Anda di halaman 1dari 5

ISTILAH

P5 : partus ke 5
A0 : aborsi tidak ada
Flour albus : keputihan
Irreguler : tidak teratur
Dispareuni : painful intercourse / nyeri berulang saat berhubungan
saat berhubungan intim
PAP Smear : sebuah pemeriksaan mengenai keadaan sel – sel pada
pada servik dan vagina
Kanker servik kls II A : kanker servik stadium 2 yang telah menyebar ke dalam
bagian atas vagina
CA Cerviks : sejenis kanker yang muncul pada leher rahim wanita
Chip Es : terapi dengan menggunakan es batu
Kemoterapi : salah satu pengobatan kanker untuk membunuh sel
kanker
PERTANYAAN

1. Apa etiologi kanker servik?


2. Apa manifestasi klinis awal yang muncul pada penderita kanker servik?
3. Apa masalah keperawatan utama yang muncul pada penderita kanker servik
berdasarkan kasus diatas?
4. Apa intervensi yang tepat pada diagnosa keperawatan yang muncul?
5. Apa tindakan pencegahan dini untuk mendeteksi kanker servik?
6.
PEMBAHASAN

1. Apa etiologi kanker servik?


Menurut Kemenkes (2014), faktor inisiator kanker servik yaitu human papiloma virus
(HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Perjalanan infeksi HPV menjadi
kanker serviks membutuhkan waktu yang lama hingga lebih dari sepuluh tahun
(Densen, 2008). Kanker serviks stadium dini tidak menimbulkan gejala. Tanda dan
gejala akan dirasakan pada kanker stadium lanjut (Hoffman et al, 2012)
2. Apa manifestasi klinis awal yang muncul pada penderita kanker servik?
Manifestasi klinis menurut Kemenkes (2014) :
 Perdarahan tidak normal pada vagina termasuk flek
 Perdarahan biasanya erjadi setelah berhubungan seks, diluar masa menstruasi
atau setelah haid
 Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh atau
berbeda dari biasanya, berwarna merah muda, pucat, coklat atau mengandung
darah
 Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan seksual
 Perubahan siklus haid tanpa diketahui penyebabnya
 Perdarahan dalam jumlah banyak
3. Apa masalah keperawatan utama yang muncul pada penderita kanker servik
berdasarkan kasus diatas?
 Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (neoplasma)
 Gangguan mobilitas fisik
4. Apa intervensi yang tepat pada diagnosa keperawatan yang muncul?
 Manajemen hipovolemia : berikan asupan cairan oral, kolaborasi pemberian
produk darah, pemeberian cairn isotonis, anjurkan menghindari perubahan
posisi mendadak
 Manajemen nyeri : berikan teknik non farmakologis (kompres dingin),
kolaborasi pemberian analgetik,
 Dukungan mobilisasi (ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan),
dukungan penatalaksanaan ibadah (konsultasi medis terkait pelaksanaan
ibadah yang memerlukan perhatian, rujuk pada rohaniawan)
5. Apa tindakan pencegahan dini untuk mendeteksi kanker servik?
 Menurut Kemenkes (2014) deteksi dini pra kanker dengan metode :
1) Papsmear (konvensional atau liquid-base cytology /LBC )
2) Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
3) Inspeksi Visual Lugoliodin (VILI)
4) Test DNA HPV (genotyping / hybrid capture)
DAFTAR PUSTAKA

Desen, W. (2008). Buku Ajar Onkologi Klinik, ed 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia

Hoffman, B.L et al (2012). Williams Gynecology, Second Edition. China: The McGraw-Hill
Companies.

Kemenkes. (2014). Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks Komite Penanggulangan


Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKServiks. Diakses pada
tanggal 21 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai