terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang
harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu:
a. Tepat Jumlah
b. Tepat Mutu
c. Tepat Waktu
d. Tepat Ongkos/Harga
Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak terlalu
banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan
bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akanmengakibatkan disamping barang
tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut
berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang
efektif.
Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai
sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat
tepat”. Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita bagi menjadi beberapa macam
yaitu :
a. Perenganaan Produk
b. Perencanaan Luas Produksi
c. Perencanaan Lokasi Pabrik
d. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
e. Perencanaan Bahan Baku
f. Pengaturan Tenaga Kerja
g. Pengawasan Kwalitas
Penelitian terhadap produksi pilot plant juga disebut penelitian perkembangan proses
yang diadakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok berikut dan untuk
mengidentifikasi langkah-langkah inti dalam proses pembuatan yang perlu disahkan atau
ditolak:
a. Formulasi itu bisa diproduksi lebih banyak atau tidak
b. Apakah metode produksi itu sesuai dengan kemempuan produk yang diharapkan dan
dengan peralatan yang ada
c. Apakah diperlukan peralatan baru atau pabrik ke tiga
d. Apakah langkah-langkah pokok proses pembutan telah teridentifikasi
e. Apakah studi untuk validitas telah didesain dengan baik
Penelitian terhadap produksi pilot plant perlu diarahkan untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut secara memuaskan. Jika timbul pertanyaan apakah produk itu
fleksible untuk diproduksi, maka sebaiknya produk itu diproduksi dengan menggunakan
peralatan dan ukuran batch yang akan dipakai secara rutin.
Puncak kegiatan scale-up biasanya berupa produksi yang memuaskan dalam
bentuk production demonstration batch yang kemudian digunakan untuk mengisi kebutuhan
packaging demonstration run yang menghasilkan produk akhir yang telah dikemas. Study
validasi biasanya dijalankan selama pembuatan production demonstration batch dan
packaging demonstration run.
4. Proses Produksi
Produk kosmetik dibuat di dalam batch, di bawah pengawasan pengaturan
Pemerintah, yaitu Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) atau Good
Manufacturing Practices (GMP) di A.S.. Peralatan yang digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: mixing, dispersing, homogenizers, filling equipment.
5. Kontrol Kualitas
Fungsi utama kontrol kualitas atau quality assurance adalah menjamin agar perusahaan
memenuhi standar tertinggi dalam setiap fase produksinya. Faktor –faktor yang
tercakup dalam kontrol kualitas adalah:
a. Personalia
b. Fasilitas
c. Spesifikasi Produk
Etika ekologi menyadarkan bahwa manusia bukanlah penguasa alam. Dalam hal ini
perlu diubah sikap manusia yang antroposentrik, yaitu meng-anggap bahwa hanya dirinya
yang pantas menerima pertimbangan moral. Akibatnya, semuanya yang di luar manusia tidak
berharga dan pantas dieksploitasi tanpa kira-kira. Manusia harus menyadari adanya nilai
intrinsik dalam tiap unsur nonmanusia. Bagian-bagian lingkungan yang bukan manusia itu
perlu dijaga, tidak masalah apakah hal tersebut menguntungkan manusia atau tidak.
Etika konservasi sumberdaya yang bisa habis mengacu pada penghematan
sumberdaya alam untuk digunakan di masa mendatang, disini mempertimbangkan kepentingan
generasi yang akan datang. Setidaknya ada dua macam kepedulian lingkungan, yaitu
kepedulian lingkungan yang dangkal (shallow ecology) dan kepedulian lingkungan yang
dalam (deep ecology). Kepedulian lingkungan yang dangkal menunjukkan perhatian kepada
kepentingan-kepentingan yang sering diabaikan dalam ekonomi tradisional, pandangan ini
menganggap alam bernilai hanya sejauh ia bermanfaat bagi kepentingan manusia, dan bukan
karena alam bernilai pada dirinya sendiri. Pada kepedulian lingkungan yang dalam sudah
mempertimbangkan kepentingan generasi-generasi yang akan datang.
Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet. Namun sekarang lapisan ozon
semakin rusak, hal ini dapat terjadi karena pelepasan gas klorofluorokarbon (CFC) ke udara,
pengaruh terbesar disebabkan karena penyemprotan aerosol, lemari es, dan AC.
(4) Hujan Asam
Asam dari emisi industri bergabung dengan air hujan, yang nantinya akan masuk ke dalam
tanah, danau ataupun sungai. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan kerusakan hutan,
merusak gedung, dan bahkan bisa menghancur-kan logam-logam beracun karena derajat
keasamannya.
(5) Penebangan Hutan
Penebangan hutan secara liar tanpa menghijaukannya kembali tentu berakibat sangat buruk.
Hal ini sudah dibuktikan dengan bencana yang terjadi akhir-akhir ini, dimana longsor dan
banjir bandang telah menelan korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.
(6) Pencemaran Udara
Polusi udara bukanlah barang baru, udara telah bersama kita semenjak terjadinya Revolusi
industri dunia, saat cerobong-cerobong asap pabrik mulai berdiri. Terutama dikeluarkan
dari pembuangan kendaraan bermotor dan proses industri. Ditambah lagi dengan kebakaran
hutan yang asapnya sangat mempengaruhi kesehatan dan juga mengganggu jarak pandang
kita.
2. Teori Biosentrisme
Teori ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari
kepentingan manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena menganggap setiap kehidupan
dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri.
Alam perlu diperlakukan secara moral terlepas dari apakah ia berguna atau tidak bagi
manusia. Sehingga etika tidak lagi dipahami secara terbatas pada komunitas manusia,
namun berlaku juga bagi seluruh komunitas biotis, termasuk komunitas makhluk hidup lain.
3. Teori Ekosentrisme
Etika ini memusatkan pada seluruh komunitas ekologis baik yang hidup maupun
tidak, karena secara ekologis makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait
satu sama lain. Salah satu versi yang terkenal dari teori ini adalah Deep Ecology.
Teori ini memusatkan perhatian pada kepada semua spesies, termasuk spesies bukan
manusia, dan menekankan perhatiannya pada jangka panjang, dan tak kalah pentingnya
merupakan gerakan diantara orang-orang yang mempunyai sikap dan keyakinan yang sama,
mendukung suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan sama-sama memperjuangkan isu
lingkungan dan politik.