Beratus
spesies mikroba berada di setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar.
Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat
mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini
memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal
dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda- beda yang biasa kenal dengan istilah
biakan murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk
(Pelczar, 1986).
Untuk memisahkan satu populasi mikroba dari populasi campuran maka diperlukan suatu teknik yang
disebut dengan isolasi mikroba. Isolasi mikroba adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di
alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Untuk melakukan hal ini, haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan
juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut
(Pelczar, 1986). Isolasi mikroba ini dilakukan untuk berbagai tujuan terutama untuk penelitian misalnya
untuk mengisolasi DNA mikroba sehingga dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu
antibiotik atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992),
selain itu juga untuk menemukan manfaat berbagai macam mikroba yang mungkin berguna untuk
kesejahteraan manusia, dan untuk berbagai keperluan lain. Dalam makalah ini akan dibahas tentang
bagaimana cara untuk melakukan isolasi mikroba dengan baik dan benar sehingga dapat berguna untuk
kedepannya.
Tujuan dari praktikum ini adalah, agar mahasiswa dapat mempelajari dan mempraktikan teknik isolasi
bakteri dan jamur, membedakan jamur dan bakteri serta menghitung jumlah media dalam media.
mikroorganisme disebut media . Untuk itu harus dipahami jenis – jenis nutrien yang diisyaratkan
oleh bakteri dan lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Alat – alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu , supaya
mikroorganisme .
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan
yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi
yang murni . Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi . Agar biakan bakteri dapat dibuat , maka alat – alat harus
disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada suatu benda . Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu , penggunaan panas ( pemijaran dan udara panas ) , penyaringan , penggunaan
bahan kimia ( etilena oksida , asam perasetat , formal dehida dan glutaraldehida alkalin ) .
Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur
laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi . Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi
biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur
segar tanpa terjadi pencemaran . Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik
Tujuan dari praktikum inokulasi ini adalah agar mahasiswa dapat mempelajari dan
mempraktikan inokulasi bakteri dan media dengan tekniknya dan melihat pertumbuhan dari
10 min 6 terus mengalami pertumbuhan dengan tanda ukurannya yang terus membesar. Jamur
tangga dan jamur 10 min 6 pada hari pertama ukurannya hanya 0,8 cm dan 0,7 cm tumbuh
hingga hari ketujuh ukurannya menjadi 2,8 cm dan 4,6 cm. Jamur 10 min 6 memiliki
pertumbuhan yang lebih cepat dibanding jamur tangga. Dapat dilihat pada ukurannya hari
ketujuh jamur tangga hanya 2,8 cm dan jamur 10 min 6 ukurannya menjadi 4,6 cm.
Untuk pertumbuhan inokulasi bakteri yang di dalam cawan petri dan tabung reaksi pada
hari ke-1 hingga hari ketiga berhasil. Terlihat garis-garis bakteri yang tumbuh. Namun pada hari
ke-4 hingga hari ketujuh pertumbuhannya menjadi kontan hal ini terjadi karena adanya
kontaminasi. Kontaminasi ini dapat terjadi karena pada saat melakukan inokulasi kurang steril
atau terlalu lama membuka cawan petri atau tabung reaksi hal ini menyebabkan dapat masuknya
bakteri dan jamur lain ke dalam cawan petri atau tabung reaksi. Sehingga terjadinya kontaminasi
Inokulasi pada jamur tangga berwarna hijau tetapi terjadi kontaminasi dengan jamur jenis
lain yang berwarna hitam yang menyebar ke seluruh media di dalam cawan petri. Sedangkan
pada inokulasi jamur 10 min 6 terdapat kontaminasi jamur lain berwarna putih di sebelah kiri
media jamur tersebut. Pada bakteri 10 min 6 dan bakteri dosen terjadi kontaminasi dengan jamur
berwarna hijau. Lalu pada inokulasi bakteri dosen terjadi kontaminasi bakteri berwarna hijau
yang cukup banyak dan bakteri laboratorium di tabung reaksi terjadi kontaminasi dengan jamur