PEMERIKSAAN FISIK
Disusun oleh:
Priyono
18.0601.0044
Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanau Wata’ala yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Judul makalah ini yang penulis ambil
adalah “Pemeriksaan Fisik”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi Mahasiswa/i (Universitas Muhammadiyah Magelang) dalam
memenuhi tugas (Mata Kuliah Keperawatan Dasar 2 semester 2). Ucapan
terimakasih tidak lupa penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini Semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini
yang namanya penyusun tidak dapat sebutkan satu persatu.
Demikian akhir kata dari penyusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan sebagai media pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis
sehingga dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................21
3.2 Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4. Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan fisik.
5. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan fisik.
6. Untuk mengetahui teknik-teknik pemeriksaan fisik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1.6 Prinsip Dasar Pemeriksaan Fisik
Prinsip umum dari pemeriksaan fisik adalah dilakukan secara
komprehensif . Hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
1. Penjagaan kesopanan
2. Cara mengadakan hubungan dengan pasien
3. Pencahayaan dan lingkungan yang memadai
4. Tahap pertumbuhan atauperkembangan pasien
5. Pencatatan data
6. Pengambilan tindakan yang sesuai dgn masalah klien
7. Pasien dalam posisi duduk atau sesuai jenis pemeriksaan
8. Hanya membuka bagian tubuh yang diperiksa, menutup bagian lain
9. Sistematis
10. Bandingkan satu bagian tubuh dengan bagian tubuh lain
11. Penjelasan sederhana kepada klien
12. Data didokumentasikan dengan tepat (DO & DS)
Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai
ke kaki. Mulai dari : keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah,
mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru,
jantung, abdomen, ginjal, punggung, genetalia, rectum, ektremitas.
Tujuan:
Tindakan:
3
P = Palpasi: di raba dan tentukan turgor kulit elastic atau
tidak, tekstur : kasar /halus, suhu : akral dingin atau hangat.
b. Rambut
Tujuan:
Tindakan:
c. Kuku
Tujuan:
Tindakan:
2) Kepala
Tujuan :
Persiapan Alat :
lampu
4
sarung tangan ( jika diduga yang terdapat di kepala)
Prosedur pelaksaan :
Tujuan :
Persiapan alat :
Senter kecil
Surat kabar atau majalah
Kartu Snellen
Penutup mata
Sarung tangan
Prosedur pelaksanaan:
Tujuan :
Persiapan alat :
5
Lampu kepala
Prosedur pelaksanaan :
Tujuan :
Persiapan Alat :
Spekulum hidung
Senter kecil
Lampu penerang
Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan :
Tujuan :
Persiapan Alat :
Senter kecil
Sudip lidah
Sarung tangan bersih
Kasa
Prosedur Pelaksanaan :
6
Inspeksi dan Palpasi Struktur Luar : warna mukosa
mulut dan bibir, tekstur, lesi dan stomatitis.
Inspeksi dan Palpasi Struktur Dalam: gigi
lengkap/penggunaan, gigi palsu, pendarahan/radang
gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah dan keadaan
langit-langit.
7) Leher
Tujuan :
Persiapan Alat :
Stetoskop
Prosedur Pelaksanaan :
Prosedur Pelaksanaan :
a. Sistem Pernapasan
Tujuan :
7
Mengetahui adanya nyeri tekan, massa, peradangan
dan traktil premitus
Persiapan Alat :
Tujuan :
Persiapan Alat :
Stetoskop
Senter kecil
Prosedur Pelaksanaan :
Tujuan :
Persiapan Alat :
8
Sarung tangan sekali pakai (jika diperlukan)
Prosedur Pelaksanaan :
Tujuan :
Stetoskop
Penggaris kecil
Pensil gambar
Bantal kecil
Pita pengukur
Prosedur Pelaksanaan :
9
Palpasi semua Kuadran : massa, karakteristik organ,
adanya asistes, nyeri irregular, lokasi dan nyeri
11) Ektremitas Atas (BAHU, SIKU DAN TANGAN)
Tujuan :
Alat :
Meteran
Posisi pasien berdiri atau duduk
Prosedur Pelaksanaan :
Prosedur Pelaksanaan :
Tujuan :
10
Lampu yang dapat diatur pencahayaannya
Sarung tangan
Pemeriksaan Rektum
Tujuan :
Alat :
Prosedur pelaksanaan :
a. Wanita
Inspeksi Genetalia Eksternal : mukosa kulit,
integritas kulit, contour simetris, edema dan
pengeluaran
Inspeksi Vagian dan Servik : integritas kulit, massa
dan pengeluaran
Palpasi Vagina, Uterus dan Ovarium : letak ukuran,
konsistensi dan massa
Pemeriksaan Anus dan Rektum : feses, nyeri, massa
edema, haemoroid, fistula ani pengeluaran dan
pendarahan
b. Pria
Inspeksi dan Palpasi Penis : integritas kulit, massa
dan pengeluaran
Inspeksi dan Palpasi Skrotum : integritas kulit,
ukuran, bentuk, turunan, testes, mobilitas, massa,
nyeri dan tonjolan
Pemeriksaan Anus dan Rektum : feses, nyeri, massa,
edema, haemoroid, fistula ani, pengeluaran dan
pendarahan.
