Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

DISUSUN OLEH :

1. RESTU OKTAVIA SETYA NINGGRUM (A1F2 19 028)

2. MUTMAINAH (A1F2 19 006)

3. WINNY ELVIRA REZKY (A1F2 19 036)

4. MUHAMMAD ARDIANSYAH (A1F2 19 027)

5. RAZAK SUKRIAWAN KASIM (A1F2 19 050)

6. JUWAYONG TARINGGALA (A1F2 19 022)

7. ROKY (A1F2 19 029)

8. TOMI MILENIUM (A1F2 19 033)

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Hak Dan Kewajiban
Warga Negara”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semioga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca…
Kendari, 7 Desember 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………..……………………………………

Daftar Isi………………………………………………….…….………….................................

BAB I PENDAHULUAN……………………………….….…………….…………....................

1.1 Latar Belakang…….………………………………………………………………….


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….
1.3 Tujuan Makalah…………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………

2.1 Pengertian Hak, Kewajuban Dan Warga Negara…........................................


2.2 Hak Dan Kewajiban Negara/Pemerintah………..............................................
2.3 Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara……...…............
2.4 Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945……………………………

BAB III CONTOH KASUS………………………………………………………………………..

3.1 Perlindungan Hukum…………………………………………….………................


3.3 Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas……………………………….

BAB IV PENUTUPAN………….…………………………………………………………..........

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..………....
4.2 Saran……………………………………………...................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….......

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan
peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut .
Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan , maka akan terjadi
suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban , terutama dalam bidang lapangan
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara . Lapangan pekerjaan dan
tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
menjelaskan bahwa “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan “ .
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan
hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan
pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan
papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian hak, kewajiban, dan warga Negara


2. Seperti apa hak dan kewajiban negara/ pemerintah
3. Bagaimana Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga Negara
4. Seperti apa Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945

2.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian hak, kewajiban, dan warga Negara
2. Untuk mengetahui seperti apa hak dan kewajiban negara/ pemerintah
3. Untuk mengetahui bagaimana pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga
Negara
4. Untuk mengetahui seperti apa pelaksanaan pasal 27 ayat 2 UUD 1945
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak , Kewajiban Dan Warga Negara

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban .
Contoh Hak Warga Negara Indonesia :
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI
dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak
yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

1. Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :


 Membayar pajak.
 Membela pertahanan dan keamanan.
 Menghormati hak asasi.
 Menjunjung hukum dan pemerintahan.
 Ikut serta membela negara.
 Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
 Wajib mengikuti pendidikan dasar.
2. Pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD 1945 :
 Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.
 Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
 Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.
 Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut
dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut
Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “
warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga negara”. Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang
yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang
berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui
bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikian
menjadi :
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan
oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan
orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun
orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah satu,
tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan
terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama
sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang
digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel
pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
· Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
· Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan
Adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu
mempunyai kewarganeraan negara lain
2.2 Hak Dan Kewajiban Negara/ Pemerintah

Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan
oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
A. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
1. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
2. Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3. Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.

B. Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :


1. Melindungi wilayah dan warga negara.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
3. Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama.
4. Membiayai pendidikan dasar.
5. Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
6. Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran belanja negara dan
belanja daerah.
7. Memajukan pendidikan dan kebudayaan.
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
9. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.
10. Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak.
11. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
12. Memelihara fakir miskin.
13. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
14. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak.

2.3 Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan
papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut dengan kewajiban yang
telah dilakukan . Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung
dilaksanakan .
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban , pada umumnya disebabkan
oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan . Sifat malas
tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan inovatif
yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak , sedangkan kurangnya kemampuan
memicu pola pikir individu menjadi pesimistis yang menyebabkan individu tidak dapat bergerak
kearah tingkat kehidupan yang lebih layak .
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan , pada umumnya
disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun swasta atas upah yang
tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan .
Hal tersebut , dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak dengan
kewajiban . Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap ketimpangan
tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja . Fenomena tersebut
merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .

2.4 Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945


Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan “ . Bunyi ayat pasal tersebut secara teori telah dijelaskan dalam UUD 1945 ,
namun secara praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah
dilaksanakan dengan baik . Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat pengangguran dan warga
negara dengan tingkat kehidupan yang kurang layak .
Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal , terutama tingkat pendidikan dan
kemampuan . Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat pengangguran .
Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap kegiatan
produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi warga negara .

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa yunani) yang
berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang
menjadi wilayah hidup.Sedangkan politik berasal dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berrti urusan
(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (sunarso,

2006: 195). Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas
(prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau
tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai
makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu
rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Maka dari itu makna geopolitik
sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian


yang menganalisa masalah geografi, sejarah, dan ilmu sosial di dalam hubungan
internasional. Geopolitik mengkaji mengenai tentang kestrategisan suatu wilayah
dan nilai politiknya, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan
geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,
serta unsur kebijaksanaan.

Dalam perkembangannya, istilah geopolitik diartikan Frederich Ratzel


sebagai ilmu bumi politik (political geography), yang kemudian diperluas oleh
Rudolf kjellen menjadi geographical politic dan disingkat gepolitik. Adapun
perbedaan istilah tersebut yaitu terletak pada tititk perhatian dan tekanannya,
apakah pada bidang geografi atau bidang politik. Ilmu bumi politik mempelajari
fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi. Selain itu, Haushofer disamping berisi
paham Ekspansionisme juga mengandung ajaran Rasialisme, ia berpendapat
bahwa pada hakekatnya dunia terbagi dalam empat benua (Pan Region) dan
dipimpin oleh negara unggul.

2.2 Unsur Utama Yang Ada Dalam Geopolitik

Geopolitik menjadi prasarat doktrin dari suatu negara, bila telah disepakati
oleh bangsa. Sebagai doktrin dasar negara, geopolitik mengandung empat unsur
utama, yakni konsepsi ruang, konsepsi frontier, polit ik kekuatan, dan keamanan
negara dan bangsa (Sunardi, 2004).

2.2.1 Konsepsi Ruang

Konsepsi ini diperkenalkan oleh Karl Haushofer yang menyimpulkan


bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer. Teori ini disebut
pula sebagai teori kombinasi ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik
menghendaki penguasaan ruang dan sebaliknya penguasaan secara de facto dan de
jure akan memberikan legitimasi kekuasaan politik.

2.2.2 Konsepsi Frontier

Frontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena
pengaruh dari negara di luar boundary (bat as resmi dua negara). Sifatnya sangat
dinamis dan dapat digeser-geser dan berada diantara masyarakat bangsa. Secara
politis pengaruh efektif dari pemerintah pusat tidak lagi mencakup seluruh
wilayah kedaulatan tetapi dikurangi luas wilayah sampai dengan batas frontier
yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari sebran g boundary.

2.2.3 Konsepsi politik kekuatan


Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan konsepsi
geopolitik yang terkait langsung dengan kepentingan nasiional. Sedangkan
kepentingan nasioal. Sedangkan kepentingan nasional harus kita pertahankan
demi tercapainya cita-cita bangsa dan negara, dan hendaknya dilandasi atas
kekuatan politik, ekonomi dan militer.
2.2.4 Konsepsi keamanan negara dan bangsa

Pada konsep ini pada umumnya adalah konsep ketahanan nasional. Kini
dikembangkan pula konsep daerah penyangga (buffer zone) yang dapat digunakan
untuk menghadapi ancaman fisik dari luar.

2.3 Teori Geopolitik Yang ada Dinegara-negara besar

2.3.1 Teori-teori geopolitik sebelum Perang Dunia II

1. Teori Geopolitik Jerman

Semasa Perang Dunia, Jerman melakukan kebijakan geopolitiknya dengan


berbasis pada teori lebensraum yang dikemukakan oleh Karl Haushofer. Teori ini
pun dijadikan Jerman sebagai justifikasi untuk melakukan ekspansi ke wilayah
lain. Adalah salah seorang murid Haushofer, Rudolf Hess, yang menyuguhkan
teori ini kepada Hitler. Saat itu Hitler berambisi untuk membangkitkan
kembali Holy Roman Empire sehingga menjadikan Jeman sebagai negara yang
ekspansionis selama Perang Dunia II (Routledge, 1998). Frederich Ratzel (1844-

1904) berpendapat, bahwa pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan


organisme yang memerlukan ruang hidup yang mencukpi agar dapat tumbuh
dengan subur. Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.

