PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Djojoningrat, 2009).
angka kejadian kasus sebesar 9.594 kasus pada pria dan 15.122
1
pada urutan ke 6 dengan angka kejadian kasus sebesar 34.981
kasus pada pria dan 53. 618 kasus pada wanita, jumlah kasus baru
Yusran, 2016).
yang beralkohol, kopi serta merokok. Tanda dan gejala pasien juga
2
keperawatan ada beberapa hal khusus yang perlu untuk
Samarinda”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
b. Melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pelayanan kesehatan.
D. Pengumpulan Data
4
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan
proses
berikut:
1. Observasi
asuhan keperawatan.
2. Wawancara
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentasi
5. Studi kepustakaan
5
Untuk mendapatkan sumber teori atau literatur lainya yang
terkait dengan isi karya tulis ilmiah, dapat berupa buku, jurnal
dan sebagainya
E. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari lima bab, yang secara sistematika
6
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Fisiologi
7
Sistem pencernaan merupakan suatu saluran jalan
sering disebut dengan gut brain yang tersusun atas sekitar 108
1033 ]
8
Sistem gastrointestinal diperdarahi sekitar 25%-30% dari
kandung empedu.
yaitu:
9
a. Ingesti (memakan/menelan). Yaitu, proses memasukan
dan esophagus.
1) Mulut
10
dan mukosa berperan dalam memberikan sensasi rasa.
Proses mastikasi ini dibantu oleh air ludah atau air liur.
2) Faring
11
Gambar 2.3 Anatomi Faring
Sumber, www.dosenbiologi.com
Faring merupakan saluran membrane berotot mulai dari
3) Esofagus
12
Esofagus merupakan organ silindris berongga dengan
terdiri atas otot rangka pada lima persen bagian atas dan
berperan diantaranya:
1) Mulut
13
(mengubah amilum/glukosa menjadi maltosa) dan enzim
2) Lambung
14
duodenum, dan ketika berkontraksi sfingter ini akan
lambung.
15
(1) Pencernaan protein, oleh pepsin dan HCI dimulai
peranannya.
c) Lapisan lambung
makanan.
16
mengandung pembuluh darah, pembuluh getah
1) Usus halus
17
Panjangnya sekitar 25cm, bentuk melengkung kekiri
b) Jejunum
18
seperti kolitis ulserativa, chrohn desease, sindrom
c) Ileum
d. Eliminasi.
19
dan anus. Colon mensekresi mucus yang berfungsi untuk
keinginan defekasi
2. Pengertian
1033 ]
20
mual sampai muntah. Selain itu, keluhan-keluhan lain seperti
3. Etiologi
a. Infeksi bakteri
c. Alkohol
21
dengan mudah akan mengikis permukaan lambung.
d. Stres
e. Asam empedu
22
4. Pathway
Iritasi/peradangan
Relaksi refluk fundus Kepajanan asam lambung
MK: Ketidakseimbangan
Lambung kosong
nutrisi kurang dari
MK: Nyeri akut kebutuhan tubuh
Sumber : (Corwin, 2009) Iritasi pada lambung
23
5. Manifestasi Klinis
a. Sakit kepala
b. Mudah kenyang
dan pusar.
d. Mual
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Tes darah
24
b. Breath test
c. Stool test
karena gastritis.
d. Endoskopi
X.
e. Rontgen
7. Penatalksanaan Medis
25
akan berbeda dengan gastritis kronis yang harus diobati dengan
8. Penatalaksanaan Keperawatan
26
a. Menurut sejumlah penelitian, makan dalam jumlah kecil
perdarahan di lambung.
Yul09 \l 1033 ]
27
9. Komplikasi
a. Ulkus peptikum
c. Muntah darah
1. Pengkajian
a. Biodata
b. Keluhan utama
28
Hal ini meliputi keluhan utama mulai dari sebelum ada
ini bisa terjadi (apakah ada faktor penyebab pada masa lalu
1) Aktivitas/istirahat
2) Sirkulasi
29
Warna kulit: Pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
psikologik)
3) Integritas Ego
hubungan kerja)
gemetar.
