ُأ َما َم َة‬
ِ ‫ َق َال مَس ِ ْع ُت َر ُس ْو َل‬ ‫هللا َع ْن ُه‬
‫ِإ‬ ‫َش ِف ْي ًعا َأِلحْص َا ِب ِه‬
Dari Abu Umamah Al-Bahily ra ia berkata : Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Bacalah Al-Quran karena
sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (H. R. Muslim no.
1910).
6
‫ َم ْن َق َرَأ َح ْرفًا ِم ْن‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫ َصىَّل‬  ‫هللا‬
ِ ‫يَ ُق ْو ُل َق َال َر ُس ْو ُل‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ ‫ ْب ِن َم ْس ُع ْو ٍد‬ ‫هللا‬ ِ ‫َع ْن َع ْب ِد‬
ٌ ‫َأ ِل ٌف َح ْر ٌف َو َال ٌم َح ْر ٌف َو ِممْي‬ ‫ َوا ْل َح َس َن ُة ِب َعرْش ِ َأ ْمثَا ِلهَا َال َأ ُق ْو ُل امل َح ْر ٌف َولَ ِك ْن‬ ‫هللا فَهَل ُ ِب ِه َح َس َن ٌة‬
ِ ‫ِك َت ِاب‬
.‫َح ْر ٌف‬
Dari Abdullah bin Mas’ud ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka
baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan  ‫الم‬ satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (H.R. Tirmidzi no. 3158)

6. BACA SHALAWAT

‫ ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًام‬6‫ـ يآ َأهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َم ُن ْوا َصلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َس ِّـِل‬6ِّ ‫هللا َو َمآل ِئ َك َت ُه يُ َصلُّ ْو َن َعىَل النَِّيِب‬
َ ‫َّن‬
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu ‫ِإ‬
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S. 33 Al Ahzab 56)

.‫هللا عَلَ ْي ِه َعرْش ً ا‬


ُ ‫ َم ْن َصىَّل َعىَل َّ َوا ِحدَ ًة َصىَّل‬  ‫ َق َال‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫ َصىَّل‬  ‫هللا‬
ِ ‫ول‬َ ‫َع ْن َأىِب ه َُر ْي َر َة َأ َّن َر ُس‬
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Barang siapa membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah
akan memberinya shalawat (rahmat) sepuluh kali” (H. R. Muslim no. 939)

7. MAJLIS ILMU

‫ـ ِّاِدلْي ِن َو ِل ُي ْن ِذ ُر ْوا َق ْو َمه ُْم َذا َر َج ُع ْوا‬6 ‫ َي َت َف َّقه ُْوا يِف‬6‫ـِمهْن ُ ْم َطآ ِئ َف ٌة ِِّلـ‬6ِّ ‫ـ ِف ْر َق ٍة‬6ِّ ‫َو َما اَك َن ا ْل ُم ْؤ ِم ُن ْو َن ِل َي ْن ِف ُر ْوا آكفَّ ًة فَلَ ْو َال نَ َف َر ِم ْن ِلُك‬
‫ِإ‬
‫لَهْي ِ ْم لَ َعلَّه ُْم حَي ْ َذ ُر ْو َن‬
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap ‫ِإ‬
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadany, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. 9 At
Taubah 122)

‫هللا اذَّل ِ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ِم ْنمُك ْ َواذَّل ِ ْي َن ُأ ْوتُوا ا ْل ِعمْل َ د ََر َج ٍات‬


ُ ِ ‫َي ْرفَع‬
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. (Q.S. 58 Al Mujaadilah 11)

ٍ ‫ـ ُم ْسمِل‬6ِّ ‫ َطلَ ُب ا ْل ِعمْل ِ فَ ِريْضَ ٌة عَىَل ِلُك‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬


ُ ‫ َصىَّل‬ ‫هللا‬
ِ ‫ َق َال َر ُس ْو ُل‬،‫َع ْن َأن َ ِس ْب ِن َماكِل ٍ َق َال‬
Dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah saw bersabda : Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang muslim. (H. R. Ibnu
Majah, Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Adi)

8. BERSEDEKAH

َ ‫ َوه َُو َخرْي ُ ا َّلر ِاز ِقنْي‬ ‫خُي ْ ِل ُف ۫ه‬ ‫ـِم ْن يَش ْ ٍء فَه َُو‬6ِّ ْ ‫ َو َما َأنْ َف ْقمُت‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ـ ِّلِر ْز َق ِل َم ْن يَشآ ُء ِم ْن ِع َب ِاد ِه َويَ ْق ِد ُر‬6 ‫ط ا‬
ُ ‫ُق ْل َّن َريِّب يَ ْب ُس‬
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya ‫ِإ‬
dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.(Q.S. 34 Saba' 39)

7
ُ ‫ َق َال َما نَ َق َص ْت َصدَ َق ٌة ِم ْن َمالٍ َو َما َزا َد‬  َ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
‫هللا َع ْبدًا ِب َع ْف ٍو‬ ُ ‫ َصىَّل‬ ‫هللا‬ِ ‫َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة َع ْن َر ُس ْو ِل‬
ُ ‫اَّل ِع ًّزا َو َما ت ََواضَ َع َأ َح ٌد هلِل ِ اَّل َرفَ َع ُه‬
‫هللا‬
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw bersabda: "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.‫ ِإ‬Tidak ada orang yang memberi‫ِإ‬
maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena
Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (H.R. Muslim no. 6757).

9. MENGHORMATI / MEMULIAKAN TAMU

‫ َق َال َم ْن اَك َن يُ ْؤ ِم ُن اِب ِهلل َوا ْل َي ْو ِم اآل ِخ ِر فَ ْل ُي ْك ِر ْم‬  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫ َصىَّل‬  ‫ َع ِن النَّىِب‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ ‫َع ْن َأىِب ه َُر ْي َر َة‬
‫ َو َم ْن اَك َن يُ ْؤ ِم ُن اِب ِهلل َوا ْل َي ْو ِم اآل ِخ ِر فَ ْل َي ُق ْل َخرْي ً ا َأ ْو‬، ‫ َو َم ْن اَك َن يُ ْؤ ِم ُن اِب ِهلل َوا ْل َي ْو ِم اآل ِخ ِر فَ ْل َي ِص ْل َرمِح َ ُه‬، ‫ضَ ْي َف ُه‬
‫ِل َي ْص ُم ْت‬
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia
memuliakan tamunya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah menyambung tali
silaturrohim dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah ia berkata baik atau diam (H. R
.Bukhari no. 6138)

MANAQIB BAB I

ِ ‫هللا ا َّلرمْح ٰ ِن ا َّلر ِحمْي‬


ِ ‫ب ِْس ِم‬

ُ ‫ـِيِّدَاَن ُم َح َّمدً َصىَّل‬6‫َا ْل َح ْمدُ هلِل ِ اذَّل ِ ْى َأ ْر َس َل َس‬


‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّلَ ِباَك ِم ِل الرَّش ِ يْ َع ِة‬
‫ ِب َب ِاه ِر ا ْلخ ََو ِار ِق َوَأيَّدَ ُه ِبمُك َا ِة ْاَألحْص َ ِاب ا ْل ُم ْه َت ِد ْي َن‬  ‫ ِر َسالَ ِت ۪ه‬  َ‫ ِج ْيد‬ ‫ َح ٰىل‬ ‫ َو‬ _ ‫ ِّاِدلْي ِن‬6‫ ـ‬ ‫َو َخا ِل ِص‬
Dengan menyebut  nama Allah Yang Maha Pengasih ladi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus junjungan kita Nabi Muhammad saw dengan membawa syari'at yang sempurna dan
agama yang murni, yakni agama Islam serta menghiasi atas kerasulannya denga berbagai mu'jizat dan lagi diperkuat para
sahabatnya yang pemberani dan mendapat hidayah (petunjuk dari Allah)

‫ َوَأفَ َاض َعلَهْي ِ ْم ِم ْن حُب ُ ْو ِر َم َو ِاه ِب‬ _ ‫َأ ْو ِج ا ْل َم َع ِار ِف َوا ْل َحقآ ِئ ِق‬  ‫ ىٰل‬  ‫ـ‬6ِّ ‫اِب ُّلرِيِق‬ ‫ ِملَّ ِت ۪ه‬ ‫ َوخ ََّص َم ْن شآ َء ِم ْن َأ ْت َبا ِع‬ 
‫آ ِ ِإ‬
_   ‫ـ َّي ِة ُظ َر َف اللَّطآ ِئ ِف َو َش َو ِار َق ا َّلرق ئ ِق‬6‫ال َّ ُ ِّدلِن‬
Dan Allah memberi keistimewaan kepada siapa yang dikehendaki dan pengikut-pengikut agama-Nya. Dinaikkan ketingkat ilmu
ma'rifat dan haqiqot serta memberi siraman lautan ilmu laduni dan ilmu  lathifah serta pelita ilmu Ke-Tuhanan

8
ِ ‫ َسا ِل ِكنْي َ ِب ِع َب ِاد‬ _ ِ ‫ ْال َع ِز ْي ِز ْال َع ِلمْي‬  ‫ ىٰل‬ ‫فََأ ْص َب ُح ْوا هُدَا َة اُأْل َّم ِة َو َقا َدهَت َا‬
‫ ِم ْن ُس ُب ِل ْا ْر َش ِاد َأ ْعىَل الرِّص َ َاط‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬
‫ِإل‬ ‫ِإ‬
_ ِ ‫ا ْل ُم ْس َت ِقمْي‬
Lantaran itu, mereka jadi juru petunjuk umat dan perintis kejalan Allah yang Maha Agung lagi Maha Mengetahui, mengajak
hamba-hamba Allah lewat di jalan setinggi-tingginya jalan yang lurus.

‫ َو ْا ْق ِت َب ِاس ِم ْن‬ _  ْ ‫ َو َوفَّ َقنَا ِل ْه ِتدآ ِء هِب ُدَ امُه ْ َو ْا ْق ِتدآ ِء ِبآاَث ِرمِه‬ _  ِ ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َعلَهْي ِ ْم َزايِك َ ا َّلصلَ َو ِات َوالت َّ ْس ِلمْي‬
ُ ‫َوآ َل‬
‫ت آ ُي‬ ‫و ُت ِلي ِْإل‬ _ ‫ما ع َّطر ْت منا ِقهُبِإْلم مع ِاطس ْاَألمْس اِإلع ْالوا ِعي ِة‬ _  ‫ِم ْشاَك ِة َأنْوارمِه ىِف ِحن ِد ِس ا ْلجهْل ْالهَب‬
َ َ َ َ ِ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ِ ‫َ ِ ِمْي‬ ْ ْ ِ َ
_ ‫هللا دَا ِع َي ًة‬ ِ   ‫ ىٰل‬ ‫الهُّن ُ ْو ِض‬  ‫ ىٰل‬ ‫فَضآ ِئ ِله ِْم فَاَك ن َْت‬
Dan semoga Allah senantiasa mencurahkan sholawat dan salamnya kepada junjungan Nabi Muhammad saw. Dan para ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti agama Islam dan semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk
memperoleh hidayah melalui petunjuk-petunjuk beliau, mengikuti amalan-amalannya serta mendapatkan pembagian nur
(cahaya) dari orang-orang tersebut agar dapat menghilangkan kegelapan, kebodohan, selagi manaqibnya orang-orang tersebut
masih harum semerbak, berkumandang didengar, lestari dawuh dawuh kebenaran riwayat keutamaanya, yang demikian itu
akan membangkitkan semangat ta'at dan kebaktian kepada Allah

ِ ‫ َج ْع َف ُر ْب ُن َح َس ِن ْب ِن َع ْب ِد ْال َك ِرمْي‬ _ ‫فَضْ ِل ا ْل َك ِرمْي ِ ا ْل ُم ْن ِج ْى‬  ‫ِإىٰل‬ ‫( َأ َّما بَ ْعدُ ) فَ َي ُق ْو ُل ا ْل ُم ْف َت ِق ُر‬


‫ َو َما َم‬ _  َ ‫ـ ُس ْل َط ِان ْاَأل ْو ِليآ ِء ْال َع ِار ِفنْي‬6ِّ ‫ َوا ْلغ َْو ِث ا َلص َمدَ اِىِن‬ _  ‫ـ‬6ِّ ‫نُ ْب َذ ٌة ِم ْن َأ ْح َو ِال ْال ُق ْط ِب ا َّلراَّب ِىِن‬ ‫هٰذ ِه‬ ِ  _ ‫ْالرَب ْ َزجْن ِْى‬
‫ِإ‬ ‫ َوا َّلس َن ِد‬ _ ‫ـِي ِِّد الرَّش ِ يْ ِف‬6‫ َا َّلس‬ _  َ ‫ْال ُعلَمآ ِء ا َّلسا ِل ِكنْي َ النَّ ِاه ِلنْي َ ِم ْن حَب ْ ِر ا ْل َح ِق ْي َق ِة َو ْالغ َِار ِفنْي‬
‫ـِي ِِّدى ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬6‫ َس‬ _ ‫ َوالنَّ ِادى ا َّلر ِح ْي ِب‬ ‫ ِذى ا ْل َم َقا ِم ْاَأل ْع ٰىل‬ _ ‫ َا ْل َح ِس ْي ِب الن َّ ِس ْي ِب‬ _ ‫ْال ِغ ْط ِريْ ِف‬
_  ‫ـ‬6ِّ ‫ـ ِِّي َجنَّ َة ْال ُق ْر ِب َو ْاَأل َماِيِن‬6 ‫ـِي َوا ْل َح ِف‬6ِّ ‫ ِب َن ْف ِس ِه ْال َق ِو‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ ُ َ ‫ َريِض‬  _  ّ ‫ا ْل ِج ْياَل ىِن‬
ُ ‫بَلَّ َغ ُه‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ،ُ‫هللا َع ْنه‬
          Adapun setelah itu semua: Maka berkatalah orang yang membutuh kan kemurahan Dzat yang Maha Mulya dan Maha
Penyelamat, yakni Syaikh Ja'far bin Hasan bin 'Abdil Karim Al-Barzanjiyyu : Kitab manakib ini hanya merupakan bagian kecil
penjelasan perilaku wali Quthub yang bisa memberi pertolongan, sebagai perantara agar terkabul tujuannya, pimpinan para wali
arif billah, Imamnya para ulama berjalan dijalan Allah untuk meraih lautan haqiqot, yaitu Sayyid yang mulya, dirinya dijadikan
sandaran yang amat indah, keturunan bangsawan yang memiliki derajat yang tinggi, memiliki perkumpulan majlis yang besar,
yaitu sayyid yang besar, yaitu Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-
Faatihah), Semoga Allah Yang Maha Kuat lagi Sempurna menyampaikan Syaikh ke surga yang dekat kepada Allah dan berhasil
harapannya.

_    ۪ ‫ َو َح ْوهِل‬ ‫ ُم ِه ِ ّم ۪ه‬ ‫ ِل َتتَ َشنَّ َف بِدُ َر ِر ِه َأمْس َا ُع ا ْل َحارِض ِ ْي َن ِع ْندَ مَع َ ِل‬ _  ۪ ‫ َو َق ْوهِل‬  ۪ ‫ َعـ َمهِل‬ ‫ ِم ْن فَرآ ِئ ِد‬ ‫ن ََظ ْم ُت ۫ه‬ ‫َو ِع ْق ٌد‬
Kitab manakib ini bagaikan untaian yang dirangkum dari berbagai intan permata berisi fatwa-fatwa dan amalan Syaikh Abdul
Qodir Al-Jilani agar dapat dijadikan perhiasan yang diperdengarkan kepada yang hadir pada saat dibacakan dalam
amalan-amalan yang penting dan pada peringatan-peringatan ulang tahun wafatnya Syakih Abdul Qadir Al-Jilani.

9
‫ َاك‬ _ ‫ىِف ْ َحرْض َ ِة ا َّلش ْي ِخ َع ِق ْيدَ ٌة ُم ْحمَك َ ٌة َو َم َح َّب ٌة َو ِث ْي َق ٌة‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َو َم ْن‬ _ ‫ ِم ْن الَك َ ِم بَ ْع ِض َأ ْراَب ِب ا َّلط ِريْ َق ِة‬ ‫ِانْ َت َخ ْب ُت ۫ه‬
_ ‫ـ ِِّي َص ِاح ِب ِك َت ِاب ِن َتا ِج ْاَأل ْر َوا ِح‬6 ‫ـ ِّاِدل َم ْش ِق‬6 ‫ َوالرِّس َ ا ِج‬ _ ‫َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْا َلوه َِّاب ا َّلش ْع َرىِن ّ َاذَّل ِ ْى اَل َح هَل ُ ْال َفاَل ُح‬
Kitab manaqib ini kami ambilkan dari keterangan para ulama ahli Thoriqoh dan para ulama yang mempunyai keyakinan yang
mantap, kecintaanya kokoh kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani seperti waliyullah Syaikh Abdul Wahan As-Sya'roni yang
sudah terbukti keberuntungannya dan waliyullah Syaikh sirojid Dimisqiy penyusun kitab Nitajul Arwah. 

‫ ْذ‬ _ ‫ـ ِب ا َلرمَح َ ِات َو ْالرَب َ اَك ِت ْال ِغ َز ِار‬6‫ َو ْاس ِتزْن َ ااًل ِل َص ِِّي‬ _ ‫ـِث َمنَا ِق ِب ْاَأل ْخ َي ِار‬6ِّ َ‫َر ْغ َب ًة ىِف نَرْش ِ َأ ْح َو ِال ْالمُك َّ ِل َوب‬
‫ِإ‬
  _ ‫ َو َتهْن َ ُّل ِم ْن َح ِظرْي َ ِة ْال ُق ْد ِس حُس ُ ُب ْال ُف ُي ْوضَ ِات ْا ٰل ِه َّي ِة‬ _ ‫ ْال َع ِل َّي ِة‬ ‫ا َّلس ٰم َو ِات‬ ‫ِب ِذ ْك ِرمِه ْ ُت ْف َت ُح َأبْ َو ُاب‬
karena didorong rasa cinta, ‫ ِإل‬kami sebar luaskan manaqib para wali yang telah mencapai tingkat kesempurnaan amalnya, juga
menyebarkan manaqib para wali yang terpilih, serta mengharapkan turunnya rahmat yang melimpah dan barokah yang banyak,
karena dengan menyebut-nyebut hal ihwal para ulama, waliyullah tersebut, menyebabkan terbukanya barokah dari pintu langit
yang tertinggi, juga turunya mendung kemurahan dari Allah swt.

َ‫فَ ْل َي ْجه َْر ِب ِذ ْك ِر ِه ا ْل َحارِض ُ ْو َن ِع ْند‬ _ ‫دَاد ِبَأرْس َ ِار ۪ه‬ ِ ‫ َو َطلَ ِب ْا ْم‬ _ ‫ط ِم ْن آَلىِل الرَّت ِ اىِض َع ْن ُه‬ َ ‫ب َِوسآ ِئ‬ ‫َوفَ َّص ْل ُت ۫ه‬
‫ىِف ْ ِذ ْك ِر نُ ْب َذ ٍة ِم ْن َمنَا ِق ِب ْال ُق ْط ِب‬ _ ‫اِب لُّل َجنْي ِ ادلَّ اىِن ِّإل‬ ‫مَس َّ ْي ُت ۫ه‬ ‫ َو‬ _ ‫بُ ُل ْو ِغ ْال َق ِارئِ لَهْي َا ىِف ْ َأ ْخ َب ِار ۪ه‬
ْ ‫ِإ‬
)‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ‫يِض‬‫ر‬  
ُ َ َ ّ ‫ْ ىِن‬ _   ‫اَل‬
‫ي‬ ‫ج‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ِ ِ
‫اد‬‫ق‬َ ‫ل‬‫ا‬ْ ِ
‫د‬ ‫ب‬‫ع‬َ
ْ ِْ‫خ‬ ‫ي‬ َّ
‫لش‬ ‫ا‬ ‫اَن‬ ِ
‫ِّد‬ ‫ِي‬
‫ـ‬ ‫س‬
6 َ  _  ّ ‫ا َّلراَّب ىِن‬
Dan aku lepaskan/sampaikan dengan perantara keluarga yanag mendapat ridho serta memohon pertolongan dengan egala
kerahasian-Nya. maka keraskan/semarakkan dengan dzikir. Orang-orang yang mengharap dzikir pembaca sampai kepadanya
dengan segala kabarnya dan saya menamakan sebagai perak yang hina dalam mengingat/ berdzikir sebagaian dari sifat
(kebaikan) yang dimiliki junjungan kita Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-
Faatihah),

‫ َو ْاَأل ْقدَا ِم‬ _ ‫ ُذو ا ْل َم َقا َم ِات ْال َعا ِل َي ِة الرَّش ِ يْ َف ِة‬ _ ‫ َوا ْل ِج ْهب ُِذ ْا َلو ِاص ُل‬ _ ‫(فََأ ُق ْو ُل) ه َُو ا َّلش ْيخُ ا ْلاَك ِم ُل‬
‫ َوالنُّ ْو ُر ا َّلس ِاط ُع‬ _  ّ ‫ َا ْل ُق ْط ُب ا َّلراَّب ىِن‬ _ ‫ َوا ْلمَك َااَل ِت ا َّلشا ِم َخ ِة‬ _ ‫ـِِّم َو ْاَأل ْح َو ِال ا ْل ُم ِن ْي َف ِة‬6 ‫ َوال َّت َم ُّك ِن ال َّتا‬ _ ‫ا َّلراخِس َ ِة‬
َ ‫ َريِض‬  _  ّ ‫ َوه َُو َأبُ ْو ُم َح َّم ٍد َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر ا ْل ِج ْياَل ىِن‬ _  ّ ‫ َو ْالغ َْو ُث النُّ ْو َراىِن‬ _  ّ ‫ َوا ْل َه ْيلَك ُ ا َّلص َمدَ اىِن‬ _  ّ ‫ْالرُب ْ َهاىِن‬
  _ ‫ َج ْنىِك ْ د َْو َس ْت‬  ‫ ُم ْوىٰس‬ ‫ ِا ْب ُن َأىِب ْ َصا ِل ِح‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ
Maka kami katakan : Bahwa Kanjeng Syaikh adalah menjadi Syaikhuts tsaqolain, yaitu Syaikhnya jin dan manusia yang sempurna,
juga wali yang mempunyai kewaspadaan yang sempurna wusul kepada Allah dan mempunyai kedudukan luhur lagi mulya serta
mempunyai martabat yang tetap dan derajat yang sempurna dan perilaku yang luhur serta kesempurnaan yang tinggi, juga
menjadi wali Quthub yang ahli ma'rifat kepada Allah, dan menjadi pemimpin pertolongan penerangan hati, yaitu Abu Muhammad
Abdul Qodir  Al-Jilani, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), putra Syaikh Abi Sholih Musa Janki
Dausat.

ِ ‫ا ْب ِن َع ْب ِد‬  ‫ ُم ْوىٰس‬ ‫ ْب ِن‬ ‫د َ۫او َد‬ ‫ا َّلز ِاه ِد ا ْب ِن ُم َح َّم ِد ا ْب ِن‬  ‫حَي ْ ىٰي‬ ‫هللا ْب ِن‬
‫هللا‬ ِ ‫ ِا ْب ِن َع ْب ِد‬ _ ‫ َج ْناَك د َْو َس ْت‬: ‫َو ِق ْي َل‬
ِ ‫ـلِس ْب‬6ِّ ‫هللا ا ْل َم ْح ِض ا ْب ِن ا ْل َح َس ِن ا ْل ُمثَىَّن ا ْب ِن ا ْل َح َس ِن ا‬
ْ ‫ـ ْب ِن َأىِب‬6ِّ ‫ط ا ْب ِن َعِيِل‬ ِ ‫ ا ْل ُج ْو ِن ا ْب ِن َع ْب ِد‬  ‫ ُم ْوىٰس‬ ‫ا ْب ِن‬
_ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّلَ ا َّلر ُس ْو ِل‬ ُ ‫ـِي ِِّداَن ُم َح َّم ٍد َص َّىل‬6‫ ِبنْ ِت َس‬ _ ‫ َوا ْب ِن فَ ِاط َم َة ا َّلزهْرآ ِء ْال َب ُت ْو ِل‬ _ ‫َطا ِل ٍب‬
10
Disebut juga : Janka Dausat putranya Syaikh Abdillah bin Yahya Az-Zahid bin Musa Al-Juni bin Abdillah Al-Mahdli bin Al-Hasan
Al-Mutsanna bin Al-Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Tholib. Dan putranya Syarifah Fatimah Az-Zahro' Putri dari junjungan kita
Muhammad saw yang menjadi Rasul.

‫ َو ِم ْن فَلَ ِق ا َّلص َبا ِح مَع ُ ْودًا‬  ‫ن ُْو ًرا‬ _‫الضُّ ٰحى‬ ‫ن َ َس ٌب َأَك َّن َعلَ ْي ِه ِم ْن مَش ْ ِس‬
‫ ُم ِن َح ْت َمآل ِئ َك ُة ا َّلسمآ ِء جُس ُ ْودًا‬  _ ‫ىِف ْ َو ْج ِه آ َد َم لُ ْم َع ٌة‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ن َ َس ٌب‬
‫ َم ْن َذا َي ُر ْو ُم ُج ُح ْودًا‬ ‫ َم ْد ِح ۪ه‬  ْ ‫ىِف‬ _ ‫ ُح َّج ًة‬  ‫هللا َأ ْوىٰف‬
ِ ‫ن َ َس ٌب ِك َت ُاب‬
Nasab atau silsilah keturunan Sayikh Abdul Qodir Itu bagaikan matahari di waktu duha@ bagaikan siang untuk munculnya
cahaya waktu subuh. @ Silsilah keturunan Syaikh ini sudah melekat diwajah Nabi Adam as @  karena itu malaikat langit
diperintah sujid kepada Adam as @ Juga nasab ini sudah disanjung dalam kitabnya Allah@ karenanya siapa yang sengaja
ingkar silsilahnya akan terkalahkan dalilnya @

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان َعلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia
kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

11
MANAQIB BAB 2

ِ ‫ َو َس ْب ِعنْي َ َوَأ ْربَع‬ ‫ىِف ْ َس َن ِة ِإ ْح ٰدى‬ _ ‫ـ ِِّر َق ٌة ِم ْن َورآ ِء َطرَب ِ ْس َت َان‬6‫ َويِه َ ِباَل ٌد ُم َت َف‬ _ ‫هللا َع ْن ُه جِب ِ ْياَل َن‬ ُ َ ‫ُودِل َ َريِض‬
‫ َولَ َّما َت َرع َْر َع‬ _ ‫ب ِ۪ه‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬
ِ ‫ ِع َنايَ ًة ِم َن‬ _ ‫يَ ْم َت ِن َع ِم َن ا َّلرضَ ا َع ِة ىِف ْ هَن َ ِار َر َمضَ َان‬ ‫ ُط ُف ْو ِل َّي ِت ۪ه‬  ْ ‫ َواَك َن ىِف‬ _ ‫ِمائَ ٍة‬
_ ِ ‫ ْال َفضآ ِئ ِل فَاَك َن َأرْس َ َع ِم ْن خ َْط ِو ا َّلظ ِلمْي‬  ‫ ىٰل‬ ‫يَدَ ۫ه‬  َّ‫ َو َمد‬ _ ٍ ‫ َطلَ ِب ْال ُع ُل ْو ِم َو َق َصدَ لُك َّ ِم ْفضَ الٍ َع ِلمْي‬  ‫ ىٰل‬ ‫َوسآ َر‬
‫ِإ‬
          Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, mudah-mudahan Allah meridhoinya, dilahirkan di dusun Jilan, kota terpencil di ‫ِإ‬
luar kota Tobaristan, pada tanggal 1 Ramadhan 471 H. Pada waktu beliau masih bayi, disiang hari bulan Ramadhan, beliau
tidak mau menetek (menyusu), karena inayah dari Allah kepada beliau. Dan ketika usianya mendekati baligh, Kanjeng Syaikh
gemar mempelajari ilmu pengetahuan,  mengunjungi para ulama yang mulia lagi berpengetahuan tinggi, dengan amalan-amalan
sholihnya mencapai derajat yang utama, maka kemajuannya dalam bidang ilmu dan amal-amal utamanya sangat maju bahkan
ibarat lebih dari burung merak.

ِ ‫ َوَأىِب ا ْل ُح َسنْي‬ _ ‫ َوَأىِب ا ْلخ ََّط ِاب ا ْللَك ْ َو َذاىِن ّ َم ْح ُف ْو ِظ ْب ِن َأمْح َدَ ا ْل َج ِل ْي ِل‬ _ ‫ـ ا ْب ِن َع ِق ْي ٍل‬6ِّ ‫َوتَ َف َّق َه ِبَأىِب ْا َلوف َا َعِيِل‬
ْ ‫َأىِب‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫ َو َق َرَأ اَأْلد ََب‬ _  ‫ َوغَرْي ِ مِه ْ ِم َّم ْن ُت َن ُّص دَل َ يْ ِه َعرآ ِئ ُس ْال ُع ُل ْو ِم َوجُت َىّٰل‬ _ ‫يَ ْع ٰىل‬  ْ ‫ُم َح َّم ِد ا ْب ِن ْال َقاىِض ْ َأىِب‬
‫ َوَأخ ََذ ِعمْل َ ا َّلط ِريْ َق ِة َع ِن ْال َع ِار ِف اِب ِهلل ا َّلش ْي ِخ‬  _ ‫ َوا ْق َتبَ َس ِم ْن ُه َأ َّي ا ْق ِت َب ٍاس‬ _ ‫ـِترْب ِ ْي ِز ْى‬6ِّ ‫ـ ال‬6ِّ ‫ ا ْب ِن عَِيِل‬  ‫حَي ْ ىٰي‬  ‫َز َك ِراَّي‬
_ ‫َأىِب ا ْل َخرْي ِ مَح َّ ِاد ْب ِن ُم ْسمِل ِ ادلَّ اَّب ِس‬
Kanjeng Sayikh ra. belajar ilmu fiqih kepada Syaikh Abil Wafa Ali bin Aqil dan kepada Syaikh Abil Khotob Al-Kalwadzani
Mahfudh bin Ahmad Al-Jalil, dan Kepada Syaikh Abil Husaini Muhammad bin Al-Qodli abi Ya'la, Juga kepada para ulama yang
nampak ilmunya luhur serta derajatnya yang mulya. Dibidang adab Kanjeng Syaikh belajar kepada Syaikh Abi Zakariya yahya bin
Ali Ath-Tibrizi. Disitulah Kanjeng Syaikh mengunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk mengali berbagai hal yang bermanfa'at
dan berguna. Kemudian Kanjeng Syaikh berbai'at belajar ilmu thoriqoh kepada seorang Guru yang Mursid arif billah, yaitu Syaikh
Abil Khoiri Hammad bin Muslim Ad-Dabbas.

‫ َولَ ْم َي َز ْل‬ _ ‫ َوتََأد ََّب ِبآدَا ِب ِه ْا َلو ِف َّي ِة‬ _ ‫َولَ ِب َس ِم ْن يَ ِد ْال َقاىِض ْ َأىِب ْ َس ِع ْي ِد ا ْل ُم َب َار ِك ا ْل ِخ ْر َق َة الرَّش ِ يْ َف َة ا ُّلص ْو ِف َّي َة‬
‫ـِم ًرا َع ْن َسا ِع ِد‬6ِّ َ‫ـِِّد ُمش‬6 ‫ اِب ْل ِج‬ ‫نَ ْف َس ۫ه‬ ‫آ ِخ ًذا‬ _ ‫ َع ِار ًجا ىِف َم َع ِار ِج ْالمَك َااَل ِت هِب ِ َّم ِت ِه ْاَأل ِب َّي ِة‬ _ ‫َم ْل ُح ْو ًظا اِب ْل ِع َنايَ ِة ا َّلراَّب ِن َّي ِة‬
‫ َم َك َث مَخ ْ ًسا َو ِعرْش ِ ْي َن َس َن ًة سآ ِئ ًرا ىِف حَص ْ رآ ِء‬ ‫َأن َّ۫ه‬  ‫ َحىّٰت‬ _ ‫ْا ْجهِت َ ِاد اَن ب ًِذا ِل َمْألُ ْو ِف ْا ْس َع ِاف َو ْا ْس َع ِاد‬
‫ىِف ْ بِدَايَ ِة‬  ‫ َو َقاىٰس‬ _ ‫ َويَرْص ِ ُف ْون َ۫ه‬  ‫ ْم ِر ۪ه‬ ‫ َع ْن َأ‬ ‫فَ َي ْع ِدلُ ْون َ۫ه‬ _ ‫يَ ْع ِر ُف ْون َ۫ه‬  ‫اَل ِإليَ ْع ِر ُف النَّ َِإلاس َواَل‬ _ ‫ َوخ ََرااَي ِت ۪ه‬ ‫ا ْل ِِإلع َر ِاق‬
_ ‫ َو َق َّف َر ِم ْن ُه ْال ِق َف ُار‬ ‫فَ َما َت َركَ ه َْواًل اَّل َر ِك َب ۫ه‬ _ ‫َأ ْم ِر ِه ْاَألخ َْط ُار‬
Kemudian Kanjeng Syaikh meneruskan bai'at toriqohnya kepada Syaikh Qodli Abi Sa'id Al-Mubarok ‫ ِإ‬hingga mendapat ijin menjadi
Syaikh mursid yang adabiyahnya meniru Syaikh mursyidnya yang sudah sempurnya dan tidak henti-hentinya terpeliharah dari
inayah Allah, sehingga derajat kewaliannya terus naik ketingkat kesempurnaan, karena cita-citanya yang luhur beliau dapat
mengalahkan sifat yang tercela dan nafsu syaithoniyah yang menyesatkan, juga cancut tali wondo beliau meniggalkan apa yang
menjadi kesenangannya dan hal-hal yang mubah (boleh), juga meningalkan keramaian dunia, pergi mengembara ke hutan di
negeri Irak selama dua puluh lima tahun sehingga tidak mengenal orang dan tidak dikenal orang, bahkan banyak orang yang
mencemooh dan tidak mau memperdulikan, karena keluarga yang menjadi tanggung jawabnya seakan-akan diabaikan. Pada
permulaan beliau melakukan pengembaraan memang dirasakan banyak menghadapi tantangan serta kehawatiran-
kehawatiran, tetapi semua hambatan itu dapat dihadapi dengan tabah dan tetap melanjutkan pengembaraan kehutan
belantara.

12
ْ ‫نَ ْعاًل يَ ْميِش‬ ‫ ِل َعدَ ِم ِو ْجدَ ا ِن ۪ه‬ _ ‫خ َُريْ َق ٌة يَ ْمىِش ْ َحا ِف ًيا ىِف ا َّلش ْو ِك َو ْا َلو ِع ْر‬ ‫ َرْأ ِس ۪ه‬ ‫ ُج َّب َة ُص ْو ٍف َوعَ ٰىل‬ ‫ ِل َب ُاس ۫ه‬ ‫َواَك َن‬
‫ َواَل يَ َنا ُم َغا ِل ًبا‬ _ ‫ َو َو َر َق ا ْل َح ِش ْي ِش ِم ْن َش ِاطىِئ الهَّن ْ ِر‬ _ ‫ َويَ ْق َت ُات ثَ َم َر ْاَألجْش َِار َو ُق َما َم َة ْال َب ْقاِل لرُّت ْ ٰمى‬ _ ‫ِفهْي َا‬
_ ‫َواَل يَرْش َ ُب ا ْل َم َاء‬
pakaian yang dipakai jubah dari bulu, kepalanya ditutup sobekan kain, berjalan tanpa sandal, melalui tempat-tempat berduri di
tanah-tanah terjal, yang demikian itu karena beliau tidak menemukan sandal, makanan nya buah buahan yang masih dipohon,
sayur yang sudah dibuang, daun-daun rerumputan yang berada di tepi-tepi sungai, bahkan lebih banyak tidur dan tidak minum.

‫فََأخ ََذ ِب َب ْع ِضهَا ُخزْب ً ا مَس ِ ْيدًا‬ _ ‫ ن ْ َس ٌان فََأع َْطا ُه رُص َّ َة د ََرامِه َ ْك َرا ًما‬ ‫فَلَ ِق َي ۫ه‬ _ ‫َوبَ ِق َي ُمدَّ ًة لَ ْم يَْألُك ْ ِفهْي َا َط َعا ًما‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ ن َّ َما ُج ِعلَ ِت ا َّلشه ََو ُات ِلضُ َعفآ ِء ِع َب ِاد ْي ِليَ ْس َت ِع ْي ُن ْوا هِب َا‬ _ ‫ َو َجلَ َس ِل َيْألُك َ َو ًذا ِب ُر ْق َع ٍة َم ْك ُت ْو ٍب ِفهْي َا‬ _ ‫َو َخ ِب ْي ًصا‬
‫ِإ‬
‫ َوَأخ ََذ ا ْل ِم ْن ِديْ َل َوتَ َركَ َما اَك َن‬ _  َ ‫فَرَت َ كَ اَأْللْك‬ _ ‫ َوَأ َّما ْاَأل ْق ِوي ِإآ ُء فَ َما لَه ُُم ا َّلشه ََو ُات‬ _ ‫َعىَل ا َّلطاعَ ِات‬
_ ‫ َو َع َر َف‬ ‫ب ِ۪ه‬  ‫ َم ْح ُف ْو ٌظ َو ُم ْع َتىًن‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َوفَه َِم‬ _ ‫ َوت ََو َّج َه ىِف ْال ِق ْبةَل ِ َو َصىَّل َر ْك َع َتنْي ِ َوانْرَص َ َف‬ _ ‫ِف ْي ِه‬
Pernah berhari-hari tidak makan apapun, tiba-tiba dijumpai seseorang yang kemudian memberinya sebuah kantong yang berisi
penuh dengan uang dirham sebagai penghargaan kepada beliau. Kemudian diambilnya sebagian untuk membeli tepung, jenang
dari kurma dan samin dan duduklah Kanjeng Syaikh untuk menikmati makanan tersebut. Dengan tiba-tiba ada sebuah kertas yang
jatuh, tulisanya berbunyi : Syahwat itu dijadikan untuk hamba-hamba-Ku yang lemah, sebagai perantara untuk melaksanakan
ta'at kepada Allah, sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang kuat, tentu tidak mempunyai kesenangan syahwat apapun, seketika
itu beliau meninggalkan makan, mengambil saputangan untuk membungkus nya dan ditinggalkannya lalu menghadap kiblat
shalat dua rakaat, dan kemudian meninggalkan tempat itu. atas kejadian ini beliau sadar, bahwa dirinya dijaga oleh Allah dan
selalu dalam pertolongan-Nya.

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان َعلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia
kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

MANAQIB BAB 3

ُ‫ َولَ ْم َي ُك ِن ا َّلش ْيخ‬ _ ‫ ْال ِع َر َاق‬  ۪ ‫ـِينَا َو َعلَ ْي ِه َأ ْفضَ ُل ا َّلصاَل ِة َوا َّلساَل ِم َأ َّو َل ُدخ ُْوهِل‬6ِّ ‫نَ ِب‬ ‫ َع ٰىل‬  ُ ‫َو َرافَ َق ُه ا ْل َخرِض‬
َ‫! فَ َق َعد‬ ‫هٰ ُه َنا‬ ‫ ُأ ْق ُع ْد‬: ُ ‫ا ْل َخرِض‬  ۫ ‫هَل‬ ‫فَ َق َال‬ _ ‫ َوا ْل ُم َخالَ َف ُة َسبَ ُب ْال ِف َر ِاق‬ ‫خُي َا ِل َف ۫ه‬  ‫ َورَش َّ َط َعلَ ْي ِه ا ْل َخرِض ُ َأ ْن اَل‬ _ ‫يَ ْع ِر ُف ۫ه‬
‫ اَل تَرْب َ ْح َع ْن‬:  ۫ ‫هَل‬ ‫ َويَ ُق ْو ُل‬ _ ‫ـ َس َن ٍة َم َّر ًة‬6ِّ ‫يَْأ ِت ْي ِه ىِف ْ ِلُك‬ _  َ ‫ىِف ا ْل َماَك ِن اذَّل ِ ْى َأ َش َار اِب ْل ُق ُع ْو ِد ِف ْي ِه ثَاَل َث ِس ِننْي‬
_ ‫آ ِت َي َك‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫َماَك ِن َك‬
          Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani ra pertama masuk kota Irak ditemani Nabi Khidir atasnya sutama-utama shalawat
dan salam. Dan beliau belum mengenalnya yang kemudian Nabi Khidir memberikan persyaratan-persyaratan yang tidak boleh
sekali-kali menyimpang, karena penyimpangan akan menjadi sebab perpisahan keduanya. maka Nabi Khidir berpesan kepada
Syaikh : Duduklah ditempat ini. Maka duduklah Kanjeng Syaikh di tempat yang disyaratkan sampai tiga tahun yang setiap tahun
sekali Nabi Khidir datang ke situ. Dan kemudian berpesan lagi : Jangan sekali-kali meningalkan tempat ini, sampai aku datang
lagi.

13
‫مُث َّ اَن َم‬ _ ‫ِط َوا ْغتَ َس َل‬
ِّ‫ـ‬6 ‫ا َّلش‬  ‫ ىَل‬ ‫فَ ْاح َتمَل َ َو َذه ََب‬ _ ‫ ِم َن ا ْل َمدآ ِئ ِن ىِف ْ لَ ْيةَل ٍ اَب ِر َد ٍة‬ ‫ ِكرْس ٰ ى‬ ‫َواَن َم َم َّر ًة ىِف ْ يْ َو ِان‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ِ ‫ ِج‬ ‫ َع ٰىل‬  َ‫مُث َّ َص ِعد‬ _ ‫ىِف ْ ِتكْل َ الَّل ِيةَل ِ َأ ْربَ ِعنْي َ َم َّر ًة‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َو َو َق َع‬ _ ‫ِط َوا ْغتَ َس َل‬
‫دَار‬ ِّ‫ـ‬6 ‫ا َّلش‬  ‫ ىَل‬ ‫فَ ْاح َتمَل َ َو َذه ََب‬
َ ‫ َواَك َن لُك َّ َما َأ ْح‬ _ ‫ْا يْ َو ِان خ َْوفًا ِم ِإ َن النَّ ْو ِم ُم َحافَ َظ ًة عَىَل ا َّلطه ََار ِة‬
‫دَث ت ََوضَّ َأ مُث َّ َصىَّل‬
ٍ ‫ َح‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫ َواَل جَي ْ ِل ُس‬ _  ِ ‫َرِإل ْك َع َتنْي‬
_ٌّ‫دَث َقط‬
Pernah pada waktu riyadloh Kanjeng Syaikh tertidur di emperan istana raja Madani dimalamnya yang sangat dingin, tiba-tiba
mimpi mengeluar kan mani, seketika itu bangunlah beliau lalu pergi ke sungai untuk mandi. Kemudian tidur lagi dam mimpi yang
sama, bangunlah beliau dan pergi ke sungai mandi lagi, kejadian itu sampai empat puluh kali dalam semalam itu juga. Kemudian
Kanjeng Syaikh naik di atas pagar tembok emperan agar tidak tertidur lagi demi menjaga kelanggengan suci dari hadats.
Kebiasaan Kanjeng Syaikh bila berhadats terus berwudhu lalu shalat sunnah dua rakaat sehingga senantiasa suci dan tidak
pernah menanggung hadats.

‫َأن َْو ُار‬  ۫ ‫هَل‬ ‫دَت‬


ْ َ‫ َوب‬ _ ‫وص ِال‬ َ ‫ َوآ َن َأ َو َان ْا ِل‬ _ ‫هللا ا ْل َح ِال‬ ِ ‫ ِم َن‬ ‫ َط َر َق ۫ه‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫َولَ ْم َي َز ِل ْا ْجهِت َا ُد َدْأبَ ۫ه‬
‫مُح ِ َل‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫ َويَ َت َظاه َُر اِب ل َّتخ َُار ِس َوا ْل ُج ُن ْو ِن‬ _ ‫اِل يَ ِع ْى غَرْي َ َما ه َُو ِف ْي ِه‬ _ ‫ ْا َلو ِج ْي ِه‬ ‫ َوهْج ِ ۪ه‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫فَخ ََر َج‬ ‫_ِإل‬ ‫ا ْل َج َم ِال‬
‫ ِع ْل ًما َومَع َاًل َو ُزهْدًا َو َم ْع ِرفَ ًة َو ِراَي َس ًة‬ ‫ ُعرْص ِ ۪ه‬ ‫ َوفَ َاق َأه َْل‬ _ ‫َأ ِن ْاشهَت َر َأ ْم ُر ۫ه‬  ‫ ىَل‬ ‫ىَل ا ْل َم َار ْس َت ِان َم َّر ٍات‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
_ ‫ َم ِسرْي َ ا َّلش ْم ِس‬ ‫ ِذ ْك ُر ۫ه‬ ‫ َو َس َار‬ ‫ ِص ْي ُت ۫ه‬ ‫ َو َط َار‬ _  ‫َو َق ُب ْواًل‬
Tiada henti-hentinya Kanjeng Syaikh kesungguhannya dalam menjaga wudhu, bahkan hal yang demikian itu menjadi kebiasaan
sampai ketingkat  wusul kepada Allah swt nampak jelas pancaran nur kewaliannya, sehingga nampak pula diwajahnya
cemerlang sifat keluhuran, menghindari segala apa yang harus dihindari, bahkan pernah berpura pura bisu, gila, sampai berkali-
kali dibawa ke kota Marostan untuk diobatkan yang demikian itu malah membuat tersohor kewaliannya melebihi ulama pada
zamannya. Dibidang keilmuannya dan amalannya, zuhud dan ma'rifatnya, ketokohan dan fatwa-fatwanya dapat diterima siapa saja
yang mendengarkan sehingga nama baiknya tersebar dimanca negara bagaikan peredaran surya.

‫ َومَج َ َع لُك ُّ َوا ِح ٍد ِمهْن ُ ْم ِعدَّ َة َمسآ ِئ َل َوجآئُ ْوا لَ ْي ِه‬ _ ‫ ِمائَ ُة فَ ِق ْي ٍه ِم ْن ُعلَمآ ِء بَغْدَا َد‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ ْاج َت َم َع‬ ‫َأن َّ ُه‬  َ ‫َو ُحيِك‬
‫ِإ‬
‫ ُصدُ ْو ِر ِمائَ َة‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫فَ َم َّر ْت‬ _ ‫اَب ِر َق ٌة ِم ْن ن ُْو ٍر‬ ‫ َص ْد ِر ۪ه‬ ‫فَلَ َّما ْاس َت َق ُّر ْوا َأ ْط َر َق ا َّلش ْيخُ فَ َظه ََر ْت ِم ْن‬ _ ‫ِل َي ْم َت ِح ُن ْو ُه‬
َّ ‫مُث‬ _ ‫ ُر َؤ۫سه ُْم‬ ‫ َوهُب ِ ُت ْوا َواضْ َط َربُ ْوا َو َص ُاح ْوا َص ْي َح ًة َوا ِحدَ ًة َو َم َّز ُق ْوا ِث َياهَب ُ ْم َو َكشَ ُف ْوا‬ _ ‫فَ ِق ْي ٍه فَ َم َح ْت َماىِف ْ ُق ُل ْوهِب ِ ْم‬
_ ‫ا ْل َو ْق ِت‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َوخَضَ ُع ْوا‬  ۪ ‫ ِبفَضْ هِل‬ ‫فَا ْعرَت َ ُف ْوا‬ _ ‫ـ َوَأ َج َاب َع ْن مَج ِ ْيع ِ َمسآ ِئ ِله ِْم‬6ِّ ‫َص ِعدَ ا َّلش ْيخُ عَىَل ْال ُك ْرِيِس‬
          Diceritakan : Pernah pada suatu ketika seratus ulama ahli fiqih Baghdad berkumpul masing masing membawa masalah,
kemudian dikumpulkan, dan menghadap Kanjeng Syaikh perlu menguji kemampuan nya, setelah ulama itu duduk dalam
majlis, Kanjeng Syaikh pun menunduk kan kepala, tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus ke dada para
ulama itu, maka hilanglah apa yang ada pada hati mereka, sampai pada masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan
hilang begitu saja, para ulama tadi menjadi kebingungan, gemetar dan seakan-akan tidak berdaya juga kesadarannya,
menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya. Kemudian Kanjeng Syaikh naik ke kursinya seraya memberikan
jawaban yang sudah tersimpan dari masing-masing ulama tersebut, setelah lengkap memberikan jawaban masalah-
masalah itu semua, para ulama tadi baru mengakui akan kelebihan Kanjeng Syaikh, lalu mereka tunduk.

14
‫ َال َّت ْف ِسرْي َ َوا ْل َح ِديْ َث َوا ْل ِخاَل َف َو ْاُأل ُص ْو َل َوالنَّ ْح َو‬ _ ‫هللا َع ْن ُه يَ ْق َرُأ ىِف ْ ثَاَل ثَ َة َعرَش َ ِع ْل ًما‬
ُ َ ‫َواَك َن َريِض‬
_  َ ‫ ٰذكِل‬  َ ‫ َوغَرْي‬  ‫َو ْال ِق َر َاء َة‬
          Adalah Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, tiap-tiap hari mengajarkan tiga belas
macam ilmu yaitu : Tafsir Al-Qur'an, Hadits, ilmu Khilaf, ilmu Ushul yakni Ushulul Kalam/ Ushulul Fiqih, ilmu Nahwu, ilmu
Qiro'a/Fajwid, ilmu qiro'a/Tajwid, ilmu Huruf, ilmu Arudl/Qowaafi, ilmu Ma'aani, ilmu Badi', ilmu Bayan, ilmu Manthig, dan ilmu
Tashowuf/Thoriqoh.