Rudolf Kjellen (1864-1922) yang menyatakan dengan tegas bahwa negara


adalah suatu organisme bukan hanya mirip seperti pendapat Ratzel, negara satuan
politik yang me nyeluruh, batas negara bersifat sementara.Karl Haushofer (1896-

1946) menyatakan teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum” cukup mengikuti


hukum alam; swasembada / autarkhi. Implementasinya adalah berupa pembagian
wilayah ( Pan Regionalisme):

Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)

Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)


Pan Rusia India (Wilayah Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)

Pan Eropa Afrika (Eropa Barat – tidak termasuk Inggris dan Rusia,Jerman)
2. Teori Geopolitik Inggris

Kebijakan geostrategi yang diterapkan Inggris berbasiskan pada teori


Alfred T. Mahan mengenai sea power, dimana negara ini berupaya
memaksimalkan dan menguasai wilayah laut. Konsep sea power ini dilakukan
untuk menguasai sektor perdagangan yang dahulunya kerap menggunakan laut
sebagai instrumennya. Sir Walter Raleight (1554 – 1618) lebih menekankan pada
wawasan maritim. yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai
perdagangan. Dengan tujuan tersebut maka akan dengan sendirinya terjadi
penguasaan kekayaan dunia. Geoplitik demikian pada akhirnya bertujuan akhir
terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan keseriusan dalam
pembangunan armada laut.

Sir Hal ford Mackinder (1861 – 1947) mempunyai konsepsi geopolitik


yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah- daerah ‘jantung’ dunia,
sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Untuk menguasai
dunia, maka harus menguasai daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air,

2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau. Menguasai dunia dengan menguasai daerah
jantung karenanya membutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai pras yaratnya.
Adapun daerah jantung dunia yang dimaksudkan Mackinder, yaitu :

Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia

Bulan Sabit Luar, meliputi Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Indonesia,


Australia, Oceania

3. Teori Geopolitik Amerika

Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914) mengembangkan lebih lanjut dari


konsepsi geopolitiknya Raleight dengan memperhatikan perlunya
mempertahankan serta memanfaatkan sumber daya laut, termasuk akses ke laut.
Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang diperlukan, namun
lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Guilio Douhet (1869 – 1930),
mewakili teori geopolitik Italia dan William Mitchel (1878 – 1939) mempunyai
pendapat lain dibandingkan dengan para pendahulunya, dimana ia lebih melihat
kekuatan dirgantara sangat berperan dalam memenangkan peperangan melawan
musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau
angkatan udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara rnemungkinkan
beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya. Disamping itu angkatan
udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya musuh itu sendiri atau di garis
belakang medan peperangan. Memperhatikan ileksibilitas dan fungsionalitas dari
angkatan udara yang sedemikian itu, maka tidak mengherankan bila kemenangan
terakhir ada pada angkatan udara. Nicholas J. Spijkman (1879 – 1936) terkenal
dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi dunia dalam empat wiia yah atau area :

Pivot area, mencakup wiiayah daerah jantung

Offshore continent land, mencakup wiiayah pantai benua Eropa-Asia

Oceanic Belt, mencakup wiiayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan

New World, mencakup wiiayah Amerika

Terhadap pembagian tersebut, Spijkman mcnyarankan pentingnya


penguasaan daerah pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya Pan Amerika
merupakan daerah yang ideal karena dibatasi oleh batas alamiah dan USA
diperkirakan akan menjadi negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat
wilayah ini, Spijkman memandang diperlukan kekuatan kombinasi dari Angkatan-
angkatan Perang untuk dapat menguasai wilayah-wila yah dimaksud.