4) Eliminasi
defekasi/karakteristik feses.
pendarahan.
30
Gejala: Anoreksia, mual, muntah, nyeri ulu hati,
mukosa kering
6) Neurosensori
7) Nyeri/kenyamanan
8) Keamanan
g. Pemeriksaan fisik
1) Sistem pencernaan
Perkusi : Hipertimpani
31
2) Sistem eliminasi
pendarahan
3) Sistem kardiovaskuler
2. Diagnosa Keperawatan
32
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan: Nyeri Akut
Hari/ Diagnosa
tanggal keperawata NOC NIC TTD
n
- Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan A. Manajemen nyeri Rama
selama 1x24 jam diharapkan hasil sebagai 1. Lakukan pengkajian
berikut nyeri komprehensif
yang meliputi lokasi,
Kontrol nyeri karakteristik, onset,
Skala : frekuensi, kualitas,
1: tidak pernah menunjukan intensitas atau faktor
2: jarang menunjukan pencetus
3: kadang kadang menunjukan 2. Gunakan strategi
4: sering menunjukan komunikasi terapeutik
5: secara konsisten menunjukan untuk mengetahui
pengalaman nyeri
Indikator 1 2 3 4 5 klien
Melaporkan 3. Dukung istirahat/tidur
perubahan terhadap yang adekuat untuk
gejala nyeri pada membantu penurunan
professional nyeri klien
kesehatan 4. Tentukan akibat dari
Menggunakan pengalaman nyeri
tindakan terhadap kualitas
pengurangan nyeri hidup (tidur dan nafsu
tanpa analgesik makan)
5. Ukur tanda tanda vital
33
Melaporkan nyeri
yang terkontrol B. Terapi relaksasi
1. Dorong klien untuk
mengambil posisi
yang nyaman dengan
pakaian longgar dan
mata tertutup
2. Dapatkan perilaku
yang menunjukan
terjadinya relaksasi
(misalnya bernafas
dalam)
3. Tunjukan dan
praktikan tekhnik
relaksasi pada klien
34
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawata
n
- Mual Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 A. Manajemen mual Rama
jam diharapkan: 1. Dorong pasien untuk
pantau mual
Kontrol mual dan muntah 2. Identifikasi faktor faktor
Skala: yang dapat
1: tidak pernah menunjukan menyebabkan atau
2: jarang menunjukan berkontribusi terhadap
3: kadang kadang menunjukan mual
4: sering menunjukan 3. Pastikan baahwa obat
5: secara konsisten menunjukan yang diberikan mencegah
mual
Indikator 1 2 3 4 5 4. Anjurkan klien tingkatkan
Mengenali onset istirahat/tidur
mual B. Terapi relaksasi
Menggunakan obat 1. Dorong klien untuk
antimetik mengambil posisi yang
Menghindari bau nyaman dengan pakaian
yang tidak longgar dan mata tertutup
menyenangkan 2. Dapatkan perilaku yang
menunjukan terjadinya
relaksasi (misalnya
bernafas dalam)
3. Tunjukan dan praktikan
tekhnik relaksasi pada
klien
35
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan: Kekurangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatn
36
- Kekurangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan A. Manajemen nutrisi Rama
nutrisi selama 3x24 jam diharapkan hasil sebagai 1. Tentukan status gizi dan
kurang dari berikut: kemampuan klien dalam
kebutuhan memenuhi kebutuhan gizi
tubuh Status Nutrisi 2. Identifikasi adanya alergi
Skala: 3. tentukan jumlah nutrisi
1: sangat menyimpang dari rentang normal dan kalori
2: banyak menyimpang dari rentang normal 4. Atur diet yang diperlukan
3: cukup menyimpang dari rentang normal
4: sedikit menyimpang dari rentang normal
5: tidak menyimpang dari rentang normal
Indikator 1 2 3 4 5
Asupan gizi
Asupan makanan
Asupan cairan
Hidrasi
37
- Risiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan A. Manajemen cairan Rama
kekurangan selama 1x24 jam diharapkan hasil sebagai 1. Timbang berat badan
volume berikut setaip hari
cairan 2. Hitung atau timbang
Keseimbangan cairan popok dengan baik
Skala : 3. Jaga intake/asupan
1: Sangat terganggu yang akurat dan catat
2: Banyak terganggu output
3: Cukup terganggu 4. Monitor tanda tanda
4: Sedikit terganggu vital pasien
5: Tidak terganggu 5. Monitor status gizi
klien
Indikator 1 2 3 4 5
Tekanan darah
Denyut nadi
Turgor kulit
Kelembaban
membrane mukosa
38
4. Implementasi Keperawatan
dispepsia.
