Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya,
kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat
kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait
dengan infeksi menular seksual.
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi
serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma
dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup
saat kehamilan untuk menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka
saat proses persalinan berlangsung.
Gejala kanker serviks stadium awal umumnya tidak terlihat adanya tanda-tanda apa
pun. Gejala akan terlihat ketika kanker sudah menyebar di jaringan sekitarnya. Gejala
yang dapat muncul seperti:

 Pendarahan vagina yang tidak beraturan adalah gejala yang paling umum dari
kanker serviks. Pendarahan dapat terjadi antara periode menstruasi atau setelah
berhubungan seks. Pendarahan ini juga dapat terjadi pada wanita yang sudah
menopause, dan kondisi ini merupakan tanda adanya kanker serviks atau
kondisi serius lainnya.
 Selain pendarahan vagina, keputihan yang berair dan bercampur darah juga bisa
menjadi gejala kanker serviks. Selain itu, keputihan juga bisa memiliki bau
busuk, berwarna jernih atau kecokelatan.
 Nyeri panggul atau ketika hubungan seksual.
 Kebanyakan orang yang terinfeksi HPV tidak mengalami gejala apa pun. Tapi,
beberapa jenis virus HPV ada yang bisa memunculkan gejala yang terlihat
seperti kutil kelamin atau kanker.
 Setelah gejala awal ini muncul, biasanya akan diikuti oleh gejala lain yang lebih
berat seperti: nyeri panggul, kesulitan buang air kecil maupun besar, penurunan
berat badan, tubuh terasa lemah, hingga pembengkakan salah satu atau kedua
kaki. Biasanya gejala kanker serviks yang lebih berat ini muncul pada kanker
serviks stadium lanjut.
 Belum terdapat cara untuk mencegah kanker serviks secara sempurna, namun
beberapa cara berikut dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami
kanker serviks:
 Skrining serviks atau pap smear
 Pap smear adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi perubahan pada sel-sel
leher rahim tahap awal. Gejala kanker serviks stadium awal dapat terdeteksi
dengan melihat apakah terdapat sel-sel abnormal di dalam leher rahim atau
serviks. Dengan mendeteksi dan menghilangkan sel-sel serviks yang abnormal
dapat mencegah kanker serviks. Pap smear disarankan bagi wanita berusia 25-
49 tahun setiap 3 tahun sekali. Sedangkan untuk wanita berusia 50-64 setiap
tahun sekali. Untuk wanita berusia di atas 65 tahun wajib melakukan pap smear
jika sejak usia 50 tahun belum melakukan prosedur ini.
 Selain pemeriksaan pap smear, pemeriksaan HPV atau yang disebut HPV DNA
Test juga disarankan untuk mengetahui ada tidaknya virus HPV yang dapat
menyebabkan kanker pada serviks. Pemeriksaan ini disarankan untuk dilakukan
pada wanita berusia 30 tahun ke atas.
 Melakukan seks aman
 Sebagian besar kanker serviks terkait dengan infeksi dari human papilloma virus
(HPV) yang dapat menyebar melalui hubungan seks yang tidak aman. Misalnya
berganti-ganti pasangan dan melakukan aktivitas seksual di usia dini.
Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi virus ini. HPV
juga dapat ditularkan melalui seks penetratif seperti adanya kontak kulit ke kulit
di daerah genital atau menggunakan alat bantu seks secara bergantian.
 Vaksinasi kanker serviks
 Meskipun vaksin HPV dapat mengurangi risiko kanker serviks, tetapi tidak
menjamin Anda tidak akan mengalami kanker serviks. Anda tetap disarankan
menjalani pap smear untuk mendeteksi kanker serviks. Vaksin ini disarankan
diberikan pada perempuan usia 12-13 tahun dan diulangi setiap 6 bulan
sebanyak 3 kali pemberian.
 Hindari rokok
 Merokok dapat mengakibatkan Anda tidak dapat melawan infeksi HPV yang
berpeluang berubah menjadi kanker dari dalam tubuh. Ketahui dan pelajari cara-
cara untuk berhenti merokok dan konsultasikan dengan dokter Anda.
 Jangan menunggu hingga gejala kanker serviks stadium awal muncul, segera
lakukan pap smear jika Anda merasa berisiko terinfeksi virus HPV. Jika muncul
gejala lain yang terkait kesehatan rahim Anda, jangan ragu untuk
mengonsultasikannya ke dokter.

Jenis Kanker Serviks


Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam
memberikan penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:

 Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling
sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian
luar leher rahim.
 Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada
saluran leher rahim.
Pada kasus yang jarang, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara
bersamaan.

Stadium Kanker Serviks


Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin
tinggi stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Berikut ini adalah stadium
kanker serviks berdasarkan penyebarannya:
Stadium 1

 Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar
rahim.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
 Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.

 Stadium 2

 Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian


bawah vagina atau dinding panggul.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
 Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.

Stadium 3

 Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih
dan menyebabkan hidronefrosis.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.

Stadium 4

 Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru,
usus, atau tulang.

Penelitian mengungkapkan bahwa angka harapan hidup pada penderita kanker serviks
tergantung stadium yang dialami. Meskipun demikian, angka harapan hidup hanya
hitungan persentase penderita yang masih hidup, lima tahun setelah didiagnosis
menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup
5 tahun setelah terdiagnosis kanker serviks. Perlu diketahui, banyak penderita yang
hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka
harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
 Stadium 1 – 80-93%
 Stadium 2 – 58-63%
 Stadium 3 – 32-35%
 Stadium 4 – 15-16%

Anda mungkin juga menyukai