2.3.2 Teori-Teori Geopolitik era Perang Dunia II

1. Teori geopolitik Inggris

Pada era ini, Inggris menerapkan teori geopolitik daerah batas yang
diimplementasikan melalui semboyan “The British rules the waves “. Pelaksanaan
dari teori daerah batas diwujudkan dengan menjadikan daerah pantai Eurasia
sebagai daerah penyangga. Penerapan atas dasar geostrateginya mensyaratkan
Inggris harus mencegah Rusia keluar dari Eurasia, sehingga Inggris akan mampu
menguasai dunia.
2. Teori geopolitik Perancis
Perancis menerapkan teori wawasan benua sebagai upaya menghadapi
ancaman dari Prusia dan Rusia serta jajahannya di benua lain. Atas dasar demiki
an maka Perancis menetapkan untuk tetap kuasai daerahnya sendiri.

3. Teori .geopolitik Jerman.

Berdasarkan pemikiran integralistik, Jennan membentuk Pan Jennan.


Secara Geostrategi maka Jennan menggunakan teori Haushoffer (penekanan pada
wilayah strategis) untuk merebut Polandia dan wilayah tetangga yang lain yang
dilakukan secara kilat (“blitzkrieg”).

4. Teori geopolitik Jepang

Jepang memakai teori wawasan kemakmuran bagi negara-negara di Asia


Timur melalui semboyan ” Asia untuk bangsa Asia”, sehingga penguasaan
negara-negara di Asia Timur oleh Jepang untuk maksud kemakmuran Asia Timur.
Pada Perang Dunia II, secara geopolitik maka terdapat dua kekuatan besar negara-
negara yang saling berhadapan, yaitu Sekutu (meliputi Inggris, Perancis, USA)
meiawan Axis (meliputi Jerman, Italia, Jepang). Sekutu memakai kekuatan
armada AL untuk melakukan blokade terhadap Jepang dan Jerman. Secara
geostrategi Sekutu dalam peperangan ini bukan untuk menguasai negara lain,
namun untuk memerdekakan Eropa Barat. Strategi yang demikian menjadikan
USA negara yang kuat dan negerinya tidak terjamah perang (kecuali Hawii). Di
lain sisi, akibat penerapan geostrategi demikian menimbulkan dua blok di Eropa.

2.3.3 Teori- teori Geopolitik pasca Perang Dunia II

Teori geopolitik sesudah Perang Dunia II merupakan refleksi dari


pengalaman semasa Perang Dunia II. Atas pengalaman itu, maka te ori geopolitik
yang dikembangkan bertumpu pada realitas yang terjadi, yaitu:

1. Kekuatan nyata sesaat belum menjamin kemenangan akhir.


2. Kekuatan ekonomi dan industri tanpa dukungan SDA tidak menentukan
kemenangan perang.

3. Kesediaan SDA sangat tergantung pada luas dan ancaman.

4. Faktor manusia (kesadaran BN) sangat berpengaruh yang disebut partisan


5. Perkembangan Iptek akan mempengaruhi bangsa mengembangkan wawasan
geopolitiknya.

6. Untuk memelihara kekuatan militer didukung faktor alamiah; geografi,


sumber daya alam dan penduduk (hanya USA dan US).

7. Terjadi bi-polar yakni sekutu (Inggris, USA, Prancis dan Eropa Barat)

melawan Blok Timur (Uni Sofiet, Polandia, Eropa Timur kemudian RRC).
Atas dasar hal di atas, geopolitik pasca Perang Dunia II dalam strateginya
(geostrategi) maka USA menggunakan wawasan maritim untuk menguasai daerah
bulan sabit dengan tujuan agar Uni Soviet tidak keluar dari b enua Eurasia. Namun
gagasan membendung Uni Soviet ini agak terlambat karena mengutamakan
penghancuran Jerman dari arah Perancis. Di pihak lain, Uni Soviet menerapkan
wawasan buana untuk tetap menjaga wilayah-wilayah penguasaannya, namun-
upaya gerakan penguasaan wilayah di daerah panas (Afganistan, Etiopia, Congo)
kurang berhasil.