5. Evaluasi
a. Evaluasi Formatif
b. Evaluasi Sumatif
39
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Demografi
2. Riwayat Keperawatan
40
3. Riwayat Kesehatan
41
nasi, pasien mengatakan tidak akan menolak terkait
b. Kajian metabolik
pasien 400 cc, infus 500 cc, iwl 48,125, tidak ada buang air
42
Pasien mengatakan buang air besar (BAB) seperti biasa
Jumlah urine 400 cc, bau amoniak dengan warna urine agak
lelah.
air besar (BAB) tidak teratur, pasien buang air kecil (BAK)
43
berubah sikap posisi butuh bantuan 1 orang, pasien
mandi
mulai tidur jam dari jam 01.00-05.00 dini hari, pasien juga
44
dan dalam permasalahan keluarga pasien lah yang berperan
45
selalu mengutamakan musyawarah, kelebihan pasien yaitu
kepala keluarga.
46
Pasien sering beribadah sebelum sakit, selama sakit pasien tetap
5. Pemeriksaan Fisik.
Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis GCS E:4 V:5
radialis, pulsasi lemah teratur, suhu 36,5 OC lokasi axila dan frekuensi
pernafasan 20x/menit.
bersih, mukosa pasien lembab, bau mulut pasien tidak ada, tidak
b. Thoraks
47
Pola napas pasien teratur, terdengar bunyi vesikuler di kedua
lapang paru, pasien tidak sesak napas, tidak ada retraksi otot
dada, pasien tidak batuk, tidak ada produksi sputum, pasien tidak
ada nyeri dada, CRT pasien <2 detik, tidak ada distensi vena
c. Abdomen
d. Ekstremitas
Tidak terdapat fraktur, dekubitus, luka dan pus pada pasien. Kulit
48
Pasien tidak mempunyai riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir skor
(20), cara berjalan pasien bedrest skor (0), status mental pasien
tinggi)
7. Aspek Medis
hipersensitivitas
kontraindikasi hipersensitivitas
8. Pemeriksaan penunjang
49
No Jenis Tanggal Hasil Nilai
Pemeriksaan rujukan/normal
Urinalisa
1 Warna Kuning Kuning
2 Kekeruhan Jernih Jernih
3 Ph 6,0 5,0
4 BJ 1,00 1,00
5 Protein Negatif Negatif
6 Glukosa Negatif Negatif
7 Bilirubin Negatif Negatif
8 Uribilinogen Normal Normal
9 Blood 19/05/2019 Negatif Negatif
10 Keton Negatif Negatif
11 Nitrit Negatif Negatif
12 Mikroskopis - -
13 Eritrosit 1 0-2
14 Lekosit 4-8 2-4
15 Sel epitel 1+ Sedikit
16 Kristal Negatif Negatif
17 Silinder Negatif Negatif
18 Lain lain Sel pagi: + Negatif
Kimia klinik
1 Ureum 41,3 17-49
2 Kreatinin 3,40 0,90-1,50
9. Analisa data
50
2 Ds: Pasien mengatakan masih Iritasi Mual
merasa mual ketika memasukan gastrointestina
makanan kedalam mulut l
B. Diagnosa Keperawatan
51
2. Mual berhubungan dengan iritasi gastrointestinal ditandai
ditanyakan
52
C. Rencana tindakan
53
menggunakan pakaian longgar
tindakan dan mata tertutup
pengurangan nyeri 2. Dapatkan perilaku
tanpa analgesik yang menunjukan
(napas dalam) terjadinya relaksasi
(misalnya bernafas
dalam)
3. Tunjukan dan
praktikan tekhnik
relaksasi pada
pasien
54
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
Senin, Mual Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 A. Manajemen mual Rama
20/05/2 jam diharapkan: 1. Dorong pasien untuk
019 pantau penyebab mual
Kontrol mual dan muntah 2. Identifikasi faktor faktor
Skala: yang menyebabkan
1: tidak pernah menunjukan mual
