Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang bar dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yangmenjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menumbuhkan minat berwirausaha ?
2. Bagaimana pentingnya kebutuhan akan berwirausaha ?
3. Bisakah kewirausahaan diajarkan ?
4. Bagaimana pentingnya pendidikan kewirausahaan dan pelatihan ?
5. Apa saja dorongan merintis wirausaha ?
6. Apa yang melatar belakangi wirausaha ?
7. Apa saja faktor kritis untuk memulai usaha baru ?
8. Bagaimana model proses kewirausahaan ?
9. Bagaimana cara menilai peluang membuka usaha baru ?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Mengetahui cara menumbuhkan minat berwirausaha
2. Memahami pentingnya kebutuhan akan berwirausaha
3. Memahami mengenai wirausaha yang bisa diajarkan
4. Memahami mengenai pendidikan kewirausahaan dan pelatihan
5. Mengetahui dorongan merintis wirausaha
6. Mengetaui latar belakang wirausaha
7. Mengetahui latar belakang wirausaha
8. Mengetahui model proses kewirausahaan
9. Memahami cara menilai peluang membuka usaha baru

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Menumbuhkan minat berwirausaha


Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik , dan banyak pula orang
menggangur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan
berhasil jika di tunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena
kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu mengarap semua
aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan angaran belanja, personalian dan
pengawasan .
Oleh sebab itu wirausaha merupakan potensi pembangunan , baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahawa jumlah
wirausahawan indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat sehingga
persoalan pembangunan wirausaha indonesia merupakan manfaat adanya wirausaha banyak
sekali.
Lebih rinci manfaatnya antara lain :
1. menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengganguran .
2. sebagai genarator pembangunan lingkungan bidang , produksi ,distribusi
pemeliharaan lingkungan kesejahteranan dan sebagaianya.
3. Menjadi contoh bagi anggota masarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut di
contoh di teladani karena orang wirausaha itu adalah oran yang terpuju dan terjujur
berani hidup tampa merugikan orang lain .
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan
membangun lingkungan.
5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuanya .
6. Berusaha mendidik karyawanya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan .
7. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras tetapi tidak melupakan perintah
perintah agama dekat dengan allah swt.
8. Hidup secara efesien tidak berfoya foya dan tidak boros.

3
9. Memelihara keserasian lingkungan baik dalam pergaualan maupun kebersihan
lingkungan .
Melihat banyak manfaat wirausaha di atas maka ada dua darmabakti wirausaha
terhadap pembangunan bangsa yaitu :
1. Sebagai pengusaha memberikan darmabaktinya melancarkan proses produksi,
distribusi dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja
meningkatkan pendapatan masyarakat .
2. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan
nasional mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.
Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan olleh wirausaha terhadap
pembangunan bangsa, namun masih saja orang berminat menekuni fropesi
tersebut. Penyebabab kurang nya mianat ini mempunyai latar balekang
pandanagan negatif dalam masarakat terhadap fropesi wirausaha . wirauasaha ini
kegiatan naya banyakbegarak dalam bidang bisnis dalam kegiatan bisnis
termasuk dalam kegiatan perdangangan .
Oleh sebab itu bagaiama, marilah kita lihat bagaimana pandangan masyarakat
kota terahadap fropesi , lapangan kerja dalam sektor ini, yaitu sektor wirauasaha ,
bisnis dan perdangangan .
Banyak faktor fisikologis yang menbentuk sikaf negatif masyarakat sehingga
meraka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sikap agresif ,
bersing , egois, dan tidak jujur , kikir, sumber penghasilan stabil, kurang
terhormat , pekerjaan rendah , dan sebagainya . pandangan ini semacam ini
disebut sebagain besar penduduk sehingga meraka tidak tertarik . mereka tidak
mengiginkan anak anak nya menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan
perhatian anak anak untuk menjadi pegawai negeri apalagi anak anaknya sudah
bertitel lulus perguruan tinggi . mereka berucap “ untuk apa bersekolah tinngi ,
jika hanya mau jadi pedagang “ seperti ini sudah berkesan jauh di lubuk hati
sebagian besar rakyat kita , mulai sejak zaman penjajahan belanda samapai
beberapa dekade masa kemerdekaan .
Lanadasn filosofis inilah yang menyebabkan rakayat indonesia tidak termotifasi
terjun kedunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari negara tetangga . yang seakan akan

4
memiliki sefesialisasi dalam fropesi bisnis . mereka dapat mengembangkan bisnis
bessr besrsan mulai dalam industri hulu sampai ke industri hilir , meliputi usaha
jasa perbankan , perdanggan besar ( grosir ) perdangan eceran besar ( depertment
store , swalayan ) eceran kecil ( retail ) eksportir dan importir, dan sebagai
bentuk usaha lainya dalam berbagai jenis komoditi.
Rakyat indonesia yang sebagain besar beragama islam lupa tidak banyak
mengetahui akan ajaran islam teantang pekerjaan dibidang bisnis pernah rassullah
saw. Ditanya olleh para sahabat , pekerjaan apakah yang palik baik ya rassulullah
? rasullullah menjawab , seorang bekerja dengan tanganya dan setiap jual beli
yang baik dan bersih
Yang bersih bereti sebagian dari kegiatan fropesi bisnis selain itu para ulama
telah sepakat mengenai perbaiakan pekerjaan dagang ( jual beli ) sebagai perkara
yang telah di praktikkan sejak zaman nabi sehinnga masa kini .
Memeng demikian, berdagang atau berbisnis harus dilandasi olleh kejujuran .
apabila orang berbisnis tidak jujur maka tunggulah kehancuranya . apabila ia
jujur maka ia akan dapat keuntunganya dari segala penjuru yang ia tidak
dugadariaman datang nya demikian menerut ajaran agama.
Sekarang ini banyak anak muda yang tertarik dan melirik fropesi bisnis yang
cukup menjanjikan masa depan cerah . di awali olleh anak anak pejabat para
serjana dan diploma lulusan perguruan tinggi sudah mulai terjun ke pekerjaan
bidang bisnis . kaum remaja zaman sekarang dengan latar belakang fropesi orang
tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangan nya ke bidang bisnis .
hal ini di dorong oleh kondisi persaingan di antara pencari kerja yang mulai ketat.
lowongan pekerjaan ini mulai terasa sempit posisi pegawai negeri kurang
menarik di tambah lagi dengan policy zero growath oleh pemerintah dalam
bidang pegawaian .
Saat ini orang tua sudah tidak berpandangan negatip lagi pada dunia bisnis anak
anak “ muda tidak lagi “ malu “ berdagang bahkan para artis terjun ke dunia “
bisnis “ yang bergerak dalam berbagai komoditi . berdasarkan suatu penilitian
terhadap siswa kelas tiga SMU di kota madya bandung , di temukan adanaya
pergeseran minat bisnis di kalangan remaja . suatu hal yang menonjol di

5
temukan dalam peniltian ini adalah adanya perubahan sikap dan pandangan dari
generasi muda calon intlektual bangsa kita demilian pula ada perubahan
pandangan dari orang tua yang sudah menyenangi dan mengizinkan putra
putrinya terjun ke bidang bisnis .
Para remaja ini menyatakan mereka sangat menyenangi kegiatan bisnis . mereka
akan terjun kebidang bisnis karena pekerjaan bisnis cukup menjanjikan untuk
masa depan . untuk mengantisipasi pekerjaan bisnis mereka mempersiapkan
bekal berupa sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan yang
menunjang . banyak keterampilan yang harus dimiliki olleh remaja , seperti
keterampilan magnetik manual , kumputer ,akuntansi , pemasaran otomotif ,
elektronik dan sebagainya . makin banyak keterampilan yang di kuasai , makin
tinggi minat bisnisnya dan makin banyak peluang terbuka untuk membuka
berwirausaha.
Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha
Keuntungan menjadi wirausaha adalah :
1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
2. Terbuka peluang untuk mendemostrasikan kemampuan serta potensi
seseorang secara penuh.
3. Terbuka peluang untuk memperoleh mamfaat dan keuntungan secara
maksimal .
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha usaha konkrit .
5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

Kelemahanya

1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika
resiko ini telah di antisifasi secara baik , maka berarti wirausaha telah
menggeser resiko tersebut .
2. Bekerja keras dan waktu kerjanya jangka panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil , sebab dia
harus berhemat .

6
4. Tanggung jawabnya sangat besar , banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasahan yang di hadapinya .

Cara Menumbuhkan Minat Berwirausaha

Sebelum memulai usaha kalian harus merencanakan usaha yang akan kalian buat
perencanaan usaha dikenal dengan business plan. Hal yang harus direncanakan
dalam usaha :

1. Ide atau usaha konsep usaha

2. kebutuhan usaha

3. Modal usaha

4. Manajemen usaha

5. Penunjang yang disesuaikan dengan jenis usaha masing-masing

Cara menumbuhkan minat berwirausaha kalian harus memiliki motivasi dan


memahami manfaat belajar bewirausaha sejakak dini diantaranya :

1. Mengenal seluk beluk dunia usaha

2. Mengasah talenta yang mempunyai semngat kewirausahaan

3. Mempunyai bekal ilmu yang bisa di aplikasikan sewaktu waktu

4. Mengetahui cara mencari uang selain bekerja sebagai karyawan

5. Mempunyai arahan pengusha yang sukses

7
Setelah memahami manfaat berwiausaha selanjutnnya kenali dulu tingkatan/level
usaha berdasarkan kebutuhan modal.Disini usaha apa kalian buka sesuai modal
yang kalian miliki .Nah kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Usaha Mikro
Usaha ini memiliki modal di bawah 50 juta .
2. Usaha Kecil
Usaha yang memiliki modalnya di atas 50 juta-200 juta .
3. Usaha Menengah
Usaha yang kebutuhan modalnya di atas 200 juta dan di bawah 500 juta
4. Usaha Besar
Usaha kebutuhan modalnya di atas 500 juta

Jadi disini sebelum memiliki usaha kalian harus mempunyai modal terlebih
dahulu.Sebenarnya ada usaha yang tanpa memilki modal yang bernama
konsinyasi usaha sebagai penyalur antara distributor dan konsumen.

Setelah itu kalian harus memahami dan memikirkan secara matang jenis udaha
yang akan didirikan seperti usaha kuliner,usaha jasa tranportasi,kecantikan,dll

2.2 Kebutuhan akan wirausaha


Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa suatu negara akan mampu
membangun apabila memeliki kewirausawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya jadi,
jika negara kita berpenduduk 200 juta jiwa , maka wirausahawanya harus lebih kurang
sebanyak 4 juta . katakanlah jika kita hitung semuaa wirausahawan indonesia mulai dari
pedagang kecil sampai perusahaan besar ada sebanyak 3 juta, tentu bagian terbesarnya
adalah kelompok kecil kecil yang belum terjamin mutunya dan belum terjamin kelangsungan
hidupnya (kontinuitasnya).
Wirausahawan adalah seseorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melihat peluang peluang , mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menakluhkan cara berfikir lamban dan malas. Seorang wirausahawan mempunyai peran
untuk mencari kombinasi kombinasi baru , yang merupakan gabungan dari lima hal yaitu :

8
 Pengenalan barang dan jasa baru
 Metode produksi baru
 Sumber bahan mentah baru
 Pasar pasar baru
 Organisai industri baru
Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh
wirausahan yang telah berjumlah 2% tingkat sedang, berwirausaha kecil sebanyak 20% dari
jumlah penduduknya. Inilah kunci keberhasilan pembangunan negara Jepang. (Heidjracman
Ranu P.,1982;12)
Jika negara kita harus menyediakan 3 juta wirausahawan besar dan sedang, maka kita masih
harus mencetak 30 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang menantang
generasi muda untuk berkreasi , mengadu keterampilan membina wirausahawan dalam
rangka turut beroartisipasi membangun negara.

2.3 Bisakah kewirausahawan Diajarkan ?


Beberapa puluh tahun yang lalu ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahawan
tidak dapar di ajarkan. Akan tetapi sekarang ini Entrepreneurship(kewirausahawan)
merupakan mata pelajaran yang dapat di ajarkan di sekolah sekolah dan telah bertumbuh
pesat.
Di negara maju pertumbuhan wirausaha membawa peningkatan ekonomi yang luar biasa.
Pengusaha pengusaha baru ini telah memperkaya pasar dengan produk produk baru yang
inovatif. Tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta jiwa wirausahawan baru,
mereka menciptakan lapangan pekerjaan baru. Demikian di Eropa Timur , wirausahawan ini
mulai bermunculan. Bahkan di negeri China, yang menganut paham komunis, mulai
membuka diri terhadap lahirnya wirausahawan. Universitas Beijing, menghapus mata kuliah
Marxis, dan menggantinya dengan mata kuliah Kewirausahaan.
Transformasi pengetahuan kewirausahawan telah berkembang pada akhir akhir ini.
Demikian pula di negara kita pengertahuan kewirausahaan diajarkan di sekolah dasar,
sekolah menengah , perguruan tinggi, dan di berbagai kursus bisnis. Jadi kesimpulannya
kewirausahaan itu dapat diajarkan . berikanlah para siswa penanaman sikap sikap perilaku

9
untuk membuka bisnis kemudian kita akan membuat mereka menjadi seorang wirausaha
yang berbakat.

2.4 Pendidikan kewirausahaan dan pelatihan


Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertumbuh di Eropa dan Amerika Serikat baik
ditingkat kursus kursus ataupun di Universitas. Mata kuliah entrepreneurship diberikan
dalam bentuk kuliah umum, ataupun dalam bentuk konsentrasi program studi. Beberapa
mata kuliah yang diberikan bertujuan antara lain :
 Mengerti apa peranan perusahaan dalam sistem perekonomian
 Keuntungan dan kelemahan berbagai bentuk perusahaan
 Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan
 Mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk
 Mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan kreativitas serta
membentuk organisasi kerjasama
 Mampu mengidentifikasi dan mencari sumber sumber
 Mengerti daasar-dasar marketing, financial, organisasi,
 Mampu memimpin bisnis menghadapi tantangan masa depan
Menurut Mulyadi (2011:98) Pendidikan dan latihan merupakan upaya pengembangan
sumber daya manusia biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan latihan). Arep
(2004:108) menyatakan bahwa pelatihan sebagai sumber motivasi. Pelatihan merupakan
salah satu usaha untuk pengembangan SDM, terutama dalam hal pengetahuan (knowledge),
kemampuan (ability), keahlian (skill), dan sikap (attitude) Objek dalam penelitian ini adalah
studi kasus pada peserta bimbingan belajar softskill Majalengka.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, metode yang digunakan
adalah kuantitatif dengan metode survey explanatory dan desain penelitian path analysis.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan :
1. pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terlihat dari proses pembelajaran,
kemampuan instruktur dan lingungan belajar,
2. motif berwirausaha yaitu kebutuhan kekuasaan, kebutuhan prestasi dan kebutuhan
afiliasi.

10
3. variabel pendidikan dan pelatihan kewirausahaan signifikan berpengaruh positif
terhadap motif berwirausaha.
artinya apabila pendidikan dan pelatihan kewirausahaan meningkat maka motif berwirausaha
akan meningkat pula atau dengan kata lain akan meningkat apabila motif berwirausaha
terjadi peningkatan tingkat pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.

2.5 Dorongan merintis wirausaha


Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memliki peluang
individual, menjadi sukses dan menghimpun berdirinya kegiatan kewirausahawan
Di negara lain mungkin motivasi mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama akan
tetapi ada motif motif lain di balik itu. Adapula motivasi menjadi wirausaha di dorong oleh
lingkungan yang banyak di jumpai berbagai macam perusahaan seperti di daerah Silicon
Valley . lingkungan seperti ini sangat mendorong pembentukan kewirausahaan.
Di lingkungan Silicon Valley dijumpai ratusan perusahaan kebanyakan bergerak dalam
bidang komputer dan elektronik yang selalu menghasilkan produk produk baru. Mereka
bersaing secara rutin , dan kondisi mereka selalu stabil, mereka tidak terorganisasi dalam
alam birokrasi. Situasi organisasi semacam ini oleh para ahli diistilahkan dengan
“adhocracy” sebagai lawan dari birokrasi. Ada pekerjaan spesialis , sedikit ikatan komando,
tidak ada struktur organisasi yang jelas. Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi.
Mereka memiliki budaya kerja tinggi, saling percaya, penuh keyakinan. Semua ini membuat
pekerjaan sangat efektif.
Dalam aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan di dorong oleh guru sekolah,
sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat
membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada alumi MIT,
Hardvard University dan beberapa perguruan lainnya.
Dorongan membentuk wirausaha juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan famili,
sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan
cara cara mengatasi masalahnya.
Pendidikan formal dan pengalaman bisnis bisnis kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat
menjadi potensi wirausaha yang berhasil. Oleh sebeb itu dikatakan entrepreneur are not born
they develop (Hisrich Peters, 1995)

11
2.6 Latar belakang wirausaha
Lingkungan Keluarga Semasa Kecil
Ini dapat dilihat dari anak nomor berapa, orang tua, pekerjaan dan status sosial. Namun jika
memperhatikan anak nomor berapa terdapat hasil yang berbeda dari beberapa penelitian,
misalnya para eksekutif wanita cenderung berasal dari anak nomor satu dari sekian
bersaudara, mereka ini memperoleh perhatian istimewa sewkatu kecil dan self confidence
nya tinggi. Tapi ada pula penelitian yang tidak menemukan perbedann signifikan terhadapat
para pengusaha wanita dan pria apakah dari kelahiran nomor satu atau bukan.
Lingkungan dalam bentuk “role Models” juga berpengaruh terhadap minat brewirausaha.
Role Models ini biasanya melihat kepada orang tua, saudara, keluarga yang lain (kakek,
paman, bibi , anak) , teman teman, pasangan , atau pengusaha yang sukses yang
diidolakannya. Dorongan teman cukup berpengaruh terhadap semangat membuka suatu
usaha, karena kita dapat berdiskusi lebih bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman bisa
memberi dorongan , pengertian, bahkan banuan, tidak perlu takut terhadap kritikan.
Lingkungan profesional juga dapat diminta bantuan, seperti biro konsultan bisnis, mencakup
keuangan, pemasaran, promosi dan sebagainya, aosiasi berbagai badan asosiasi bisnis,
mentor, instruktur dosen atau guru bisnis.
terhadap pekerjaan orang tua, sering kali terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang
bekerja sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya jadi pengusaha pula.
Keadaan ini sering kali member inspirasi pada anak sejak kecil. Situasi seperti ini akan lebih
diperkuat lagi oleh ibu yang juga ikut berusaha. Orang tua ini cenderung mensuport serta
mendorong keberanian anaknya untuk berdiri sendiri. Suasana dorongan ini sangat penting
artinya bagi calon wanita pengusaha.
Pendidikan
Banyak orang menyatakan bahwa pendidikan para wirausaha agak rendah disbanding
dengan rata rata populasi masyarakat. Namun ini tidak begitu signifikan , karena tingkat
pendidikan juga penting bagi wirausaha, terutama dalam menjaga kontonuitas usahanya dan
mengatasi segala masalah yang dihadapi diperlukan tingkat pendidikan yang memadai . pada
saat memulai usaha, tingkat pendidikan tidak memegang peranan penting , malah banyak
diantara pengusaha adalah orang orang yang Drop Out seperti Andrew Carnegie, Wiliam
Durant , Henry Ford. Menurut HIsrich hamper 70% dari wanita pengusaha pernah

12
mengenyam pendidikan diploma, astau S1, kebanyakan dalam bahas inggris, psikologi,
bidang pendidikan, dan sosiologi, ada pula yang berasal dari disilpin engineer, science, dan
matematik. Kemudian melengkapi pengetahuan dalam bidang finance, perencanaan
strategis, marketing , manajemen, komunikasi , menulis dan berbicara lancer.
Nilai-Nilai (Values) Personal
Dari segi personal valuesagak sulit membedakan keberhasilan seorang pengusaha yang
gagal. Naun menurut Hisrich ada value yang bersifat umum yang dapat di amati sebagai
karakteristik keberhasilan dalam berwirausaha yaitu :
 Keinginan menghasilkan superior produk
 Layanan berkualitas terhadap konsumen
 Fleksibel, serta kemam[uan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar
 Kemampuan dalam manajemen,
 Memiliki sopan santun dan etika dalam berbisnis

Usia
Satu hal yang perlu di ingat adalah entrepreneurial experience is one of the best predictors of
success. Oleh sebab itu kebanyakan wirausahawan berumur 22 sampai 55 tahun . memulai
usaha diluar usia ini tidak ada masalah, namun yang bersangkutan kurang dalam
pengalaman, atau terlambat dalam melangkah.
Riwayat Pekerjaan
Untuk memulai suatu usaha adakalanya seseorang memerlukan trigger, yang bersumber dari
pekerjaan sebelumnya. Mungkin saja saja seseorang tidak puas dengan pekerjaan yang
sekarang, tidak ada peluang itu maju, tidak ada kemungkinan naik pangkat , atau konfilik di
tempat kerja , ini semua dapat memicu seseorang memulai rintisan usaha sendiri. Atau
sebagi akibat rasionalisasi, perampingan perusahaan, kena PHK , ada pesangon yang dapat
dijadikan model. Banyak pula wirausahawan yang sudah bekerja sekian tahun, sudah
memiliki skills dan pengetahuan seluk beluk usaha yang ia tekuni, dan selama ini bakatnya
terpendam kurang tersalurkan , maka ia memutuskan minta berhenti dan membuka usaha
sendiri. Kebanyakan mereka yang memiliki motif instrinsik begini lebih berhasil dalam
merintis mengembangkan usaha

13
2.7 Beberapa Faktor Kritis Untuk Memulai Usaha Baru
Ada beberapa factor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu :
 Personal, menyangkut aspek aspek kepribadian seseorang
 Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb
 Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan
Apabila seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru maka dia akan mencari
factor factor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan dorongan ini tergantung pada
beberapa factor antara lain factor family, teman, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan
lapangan kerja dan sumberdaya yang tersedia.
Faktor social yang berpengaruh terhadapa minat memulai bisnis ini ialah masalah tanggung
jawab terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis
dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya isteri, beberapa
anak , banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga dan sebagainya. Di samping ini ada
lagi factor social lainnya yang berpengaruh.
Factor lain yang berpengaruh dalam membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman
dengan spirit, energy dan rasa optimis. Biasanya orang orang muda lebih optimis , energik
dibandingkan dengan orang orang yang sudah berumur. Oleh sebab itu, pembukaan usaha
sebaiknya dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis dan sudah dipertimbangkan
secara matang.

2.8 Model Proses Kewirausahan


Model proses printisan dan pengembagan kewirausahaan ini di gambarkan oleh baygrape
menjadi urutan langkah langkah berikut ini.
Innovation ( inovasi ) > Trigering event ( pemicu ) > implementation ( pelaksananaan)
> groath ( pertumbuhan )
1. Proses inovasi
Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah : keingginan berprestasi,adanya
sifat penasaran , keinginan menanggung resiko faktor pendidikan dan faktor pengalaman
. adanya inovasi yang berasal dari diri seseorang yang akan mendorong dia mencari
pemicu kearah memulai usaha.

14
Sedangkan faktor faktor environtmet mendorong inovasi adalah adanya peluang
pengalaman dan kereativtas . tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang
berharga yang memicu perintisan usaha apalagi di tunjang oleh adanya peluang
kereativias.
2. Proses pemicu
Beberapa faktor personal yang mendorong triggering event artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah :
 Adanya ketidak puasan terhadap pekerjaan yang sekarang
 Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK ) tidak ada pekerjaan lain
 Dorongan karena faktor usia
 Keberanian menanggung resiko
 Komitmen yang minat tinggi terhadap bisnis

Faktor faktror environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :

 Adanya persaingan dalam dunia kehidupan


 Adanya sumber sumber yang di mamfaatkan misalnya memiki tabungan modal
warisan memiliki bangunan yang lokasi strategis dan sebagainya
 Mengikuti latihan latihan atau incubator bisnis. Sekarang banyak kursus kusus bisnis
dan lembaga menejemen fakultas ekonomi melaksanakan peletihan dan incubator
bisnis.
 Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan kemudahan dalam lokasi
usaha usaha ataupun fasilitas kridit dan bimbingan usaha yang dilakukan olleh
depnaker.

Sedangkan faktor sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah :

 Adanya hubungan hubungan atau relasi relasi dengan orang lain


 Adanya tim yang dapat di ajak kerja sama dalam berusaha
 Adanya dorongan orang tua untuk membuka usaha
 Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
 Adanya pengalaman pengalaman dunia bisnis sebelumnya

15
3. Proses pelaksanaan
Bebeapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai
berikut
 Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total
 Adanya pelaksanaa menejer pelaksanaan sebagai tangan kanan , pembantu utama
 Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
 Dan adanya visi pandangan yang jauh kedepan guna mencapai keberhasilan
4. Proses pertumbuhan
Proses pertumbuhan ini di dorong oleh faktor organisasi antara lain
 Adanya tim yang kompak dalammenjalankan usaha sehinga semua rencana dan
pelaksanaan operasional berjalan froduktif
 Adanaya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kmpak
 Adanya strukur dan budaya organisasi yang sudah membudaya budaya
perusahaan yang sudah membentuk dan diikuti dengan penuh tanggung jawab
ollleh seluruh karyawan maka pertumbuhan karyawan akan berkembang pesat.
 Adanaya produk yang di banggakan atau keistimewaan yag dimilki misalnya
kualitas makanan lokasi uaha manejemen personalia dan sebagainya
Sedangkan faktor environment yang mendorong inplementasi dan pertubuhan bisnis
adalah sebagai berikut :
 Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan .dunia persaingan saat ini
sanga tajam ada berbagai bentuk pesingan yang ada di pasar mulai dari
pengusaha pasar yang sangat dominan yang mempunyai kekuatan yang sedang
lemah dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri atas market leader , market
challenger , market follower, dan market nicher , di pasard temukan pemimpin
pasar pada setiap produk atau merek yang d jual dipasar ada merek yan melekat
di hati konsumen. Merek ini maket share nya paling banyak ini disebut market
leader kemudian menyusul penantang pasar market ( challenger ) yang beusaha
menungu kesempatan mengatasi leader setelah itu ada market flower yang ikut
ikutan saja karena modal terbatas merek belum terkenal da terakhir market nicher
yang menjual peoduk pada relung relung celah pasar yang belum terisi olleh
merek lain.

16
 Adanya konsumen pemasok barang yang kontinu
 Adanya bantuan dari pihak investor bank yang meberikan fasiitas keuangan
 Adanya sumber sumber yang tersedia yang masih bisa di mamfaatkan
 Adanya kebjaksanaan pemeritah yang menunjang beberapa peraturan bidang
ekonmi yang menguntngkan

Melihat urain di atas muncul pertanyaan apakah sebenarnya yang paling mendorong
seseorang untuk memasuki karir wirausaha ?

Jawabnya menyangkut dua hal yaitu :

1. Personal attributes
2. Personal environment

Personal attributes

David Mc chellend di dalam buku nya THE Achieving society menyatakan bahwa seseorang
wirausaha adalah seseorang yang memiliki keingginan berprestasi yang sangat tinggi di
bandingkan dengan orang yang tidak berwirausaha.

Dalam suatu penilitian di inngiris menyatakan bahwa motivasi seseorang membuka bisnis
adalah 50% ingin mempunyai kebebasan dengan berbisnis sendiri hannya 18% menyatakan
inggin memperoleh uang dan 10 % menyatakan jawaban membuka bisnis untuk kesenangan
hobi tantangan atau kepuasan pribadi atau melakukan kreativitas

Sedangkan penitian di rusia 80% menyatakan mereka membuka bisnis karena ingin menjadi
bos dan memperoleh ekonomi serta kemerdekaan pribadi. Faktor faktor atribut dapat dinilai
konsep 10D pada bab lain.

Faktor environmental

Di samping faktor personal yang ada dalam diri pribadi wirausaha maka ada pengaruh faktor
luar terhadap pembentukan watak wirausaha . di Negara kita ada beberapa daerah atau likasi
yang banyak wirausaha demikian pula di amerika terkenal daerah slicon valley di mana
banyak di jumpai pengusa pengusa besar . di daerah tersebut di jumpai banayak kegiatan
wirausaha manjual dan membeli barang transfortasi , pengudangan perbankan, dan sebagai

17
jasa konsultan . suasana semacam ini sangat berpengaruh kepada masyarakat untuk
menumbuhkan minat berwirausaha demikian pula dengan suasana lingkungan yang kita
jumpai pada sejumlah dosen dan alumni MIT ( Massatchussets institute of technology ) yang
mendirikan sejumlah perusahaan sejak perang dunia ke 2 sampai tahaun 1998 telah di dirikan
636 perusahaan olleh dosen alumni MIT ini mereka menbuka 300.000 lapangan pekerjaan
dengan total penghasilan 10 biliun dolar . pengusaha pengusha MIT saling bekerja sama dan
mendorong pertumbuhan bisnis dan perkembangan teknologi amarika.

Suatu kenyataan kita lihat bahawa kurangnya wirausaha dari masyarakat keturunan afrika
amerika dibandingkan masyarakat keturunan asia amerika adalah sangat kuarang nya
wirausaha afrika amerika yang dapat memberi contoh . khusus nya dalam bidang pemilikan
pertokoan keturunan afrika amerika sedikit sekali sehingga mereka tidak dapat memberikan
pengalaman kepada generasi mudanaya.

2.9 Menilai Peluang membuka Usaha Baru


Kadang kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru di dorong olleh rasa offtimis
berlebihan . untuk menetralisir rasa oftimis berlebihan tersebut perlu dilakukan evaluasi .
bagaiama cara mengevaluasi peluang tersbut ? atau sekursng kurang nya orang lain tertarik
ikut serta dalam investasi yang akan dilakukan misalnya para penanam modal atau patner
yang lain akan di sertakan maslahnya banyak isu yang berkembang bahawa hanya dari satu
smapai 10 usaha baru yang akan sampai pada ulang tahunya yang ke sepuluh dan perusahaan
lainya dimati tenggah jalan ini mengingatkan kita akan ke hati hatian tidak gegabah akan
membuka usaha baru saja tetapi harus memperhitungkan segala kemungkinan yang akan di
hadapi antara lain temen temen yang akan di ajak kerja sama karyawan pembantu sumber
modal komoditis yang akan di jual dan kemungkinan daya pasardan sebagainya .
Ada tiga komponen utama yang harus diteliti untuk membuka usaha baru yaitu seperti di
nyatakan oleh bygrave : there are there erucial componenst for successful new busines : tht
opportunity the intra peniur and day management team and the reseurse needed to start the
company and make it grow .
Dalam membuka usaha baru yaitu tidak kepastian antara wirausahaan yang memiki ide
mendirikan usaha baru dengan peluang yang ia harapakan kemudian antara wirausahaan
peluang dengan sumber daya yang tersedia baik sumberdaya manusia maupun non manusia .

18
oleh sebabitu perlu di susun suatu gambaran fits dan gaps , bagaimana mengambarkan
kesenjangan yang terjadi kesusain yang mungkin di buat dan di mamfaatlan peluang yang
tampak oleh pengambil inisiiatif . inilah yang di sebut dengan bisnis plan , di mana di
gambarkan letiga komponen utama tersebut di pandukan menjadi suatu prencanaan strategis
yang sempurna jadi disinlah pentingnya seorang pengambil inisiatf seorang yang memiliki
ide cemerlang yang dapat mereka laksanakan .
Georges doriot seseorang penanam modal menyatakan : alwayas consider investing in a
grade a man with a grade b idea never invest I a grade B white agrade aidea . dalam hal ini
doriot menekankan bahwa yang penting adalah segi manusianya bukan idenya karena ide itu
akan dilaksanakan oleh orang yang brsangkutan yang akan menentukan keberhasilan usaha
dikelak kemudian hari . akan lebih baik lagi . bila ide yang baik itu dilaksanakan olleh orang
yang memiki kemampuan yang tinggi pula sebab ide itu harus di kembangkan dan di
implemtasikan di oprasionalkan di lapangan jadi inilah hal yang penting yang akan
membangun dan mengembangkan suatu bisnis .
Jadi dalam hal ini bukan hanya mengandalakan pada nasip baik . nasib itu memang ada aan
datang nya nasib baik itu bukan mendadak kebetulan akan tetapi merupakan titik temeu yang
akan di proleh bygrave . dalam hal ini tiada titik temu anata persiapan yang baik dengan
peluang yang tersedia . dalam kehidupan bangsa kita yang beragama nasib baik merupakan
titik temu anata berusaha dan berdoa kepada allah swt agar di beri kelancaran dalam
menjalankan usaha
Insaalah pada suatu saat datanglah nasib baik itu yaitu adanaya peluang dari segala penjuru
yang kita tidak bisa membayangkan sebelumnya.sumber rizki itu sulit untuk di duga tetapi
lita harus berusaha dan berdoa untuk memperolehnya . allah menyatakan bahwa apabila
sumber rizki itu di bukakan keoada seseorang maka seseorang pun tidak bisa menutupnya .
begitupun sumber rizki di tutup olleh allah maka tak seseorang pun membukanya . kata
kucinya di sini ialah berusaha dan berdoa . bagaimana tata cara berdoa yang baik dan benar
dan dapat di pelajari melalui kitab kitab agama.

19
BAB 3

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa
kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.

Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau
individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena


adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

1.2 SARAN
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang
tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus
asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan
usaha yang di jalankannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid Rasyad.(2003). Menjadi Milyader Muslim. Pustaka Al-Kautsar.Jakarta.

Bangs Jr, David H.(1995). Pedoman Langkah Awal Menjalankan Usaha

Carol Kinsey Goman.(1991). Kreativitas dalam Bisnis. Penerbit Binapura Aksara Jakarta

Maman, Ukas, Otjo Darmawinata. (1980), Ilmu Menjual. Penerbit SMEA I , Bandung

http://krswirausaha.blogspot.com/2018/09/cara-menumbuhkan-minat-budaya-wirausaha.html

21

Anda mungkin juga menyukai