2.4 Geopolitik di Indonesia

Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan


rumusan-rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan
pancasila. Bagi bangsa Inndonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam
mempertimbangkan factor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai
tujuan nasionalnya. Geopolitik bangsa Indonesia, adalah kebijakan dalamrangka
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis
Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Secara
geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudra (India dan
Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), dibawah orbit Geostationary Satelite
Orbit (GSO). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut nusantara
(nusa diantara air), sehingga bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia.
Berdasarkan itulah Indonesia mengembangkan geopolitik nasionalnya, yaitu
Wawasan Nusantara.
Wawasan nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai
dengan pancasila, oleh sebab itu Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-
unsur ekspansionisme maupun kekerasan. Geopolitik bagi bangsa Indonesia,
hanya merupakan pembenaran dari kepentingan-kepentingan dan cita-cita
nasional. Agar berhasil guna, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan-
kemampuan statis maupun dinamis dibidang kesejahteraan dan keamanan.
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan artinya
pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Selain menunjukan
kegiatan untuk mengetahui serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan
berbangsa juga menggambarkan cara pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara
tanggap inderawi.

Nasional merupakan kata sifat, ruang lingkup, bentuk yang berasal dari
kata nation yang berarti bangsa yang telah mengidentikkan diri dalam kehidupan
menegara atau secara ringkas padat, dikatakan bangsa yang telah menegara.
Nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudra Pasifik dan
Saamudra Indonesia serta antara Benua Asia dan Benua Australia. Dengan
demikian wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang Bangsa
indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang
dilandasi pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi Bangsa Indonesia
yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga
sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara
bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil
interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan aspek-aspek Astragatra (lihat
pada uraian geostrategi). Wawasan nusantara memiliki asas keterpaduan yang
berciri manunggal, utuh dan menyeluruh, meliputi :

1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang meencakup dataran, perairan dan


dirgantara secara terpadu.

2. Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, dalam arti :


1. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah. Ruang hiddup dan kesatuan mitra
seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik berssama bangsa.

2. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

3. Bahwa secara psikologis, Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib


sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
didalam mencapai cita-cita bangsa.

4. Bahwa pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan


Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.

5. Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti


bahwa hanya ada satu hokum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

6. Satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya, dalam
arti :

1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus


merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan
kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

2. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak


ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi
modal dan landasn. Pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

3. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, dalam arti :
1. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensi maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari
harus tersedia merata diseluruh wilayah tanah air.

2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi ddan seimbang diseluruh


daerah, tanpa meninggalkan cirri-ciri khas yang dimilikioleh daerah-daerah
dalam mengembangkan ekonominya.

3. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu

(sishankamrata).

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan,


dalam arti :

1. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman


bagi seluruh bangsa dan Negara.

2. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
didalam pembelaan Negara.

3. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan


hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya merupakan fenomena (gejala) social yang dinamis memiliki 3
unsur dasar, yaitu : wadah, isi dan tata la ku.

1. Wadah

Untuk memahami wadah kita perlu meninjau arti dari “asas archipelago”
yaitu kumpulan pulau-pulau dan lautan sebagai kesatuan archipelago yang
menunjukan satu kesatuan wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut,
dalam lingkungan tersebut terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau.
2. Bentuk wujud

Bentuk wujudnya adalah berupa kepulauan nusantara, yang mempunyai


kedudukan geografis yang khas yaitu berada pada posisi silang dunia serta
mempunyai pengaruh besar dalam tata kehidupan dan sifat perikehidupan
nasional. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut diantaranya :

Menjadi lalu lintas aspek-aspekkehidupan sosial dunia.

Hubungan antar bangsa akan lancar, apabila kepentingan nasionalnya


terpenuhi atau minimal tidak dirugikan.

Wilayah nusantara mempunyai kekayaan alam yang melimpah, tenaga


manusia banyak serta murah. Hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri
bagi Negara-negara yang tidak memiliki unsu-unsur dimaksud, sehingga
merupakan sumber yang tidak menguntungkan bagi nusantara.

