Oleh :
YULIANA NUR
NIM : 161114401647
Oleh :
YULIANA NUR
NIM : 161114401647
i
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
Dirgahayu Samarinda.
kepada:
Dirgahayu Samarinda
iv
memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis untuk
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak
kritik saran yang membangun dari semua pihak, penulis berharap Karya
Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu
keperawatan.
Penulis
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
(QS. Al-Baqarah:282)
kepada Allah SWT, atas segala nikmat yang telah diberikan kepada
penulis, maka dalam hal ini penulis dapat mengucapkan banyak terima
penulisan karya tulis ilmiah ini. Penulis tidak mampu menyusun ini jika
1. Allah SWT, atas segala berkah yang telah diberikan, segala nikmat
pengetikan ini.
menjalankan karya ini dengan selalu ingat bahwa hasil karya ini
3. Kepada ibu Ns. Kristina. S.Kep.,MSN & ibu Ns. Aprilia Nuryanti.
depan.
vi
4. Kepada ibu Ns. Aprilia Nuryanti. S.Kep.,M.Kep sebagai
ini.
kalian semua yang sudah membantu dengan baik dan tulus untuk
membuat Karya Tulis Ilmiah ini dan berharap ini bukanlah akhir dari
perjalanan hidup kita tapi insyaallah ini akan menjadi kunci kita
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB III : TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian .................................................................................................... 56
B. Diagnosa Keperawatan ................................................................................ 67
C. Rencana Tindakan........................................................................................ 70
D. Tindakan Keperawatan................................................................................. 79
E. Evaluasi ........................................................................................................ 91
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Pengkajian .................................................................................................... 97
B. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 103
C. Rencana Tindakan...................................................................................... 105
D. Tindakan Keperawatan............................................................................... 110
E. Evaluasi ...................................................................................................... 110
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 112
B. Saran .......................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
saja dan kapan saja, tidak memandang ras, jenis kelamin, dan
1
dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang
lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta ditahun 2030 (Nabyl,
2012).
Stroke Non Hemoragik adalah sebesar 15%, artinya satu dari tujuh
15,2% (RISKESDAS,2013).
1
Agar otot tidak mengalami gangguan maka perlu memberikan
meningkat.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
c. Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien
Hemoragik.
Hemoragik.
Hemoragik.
Hemoragik.
C. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
a. Ilmu Keperawatan
3
b. Profesi Keperawatan
2. Praktis
D. Pengumpulan data
Non Hemoragik.
dengan cara :
1. Observasi
4
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Kepustakaan
5. Studi Dokumentasi
E. Sistematika Penulisan
5
BAB II : Merupakan dasar teori yang mengunakan tentang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
paling kompleks pada sistem saraf. Otak terdiri atas lebih dari
7
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel
fungsi mental dan intelektual kita. Otak terdiri dari sel-sel otak
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST). Fungsi dari SST
a. Cerebrum
8
Cerebrum dibagi menjadi beberapa lobus, yaitu :
1) Lobus Frontalis
inisiatif.
2) Lobus Temporalis
emosi.
3) Lobus Parientalis
9
4) Lobus Oksipitalis
5) Lobus Limbik
b. Cerebellum
10
adalah lobus anterior, lobus medialis dan lobus
c. Brainstem
2011).
2. Pengertian
(Batticaca,2012).
11
secara tiba-tiba. Pada jaringan otak yang mengalami
(Auryn, 2009).
3. Etiologi
a. Thrombosis serebri
b. Emboli serebri
12
sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung
(Wijaya, 2013).
c. Hemoragi
4. Faktor resiko
a. Hipertensi
perdarahan.
b. Penyakit kardiovaskuler
13
pembuluh darah menurun, sehingga perfusi ke otak
c. Diabetes mellitus
d. Merokok
e. Alkoholik
serebral.
f. Peningkatan kolestrol
14
g. Obesitas
1.) Arterosklerosis
2.) Kontrasepsi
umur)
15
5. Pathway.
Shock
STROKE ISKEMIK Cardiac arrest STROKE HEMORAGIK
Heart failure
Trombosis Emboli / embolus
COP menurun Pembuluh darah
Di otak pecah
Penggumpalan
Darah Suplai darah Perdarahan
Ke otak menurun cerebri
Menyumbat
Pembuluh darah Suplai oksigen Hematom
Ke otak menurun
Suplai darah ke
Otak menurun Sakit kepala Iskemik Suplai darah ke
Jaringan otak otak menurun
Nyeri akut Disfungsi
Jaringan otak
atas :
17
perdarahan subaraknoid karena pecahnya aneurisma pada
dapat berupa :
mendadak
badan
1) Kehilangan motorik
tubuh)
18
2) Gangguan komunikasi
sebelumnya.
