Penelitian Kualitatif
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metode Penelitian
Dosen Pengampu : Bapak JATI RINAKRI ATMAJA M. Pd.
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah "Metode Penelitian". Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian
di Program studi Bimbingan Konseling. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Jati Rinakri Atmaja, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata Kuliah yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)
B. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
C. Tujuan Penelitian Kualitatif
D. Asumsi Penelitian Kualitatif
E. Karakteristik Peneletian Kualitatif
F. Prosedur Penelitian Kualitatif
BAB III PEMBAHASAN
A. Tehnik pengambilan sampel pada metode penelitian kualitatif
B. Tehnik pengumpulan pada metode penelitian kualitatif
C. Tehnik analisis data pada metode penelitian kualitatif
BAB IV KESIMPULAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-
anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian Kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, kuncinya adalah instrument. Oleh
karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi
bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi
social, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data
dan meneliti sejarah perkembangan.
B. Rumusan Masalah
Menjelaskan mengenai pengambilan sampel, tehnik pengumpulan data dan
tehnik analisis data pada metode penelitian kualitatif.
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pengambilan sampel,
tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data pada metode penelitian
kualitatif
BAB II
Tinjauan Pustaka
1
A. Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)
2
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan
waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari
ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).
3
Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode
fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun
karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim,
2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson,
2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan,
dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
4
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu.
c. Menganalisis data.
BAB III
PEMBAHASAN
5
A. Tehnik pengambilan sampel pada metode penelitian kualitatif.
Tehnik sampling merupakan tehnik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
beberapa tehnik sampling yang digunakan. Pada dasarnya tehnik sampling
dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Non-
probability sampling. Probability sampling meliputi simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratified random dan
area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis,
sampling kuota, sampling oksidental, purposive sampling, sampling jenuh
dan snowball sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tehnik ini meliputi simple
random sampling, proportionate stratified random sampling,
disproportionate stratified random, sampling area (cluser) sampling
(sampling menurut daerah).
2. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling adalah tehnik pengambilan sample yang
tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tehnik sampel ini
meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan
snowball.
Dikemukakan bahwa penelitian kualitatif sampling yang sering
dipakai adalah purposive sampling dan snowball sampling. Seperti
dikemukakan bahwa, purposive sampling adalah tehnik pengambilan
sampling sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tertentu ini misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa
yang kita harapkan. Atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
akan memudahkan kita peneiti menjelajahi objek atau situasi social
yang diteliti. Sedangkan snowball sampling adalah tehnik
pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya
sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari
jumlah sumber data yang sedikit itu belum mampu memberikan data
yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel data akan
6
semakin besar seperti bola salju yang menggelinding, lama – lama
menjadi besar.
Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkab pada
perhitungan statistic. Sampel yang dipilih berfungsi untuk
mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untui
digeneralisasikan. Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif
dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama
penelitian berlangsung (emergent sampling design). Dalam proses
penentuan sampel seperti dijelaskan diatas, berapa besar sampel tidak
dapat ditentukan sebelumnya. Seperti telah dikutip atas, dalam sampel
purposive besar sampel ditentukan oleh pertimbangkan informasi.
Selanjutnya dinyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau
sebagai informasi sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui
proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui,
tetapi juga dihayatinya.
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau
terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk
dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi
hasil kemasannya sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan
peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan
semacamnya guru atau narasumber.
7
Teknik pengumpulan data kualitatif cukup beragam dan bervariasi.
Beberapa teknik umum yang sering dilakukan peneliti sosial antara lain;
observasi, wawancara dan studi literatur atau studi pustaka. Teknik yang
lebih kontemporer terutama yang sering dilakukan oleh etnografer
meliputi hangout dan mingling.
♦ Observasi
◊ Partisipatoris
8
Dengan menggunakan metode observasi partisipatoris, peneliti
memposisikan diri sebagai partisipan sebagaimana masyarakat atau
komunitas yang diteliti. Teknik ini sering digunakan karena memudahkan
peneliti berinteraksi dan menyerap langsung pengalaman kultural yang
dialami oleh partisipan.
◊ Non-Partisipatoris
◊ Partisipasi online
♦ Wawancara
9
◊ Wawancara terstruktur
◊ Wawancara semi-struktur
◊ Wawancara online
10
Pendapat saya, wawancara online bisa disebut wawancara apabila
tingkat kualitas data yang diperoleh tinggi. Tingkat kualitas data sangat
tergantung pada jenis data apa yang dibutuhkan. Lagi-lagi ini tergantung
pada fokus permasalahan penelitian. Jika penelitian yang dilakukan adalah
tentang komunitas online, misalnya, dimana partisipan sudah familiar
dengan gadget dan internet, dan pertemuan dengan partisipan secara
langsung sangat sulit karena struktur komunitas itu berbentuk jejaring
global, maka wawancara online adalah cara yang visible dan terbaik untuk
memperoleh data.
♦ Studi Literatur
♦ Hangout
11
♦ Mingling
12
diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari
metode sendiri yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya.
“Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang
berbeda.”
13
Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu
suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari data
tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga
dapat disimpulkan apakah hipotesis itu dapat diterima atau ditolak
berdasarkan data yang terkumpul.
14
berkembang setelah di lapangan. Karena itu tepat sekali jika analisis data
dalam penelitian kualitatif berlangsung selama proses penelitian.
2) Analisis Selama dan Setelah di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan
analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga
diperoleh data yang kredibel.
Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data
banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan
Huberman yang sering disebut dengan metode analisis data interaktif.
Mereka mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data,
display data, dan kesimpulan atau verifikasi.
1.ReduksiData
15
diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu
segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
2.PenyajianData
16
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan
dengan menggunakan tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
3.PenarikanKesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan. Langkah ketiga dalam analisis data
dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak
ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
17
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
peneliti berada di lapangan.
BAB IV
KESIMPULAN
18
tehnik sampling yang digunakan. Pada dasarnya tehnik sampling dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Non-probability
sampling. Probability sampling meliputi simple random, proportionate
stratified random, disproportionate stratified random dan area random. Non-
probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling
oksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Daftar Pustaka
19