PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
1. Judul jurnal
Central Corneal Thickness Changes Following Manual Small Incision
Cataract Surgery Versus Phacoemulsification For White Cataract
2. Penulis
Kongsap Pipat Department of Ophthalmology, Prapokklao Hospital, Thailand
3. Tahun
Accepted: 25 Januari 2019
a. Latar Belakang
Katarak merupakan penyakit mata yang sering terjadi dan
mengakibatkan kebutaan. Berbagai perawatan bedah tersedia untuk
membantu pasien sembuh dari penyakit katarak. Fakoemulsifikasi
memberikan hasil visual yang lebih baik dan risiko lebih sedikit komplikasi
dari ECCE. Namun, pembedahan sulit dilakukan pada katarak yang sudah
menjadi hipermatur atau berawan (katarak putih) dan kemungkinan
menyebabkan komplikasi pasca operasi, seperti pecahnya kapsul posterior
atau edema kornea.
b. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketebalan kornea
sentral, kehilangan sel endotel dan ketajaman visual pada pasien katarak
hipermatur postoperasi metode MSICS dan dengan metode phacoemulsifikasi.
1
2
pada 90,5% dan pasien phaco miliki visibilitas lebih tinggi dari 6/18 pada
90,5%
Tabel 4. Ketajaman visual pasca operasi metode MSICS dan metode PHACO
d. Kesimpulan
Operasi katarak hipermatur dengan menggunakan fakoemulsifikasi
menyebabkan tingkat ketebalan kornea yang lebih tinggi dan kehilangan sel
endotel yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode MSICS (manual
small incision cataract surgery).
7
BAB II
TELAAH JURNAL
1. Population
Penelitian ini menggunakan populasi pada pasien katarak hipermatur tanpa
zonular dialysis.
2. Intervention
Pada penelitian ini dilakukan intervensi berupa operasi MSICS dan PHACO.
3. Comparison
Penelitian ini menganalisis dan membandingkan ketebalan kornea sentral dan
kehilangan sel endotel pada katarak hipermatur yang dioperasi dengan MSICS
dan dengan phacoemulsifikasi.
4. Outcome
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara 2 grup pasien yang
dilakukan MSICS dan PHACO terkait usia, jenis kelamin dan ketajaman
visus preoperatif.
2. Pada kelompok yang menjalani MSICS rata - rata 13,2 menit untuk
operasi. Hari pertama setelah operasi, tebal kornea awalnya 531 mikron, naik
menjadi 603 mikron (peningkatan rata-rata 73 mikron); Ketebalan kembali
normal 1 bulan setelah operasi. Kehilangan sel endotel 3 bulan pasca operasi
sekitar 11,8%.
3. Untuk kelompok yang menjalani phaco, waktu operasi rata-rata 15,8
menit. Itu tebal kornea awalnya 544 mikron. Hari pertama setelah operasi, itu
meningkat menjadi 682 mikron (peningkatan rata-rata 138 mikron);
ketebalan kembali normal 1 bulan setelah operasi. Kehilangan sel endotel 3
bulan pasca operasi sekitar 15,8%.
9
4. Terdapat perbedaan yang signifikan pada ketebalan kornea, lebih tinggi pada
pasien yang menjalani PHACO dibanding dengan metode MSICS.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan terkait kehilangan sel endotel, lebih
tinggi pada pasien yang menjalani PHACO dibanding pasien yang menjalani
MSICS.
6. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pasien yang menjalani
MSICS dan PHACO pada ketajaman visual pada hari pertama dan tiga bulan
pasca operasi.
5. Validity
Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Iya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.
b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly defined?
Iya terdapat kriteria inklusi dan eksklusi, namun tidak dijelaskan secara
rinci.
Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Tidak. Pada penelitian ini baik pasien, peneliti maupun tenaga kesehatan
mengetahui kelompok perlakuan yang telah ditentukan.
6. Importancy
Is this study is important?
Ya, penelitian ini penting karena hasil penelitian ini dapat mengetahui
perbandingan hasil dari operasi dengan metode MSICS dan PHACO, metode
yang lebih baik terkait ketajaman visual, ketebalan kornea dan kehilangan sel
endotel post operasi.
7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods could not
be use there?
Telaah Applicability
BAB III
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Pipat, Kongsap. 2019. Central corneal thickness changes following manual small
incision cataract surgery versus phacoemulsification for white cataract.
Diakses di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Central+corneal+thickness+chan
ges+following+manual+small+incision+cataract+surgery+versus+phacoemulsif
ication++for+white+cataract. Pada tanggal 12 Februari 2020.