ُ َ ‫ َو ْا َما ِم َأمْح َدَ ا ْب ِن َح ْن َب ٍل َريِض‬ _ ‫ َم ْذه َِب ْا َما ِم ا َّلشا ِف ِع ّى‬ ‫ َع ٰىل‬  ْ ‫َواَك َن يُ ْفىِت‬
_ ‫هللا َعهْن ُ َما‬
‫ِإل‬
          Beliau memberi fatwa mengikuti madzhab Imam Syafi'i dan imam Hambali, semoga Allah meridloi keduanya.  ‫ِإل‬

‫ َو ُر ِف َع لَ ْي ِه َم َّر ًة ُس َؤا ٌل جَع َ َز‬ _ ‫ ُس ْب َح َان َم ْن َأع َْطا ُه‬: ‫ َويَ ُق ْولُ ْو َن‬ _ ‫َواَك َن ُعلَمآ ُء ْال ِع َر ِاق يَ َت َع َّج ُب ْو َن ِم ْن فَ ْت َوا ُه‬
‫ِإ‬
َ َ‫اَل بُدَّ َأ ْن يَ ْع ُبد‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َر ُج ٌل َحلَ َف ِاب َّلطاَل ِق الثَّاَل ِث‬ ‫ ُص ْو َرت ُ۫ه‬ _ ‫ْال ُعلَمآ ُء َع ْن َج َواب ِ۪ه‬
‫ ِع َبا َد ًة يَ ْن َف ِر ُد هِب َا‬ _  ‫هللا تَ َعاىٰل‬
‫َأ ْن‬ ‫ ِخاَل ُص ۫ه‬ _ ‫هللا َع ْن ُه َعىَل ْال َف ْو ِر‬ ُ َ ‫؟ فَ َق َال َريِض‬ ‫فَ َما ِخاَل ُص ۫ه‬ _ ‫ا ْل َو ْق ِت‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ْ ‫د ُْو َن ا ْل َخآل ِئ ِق َأمْج َ ِعنْي َ ىِف‬
ُ َ ‫ َريِض‬ ‫فَ ِلهّٰل ِ د َُّر ۫ه‬ _ ‫يَ ِم ْي ُن ۫ه‬ ‫ َوتَ ْن َح ُّل‬ _ ‫فَ َي ُط ْو ُف ُأ ْس ُب ْوعًا َوا ِحدَ ًة‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ ُوخُي َيِّل َ ا ْل َم َط َاف‬ _ ‫يَْأيِت َ َم َّك َة ا ْل ُم َك َّر َم َة‬
‫هللا‬
‫َع ْن ُه‬
          Ulama Iraq kagum atas fatwa beliau, sehingga terlontar ucapan dari mereka Maha Suci Allah yang memberikan
kepadanya ilmu yang begitu luas. Pernah Kanjeng Syaikh diberi suatu masalah karena semua ulama Baghdad tidak mampu
menjawabnya, masalah itu adalah : Ada seseorang yang bersumpah kalau istrinya jadi ditalaq tiga, maka orang tadi harus
melakukan ibadah kepada Allah ta'ala, yang ibadahnya tidak sedang dikerjakan orang lain pada waktu itu. Bagaimana orang itu
bisa selamat dari sumpahnya dan ibadah apa yang harus ia kerjakan? Maka Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan
keridlohan kepada beliau, menjawab seketika : Agar orang tadi selamat dari sumpahnya, maka ia harus pergi ke Mekkah Al-
Mukarromah, menunggu sepinya orang melakukan thawaf, bila sudah sepi lalu mengerjakan thowaf tujuh kali. Maka kepada Allah
lah Kanjeng Syekh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, mengembalikan segala urusan. Dengan demikaian
berarti telah lepas dari sumpahnya dan tidak punya tanggungan apa-apa.

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان عَلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia
kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

Manaqib bab 4

6‫ ُك ْرِيِس ِّـ‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫ َو َذا تَلَك َّ َم َجلَ َس‬ _ ‫ َويَ َت َط ْيلَ ُس َو َي ْر َك ُب ْال َب ْغةَل َ َو ُت ْرفَ ُع ْالغ َِاش َي ُة‬ _ ‫َواَك َن يَ ْلبَ ُس ِل َب َاس ا ْل ُعلَمآ ِء‬
‫مُث َّ َي ْر ِج ُع ىَل‬ _ ‫ِإ ْاَأل ْشه َِاد‬ ‫ ُر ِؤ۫س‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫ َو ُرب َّ َما خ ََطا ىِف ا ْلهَوآ ِء‬ _ ‫رُس ْ َع ٌة َوهَج ْ ٌر‬ ‫ َواَك َن ىِف ْ اَلَك ِم ۪ه‬ _  ٍ‫َعال‬
‫ِإ‬
_ ‫ َم ْع ُم ْو ًرا اِب َّلطا َع ِات‬ ‫لُك ُّ ۫ه‬  ‫ َو ْق ُت ۫ه‬ ‫ َواَك َن‬ _  ‫ـ‬6ِّ ‫ْال ُك ْرِيِس‬
15
          Adalah Kanjeng Syaikh berpakaian, pakaian ulama Jubah besar yaitu pakaian yang menutupi muka dan kepala, dan
kendaraannya bighol/keledai. Untuk menghormati tamu beliau membuka kerudungnya dan waktu mengajar beliau duduk di kursi
yang tinggi agar bisa dilihat dan didengar, ucapanya terang dan lantang. Kadang-kadang Kanjeng Syaikh bagaikan berjalan
diangkasa, kemudian kembali lagi ke kursinya, hal itu disaksikan orang-orang yang hadir, waktunya hanya diperuntuk kan ta'at
kepada Allah semata

ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ خَدَ ْم ُت ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬: ‫هللا ُم َح َّمدُ ْب ُن َع ْب ِد ْال َفتَّا ِح ا ْله ََر ِو ّى‬
‫هللا‬ ِ ‫َق َال خ َِاد ُم ُه ا َّلش ْيخُ َأبُ ْو َع ْب ِد‬
َ ‫ َواَك َن َذا َأ ْح‬ _ ‫ا ْل ُمدَّ َة لُك َّهَا‬ ‫هٰ ِذ ِه‬ ‫ َواَك َن يُ َصىِّل ا ُّلص ْب َح ب ُِوضُ ْو ِء ا ْل ِعشآ ِء‬ _ ‫ ُمدَّ َة َأ ْربَ ِعنْي َ َس َن ًة‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫َع ْن ُه‬
‫دَث‬
‫ِإ‬
‫فَاَل يُ ْم ِك ُن َأ َحدًا َأ ْن‬ ‫ َواَك َن َذا َصىَّل ا ْل ِعشآ َء َدخ ََل َخ ْل َوت َ۫ه‬ _  ِ ‫ َو َصىَّل َر ْك َع َتنْي‬ ‫ ُوضُ ْو َء ۫ه‬ ‫ َو ْق ِت ۪ه‬  ْ ‫َجدَّ َد ىِف‬
‫ِإ‬
ُ‫ َولَ َق ْد َأاَت ُه ا ْل َخ ِل ْي َف ُة ِم َر ًارا اِب لَّل ْي ِل يَ ْق ِصد‬ _ ‫ َواَل خَي ْ ُر ُج ِمهْن َا اَّل ِع ْندَ ُط ُل ْو ِع ْال َف ْج ِر‬ _ ‫ َواَل يَ ْف َت َحهَا‬ ‫ َم َع ۫ه‬ ‫يَ ْد ُخلَهَا‬
‫ِإ‬
_  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫فَاَل يَ ْق ِد ُر‬ ‫ ِب ۪ه‬  ‫ْا ْج ِت َما َع‬
          Pembantu dekatnya yakni Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdil Fatah Al-Harowi Mengatakan : Saya menjadi ‫ِإل‬
pelayannya Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah) selama empat puluh tahun,
adalah beliau selama itu bila shalat subuh masih menggunakan wudhunya shalat isya'. Kalau berhadats segera memperbaruhi
wudhunya. kemudian mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. Adalah Kanjeng Syaikh setelah shalat isya' masuk kamar pribadi,
tidak seorangpun dapat masuk dan membukanya, tidak akan keluar sebelum terbit fajar. Raja Baghdad sudah berkali-kali
benar-benar ingin bertemu dengan beliau pada malam hari, tidak juga bisa bertemu.

‫َأ ْن‬  ‫ ىٰل‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ َ ‫مُث َّ يَ ْذ ُك ُر‬   ‫يُ َصىِّل ْ َأ َّو َل الَّل ْي ِل ي َِسرْي ً ا‬ ‫فَ َرَأيْ ُت ۫ه‬ ‫ ِع ْندَ ۫ه‬ ً ‫ ب ُِّت لَ ْيةَل‬: ‫ َو َق َال ا ْب ُن َأىِب ا ْل َف ْت ِح‬            
_
‫ِإ‬
‫ط ا َّلر ُّب ا َّلش ِه ْيدُ ا ْل َح ِس ْي ُب ْال َف َّع ُال ا ْل َخاَّل ُق ا ْل َخا ِل ُق ْال َب ِار ُئ‬ ُ ‫ َا ْل ُم ِح ْي‬   ‫مُث َّ يَ ُق ْو ُل‬   ‫يَ ْميِض َ الثُّ ُل ُث ْاَأل َّو ُل ِم َن الَّل ْي ِل‬
_ _

‫ َقدَ َم ْي ِه يَ ْت ُلو‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫مُث َّ يُ َصىِّل ْ َقا ِئ ًما‬   ‫َأ ْن يَ ِغ ْي َب َع ْن بَرَص ِ ْى‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َو َي ْرتَ ِف ُع ىِف ا ْلهَوآ ِء‬   ‫ـِِّو ُر ِت ْس َع ُة َأ ْل َف ٍاظ‬6‫ا ْل ُم َص‬
_ _
‫ِإ‬
‫ ُط ُل ْو ِع‬  ‫ ىٰل‬ ‫مُث َّ جَي ْ ِل ُس ُم َت َوهِّج ًا ُم َرا ِق ًبا‬   ‫ ِجدًّا‬ ‫ َواَك َن يُ ِط ْي ُل جُس ُ ْو َد ۫ه‬    ْ ‫َأ ْن يَ ْذه ََب الثُّ ُل ُث الثَّاىِن‬  ‫ ىٰل‬ ‫ا ْل ُق ْرآ َن‬
_ _
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َأ ْن يَ ِغ ْي َب ِف ْي ِه َع ِن‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َويَغْشَ ا ُه ن ُْو ٌر َياَك ُد خَي ْ َط ُف اِب َْألبْ َص ِار‬   ‫مُث َّ يَْأخ ُُذ ىِف ْا ْبهِت َ ِال َوادلُّعآ ِء َوال َّت َذل ُّ ِل‬   ‫ْال َف ْج ِر‬
_ _
‫ِإ‬
‫َأ ْن خَي ْ ُر َج ِل َصاَل ِة ْال َف ْج ِر‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َوه َُو َي ُر ُّد ا َّلساَل َم‬    ْ ‫ َساَل ٌم َعلَ ْيمُك ْ َساَل ٌم َعلَ ْيمُك‬ ‫ ِع ْندَ ۫ه‬ ‫ َق َال َو ُك ْن ُت َأمْسِإل َ ُع‬   ‫النَّ َظ ِر‬
_ _ _

          Syaikh Abdul Fatah berkata‫ ِإ‬: Pernah saya bermalam semalam di rumah beliau, maka saya tahu beliau shalat sunnah
sebentar pada permulaan malam, kemudian berdzikir kepada Allah sampai melewati sepertiga dari permulaan malam. Kemudian
beliau membaca Asma A'dhom sembilan yaitu : Al-Muhiithu, Arrobbu, Asy-Syahiidu, Al-Hasibu, Al-Fa'aalu, Al-Khollaaqu, Al-
Kholiqu, Al-Bari-u, Al-Mushowwiru, dan naik ke angkasa sampai hilang dari pandanganku. Setelah kembali lagi ke kamarnya,
kemudian shalat berdiri di atas kedua kaki serta membaca Al-Qur'an sampai habis waktu sepertiga malam yang kedua. Adalah
shalat beliau sujudnya sangat panjang, kemudian duduk menghadap kan jiwanya kehadirat Allah, muroqobah kepada-Nya sampai
terbit fajar dengan sopan dan merendah berdo'a kepada Allah sehingga beliau tertutup penuh oleh cahaya terang, dengan
nampak terang jelas, sehingga menyilaukan pandangan mata sampai Kanjeng Syaikh tidak terlihat karena tertutup oleh
Nur/Cahaya. Syaikh Ibnu Abil Fatah juga berkata : Kemudian saya mendengar disampingnya ada yang mengucapkan
salam Assalaamu'alaikum, kemudian Kanjeng Syaikh menjawabnya, keadaan demikian ini terjadi sampai Kanjeng Syaikh
mengerjakan shalat Fajar.

َ ‫هللا ِعمْل‬
ُ ‫ اَّل َأ ْن َأع َْطا ُه‬ _  ‫ َويَ َت َص َدَّر ْر َش ِاد النَّ ِاس‬ ‫يَ َت َص ٰ ّدى‬ ‫ اَل يَنْ َب ِغ ْى ِل َف ِقرْي ٍ َأ ْن‬: ‫هللا َع ْن ُه يَ ُق ْو ُل‬
ُ َ ‫َواَك َن َريِض‬
‫ِإ‬ ‫ِإِل‬ _ ‫ْال ُعلَمآ ِء َو ِس َي َاس َة ا ْل ُم ُل ْو ِك َوحِمْك َ ِة ا ْل ُحمَك آ ِء‬
            Adalah Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, telah berkata : Tidak boleh terjadi
sebagai seorang ahli tasawuf, siap dan bertindak sebagai juru penerang/ guru mursyid, kecuali sudah mendapat anugerah
Allah ilmunya, politiknya pimpinan negara, ilmu hikmahnya para ahli hukum.

16
‫ َأ َح ٌّق َما يَ ُق ْولُ ْو َن َع ْن َك ؟ فَ َق َال‬:  ۫ ‫هَل‬ ‫فَ َق َال‬ _ ‫ ِب َع ْيىِن َرْأ ِس ۪ه‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ َ ‫ي َرى‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َّدعٰى‬ ‫َق َال َو ُر ِف َع لَ ْي ِه ّم َّر ًة خَش ْ ٌص‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
 ‫عَ ٰىل‬ ‫ َوعَاهَدَ ۫ه‬ ‫ َوانْ َتـه ََر ۫ه‬ ‫فَ َز َج َر ۫ه‬ : ‫ َق َال‬ _ ‫نَ َع ْم‬
: ‫َأ ْم ُم ْب ِط ٌل ؟ فَ َق َال‬ ‫ َهٰذا‬ ‫َأ ُم ِح ٌّق‬  ۫ ‫هَل‬  َ ‫مُث َّ ْال َت َف َت ا َّلش ْيخُ ىَل ا ْل َحارِض ِ ْي َن ا ّلسآ ِئ ِلنْي‬ _  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ ِذ ْك ِر‬  ‫ ىٰل‬ ‫َأ ْن اَل يَ ُع ْو َد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ َم ْن َف ٌذ‬ ‫مُث َّ خ ُِر َق ِم ْن بَ ِصرْي َ ِت ۪ه‬ _ ‫ن ُْو َر ا ْل َج َم ِال‬ ‫ َشهِدَ ِب َب ِصرْي َ ِت ۪ه‬ ‫َأن َّ۫ه‬  َ ‫ َو ٰذكِل‬ _ ‫ ُم ْل َتبَ ٌس َعلَ ْي ِه‬  ۪ ‫ه َُو ُم ِح ٌّق ىِف ْ َق ْوهِل‬
‫ َو ن َّ ِما َرآى‬ _ ‫ َرآى َما َشهِدَ ْت ُه بَ ِصرْي َ ت ُ۫ه‬ ‫بَرَص َ ۫ه‬ ‫فَ َظ َّن َأ َّن‬ _ ‫ َو ُشعآهُئ َا ُمتَّ ِص ٌل ِب ُن ْو ِر ُشه ُْو ِد ۪ه‬ ‫بَ ِصرْي َ ت َ۫ه‬ ‫بَرَص ُ ۫ه‬ ‫فَ َرآى‬
_‫ ِإ‬ ‫ا ْلاَلَك ِم َود ُِه ُش ْوا‬  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫فَاضْ َط َر َب ْال ُعلَمآ ُء َوا ُّلص ْو ِف َّي ُة ِم ْن مَس َا ِع‬ _ ‫ط َوه َُو اَل يَ ْد ِر ْى‬ ُّ ‫ َق‬ ‫ن ُْو َر بَ ِصرْي َ ِت ۪ه‬
            Syaikh Ibnu Fatah juga mengatakan : Pada suatu hari ada seorang melapor kepada Kanjeng Syaikh, ia mengaku
pernah melihat Allah ta'ala dengan kedua matanya. Maka beliau bertanya : Benarkah apa kata orang-orang bahwa engkau pernah
melihat Allah dengan kedua matamu? Maka orang tersebut menjawab : Iya benar. Syaikh Ibnu Abil Fatah selanjutnya melarang
mengatakan bahwa mendengar jawaban orang tersebut, Kanjeng Syaikh melarang mengatakan yang demikian seraya
membentaknya dengan berpesan agar berhati-hati jangan sampai ucapanya diulang kembali. Kemudian beliau menoleh
kepada mereka diantara yang hadir sedang menanyakan : Pengakuan seprti itu benar atau salah ? Jawab Kanjeng Syaikh, ia
benar, tapi dalam kebimbangan, sesungguhnya yang melihat nur keindahan Allah itu adalah mata hatinya, yang kemudian
mata hatinya menembus kedua mata kepalanya, maka mata kepalanya lalu bisa melihat mata hatinya, cahaya mata hatinya
menyatu dengan cahaya keindahan Allah, sehingga orang itu ber-prasangka bahwa mata kepalanya melihat apa yang sebenarnya
dilihat mata hatinya. Sesungguhnya yang dapat melihat cahaya keindahan Allah hanyalah mata hati, tetapi ia belum mengerti.
Mendengar jawaban kanjeng syakih tadi, para ulama dan ahli thoriqoh gemetar dan kebingungan.

‫النُّ ْو ِر‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َوبَدَا‬ _  ‫ َم َّر ًة ِم َن ا ْل َم َّر ِات ن ُْو ٌر َع ِظمْي ٌ َأضآ َء ِب ِه ْاُأل ُف ُق‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ ُي ٰرى‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َو ُذ ِك ُر‬: ‫َق َال‬
‫فَ ُق ْل ُت‬ _ ‫َأاَن َرب ُّ َك َو َق ْد َأحَب ْ ُت كَل َ ا ْل ُم َح َّر َم ِات‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬  _ ‫فَنَا َد ْتىِن ْ اَي َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬ _ ‫ُص ْو َر ٌة‬
‫ َوا ُّلص ْو َر ِة‬- ‫النُّ ْو ِر ُظاَل ٌم‬  َ ‫ب ِٰذكِل‬ ‫ فَ َذا‬: ‫ َق َال‬ _  ُ ‫ ْخ َسْأ يآ لَ ِعنْي‬ _  ِ ‫ َأ ُع ْو ُذ اِب ِهلل ِم َن ا َّلش ْي َط ِان ا َّلر ِجمْي‬:
‫ِ ْ َ ِ ِإ‬
ْ ‫ـ َِّك َو ِف ْقه َِك ىِف‬6‫جَن َ ْو َت ِمىِّن ْ ِب ِع ْل ِم َك حِب ُمْك ِ َرِب‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُةِإ‬ ‫هللا َع ْن ُه‬
ُ َ َ _ ‫ اَي َع ْبد القاد ِر‬: َ‫مُث َّ رَص َ خ‬ _ ‫ُدخ ٌَان‬
‫يِض‬‫ر‬    
‫ ِل َرىِّب َ ْالفَضْ ُل‬: ‫فَ ُق ْل ُت‬ _‫ ْا َلوا ِق َع ِة َس ْب ِعنْي َ ِم ْن َأه ِْل ا َّلط ِريْ ِق‬ ‫هٰذ ِه‬ ِ  ‫ َولَ َق ْد َأضْ لَ ْل ُت ِب ِمث ِْل‬ _  َ ‫ْحاَك ِم َمنَ ِازكِل‬
‫ِإ‬
‫فَ َع ِل ْم ُت َأ َّن‬ _ ‫ َأحَب ْ ُت كَل َ ا ْل ُم َح َّر َم ِات‬:  ۪ ‫ ِم ْن َق ْوهِل‬: ‫فَ َق َال‬ _ ‫ َش ْي َط ٌان‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ مِب َ َع َر ْف َت‬: ‫فَ ِق ْي َل ِل َّلش ْي ِخ‬ _  ‫َوا ْل ِمنَّ ُة‬
_ ‫اَل يَْأ ُم ُر اِب ْل َف ْحشآ ِء‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ َ
            Syaikh Ibnu Abdil Fatah berkata : Pada suatau ketika Kanjeng Syaikh melihat seberkas cahaya berkilauan menerangi
ufuk langit, tidak lama menampakkan diri seraya memanggil-manggil : Wahai Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, (Al-Faatihah), aku adalah Tuhanmu, sungguh aku perbolehkan untukmu semua yang diharamkan. Maka Kanjeng
Syaikh menjawab : A'UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIM yang artinya : aku berlindung kepada Allah dari
syaithan yang terkutuk. seketika itu juga cahaya tadi berubah menjadi gelap dan menyerupai awan dengan bersuara keras : Wahai
Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), selamatlah engkau dari ulah sesatku, sebab
ilmumu tentang hukum Tuhanmu dan karena pemahamanmu tentang kedudukanmu sungguh aku sudah menyesatkan seperti
kejadian ini dari tujuh puluh orang ahli thoriqoh. Setelah beliau selamat dari godaan syaithan, kemudian memuji kepada Allah
dengan mengucapkan : Anugerah dan keselamatan hanya karena Tuhanku. Maka ditanyakan kepada Syaikh : Bagaimana Syaikh
bisa tahu sesungguhnya itu adalah syaithan? Kanjeng Syaikh menjawab : Dari ucapanya : Telah aku perbolehkan bagimu apa
yang diharamkan. Karena setahu saya Sungguh Allah ta'ala tidak akan memerintahkan berbuat jahat.

17
‫ـ ِّلِرضْ َو ِان عَلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬
‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia
kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

Manaqib bab 5

‫ َواَك َن‬    ِ ‫ادلَّوةَل‬


_ ْ ‫ِظ ُم ْاَأل ْغ ِنيآ َء َواَل يَ ُق ْو ُم َأِل َح ٍد ِم َن ْاُأل َمرآ ِء َواَل َأ ْراَك ِن‬6‫هللا َع ْن ُه اَل يُ َع ِّـ‬
ُ َ ‫ َواَك َن َريِض‬         
‫ ع َْز ًازا ِل َط ِريْ ِق‬  ۪ ‫مُث َّ خَي ْ ُر ُج عَىَل ا ْل َخ ِل ْي َف ِة بَ ْعدَ ُو ُص ْوهِل‬   ‫ َوه َُو َجا ِل ٌس فَ َي ْدخ ُُل َخ ْل َو ًة‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َي ٰراى ْل َخ ِل ْي َف َة َق ِاصدًا‬ ‫َك ِثرْي ً ا‬
_
‫ِإ‬
‫ َواَل َقب َِل ه َِدي َّ ًة ِم َن ا ْل َخ ِل ْي َف ِة‬   ‫ َو َما َو َق َف ِب َب ِاب َو ِز ْي ٍر َواَل ُسلَ َط ٍان‬   ‫ َو ِل َئاَّل يَ ُق ْو َم ِل ْل َخ ِل ْي َف ِة‬   ‫ْال ُف َقرآ ِء‬
_ _ _

‫ َو َحرَض َ ا ْل َخ ِل ْي َف ُة‬   ‫ َم َع ۫ه‬  ْ ‫فَ َق َال هَل ُ ا َّلش ْيخُ َأ ْر ِس ْل َما بَدَا كَل َ َو ْاحرُض‬   ‫ه َِدي َّ َت ۫ه‬  ۪ ‫ َعدَ ِم َق ُب ْوهِل‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫ َع َت َب ۫ه‬  ‫ َحىّٰت‬   ‫ط‬
_ _ ُّ ّ‫ق‬
_

‫ َك ْي َف‬: ‫فَ َق َال ِل ْل َخ ِل ْي َف ِة‬   ‫ َو ًذا لُك ُّ ُت َّفا َح ٍة َم ْح ُش ٌّو َد ًما َو َق ْي ًحا‬   ‫ َشئْي ٌ ِم َن ال ُّت َّفا ِح‬ ‫ َم َع ۫ه‬ ‫ِع ْندَ ا َّلش ْي ِخ َو‬
_ _

ْ ‫ َواَك َن يَْأىِت‬   ‫يَدَ يْ ِه‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫فَ ْاس َت ْغ َف َر ا ْل َخ ِل ْي َف ُة َواَت َب‬   ‫ َم ْح ُِإش ٌّو ب ِِدمآ ِء النَّ ِاس‬ ‫ َولُك ُّ ۫ه‬ ‫ َهٰذا‬ ‫ َعدَ ِم َألْك ِ َنا ِم ْن‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫تَ ُل ْو ُمنَا‬
_ _

 ‫َأ ْن َم َات‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َوحَص ِ َب ۫ه‬ ‫فَ َي ِق ُف بَنْي َ ا َّلش ْي ِخ آَك َح ِاد النَّ ِاس‬
_

            Adalah Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, tidak mau mengagung-agungkan orang ‫ِإ‬
kaya dan berdiri karena datangannya seorang raja dan tidak juga orang-orang yang mempunyai kedudukan. Dan adalah
seringkali raja bermaksud ziarah kepada Syaikh, padahal beliau sedang duduk-duduk kemudian ditinggalkan masuk ke kamar
pribadinya. Kemudian baru keluar lagi untuk menemui setelah khalifah itu duduk. Hal ini dilakukan kerena memulyakan prilaku
ahli tasawuf yang tidak tertarik dengan kedudukan dan harta serta tidak berdiri haya sekedar kedatangan raja. Lagi beliau tidak
mau berdiri di depan pintu-pintu raja atau mentri dan juga tidak mau menerima hadiah dari raja, sehingga raja itu mencemoohnya
atas tidak diterimanya pemberian itu. Maka Kanjeng Syaikh berkata kepada sang raja : Kalau begitu silahkan bawa sendiri hadiah
itu kesini. Rajapun menerimanya, kemudian membawa sendiri buah apel untuk Kanjeng Syaikh. Tiba-tiba buah apel itu di
dalamnya penuh darah dan nanah. Maka berkatalah Kanjeng Syaikh kepada raja : Kenapa raja selalu mencemooh dan
mencela saya? Padahal saya tidak mau buah apel ini, karena seluruhnya penuh dengan darah manusia. Maka raja itu minta maaf
dan bertaubat di hadapan Kanjeng Syaikh. Selanjutnya raja itu sering ziarah kepada beliau sebagaimana kebanyakan orang
dan menjadi sahabatnya sampai meninggal.
_  ‫ َوجُي َا ِل ُسه ُْم َويَ ْفىِل ْ لَه ُْم ِث َياهَب ُ ْم‬   ‫ـِظ ُم ْال ُف َقرآ َء‬6ِّ ‫يُ َع‬ ‫ ِذ ْك ِر ۪ه‬ ‫ـِِّو‬6‫ َو ُع ُل‬ ‫ ِص ْي ِت ۪ه‬ ‫ َوبُ ْع ِد‬ ‫ َق ْد ِر ۪ه‬  ِ ‫هللا َع ْن ُه َم َع َجاَل ةَل‬
_ ُ َ ‫َواَك َن َريِض‬
            Adalah Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, yang mempunyai derajad tinggi,
namanya harum tersebar kemana-mana, beliau mau menghormati kepada fakir miskin, menemani duduk, membersihkan
sendiri kutu-kutu yang ada di pakaianya.

