Anda di halaman 1dari 3

3.

Natrium
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Na dan nomor atom 11. Ini adalah logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif.
Natrium adalah logam alkali, berada pada golongan 1 tabel periodik, karena memiliki satu
elektron di kulit terluarnya yang mudah disumbangkannya, menciptakan atom bermuatan
positif—kation Na+. Satu-satunya isotop stabil adalah 23Na. Logam bebasnya tidak terdapat di
alam, tapi harus dibuat dari senyawanya.

Natrium pada suhu dan tekanan standar adalah logam lunak keperakan yang jika
bereaksi dengan oksigen di udara dan membentuk natrium oksida berwarna putih keabu-abun
kecuali direndam dalam minyak atau gas inert, yang merupakan kondisi penyimpanan
umumnya. Logam natrium dapat dengan mudah dipotong menggunakan pisau dan merupakan
konduktor listrik dan panas yang baik, karena hanya memiliki satu elektron pada kelopak
valensinya, sehingga menghasilkan ikatan logam dan elektron bebas yang lemah, yang
membawa energi. Akibat massa atomnya yang rendah dan jari-jari atomnya yang panjang,
natrium adalah unsur logam dengan densitas paling rendah ke-3 di antara seluruh logam dan
salah satu dari tiga logam yang dapat terapung di air, dua lainnya
adalah litium dan kalium. Titik lebur (98 °C) dan didih (883 °C) natrium lebih rendah daripada
litium tetapi lebih tinggi daripada logam alkali yang lebih berat (kalium, rubidium,
dan sesium), mengikuti tren periodik sepanjang golongan dari atas ke bawah. Sifat ini berubah
secara dramatis pada kenaikan tekanan: pada 1,5 Mbar, warna berubah dari keperakan menjadi
hitam; pada 1,9 Mbar menjadi transparan dengan warna merah; dan pada 3 Mbar, natrium
berupa padatan jernih dan transparan. Semua alotropi tekanan tinggi ini bersifat isolator
dan elektrida.

Dalam uji nyala api, natrium dan senyawanya menghasilkan warna kuning karena
elektron 3s natrium yang tereksitasi memancarkan foton ketika mereka kembali dari 3p ke 3s;
panjang gelombang foton ini berada pada garis D sekitar 589,3 nm. interaksi spin–orbit yang
melibatkan elektron pada orbital 3p memecah garis D menjadi dua, pada 589,0 dan
589,6 nm; struktur hiperhalus yang melibatkan kedua orbital menyebabkan garis lebih banyak.

3.1 Keberadaan Natrium di Alam

Natrium adalah unsur keenam paling melimpah dalam kerak bumi, dan terdapat di
banyak mineral seperti feldspar, sodalit dan halit (garam batu, NaCl). Banyak garam natrium
sangat larut dalam air: ion natrium telah dilindi oleh aksi air dari mineral Bumi selama ribuan
tahun, dan dengan demikian natrium Dan klorin adalah unsur terlarut yang paling umum terjadi
di lautan (berdasarkan berat).

Natrium pertama kali diisolasi oleh Humphry Davy pada tahun 1807
melalui elektrolisis natrium hidroksida. Di antara banyak senyawa natrium lain yang
berguna, natrium hidroksida (lindi, bahasa Inggris: lye) digunakan dalam pembuatan sabun,
dan natrium klorida (garam dapur) adalah zat pencair es [en] dan nutrisi untuk hewan termasuk
manusia.

Natrium adalah unsur esensial untuk semua hewan dan beberapa tumbuhan. Ion
natrium adalah kation utama pada cairan ekstraselular (extracellular fluid, ECF) dan karena itu
merupakan penyumbang utama tekanan osmotik ECF dan volume kompartemen ECF.
Hilangnya air dari kompartemen ECF meningkatkan konsentrasi natrium, suatu kondisi yang
disebut hipernatremia. Kehilangan isotonik air dan natrium dari kompartemen ECF
mengurangi ukuran kompartemen tersebut dalam kondisi yang disebut hipovolemia [en] ECF.

Dengan cara pompa natrium-kalium, sel manusia hidup memompa tiga ion natrium
keluar dari sel sebagai ganti dua ion kalium yang dipompa masuk; membandingkan konsentrasi
ion yang melintasi membran sel, dari dalam ke luar, kalium sekitar 40:1, dan natrium, sekitar
1:10. Pada sel saraf, muatan listrik melintasi membran sel sehingga memungkinkan transmisi
impuls saraf—sebuah aksi potensial—ketika muatan itu dihamburkan; natrium memainkan
peran penting dalam aktivitas itu.

Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut.
Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga di beberapa daerah
sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Selain berupa NaCl, natrium tersebar di kulit
bumi sebagai natron (Na2C03.10H20), kriolit (Na3AlF6), sendawa chili (NaNO3), albit
(Na2).Al2O3.3SiO2), dan boraks (Na2B4O7.1OH2).

Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur
natrium ikut berperan dalam metabolisme pada tubuh makhluk hidup. Pada tubuh manusia dan
hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam
memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah.
Kerak bumi mengandung 2,27% natrium, membuatnya unsur paling melimpah ke-7 di
Bumi dan logam paling melimpah ke-5, setelah aluminium, besi, kalsium, dan magnesium, dan
sebelum kalium. Estimasi kelimpahan natrium di lautan adalah 1,08×104 miligram per
liter. Oleh karena reaktivitasnya yang tinggi, ia tidak pernah dijumpai sebagai unsur murni. Ia
dijumpai dalam banyak mineral yang berbeda, beberapa sangat mudah larut,
seperti halit dan natron, lainnya kurang mudah larut, seperti amfibol dan zeolit. Ketaklarutan
mineral natrium tertentu seperti kriolit dan felspar muncul dari anion polimernya, yang dalam
kasus feldspar adalah polisilikat.

Dalam medium antarbintang, natrium diidentifikasi melalui garis spektrum D;


meskipun ia memiliki suhu penguapan tinggi, kelimpahannya dalam atmosfer
planet Merkurius memungkinkannya terdeteksi oleh Potter dan Morgan menggunakan
spektroskopi stasiun bumi berresolusi tinggi. Natrium telah terdeteksi dalam sekurang-
kurangnya satu komet; para astronom yang menyaksikan Komet Hale-Bopp pada tahun 1997
mengamati ekor natrium yang mengandung atom-atom netral (bukan ion) dan mencapai jarak
hingga 50 juta kilometer di belakang kepala

Anda mungkin juga menyukai