Bentuk wujud nusantara memiliki sifat yang manunggal, utuh dan


menyeluruh, meliputi : manunggal bidang wilayah, bangsa, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, hankam, psikologi, kehidupan. Batas ruang lingkup
wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan
ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun
selat serta dirgantara diatasnya, yang merupakan satu kesatuan ruang wilayah.
Oleh karenanya, nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan
oleh perairan dalamnya. Letak geografis Negara, berada diposisi dunia antara dua
samudera yakni samudera pasifik dan samudera hindia, serta dua benua yakni
benua asia dan benua Australia.

Letak Geografis Negara, berada diposisi dunia ini berpengaruh besar


terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujudan wilayah
nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, social-budaya dan
pertahanan keamanan. Undang-undang Dasar 1945 tidak menentukan batas
wilayah Republik Indonesia, hanya tercantum segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam pengumuman pemerintah tanggal 13

Desember 1957, telah ditetapkan Asas Nusantara yang memandang nusantara


sebagai suatu kesatuan bulat. Asas Nusantara ini, sesuai dengan archiplegic
principle yang mulai diterima berlakunya, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah
Internasional Tahun 1951. Pada Tahun 1969, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
pengumuman tentang landas kontinen Indonesia sampai kedalam laut 200 meter,
yang memuat pokok-pokok sebagai berikut :

Segala sumber kekayaan alam yang terdapat kontinen Indonesia, adalah milik
eksklusif Negara RI.

Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan dari gaaris batas landas


kontinen dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan.

Jika tidak ada perjanjian garis batas, maka batas landasan kontinen Indonesia
ialah satu garis yang ditarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia
dan titik terluar wilayah Negara tetangga.

Tuntutan (claim) tersebut, tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landas kontinen serta udara diatas perairan itu.

Demi kepastian hukum dan untuk mendukung kebijakan pemerintah, asas-


asas pokok diatas, dituangkan dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 1973,
tentang Landas Kontinental Indonesia. Disamping itu UU Nomor 1 tahun 1973,
juga member dasa r bagi pengaturan serta penyelidikan ilmiah atas kekayaan alam
di landas kontinen dan masalah-masalah yang ditimbulkannya. Tanggal 21 Maret

1980, pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zona Ekonomi


Eklusif (ZEE). Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung dari garis dasar
laut wilayah Indonesia. Adanya batas ZEE ini, dikuatkan dengan
ditandatanganinya Konvensi “The United Nation Convention on the Law of the
Sea” (UNCLOS), yang mengakui asas Ne gara kepulauan ( Archipelagic Stat e
Principle) dengan menetapkan asas-asas pengukuran ZEE selanjutnya,
dikeluarkanlah Undang-udang nomor 5 Tahun 1983 tentang ZEE dan Undang-
undang nomor 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi (UNCLOS).

1. Tatanan susunan pokok\tata inti organisasi.


Sarana untuk mengetahui organisasi suatu negara ialah dengan
mempelajari Undang-Undang Dasarnya. Demikian halnya untuk negara
indonesia harus dilihat pada UUD 1945, tata inti organisasi yang dimaksud
menyangkut :
2. Bentuk kedaulatan

Negara kesatuan yang berbentuk republik, kedaulatan ada ditangan rakyat.

3. Kekuasaan pemerintahan negara

Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Udang


dasar.

3. Sistem pemerintahan negara dan sistem perwakilan

Bagi Indonesia tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem
pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan berada ditangan rakyat,
sistem pemerintahannya dengan sistem presidensial.

4. Tata susunan pelengkap/kelengkapan organisasi

wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran


bernegara yang harus dimiliki oleh organisasi masyarakat, antara lain:

5. Aparatur negara

Aparatur negara harus mampu mendorong menggerakkan serta


mengarahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan
untuk kepentingan rakyat banyak berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

6. Kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari masyarakat

Organisasi negara harus mampu untuk meningkatkan kesadaran politik dan


kesadaran bernegara dari masyarakat, serta mampu menampung aspirasi
politik masyarakat, baik sebagai perseorangan maupun organisasi
politik/organisasi masyarakat dalam rangka meningkatkan stabilitas politik.
2. Isi

Aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” dari wawasan nusantara dapat

dirinci menjadi: cita-cita proklamasi, asas/sifat dan ciri-ciri serta cara kerja.