2: jarang menunjukan 3. Pastikan baahwa obat
3: kadang kadang menunjukan yang diberikan dapat
4: sering menunjukan mencegah mual
5: secara konsisten menunjukan 4. Anjurkan pasien
meningkatkan
Indikator 1 2 3 4 5 istirahat/tidur
Mengenali onset v B. Terapi relaksasi
mual 1. Dorong pasien untuk
Menggunakan obat v mengambil posisi yang
antimetik nyaman
Menghindari bau v 2. Dapatkan perilaku yang
yang tidak menunjukan terjadinya
menyenangkan relaksasi (misalnya
Klien menggunakan V bernafas dalam)
tindakan 3. Tunjukan dan praktikan
pengurangan nyeri tekhnik relaksasi pada
tanpa analgesik pasien
(napas dalam)
55
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
Senin,20 Konstipasi Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 A. Manajemen saluran cerna Rama
/05/2019 jam diharapkan 1. Catat tanggal BAB
terakhir
Eliminasi usus 2. Monitor BAB pasien
Skala: 3. Monitor bising usus
1: sangat terganggu 4. Berikan cairan hangat
2: banyak terganggu setelah makan dengan
3: cukup terganggu cara yang tepat
4: sedikit terganggu 5. Sediakan makanan tinggi
5: Tidak terganggu serat
Indikator 1 2 3 4 5 6. Ajarkan pasien mengenai
Pola eliminasi v makanan tertentu yang
kontrol gerakan v membantu mendukung
usus keteraturan aktivitas usus
Warna feses v B. Manajemen konstipasi
Kemudahan BAB v 1. Monitor tanda dan gejala
konstipasi
2. Identifikasi faktor faktor
yang menyebabkan atau
berkontribusi pada
terjadinya konstipasi
3. Jelaskan penyebab dari
masalah dan
56
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
57
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
58
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
Senin, Defisit perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan A. Bantuan perawatan diri: Rama
20/05/2 mandi keperawatan selama 3x24 jam mandi dan kebersihan
019 diharapkan hasil sebagai berikut 1. Letakan handuk, sabun,
deodorant, alat bercukur,
Perawatan diri: kebersihan dan asesoris yang
Skala: diperlukan di sisi tempat
1: sangat terganggu tidur.
2: banyak terganggu 2. Sediakan barang pribadi
3: cukup terganggu yang diinginkan
4: sedikit terganggu (misalnya deodorant,
5: tidak terganggu sikat gigi dan lain lain)
Indikator 1 2 3 4 5 3. Fasilitasi pasien untuk
Mencuci tangan V membersihkan mulut
Membersihkan V dengan tepat
telinga 4. Monitor kebersihan kuku
Menjaga hidung V 5. Berikan bantuan sampai
untuk kemudahan pasien benar benar
bernafas dan bersih mampu merawat diri
secara mandiri
6. Jaga ritual kebersihan
59
Hari/ Diagnosa NOC NIC TTD
tanggal keperawatan
60
D. Tindakan keperawatan
No. Hari/
DX. tanggal/ Tindakan keperawatan TTD
Kep jam
1 Senin,
Nyeri 20/05/201
akut 9 1. Melakukan pengkajian nyeri PQRST Rama
08.20 Ds: Pasien mengatakan nyeri ketika
berbaring, seperti tertusuk, dibagian ulu
hati, dengan skala nyeri 5 (sedang)
61
2 Senin,
Mual 20/05/2019
07.00 1. Mengajak pasien untuk terus Rama
memantau mualnya
Ds: Klien mengatakan mual saat
makan
62
(setengah gelas)
4 Senin,
Kelebihan 20/05/2019
volume 11.45 1. Menentukan jumlah dan jenis Rama
cairan cairan
Do: air putih 500cc/24 jam
63
5 Senin,