(Potter & Perry, 2005)
11
2. ROS (Review of Sistem / sistem tubuh)
12
e. Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut
jantung
f. Auskultasi bunyi jantung S1- S2 di titik tersebut, adanya bunyi
jantung tambahan, murmur dan bising.
g. Inspeksi membran mukosa dan warna kulit, lihat tanda sianosis
(pucat) atau kemerahan.
h. Palpasi adanya edema di ekstremitas dan wajah.
i. Periksa adanya jari-jari tabuh dan pemeriksaan pengisian kapiler
di kuku.
j. Kaji adanya tanda-tanda perdarahan (epistaksis, perdarahan
saluran cerna, phlebitis, kemerahan di mata atau kulit.
k. Kaji obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan
test diagnostik. (Corwin, 2009)
3) Sistem Respirasi (Pernapasan)
a. Kaji keadaan umum dan pemenuhan kebutuhan respirasi.
b. Kaji respiratory rate, irama dan kualitasnya.
c. Inspeksi fungsi otot bantu napas, ukuran rongga dada, termasuk
diameter anterior dan posterior thorax, dan adanya gangguan
spinal.
d. Palpasi posisi trakea dan adanya subkutan emphysema.
e. Auskultasi seluruh area paru dan kaji suara paru normal
(vesikular, bronkovesikular, atau bronkial) dan kaji juga adanya
bunyi paru patologis (wheezing, cracles atau ronkhi).
f. Kaji adanya keluhan batuk, durasi, frekuensi dan adanya
sputum/dahak, cek warna, konsistensi dan jumlahnya dan
apakah disertai darah
g. Kaji adanya keluhan SOB (shortness of breath)/sesak napas,
dyspnea dan orthopnea.
h. Inspeksi membran mukosa dan warna kulit
i. Tentukan posisi yang tepat dan nyaman untuk meningkatkan
fungsi pernapasan pasien
j. Kaji apakah klien memiliki riwayat merokok (jumlah per hari)
dan berapa lama telah merokok.
k. Kaji catatan obat terkait dengan sistem pernapasan dan test
diagnostik
4) Sistem Pencernaan
a. Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur, warna kulit
dan pola pembuluh vena (venous pattern).
b. Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus.
13
c. Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras atau distensi,
adanya nyeri tekan, adanya massa atau asites
d. Kaji adanya nausea dan vomitus
e. Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi terhadap
diet
f. Kaji adanya perubahan selera makan, dan kemampuan klien
untuk menelan
g. Kaji adanya perubahan berat badan
h. Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus
i. Inspeksi adanya ileostomy atau kolostomi, yang nantinya
dikaitkan dengan fungsi (permanen atau temporal), kondisi
stoma dan kulit disekitarnya, dan kesediaan alat.
j. Kaji kembali obat dan pengkajian diagnostik yang pasien miliki
terkait sistem GI
5) Sistem Perkemihan
a. Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam, warna,
kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen.
b. Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya dysuria dan
hematuria, serta riwayat infeksi saluran kemih
c. Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)
d. Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys catheter, silikon
kateter atau urostomy atau supra pubik kateter.
e. Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik
yang terkait dengan sistem perkemihan
6) Sistem Integumen
a. Kaji integritas kulit dan membrane mukosa, turgor, dan keadaan
umum kulit (jaundice, kering).
b. Kaji warna kulit, pruritus, kering, odor
c. Kaji adanya luka, bekas operasi/skar, drain, dekubitus, dsb
d. Kaji resiko terjadinya luka tekan dan ulkus
e. Palpasi adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu
f. Kaji riwayat pengobatan dan test diagnostik terkait sistem
integument
7) Sistem muskuloskeletal
a. Kaji adanya nyeri otot, kram atau spasme
b. Kaji adanya kekakuan sendi dan nyeri sendi
c. Kaji pergerakan ekstremitas tangan dan kaki, ROM (range of
motion), kekuatan otot.
d. Kaji kemampuan pasien duduk, berjalan, berdiri, cek postur
tubuh.
e. Kaji adanya tanda-tanda fraktur atau dislokasi.
14
f. Kaji ulang pengobatan dan test diagnostik yang terkait sistem
musculoskeletal
8) Sistem Physikososial
a. Perasaan pasien tentang kondisinya dan penyakitnya
b. Kaji tingkat kecemasan, mood klien dan tanda depresi
c. Kaji pemenuhan support system
d. Kaji pola dan gaya hidup klien yang mempengaruhi status
kesehatan.
e. Kaji riwayat penyalah gunaan obat, narkoba, alkohol, seksual
abuse, emosional dan koping mekanisme
f. Kaji kebutuhan pembelajaran dan penyuluhan kesehatan.
(Oda, 2011)
15
1.9 Teknik-teknik Pemeriksaan Fisik
2. Inspeksi
Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi
dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan
dengan status fisik. Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
(Dewi Sartika, 2010)
Langkah kerja:
16
d. Bila perlu gunakan kaca pembesar
e. Jelaskan hasil pada klien dan keluarga
f. Perhatikan kesan pertama klien
g. Sistematis dan jangan terburu-buru
3. Palpasi
a. Palpasi ringan
Caranya: ujung-ujung jari pada satu/dua tangan digunakan secara
simultan.Tangan diletakkan pada area yang dipalpasi, jari-jari
ditekan kebawah perlahan-lahan sampai ada hasil.
b. Palpasi dalam (bimanual)
Caranya: untuk merasakan isi abdomen, dilakukan dua tangan.Satu
tangan untuk merasakan bagian yang dipalpasi, tangan lainnya
untuk menekan ke bawah. Dengan Posisi rileks, jari-jari tangan
kedua diletakkan melekat pd jari2 pertama.
Langkah kerja:
17
cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang
diberikan ke bawah jaringan (udara, cairan, atau zat padat).
Langkah kerja:
a. Area terbuka
b. Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bag. Ujung jari dan letakkan
dgn kuat pada permukaan diperkusi.
c. Upayakan jari – jari yg lain tidak menyentuh permukaan, konsisten
pd permukaan yg diperkusi.
d. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dgn lengan bawah relaks.
e. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan.
5. Auskultasi
18
BAB III
PENUTUP
1.10 Kesimpulan
Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik
dengan memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa
untuk mendeteksi masalah kesehatan klien.Untuk pemeriksaan fisik
perawat menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi,
dapun macam-macam pemeriksaan fisik yaitu head to toe( pemeriksaan
dari ujung kepala sampai kaki), pemeriksaan fisik persistem dan
pemeriksaan fisik perkebutuhan. Pemeriksaan fisik harus dilakukan pada
setiap klien, terutama pada klien yang baru masuk ke tempat pelayanan
kesehatan untuk di rawat, secara rutin pada klien yang sedang di rawat,
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien. Jadi pemeriksaan fisik ini sangat
penting dan harus di lakukan pada kondisi tersebut, baik klien dalam
keadaan sadar maupun tidak sadar.
1.11 Saran
Guna penyempurnaan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik serta
saran dari dosen pembimbing beserta teman-teman yang membaca
makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Potter, A. P., & Perry, G. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperwatan (4 ed.).
(D. Yulianti, & M. Ester, Eds.) Jakarta: EGC.
20