19
(kehilangan proprioseptik) sulit
auditorius.
7. Pemeriksaan diagnostik
stroke adalah:
a. Angiografi serebral
b. Elektro encefalography
spesifik.
1) Sinar X tengkorak
arachnoid.
2) Ultrasonography doppler
20
3) CT-Scan
adanya infark.
4) MRI
arachnois/peredaran intracranial.
c. Pemeriksaan laboratorium
proses inflamasi.
21
e. Pemeriksaan darah rutin
(Wijaya, 2013)
g. Penatalaksanaan medis
darah.
up) 30°.
kontras segera.
22
pasien,lama onset, riwayat pengobatan dan lakukan
23
trombolisis adalah memperbaiki hasil fungsional akhir
2.) Antiplatelet
3.) Neuromuscular
24
i. Stroke perdarahan
(Wijaya, 2013)
8. Penatalaksanaan Keperawatan
stroke adalah:
25
b. Atasi tekanan intra kranial yang meninggi (manital, gliserol,
9. Komplikasi
3.) Konstipasi
26
4.) Tromboflebitis
1.) Epilepsy
3.) Kraniotomi
27
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
28
Setelah dilakukan validasi data dengan mengindentifikasi
a. Identifikasi klien
1) Riwayat hipertensi
serebral
4) Obesitas
6) Riwayat ateroklerosis
7) Merokok
1) Kehilangan komunikasi
2) Gangguan persepsi
3) Kehilangan motorik
29
(hemiplegia), merasa mudah lelah, susah beristirahat
e. Aktivitas/istirahat
(hemiplegia).
otot)
4) Gangguan penglihatan
f. Sirkulasi
hipotensi postural.
embolisme/malformasi vaskuler.
30
g. Integritas ego
gembira
h. Eliminasi
anuria.
2) Distensi abdomen
i. Makanan/cairan
peningkatan TIK.
tengkorak).
4) Kesulitan
j. Neurosensori
seperti mati/lumpuh
31
4) Sentuhan : hilangnya rangsangan sensori kontra
pada wajah.
alamai.
kontralateral.
menggunakannya (perdarahan/hernia).
32
k. Nyeri
terkena.
l. Pernafasan
nafas
m. Keamanan
33
n. Interaksi sosial
o. Status mental
p. Nervus kranialis
1) Olfaktorius : penciuman
2) Optikus : penglihatan
akomodasi.
34
7) Fasialis : pengecap, sensasi umum pada palatum dan
cita rasa.
q. Fungsi motorik
r. Fungsi sensori
1) Sentuhan ringan
2) Sensasi nyeri
35
3) Sensasi posisi
4) Sensasi gemetaran
5) Lokalisasai taktil
s. Fungsi serebelum
3) Gerakan berganti
4) Gaya berjalan
t. Reflek
1) Biseps
2) Triseps
3) Patella
4) Brachioradilalis
5) Achilless
36
2. Diagnosis Keperawatan
c. Nyeri akut
cedera otak.
stroke.
penglihatan.
embolis.
37
3. Rencana Tindakan/intervensi
Tabel 2.1 Rencana tindakan/intervensi
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
38
15. Muntah sebelum menelan. potongan kecil
Faktor yang berhubungan : 11. Haluskan obat0obatan dalam
1. Masalah perilaku makan bentuk pil sebelum pemberian
2. Gangguan dengan hipotonia 12. Berikan perawatan mulut.
signifikan
3. Penyakit jantung kongetinal
4. Gagal bertumbuh
5. Riwayat makan dengan selang
6. Obstruksi mekanis
7. Gangguan pernafasan
Masalah neurologi :
1. Akalasia
2. Paralisis serebral
3. Gangguan saraf kranial
4. Keterlambatan perkembangan
5. Abnormalisasi orofaring
6. Abnormalisasi laring
39
Diagnosa keperawatan Tujuan kriteria hasil Intervensi
40
dikonsumsi pasien
3. Anjurkan keluarga membawa
makan kesukaan pasien
selama berada dirumah sakit
4. Bantu pasien untuk
mengakses program-program
gizi.
41
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
42
dukungan
7. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
8. Kolaborasi dengan pasien
atau orang terdekat dan tim
kesehatan lainnya.
9. Gali pengetahuan dan
kepercayaan pasien mengenai
nyeri.
43
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
Hambatan mobilitas fisik Pergerakan : Terapi latihan : mobilitas sendi
Definisi : 1. Sangat terganggu 1. Tentukan batasan pergerakan
Keterbatasan pada pergerakan fisik 2. Banyak terganggu sendi dan efeknya terhadap
tubuh atau lebih, ekstremitas secara 3. Cukup terganggu fungsi sendi
mandiri dan terarah 4. Sedikit terganggu 2. Kolaborasi dengan ahli terapi
Batasan karakteristik : 5. Tidak terganggu fisik dalam mengembangkan
1. Penurunan waktu reaksi Indikator 1 2 3 4 5 dan menerapkan sebuah
2. Kesulitan membolak balik Keseimbangan program latihan
posisi Koordinasi 3. Jelaskan pada pasien atau
3. Dispnea setelah aktifitas Cara berjalan keluarga manfaat dan tujuan
4. Perubahan cara berjalan Gerakan otot melakukan latihan sendi
5. Gerakan bergetar Gerakan sendi 4. Monitor lokasi dan
6. Keterbatasan melakukan Kinerja transfer kecendrungan adanya nyeri
keterampilan motorik halus Berlari dan ketidaknymanan selama
7. Keterbatasan keterampilan berjalan pergerakan
melakukan motorik halus Bergerak dengan 5. Lindungi pasien dari trauma
8. Keterbatasan rentang mudah 6. Dukung latihan ROM aktif
pergerakan sendi sesuai jadwal yang teratur dan
9. Ketidakstabilan postur terencana
10. Pergerakan tidak terkoordinasi 7. Lakukan latihan ROM pasif
Faktor yang berhubungan : atau ROM dengan bantuan
1. Intoleransi aktivitas sesuai indikasi
2. Perubahan metabolisme selular 8. Instruksikan pasien/keluarga
3. Ansietas cara melakukan latihan ROM.
4. Gangguan kognitif 9. Sediakan petunjuk tertulis
5. Konstruktur untuk melakukan latihan.
6. Fisik tidak bugar
44
7. Penurunan kendali otot
8. Penurunan ketahanan tubuh
9. Malnutrisi
10. Gangguan muskuloskeletal
11. Gangguan neuromaskuler
45
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
Defisit perawatan diri berpakaian Perawatan diri berpakaian : Berpakaian :
Definisi : 1. Sangat terganggu 1. Identifikasi area dimana
Hambatan kemampuan untuk 2. Banyak terganggu pasien membutuhkan bantuan
melakukan atau menyelasaikan 3. Cukup terganggu dalam berpakaian
aktifitas berpakaian dan berias untuk 4. Sedikit terganggu 2. Monitor kemampuan pasien
diri sendiri. 5. Tidak terganggu untuk berpakaian sendiri
Batasan karakteristik : Indikator 1 2 3 4 5 3. Pakaikan pasien setelah
1. Ketidakmampuan Memilih pakaian membersihkan diri
mengancingkan pakaian. Mengambil pakaian diselesaikan
2. Ketidakmampuan mendapatkan Memakai pakaian 4. Dukung penggunaan
atribut pakaian bagian atas perangkat perawatan diri
3. Ketidakmampuan mengenakan Memakai pakaian dengan tepat
sepatu bagian bawah 5. Jangan pakaikan pakaian
4. Ketidakmampuan melepaskan Mengancingkan yang tidak tepat
atribut pakaian pakaian Bantuan perawatan diri eliminasi :
5. Hambatan mengenakan Perawatan diri eliminasi : 1. Lepaskan pakaian yang
pakaian bagian atas dan bawah 1. Sangat terganggu diperlukan sehingga bisa
Defisit perawatan diri eliminasi 2. Banyak terganggu melakukan eliminasi
Definisi : 3. Cukup terganggu 2. Bantu pasien ke toilet atau
Hambatan kemampuan untuk 4. Seikit terganggu tempatlain untuk eliminasi
melakukan atau menyelesaikan 5. Tidak terganggu pada interval waktu yang tepat
aktifitas eliminasi sendiri Indikator 1 2 3 4 5 3. Beri privasi selama eliminasi
Batasan karakteristik : Merespon saat 4. Instrusikan pasien atau yang
1. Ketidakmampuan melakukan kandung kemih lain dalam rutinitas toilet
hygine eliminasi yang tepat penuh dengan tepat 5. Ganti pakaian pasien setelah
2. Ketidakmampuan menyiram waktu eliminasi
toilrt/kursi BAB Menanggapi
46
3. Ketidakmampuan naik toilet dorongan untuk
atau commode buang air besar
Defisit perawatan diri makan secara tepat waktu
Definisi : Masuk dan keluar
Hambatan kemampuan untuk dari kamar mandi
melakukan atau menyelesaikan Memposisikan diri
aktifitas makan sendiri ditoilet
Batasan karakteristik :
1. Ketidakmampuan mengambil
makanan dan memasukan ke Perawatan diri makan :
mulut 1. Sangat terganggu
2. Ketidakmampuan mengunyah 2. Banyak terganggu Bantuan perawatan diri : pemberian
makanan 3. Cukup terganggu makan
3. Ketidakmampuan 4. Sedikit terganggu 1. Memonitor kemampuan
menghabiskan makanan 5. Tidak terganggu pasien untuk menelan
4. Ketidakmampuan memakan indikator 1 2 3 4 5 2. Identifikasi diet yang
makanan dalam jumlah Menyiapkan disarankan
memadai makanan 3. Pastikan posisi pasien yang
5. Ketidakmampuan membuka Membuka tutup tepat untuk memfasilitasi
wadah makanan makanan mengunyah
Defisit perawatan diri mandi Memotong makanan 4. Berikan kebersihan mulut
Definisi : Menggunakan alat sebelum makan
Hambatan kemampuan untuk makan 5. Buka bungkus makanan
melakukan atau menyelesaikan Mengambil cangkir 6. Berikan mkanan dengan suhu
mandi/aktifitas perawatan diri untuk atau gelas yang sesuai
diri sendiri Memasukan Bantuan perawatan diri
Batasan karakteristik : makanan ke mulut mandi/kebersihan :
1. Ketidakmampuan mengakses Menelan makanan 1. Tentukan jumlah dan tipe
47
kamar mandi Menelan minuman terkait dengan bantuan yang
2. Ketidakmampuan mengambil Perawatan diri mandi : diperlukan
perlengkapan mandi 1. Sangat terganggu 2. Letakkan handuk,sabun, alat
3. Ketidakmampuan mengjangkau 2. Banyak terganggu cukur, dan aksesoris lain yang
sumber air 3. Cukup tenggangu diperlukan disis tempat tidur
4. Ketidakmampuan membasuh 4. Sediit terganggu atau kamar mandi
rubuh 5. Tidak terganggu 3. Fasilitasi pasien menggosok
Indikator 1 2 3 4 5 gigi dengan tepat
Masuk dan keluar 4. Monitor integritas kulit pasien
kamar mandi 5. Fasilitasi pasien mandi sendiri
Mengambil alat dengan tepat
mandi 6. Berikan bantuan untuk sampai
Menyalakan keran pasien benar-benar merawat
Mencuci wajah diri sendiri.
Mencuci badan
bagian atas dan
bawah
48
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
Kerusakan integritas kulit Integritas kulit dan membran mukosa: Pemgecekkan kulit :
Definisi : 1. Sangat terganggu 1. Pemeriksaan kulit dan selaput
Perubahan gangguan epidermis dan 2. Banyak terganggu lender terkait dengan adanya
atau dermis 3. Cukup terganggu kemerahan, kehangatan,
Batasan karakteristik : 4. Sedikit terganggu ekstrime, edema, atau drainase
1. Kerusakan lapisan kulit 5. Tidak terganggu 2. Amati warna, kehangatan
(dermis) Indikator 1 2 3 4 5 bengkak, pulpasi, tekstur,
2. Gangguan permukaan kulitn Suhu kulit edema dan ulserasi pada
(epidermis) Elastisitas ekstermitas
3. Invasi struktur tubuh Tekstur 3. Gangguan alat pengkajian
Faktor yang berhubungan : Kelembaban untuk mengidentifikasi pasien
Eksternal : Perfusi jaringan yang verisiko mengalami
1. Zat kimia Intergritas kulit kerusakan kulit
2. Usia yang ekstrim 4. Monitor warnaa dan suhu kulit
3. Kelembaban 5. Monitor sumber tekanan dan
4. Hipertermia, hipotermia gesekan
5. Medikasi
6. Lembab
7. Imobilitas fisik
Internal :
1. Perubahan status cairan
2. Perubahan pigmentasi
3. Perubahan turgor
4. Faktor perkembangan
5. Penurunan imunologi,
penurunan sirkulasi
49
6. Kondisi gangguan metabolik
7. Gangguan sensasi tonjolan
tulang
50
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
51
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
52
Diagnosa keperawatan Tinjauan kriteria hasil Intervensi
53
Aliran darah melalui
pembuluh darah
jantung
Aliran darah melalui
pembuluh darah
pulmonary
54
. 4. Tindakan Keperawatan/Implementasi
2009).
5. Evaluasi
2009).
55
BAB III
TINJAUAN KASUS
pada Tn.B dengan Stroke Non Hemoragik di ruang St. Gabriel 3 Rumah
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
Klien masuk tanggal 15 mei 2019 dan dikaji tanggal 16 mei 2019.
a. Biodata Klien
b. Keluhan Utama
sebelah kanan.
56
2) Keluhan utama saat pengkajian
c. Riwayat Kesehatan
hari selama masuk rumah sakit klien merasakan lemas pada saat
tusuk, skala nyeri 3, nyeri terasa hilang timbul, nyeri berkurang jika
dibawa tidur.
57
e. Pengkajian Metabolik Dan Nutrisi
Klien mengatakan nafsu makan baik tiga kali sehari satu porsi
mengatakan jenis diet saat ini adalah rendah garam dan tidak
cc/hari. Intake cairan oral klien 1.600 cc/hari dan IWL klien
40,625 cc/jam.
58
f. Pengkajian Pola Eliminasi
tanpa bantuan. Kekuatan otot klien pada tangan kiri (5), kaki kiri
(5), kaki kanan (4), tangan kanan (2), keadaan klien lemas dan
59
Pola Aktivitas dan Latihan (Indeks Barthel) :
60
h. Pengkajian Pola Istirahat-Tidur
klien tidur mulai pukul 21.00 bangun pagi 05.00 kualitas tidur
baik.
61
seoarang yang pekerja keras, klien mengatakan banyak
3. Pemeriksaan Fisik
62
tanda vital yang meliputi tekanan darah= 170/100 mmHg suhu=
Mulut dan gigi klien tampak kotor dan sedikit ada karies
b. Pemeriksaan thorak
63
mengalami penurunan mobilitas pada tangan dan kaki
kiri.
c. Pemeriksaan abdomen
d. Pemeriksaan ektremitas
normal, turgor kulit klien baik dan tidak ada edema, serta
5 2
5 4
64
A. PENGKAJIAN RESIKO JATUH PASIEN DEWASA (Morse
Fall Scale)
Terapi :
3. Obat :
65
Tabel 3.3 daftar obat
No Nama dan Rute Dosis Indikasi Kontraindikasi
1. Ranitidin 2x1 amp Mengobati Gagal ginjal
/ 5mg / IV ulkus
lambung
2. Amlodipin 1x1 oral / Hipertensi Hipotensi
10mg
66
B. Analisa Data
67
5. DS: Resiko
Klien mengatakan nyeri aspirasi
saat minum dan menelan
makanan.
DO:
a. Klien tampak susah
dalam menelan makanan
b. Klien tampak batuk saat
meminum air putih
6. DS: Sumbatan Retensi
Klien mengatakan saluran urine
semalaman gelisah karena perkemihan
tidak dapat BAK.
DO:
a. Klien tampak tidak
nyaman
b. Klien tampak terpasang
kateter urine
68
6. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik ditandai
seperti tertusuk-tusuk.
69
D. Rencana Keperawatan
Tabel 3.6 Rencana Keperawatan
NIC
Diagnosa Tujuan Noc TTD&
Keperawatan Kode/ Tindakan NAMA
No
Hambatan Setelah dilakukan tindakan Terapi latihan: mobilitas sendi ANNA
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan pergerakan klien 1. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya
ditingkatkan pada skala: nyeri dan ketidaknyamanan selama
1.sangat terganggu pergerakan/aktivitas.
2.banyak terganggu 2.
3.cukup terganggu Jelasakan pada klien/keluarga manfaat dan
4.sedikit terganggu tujuan melakukan latihan sendi.
5.tidak terganggu 3
Pakaikan baju yang tidak menghambat
N indikator skala pergerakan sendi.
o 4.
1. Menopang 3 Bantu klien mendapatkan posisi tubuh yang
berat opteimal untuk pergerakan sendi pasif
badan maupun aktif.
2. Berjalan 3
dengan Terapi latihan: ambulasi
langkah
efektif 5. Bantu klien untuk duduk disisi tempat tidur
3. Berjalan 3 untuk memfasilitasi penyesuaian
dengan penyusaian sikap tubuh.
70
pelan 6. Bantu klien untuk perpindahan sesuai
kebutuhan.
7. Dorong klien untuk bangkit sebanyak dan
sering yang diingkan.
71
NIC
Diagnosa Keperawatan Tujuan Noc TTD&
Kode/ Tindakan NAMA
No
Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh ANNA
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan klien pada 1. Identifikasi kekurangan baik kognitif/fisik
skala : dari pasien yang mungkin meningkatkan
1.10 dan lebih potensi jatuh pada lingkungan tertentu.
2.7-9
3.4-6 2. Identifikasi perilaku dan faktor yang
4.1-3 mempengaruhi risiko jatuh.
5.tidak ada
3. Identifikasi karakteristik dari lingkungan
No indikator Skala yang mungkin meningkatkan potensi jatuh
1. Jatuh saat 5 (misalnya lantai licin dan tanga terbuka.
berdiri
2. Jatuh saat 5 4. Kunci kursi roda, tempat tidur atau brankar
berjalan selama melakukan pemindahan pasien.
3. Jatuh dari 5
tempat tidur 5. Letakkan benda-benda dalam jengkauan
4. Jatuh saat 5 yang mudah bagi pasien.
dipindahkan
5. Jatuh saat 5
kekamar
mandi
72
NIC
Diagnosa Keperawatan Tujuan Noc TTD&
Kode/ Tindakan NAMA
No
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri: mandi. ANNA
mandi keperawatan selama 3x24
jam diharapkan kebersihan 1. Sediakan barang pribadi yang dimiliki
diri klien ditingkatkan pada (misalnya deodoran, sikat gigi, sabun
skala: mandi, sampo, dan lotion).
1.sangat terganggu
2.banyak terganggu 2. Sediakan lingkuangan yang teraupetik
3.cukup terganggu dengan memastikan kehangatan suasana
4.sedikit terganggu rileks privasi dan pengalaman pribadi.
5.tidak terganggu
3. Fasilitasi klien untuk menggosok gigi
No Indikator Skala dengan tepat.
1. Masuk dan 4
keluar dari 4. Fasilitasi klien untuk mandi sendiri dengan
kamar tepat.
mandi
2. Mengambil 4 5. Monitor kebersihan kuku.
alat/bahan
mandi
3. Mandi 4
dengan
bersiram
73
4. Mencuci 4
badan
bagian
atas
5. Mencuci 4
badan
bagian
bawah
74
NIC
Diagnosa Keperawatan Tujuan Noc TTD&
Kode/ Tindakan NAMA
No
Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan aspirasi ANNA
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan klien pada 1. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk,gag
skala : reflek dan kemampuan menelan.
1. deviasi berat dari kisaran
normal 2. Pertahankan kepatenan jalan nafas.
2. deviasi cukup dari
kisaran normal 3. Monitor status pernafasan.
3. deviasi sedang dari
kisaran normal 4. Pantau cara makan/bantu jika diperlukan.
4. deviasi ringan dari
kisaran normal 5. Beri makanan dalam jumlah sedikit.
5. tidak ada deviasi dari
kisaran normal
No indikator Skala
1. Frekuensi 5
pernafan
2. Irama 5
pernafasan
3. Kedalaman 5
inspirasi
4. Suara 5
auskultasi
nafas
75
NIC
Diagnosa Keperawatan Tujuan Noc TTD&
Kode/ Tindakan NAMA
No
Retensi urine Setelah dilakukan tindakan Perawatan retensi urine ANNA
keperawatan selama 3x24
jam diharapkan klien pada 1. Lakukan pengkajian komperensif sistem
skala : perkemihan fokus terhadap inkontinensia
1.sangat terganggu (misalnya urin output, pola berkemih, fungsi
2.banyak terganggu kognitif, masalah saluran perkemihan
3.cukup terganggu sebelumnya.
4.sedikit terganggu
5.tidak terganggu 2. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat
urine output sesuai kebutuahan.
No indikator Skala
1. Pola 4 3. Monitor intake dan output.
eliminasi
2. Bau urine 4 4. Berikan privasi dalam melakukan eliminasi.
3. Jumlah 4
urine 5. Berikan waktu yang cukup untuk
4. Warna 4 pengosongan kandung kemih.
urine
5. Nyeri saat 4
kencing
76
NIC
Diagnosa Keperawatan Tujuan Noc TTD&
Kode/ Tindakan NAMA
No
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri ANNA
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan klien pada skala : 1. Lakukan pengkajian nyeri
1. tidak pernah menunjukan
2. jarang menunjukan 2. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
3. kadang-kadang non farmakologi (relaksasi dan distraksi).
menunjukan
4. sering menunjukan 3. Dorong pasien untuk memonitor nyeri
5. secara konsistensi dengan skala.
menunjukan
4. Berikan obat (oral dan injeksi).
no indikator skala
1. Mengenali 5 5. Cek adanya riwayat alergi.
kapan terjadi
nyeri 6. Dukung istirahat-tidur.
2. Menggambarkan 5
fokus penyebab
77
3. Menggunakan 5
tindakan
pengurangan
nyeri
78
E. Implementasi Keperawatan
5 4
79
1 Sabtu Melakukan latihan ROM aktif di ANNA
18-05-2019 ekstermitas aras dan bawah.
80
NO HARI TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX TANGGAL/JAM &TTD
KEP
2 Kamis Mengunci tempat tidur atau ANNA
16-05-2019 brankar selama melakukan
12.10 pemindahan pasien.
81
2 Sabtu Mengunci tempat tidur atau ANNA
18-05-2019 brankar selama melakukan
08.30 pemindahan pasien.
DO:kunci tempat tidur terpasang
82
NO HARI TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX TANGGAL/JAM &TTD
KEP
3 Kamis Menyediakan barang pribadi yang ANNA
16-05-2019 diinginkan.
83
3 Sabtu Memandikan pasien ditempat ANNA
18-05-2019 tidur.
08.10 DO: - pasien bersih dan wangi
84
NO HARI TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX TANGGAL/JAM &TTD
KEP
4 Kamis Memonitor tingkat kesadaran reflek batuk dan ANNA
16-05-2019 kemampuan menelan.
09.30
DO: - Pasien kesusahan menelan mekanan/
minuman
- Pasien tampak ingin batuk setelah
minum air putih.
85
4 sabtu Memonitor tingkat kesadaran reflek batuk dan ANNA
18-05-2019 kemampuan menelan.
10.10 DO: pasien kesusahan menelan
makanan/minuman.
86
NO HARI TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX TANGGAL/JAM &TTD
KEP
5 Kamis Melakukan pengkajian ANNA
16-05-2019 komperehensif sistem perkemihan
10.15 fokus terhadap inkontinensia.
87
5 Sabtu Melakukan pengkajian ANNA
18-05-2019 komperehensif sistem perkemihan
09.15 fokus terhadap inkontinensia.
DO: pasien mengatakan tidak bisa
tidur karna tidak bisa pergi ke
kamar mandi.
88
NO HARI TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX TANGGAL/JAM &TTD
KEP
6 Kamis Melakukan pengkajian nyeri ANNA
16-05-2019 DO : - skala nyeri 3
11.30 - Lokasi nyeri dibagian
kepala daerah frontal
- Nyeri seperti tertusuk-tusuk
89
6 Sabtu Melakukan pengkajian nyeri ANNA
18-05-2019 DS: pasien mengatakan nyeri
O9.00 berkurang
DO: skala nyeri 2.
90
F. EVALUASI
Tabel 3:4 Evaluasi Keperawatan
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam &
TTD
Hambatan 18/5/2019 S : Pasien mengatakan ANNA
mobilitas fisik dibagian ekstremitas atas
b/d Gangguan dan bawah sudah tidak
Neuromuskular lemas lagi tetapi jika berdiri
perlu bantuan orang lain.
O:
Indikasi 1 2 3 4 5
Menopang √
berat
badan
Berjalan √
dengan
langkah
yang
efektif
Berjalan √
dengan
pelan
Berjalan √
menaiki
tangga
Berjalan √
menurun
tangga
P : intervensi dihentikan
pasien pulang
91
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam &
TTD
Resiko jatuh 18/5/2019 S : