KAK Pedoman Siaga Banjir - 2020 PDF
KAK Pedoman Siaga Banjir - 2020 PDF
K)
Pembuatan Pedoman Siaga Banjir
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum :
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini yaitu :
a. Undang – undang Nomor : 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air.
d. Peraturan Pemerintah Nomor : 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Daerah.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2015 tentang
eksploitasi dan Pemeliharaan sumber air dan bangunan pengairan
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2018.
i. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor : 04/SE/D/2012 Tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air.
j. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor 01/SE/D/2013 Tentang Operasi
dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta Pemeliharaan Sungai.
2. Pelaksana Tugas :
Adapun pelaksana tugas ini yaitu :
a. Pelaksana kegiatan.
Administrasi kegiatan ini dilaksanakan oleh PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA I.
b. Penanggung jawab.
Penanggung jawab dari kegiatan ini adalah Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan
SDA Citarum.
3. Gambaran Umum.
Sungai Citarum merupakan Sungai yang terbesar di Wilayah Provinsi Jawa Barat, yang
manfaatnya juga cukup besar membentang dari Selatan Jawa Barat sampai dengan bermuara
ke Utara Pulau Jawa. Sungai Citarum sangat bermanfaat untuk tenaga listrik, Perikanan, Wisata
dan Pertanian.
Sungai Citarum berawal dari mata air yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung)
yang mengalir ke bagian tengah Provinsi Jawa Barat dari selatan ke arah utara sepanjang 269
Km hingga akhirnya bermuara di Laut Jawa di daerah Muara Gembong dengan melewati
Kabupaten Bandung/Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Karawang/Bekasi.
Dalam melaksanakan pengelolaan sungai citarum, Balai besar wilayah sungai citarum melakukan
pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi, Operasi dan Pemeliharaan sarana dan prasarana Sungai baik
yang bersifat struktural maupun non struktural.
Salah satu kegiatan operasi sarana sungai adalah melakukan monitoring dan evaluasi banjir di
wilayah sungai Citarum sehingga didapatkan gambaran banjir yang terjadi dari tahun berjalan
untuk dilaksanakan evaluasi penanggulangan banjir selanjutnya.
B. MAKSUD
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui titik – titik lokasi banjir yang lama serta
kemungkinan – kemungkinan terjadinya titik – titik lokasi banjir yang baru serta dampak resiko yang
terjadi.
D. SASARAN
Kegiatan Pembuatan Pedoman Siaga Banjirdilaksanakan guna mengetahui titik – titik lokasi banjir
yang lama serta kemungkinan – kemungkinan terjadinya titik – titik lokasi banjir yang baru serta
dampak resiko yang terjadi di Wilayah Sungai Citarum.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola PPK Operasi
dan Pemeliharaan SDA I, Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA dan Tenaga Ahli serta Asisten
Tenaga Ahli.
F. KONSULTAN INDIVIDUAL
Kegiatan ini di bantu oleh tenaga ahli dan asisten tenaga ahli dengan kualifikasi dan pengalaman
sebagai berikut :
G. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat kegiatan ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum selaku pengelola Sumber
Daya Air wilayah sungai dan juga pemanfaat di WS. Citarum.
H. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan tersebar di WS. Citarum.
I. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran (Output)yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Pedoman Siaga
Banjiradalah sebagai berikut :
1. Laporan Awal, Antara dan Akhir kegiatan Tenaga Ahli.
2. Rencana Mutu Pelaksanaan Swakelola (RMPS).
3. Laporan Pendahuluan (Preliminary Report).
4. Laporan Antara (Intermediate Report).
5. Laporan Akhir Swakelola (Final Report).