Anda di halaman 1dari 3

Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat membutuhkan

energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan
bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-
bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di
dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme.
Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung
atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut
biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini,
pengetahuan dasar biokimia angat dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).

Medium adalah suatu bahan terdiri atas campuran nutrisi atau zat hara (nutrien) yang digunakan
menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Selain itu, medium dapat dipergunakan pula
untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah mikroorganisme. Hal
ini erat kaitannya dengan postulat koch; untuk menetapkan suatu jenis mikroba sebagai penyebab
penyakit harus terlebih dahulu harus mendapatkan mikroba dalam keadaan murni (pure culture) untuk
diselidiki sifat-sifatnya. Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium (perbenihan) sebagai
tempat tumbuh dan isolasi mikroorganisme.(Waluyo,2008)

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa
mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam
anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya
memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-
bahan kompleks lainnya (Volk, 1993)

Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini
diperlukan untuk sintesis bahan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan
organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrien (zat gizi).

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron
dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang
diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral,
faktor pertumbuhan, dan nitrogen.

Makhluk hidup menggunakan sumber-sumber nutrien dapat dalam bentuk padat, tetapi ada juga yang
hanya dapat menggunakan sumber nutrien dalam bentuk cair (larutan). Bila jasad hidup menggunakan
sumber nutrien dalam bentuk padaat digolongkan tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan nutrien
dalam bentuk cairan tergolong dalam tipe holofitik. Namun ada hidup holofitik dapat juga menggunakan
sumber nutrien dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut dicerna dahulu diluar sel dengan bantuan
enzim ekstraseluler (Waluyo,2007).

Anda mungkin juga menyukai