Defisit 20/05/2019
perawatan 06.50 1. Mengidentifikasi diet yang diberikan Rama
diri: Do: diit jantung
Makan
06.55 2. Memberikan pasien makan dengan Rama
posisi duduk
Do: Pasien Nampak nyaman
6 Senin,
Defisit 20/05/2019
Perawata 10.00 1. Meletakan sabun dan keperluan Rama
n diri: kebersihan pasien ditepi tempat
mandi tidur
Do: Pasien bisa menjangkau
10.10 Rama
2. Memfasilitasi pasien untuk
membersihkan mulut
Do: membersihkan mulut dengan
kain
10.13 Rama
3. Memonitor kebersihan kuku pasien
Do: kuku pasien Nampak bersih
dan telah dipotong
64
10.15 Rama
4. Membersihkan wajah dan bagian
kepala pasien
Do: dengan air hangat
10.20 Rama
5. Membersihkan sampah maupun
kotoran disekitar tempat tidur
pasien
Do: sampah botol plastik dan sisa
makanan
1 Selasa,
Nyeri akut 21/05/2019
07.00 1. Mengukur tanda tanda vital Rama
Do: - tekanan darah 120/80
mmhg
- Rr 20x/menit
- Suhu 36,5OC
- Nadi 70x/menit
65
08.30 2. Memberikan obat serta Rama
memastikan efek obat terhadap
mual
Do: ondacentrone 2x1 amp (IV)
2 ml
66
makan makanan seperti yang
dianjurkan dan pola makannya
juga tidak baik
4 Selasa,
Kelebihan 21/05/2019
volume 12.00 1. Menentukan jumlah dan jenis Rama
cairan cairan
Do: air putih 500cc/24 jam
5 Selasa,
Defisit 21/05/2019 Rama
perawatan 07.00 1. Mengidentifikasi diet yang
diri: makan diberikan
Do: diit jantung
67
07.22 4. Meletakan makanan kedalam Rama
mulut klien
Do: Pasien tampak mengunyah
07.25 Rama
5. Menawarkan pasien untuk
menghirup aroma makanan
Ds: Pasien mengatakan boleh
07.26 Rama
6. Memberikan minum kepada
pasien
Ds: memberi minum air putih
menggunakan sedotan
6 Selasa,
Defisit 21/05/2019
perawatan 10.20 1. Meletakan sabun dan keperluan Rama
diri: mandi kebersihan pasien ditepi tempat
tidur
Do: Pasien bisa menjangkau
68
2. Menjelaskan tanda dan gejala Rama
08.33 dispepsia
Do: Pasien terlihat mampu
mengulangi tanda gejala yang
disebutkan
1 Rabu,
Nyeri akut 22/05/2019
07.00 1. Mengukur tanda tanda vital Rama
Do: - tekanan darah 110/80
mmhg
- Rr 20x/menit
- Suhu 36,5OC
- Nadi 70x/menit
69
Do: menarik napas lewat hidung
dan membuang lewat mulut
2 Rabu,
Mual 22/05/2019
07.00 1. Menganjurkan pasien untuk Rama
memantau mualnya
Ds: Pasien mengatakan mual
biasanya muncul saat makan,
namun kini jauh berkurang dan
tidak berasa
12.10 Rama
5. Melakukan kembali bersama
pasien tekhnik relaksasi nafas
dalam
Ds: Pasien mengatakan mulai
bisa melakukannya
3 Rabu,
Konstipasi 22/05/2019
06.50 1. Memonitor bising usus pasien Rama
Do: 5x/menit
70
07.35 4. Mengajarkan pasien mengenai Rama
makanan yang memperlancar
aktivitas usus
Do: buah buahan yang kaya
akan serat seperti papaya tapi
tetap dalam porsi yang wajar
4 Rabu,
Kelebihan 22/05/2019
volume 12.00 1. Menentukan jumlah dan jenis Rama
cairan cairan
Do: air putih 500cc/24 jam
13.05 Rama
3. Memonitor tekanan darah,
denyut nadi, dan status
pernafasan
Do: tekanan darah 110/70
mmhg
denyut nadi 70x/menit
Rr 20x/menit
5 Rabu,
Defisit 22/05/2019
perawatan 07.00 1. Mengidentifikasi diet pasien Rama
diri makan Do: diit jantung
71
Ds: Klien mengatakan menyukai
pisang
6 Rabu,
Defisit 22/05/2019
perawatan 10.20 1. Meletakan sabun dan keperluan Rama
diri mandi kebersihan pasien ditepi tempat
tidur
Do: Pasien bisa mengambil
72
n penyakit
Ds: Pasien mengatakan paham
dan mengulang pelajaran
kemarin
E. Evaluasi
73
Masalah Tanggal/ Catatan perkembangan
keperawatan jam (Evaluasi indikator NOC) TTD
Nyeri akut Rabu, Kontrol nyeri Rama
22/05/2019 Skala :
1: tidak pernah menunjukan
2: jarang menunjukan
Konstipasi Rabu, 3:Eliminasi
kadang usus
kadang menunjukan Rama
22/05/201 4:Skala:
sering menunjukan
9 5:1:secara
sangatkonsisten
terganggumenunjukan
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: Tidak terganggu
Indikator 1 2 3 4 5
Indikator
Melaporkan 1 2 3V 4
Pola eliminasi
perubahan V
terhadap
kontrol nyeri
gejala gerakan V
usus
pada
Warna feses
professional V
kesehatan
Kemudahan
Menggunakan v V
BAB
tindakan
pengurangan
nyeri
A: tanpaada
BAB belum
analgesik
P: Lanjutkan intervensi
A:Indikator
Edema masih ada 1 2 3 4 5
P:Mengenali
Lanjutkan intervensi V
onset mual
Defisit perawatan Rabu, Menggunakan
Perawatan diri V Rama
diri: makan 22/05/201 obat
Skala: antimetik
9 1:Menghindari
sangat terganggu V
bau yang tidak
2: banyak terganggu
menyenangkan
PEMBAHASAN
76
Pada Bab ini penulis akan membahas tentang keterkaitan dan
A. Pengkajian
lainnya.
mengeluh nyeri, seperti tertusuk, nyeri di bagian ulu hati, skala nyeri 5
BAB selama 4 hari dan teraba skibala di kuadran kiri bawah. Pasien
edema terdapat edema (+) dengan derajat 1. Didapat juga data pasien
77
juga mengatakan untuk mandi dibantu oleh istrinya, dan pasien juga
sesuai dengan teori Rudi (2009), yaitu data fokus seperti adanya nyeri
adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak dan
B. Diagnosa Keperawatan
yaitu:
78
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
mekanisme regulasi
motivasi
tanda tanda kekurangan seperti Imt klien yang mendapat Skor 26.
79
C. Rencana Tindakan atau Intervensi
keperawatan.
nyeri terhadap kualitas hidup (tidur dan nafsu makan), ukur tanda
tanda vital, dorong pasien untuk mengambil posisi yang nyaman (semi
80
dan mata tertutup, dapatkan perilaku yang menunjukan terjadinya
obat yang mencegah mual yaitu ondacentrone 2x1 amp (IV) 2 ml.
dilakukan.
81
Untuk diagnosa keenam, rencana tindakan adalah letakan handuk
dan peralatan mandi klien di sisi tempat tidur, fasilitasi pasien untuk
daya.
D. Implementasi Keperawatan
ruangan.
82
melibatkan pasien dengan keluarganya, pasien berpartisipasi aktif
dengan baik.
E. Evaluasi Keperawatan
sudah mulai mampu untuk makan meski kadang ada rasa sedikit
83
3. Diagnosa 3: Konstipasi belum teratasi karena hingga evaluasi
evaluasi terakhir.
gelas.
84
penkes keluarga dan pasien mampu menjawab pertanyaan yang
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
86
3. Pada proses pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data
yang terjadi pada klien sesuai dengan kondisi yang dialami oleh
kolaborasi.
terjadi di lapangan.
87
berhubungan dengan kebiasaan makan buruk. Diagnosa yang
B. Saran
dengan dispepsia.
88
tidak segera ditangani. Agar masyarakat tahu bahwa
pasien.
89