PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup
manusia, bahwa setiap manusia dibebani dengan tanggung jawab. Apabila dia
tidak mau bertanngung jawab maka ada pihak lain, yang memaksakan
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Dan sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan
demikian tanggung jawab harus mengembalikan ke dalam keadaan yang baik.
Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak
lain akan mengembalikan (memulihkan) baik dengan cara individual maupum
dengan cara kemasyarakatan.
1
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang
harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat,
atau akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan
pihak lain.
Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat itu
sendiri atau pihak lain. Dengan demikian keseimbangan, keserasian,
keselarasan antar sesama manusia dan lingkungan antara manusia dan Tuhan
selalu terpelihara dengan baik.
Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan
atau berdampingan. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan
atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing.
Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar,
tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya,
tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung
jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab
manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
1. Untuk mengetahui pengertian tanggung jawab.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia dapat memilih dua jalan (baik atau buruk), tetapi manusia sendiri
yang harus mempertannggung jawabkan perbuatannya. Manusia tidak
membebani orang lain untuk memikul dosanya, tidak juga orang lain
dipikulkan keatas pundaknya. Tanggung jawab tersebut akan dimintai
pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu seperti
pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam QS.
Al-An’am ayat 164:
Artinya: “Katakanlah: Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah SWT.
Padaha Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang
membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya
sendiri, dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain. Kemudian kepada Tuhanmu lah kamu kembali, dan akan
diberitakannya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.
4
Adanya definisi lain dalam kasus bahasa Inggris dimana tanggung jawab
memiliki definisi sebagai berikut:
Bila pengertian tersebut dianalisa lebih luas akan kita dapati bahwa dalam
kata “having the characters” itu dituntut sebagai suatu keharusan akan adanya
pertanggung jawaban karakter moral. Karakter disini merupakan nilai-nilai dari
perbuatan. Konsekuensi selanjutnya berarti bahwa terhadap suatu perbuatan
hanya ada alternatif penilaian, yaitu: mnegetahui adanya tanggung jawab, atau
mengetahui tidak adanya tanggung jawab.
Dalam filsafah hidup, nilai dari tanggung jawab itu dijadikan sebagai salah
satu kriteria dari kepribadian atau personality seseorang. Praktek dari
kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa tidak sedikit jumlah orang yang
diserahi tugas sebagai pimpinan: apakah itu sebagai kepala rumah tangga, bos
perusahaan, direktur badan usaha, dan lain sebagainya.
Dari segi filsafah, suatu tanggung jawab itu paling sedikit didukung oleh
tiga unsur, yaitu sebagai berikut:
1. Kesadaran
2. Kecintaan
3. Keberanian
5
memerlukan adanya pertimbangan-pertimbangan, perhitungan dan
kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak berlaku semena-mena.
Dipikirkan terlebih dahulu dengan akal sehatnya.
6
Tanggung jawab terhadap lingkungan menuntut kesadaran manusia
untuk memenuhi kewajibannya atau pengorbanannya dalam membina
dan melestarikan lingkungan hidup yang baik, teratur, dan sehat. Dengan
demikian diharapkan manusia dapat memecahkan masalah lingkungan
hidup yang berpengaruh pada nilai kemanusiaan. Misalnya kesadarn
dalam mengatasi masalah sampah, saluran pembuangan air, binantang,
hutan, dan lain sebagainya.
7
Sudah diuraikan sebelumnya bahwa wujud tanggung jawab terdapat
berbagai macam makna dimana didalamnya mengandung pengertian
adanya kewajiban untuk berbuat sesuatu. Jadi tanggung jawab adalah
keadaan manusia akan segala tingkah laku dan perbuatannya. Selanjutnya
manusia berkewajiban untuk berbuat sesuatu yang menjurus kepada
pengabdian, kesadaran akan hak, kewajibannya dan akhirnya wajib
berkorban demi cintanya kepada keluarga, bangsa, negara, agama, serta
lingkungannya. Jadi disamping tanggung jawab perlu pula diwujudkan
suatu tindakan dimana pengabdian, pengorbanan dan kesadaran akan
semua hal yang perlu dipupuk sendiri mungkin.
C. Pengabdian
8
masyarakat tidak mau memasyarakatkan dirinya dan selau mengasingkan
diri, maka apabila mengalami kesulitan yang luar biasa ia akan
ditertawakan oleh masyarakat. Cepat atau lambat ia akan menyadari dan
menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
D. Pengorbanan
9
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidaklah begitu
jelas. Karena adanya pengabdian tentua adanya pengorbanan. Antara sesama
teman sulit untuk dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung
arti lebih tinggi. Tetapi kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada
sesama teman.
E. Kesadaran
Jadi kesadarn adalah hati yang telah terbuka atau pikiran dan perasaan
dimana telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakannya. Namun
pengertian kesadarn dalam hal ini hanyalah dibatasi pada kesadaran moral ini
sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran
yang lain tidak penting misalnya: kesadaran berpolitik, kesadaran betapa
pentingnya setiap orang dapat membaca, kesadaran mahasiswa akan belajar,
kesadarn pergi ke kantor tidak terlambat, kesadaran bekerja sebaik-baiknya,
dan sebagainya. Kesadran itu juga penting bagi manusia, karena tanpa
kesadarn orang akan mengalami kepincangan dalam hidupnya.
Banyak jenis kesadaran yang dialami oleh manusia. Kesadaran akan harga
diri, kesadaran akan tanggung jawabnya kepada keluarga, kesadaran atau
kewajibannya kepada negara, Tuhan dan sebagainya. Kesadaran dan tidak ada
10
kesadaran ini saling ganti mengisi kehidupan manusia. Oleh karena itu
kesadaran dan ketidaksadaran ini dapatlah dikatakan tak terlepas dari
kehidupan manusia, maka kesadaran itu banyak menimbulkan daya
kreativitas para seniman. Hampir semua hasil seni lahir dari inspirasi adanya
kesadaran dan ketidaksadaran manusia.
Ada juga mungkin suatu perbuatan salah yang tidak disadari. Pada
umumnya orang menyadari perbuatannya yang tidak baik. Disebut tidak baik
karena merugikan orang lain. Akan tetapi mungkin juga terjadi suatu
perbuatan yang dilakukan tanpa disadari merugikan orang lain, mungkin
dilakukan dengan maksud baik tetapi tidak mau menyadari kalau berbuat
salah, sehingga mungkin orang berbuat menurut dorongan nafsu jahatnya.
“Pak Amir selain mengajar dibebani pula dengan tugas sebagai wali kelas
dari 46 orng muridnya. Dua diantaranya adalah Teo dan Syah.
11
Sebagai seorang guru yang merangkap sebagai wali kelas sudah tentu pak
Amir merasa bertanggung jawab atas keberhasilan murid-muridnya. Namun
disamping itu, mutu pendidikan juga tidak lepas dari tanggung jawab pak
Amir.
Disaat kenaikan kelas tiba, dua murid di kelas pak Amir yaitu Theo dan
Syah tadi terpaksa tidak bisa naik kelas dengan dasar pertimbangan yang bisa
dipertanggung jawabkan. Pasalnya orang tua murid adalah tokoh-tokoh yang
disegani di kota itu, lagi pula oun keduanya banyak memberikan sumbangan
materi kepada sekolah. Disinilah konflik mulai timbul. Kepala sekolah, yang
lebih memperhatikan kedudukan dan sumbangan orang tua murid,
berkehendak menaikkan kelas kedua murid tersebut. Sementara pak Amir
tetap berpegang teguh pada prinsip dan pendiriannya. Untuk ini ia tidak
hanya berhadapan dengan kepala sekolah, tetapi juga dengan istrinya sendiri.
Coba kita simak saja kutipan berikut:
Pak coba baca kembali surat kepala sekolah yang baru, “Bu Amir
mengingatkan”. Dalam surat itu disebutkan, bahwa kedua orang tua Theo dan
Syah sudah dua kali mengunjungi bapak kepala sekolah. Masa bapak tidak
mengerti maksud beliau?”
“Apa maksudnya?”
“Ya Allah, bapak! Surat dari kepala sekolah itu sudah kode, pak!”
12
“pak guru Amir meminta berhenti?”, dia seperti tidak percaya. Surat
singkat itu dibacanya sekali lagi. “mulai hari ini saya mengundurkan diri dari
sekolah karena kesehatan saya tidak memungkinkan lagi untuk menjadi
guru.”
13
Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu: kewajiban terbatas dan
kewajiban tidak terbatas. Problema utama yang dirasakan pada zaman
sekarang, sehubungan dengan masalah tanggung jawab, adalah berkaratnya
atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggung
jawaban.
Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara
berulang-ulang dan terus-menerus secara berkesinambungan sehingga
menjadi suatu hal yang biasa kita lakukan. Sikap disiplin dapat mengantarkan
seseorang pada jalan kesuksesan, karena orang yang berdisiplin akan bersikap
teguh dalam menjalani niat dan cita-cita yang ingin diraihnya. Berikut
merupakan cara menjadi orang yang betanggung jawab:
2. Buktikan bahwa anda dapat melakukan hal kecil dengan baik sehingga
pantas menerima tanggung jawab yang lebih besar, baik ditempat kerja,
di sekolah, atau saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
14
3. Jangan menyalahkan orang lain saat menghadapi masalah. cara lain
untuk menerima tanggung jawab adalah dengan berhenti menyalahkan
orang lain.
b. Q.S An-Nisa : 36
15
car menyiapkan generasi penerus yang lebih kuat, baik fisik maupun
mentalnya. akhir ayat ini menganjurkan kepada orang tua untuk
memperlakukan semua anggota keluarga dengan teguh atau ucapan-ucapan
yang baik yang menunjukkan sikap kasih sayang dan mendidik.
Artinya: Dari Abdullah bin Umar ra. Ia berkata: saya mendengar Rasulullah
saw.
Bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa
yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas
rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung
jawab atas anggota keluarganya. Dan seorang perempuan adalah
pemimpin dalam rumah tangga suaminya, dan ia bertanggung jawab
atas semua anggota keluarganya. Seorang pembantu adalah pemimpin
bagi harta majikannya, dan ia bertanggung jawab atas keselamatan dan
keutuhan hartanya.” Abdullah berkata: “Aku mengira Rasulullah
mengatakan pula bahwa seorang adalah pemimpin bagi harta ayahnya
dan bertaggung jawab atas keselamatan dan keutuhan hartanya itu.
Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang
dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani mengambil resiko
atas tindakan atau perkataan yang telah dibuatnya. Orang yang bertanggung
jawab akan terbiasa untuk jujur. Budayakanlah tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berkeluarga ataupun kehidupan lainnya.
B. Saran
17
tentunya menurut ajaran agama Islam guna mencapai kemakmuran dan
ketentraman hidup
18
DAFTAR PUSTAKA
19