Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komposit

Komposit merupakan salah satu penggabungan dua macam bahan yang


mempunyai sifat berbeda menjadi satu material baru dengan sifat yang berbeda
pula. Kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang
tidak homogen akan menghasilkan material komposit yang mempunyai sifat
mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya (Matthews,
1993).
Perkembangan industri komposit di Indonesia telah berkembang pesat,
seiring dengan permintaan komposit di indonesia yang semakin besar. Sehingga,
komposit sebagai alternatif pengganti kebutuhan akan kayu. Keunggulan komposit
yaitu memiliki kekuatan yang bisa diarahkan atau diatur (tailorability), kekuatan
lelah (fatigue) yang baik, kekuatan jenis (strength/weight) yang tinggi dan tahan
korosi. Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit
partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite)
(Widodo, 2008).
1. Komposit Partikel
Bahan komposit partikel tersusun dari partikel-partikel (particulate
composite) berbentuk bulat, kubik, tetragonal atau bahkan tidak beraturan
secara acak, tetapi berdimensi sama. Bahan komposit partikel pada
umumnya lebih lemah dibanding bahan komposit serat. Keunggulannya
seperti ketahanan terhadap aus, tidak mudah retak, mempunyai daya
pengikat matrik yang baik dan digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan
komposit keramik (ceramic matrik composites)(Hadi, 2000).
2. Bahan Komposit Serat
Komposit serat sering dipakai karena tediri dari serat-serat yang
diikat oleh matrik yang saling berhubungan. Ada dua macam bahan, yaitu
serat panjang (continuos fiber) dan serat pendek (short fiber atau whisker).
Keunggulannya yaitu strong (kuat), stiff (tangguh), dan lebih tahan terhadap
panas saat didalam matrik (Schwartz, 1984).
Dalam perkembangan teknologi pengolahan serat, membuat serat dengan
mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi bermodulus elastisitas tinggi dengan
matrik yang bermassa ringan, berkekuatan Tarik rendah bermodulus elastisitas
rendah makin banyak dikembangkan untuk memperoleh hasil maksimal. Secara
umum, ada tiga kelompok berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :
1) Komposit berserat yaitu komposit berpenguat serat seperti, serat gelas
(fiberglass), serat karbon, serat grafit sampai serat baja.
2) Komposit laminer atau laminat yaitu komposit berpenguat dalam bentuk
lembaran seperti kertas, kain.
3) Komposit partikel (particulate) yaitu komposit berpenguat bentuk butiran
seperti kerikil, pasir, filler lain dalam matrik kontinyu.

2.2 Penggunaan Bulu Ayam

Bulu ayam merupakan limbah dari rumah pemotongan ayam dengan jumlah
berlimpah dan terus bertambah seirinh meningkatnya populasi ayam dan tingkat
pemotongan sebagai akibat meningkatnya permintaan daging ayam di pasar. Bulu
ayam sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya sebagian kecil saja
yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kemoceng, pengisi jok, pupuk
tanaman, kerajinan tangan dan shuttle cock sebagian besar lainnya bahkan dibuang
begitu saja, sehingga (Adiati,2014)
2.3 Kertas dari Bulu Ayam

Pembuatan kertas dari dari bulu ayam ini terbuat dari beberapa material
yaitu bulu ayam yang didapatkan dari perternakan ayam di Balikpapan, pembersih
bulu ayam menggunakan bahan kimia sodium dodecyl sulphate (SDS) 99,0 % dan
bubur kertas yang diputihkan dan dihasilkan dari spesies eucalyptus melalui asam
dari proses pembuatan pulp bisulfit. Pada proses pembuatan kertas dari bulu ayam
ini pertama proses pencampuran dimana bulu ayam yang digunakan
2000mL/lembaran dicampurkan dengan lem kayu sebagai perekat.setelah
lembaran dibentuk dilakukan penekanan menggunakan pres menggunakan mesin
kompresi selama 5 menit. Kemudian dikeringkan menggunakan pemanas
(Tamrat,2017)

Anda mungkin juga menyukai