Anda di halaman 1dari 9

Tugas Farmasi Veteriner

Anatomi Manusia, Sapi (Ruminansia), dan Ayam (Uggas)

Oleh

Nama :Darussalam

BP :1511012025

Fakultas Farmasi
Universitas Andalas
Padang
2019
Anatomi Pencernaan Manusia

Anatomi sistem pecernaan terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal (GI), adalah saluran panjang
yang masuk melalui tubuh dari mulut ke anus. Saluran ini mencerna, memecah dan menyerap
makanan melalui lapisannya ke dalam darah.
Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus,
usus besar, dan berakhir di anus. Organ pencernaan pelengkap (aksesori) termasuk lidah, gigi,
kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Gigi dan lidah terletak di dalam mulut yang juga membantu proses pencernaan, dalam mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi lebih halus.
Sementara kelenjar pencernaan manusia yang terdiri dari kelenjar air liur, hati, dan pankreas
membantu menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan.
Seperti apa saluran pencernaan manusia?
Mulut

Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana pencernaan kimia dan mekanik terjadi. Di dalam mulut
terdapat organ aksesori yang membantu pencernaan makanan, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar air liur.
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar lebih mudah untuk
ditelan dan dicerna. Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, yang dibasahi oleh
air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring (Pharynx) dan
melewatkannya ke dalam kerongkongan (esophagus).
Bagian luar lidah mengandung banyak papilla kasar untuk mencengkeram makanan karena
digerakkan oleh otot lidah. Sementara, air liur yang diproduksi oleh kelenjar air liur (terletak di bawah
lidah dan dekat rahang bawah), dilepaskan ke dalam mulut.
Air liur mulai memecah makanan, melembapkannya dan membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air
liur mulai memecah karbohidrat dengan bantun enzim yang dihasilkannya, yaitu enzim amilase.
Gerakan oleh lidah dan mulut mendorong makanan ke bagian belakang tenggorokan untuk
menelannya. Klep (epiglotis) menutup di atas batang tenggorokan (trachea) untuk memastikan bahwa
makanan masuk ke kerongkongan dan bukan saluran udara. Hal ini untuk mencegah tersedak saat
menelan makanan.

Kerongkongan (esophagus)
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung antara mulut dengan lambung, yang
letaknya di antara tenggorokan dan lambung.
Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot
kerongkongan dapat berkontrasksi sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan
ini disebut dengan gerak peristaltik.
Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter (cincin otot), yang memungkinkan makanan untuk masuk
ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke
kerongkongan.
Lambung
Lambung | Sumber: WebMD
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya sekitar dua kepalan tangan. Lambung
terletak di antara esofagus dan usus halus di perut bagian atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu untuk menyimpan makanan dan
cairan yang tertelan; untuk mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, dan
perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
Hanya beberapa zat, seperti air dan alkohol, yang dapat diserap langsung dari lambung. Zat-zat
makanan lainnya harus menjalani proses pencernaan lambung.
Dinding otot perut yang kuat mencampur dan mengocok makanan dengan asam dan enzim,
memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme. Setelah makan, chyme perlahan
dilepaskan sedikit demi sedikit melalui pyloric sphincter, sebuah cincin otot antara lambung dan
bagian pertama dari usus halus yang disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar makanan
meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
Usus halus

Usus Halus | Sumber: Myhealth.alberta.ca


Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus
terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan memakan sebagian besar ruang di rongga perut.
Seluruh usus halus digulung seperti selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan banyak
tonjolan dan lipatan.
Lipatan ini digunakan untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Pada saat
makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen dari semua nutrisi telah diekstraksi dari
makanan yang masuk ke dalamnya.
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (bagian tengah
melingkar), dan ileum (bagian terakhir).
Usus halus memiliki dua fungsi penting, yaitu:
Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati.
Kelenjar di dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas mengeluarkan
enzim ke dalam usus kecil yang membantu pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati
menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu membuat molekul
lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi
oleh jutaan villi dan mikrovilli. Kombinasi keduanya meningkatkan luas  permukaan usus halus secara
besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi terjadi.
Usus besar
Usus Besar | Sumber: Myhealth.albert.ca
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang digulung. Ini dimulai di sisi kanan
bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang memiliki
tiga bagian, yaitu sekum (cecum), kolon dan rektum (rectum).
Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area ini memungkinkan makanan lewat dari usus halus ke
usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.
Bagian terakhir dari usus besar adalah rektum, yang mana kotoran (bahan limbah) disimpan sebelum
meninggalkan tubuh melalui anus.
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit) dari bahan yang tidak
tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu
memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses
disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus

SISTEM PENCERNAAN PADA TERNAK UNGGAS

Sistem  digesti adalah suatu lintasan organ yang menghubungkan antara lingkungan dengan proses
metabolisme alamiah pada hewan (Nesheim et al., 1979). Pencernaan diartikan sebagai pengelolaan
pakan sejak masuk dalam mulut sehingga diabsorbsi. Secara garis besar fungsi saluran pencernaan
adalah sebagai tempat pakan ditampung, tempat pakan dicerna, tempat pakan diabsorbsi dan tempat
pakan sisa yang dikeluarkan. (Kamal, 1994). Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan (paruh,
mulut, tenggorok, lambung kelenjar, empedal, usus halus, usus buntu, usus besar, kloaka, anus) dan
alat tambahan (hati, pankreas, lien).
Unggas mengalami proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain, meskipun mempunyai
kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses pada saluran pencernaan unggas
menggunakan tiga prinsip:
a.       Secara mekanik. Pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan di
dalam empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan diubah menjadi
pasta.
b.      Secara khemis/enzimatis. Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya
senyawa kimia dan kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.
c.       Secara mikrobiologik. Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikrobia yang
ikut berperan dalam proses pencernaan. Pada ayam pencernaan secara mikrobiologik tidak berperan
besar seperti pada ternak yang  lain, hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus
besarnya. Pada tembolok ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan asam organik seperti
asam asetat dan asam laktat dan juga pada ceca terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri
(Kamal, 1994).

SALURAN PENCERNAAN
Saluran pencernaan dapat dipandang sebagai tabung memanjang yang dimulai dari mulut sampai
anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa. Organ pencernaan atau digesti secara garis besar
digambarkan  seperti gambar di bawah ini:

 
Gambar 13. Sistem digesti dari ayam

Organ pencernaan pada ayam relatif pendek dibanding dengan mamalia, pada ayam jantan umur 10
minggu mempunyai panjang 245 cm, dengan rincian seperti pada tabel 1.
Tabel 1.  Panjang  saluran pencernaan  ayam jantan
               umur 10 minggu (Jull, 1971)
             Organ Panjang (cm)
Mulut + tenggorok            5
Esopagus          31
Proventrikulus            6
Usus kecil        188
Usus besar à lubang pelepasan          15
 
MOUTH (MULUT)
Ayam tidak mempunyai  bibir, lidah, pipi dan gigi sejati,  bagian mulut atas dan bawah tersusun atas
lapisan tanduk, bagian atas dan bawah mulut dihubungkan ke tengkorak dan berfungsi seperti engsel
(North, 1978).
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah ke depan. Bentuk seperti kail
pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke oeshopagus sewaktu lidah digerakkan
dari depan ke belakang (Akoso, 1993). Lidah berfungsi untuk membantu menelan makanan. Kelenjar
saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas makanan untuk mempermudah
masuk ke oesophagus (Nesheim et al., 1979).
         Di dalam mulut tidak diproduksi amilase (Nesheim et al., 1972). Air diambil dengan cara
menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk ke dalam kerongkongan
setelah kepala menengadah dengan memanfaatkan gaya gravitasi (North, 1978).

OESHOPHAGUS (TENGGOROK)
Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan
makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas
dan proventriculus bagian bawah (North, 1978).
Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap
kali ayam menelan secara otomatis oesophagusmenutup dengan adanya otot.
Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok (Sarwono, 1988).
 
Crop (Tembolok)
Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan perbesaran
dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah
yang berfungsi untuk melembekkan makanan.Crop berfungsi menyimpan dan menerima makanan
untuk sementara sebelum masuk ke proventriculus (Nesheim et al., 1979).
Terjadi sedikit atau sama sekali tidak terjadi pencernaan di dalamnya kecuali jika ada sekresi kelenjar
saliva dalam mulut (North, 1978). Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam
tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman (Akoso, 1993). Hal ini
disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah yang berfungsi untuk
melunakkan makanan (Sudaryati, 1994).      

PROVENTRICULUS (LAMBUNG KELENJAR)
Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga merupakan perut sejati dari
ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya
disekresikan asam klorida, pepsin dan getah lambung yang berguna mencerna protein (Nesheim et
al., 1979). Sel kelenjar secara otomatis akan mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan
melewatinya dengan cara berkerut secara mekanis (Akoso, 1993). Karena makanan berjalan cepat 
dalam jangka waktu yang pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan
secara enzimatis sedikit terjadi (North, 1978).

GIZZARD (EMPEDAL/REMPELA)
Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah. Bagian
atas lubang pemasukkan  berasal dari proventriculusdan bagian bawah lubang pengeluaran menuju
ke duodenum (Nesheim et al., 1979). Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya, apabila
ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka empedal akan lisut (Akoso, 1993).
 Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas atas
dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan tenaga yang
besar dan mempunyai mucosa yang tebal (North, 1978). Perototan empedal dapat melakukan
gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit (Akoso, 1993).
Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit dan batu-batu
kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam (Nesheim et al., 1979). Partikel batuan ini
berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adanya kontraksi otot dalam gizzard sehingga
dapat masuk ke saluran intestine (North, 1978).

SMALL INTESTINE (USUS KECIL)


Small intestine memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas tiga bagian yaitu
duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum berbentuk huruf  V dengan bagian pars
descendens sebagai bagian yang turun dan bagian pars ascendens sebagai bagian yang naik. Menurut
Akoso (1993) selaput mukosa pada dinding usus halus memiliki jonjot yang lembut dan menonjol
seperti jari yang berfungsi sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas permukaan penyerapan
nutrien.
Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim amilase, lipase dan tripsin.
Ada beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat mencerna
protein dan karbohidrat (North, 1978). Pencernaan pakan ayam di dalam usus kecil secara enzimatik
dengan berfungsinya enzim-enzim terhadap protein lemak dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan
khemotripsin akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak
dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi
monosakarida.

CECA (USUS BUNTU)


Ceca terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar) dan pada kedua
ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15
cm dan berisi calon tinja (Akoso, 1993).
Fungsi utama ceca secara jelas belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat  sedikit pencernaan
karbohidrat dan protein dan absorbsi air (North, 1978). Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh
aktivitas mikroorganisma (Nesheim et al., 1979).
 
LARGE INTESTINE (USUS BESAR)
Large intestine  berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter small intentine dan
berakhir pada kloaka (North, 1978). Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan
bersambungan dengan kloaka (Akoso, 1993).
Pada large intestine terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan 
mengatur keseimbangan air pada unggas (North, 1978). 
 
Cloaca
Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-
sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi (North, 1978). Air kencing yang sebagian
berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk seperti pasta
putih (Akoso, 1993).
Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai muara saluran kencing dan
kelamin, coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum sebagai lubang keluar  dan
bagian luar yang berhubungan dengan udara luar disebut vent (Nesheim et al., 1979). Kloaka juga
bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas berdekatan pada sisi luarnya (Akoso, 1993). Kloaka pada
bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent, yang pada betina lebih lebar
dibanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya telur (North, 1978).
ORGAN TAMBAHAN
Organ tambahan mempunyai hubungan dengan saluran pencernaan dengan adanya suatu duktus
yang berfungsi sebagai saluran untuk mengekskresikan material dari organ tambahan ke saluran
pencernaan yang berguna untuk kelancaran proses pencernaan pakan. Ada tiga organ pencernaan
tambahan yaitu hati, pankreas dan limpa (North, 1978).
Hati
Hati terletak diantara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari  dua  lobus, 
yaitu  lobus dexter  dan  sinister.   Hati  mengeluarkan   cairan
berwarna hijau kekuningan yang berperan dalam mengemulsikan lemak (North, 1978). Cairan
tersebut tersimpan di dalam sebuah kantung yang disebut kantung empedu yang terletak di lobus
sebelah kanan. Makanan yang berada pada duodenum akan merangsang kantung empedu untuk
mengkerut dan menumpahkan cairan empedu (Akoso, 1993).
Hati juga menyimpan energi siap pakai (glikogen) dan menguraikan hasil sisa protein menjadi asam
urat yang dikeluarkan melalui ginjal (Lehninger, 1994).

Pankreas
 Pankreas terletak pada lipatan duodenum. Pankreas mensekresikan cairan pankreas ke duodenum
melalui ductus pancreaticus dan menghasilkan enzim yang mendigesti karbohidrat, lemak dan protein
(North, 1978).

Limpa
Limpa berbentuk agak bundar, berwarna kecoklatan dan terletak pada titik
antara proventriculus, gizzard dan hati (Jull, 1971). Fungsi dari limpa sampai sekarang belum
diketahui, hanya diduga sebagai tempat untuk memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe
dalam darah.

Anatomi Pencernaan Sapi


Terdapat 5 organ pencernaan pada hewan ruminansia yang berperan dalam proses pencernaan
makanan di dalam tubuh. Organ-organ tersebut saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk
suatu sistem pencernaan. Berikut ini adalah ilustrasi sistem pencernaan hewan ruminansia:
 

 Sistem pencernaan hewan ruminansia sapi


 
Organ-organ pada hewan ruminansia beserta fungsinya sebagai berikut:
Rongga mulut (Cavum Oris)
Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan.
Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
 
Esofagus (kerongkongan)
Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Makanan hanya
melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini karena kerongkongan ruminansia umumnya
sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur
makanan.
 
Lambung
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses pencernaan pada
lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara sebelum dikeluarkan kembali. Selain
itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang
dapat mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

Bagian lambung hewan ruminansia


 
Usus Halus
Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung. Sari-sari
makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dan diubah menjadi energi.
 
Anus
Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan dibawa menuju
anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui anus.

Anda mungkin juga menyukai