3. Tata laku
Tata laku sebagai unsur dari wawasan nusantara adalah tindakan prilaku
Bangsa Indonesia dalam melaksanakan aspirasinya guna mewujudkan Indonesia
sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh dalam mencapai tujuan nasional.

Tata laku terdiri dari lata laku batiniah (yang berwujud pengalaman falsafah
Pancasila) dan tata laku lahiriah (yang berupa tata perencanaan, tata pelaksanaan,
dan tata pengawasan)

Dari uraian di atas maka unsur-unsur Wawasan Nusantara dapat disimpulkan


sebagai berikut:

1. Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang


berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai satu kesatuan yang utuh.

2. Isi dari wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa indonesia berupa cita-cita
nasional berdasarkan pancasila UUD 1945.

3. Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan\tindakan perilaku bangsa


indonesia untuk melaksanakan falsafah pancasila dan UUD 1945 yang
apabila dilaksanakan berdasarkan wawasan nusantara dapat menghabiskan
ketahanan Nasional Indonesia.

2.5 Otonomi Daerah

Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah
dalam pelaksanaan pemerintahannya. Pelaksanaan otonomi daerah mulai di
berlakukan sejak tahun 1999 yang diharapkan dapat membantu dan
mempermudah penyelengaraan negara. Dengan adanya otonomi daerah, memiliki
hak untuk mengatur daerahnya sendiri namun tetap dikontrol oleh pemerintah
pusat dan undang-undang.

Secara umum pengertian otonomi daerah adalah hak,wewenang dan


kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus diri sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan praturan
perundang-undangan. Istilah otonomi daerah bukan hal yang baru bagi bangsa dan
negara RI sebab sejak Indonesia merdeka sudah dikenal dengan Komite Nasional
Indonesia Daerah (KNID), yaitu lembaga yang menjalankan pemerintahan daerah
dan melaksanakan tugas mengatur rumah tangga daerahnya.
1. Pengertian Otonomi Daerah Secara Etimologi

Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti auto, dan nomous.
Auto berarti sendiri, dan nomous berarti hukum atau peraturan. Jadi
pengertian otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri.

2. Pengertian Otonomi Daerah Menurut Para Ahli

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian otonomi darah. Macam-
macam pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menurut Undang-Undang Daerah nomor 32 Tahun 2004

Pengertian otonomi daerah menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004


adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan praturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Menurut Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah

Pengertian otonomi daerah menurut kamus hukum dan glosarium otonomi


darah adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan asfirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Menurut Encyclopedia of Social Scince

Pengertian otonimi daerah menurut encyclopedia of social scince adalah hak


sebuah organisasi sosial untuk mencukupi diri sendiri dan kebebasan
aktulalnya

4. Menuru Pendapat Para Ahli


Pengertian otonomi daerah menurut pendapat para ahli adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan asfirasi masyarakat dalam ikatan NKRI.

5. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pengertian otonomi daerah menurut kamus besar bahasa indonesia adalah
hak,wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri dengan praturan prundang-undangan yang berlaku.

3. Hakikat Otonomi Daerah

Berdasarkan pengertian-pengertian otonomi daerah tersebut dapat disimpulkan


bahwa hakikat otonomi daerah adalah sebagai berikut:

1. Daerah memiliki hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga


pemerintahan sendiri, baik, jumlah, macam, maupun bentuk pelayanan
masyarakat yang sesuai kebutuhan darah masing-masing.

2. Daerah memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya


sendiri, baik kewenangan mengatur maupun mengurus rumah tangga
pemerintahan sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Tujuan Otonomi Daerah

Maksud dan tujuan otonomi daerah adalah sebagai berikut:

1. Agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat


pusat sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar

2. Agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintahan pusat, tetapi


daerahpun tetap diberi hak mengurus sendiri kebutuhannya

3. Agar kepertingan umum sutau daerah dapat diurus lebih baik dengan
memperhatikan sifat dan keadaan daerah yang mempunyai kekuasaan sendiri.