‫ َو ْال َف ِقرْي ُ ا َّلصا ِب ُر ا َّلشا ِك ُر‬ _ ‫ َو ْال َف ِقرْي ُ ا َّلشا ِك ُر َأ ْفضَ ُل ِمهْن ُ َما‬ _ ‫ـ ا َّلشا ِك ِر‬6ِّ ‫ ْال َف ِقرْي ُ ا َّلصا ِب ُر َأ ْفضَ ُل ِم َن ْال َغِىِن‬: ‫َواَك َن يَ ُق ْو ُل‬
_  ْ ‫ اَّل َم ْن َع َر َف ا ْل ُم ْبىِل‬ ‫ب ِ۪ه‬ ‫ َو َما َأ َح َّب ا ْل َبآل َء َوال َّتذّل ُّ َذ‬ _  ‫ـ‬6ِّ ‫َأ ْفضَ ُل ِم َن ْالِلُك‬
‫ِإ‬
            Beliau penah mengatakan : Seorang fakir yang mau sabar lebih utama dari orang kaya yang bersyukur, dan orang fakir
yang bersyukur, lebih utama dari keduanya dan orang fakir yang mau bersabar dan bersyukur, lebih utama dari semuanya. Tidak
senang dan tidak merasa nikmat menerima balak, kecuali orang yang tahu kepada Dzat yang menurunkan balak, yaitu Allah swt.

18
‫ َوانْ َت ِظ ُروا ْال َف َر َج َواَل‬ _ ‫ َو ْاصرِب ُ ْوا َواَل جَت ْ َز ُع ْوا‬ _ ‫ َوَأ ِط ْي ُع ْوا َواَل تَ ْم ُر ُق ْوا‬ _ ‫ ِاتَّ ِب ُع ْوا َواَل تَ ْب َت ِد ُع ْوا‬: ‫َواَك َن يَ ُق ْو ُل‬
‫ َو َع ْن‬ _ ‫خُوا‬ ْ ‫ َوت ََطه َُّر ْوا اِب ل َّت ْوبَ ِة َع ِن ُّاذلن ُْو ِب َواَل تَ َتلَ َّط‬ _ ‫ َواَل تَ َت َف َّر ُق ْوا‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬
ِ ‫ ِذ ْك ِر‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫ َو ْاج َت ِم ُع ْوا‬ _ ‫تَ ْيَأ ُس ْوا‬
_ ‫اَب ِب َم ْواَل مُك ْ اَل تَرْب َ ُح ْوا‬
            Dan adalah Kanjeng Syaikh juga berkata : Ikutilah sunnah Rasulullah saw dan jangan melakukan bid'ah, berbakti
kepada Allah dan Rasul-Nya jangan sampai keluar dari Islam, bersabarlah dan jangan menggumam, berharaplah untuk
mendapatkan kesejahteraan dan jangan putus asa, berkumpullah dalam majlis dzikir kepada Allah ta'ala, jangan bercerai berai,
bersihkan dirimu dengan bertaubat dari segala dosa dan jangan berlumuran noda dan secara rutin menghadap di pintu Allah
untuk mohon ampunan.

‫فَ َّن النَّ ْعمآ َء َو ِاصةَل ٌ لَ ْي َك اِب ْل ِق ْس َم ِة ْاس َت ْجلَ ْبهَت َا َأ ْم‬ _ ‫ ْال َب ْل ٰوى‬ ‫ اَل خَت ْرَت ْ َج ْل َب النَّ ْعمآ ِء َواَل َد ْف َع‬: ‫َواَك َن يَ ُق ْو ُل‬
‫ِإ‬
‫فَ ْن جآ َءت َْك النَّ ْعمآ ُء فَ ْاش َت ِغ ْل‬ _ ‫ـ يَ ْف َع ُل َما يَشآ ُء‬6ِّ ‫فَ َسمِّل ْ هلِل ِ ىِف ْال ِإِلُك‬ _ ‫ َحاةَّل ً ب َِك َو ْن َك ِرهْهَت َا‬ ‫ َو ْال َب ْل ٰوى‬ _  ‫اَل‬
‫ـ ِّلِرضَ ا‬6 ‫فَا‬  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ ِم ْن‬ ‫ َو ْن ُك ْن ِإ َت َأ ْع ٰىل‬ _ ‫فَ ْاش َت ِغ ْل اِب َّلصرْب ِ َوا ْل ُم َوافَ َق ِة‬ ‫ ْال َب ْل ٰوى‬ ‫ َو ْن جِإآ َءت َْك‬ _ ‫ِِّذل ْك ِر َوا ُّلش ْك ِر‬6‫اِب ـ‬
_‫ِإ‬ ‫ ِل َتخْ َترِب َ ۫ه‬ ‫ َو ن َّ َما َأتَ ْي ُه‬ _ ‫ ِلهُت ْ ِل َك ۫ه‬ ‫ َوا ْعلَ ُم ْوا َأ َِّإن ْال َب ِل َّي َة لَ ْم تَْأ ِت ا ْل ُم ْؤ ِم َن‬ _ ‫َوال َّتذَل ُّ ُذ‬
            Kanjeng Syaikh berkata juga: Jika terkena cobaan,‫ ِإ‬jangan mengingin kan mendapat kenikmatan dan menghindar dari
cobaan, karena suatu kenikmatan pasti datang juga kepadamu sesuai ketentuan Allah, diharapkan maupun tidak. Demikian pula
cobaan, suka atau tidak pasti akan menimpanya, maka dari  itu berserah dirilah segala urusan kepada Allah yang mengatur
sesuai dengan kehendak-Nya. Maka bila kenikmatan datang kepadamu, maka sibukkanlah dirimu dengan mengingat Allah dan
banyak bersyukur, dan bila cobaan yang menimpa maka sibukkan lah dirimu dengan kesabaran dan kesadaran. Bila ingin
mendapat tempat yang tertingi di sisi Allah dan sebagai suatu kenikmatan, maka perlu disadari bahwa cobaan yang menimpa
orang mukmin bukan sebagai malapetaka, tetapi datang untuk menguji iman.

‫ َواَل يُ ْف َت ُح اَّل ِل َم ْن‬   ‫ اَّل ا ْل ُم َطه َُّر ْو َن ِم ْن ِر ْج ِس ا َّلزاَّل ِت‬  ‫ـ ِِّق تَ َعاىٰل‬6 ‫ اَل يَ ْص ُل ُح ِل ُم َجالَ َس ِة ا ْل ّح‬: ‫ َواَك َن يَ ُق ْو ُل‬            
_
‫ِإ‬ ‫ْ ِ َ اَك ْ ِ ىَل ِإ‬
ُ ُ َ ْ ِ َّ َ َ َّ ‫ َول َّما َن ال َغال ُب َع‬   ‫َخاَل َع ِن ادلَّ َع ِاو ْى َواله ََو َسات‬
‫اِب َْأل ْم َر ِاض‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ ‫مُه‬ ‫اَل‬
‫ت‬ ‫ب‬    ‫ُّر‬
‫ه‬_‫ط‬َ ‫ت‬‫ل‬‫ا‬ ‫م‬ َ‫د‬ ‫ع‬ ‫اس‬ ِ ‫ن‬‫ل‬‫ا‬ _
‫ِإ‬
 ‫َأ ْو لَ ْم ي َْش ُع ُر ْوا‬  َ ‫ب ِٰذكِل‬ ‫ َش َع ُر ْوا‬ ‫ َو ُق ْر ِب ۪ه‬ ‫ ِل َي ْص ُل ُح ْوا ِل ُم َجالَ َس ِت ۪ه‬   ‫َك َّف َار ًة َو َطه ُْو ًرا‬
_ _

            Kata Kanjeng Syaikh lagi : Tidak boleh terjadi di dalam majlis untuk menghadap kepada Allah ta'ala, kecuali
membersihkan dirinya dari kotoran dan dosa, dan tidak akan dibuka hatinya untuk makrifat kepada Allah, kecuali hatinya
dikosongkan dari pengakuan mempunyai perilaku baik dan dari perbuatan yang meresahkan. Apabila kebiasaan manusia sudah
berlumuran dosa dan tidak mau membersihkan, maka Allah ta'ala menurunkan berbagai penyakit lahir ataupun bathin kepada
mereka sebagai tebusan dan pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majlis menghadap dan mendekat kepada
Allah, baik mereka sadar maupun tidak.

‫ َك ْياَل حُت ِ ُّب ْو ُه‬ _ ‫ َعىَل ا ْل ِك َت ِاب َوا ُّلسنَّ ِة‬  ۪ ‫بَ ْعدَ ُع ْر ِض َأ ْف َعاهِل‬ ‫ إَاَّي مُك ْ َأ ْن حُت ِ ُّب ْوا َأ َحدًا َأ ْو َت ْك َره ُْو ُه اَّل‬: ‫َواَك َن يَ ُق ْو ُل‬
‫ِإ‬
_ ‫ َوتَ ْبغُضُ ْو َه اِب ْله َٰوى‬ ‫اِب ْله َٰوى‬
            Kata Kanjeng Syaikh lagi : Berhati-hatilah kamu, jangan sampai mencintai seseorang atau membencinya, kecuali sudah
memperhati kan perbuatanya dengan berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Rasul, agar kamu senang atau benci tidak sekedar
menuruti hawa nafsu.

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان َعلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


19
‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng  Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia
kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

Manaqib bab 6

‫ َأ ُّي َشئْي ٍ يَ ْع َم ُل ُّاذلاَب ُب ِع ْن ِد ْى َولَي َْس ِع ْنـ ِـد ْى‬: ‫؟ َف َق َال‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ْ ‫ىِف‬  ۫ ‫هَل‬  َ‫ َف ِق ْيل‬ _  ‫ َصىَّل ُهللا َعلَ ْي ِه َو َس َمَّل‬ ‫ـِِّد ۪ه‬6 ‫ َج‬ ‫ ِم َن‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َو َراثَ ًة‬ ‫ ِث َيا ِب ۪ه‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫َواَك َن َريِض َ ُهللا َع ْنهُ اَل جَي ْ ِل ُس ُّاذلاَب ُب‬
_ ‫خ َر ِة ؟‬ ِ ‫ِم ْن ِدب ِْس ادلُّ نْ َيا َوع ََسلِ اآْل‬
            Adalah Kekaromahan Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, pakaiannya tidak pernah dihinggapi lalat,
karena mewarisi eyangnya yaitu Nabi saw. Orang yang melihatnya sempat menanyakan lantaran apa yang menyebabkan? Maka Kanjeng Syaikh
menjawab : Untuk apa lalat hingap pada diriku, yang pada diriku ada tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dunia dan madunya akhirat,
melainkan hanya semata mata ikhlas karena Allah.

َ ‫ َو َقـ‬ _ ‫ َع ِن ْال ُع ْص ُف ْو ِر‬ ‫ب ِ۪ه‬ ‫ َفغ ََسلَ الث َّْو َب مُث َّ ت ََص َدَّق‬ _ ‫ َفخ ََّر ْال ُع ْص ُف ْو ُر َم ْي ًتا‬ ‫ َف َر َف َع َرْأ َس ۫ه‬ _ ‫ َجلَ َس َم َّر ًة ي َت َوضَّ ُأ َف َق َذ َر َعلَ ْي ِه ع ُْص ُف ْو ٌر‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه‬            
‫ ْن اَك َن‬: ‫ـال‬
‫ِإ‬
_ ‫َع َل ْي َنا مْث ٌ َفه َُو َك َّف َارت ُ۫ه‬
‫ِإ‬
            Dari sebagian kekaromahannya, satu ketika beliau duduk mengambil air wudhu kejatuhan kotoran burung emprit, lalu beliau mengangkat
kepalanya, maka jatuhlah burung itu dan mati. kemudian beliau melepas pakaiannya untuk dicuci lalu disedekahkan sebagai tebusan burung tadi,
dan berkatalah beliau : Bila pada saya ada dosa maka itulah tebusannya.

‫اِب ْل ُم َجاهَدَ ِة َو ُس ُل ْو ِك َط ِر ْيـ ِـق‬ ‫ َفَأ َم َر ۫ه‬ ‫ َك ۫ه‬6‫ َوتُ َس ِّـِل‬ )‫( َا ْل َفاحِت َُة‬  ُ‫ َريِض َ ُهللا َع ْنه‬ _ ‫حُص ْ َب ِة ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬  ‫ ىٰل‬ ‫ـ ِِّو َق ۫ه‬6 َ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه َأ ْيضً ا َأ َّن ْم َرَأ ًة َأتَ ْتهُ ب َِودَل ِ هَا ِلتُش‬            
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ْ ‫ َو َد َخلَ ْت َعىَل ا َّلش ْي ِخ َو َو َجـ‬ _  ٍ ‫ َف َرَأ ْت ـ ُه يَ ْو ًمــا حَن ِ ْياًل َو َرَأ ْت ـ ُه يَْألُك ُ ُخزْب َ َش ـ ِعرْي‬ _ ‫ا َّلس ـلَ ِف‬
‫ َف َو َض ـ َع‬ _ ‫؟‬  َ ‫ ٰذكِل‬  ْ ‫ىِف‬  ‫ا ْل َم ْعىٰن‬ ‫ َف َس ـَألَ ْت ُه َع ِن‬ _ ‫ـدَت بَنْي َ يَدَ ْي ـ ِه َع ْظ َم َد َجا َجـ ٍة َم ْل ُع ْو َق ـ ٍة‬
‫ اَّل ُهللا ُم َح َّم ٌد َر ُس ـ ْو ُل‬  َ ‫ هٰل‬ ‫(آل‬    ‫اذَّل ِ ْى حُي ْىِي ْال ِع َ ـظ ا َم َوىِه َ َر ِممْي ٌ ! َف َقــا َم ِت ادلُّ َجا َجـ ُـة َس ـ ِوي َّ ًة َو َص ـ َاح ْت‬  ‫هللا تَ َعـ اىٰل‬ ِ ‫ ُقـ ْـو ِم ْى ْذ ِن‬: ‫ـال لَ َهــا‬ َ ‫ َو َقـ‬ _ ‫ َعىَل ْال ِع َ ـظ ا ِم‬ ‫يَـدَ ۫ه‬  ُ‫ا َّلش ْيخ‬
‫ِإ ِإ‬ ‫ِإِب‬
_ ‫ َف ْل َيْألُك ْ َماشآ َء‬ ‫ك َذا‬َ ٰ‫ه‬ ‫ َذا َص َار ا ْب ُن ِك‬: ‫ َف َق َال لَهَا‬ )‫( َا ْل َفاحِت َُة‬  ُ‫ َريِض َ ُهللا َع ْنه‬  )‫هللا‬ ِ ُّ ‫ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر َويِل‬ _ ‫هللا‬
ِ
‫ِإ‬
       Dan dari kekaromahannya lagi, ada seoranag perempuan datang kepada beliau dengan membawa putranya dan diserahkan kepada
Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah),  untuk menjadi santrinya dan belajar
ilmu suluk. Putra tadi diterima, kemudian diperintahkan memerangi nafsunya serta menjalankan ibadah sebagaimana dilakukan oleh ulama-
ulama salaf. Suatau hari ibunya sowan kepada Kanjeng Syaikh, dilihat anaknya menjadi kurus, si ibu kemudian masuk kedalam kamar Kanjeng
Syaikh dan melihat di depanya tulang-tulang ayam dari sisa daharan Kanjeng Syaikh. Maka si ibu kemudian menanyakan arti dari semua itu. Maka
Kanjeng Syaikh meletakkan tanganya di atas tulang tadi sambil berkata : Berdirilah dengan izin Allah yang menghidupkan tulang-tulang yang
hancur, maka berdirilah tulang tulang itu kembali menjadi ayam dan berkokok : "LAA ILAAHA ILLALLOOH MUHAMMADUR
RASUULULLOOH ASY-SYAIKHU ABDUL QOODIR WALIYYULLOOH" artinya : Tidak Ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah dan
Nabi , Muhammad adalah utusan Allah, Syaikh Abdul Qodir kekasih Allah swt. semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-
Faatihah), maka beliau berkata kepada si ibu : Kalau anak mu sudah dapat berbuat seperti ini, maka boleh makan sekehendaknya.

‫فَشَ َّو َشـ ْت ب ِِصـ َياهِح َا َعىَل‬ _ ‫ـ ِّلـِريْ ِح‬6 ‫ ِحـدَ َأ ٌة ىِف ْ يَ ْـو ٍم َشـ ِديْ ِد ا‬ ‫ ِب َم ْج ِل ِسـ ۪ه‬ ‫ َم َّـر‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِتـ ِه َأيْ ًضـا‬            
‫ـ َوَأ َخـ َـذهَا‬6ِّ ‫فَزَن َ َل َع ِن ْال ُك ْرِيِس‬ _ ‫ يآ ِريْ ُح خ ُِذ ْى َرْأ َسهَا ! فَ َو َق َع ْت ِل َو ْقهِت َــا َم ْق ُط ْوعَـ َـة الـ َّـرْأ ِس‬: ‫فَ َق َال‬ _ ‫ا ْل َحارِض ِ ْي َن‬
ِ ‫فَ َح َّي ْت َو َطـ َار ْت َس ـ ْوي َّ ًة ْذ ِن‬ _ ِ ‫هللا الـ َّـرمْح ٰ ِن الـ َّـر ِحمْي‬
‫هللا‬ ِ ‫ب ِْس ـ ِم‬ : ‫ـال‬ َ ‫ َو َقـ‬ _ ‫ َعلَهْي َــا‬ ‫ َوَأ َمـ َّـر ْاُأل ْخـ ٰـرى‬ ‫يَـ ۪ـدَه‬  ْ ‫ىِف‬
‫ِإِب‬ _  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ َوالنَّ ُاس يُشَ ا ِهدُ ْو َن‬ _  ‫تَ َعاىٰل‬
            Dan dari kekaromahannya lagi, pada suatu hari ketika angin sedang berhembus kencang ada seekor burung elang di atas majelis
pengajian beliau dengan suara yang keras dan suaranya menggangu orang-orang yang hadir di majlis itu, maka beliau berkata : Wahai angin,
potonglah kepala burung itu. Maka seketika jatuhlah burung itu dengan keadaan kepala terputus. Kemudian beliau turun dari kursinya, mengambil
burung tadi mengelus elus dengan membaca : "Bismillaahir rahmaanir rohiim", maka burung itu hidup kembali dan terbang lagi dengan izin Allah
ta'ala, akan hal itu disaksikan oleh orang orang yang hadir dimajlis itu.

20
: ‫ َقـااَل‬  ‫هللا تَ َعـ اىٰل‬ ُ ‫ـ ِِّق َا ْل َح ِريْ ِم َّى َرمِح َ ُه َما‬6 ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه َأ َّن َأاَب مُع َ َر ُع ْث َم َان ا َّلصرْي َ ىِف َّ َوَأاَب ُم َح َّم ٍد َع ْب ِد ا ْل َح‬            
‫فَ َت َو َّض ـَأ‬ _ ‫يَـ ْـو َم ْاَأل َحـ ِـد اَث ِل َث َص ـ َف َر َس َن َة مَخ ْ ٍس َومَخ ْ ِس ـنْي َ َومَخ ْ ِس ـ ِمائَ ٍة‬ ‫ـدَي ا َّلش ْي ِخ ِب َم ْد َر َس ِت ۪ه‬ ِ ‫ُكنَّا بَنْي َ يَـ‬
‫ىِف ا ْل َهــوآ ِء فَ َغــابَ ْت‬ ‫ ِب َفـ ْـر َد ِة َق ْب َقا ِبـ ۪ـه‬ ‫فَلَ َّما َسمَّلَ رَص َ خَ رَص ِ َخ ًة َع ِظ ْي َمـ ًة َو َر ٰمى‬ _ ِ ‫ َو َصىَّل َر ْك َع َتنْي‬ ‫ َق ْب َقا ِب ۪ه‬ ‫عَ ٰىل‬  ُ‫ا َّلش ْيخ‬
ٌ ‫مُث َّ َقـ ِـد َم ْت َقا ِفةَل‬ _  ۪ ‫ ُسـ َؤاهِل‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫مُث َّ َجلَ َس فَمَل ْ يَ َت َجارَس ْ َأ َح ٌد‬ _ ‫ َك ٰذكِل َ اِب ُْألخ ْٰرى‬ ‫مُث َّ فَ َع َل اَث ِن َي ًة‬ _  ‫َع ْن َأبْ َص ِاراَن‬
‫ خ َُـذا ُه ِمهْن ُ ْم‬: ‫ـال‬ َ ‫فَ َق‬ _ ‫فَ َقـالُ ْوا َّن َم َع َنـا ِل َّلش ْي ِخ ن َْـذ ًرا فَ ْاس َتْأ َذاَّن ُه‬ _ ‫ِم ْن ِباَل ِد ْال َع َج ِم بَ ْعدَ ثَاَل ٍث َو ِعرْش ِ ْي َن يَ ْو ًما‬
‫ِإ‬
: ‫فَ َقـالُ ْوا‬ _  َ ‫ ٰذكِل‬  ْ ‫ىِف‬  ‫ا ْل َم ْعىٰن‬ ‫فَ َس ـَأ ْل َنامُه ْ َع ِن‬ _ ‫ ِب َع ْي ِن ۪ه‬ ‫ـ ٍٍَّز َو ْال َق ْب َق َاب‬6‫فََأع َْط ْواَن َش ْيأً ِم ْن َذه ٍَب َو ِث َيااًب ِم ْن َح ِر ْي ٍر َوخ‬
‫فَــا ْنهَت َ ُب ْوا َأ ْم َوالَ َنــا‬ _‫ـِّــِد َم ِان‬6 ‫ــد اَث ِل َث َصــ َف َر ْذ خ ََــر َج ْت َعلَ ْي َنــا َع َــر ٌب لَه ُْم ُم َق‬ ِ ‫بَ ْينَ َمــا حَن ْ ُن ســآ ِئ ُر ْو َن يَ ْــو َم ْاَأل َح‬
‫ِإ‬
‫ َشـ ْيئًا‬  ۫ ‫هَل‬  ‫فَنَ َـذ ْراَن‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُـة‬ ‫هللا َع ْنـ ُه‬ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫_فَ ُق ْل َنا لَ ْو َذ َك ْراَن ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِـاد ِر‬ ‫ َش ِفرْي ِ ْا َلو ِاد ّى‬ ‫ َع ٰىل‬ ‫َو َن َز ْل َنا‬
ْ ‫ َش ْيئًا فَ َس ِم ْع َنا رَص ْ َخ َتنْي ِ َع ِظ ْي َم َتنْي ِ َمَأَلاَت ْا َلو ِاد َى َو َرَأيْ َنامُه‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َو َج َع ْل َنا‬ _ ‫ِم ْن َأ ْم َوا ِل َنا َس ِل ْم َنا فَ َما ه َُو اَّل َأ ْن َذ َك ْراَن ُه‬
َ ‫ َو َقـ‬ _ ‫فَجآئَ َنــا بَ ْع ُضـه ُْم‬ _  ْ ‫فَ َظ َننَّا َأ ْن َقِإـ ْـد جـآ َءمُه ْ ِمثْ ُله ُْم يَْأ ُخـ ُـذمُه‬ _ ‫َمـ ْـذ ُع ْو ِر ْي َن‬
ْ ‫ـال تَ َعـ الَ ْوا لَ ْي َنــا َو ُخـ ُـذ ْوا َأ ْمـ َـوالَمُك‬
‫ِإ‬
‫ـاب ُم ْب َتةَّل ٍ بِمـآ ٍء‬ ٍ ‫ـ ِمهْن ُ َمـا فَ ْـر َد ُة َق ْب َق‬6ٍّ ‫ َو ِع ْنـدَ ٍلُك‬ _  ِ ‫ـِِّد َمهْي ِ ْم فَ َو َج ْداَن مُه َا َم ْي َتنْي‬6 ‫ ُم َق‬  ‫ ىٰل‬ ‫فََأت َْوا ِب َنا‬ _ ‫َوان ُْظ ُر ْوا َما َق ْد َّدمَه َ َنا‬
ِ ً ‫أ‬ ‫َأل‬ ْ َ ِ ‫َ علَ َأ ُ َ ُ َ ِإ‬
_ ‫ا ْم ِر َب َ ْي ًما‬ ‫لهٰذا‬ ‫ َّن‬: ‫ف َرد ُّْوا َ ْي َنا َما خَذ ْوا َوقال ْوا ل َنا‬
‫ظ‬ ‫ع‬ ‫ن‬
                Dan dari karomaahnya lagi, Syaikh Abu Umar Utsman As-Shairofi dan Syaikh Abu Muhammad Abdul Haqqi Al- ‫ِإ‬
Harimiyah, semoga Allah memberi rahmat keduanya, berkata : Kami pernah berdampingan dengan Syaikh berada di
madrasahnya pada hari Ahad tanggal 3 Shafar tahun 555 H, beliau berwudhu dengan klompennya lalu shalat dua rakaat, setelah
salam berteriak sekeras-kerasnya seraya melemparkan klompennya yang satu sejauh-jauhnya ke atas sampai tidak nampak dari
pandangan kami, kemudian melakukan lagi seperti itu untuk kedua kalinya dengan klompen yang satunya. Kemudian duduk dan
tidak ada seorangpun yang berani menanyakan kejadian itu. Setelah 23 hari dari kejadian itu, datanglah serombongan musyafir
dari luar negeri, mereka berkata :  Kami mempunyai nadzar, maka kami mohon diizinkan untuk menghadap Kanjeng Syaikh.
Maka beliau berkata kepada kami berdua : Ambillah nadzar yang dibawa mereka. Kemudian memberikan barang nadzarnya
berupa emas, pakaian sutra, pakaian berbulu sutra dan klompen milik Kanjeng Syaikh. Maka kami bertanya kepada mereka
tentang apa yang terjadi sesungguhnya? Merekapun bercerita : Pada hari Ahad tanggal 3 Shafar yang lalu kami dalam perjalanan,
tiba-tiba ada serombongan manusia yang dipimpin dua orang, mereka merampok harta kami dan kamipun turun ke tepi jurang,
maka kami berunding, bersepakat dengan lantaran Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada
beliau, (Al-Faatihah),, kami bernadzar kalau harta kami bisa selamat, kami akan memberikan sebagaian dari harta itu kepada
Kanjeng Syaikh, ternyata nadzar kami dikabulkan Allah, tidak lama kemudian kami mendengar suara yang keras amat sampai dua
kali memekikkan telingah, berdesing memenuhi seluruh jurang, sampai kami melihat mereka lelah lunglai, gemetar ketakutan,
maka kami menduga mungkin kedatangan perampok lain yang merebut hasil rampasan mereka. Tiba-tiba diantara mereka ada
yang mendatangi kami dan berkata : Kemarilah kalian untuk ikut kami, ambillah kembali hartamu dan periksalah apa yang
membingungkan kami. Kemudian mereka membawa kami kepada kedua pemimpinnya, ternyata kami dapatkan mereka berdua telah
meninggal dan di sampingnya masing-masing terdapat klompen yang masih basah dengan air. Dengan kejadian itu, yang lain
menjadi ketakutan sehingga harta yang dirampasnya dikembalikan kepada kami, mereka sambil mengatakan : Peristiwa ini
menggemparkan dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

ُ‫فَ َق َال ا َّلش ْيخ‬ _  َ ‫ـ ِِّز ِمنْي‬6‫ َم ْواَل ٌة ُترْص َ ُع َو َق ْد َأ ْع َي ِت ا ْل ُم َع‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ َر ُج ٌل ِم ْن َأ ْص ِفه ََان‬ ‫جآ َء ۫ه‬ ‫َأن َّ۫ه‬ ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه‬            
‫ يــآ َخــ ا ِن ُس َع ْبـ ِـد‬: ‫فَــ َذا رُص ِ َع ْت فَ ُق ـ ْـل ىِف ْ ُأ ُذهِن َ ــا‬ _ ‫ َخــ ان ْ ٌس‬ ‫ َوامْس ُ ۫ه‬ ‫ـار ٌد ِم ْن َو ِاد ْى رَس َ ن ِْديْ َب‬ ِ ‫ َمـ‬ ‫هٰ ـ َـذا‬ :
‫ِإ‬
‫ــاب ِعرْش ِ ْي َن‬ َ َ‫فَ َذه ََب ا َّلر ُج ُل َوغ‬ _  ْ ‫ اَل تَ ُع ْد هَت ْكِل‬: َ ‫ َا ْل ُم ِقمْي ُ ِب ِبغْدَا َد يَ ُق ْو ُل كَل‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ْال َق ِاد ِر‬
‫ َولَ ْم يَ ُعـ ِـد الرَّص ْ َع لَهْي َــا ىَل‬ _ ‫هللا َع ْنـ ُه‬ ُ َ ‫ـال ا َّلش ْي ِخ َريِض‬ َ ‫ـل َمــا َقـ‬ َ ‫فَ َعـ‬ ‫َأن َّ۫ه‬  َ ‫مُث َّ َقـ ِـد َم َو ُس ِئ َل َوَأ ْخرَب‬ _ ‫َس َن ًة‬
‫ِإ ِإ‬
21
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ َم َكث ُْت ِب َبغْدَا َد َأ ْربَ ِعنْي َ َس َن ًة ىِف ْ َح َيا ِة ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِـد ْال َق ِـاد ِر‬: ِ ‫ َو َق َال بَ ْع ُض ُر َؤسآ ِء ال َّت ْع ِزمْي‬ _ ‫اْآل َن‬
‫هللا‬
_ ‫فَلَ َّما َم َات َو َق َع الرَّص ْ ُع‬ _ ‫َأ َح ٍد‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫ َواَل يَ َق َع ِفهْي َا رَص ْ ٌع‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫َع ْن ُه‬
                Dan dari karomahnya, pernah seorang laki-laki dari kota Asfihan berkunjung kepada beliau untuk mengobatkan budak
perempuannya yang sudah dimerdekakan, karena sering tidak sadarkan diri dan sudah diobatkan ke mana-mana. Maka Kanjeng
Syaikh berkata : Ini gangguan jin dari goa Sarondib, namanya jin Khonis, apabila ia sakit lagi bacakan di telinganya : Hai jin
Khonis Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), yang tinggal di
Baghdad mengatakan kepadamu jangan kembali kalau tidak ingin binasa. Maka pulanglah orang itu dan tidak muncul lagi. Setelah
dua puluh tahun lamanya orang itu datang lagi menghadap Kanjeng Syaikh, dan setelah ditanya ia menjelaskan bahwa apa yang
dikatakan Kanjeng Syaikh sudah dilaksanakan dan penyakit itu tidak pernah datang lagi sampai sekarang. Bahkan sebagian tabib
ahli jiwa mengatakan : Selama kami menetap di Baghdad empat puluh tahun, selama mendiangnya Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), di Bagdad tidak pernah terjadi seorangpun menderita
sakit jiwa, setelah beliau wafat maka berjangkitlah penyakit jiwa itu.

‫فَلَ َّما َد َخ ُل ْـوا عَلَ ْيـ ِه َرَأ ُوا‬ _ ‫هللا رِس َّ ُه‬


ُ ‫ـدَّس‬ َ ‫ َق‬ ‫ ِزاَي َر ِت ۪ـه‬  ‫ِإىٰل‬ ‫ َأ َّن ثَاَل ثَ َة ِم ْن َأ ْش َيا ِخ ِج ْياَل َن َأت َْـوا‬: ‫َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه َأيْضً ا‬
‫بَ ْع ٍض اَك ْل ُم ْن ِك ِر ْي َن‬  ‫ ىٰل‬ ‫فَنَ َظـ َر بَ ْع ُض ـه ُْم‬ _ ‫ـاد ُم َوا ِقـ ُـف بَنْي َ يَدَ يْ ـ ِه‬ ِ ‫ َوا ْل َخـ‬ _  ِ ‫ َغرْي ِ هِج َ ـ ِة ْال ِق ْبةَل‬  ‫ ىٰل‬ ‫ْا ْب ِريْـ َـق ُم َوهِّج ًــا‬
‫ِإ‬ ِ ‫ َو ِق َي ــا َم ا ْل َخـ‬ _  ِ ‫ب َِسـ ـبَ ِإِب ت ََو ُّج ِه ْا ْب ِريْ ـ ِـق ِل َغرْي ِ هِج َـ ـ ِة ْال ِق ْبةَل‬ _ ‫َعلَِإل ْيـ ـ ِه‬
‫فَ َو َضـ ـ َع ا َّلش ْيخُ ِك َت اًبا‬ _ ‫ـاد ِم بَنْي َ يَدَ يْـ ـ ِه‬
‫دَار َو َطـ َاف‬ َ ‫ف‬  _   ‫ى‬ ‫ْر‬ ‫خ‬‫ُأ‬ ‫ة‬ً ‫ر‬ ْ
‫َظ‬ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫ا‬ْ ‫ىَل‬ ‫ر‬ ‫َظ‬َ ‫ن‬‫و‬   _   ‫ا‬‫ت‬ ‫ي‬‫م‬ ‫ع‬َ
‫ق‬ ‫و‬ َ ‫ف‬   ‫ى‬ ‫ْر‬
‫خ‬ ‫ُأ‬  ‫م‬ ِ
‫َاد‬‫خ‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ون ََظر لَهْي م ن َْظر ًة وِإل‬ ‫ي ۪دَه‬ ‫ِمن‬
‫ىَل‬
َ ٰ َ ِ ْ ِ ْ ‫ِ ٰ َ َ ْ َ َ ِإ ِإل‬ ً َ َ َ ْ ِ ‫ْ َ َ َ ِإ‬
_‫ ِإ‬  ِ ‫ ْال ِق ْبةَل‬  ‫ ىَل‬  ‫ َو ْحدَ ۫ه‬ ‫ْا ْب ِريْ ِق‬
Dan dari karomahnya, ada tiga orang guru dari negeri Jilan datang berziarah kepada beliau. Sewaktu masuk rumah Kanjeng ‫ِإ‬ ‫ِإل‬
Syaikh, mereka melihat kendi yang tidak menghadap kiblat dan seorang pelayan berdiri di sisi Kanjeng Syaikh, kemudian mereka
saling berpandangan seperti menunjukkan sikap tidak senang kepada Kanjeng Syaikh sebab kendi yang tidak menghadap kiblat
dan seorang pelayan berdiri di sebelahnya, maka Kanjeng Syaikh meletakkan kitab yang ada di tangannya terus memandang
kepada mereka dan kepada pelayan, seketika itu juga pelayan tadi mati, kemudian beliau memandang ke arah kendi dan kendi itupun
berputar sendiri menghadap kiblat.

‫ْـدَاد َى ال َّت ِاج َر جـآ َء ىَل ا َّلش ْي ِخ مَح َّ ِاد ْب ِن ُم ْسـمِل ٍ ْب ِن‬ ِ ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه َأ َّن َأاَب ا ْل ُم َظ َّف ْر َح َس َن ْب َن تَ ِممْي ِ ْال َبغ‬            
‫ِإ‬
‫ـ َز ْت‬6ِّ ‫ـِي ِِّد ْى َق ْد ِهُج‬6‫ اَي َس‬:   ۫ ‫هَل‬ ‫ َو َق َال‬ _ ‫ َو ِعرْش ِ ْي َن َومَخ ْ ِس ِمائَ ٍة‬ ‫ خ ْٰدى‬ ‫ىِف ْ َس َن ِة‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ ُ ‫ َرمِح َ ُه‬ _ ‫ادلَّ اَّب ِس‬  ‫د َْر َو َة‬
‫ا َّلس َن ِة ُق ِت ْل َت َوُأ ِخـ َـذ‬ ‫هٰ ـ ِذ ِه‬  ْ ‫ ْن َس ـافَ ْر َت ىِف‬: ‫ـال‬ َ ‫فَ َقـ‬ _ ‫ىِل ْ َقا ِفةَل ٌ ىَل ا َّلش ـا ِم ِفهْي َــا ب ًِض ـا َع ٌة ب َِس ْب ِع ِمائَ ِة ِإ ِديْ َنـ ٍـار‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ َو ُهـ َـو‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬  ‫ َم ْغ ُم ْو ًما فَ َو َجدَ ىِف ا َّلط ِريْ ِق‬ ‫ ِع ْن ِد ۪ه‬ ‫فَخ ََر َج ِم ْن‬ _  َ ‫َماكُل‬
‫ َوا َّلضـ َم ُان‬ _ ‫ َسا ِف ْر ت َْذه َْب َسا ِل ًما َوتَ ْر ِج ُع َغا ِن ًمــا‬:  ۫ ‫هَل‬ ‫فَ َق َال‬ _ ‫ا َّلش ْيخُ مَح َّا ٌد‬  ۫ ‫ َما َقاهَل‬  ۫ ‫هَل‬  ٰ‫فَ َحىك‬ _ ‫َش ٌّاب يَ ْو َم ِئ ٍذ‬
‫ ِسـ َقايَ ٍة ىِف ْ َحلَ َب ِل َقضـآ ِء‬  ‫ ىٰل‬ ‫ـل يَ ْو ًمــا‬ َ ‫ َو َد َخـ‬ _ ‫ ِبـَأ ْل ِف ِديْ َنـ ٍـار‬ ‫فَ َسافَ َر ىَل ا َّلشا ِم َواَب َع بِضَ ا َع َت ۫ه‬ _  َ ‫ ٰذكِل‬  ْ ‫َعيَل َّ ىِف‬
‫ َوَأىٰت‬ _ ‫ َو َخـ َـر َِإج َوتَ َر َك َه ــا اَن ِس ًيا‬ _ ‫ـلِس َقايَ ِة‬6ِّ ‫ ٍٍّف ِم َن ا‬6‫ َرـ‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫ َو َِإو َضـ ـ َع َأ ْل ـ َـف ِديْ َن ـ ٍـار‬ _ ‫َحا َجـ ـ ِة ْا ن ْ َسـ ـ ِان‬
‫ َوا ْنهَت َ ُب ْوهَـا‬ _ ‫ىِف ْ َقا ِفةَل ٍ َق ْـد خ ََـر َج ْت عَلَهْي َـا ْال َع َـر ُب‬ ‫َأَكن َّ۫ه‬ ‫فَُأ ْل ِق َي عَلَ ْي ِه النُّ َع ُاس فَنَا َم فَ َرآى ىِف ْ َمنَا ِم ۪ـه‬ _‫ِإل‬  ۪ ‫ َمزْن ِ هِل‬  ‫ىٰل‬
‫ِإ‬
‫ َوَأ َح َّس‬ ‫ ُع ُن ِق ـ ۪ه‬  ْ ‫ َو َو َجــدَ َأ َثـ َـر ادلَّ ِم ىِف‬ _ ‫فَانْتَ َب ـ َه فَ ِزعًــا‬  ۫ ‫فَ َق َتهَل‬ ‫حِب َ ْربَ ـ ٍة‬ ‫ َوَأاَت ُه َأ َحــدُ مُه ْ فَرَض َ بَ ۫ه‬ _ ‫َو َق َت ُلـ ْـوا َم ْن ِفهْي َــا‬
‫بَغْـدَا َد فَلَ َّما َد َخلَهَـا‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َو َر َج َع‬ _ ‫فَ َو َجدَ هَا ىِف ْ َماَك هِن َا َسا ِل ًما‬ _ ‫ـلِس َقايَ ِة‬6ِّ ‫ َو َذ َك َر ْاَأل ْل َف فَ َقا َم ُمرْس ِ عًا ىَل ا‬ _ ‫اِب َْأللَ ِم‬
‫ِ ْ ِإ‬ ‫ْأ اِب َِّإ‬
‫هللا‬
ُ َ َ ِ ‫يِض‬‫ر‬  _  ‫ر‬ ِ
‫ـــاد‬ ‫ق‬َ ‫ل‬‫ا‬ ‫ـــد‬‫ب‬‫ع‬َ
ْ ِْ ‫خ‬‫ي‬ ‫لش‬َّ ‫ا‬ ‫و‬   _
َ ُ َ َ  ‫ن‬ ‫ســـ‬ ‫َأل‬‫ا‬ْ ‫ُـــو‬ ‫ه‬ َ ‫ف‬ ٍ
‫اد‬ َّ ‫مَح‬ ‫خ‬ِْ ‫ي‬ ‫لش‬ ‫ ْن بَـــدَ ُت‬: ‫نَ ْف ِســـ ۪ه‬  ْ ‫ـــال ىِف‬ َ ‫َق‬
‫ِإ‬
22
‫َـــاط ِر ىِف ْ ُســـ ْو ِق‬ ِ ‫ـــد ا ْلخ‬ِ ْ‫فَلَ ِق َي ا َّلش ْيخَ مَح َّادًا ىِف ْ َأ ْثنـــآ ِء تَ ْر ِدي‬ _ ‫ـــه‬ ۫ ‫ُـــو اذَّل ِ ْى حَص َّ اَلَك ُم‬ َ ‫فَه‬ )‫ـــة‬ ُ َ ‫( َا ْل َفاحِت‬ ‫َع ْنـــ ُه‬
‫ َولَ َق ْـد‬ _ ‫ َم ْح ُب ْـو ٌب‬ ‫فَ ن َّ۫ه‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُـة‬ ‫هللا َع ْنـ ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ يآ َأاَب ا ْل ُم َظ َّف ْر بْـدَ ْأ ِب َع ْب ِـد ْال َق ِـاد ِر‬:  ۫ ‫هَل‬ ‫فَ َق َال‬ _ ‫ا ُّلس ْل َط ِان‬
‫ َو ْم َن ْال َف ْقـ ِـر ِع َيااًن‬ _ ‫ـك ِم َن ْال َق ْتـ ِـل يَ َق َـظ ًة َمنَا ًمـِإـا‬ َ ‫ـِّـِد َر عَلَ ْيـ‬6 ‫ـل َمــا ُقـ‬ َ ‫ َج َعـ‬  ‫ ِإَحىّٰت‬ ‫ـك َس ْب َع َعرَش َ َة َمـ َّـر ًة‬ َ ‫هللا ِف ْيـ‬
َ ‫َسـَأ َل‬
: ‫ َق َال كَل َ ا َّلش ْيخُ مَح َّا ٌد‬: ‫دَاء‬ ً ‫ِإبْ ِت‬  ۫ ‫هَل‬ ‫فَ َق َال‬ )‫( َا ْل َفاحِت َ ُة‬ ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ َوجآ َء ىَل ا َّلش ْي ِخ َع ْب ِد ْال َق ِاد ِر‬ _  ‫ِن ْس َيااًن‬
‫ِ ِإ‬
‫ـك َس ْب َع َعرَس َ َة َو َس ْب َع‬ َ ‫ ِف ْي‬  ‫هللا تَ َعـ اىٰل‬ َ ‫ت‬ ُ ْ
‫ل‬ ‫َأ‬‫سـ‬
َ ‫د‬ ْ َ
‫ق‬ َ ‫ل‬  _  ‫د‬ ِ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫م‬ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫ة‬ ‫ز‬ ‫ع‬ِ
ْ ُ ْ َ َّ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ‫هللا ف ْي‬
‫و‬  _ ‫ة‬ً ‫ر‬‫م‬ َ
‫ة‬ ‫رَش‬‫ع‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ك‬َ َ ‫ن َّىِن ْ َسَأ ْل ُت‬
‫ِإ‬
 _ ‫ َذ َك َر ۫ه‬ ‫اَك َن َما‬  ‫ َحىّٰت‬ _ ‫تَ َما ِم َس ْب ِعنْي َ َم َّر ًة‬  ‫ ىٰل‬ ‫َعرَش َ َة َم َّر ًة‬
            Dan dari karomahnya lagi, bahwa sesungguhnya Abul Mudhoffar Hasan bin Tamimi Al-Baghdadi adalah ‫ ِإ‬seorang
pedagang, datang kepada Syaikh Hammad bin Muslim bin Darwah Ad-Dabbas, semoga Allah memberi rahmat keduanya, pada
tahun 521 H seraya berkata : Wahai  junjunganku, saya telah menyiapkan kafilah yang membawa dagangan seharga 700 dinar ke
negeri Syam. Syaikh Hammad berkata : Kalau kamu pergi pada tahun ini kamu akan terbunuh dan daganganmu dirampas, Setelah
itu Abul Mudhoffar keluar  dari Syaikh Hammad dengan membawa perasaan sedih, di jalan berjumpa dengan Kanjeng Syaikh
Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), yang pada waktu itu beliau masih berusia
muda. Abul Mudhoffar menceritakan apa yang dikatakan Syaikh Hammad kepadanya. Maka Kanjeng Syaikh berkata kepadanya :
Pergilah, maka kamu akan selamat dan kembali akan membawa keuntungan, urusan itu akulah yang bertanggung jawab. Abul
Mudhoffar pergi ke negeri Syam dan ternyata bisa menjual dagangannya dengan harga seribu dinar. Pada satu hari Abul
Mudhoffar masuk WC untuk menunaikan hajat di Halaba, dan dia meletakkan uang seribu dinar di gantungan WC, dan ketika
keluar ia lupa uangnya, sampai di rumah ia mengantuk dan tertidur. Dalam tidurnya bermimpi dalam kafilah didatangi orang
Baduwi yang merampas hartanya dan membunuh semua orang yang ada di kafilah itu. Dan ada pula diantara Baduwi itu
mendatanginya dan memukul dengan pedang serta membunuh nya, maka ia terbangun dengan gemetar ketakutan dan menemukan
bekas darah di lehernya serta merasa sakit. Dan setelah teringat uangnya seribu dinar tertinggal, maka ia cepat-cepat bangun dan
pergi ke WC di Halaba, dan uang tersebut didapatkan masih di tempat semula dengan selamat, kemudian pulang ke Bagdad.
Setelah tiba ia berkata dalam hati : Kalau aku berkunjung kepada Syaikh Hammad lebih dahulu, memang beliau lebih tua dan
kalau kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), karena beliau
benar kata-katanya. Sewaktu ia berfikir demikian berada dipasar Sulthon dan Syaikh Hammad berkata kepadanya : Wahai Abul
Mudhoffar, mulailah kamu berkunjung kepada Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, karena beliau dicintai Allah dan sesungguhnya beliau
berdoa kepada Allah untukmu sebanyak tujuh belas kali, sehingga kepastian matimu yang sebenarnya hanya kamu rasakan dalam
mimpi dan kepastian fakir yang sebenarnya berubah hanya karena lupa saja. Kemudian Abul Mudhoffar pergi berkunjung
kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), maka beliau
mendahului berkata : Syaikh Hammad telah mengatakan kepadamu, bahwa saya berdo'a kepada Allah untukmu tujuh belas kali.
Demi kemulyaan Allah yang berhak disembah, sesungguhnya saya berdo'a kepada Allah untukmu tujuh belas kali dan tujuh belas
lagi sampai jumlahnya tujuh puluh kali, sehingga terjadi seperti apa yang dikatakan oleh Syaikh Hammad.

‫ـ َرمِح َ ُه َما‬6ِّ ‫هللا ُم َح َّم ٍد َأاَب ْال َغ َنامِئ ِ ا ْل َح َسِىِن‬


ِ ‫ َأ َّن ا َّلش ْيخَ عَ ِل ًّيااِن ْل َه ْيىِت َّ َوالرَّش ِ يْ َف َع ْب ِد‬: ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ِه َأيْضً ا‬             
‫ـ‬6ِّ ‫فَ َق َال ِل َّلش ْي ِخ عَِيِل‬ _ ‫ َق َفا ُه‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫فَ َو َجدَا ن ْ َسااًن َشااًّب ُم ْل ًقى‬ _ ‫هللا رِس َّ ُه‬ ُ ‫ َد َخاَل د ََار ا َّلش ْي ِخ َق َدَّس‬ _  ‫هللا تَ َعاىٰل‬ ُ
‫ِإ‬
‫ َو َه ْب ُتـ ۫ـه‬ ‫ َقـ ْـد‬:  ۪ ‫ َذ َكـ َـر ۫ه هَل ۫ َو َه َبـ ۫ـه هَل ۫ ِب َق ْوهِل‬ ‫فَلَ َّما‬ _ ‫ـِي ِِّد ْى ْش ـ َف ْع ىِل ْ ِع ْنــدَ ا َّلش ْي ِخ‬6 ‫ اَي َس‬: ‫هللا َع ْن ـ ُه‬ ُ َ ‫ـ َريِض‬6ِّ ‫ا ْل َه ْيِىِت‬
‫ـ ِّاِدل ْه ِلزْي ِ َو َطـ َار ىِف‬6 ‫ـل َو َخـ َـر َج ِم ْن ُكـ َّـو ٍة ىِف‬ ُ ‫فَ َقــا َم ا َّلر ُجـ‬ _  َ ‫ ِبـ ٰـذكِل‬ ‫ َو َعِإَرفَــا ُه‬ ‫فَخ ََر َجــا ىَل الـ َّـر ُجاِل ْل ُم ْل ٰقى‬ _  ۫ ‫هَل‬
َ ‫ َم َّـر ىِف ا ْلهَـوآ ِء َو َق‬ ‫ ن َّ۫ه‬ : ‫ـال‬ َ ‫فَ َق‬ _ ‫ـل‬ ِ َ ‫َأ‬ ‫يِض‬ َّ ‫ىَل‬ ‫ْ آ ِ َ ِإ‬
‫ـال‬ ‫ج‬ ‫لر‬ ‫ا‬ ‫ـال‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ُ َّ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ ِ ْ‫ه‬‫ال‬ ‫سـ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ـ‬‫ن‬‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫لش‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ف َر َج َع‬ _ ‫الهَو ء‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
_  ۫ ‫هَل‬ ‫ َولَ ْو اَل ا َّلش ْيخُ َعيِل ٌّ َما َر َد ْدت ُ۫ه‬ _  ۫ ‫ َحاهَل‬ ‫فَ َسلَ ْب ُت ۫ه‬  ْ ‫ َما ىِف ْ بَغْدَا َد َر ُج ٌل ِمثْىِل‬: ‫نَ ْف ِس ۪ه‬  ‫ىِف‬
                Dan dari karomahnya lagi, sesungguhnya Syaikh Ali Al-Haity beserta Syaikh Syarif Abdullah bin Muhammad Abal
Ghona-im, semoga Allah memberi rahmat keduanya berkunjung kepada Kanjeng Syaikh semoga Allah mensucikan rahasia-
rahasianya, maka bertemu seorang pemuda tidur terlentang yang keadaannya sangat lemah. Maka pemuda itu berkata kepada
Syaikh Al-Haity ra : Wahai  junjunganku, mohonkan syafaa'at kepada Kanjeng Syaikh agar saya dapat sembuh kembali. Maka
ketika diaturkan, Kanjeng Syaikh pun memberinya syafa'at dengan mengatakan : Sungguh saya berikan syafa'at kepadanya. Maka
keluarlah kedua Syaikh itu menemui pemuda tadi memberitahukan bahwa Kanjeng Syaikh sudah memberi syafa'at kepadanya.
Maka berdirilah pemuda tadi dan keluar melalui jendela rumahnya lalu terbang ke udara. Kemudian kedua Syaikh tadi kembali
23
menghadap Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau dan keduanya menanyakan tentang hal ihwal
pemuda tadi. Maka Kanjeng Syaikh menjelaskan bahwa pemuda yang terbang tadi sesungguh nya berkata dalam hatinya : Tidak
ada di Baghdad ini, seorangpun yang bisa seperti saya, maka itulah saya lenyapkan kehebatannya, kalau bukan karena Syaikh Ali,
kehebatannya tidak akan saya kembalikan.

‫هللا‬ ُ ‫ـِى َرمِح َ ـ ُه‬6ِّ ‫ـدَاد‬ِ ‫ َأ َّن ا َّلش ْيخَ َأاَب ا ْل َح َس ـ ِن ا ْل َم ْعـ ُـر ْو ِف اِب ْب ِن ا َّلط ْن َط َن ـ ِة ا ْل َب ْغـ‬: ‫ َو ِم ْن َك َر َما ِت ـ ِه َأيْ ًض ـا‬            
‫هللا رِس َّ ُه‬ ُ ‫ـدَّس‬ َ ‫ َقـ ـ‬ )‫( َا ْل َفاحِت َـ ـ ُـة‬ ‫هللا َع ْن ـ ـ ُه‬
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ـال يَـ ـ ْـو َم َوفَـ ــا ِة ا َّلش ْي ِخ َع ْبـ ـ ِـد ْال َقـ ـ ِـاد ِر‬ َ ‫ َقـ ـ‬ _  ‫تَ َع ـ ـ اىٰل‬
‫ىِف ْ َصـ َف َر َس َن َة‬ ‫د َِار ۪ه‬ ‫فَ َخـ َـر َج لَ ْيةَل ً ِم ْن‬ _  ۫ ‫هَل‬ ‫ ُك ْن ُت َأ ْش َت ِغ ُل اِب ْل ِعمْل ِ َوُأ ْكرِث ُ ا َّلشه ََر َأتَرقَّ ُب َحا َج ًة‬ _ ‫رَض ِ حْي َ ۫ه‬ ‫َون ََّو َر‬
‫فَـانْ َف َت َح َوخ ََـر َج‬ _ ‫ ْب ِريْ ًقا فَمَل ْ يَْأخ ُْذ ُه َو َق َصدَ اَب َب ا ْل َم ْد َر َسـ ِة فََأ َشـ َار لَ ْيـ ِه‬ ‫فَنَ َاو ْل ُت ۫ه‬ _ ‫ثَاَل ٍث َومَخ ْ ِسنْي َ َومَخ ْ ِس ِمائَ ٍة‬
‫ َغ َرْي‬  ‫ َمىٰش‬  َّ ‫مُث‬  َ ‫ َكـ ٰـذكِل‬ ‫مُث َّ اَت َب ا ْل َم ِديْ َنـِإ ِة‬ _ ‫اَل ي َْشـ ُع ُرىِب ْ مُث َّ انْ َغلَـ َـق‬ ‫ ن َّ۫ه‬ : ‫ َوَأاَن َأ ُقـ ْـو ُل ىِف ْ نَ ْفىِس ْ ِإ‬ ‫ َخ ْل َفـ ۫ـه‬ ‫َو َخـ َـر ْج ُت‬
‫ِإ‬
‫فَلَ َّما َرَأ ُوا‬ _ ‫فَ ذ ًا ِف ْيـ ِه ِس َّت ٌة ِم ْن ِر َجــالٍ ُق ُعـ ْـو ٍد‬ _ ‫ـ ِّلِراَب ِط‬6 ‫فَدَ خ ََل َماَك اًن اَك‬ _ ‫فَ َذا حَن ْ ُن ِب َبدْل َ ٍة اَل َأع ِْر ُفهَا‬ _ ‫بَ ِع ْي ٍد‬
َ‫مُث َّ بَ ْعـد‬ _ ‫ا ْل َماَك ِن‬  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ َسـ ِاريَِإ ٍة فَ َسـ ِم ْع ُت َأ ِن ْينًـا ِم ْن‬  ‫ ىٰل‬ ‫ َو ْال َت َجـ ْأ ُت‬ _ ‫ا َّلش ْيخَ َع َِّإظ ُم ْـو ُه َواَب د َُر ْو ُه اِب َّلسـاَل ِم لَ ْيـ ِه‬
‫ــل َر ُجاًل‬ ُ ‫ َوخ ََــر َج حَي ْ ِم‬ _  ُ ‫ ِتِإكْل َ ا ْل ِجهَــ ِة الَّىِت ْ ِفهْي َــا ْاَألِننْي‬  ‫ ىٰل‬ ‫َــل َر ُجــ ٌل‬ َ ‫مُث َّ ِإَدخ‬ _  ُ ‫ ْاَألِننْي‬  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ي َِســرْي ٍ َســ َك َن‬
‫ِإ‬
‫فَ َو َق َـف بَنْي َ يَـدَىِ ا َّلش ْي ِخ‬ _ ‫ َط ِويْ ُـل ا َّلشـ ِار ِب‬ _ ‫ َو َدخ ََل خَش ْ ٌص َم ْك ُشـ ْو ُف ا َّلـرْأ ِس‬ _ ‫ا ْل َجا ِن ِب‬  َ ‫ ٰذكِل‬ ‫ِم ْن‬
‫ َق ْـد‬: ‫ـلِس َّت ِة‬6ِّ ‫ـال ِل‬ َ ‫ َو َق‬ _ ‫ َطا ِق َيـ ًة َومَس َّا ُه ُم َح َّمدًا‬  ‫ َو ْالبَ َس ۫ه‬  ‫ َو َش ِاربَ ۫ه‬  ‫ َو َق َّص َرْأ َس ۫ه‬ _  ِ ‫فََأخ ََذ َعلَ ْي ِه ا ْل َعهْدَ اِب َّلشهَا َدتَنْي‬
‫ـــــر َكه ُْم‬ َ َ‫َـــــر َج َوت‬ َ ‫مُث َّ خ‬ _ ‫فَ َقـــــالُ ْوا مَس ْ ًعا َو َطاعَـــــ ًة‬ _ ‫ـِي ِِّت‬6‫بَـــــدَ اًل َع ِن ا ْل َم‬ ‫هٰـــــذا‬ َ  ‫ـــــو َن‬ ْ ‫ـــــر ُت َأ ْن َي ُك‬ ْ ‫َأ َم‬
‫اَب َب‬  ‫َأىٰت‬ َّ ‫مُث‬ _ ‫ َو ًذا حَن ْ ُن ِع ْنــدَ اَب ِب بَ ْغــدَا َد فَ ـانْ َف َت َح َأَك َّو ِل َمـ َّـر ٍة‬ _ ‫ َو َم َش ـ ْينَا َغرْي ِ ِب َع ْيـ ٍـد‬ _ ‫ َم َعـ ۫ـه‬ ‫َو َخـ َـر ْج ُت‬
‫ يـآ بُىَن َّ ْق َـرْأ َواَل‬: ‫ـال‬َ ‫فَ َق‬ _ ‫ َه ْيبَ ُت ۫ه‬  ْ ‫مُث َّ ىِف ا ْلغ َِد َجلَِإ ْس ُت بَنْي َ يَدَ يْ ِه َأ ْق َرُأ فَ َم َن َع ْتىِن‬ _ ‫د ََار ۫ه‬ ‫فَدَ خ ََل‬  َ ‫ َك ٰذكِل‬ ‫ا ْل َم ْد َر َس ِة‬
ُ ْ‫ـلِس َّت ُة فَه ُُمِإ ْاَألب‬6ِّ ‫ َوَأ َّما ا‬ _  ُ‫ َأ َّما ْال َبدَل ُ فَهَن َ َاونْـد‬: ‫فَ َق َال‬ _ ‫فََأ ْق َس ْم ُت َعلَ ْي ِه َأ ْن يُ َبنِّي َ ىِل ْ َم َارَأيْ ُت اِب َْأل ْم ِس‬ _ ‫َعلَ ْي َك‬
‫ـدَال‬
‫ َوَأ َّما‬ _ ‫فَلَ َّما َحرَض َ ْت ُه ْا َلوفَــا ُة ِجئ ُْت َأ ْحرُض ُ َوفَا ُتـ ۫ـه‬ _ ‫ َوَأ َّما َصـ ِاح ُب ْاَألِننْي ِ فَ َسـا ِب ُعه ُْم اَك َن َم ِريْ ًضـا‬ _ ‫النُّ َجبـآ ُء‬
‫ َوَأ َّما َّا ِذل ْى َأخ َْـذ ُت َعلَ ْيـ ِه‬ _ ‫َأ ْم ُـر ۫ه‬  ‫ ِل َي َت َـوىّٰل‬ ‫َأخ ََـذ ۫ه‬ _ ‫فََأبُو ْال َع َّب ِاس ا ْل َخرِض ُ َعلَ ْي ِه ا َّلسـاَل ُم‬ ‫ َعا ِتـ ِق ۪ه‬ ‫ َع ٰىل‬  ۫ ‫مَح َهَل‬ ‫اذَّل ِ ْى‬
َ ‫ َق ـ‬ _ ‫ َو ُهـ َـو اْآل َن ِمهْن ُ ْم‬  ‫َأ َمـ ْـر ُت َأ ْن َي ُك ـ ْـو َن ِع َو ًضـ ـا َع ِن ا ْل ُم َت ـ َـوىّٰف‬ _ ‫ْال َع ْه ــدَ فَنَرْص َ اىِن ُّ ِم َن ْال ُق ْسـ ـ َط ْن ِط ْي ِن َّي ِة‬
‫ـال‬
ْ ‫ـ ِّ ىِف‬6 ‫ـال ْح َـذ ْر ِم ْن ْفشـآ ِء الِرِّس‬ َ ‫ َو َق‬ _ ‫َأِل َح ٍـد َمـا دَا َم َح ًّيا‬  َ ‫ب ِٰـذكِل‬ ‫ـِِّد َث‬6 ‫ َوَأخ ََذ َعيَل َّ ْال َعهْدَ َأ ْن اَل ُأ َح‬ _ ‫َأبُوا ْل َح َس ِن‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
_  ْ ‫َح َياىِت‬
                Dan dari karomahnya lagi, bahwa Syaikh Abal Hasan Al-Ma'ruf bin Thonthonah Al-Baghdadi semoga Allah ta'ala
memberi rahmat kepadanya, berkata  pada hari wafatnya Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, (Al-Faatihah), semoga Allah mensucikan rahasia-rahasianya dan memberi cahaya makamnya : Sewaktu saya
belajar di pondok Kanjeng Syaikh, saya tidak pernah tidur malam dikarenakan sibuk memperhatikan keperluan Kanjeng Syaikh.
Pernah pada suatu malam bulan Shafar 553 H, beliau kaluar dari rumahnya, sayapun menghaturkan sebuah kendi kepada beliau,
tetapi tidak mau menerimanya dan menuju madrasah yang pintunya terkunci, lalu beliau menudingnya, tiba-tiba pintu tersebut
membuka sendiri. Kanjeng Syaikh keluar dan saya membelakanginya dengan berkata dalam hati : Sungguh Kanjeng Syaikh tidak
tahu kalau sedang saya ikuti dari belakang, kemudian pintu madrasah itu menutup sendiri. Kemudian beliau menuju ke pintu kota
Baghdad, demikian juga pintu kota membuka sendiri setelah ditudingnya, tidak begitu beliau berjalan sampai di satu tempat yang
belum saya kenal, maka beliau masuk ke suatu tempat yang terdapat sebuah bangunan menyerupai pondok. Tiba-tiba di dalamnya
ada enam orang sedang duduk, setelah melihat Kanjeng Syaikh mereka berdiri mengucapkan salam penghormatan kapada beliau
24
dan saya bersembunyi di belakang tiang pondok itu. Kemudian saya mendengar suara rintihan dari tempat tersebut, sesaat
kemudian suara rintihan tadi sudah tidak terdengar lagi, kemudian masuk orang laki-laki ke tempat di mana terdengar rintihan tadi
dan kemudian keluar lagi dengan membopong seorang laki-laki dari tempat tadi. Ketika itu juga datanglah seorang yang tidak
memakai tutup kepala dan berkumis panjang dan berhenti di depan Kanjeng Syaikh yang kemudian diperintah untuk ikrar
mengucapkan dua kalimat syahadat lalu dicukur rambut dan kumisnya serta disuruh mengenakan tutup kepala dan diberi nama
Muhammad. Dan Kanjeng Syaikh berkata kepada enam orang tadi : Sungguh perintahkan agar Muhammad ini menjadi gantinya
orang yang meninggal tadi. Maka enam orang tadi menjawab : Kami dengarkan dan akan kami laksanakan. Setelah itu beliau
meninggalkan mereka dan sayapun mengikutinya secara diam-diam, tidak seberapa lama berjalan tiba-tiba sudah sampai kembali
dipintu kota Baghdad, maka membukalah pintu itu sebagaimana tadi, lalu sampai pula ke pintu madrasah dan demikian juga, lalu
beliau masuk ke rumahnya. Keesokan harinya saya menghadap Kanjeng Syaikh untuk menguji, setelah menghadap saya takut dengan
sendirinya kerena kewibawaannya, sampai-sampai saya tidak bisa membaca kitab. Maka beliau berkata : Wahai anakku bacalah
dan tidak apa-apa. Kemudian saya mengatakan dan bersumpah agar beliau berkenan untuk menjelaskan kejadian yang saya lihat
semalam. Maka beliau menjelaskan : Tempat yang saya kunjungi itu namanya Nahaawandu, dan enam orang itu, mereka adalah
wali abdal dan orang yang merintih dalam keadaan sakit itu adalah orang ketujuh dari mereka. Ketika sampai ajalnya, maka saya
datang untuk ta'ziyah. Adapun orang yang membawa jenazahnya itu adalah Abul Abas dengan sebutan nabi  Khidlir as, ia
mengambilnya untuk dirawat yaitu dimandikan, dikafani dan di shalati serta dikuburkan. Dan yang saya ikrarkan mengucapkan
dua  kalimat syahadat itu adalah Nashroni dari negeri Qusthonthiniyah untuk saya jadikan ganti orang yang meninggal itu.

‫َأ َّن ْا َمـا َم ا ْل ُم ْس َتــ ْنجِدَ اِب ِهلل َأاَب ا ْل ُم َظ َّف ِر يُ ْو ُسـ َف جـآ َء ىَل‬ _  ُّ ‫هللا ا ْل ُم ْو ِصـىِل‬ ِ ‫ َو َذ َك َـر ا َّلش ْيخُ َع ْب ِـد‬            
‫ِإ‬
‫ َو َوضَ َع بِإلَنْي َ يَدَ يْ ِه َمـ ااًل ىِف ْ َعرْش َ ِة َأ ْك َيـ ٍـاس حُي ْ ِم ُلهَـا َعرْش َ ٌة ِم َن‬ _ ‫هللا رِس َّ ُه َو َسمَّلَ عَلَ ْي ِه َو ْاس َت ْو َصا ُه‬ ُ ‫ا َّلش ْي ِخ َق َدَّس‬
ْ ‫فََأ َخـ َـذ ا َّلش ْيخُ ِكي َْس ـنْي ِ ِمهْن َــا ىِف‬ _ ‫فَ َر َّد َهــا ا َّلش ْيخُ فََأاَب ا ْل َخ ِل ْي َفـ ُـة اَّل َأ ْن يَ ْق َبلَ َهــا َوَألَ َّح عَىَل ا َّلش ْي ِخ‬ _ ‫ا ْل ُخــدَّا ِم‬
َ ‫فَ َق‬ _ ‫ َومُه َا َخرْي ُ ْاَأل ْك َي ِاس َوَأ ْح َس هُن َا َو َِإعرَص َ مُه َا فَ َسـااَل َد َمـا‬ _ ‫يَدَ يْ ِه‬
ِ‫ـال ا َّلش ْيخُ ِل ْل َخ ِل ْي َفـ ِة َأ َّما تَ ْس َت ِح ْى ِم َن هللا‬
ِ ‫ ِب َر ُسـ ْو ِل‬  ۪ ‫ـ َصـاهِل‬6‫لَ ْواَل ُح ْر َم ُـة ا ِِّت‬ _ ‫ َو ِع َّـز ِة ا ْل َم ْع ُب ْـو ِد‬: ُ‫ـال ا َّلش ْيخ‬
‫هللا‬ َ ‫فَ َق‬ _ ‫بِـ ۪ه‬  ْ ‫َأ ْن تَْأخ َُذ َد َم النَّ ِاس َو ُت َقا ِبلَىِن‬  ‫تَ َعاىٰل‬
_  ۪ ‫ َمزْن ِ هِل‬  ‫ ىٰل‬ ‫ ِلرَت َ ْك ُت ادلَّ َم جَي ْ ِر ْى‬ _  َ‫هللا َعلَ ْي ِه َو َسمَّل‬
ُ ‫َصىَّل‬
                Syaikh Abdullah Al-Mushaliy bercerita : Sesungguhnya ada seorang ‫ ِإ‬raja yang adil terkenal dengan sedutan Al-
Mustanjid billahi yaitu Abul Mudhoffar Yusuf datang menghadap Kanjeng Syaikh, semoga Allah mensucikan rahasia-rahasianya
dan memberi kesejahteraan, dan mohon untuk dinasehati dengan membawa sepuluh kantong penuh berisi uang yang dibawa oleh
sepuluh pembantunya untuk hadiah Kanjeng Syaikh, tetapi Kanjeng Syaikh menolaknya, maka raja itupun merasa kecewa dan
mencemoohnya sambil memaksanya agar Kanjeng Syaikh sudi untuk menerimanya. Maka Kanjeng Syaikh mengambilnya dua
kantong tadi, maka mengalirlah darah. Maka Kanjeng Syaikh berkata kepada raja : Apakah raja tidak malu kepada Allah ta'ala
dengan memeras darahnya rakyat yang kemudian raja serahkan kepada saya dengan memaksanya? Seketika itu juga sang raja
menjadi pingsan. Kanjeng Syaikh berkata : Demi Dzat Yang Maha Agung dan yang berhak disembah, seandainya saya tidak
menghormati nasabnya yang bersambung dengan Rasulullah saw, pasti saya biarkan darah itu terus mengalir sampai di
rumahnya.

‫ ُأ ِريْــدُ َش ْيأً ِم َن‬: ‫ـال ِل َّلش ْي ِخ‬ َ ‫فَ َقـ‬ _ ‫يَ ْو ًمــا‬ ‫ ِع ْنــدَ ۫ه‬ ‫ َو َشـه ِْد ُت ا ْل َخ ِل ْي َفـ َة‬: ‫هللا ا ْل َمـ ْـذ ُك ْو ِر‬
ِ ُ‫ـال َع ْبــد‬ َ ‫ َقـ‬            
َّ‫فَ َمــد‬ _ ‫اِب ْل ِع َر ِاق‬ ‫ـال ُت َّفا ًحــا ِم َن ْال َغ ْي ِب َولَ ْم َي ُك ْن َأ َّوانُـ ۫ـه‬ َ ‫ َو َمــا ُت ِريْــدُ ؟ َقـ‬: ‫ـال‬ َ ‫ َقـ‬ _  ْ ‫ـات ِل َي ْط َمنِئ َّ َق ْلىِب‬
ِ ‫ْال َك َرا َمـ‬
‫فَـ ًذا يِه َ بَ ْيضـآ ُء‬ ‫يَ ۪ـدَه‬  ْ ‫ ْحـدَ امُه َا َو َكرَس َ ا َّلش ْيخُ الَّىِت ْ ىِف‬  ۫ ‫فَنَ َاوهَل‬ _ ‫فَ ًذا ِفهْي َـا ُت َّفا َح َت ِـان‬ _ ‫ىِف ا ْلهَوآ ِء‬ ‫يَدَ ۫ه‬  ُ‫ا َّلش ْيخ‬
َِ‫ َو َّالىِت ْ ِب َيــدك‬ ‫ َماهٰ ـ ِذ ِ۪إه‬: ‫ـال‬ َ ‫فَ َقـ‬ _ ‫فَ ـ ًذا ِفهْي َــا د ُْو َد ٌة‬ ‫ ْاُأل ْخـ ِٰإـرى‬ ‫ َو َكرَس َ ا ْل َخ ِل ْي َفـ ُـة‬ _ ‫تَ ُفـ ْـو ُح ِمهْن َــا َراحِئ َـ ُـة ا ْل ِم ْس ـ ِِإك‬
ِ َ ۪ ِ ‫ َأ َاب ا ْلمِإ‬: ‫ـال ا َّلش ي‬
‫ـدَود َْت‬ َّ ِ‫ـ‬ َ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َّ
‫لظ‬ ‫ا‬ ُ‫ـد‬‫ـ‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫هْت‬
َ َ ََ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬  ‫ه‬ ‫ـذ‬‫ـ‬ ٰ‫ه‬ _  ‫ر‬ ِ ُ ‫ َق ـ َ ْخُ اَي‬ _ ‫ اَمَك َأ ٰرى‬: ‫ـال‬
َّ
‫ف‬ ‫ظ‬َ َ ‫َأ ْو َق ـ‬ _ ‫ َت ـ ٰـرى‬  ‫اَمَك‬
_ ‫ َو َق ْد تَ َقدَّ َم ْت ِق َّص ُة ال ُّت َّف ِح اذَّل ِ ْى جآ َء ِب ِه ا ْل َخ ِل ْي َف ُة ِل َّلش ْي ِخ‬ _ ‫لَ َم َسهْت َا يَدُ ا ْل ِواَل يَ ِة فَ َطابَ ْت‬ ‫هٰذ ۪ه‬
ِ ‫ َو‬ _ ‫ َت ٰرى‬  ‫اَمَك‬
                Syaikh Abdullah Al-Mushaliy menceritakan lagi : Pada suatu hari saya menyaksikan raja Abul Mudhoffar Yusuf berada
di depan Kanjeng Syaikh, maka mengatakan kepada beliau : Saya ingin melihat sesuatu dari kekaromahan untuk menenangkan hati
saya. Kanjeng Syaikh bertanya : Apa yang engkau kehendaki? Jawab sang raja : Saya menginginkan buah apel dari alam ghoib.

25
Padahal di Iraq waktu itu tidak ada musim apel. Maka Kanjeng Syaikh menjulurkan tangannya ke udara, tiba-tiba di tangannya
ada dua buah apel, maka yang satu diberikan kepada raja dan satunya lagi dipegang. Kemudian Kanjeng Syaikh memecah apel
yang di tangannya, maka tiba-tiba apel itu warnanya putih bersih, harum baunya bagaikan kasturi. Dan raja itupuin juga memecah
apel yang di tangannya, maka tiba-tiba apel itu penuh dengan ulat. Maka raja itu berkata : Kenapa begini sedangkan apel yang di
tangan Syaikh baik sekali. Kanjeng Syaikh berkata : Wahai Abul Mudhoffar, apel ini di tangan orang lalim maka akan
mengeluarkan ulat sebagaimana kau lihat, sedang apel ini berada di tangan kekasihnya Allah, maka menjadi harum baunya dan
nikmat. Dan cerita apel ini sudah pada kisah di muka yang dibawa oleh raja diaturkan kepada Kanjeng Syaikh.

ُ َ ‫ َريِض‬  ‫تُ ْس َت ْقىٰص‬ ‫ َوَأع َْظ ُم من َأ ْن‬  ‫َأ ْكرَث ُ ِم ْن َأنْ ُت ْحىٰص‬ ‫ُـــــــــــــــــه‬
‫هللا َع ْنـــــــــــــــــ ُه َو َعنَّا‬ ۫ ‫ َو َك َر َمات‬            
_ ِ ‫ َوَأ ِمدَّاَن ِب َم ِدَد ِه ْا َلو ِس ْيع‬ _ ِ ‫ا َّلر ِف ْيع‬ ‫ِب ِرضآ ِئ ۪ه‬
                Dan kekaromahan beliau masih lenih banyak dari yang sudah diterangkan dan lebih agung lagi sampai-sampai tidak
bisa diterangkan. Semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau dan atas kita berkah keridlohan-Nya dan pertolongan kita
atas pertolongan-Nya Yang Maha Luas.

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان َعلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng   Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang
Engkau titipkan kanjeng Syaikh.

 Manaqib bab 7

‫ـ َِّك‬6‫ َوَأ َّما ِب ِن ْع َمـ ِة َرِب‬:  ‫تَ َعـ اىٰل‬  ۪ ‫ ِل َق ْوهِل‬ _ ‫ـِن ْع َمـ ِة‬6ِّ ‫ـدُّث اِب ل‬
ِ ‫ َوه َُو ِم ْن اَب ِب ال َّت َح‬: ‫هللا َع ْن ُه يَ ُق ْو َل‬
ُ َ ‫ َواَك َن َريِض‬             
_ ‫ـِِّد ْث‬6 ‫فَ َح‬
            Adalah Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, telah berkata, bahwa beliau melahirkan
rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka
hendaklah kamu menyebut- nyebutnya

‫ َوُأ ْخرِب َ َأ َّن خَش ْ ًصـا‬ _ ‫هللا َع ْنـ ُه ْال َع َـذ َاب يَ ْـو َم ْال ِق َيا َمـ ِة‬
ُ ‫اَب ِب َم ْد َر َسىِت ْ اَّل َخ َّف َف‬ ‫عَ ٰىل‬  ٌ ‫ َما َم َّر ُم ْسمِل‬            
‫فَ ْمَل‬ _ ‫هللا تَ َعــــ اىٰل‬ َ ‫مَح‬ ‫َأ‬ ‫اَل‬ َ ‫ِ ىِف ْ َرْب ۪ َ ىٰض َ ِ َ َ ِإ‬
ُ ‫ه‬
ُ ‫ــــ‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ن‬ َّ‫ــــد‬‫ب‬
ْ َ ْ ُ َ َّ َ ْ ‫َ َ ىِن‬‫و‬ ‫ة‬ ً ‫ـر‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬
‫م‬ ‫ار‬‫ز‬   ‫ا‬‫ـذ‬ ‫ـ‬ ‫ـ‬ٰ‫ه‬ ‫ن‬ َّ ‫ َوقـ ــال‬ _ ‫ ل ْي ـ ـ ه‬  ‫ف َم‬  ‫ق ِ ه‬  ‫يَص ـ ـ ْي ُح‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
_ ‫رُص َ ا ٌخ‬  َ ‫ ٰذكِل‬  َ‫بَ ْعد‬  ۫ ‫هَل‬ ‫ي َْس َم ْع‬
       Tiada seorang muslim yang melewati pintu madarasahku, melainkan Allah akan meringankan siksa yang menimpa padanya
dihari kiamat. Dan diberitakan bahwa sesungguhnya ada seorang yang menjerit-jerit dalam kuburnya, maka Kanjeng Syaikh
mendatangi kubur itu dan berkata : Sesungguhnya orang ini pernah mengunjungi saya sekali, maka semestinya Allah
mengasihinya. Maka sejak itu tidak lagi terdengar suara menjerit-jerit dari dalam kubur tadi.

‫ َولَ ْـو‬ _ ‫ ِب َي ِـد ۪ه‬ ‫ َم ْن يَْأخ ُُـذ‬ ‫ َز َم ِن ۪ـه‬  ْ ‫ َعرَش َ ُح َسنْي ُ ا ْل َحاَّل ُج َعرْش َ َة فَمَل ْ َي ُك ْن ىِف‬: ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َو َق َال َريِض‬            
‫يَ ْـو ِم‬  ‫ ىٰل‬  ْ ‫ ِم ْن مَج ِ ْيـ ع ِ َأحْص َاىِب ْ َو ُم ِريْ ِـد ْى َو ُم ِحىِّب‬ ‫ـ َم ْن َ َعرَش َم ْر ُك ْوبُ ۫ـه‬6ِّ ‫ َوَأاَن ِلِلُك‬ _  ‫ ِب َي ِـد ۪ه‬ ‫َأَلخ َْـذ ُت‬ ‫ َز َم ِن ۪ه‬  ْ ‫ُك ْن ُت ىِف‬
‫ِإ‬
‫ َو َس ْي ِف ْي‬ _ ‫ َو ُر ْم ِح ْي َم ْن ُص ـ ْو ٌب‬ _ ‫فَ ـ َّن فَ َرىِس ْ ُمرْس َ ٌج‬ _ ‫ـِي ًتــا‬6ِّ ‫لُك َّ َمــا َعرَش َ َح ًّيا َو َم‬ ‫ ِب َيـ ِـد ۪ه‬ ‫آ ُخـ ُـذ‬ _ ‫ْال ِق َيا َمـ ِة‬
 _‫ظ ُم ِريْ ِد ْى َوه َُو غَاِإ ِف ٌل‬ ِ ‫ ِل ِح ْف‬ _ ‫ َو َق ْويِس ْ َم ْوت ُْو ٌر‬ _ ‫َم ْشه ُْو ٌر‬
            Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, berkata : Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset
satu kali dalam menjalankan kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya, seandainya saya
hidup pada zamannya, pasti saya akan menolongnya, karena saya akan menolong orang-orang yang terpeleset dari sahabat-
sahabatku, murid-muridku dan orang-orang yang cinta kepadaku sampai hari kiamat, saya gandeng tangannya, baik mereka masih
26
hidup maupun setelah mati. Disebabkan karena kudaku sudah terpasang pelananya dan tombakku sudah tertancapkan dan
pedangku sudah terhunus dan anak panahku sudah terpasang busurnya untuk menjaga santriku yang sedang lupa.

‫َأنَا‬ _ ‫َأاَن حَب ْ ٌر ِباَل َسا ِح ٍل‬ _ ‫َأاَن َساَّل ُب اَأْل ْح َو ِال‬ _ ‫هللا ا ْل ُم ْو َقدَ ُة‬ ِ ‫ َأاَن اَن ُر‬: ‫هللا َع ْن ُه‬ ُ َ ‫ َو َق َال َريِض‬            
‫ـُِِّد َم ْت‬6 ‫يآ َأه َْل ا َّلص َو ِامع ِ ه‬ _  ْ ‫يآ َأه َْل ا ْل ِج َب ِال ُد َّك ْت ِج َبا ُلمُك‬ _ ‫يآ ُص َّوا ُم يآ ُق َّوا ُم‬ _ ‫َأاَن ا ْل َم ْل ُح ْو ُظ‬ _ ‫ا ْل َم ْح ُف ْو ُظ‬
‫ َه ُل ُّم ْوا يَل َّ َوخ ُُـذ ْوا َع ِن ْال َب ْح ِـر اذَّل ِ ْى‬ _ ‫يآ َأ ْط َف ُال‬ _ ‫يآ ِر َج ُال يآ َأبْ َط ُال‬ _ ‫هللا‬ ِ ‫ُأ ُم ْو ِر‬  ‫ ىٰل‬ ‫َأ ْق ِب ُل ْوا‬ _  ْ ‫َص َوا ِم ُعمُك‬
ُ ‫يُ َق‬ _‫ ِإ‬ ‫ َوَأ َان َوا ِح ٌـد ىِف ْاَأل ْر ِض‬ _ ‫يـآِإ َع ِز ْي ُـز َأن َْت َوا ِح ٌـد ىِف ا َّلسـمآ ِء‬ _  ۫ ‫هَل‬ ‫اَل َسـا ِح َل‬
‫ـال يِل ْ بَنْي َ الَّل ْي ِـل َوالهَّن َ ِـار‬
‫ َو ِع َّز ِة َريِّب ْ َّن‬ _  ْ ‫ َع ْييِن‬ ‫عَ ٰىل‬ ‫ َو ِل ُت ْص َن َع‬ _ ‫ َويُ َق ُال يِل ْ َأيْضً ا َس ْب ِعنْي َ َم َّر ًة‬ _  ْ ‫ َوَأاَن ا ْخرَت ْ ت َُك ِل َن ْفيِس‬ _ ‫َس ْب ِعنْي َ َم َّر ًة‬
‫ِإ‬
‫َأاَن‬ _ ٌ ‫ َو َّن نُـ ْـو َر َع ْييِن ْ ىِف الَّلـ ْـو ِح ا ْل َم ْح ُفـ ْـو ِظ ُم ِقمْي‬ _ ‫ َويُ ْو َق ُفـ ْـو َن دَل َ َّي‬ _  َّ ‫ا ُّلس ـ َعدآ َء َو ْاَأل ْش ـ ِقيآ َء يُ ْع َر ُض ـ ْو َن عَيَل‬
َ‫هللا َعلَ ْيـ ِه َو َسـمَّل‬
ُ ‫هللا َصـىَّل‬ ِ ‫َأاَن اَن ِئ ُب َر ُس ْو ِل‬ _‫ ِإ‬ ‫هللا َعلَ ْيمُك ْ يَ ْو َم ْال َع ْر ِض‬ ِ ‫َأاَن ُح َّج ُة‬ _ ِ ‫َغا ِئ ٌص ىِف ْ حَب ْ ِر ِعمْل ِ ا ْل َق ِدمْي‬
‫ـال ا َّلش ْي ِخ َع ْبـ ِـد‬ َ ‫ َقـ‬ _ ‫ َتلَك َّ ْم ي ُْس ـ َم ْع ِم ْنـ َـك‬ )‫( َا ْل َفاحِت َـ ُـة‬ ‫هللا َع ْنـ ُه‬
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ـال ي ـآ َع ْبـ ِـد ْال َقـ ِـاد ِر‬ ُ ‫يُ َقـ‬ _ ‫َو َو ِار ُثـ ۫ـه‬
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ـــاد ِر‬
‫هللا‬ ِ ‫ـــد ْال َق‬ِ ‫ـــل يِل ْ يـــآ َع ْب‬ َ ‫ ِق ْي‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫ َو ِهلل َمـــا رَش ِ بْ ُت‬ )‫ـــة‬ ُ َ ‫( َا ْل َفاحِت‬ ‫هللا َع ْنـــ ُه‬
ُ َ ‫ َريِض‬ _ ‫ـــاد ِر‬ ِ ‫ْال َق‬
‫ــــك‬َ ‫ َوَأ َم ْن ُت‬ _  ْ ‫ــــك لُك‬ َ ‫ ِق ْي‬  ‫ َحىّٰت‬ ‫ َو َمــــا َألَك ْ ُت‬ _ ‫ــــك رْش َ ْب‬
َ ‫ـِق ْي َعلَ ْي‬6ِّ َ ‫ــــل يِل ْ حِب‬ ُ َ ‫( َا ْل َفاحِت‬ ‫َع ْنــــ ُه‬
َ ‫ـِق ْي َعلَ ْي‬6ِّ َ ‫حِب‬ )‫ــــة‬
‫ِإ‬
‫ َو َكـ َـذا‬ _ ‫ َو َك َذا ْاُأل ْس ُب ْو ُع‬ _ ‫ َو َك َذا ا َّلشه ُْر‬ _ ‫جَت ِْي ُء ا َّلس َن ُة تُ َسمِّل ُ َعيَل َّ َوخُت ْرِب ُ يِن ْ ِب َما جَي ْ ِر ْي ِفهْي َا‬ _ ‫ا َّلردٰى‬ ‫ِم َن‬
َ ُ ‫ َذا َسَأ ْلمُت‬: ‫ـ‬6ِّ ‫ َو َقالض َم َّر ًة عَىَل ْال ُك ْرِيِس‬ _ ‫ْال َي ْو َم‬
_  ْ ‫فَ ْاسَألُ ْو ُه يِب‬  ‫هللا تَ َعاىٰل‬
‫ِإ‬
            Dan Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah
yang telah dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak punya sopan santun kepadaku dan saya
diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak bertepi, saya ini dijaga oleh Allah, saya waliyullah yang diperhati kan. Wahai orang-orang
yang berpuasa disiang hari, wahai yang ber tahajjud dimalam harinya, wahai orang-orang yang tinggal digunung yang sudah
dibinasakan gunung-gunugnya, wahai orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan gereja-gerejanya, menghadaplah kalian
untuk taat melaksanakan perintah-perintah Allah, wahai wali rijal, wahai wali abthol, wahai wali athfal, kemarilah kalian
kepadaku, ambillah ilmu dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada bertepi.Wahai Tuhan Yang Maha Agung, Engkaulah satu-
satunya yang menguasai mahluk di langit dan bumi, dan saya orang yang menyatukan hatiku hanya musyahadah kepada-MU di
bumi. Dikatakan kepadaku antara siang dan malam tujuh puluh kali : Aku (Allah) memilihmu dengan Dzat-Ku. Dan diucapkan
lagi kepadaku tujuh puluh kali : Kamu dijadikan atas pemeliharaan-Ku. Demi keagungan Tukanku, bahwa orang-orang yang
beruntung dan celaka diperlihatkan kepadaku dan diberhentikan dihadapanku dan sungguh nur mataku ada yang tinggal di lauhil
mahfudh, saya adalah waliyullah yang bisa melihat kejadian yang telah lalu, saya waliyullah yang besok hari kiyamat dijadikan
hujjatullah untuk kamu sekalian, saya sebagai pengganti dan pewaris Rasulullah saw, dikatakan kepadaku : Wahai Abdul
Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), bicaralah, maka dari ucapanmu akan
didengar/diterima. Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah), barkataa :
Demi Allah saya tidak akan minum sehingga dikatakan kepadaku : Wahai Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, (Al-Faatihah), dengan hak-Ku untukmu silahkan minum. Serta tidak makan sehingga diucapkan kepadaku :
Dengan hak-Ku untukmu silahkan makan dan Saya telah selamatkan kamu dari segala yang merusak. Masa tahun, bulan,
seminggu dan hari, semuanya memberi salam kepadaku serta memberitakan kejadian-kejadian pada waktu-waktu tersebut. Pada
suatu ketika beliau berada di atas kursinya dan berkata : Apabila kamu minta kepada Allah, maka mintalah dengan tawasul
kepadaku.

ِ ‫ َم ْق ُر ْو َن ا ْل‬ _ ‫هللا َع ْن ُه َأمْس َ َر ال َّ ْلو ِن‬


‫ َعـ ِـريْ َض‬ _ ‫ ْلح َي ِة َط ِويْلَ َهــا‬6‫ َع ِريْ َض ا ِِّلـ‬ _  ِ ‫حاج َبنْي‬ ُ َ ‫ َواَك َن َريِض‬             
َ‫ َشـ ِديْد‬ _ ‫رَس ِ يْ َع ادلَّ ْم َعـ ِة‬ _ ‫هَب ِ َي ا َّلصـ ْو ِت‬ _ ‫ َج ْوه َِر َّي ا َّلص ْو ِت‬ _ ‫ َربْ َع ْال َقا َم ِة‬ _ ‫دَن‬ ِ ‫حَن ِ ْي َف ْال َب‬ _ ‫ا َّلص ْد ِر‬
27
‫َأبْ َعــدَ النَّ ِاس َع ِن‬ _ ‫ـِي َِّب ْاَألع َْــر ِاق‬6‫ َط‬ _ ‫ َك ِــرمْي َ ْاَأل ْخاَل ِق‬ _ ‫ــاب ادلَّ ع َْو ِة‬ َ ‫ ُم َج‬ _ ‫ َك ِثرْي َ ا ْل َه ْي َبــ ِة‬ _ ‫ا ْلخ َْش َي ِة‬
‫ َواَل‬ _ ‫ ِل َن ْف ِسـ ۪ه‬ ‫اَل يَغ َْضـ ُب‬ _ ‫ـل‬ َّ ‫ا ْنهُت ِ َك َم َح ِـار ُم ِهللا َع َّـز َو َج‬ ‫ َذا‬ _ ‫ َش ِديْدَ ْال َبْأ ِس‬ _ ‫ـ ِِّق‬6 ‫ْال ُف ْح ِش َوَأ ْق َرهَب ُ ْم ىَل ا ْل َح‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ُ ‫ َو ْال ِعمْل‬ _ ‫ ُم َع ِار َضـ ۫ه‬   ُ‫ َوال َّتْأيِــ ْيد‬ _ ‫ َرا ِئـدَ ۫ه‬ ‫ َواَك َن ال َّت ْو ِف ْي ُـق‬ _ ‫ ِبَأ َح ِـد ثَ ْوبَ ْيـ ِه‬ ‫ َواَل َي ُر ُّد سـآِئاًل َولَ ْـو‬ _ ‫ـِب ِّ۪ه‬6‫ َر‬  ِ ‫يَ ْنرُص ُ ِل َغرْي‬
‫ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــر ُب‬
ْ ‫ َو ْال ُق‬ _ ‫ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــه‬
۫ َ‫َِِّذب‬6‫ُمه ـ‬
‫ن َِديْ َمـ‬ ‫ َو ْاُألن ْ ُس‬ _ ‫ َس ِفرْي َ ۫ه‬ ‫ظ‬ُ ‫ َوال َّ ْلح‬ _ ‫ َم ِسرْي َ ۫ه‬ ‫ َوا ْل ِخ َط ُاب‬ _ ‫ ِح ْر َز ۫ه‬ ‫ َوا ْل َم ْع ِرفَ ُة‬ _ ‫ َكزْن َ ۫ه‬ ‫ َوا ْل ُم َحارَض َ ُة‬ _ ‫ـدَ ۫ه‬6‫ُم َؤ ِِّي‬
‫ َوا ْل ُم‬ _ ‫مَس ِرْي َ ۫ه‬ ‫ـِّاِذل ْك ُر‬6 ‫ َو‬ _ ‫ َضـ ْي َع َت ۫ه‬  ُ ‫ َو ْال ِعمْل‬  _ ‫ب َِضـا َع َت ۫ه‬ ‫ َو ْال َف ْت ُح‬ _ ‫ َرايَ َتـ ۫ـه‬ ‫ـ ِّلِص ْد ُق‬6 ‫ َوا‬ _ ‫ن َ ِس ْي َم ۫ه‬ ‫ط‬ ُ ‫ َو ْالبَ ْس‬ _ ‫۫ه‬
‫ َقدَ ُمـ ُه‬ _ ‫ َوَأ ْو َصـ َاف ا ْل َح ِق ْي َقـ ِة رَس آ ِئ َر ۫ه‬ _ ‫ َظا ِه َر ۫ه‬ ‫وآد َُاب الرَّش ِ يْ َع ِة‬ _ ‫ َوا ْل ُمشَ اهَدَ ُة ِشفآ َء ۫ه‬ _ ‫اَك َش َف ُة ِغذآ َء ۫ه‬
‫ َمـ َع‬ _ ‫ َوت َْو ِح ْيدُ ال َّت ْف ِريْـ ِـد‬ _ ‫جَت ْ ِريْدُ ال َّت ْو ِخ ْي ِد‬ ‫ َو َط ِريْ ُق ۫ه‬ _ ‫ـِّ ْى ِم َن ا ْل َح ْو ِل َو ْال ُق َّو ِة‬6‫ َم َع ال َّتِرَب‬ _ ‫ال َّت ْف ِويْ ُض َوا ْل ُم َوافَ َق ُة‬
‫اَل ِبيَش ْ ٍء‬ _ ‫ــــــــــــــف ْال َع ْب ِدي َّ ِة‬
ِ ‫بَرَش ٌ َقــــــــــــــامِئ ٌ ىِف ْ َم ْو ِق‬ _ ‫ــــــــــــــف ْال ُع ُب ْو ِدي َّ ِة‬
ِ ‫ا ْل ُح ُضــــــــــــــ ْو ِر ىِف ْ َم ْو ِق‬
‫ـــــد مَس َا َع ْن ُم َصـــــ َاح َب ِة‬ ٌ ‫ُـــــو َع ْب‬ َ ‫فَه‬ _ ‫ ُم ْس َت َمدَّ ًة ِم ْن َم ْح ِض اَمَك ِل ا ُّلربُ ْو ِب َّي ِة‬ ‫ـــــه‬ ۫ ‫ ُع ُب ْو ِدي َّ ُت‬ ‫ َواَك ن َْت‬ _ ‫َواَل ِليَش ْ ٍء‬
‫َأ ْظه َُـر ِم ْن‬   ۫ ‫ َوَأ ْح َواهُل‬ _ ‫هللا َع ْن ُه َك ِثرْي َ ٌة‬ ُ َ ‫ َريِض‬  ۫ ‫ َوفَضآ ِئهُل‬ _ ‫ ُم َرافَ َق ِة ا ْل َج ْمع ِ َم َع لُ ُز ْو ِم َأ ْحاَك ِم الرَّش ِ يْ َع ِة‬  ‫ ىٰل‬ ‫ال َّت ْف ِر َق ِة‬
َ ِ ِ ْ ْ ‫ىِف‬ ۫ ‫اَك‬ َ ‫ل‬‫ع‬ ْ ۫ َ ْ ‫اَك‬ ِ ‫رْي‬ َّ ‫مَش ِ ِإ‬
‫ل‬ ‫ب‬ ‫رَش‬‫ع‬
ْ ‫ـــو ِم ال َحـــد ْى َ َ م ْن شـــه ِْر َر ِ ْيـــ ع ِ ا ثَّاىِن‬ ‫ل‬ ‫ي‬
ْ ‫ ا َي‬  ‫دَا َمت َ ْ َنـــا ب َر تُـــه‬ ‫ َوفاتُـــه‬ ‫ َو نَت‬ _ ‫ْ س الظ ِه َ ة‬
‫ َـظ ا ِه ٌر‬  ‫ َو َقرْب ُ ۫ه‬ _ ‫ َو ُد ِف َن ِب َبغْـدَا َد‬ _ ‫ َو ِت ْسـ ِعنْي َ َس َن ًة‬ ‫ ْح ٰـدى‬  ‫ َومُع ْ ُـر ۫ه‬ _ ‫ـِتنْي َ َومَخ ْ ِسـ ِمائَ ٍة‬6ِّ ‫ َو ِس‬ ‫ ْح ٰـدى‬ ‫َس َن َة‬
‫يِض ِإ‬ ‫ِإ‬
_  َ ‫ َاللهم آ ِمنْي َ َاللهم آ ِمنْي‬ _  َ ‫َأمْج َ ِعنْي‬ ‫ ِب ۪ه‬ ‫هللا َع ْن ُه َونَ َف َع َنا‬ُ َ َ ِ ِ ْ َ ُ َ  ‫ُي َز ُار‬
‫ر‬  _   ‫ار‬ ‫ط‬َ ‫ق‬ْ ‫َأل‬‫ا‬ْ ‫ر‬ ِ
‫ئ‬ ‫آ‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ُ‫د‬ ‫ص‬ ْ
‫ق‬ ‫ي‬ ‫و‬  _
            Adalah Kanjeng Syaikh ra warna kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat dan panjang, dadanya
bidang, badan nya ramping, tingginya sedang, suaranya nyaring, dan merdu, mudah menetes air matanya, sangat takut kepada
Allah ta'ala, besar kewibawaan nya, do'anya mustajabah, luhur budi pekertinya, keatas maupun kebawah keturunannya baik,
paling jauh-jauhnya manusia dari perbuatan jahat, dan sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar, sangat
dimurkanya bila mengetahui larangan Allah diterjang, tidak marah karena hanya menuruti hawa nafsunya, tidak mau menolong
karena selain Allah, tidak pernah menolak orang minta-minta walaupun salah satu bajunya yang diminta, pertolongan Allah yang
menjadi dasar pokok hidupnya. Semua thoriqnya dikuatkan oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih kotoran, pendekatannya kepada
Allah menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah dengan hudlur yang menjadi gudang nya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi
bentengnya, munajatnya kepada Allah menjadi amal perbuatannya, kewaspadaannya sebagai peng-hubung dirinya kepada Allah,
mesra kepada Allah menjadi kawan berbincangnya, lapang dada menjadi kecintaannya, kebenaran menjadi lambang hidupnya,
terbukanya hati menjadi bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya, dzikir kepada Allah menjadi ucapannya, persaksian nya
kepada Allah menjadi obat, peraturan agama menjadi jembatan nya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi kepribadiannya,
menyerah dan puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidak ada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Allah,
thoriqohnya menurut tauhid, meyakinkan ke Esaan Allah, dzikir dengan hati yang hudlur pada waktu bertandang ibadah kepada
Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari akan kejadiannya sebagai hamba Allah, dengan secara rutin beribadah
kepada Allah, bukan untuk sesuatu dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas karena sebagai hamba yang setia kepada
sifat-sifat kesempurnaan Allah dan beliau adalah hamba Allah yang agung, yang selalu menyatu jiwanya dengan Allah waktu
berdzikir dan disertai menepati terhadap hukum-hukum Allah. Keistimewaan-keistimewaan Kanjeng Syaikh, semoga Allah
mecurahkan keridlohan kepada beliau, masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak jelas, bahkan lebih terang dari matahari
diwaktu duhur. Beliau wafat pada hari jum'at tanggal sebelas, Rabi'ul akhir 571 H. Umurnya sembilan puluh satu tahun.
Makamnya dikampung Bebul Aroj, Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca negara. Semoga Allah
mecurahkan keridlohan kepada beliau, dan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua sebab beliau, ya Allah kabulkan, ya Allah
kabulkan.

‫ـ ِّلِرضْ َو ِان َعلَ ْي ِه‬6 ‫اللهم انْرُش ْ نَ َف َح ِات ا‬


28
‫َوَأ ِمدَّاَن ِبَأْلرْس َ ِار الَّىِت ْ َأ ْو َد ْعهَت َا دَل َ يْ ِه‬
‫‪Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia‬‬
‫‪kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.‬‬

‫)‪MANAQIB BAB 8 (DO’A‬‬

‫هللا تَ َعــــــ اىٰل ‪َ ‬أ ُك َّ‬


‫ــــــف‬ ‫َو َح ْي ُث‪ ‬ا ْنهَت ٰى‪ ‬مــــــآ َأ َر ْداَن َومَت َّ َمــــــا ا ْه َت َم ْم َنــــــا‪ ‬بِــــــ ۪ه‪َ   ‬و َق َصــــــ ْداَن ُه فَ ْلرَن ْ فَ ْ‬
‫ــــــع ىَل ِ‬
‫ِإ‬
‫ْا ْبهِت َ ِال‪َ  _ ‬ونَ َت َو َّس َل‪ِ  ‬ب ۪ه‪َ  ‬و ِبنَتآجِئ ِ ۪ه‪َ ‬أ ْراَب ِب ْاَأل ْذ َو ِاق َو ْاَأل ْح َو ِال‪َ  _  ‬فنَ ُق ْو ُل ‪:‬‬
‫‪                       Dan setelah sampai apa yang menjadi keinginan kami dan telah sempurna apa yang menjadi tujuan kami, dengan‬‬ ‫ِإل‬
‫‪sopan dan rendah hati, kita angkat tangan kita kehadapan Allah ta'ala dengan berwasilah kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-‬‬
‫‪Jilani serta keturunannya yang memiliki pribadi mulia dan perilaku terhormat, maka kita berdoa : ‬‬

‫هٰـذا‪ْ  ‬ال َع ِـار ِف ْاَأل ْكرَب ِ ‪َ  _ ‬والِرِّس ‪6‬ـ ِّ ْاَأل ْطه َِـار‪َ  _ ‬ا ْل َـو ِار ِث‬ ‫هللا ا َّلرمْح ٰ ِن ا َّلـر ِحمْي ِ ‪ _ ‬اللهم اَّن ن َ ْسـَأكُل َ ِبَأنْ َف ِـاس‪َ  ‬‬
‫‪ ‬ب ِْس ِم ِ‬
‫ِإ‬
‫ا ْل ُم َح َّم ِد ّي‪َ  _ ‬ص ِاح ِب ْا ْداَل ِل َعىَل ْالب َِس ِاط ْال ِع ْن ِد ْي‪َ  _ ‬واِب َّلسـا ِل ِكنْي َ ‪َ  ‬ع ٰىل‪ِ  ‬مهْن َ ِـاج ِه ْاَألن َْـو ِار‪َ  _ ‬وا ْل ُم ْغرَت ِ ِفنْي َ ِم ْن‬
‫َمهْن َ ِل َم َع ِار ِف ِه ْاَأل ْع َذ ِب ْاَأل ْزِإلخ َِر‪َ _ ‬أ ْن ُت ِمدَّاَن ب ِِط ْي ِب َأنْ َف ِاسه ِْم‪َ  _ ‬وت ُْديِن َ لَ َنا ِم ْن ِث َم ِار ِغ َر ِاسه ِْم‪ _ ‬يآ َأيَّهُت َا ْاَأل ْر َو ُاح‬
‫ـدَال‪ _ ‬يـآ ُر َقبـآ ُء‪ _ ‬يـآ جُن َبـآ ُء‪ _ ‬يـآ‬ ‫ـان_‪ ‬يـآ َأ ْواَت ُد‪ _  ‬يـآ َأبْ ُ‬ ‫دَّس ُة‪ _ ‬يآ َخمْت ُ ‪ _ ‬يآ ُق ْط ُب‪ _ ‬يـآ َما َم ُ‬ ‫َ‬ ‫ا ْل ُم َق‬
‫ط_‪ ‬يـآ‬ ‫ـل ْالبَ ْسـ ِ‬ ‫نُ َقبآ ُء‪ _ ‬يآ َأه َْل ْال ِغرْي َ ِة‪ _ ‬يآ َأه َْل ْاَأل ْخاَل ِإ ِق‪ _ ‬يآ َأه َْل ا َلساَل َم ِة‪ _ ‬يآ َأه َْل ْال ِعمْل ِ ‪ _ ‬يـآ َأ ْهـ َ‬
‫ْـل ْاَألنْ َف ِـاس‪ _ ‬يـآ َأه َ‬
‫ْـل‬ ‫خْص ا ْل َج ِـام ُع‪ _  ‬يـآ َأه َ‬ ‫ْـل ا ِّ‪6‬ـلِض ْي َف ِان‪ _ ‬يـآ َأهُّي َـا ا َّلشـ ُ‬ ‫َأه َْل ا ْل ِج َن ِان َو ْال َع ْط ِف‪ _ ‬يآ َأه َ‬
‫ْـل‬‫ْـل ْال َف ْت ِح‪ _ ‬يـآ َأه َ‬ ‫ْـل ا ْل َه ْي َبـ ِة ِوا ْل َجاَل ِل‪ _ ‬يـآ َأه َ‬ ‫ْـل ْال ُق َّـو ِة ِو ْال َع ْـز ِم‪ _ ‬يـآ َأه َ‬‫ْال َغ ْي ِب ِم ْنمُك ْ َوا َّلشهَا َد ِة‪ _ ‬يآ َأه َ‬
‫دَاد‪ _ ‬يآ َأه َْل َص ْل َصةَل ِ ا ْل َجـ َـر ِس‪ _ ‬يـآ ُق ْط َب ا ْل َقـ ِـاه ِر_‪ ‬يـآ‬ ‫َم َع ِار ِج‪ْ  ‬ال ُع ٰىل‪ _ ‬يآ َأه َْل النَّ ْف ِس‪ _ ‬يآ َأه َْل ْا ْم ِ‬
‫ـل‪ْ  ‬ال ِغىٰن ‪ ‬اِب ِهلل‪ _ ‬ي ـآ ُق ْط َب‬ ‫ط ْال َعـ ْـر ِش‪ _ ‬ي ـآ َأ ْهـ َ‬ ‫ط ا َّلر ْفـ َـر ِِإلف ا ْب ِن َس ـا ِق ِ‬
‫ُق ْط َب ا َّلرق ـآ ِئ ِق‪ _ ‬ي ـآ ُق ْط َب َس ـ ِق ْي ِ‬
‫ـات ا ِّ‪6‬ـلِس ‪6‬ـِِّت‪ _ ‬ي ـآ‬ ‫ـل ا ْل ِج َهـ ِ‬ ‫ـل ِال ُبــدَ آل ِء‪  _ ‬ي ـآ َأ ْهـ َ‬ ‫ـل َعنْي ِ ال َّت ْح ِكمْي ِ َوا َّلزوآ ِئـ ِـد‪ _ ‬ي ـآ َأ ْهـ َ‬ ‫ا ْلخ َْش َي ِة‪ _ ‬ي ـآ َأ ْهـ َ‬
‫ُماَل َم ِت َّي ُة‪ _ ‬يآ ُف َقرآ ُء‪ _ ‬يآ ُص ْو ِف َّي ُة‪ _ ‬يآ ُع َّبا ُد‪ _ ‬يآ ُزهَّا ُد‪ _ ‬يآ ِر َج َال ا ْل َم ِاء‪ _ ‬يآ َأ ْف َرا ُد‪ _ ‬يآ ُأ َمنـآ ُء‪ _ ‬يـآ‬
‫ُق ّرآ ُء‪ _ ‬يآ َأ ْح َب ُاب‪ _ ‬يآ َأ ِجاَّل ُء‪ _ ‬يآ ُم َح ‪6‬ـِِّد ُث ْو َن‪ _ ‬يآ مُس َرآ ُء‪ _ ‬يـآ َو َرثَ َـة ا َّلظا ِل ِم‪ِ  ‬ل َن ْف ِسـ ۪ه‪ِ  ‬م ْنمُك ْ ‪َ  _ ‬وا ْل ُم ْق َت ِصـ ِد‬
‫ــال ْال َغ ْي ِب َوال َّشــهَا َد ِة‪ُ  _ ‬ك ْون ُْــوا َع ْواًن لَ َنــا ىِف ْ جَن َــا ِح‬ ‫َوا َّلســاب ِِق اِب ْل َخرْي َ ِات‪َ _ ‬أهُّي َــا ْاَأل ْر َو ُاح ا َّلطا ِه َر ُة ِم ْن ِر َج ِ‬
‫ـات‪َ  _ ‬و َسـرْت ِ ْال َع ْـو َر ِات‪َ  _ ‬و َقضـآ ِء‬ ‫ا َّلطلَ َب ِات‪َ  _ ‬وتَي ِْسرْي ِ ا ْل ُم َراد َِات‪َ  _ ‬و هْن َ ِاض ْال َع َز َم ِات‪َ  _ ‬وتَْأ ِمنْي ِ ا َّلر ْوعَ ِ‬
‫ادلُّ يُ ْو ِن‪َ  _ ‬وحَت ْ ِق ْيـ ِـق ا ُّلظ ُنـ ْـو ِن‪َ  _ ‬و َ ِإزاةَل ِ ا ْل ُح ُج ِب ْال َغ َيـ ِـاه ِب‪َ  _ ‬و ُح ْس ـ ِن ا ْل َخـ َـوامِت ِ َو ْال َعـ َـوا ِق ِب‪َ  _ ‬و َك ْش ـ ِف‬
‫ْال ُكر ْو ِب‪ _ ‬و ُغ ْفر ِان ُّاذلن ُْو ِب‪ِ _ ‬إ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬

‫‪29‬‬
‫عیل الگایف صالة هللا ‪ ۰۞۰‬عیل الشایف سالم هللا‬
‫مبحي ادلين خلصنا ‪ ۰۞۰‬من البلوآء ايأهلل‬
‫هللا‬‫هللا ‪َ ۰۞۰‬أ ِغ ْيثُنَا َأِل ْج ِل ِ‬ ‫هللا ِع َبا َد ِ‬ ‫ِعبا َد ِ‬
‫َو ُك ْون ُْوا َع ْونَ َنا هلِل ِ ‪ ۰۞۰‬عَىٰس ‪ ‬حَن ْ ٰظى‪ِ  ‬بفَضْ ِل ِ‬
‫هللا‬
‫َواَي َأ ْق َط ُاب َواَي َأجْن َ ُاب ‪َ  ۰۞۰‬واَي َساد َُات َواَي َأ ْح َب ُاب‬
‫َوَأنْمُت ْ اَي ُأ ْوىِل ْاَأل ْل َب ِاب ‪ ۰۞۰‬تَ َعالَ ْوا َوانْرُص ُ ْوا هلِل ِ‬
‫َسَأ ْل َنامُك ْ َسَأ ْل َنامُك ْ ‪َ ۰۞۰‬و ِل ُّلز ْل ٰفى‪َ  ‬ر َج ْو َنمُك ْ‬
‫َويِف ْ َأ ْم ٍـر َق َص ْد اَن مُك ْ ‪ ۰۞۰‬فَ ُش ْدُّوا َع ْز َممُك ْ هلِل ِ‬
‫فَ َي َاريِّب ْ ب َِسا َداىِت ْ ‪ ۰۞۰‬حَت َ َّق ْق يِل ْ َش َارىِت ْ‬
‫عَىٰس ‪ ‬تَْأىِت ْ بِشَ َارىِت ْ ‪َ ۰۞۰‬ويَ ْص ُف ْو ِإ َو ْقـ ُت َنا هلِل ِ‬
‫ِب َك ْش ِف ا ْل ُح ْج ِب َع ْن َع ْيىِن ْ ‪َ ۰۞۰‬و َر ْفع ِ ْال َبنْي ِ ِم ْن بَ ْيىِن ْ‬
‫َو َط ْم ِس ْال َك ْي ِف َو ْاَأل ْي ِن ‪ِ   ۰۞۰‬ب ُن ْو ِرا ْل َو ْج ِه اَي َا ُهلل‬
‫هللا َم ْولَ َنا ‪َ ۰۞۰‬ع ٰىل‪َ  ‬م ْن اِب ْله ُٰدى‪َ  ‬جااَن‬ ‫َصاَل ُة ِ‬
‫َو َم ْن اِب ْحل ‪6‬ـ َِِّق َأ ْواَل اَن ‪َ ۰۞۰‬ش ِف ْيع ِ ْا َخل ْل ِق ِع ْندَ ِ‬
‫هللا‬
‫‪             ‬‬
‫ِـك اذَّل ِ ْى َأ ْن َز ْل َت ۫ـه‪ُ  ‬م َف‪6‬ـ ِِّرقًـا‬ ‫ـك‪َ  _ ‬و َو ْحي َ‬ ‫‪َ  ‬اللهم َواَمَك َأ ْحرَض ْ تَ َبا َخمْت َ ِك َتاب َِك‪ _ ‬اذَّل ِ ْى َأع َْربْ َت ِف ْيـ ِه َع ْن رَش آ ِئع ِ َأ ْحاَك ِم َ‬
‫ـدَه‪َ  ‬شـ ِديْدَ َع َـذاب َِك‬ ‫بَنْي َ َحاَل كِل َ َو َح َرا ِم َك‪َ  _ ‬ونَدَ بْتَنَا ِلل َّت َع ُّر ِض ِلث ََوابِـ ِه ا ْل َج ِس مْي ِ‪َ  _ ‬و َح َّـذ َرتَ َنا‪َ  ‬ع ٰىل‪ِ  ‬ل َسـ ِان‪َ  ‬و ِع ْي ۪‬
‫ِاَأل ِلمْي َ ‪ _ ‬فَ ْاج َع ْل َنــا ِم َّم ْن تَ ِلنْي ُ ُق ُلـ ْـوهُب ُ ْم ِع ْنــدَ مَس َا ِع آاَي ِتـ ۪ـه‪َ  _ ‬ويَـ ِـد ْي ُن كَل َ ْم ِتثَـ ِـال َأ َوا ِمـ ِـر ۪ه‪َ  ‬و َمهْن ِ َّيا ِتـ ۪ـه‪  _ ‬فَ ْاج َعهْل ُ‬
‫ن ُْو ًرا‪ ‬ن َ ْس ٰعى‪ ‬ب ِ۪ه‪  ‬ىٰل ‪َ  ‬ع َر َص ِات‪ْ   ‬ال ِق َيا َم ِة‪َ  _ ‬و ُسلَّ ًما نَ ْع ُر ُج‪ ‬ب ِ۪ه‪  ‬ىٰل ‪ ‬د َِار ا ْل ُم َقا َمِإِب ِة‪_ ‬‬
‫‪                       ‬‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ٰ‬
‫‪َ  ‬اللهم َو َس‪6‬ـِه ِّْل‪ِ  ‬ب ۪ه‪َ  ‬علَ ْي َنا َك ْر َب ا ِّـ‪6‬لِس َي ِاق َذا َداَن ِمنَّا ا َّلر ِح ْيـ ُـل‪َ  _ ‬وبَلَغ َِت الـ ُّـر ْو ُح ِمنَّا الرَّت َ ايِق ْ ‪َ  _ ‬وجَت َلّمىَكَل ُ ا ْل َمـ ْـو ِت‬
‫ىٰل‬ ‫ِ ِإ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫اِب‬
‫ـــو ِب‪َ  _ ‬وق ْيـــل َم ْن َر ٍاق‪َ  _ ‬وا َتفت ا َّلســـ ُاق َّلســـ ُاق‪َ    _ ‬رِب‪6‬ـِّك يَ ْو َ ئـــذ ِن‬
‫م‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِل َق ْب ِضـــهَا ِم ْن ُح ُج ِب ْال ُغ ُي‬
‫ِإ‬
‫ا ْل َم َس ِاق‪َ  _ ‬و َص َار ِت ْاَألمْع َ ُال َقآل ِئدَ ىِف ْاَأل ْع َن ِاق‪_ ‬‬

‫‪30‬‬
‫ـك‪َ  _ ‬را ِك َعـ ًة َو َسـ ِاجدَ ًة بَنْي َ‬ ‫َاللهم اَل تَ ُغ َّل يَدًا إَىَل ْاَأل ْع َن ِاق َأ ُك ًّفا تَرَض َّ َع ْت لَ ْي َك‪َ  _ ‬وا ْع َت َم ْ‬
‫ـدَت ىِف ْ َصـلَ َواهِت َا َعلَ ْي َ‬
‫ـك‪َ  _ ‬و َبـ َـر َز ْت ِم ْن َمنَ ِاز ِل َهــا ىَل ا ْل َم َسـ ِاج ِد َط ِام َعـ ًة ِف ْي َمــا‬ ‫يَــدَ يْ َك‪َ  _ ‬واَل ُت َق‪6‬ـِي ِّْد ِبَأ ْناَك ِل ا ْل َج ِحمْي ِ َأ ْقــدَا ًما َِإسـ َع ْت لَ ْيـ َ‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫دَل َ يْ َك‪َ  _ ‬واَل ت ُِص َّم َأمْس َاعًا تَذَل َّ َذ ْت حِب َاَل َو ْة ِتاَل َو ِة ِك َتاب َِك ْال َك ِرمْي ِ ‪َ  _ ‬واَل ت َْط ِم ْس‪ ‬اِب ْل َع ٰمى‪َ ‬أ ْع ُي ًنا َب َك ْت ىِف ُظمَل ِ الَّل َياىِل ْ‬
‫خ َْوفًا ِم ْن عَ َذاب َِك ْاَأل ِلمْي ِ ‪_ ‬‬
‫اللهم َصىِّل َو َسمِّل ْ ‪َ  ‬ع ٰىل‪َ  ‬س‪6‬ـِي ِِّداَن ُم َح َّم ٍد َش ِف ْيع ِ َأ ْراَب ِب ُّاذلن ُْو ِب_‪َ  ‬و َع ٰىل‪ ‬آهِل ۪ ‪َ  ‬وَأحْص َاب ِ۪ه‪َ ‬أ ِط ّبآ ِء ْال ُق ُل ْو ِب‪َ  _ ‬و َع ٰىل‪ُ ‬أ َّم ِتهِ‬
‫ـات ا َّلســ َح ِري َّ ُة_‪َ  ‬وتَ َع َّط َر ِت‬ ‫اذَّل ِ ْي َن َك َشــ ْف َت لَه ُْم لُك َّ َم ْح ُجـ ْـو ٍب‪َ  _ ‬وَأنَ ْلهَت ُ ْم لُك َّ َم ْح ُبـ ْـو ٍب‪َ  _ ‬مــا َه َّب ِت النَّ َف َحـ ُ‬
‫ا ْل َم َجا ِل ُس ِب َع ْر ِف َأ ْخ َب ِار ْاَأل ْخ َي ِار ا َّلز ِك َّي ِة ا ْل ِم ْس ِك َّي ِة‪ _ ‬آ ِمنْي َ َاللهم آ ِمنْي َ ‪_ ‬‬
‫ُس ْب َح َان َرِب‪6‬ـ َِّك َر ِّ‪6‬ـِب ْال ِع َّز ِة مَع َّا يَ ِص ُف ْو َن‪َ  _ ‬و َساَل ٌم‪ ‬عَىَل ‪ ‬ا ْل ُم ْر َس ِلنْي َ ‪َ  _ ‬وا ْل َح ْمدُ ِهلل َر ِّ‪6‬ـِب ا ْل ٰعلَ ِمنْي َ ‪ ‬‬
‫‪YA ARHAMARROHIMIN‬‬

‫َاي َأ ْر َح َم ا َّلرامِح ِ َني ‪َ ۰۞۰‬اي‪َ ‬أ ْر َح َم‪ ‬ا َّلرامِح ِ َني‬


‫َاي َأ ْر َح َم ا َّلرامِح ِ نْي َ ‪ ۰۞۰‬فَ‪6‬ـ ِِّر ْج عَىَل ا ْل ُم ْس ِل ِمنْي َ‬
‫‪َ  ‬اي َربَّن َا َاي َك ِرمْي ُ ‪َ ۰۞۰‬اي َربَّن َا‪َ  ‬ـاي‪َ  ‬ر ِحمْي ُ‬
‫َأن َْت ا ْل َج َّوا ُد ا ْل َح ِلمْي ُ ‪َ ۰۞۰‬وَأن َْت ِن ْع َم ا ْل ُم ِعنْي ُ‬
‫‪َ  ‬ولَ ْي َس َن ْر ُج ْو ِس َواكَ ‪ ۰۞۰‬فَاد ِْركْ ‪ٰ  ‬له ِْى‪ ‬د ََراكَ‬
‫ِإ‬
‫َق ْب َل ا ْل َفن َا َوا ْل َه َال ِك ‪ ۰۞۰‬يَ ُع ُّم ُدنْ َيا َو ِد ْي َن‬
‫َو َما لَ َنا َرب َّ َنا ‪ِ ۰۞۰‬س َواكَ اَي َح ْسبَنَا‬
‫اَي َذا‪ْ  ‬ال ُع ٰىل‪َ  ‬و ْال ِغىٰن ‪َ ۰۞۰‬واَي َق ِو ُّي اَي َم ِتنْي ُ‬
‫‪.         ‬‬

‫ن َ ْس َاكُل َ َوايِل ْ يُ ِقمْي ُ ‪َ ۰۞۰‬ا ْل َع ْد َل ىَك ْ ن َ ْس َت ِقمْي ُ‬


‫عَ ٰىل‪ ‬هُدَاكَ ْال َق ِومْي ُ ‪َ ۰۞۰‬واَل ن ُِط ْي ُع الَّل ِعنْي ُ‬
‫اَي َرب َّ َنا اَي ُم ِج ْي ُب ‪َ ۰۞۰‬أن َْت ا َّلس ِم ْي ُع ْال َق ِريْب‪ ‬‬
‫ضَ َاق ْا َلو ِس ْي ُع ا َّلر ِح ْي ُب ‪ ۰۞۰‬فَان ُْظ ْر ىَل ا ْل ُم ْؤ ِم ِننْي َ‬
‫ْ‬ ‫ْ ِإ‬
‫ن َْظ َر ْة ُت ِزيْ ُل ْال َع َنا ‪َ ۰۞۰‬عنَّا َوتُدىِن ْ ا ُ َنا‬
‫م‬ ‫ل‬
‫ِمنَّا َولُك َّ ا ْل َه َنا ‪ ۰۞۰‬نُ ْع َطا ُه ىِف ْ ِلُك ِّ‪6‬ـ ِحنْي ٍ‬
‫‪31‬‬
‫َأ ْس َئكُل َ جِب َا ِه ا ْل ُجدُ ْو ِد ‪َ ۰۞۰‬وايِل ْ يُ ِقمْي ُ ا ْل ُحدُ ْو َد‬
‫ِف ْي َنا فَ َي ْك ِفى ا ْل َح ُس ْو َد ‪َ ۰۞۰‬ويَ ْدفَ ُع ا َّلظا ِل ِمنْي َ‬
‫‪       ‬‬
‫ُي ِزيْ ُل ِل ْل ُم ْن َك َر ِات ‪ ۰۞۰‬يُ ِقمْي ُ ِل َّلصلَ َو ِات‬
‫يَْأ ُم ُر اِب َّلصا ِل َح ِات ‪ُ ۰۞۰‬م ِح ُّب ِل َّلصا ِل ِحنْي َ‬
‫ُي ِزيْ ُح لُك َّ ا ْل َح َرا ِم ‪ ۰۞۰‬يَ ْقه َُر لُك َّ ا َّلطغَا ِم‬
‫يَ ْع ِد ُل بَنْي َ ْاَألاَن ِم ‪ ۰۞۰‬يُ َؤ ِّ‪6‬ـِم ُن اخلآ ِئ ِفنْي َ‬
‫َر ِّ‪6‬ـِب ْاس ِقنَا َغ ْي َث َعا ٍم ‪ ۰۞۰‬اَن ِف ْع ُم َب َاركْ د ََوا َم‬
‫يَدُ ْو ُم ىِف ْ ِلُك ِّـ‪ 6‬عَا ٍم ‪ ۰۞۰‬عَ ٰىل‪َ  ‬م َم ِر ا ِّ‪6‬ـلِس ِننْي َ‬
‫‪        ‬‬
‫َر ِّ‪6‬ـِب ا ْح ِي َنا َشا ِك ِر ْي َن ‪َ ۰۞۰‬وت ََوفَّنَا ُم ْس ِل ِمنْي َ‬
‫نُ ْب َع ْث ِم َن اآْل ِم ِننْي َ ‪ ۰۞۰‬ىِف ْ ُز ْم َر ِة ا َّلسا ِب ِقنْي َ‬
‫‪        ‬‬
‫جِب َا ِه‪ٰ  ‬ط َه‪ ‬ا َّلر ُس ْو ِل ‪ُ ۰۞۰‬ج ْد َربَّن َا اِب ْل َق ُب ْو ِل‬
‫َوه َْب لَن َا لُك َّ ُس ْولٍ ‪َ ۰۞۰‬ر ِّ‪6‬ـِب ْاس َت ِج ْب يِل ْ آ ِمنْي َ‬
‫َع َطاكَ َريِّب ْ َج ِزيْ ٌل ‪َ ۰۞۰‬ولُك ُّ ِف ْعكِل ْ مَج ِ ْي ٌل‬
‫َو ِف ْي َك َأ َم ْل َنا َط ِويْ ٌل ‪ ۰۞۰‬فَ ُج ْد َعىَل ا َّلط ِام ِعنْي َ‬
‫اَي َر ِّـ‪ِ6‬ب ضَ َاق ا ْل ِخ َن ُاق ‪ِ ۰۞۰‬م ْن ِف ْع ِل َما اَل يُ َط ُاق‬
‫فَ ْامنُن ْ ِب َف ِّ‪6‬ـِك ْال َغاَل ِق ‪ِ ۰۞۰‬ل َم ْن ب َِذنْب ِ۪ه‪َ  ‬ر ِهنْي ٌ‬
‫َوا ْغ ِف ْر ِلِلُك ِّ‪6‬ـ ُّاذلن ُْو ِب ‪َ ۰۞۰‬و ْاسرُت ْ ِلِلُك ِّ‪6‬ـ ا ْل ُع ُي ْو ِب‬
‫َوا ْك ِش ْف ِلِلُك ِّ‪6‬ـ ا ْل ُك ُر ْو ِب ‪َ ۰۞۰‬وا ْك ِف َأ َذى ا ْل ُم ْؤ ِذ ِيـنْي َ‬
‫َوا ْخمِت ْ ِبَأ ْح َس ْن ِخت َا ٍم ‪َ ۰۞۰‬ذا َد َان ْا نْرِص َ ا ُم‬
‫ِإ ِإل‬
‫َوح َا َن ِحنْي ُ ا ْل ِح َام ِم ‪َ ۰۞۰‬و َزا َد َرحْش ُ ا ْل َج ِبنْي ِ‬

‫‪32‬‬
‫ َش ِف ْيع ِ ْاَأل َان ِم‬ ‫ َع ٰىل‬۰۞۰ ‫مُث َّ ا َّلصاَل ُة َوا َّلساَل ُم‬
َ ‫ َوا َّلص ْح ِب َوال َّتا ِب ِعنْي‬۰۞۰ ‫َواْآل ِل ِن ْع َم ا ْل ِك َرا ُم‬
          

----------------- IIIII -----------------


            Salah satu do'a yang bisa di amalkan, (kalau bisa setiap selesai shalat) supaya kita dapat berziarah ke Mekkah dan Madinah
berkali-kali, insya Allah

َ‫ َم َّـر َة بَ ْعـد‬  ‫ـٍٍّد َواَل َمشَ َّق ٍة َم َع ا َّلساَل َم ِة َو ْالرَب َ َك ِة َوبُ ُل ْو ِغ ا ْل َم َرا ِم ِم َـر ًارا اَي َا ُهلل‬6 ‫اللهم يَرِّس ْ لَ َنا ِزاَي َر َة َم َّك َة َو َم ِديْ َن َة ِب َغرْي ِ َك‬
َ ‫َم َّر ٍات اَي َا ُهلل ِب َرمْح َ ِت َك اَي َا ْر َح َم ا َّلرامِح ِ نْي‬
Ya Allah, mudahkanlah kami untuk dapat ziarah ke Mekkah dan Madinah, tanpa susah payah dan kesualitan dengan selamat dan
barokah, dan terpenuhi cita-cita, berulang-ulang ya Allah, berkali- kali ya Allah, berkat rahmat-Mu Wahai Dzat Yang Maha
Pengasih

33

Anda mungkin juga menyukai