Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KEPERAWTAN DASAR 2

PENCEGAHAN MIKROORGANISME

Disusun oleh:

Priyono

18.0601.0044

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2019


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanau Wata’ala yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Judul makalah ini yang penulis ambil
adalah “Pencegahan mikroorganisme”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi Mahasiswa/i (Universitas Muhammadiyah Magelang) dalam
memenuhi tugas (Mata Kuliah Keperawatan Dasar 2 semester 2). Ucapan
terimakasih tidak lupa penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini Semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini
yang namanya penyusun tidak dapat sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari atas kekurangan kemampuan penyusun dalam pembuatan


makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi penyusun
apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini
sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta komprehensif.

Demikian akhir kata dari penyusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan sebagai media pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis
sehingga dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang.

Magelang 13 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian mikroorganisme.......................................................................3
2.2 Jenis mikro organisme...............................................................................3
2.3 Peranan mikroorganisme dalam kesehatan...............................................5
2.4 Penyebaran bakteri pada makanan dan minuman.....................................7
2.5 Cara Penularan Mikroorganisme...............................................................8
2.6 Imunitas terhadap infeksi Mikroorganisme...............................................9
2.7 Sterilisasi...................................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam percakapan sehari-hari atau untuk kepentingan praktis


mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba atau kuman. Untuk
mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu observasi mikroskopik dan
biakan atau pure culture. Termasuk dalam golongan mikroorganisme
adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts, molds), protozoa,
microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing (helmints). Ilmu
yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.

Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi


bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan
penampakan koloninya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas
penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau
piaraan organisme.

Menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan


media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk
pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut.
Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat,
media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu
media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media
tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari
mikroba.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu mikroorganisme ?
2. Apa saja jens-jenis mikroorganisme ?
3. Apa peran mikroorganisme bagi kesehatan ?
4. Bagaimana imunitas infeksi mikroorganisme ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikroorganisme
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme
3. Untuk mengetahui peran mikroorganisme bagi kesehatan
4. Untuk mengetahui imunitas infeeksi mikroorganisme

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian mikroorganisme

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil


yaitu dalam skala micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam percakapan sehari-hari
atau untuk kepentingan praktis mikroorganisme sering disebut sebagai
mikroba atau kuman. Untuk mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu
observasi mikroskopik dan biakan atau pure culture. Termasuk dalam
golongan mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi
(yeasts, molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa
macam cacing (helmints). Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut
mikrobiologi.[CITATION Pll07 \l 1033 ]

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena


mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-
enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak
diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan
diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini
juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam
media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni dalam
Ali, 2008). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme
memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan.

3
2.2 Jenis mikro organisme

Mikroba hidup pada lingkungan yang berbeda-beda, Pertumbuhan


mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu.Suhu optimum adalah suhu
paling baik untuk pertumbuhan mikroba.Suhu maksimum adalah suhu
tertinggi untuk kehidupan mikroba.

1. Bakteri
Bakteri merupakan mikrobia prokariotik yang umumnya berbentuk 1-
sel atau sel tunggal atau uniselular, termasuk klas Schizomycetes,
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel uniseluler,
tidak mempunyai klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel
atau biner. Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat
fotosintetik. Karena tidak mempunyai klorofil, bakteri hidup sebagai
jasad yang saprofitik ataupun sebagai jasad yang parasitik. Tempat
hidupnya tersebar di mana-mana, sejak di udara, di dalam tanah,
didalam air, pada bahan-bahan, pada tanaman ataupun pada tubuh
manusia atau hewan.
2. Virus

Virus jauh lebih kecil daripada bakteri dan oleh karena itu dapat
menerobos saringan bakteri dengan mudahnya. Kebanyakan virus
berukuran antara 2 sampai 20 mµ, jadi virus hanya tampak dengan
mikroskop electron. Namun ada beberapa virus yang berukuran lebih
daripada 300 mµ.

3. Jamur

Baik jamur yang sederhana maupun jamur yang tingkat tinggi


tubuhnya mempunyai ciri yang khas, yaitu berupa benang tunggal
yang disebut miselium atau berupa kumpulan benang-benang yang
padat menjadi satu. Hanya golongan Ragi (Sacharomyces) tubuhnya

4
berupa sel-sel tunggal.Ciri kedua ialah, jamur tidak mempunyai
klorofil, sehingga hidupnya terpaksa heterotrof.

4. Alga
Merupakan sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata.
a. Alga-Hijau
Bentuknya sama seperti BGA, walaupun ada beberapa yang sudah
mempunyai tubuh lengkap dengan bagian-bagian yang dinamakan
akar batang dan daun walau semuanya bersifat semu (Chara dan
Nitella). Didapatkan dimana-mana, terutama pada tanah yang
lembab, pada air, menempel pada tanaman ataupun bersifat
endofitik (hidup di dalam jaringan jasad lain).
b. Alga-Biru Hijau
Berbentuk sel tunggal atau filamen (serat) yang disekelilingnya
diselimuti oleh seludang yang terdiri dari lendir (polisakharida),
atau berbentuk koloni sederhana.
5. Khamir
Khamir adalah fungi ekasel (uniseluler) yang beberapa jenis
spesiesnya umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman
beralkohol, dan bahkan digunakan dalam percobaan sel bahan bakar.
[ CITATION Rad101 \l 1033 ]

2.3 Peranan mikroorganisme dalam kesehatan


1. Virus yang menguntungkan
Disaat kita masih balita pernah menerima suntikan vaksin Ada macam-
macam vaksin yang pernah disuntikkan ke tubuh kita dan sangat
berguna. Virus dapat dimanfaatkan dalam penelitian di bidang
kedokteran.
2. Bakteri yangn menguntungkan
Bakteri dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik
merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai
daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini
banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.

5
3. Jamur yang menguntungkan
Jamur telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan
maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa
meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini,
menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat
baik untuk melawan infeksi. Jamur adalah salah satu makanan yang
enak, selain itu gizi yang ada di dalamnya sangat kompleks.
Manfaatnya juga kompleks, mulai dari memerangi kanker,
meningkatkan imunitas hingga menguatkan jantung. kalori yang
terkandung di dalamnya juga rendah dan jika diolah dengan benar, rasa
jamur sangat mirip dengan daging ayam.[ CITATION Rad101 \l 1033 ]

Peranan Mikroorganisme yang merugikan dalam bidang Kesehatan

1. virus yang merugikan


Sebagian besar virus menyebabkan penyakit, baik pada tumbuhan,
hewan, atau manusia karena sifatnya yang parasit obligat. Beberapa
penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus: Influenza
(flu), penyakit ini menyerang saluran pernapasan. Gejala penyakit ini
antara lain pilek, batuk, pening, dan suhu tubuh meningkat. Flu burung
dan flu babi juga bisa ditularkan pada manusia melalui kontak
langsung atau memakan daging hewan yang telah terjangkit penyakit
tersebut.
2. Bakteri yang merugikan
Selain menguntungkan, bakteri juga dapat merugikan manusia. Hal
tersebut berkaitan dengan kerusakan atau pembusukan makanan dan
penyakit pada manusia, hewan, serta tumbuhan. Bakteri yang
merugikan yaitu bakteri patogen yang merupakan kelompok bakteri
parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
3. Jamur yang merugikan
Selain beberapa peran penting tersebut, fungi juga bisa dianggap
merugikan. Mereka bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat

6
besar karena mampu membusukkan bahan makanan dan juga
menimbulkan berbagai penyakit. Beberapa jenis cendawan ada yang
beracun, misalnya jenis-jenis anggota suku Amanitaceae. Beberapa
jamur mikroskopis juga ada yang menghasilkan racun, misalnya
aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu, jamur juga
dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

2.4 Penyebaran bakteri pada makanan dan minuman


Bahan pangan dapat berasal dari tanaman maupun ternak. Produk ternak
merupakan sumber gizi utama untuk pertumbuhan dan kehidupan
manusia. Namun, produk ternak akan menjadi tidak berguna dan
membahayakan kesehatan apabila tidak aman dikonsumsi. Bahan pangan
asal ternak (daging, telur, susu) serta olahannya mudah rusak dan
merupakan media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroba.
Cemaran mikroba pada pangan asal ternak yang dapat membahayakan
kesehatan manusia adalah Coliform, Escherichia coli, Enterococci,
Staphylococcus aureus, Clostridium sp., Salmonella sp.,
Champhylobacter sp., dan Listeria sp. Beberapa cemaran mikroba yang
berbahaya pada produk segar antara lain adalah Salmonella sp., Shigella
sp., dan E. coli Tidak kalah pentingnya, selain makanan manusia juga
membutuhkan minuman sebagai asupan akan kebutuhan air dan elektrolit.
Minuman yang dikonsumsi oleh manusia tidak ubahnya dengan makanan
yang dapat tercemari oleh bakteri, misalnya susu. Susu memiliki
kandungan gizi yang tinggi dan merupakan bahan makanan. sempurna,
karena mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh manusia
dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Susu merupakan media yang sangat baik bagi pertumbuhan bakteri dan
dapat menjadi sarana bagi penyebaran bakteri yang membahayakan
kesehatan manusia. Karena itu, susu akan mudah tercemar
mikroorganisme bila penanganannya tidak memperhatikan aspek
kebersihan.

7
Bakteri yang dapat mencemari susu terdiri atas dua golongan, yaitu bakteri
patogen dan bakteri pembusuk. Kedua golongan bakteri tersebut dapat
menyebabkan penyakit yang ditimbulkan oleh susu (milkborne disease),
seperti tuberkulosis, bruselosis, dan demam tipoid. Mikroorganisme lain
yang terdapat di dalam susu yang dapat menyebabkan penyakit adalah
Salmonella, Shigella, Bacillus cereus, dan S. aureus .Selain itu pada susu
juga terdapat bakteri Proteus, Clostridium, E.Coli, dan Streptococcus
pyogenes. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam susu melalui
udara, debu, alat pemerah, dan manusia.[ CITATION Idr16 \l 1033 ]
Streptococcus pyogenes adalah salah satu bakteri pada susu, bakteri ini
berbentuk coccus Gram positif, non motil, tidak berkapsul dan tidak
berspora. Bakteri ini termasuk dalam bakteri β-hemolitik. Bakteri ini
berasal dari kelenjar mammae yang terinfeksi. Pada manusia infeksi dari
bakteri ini akan menyebabkan radang tenggorokan akut tanpa dahak
(faringitis).

2.5 Cara Penularan Mikroorganisme


Proses penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh, baik pada manusia
maupun hewan dapat melalui berbagai cara di antaranya :
1. Kontak Tubuh
Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara
langsung maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui
sentuhan dengan kulit, sedangkan secara tidak langsung dapat melalui
benda yang terkontaminasi kuman.
2. Makanan dan Minuman
Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang
telah terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus abdominalis penyakit
infeksi cacing, dan lain-lain.
3. Serangga
Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah
penyebaran penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes
dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang dapat ditularkan
melalui lalat.

8
4. Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada
penyebaran penyakit sistem pernapasan (penyebaran kuman
tuberkolosis) atau sejenisnya.[ CITATION Rad101 \l 1033 ]

2.6 Imunitas terhadap infeksi Mikroorganisme

Karakteristik penting pertahanan tubuh (imunitas) terhadap infeksi


mikroorganisme adalah:

1. Mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroorganisme


diperankan oleh imunitas alamiah dan imunitas adaptif. Sistem
imunitas alamiah memberikan pertahanan lebih awal, sedangkan
sistem imunitas adaptif memberikan respon selanjutnya yang lebih
kuat.
2. Sistem imunitas memberikan respon yang spesifik sesuai
mikroorganisme yang menginfeksi.
3. Daya tahan mikroorganisme (survival) ditentukan oleh kemampuan
mikroorganisme tersebut menghindar atau melawan mekanisme
imunitas.
4. Kerusakan jaringan pada penyakit infeksi disebabkan oleh respon
imunitas tubuh terhadap mikroorganisme dan produknya.[ CITATION
Wal081 \l 1033 ]

2.7 Sterilisasi

Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau pengahncuran semua


bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit melalui proses
fisik maupun kimiawi. Strelisisasi juga dapat dikatakan sebagai tindakan
untuk membunuh kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merembus,
menggunakan panas tinggi, atau bahan kimia. Sterilisasai adalah tahap

9
awal yang penting dari proses pengujian mikrobiologi. Ada 5 metode
umum sterilisasi yaitu :

1. Sterilisasi Uap

Sterilisasi uap dilakukan dengan autoklaf menggunakan uap air dalam


tekanan sebagai pensterilnya. Bila ada kelembapan (uap air) bakteri
akan terkoagulasi dan dirusak pada temperature yang lebih rendah
dibandingkan bila tidak ada kelembapan. Mekanisme penghancuran
bakteri oleh uap air panas adalah karena terjadinya denaturasi dan
koagulasi beberapa protein esensial dari organism tersebut.

2. Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan


oven pensteril karena panas kering kurang efektif untuk membunuh
mikroba dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini
memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih
panjang. Sterilisasi panas kering biasanya ditetapkan pada temperature
160-1700C dengan waktu 1-2 jam.

Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa


yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena
sifatnya yang tidak dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap
air.Senyawa-senyawa tersebut meliputi minyak lemak, gliserin
(berbagai jenis minyak), dan serbuk yang tidak stabil dengan uap
air.Metode ini juga efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan
bedah.

10
Karena suhunya sterilisasi yang tinggi sterilisasi panas kering tidak
dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan
(contoh:alat ukur) dan penutup karet atau plastik.

3. Sterilisasi dengan penyaringan

Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan


yang mudah rusak jika terkena panas atu mudah menguap (volatile).
Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke suatu saringan (ditekan dengan
gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter
yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring
dengan metode ini.

4. Sterilisasi gas

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk


membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan
cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat. Sterilisasi adalah
fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan
dibunuh. Sterilisasi gas biasanya digunakan untuk bahan yang tidak
bisa difiltrasi, tidak tahan panas dan tidak tahan radiasi atau cahaya.

5. Sterilisasi dengan radiasi

Radiasi sinar gama atau partikel elektron dapat digunakan untuk


mensterilkan jaringan yang telah diawetkan maupun jaringan segar.
Untuk jaringan yang dikeringkan secara liofilisasi, sterilisasi radiasi
dilakukan pada temperatur kamar (proses dingin) dan tidak mengubah
struktur jaringan, tidak meninggalkan residu dan sangat efektif untuk
membunuh mikroba dan virus sampai batas tertentu. Sterilisasi

11
jaringan beku dilakukan pada suhu -40o Celsius. Teknologi ini sangat
aman untuk diaplikasikan pada jaringan biologi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada sterilisasi, di antaranya:

1) Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih dan


masih berfungsi.
2) Peralatan yang akan disterilisasi harus dibungkus dan diberi label
yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, tanggal
pelaksanaan steril.
3) Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril.
4) Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
5) Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang
steril.
6) Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
7) Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme


patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada
endospora bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi
tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan
ataupun kedokteran. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan
bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan
menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan
mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.[ CITATION Dwi051 \l
1033 ]

Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum


pembersihan objek, kandungan rat organik, tipe dan tingkat

12
kontaminasi mikroba, konsentrasi dan waktu pemaparan,
kealamian objek, suhu, dan derajat keasaman (pH). Disinfektan
yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan
bahan ini dinamakan antiseptik.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil
yaitu dalam skala micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. yang termasuk dalam golongan
mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts,
molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam
cacing (helmints). Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut
mikrobiologi. Mikroorganisme dalam perananya dalam kesehatan ada
mikrooorganisme yang menguntungkan dan ada yang merugikan makanan atau
minuman baik untuk tubuh akan tetapi apabila makanan dan minuman itu rusak
maka akan menjadi tempat bagi pertumbuhan bakteri cara penularanya pun bisa
melalui kontak tubuh makanan dan minuman, serangga serta udara, oleh sebab
itu pengetahuan pencegahan tentang mikroorganisme sangat diperlukan bagi
individu untuk mengantisipasi datangnya mikroorganisme yang merugikan
tersebut

3.2 Saran
Guna penyempurnaan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik serta
saran dari dosen pembimbing beserta teman-teman yang membaca
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Chan, E., & Plezer, M. (2007). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Idris, F. (2016). Makanan Sebagai sumber dan Media Gangguan Kesehatan.


Jurnal Pangan, 36-41.

Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan untuk Farmasi dan


Kedokteran. Jakarta: EGC.

Waluyo, L. (2008). Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM


Press.

15

Anda mungkin juga menyukai