4. Perinsip Otonomi Daerah

Perinsip otonomi daerah menggunakn perinsip otonomi seluas-luasnya, perinsip


otonomi yang nyata, dan berperinsip otonomi yang bertanggung jawab. Jadi,
kewenangan otonomi yang di berikan terhadap daerah adalah kewenangan
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab, berikut prinsip-prinsip otonomi
daerah:

6. Prinsip otonomi daerah seluas-luasnya, artinya daerah diberikan kewenangan


mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang mencakup
kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan terhadap bidang
polotik luar negri, keamanan, moneter, agama, peradilan dan keamanan serta
fisikal nasional.

7. Perinsip otonomi nyata, artinya daerah diberikan kewenangan untuk menangani


urusan pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang
sesuai dengan potensi kekhasan daerah.

8. Perinsip otonomi yang bertanggung jawab adaah otonomi yang dalam


penyelenggaraannya harus bener-bener sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah
termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama
dari tujuan nasional.

4. Asas Otonomi Daerah

Pedoman pemerintahan di atur dalam pasal 20 Undang-Undang nomor 32


tahun 2004. Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada asas umum
penyelenggaraan negara yang terdiri atas sebagi berikut

1. Asas kepastian hukum adalah asas yang mengutamakan landasan peraturan


perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaran negara.

2. Asas tertib penyelenggara adalah asas menjadi landasan keteraturan,


keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara.

3. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan


umum dengan cara yang asfiratif, akomodatif, dan selektif.

4. Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaran negara dengan tetap memperhatikan perlindungan
atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

5. Asas proporsinalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara


hak dan kewajiban.
6. Asas profesionaliats adalah asas yang mengutamakan keadilan
yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan per
umdang-undangan yang berlaku.

7. Asas akuntabulitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap


kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara
harus dapat mempertanggungjawabkan kedapa masyarakat
atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

8. Asas efisiensi dan efektifitas adalah asas yang menjamin


terselenggaranya kepada masyarakat dengan menggunakan
sumber daya tersedia secara optimal dan bertanggung jawab
(efisiensi/ketepatgunaan, kedayagunaan, efektivitas/berhasil
guna)

Adapun penyelengaraan otonomi daerah menggunakan tiga


asas antara lain sebagai berikut :
1. Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom dalam
kerangka NKRI

2. Asas dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari


pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan
atau perangkat pusat daerah.

3. Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada


daerah dan desa, dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas
tertentu yang disertai pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber
daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan

BAB III
CONTOH KASUS

3.1 Perlindungan Hukum

Kita sebagai warga negara berhak mendapatkan Perlindungan Hukum tetapi


kenyataannya masih banyak dari kita yang belum mendapatkan perlindungan
hukum dengan baik. Contoh Kasus belakangan yang marak terjadi yaitu “Begal”
Dimana pemerintah (dalam hal ini di wakilkan oleh aparat keamanan) lebih banyak
bertindak setelah adanya kejadian bukan sebelumnya kejadian.
3.2 Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas

Kewajiban kita sebagai warga negara yaitu Membayar pajak (Pajak


bumi&bangunan, pajak kenderaan, pajak bea&cukai, dll ), menaati UU, menaati
perpu, hukum lalu lintas, mengikuti wajib militer bila negara dalam keadaan darurat,
dll.
Salah satu yg paling umum disekitar kita aja, lalu-lintas di jalanan.
Jika anda menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya (jelas sudah bayar pajak
kendaraan), tapi sudahkah mentaati peraturan dan sopan-santun berlalu-lintas?
Kenyataannya masih banyak di antara kita yang belum menaati peraturan
tersebut.Semua akan terealisasi jika kita sebagai warga negara memiliki kesadaran
masing-masing, dengan di dukung oleh infrastruktur jalan agar warganegara bisa
mengerti tujuan membayar pajak pada dasarnya dari kita oleh kita dan untuk kita.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap - tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana
yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti: pangan,
sandang, dan papan .

4.1 Saran

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11
http://hakkitani.blogspot.com/
http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai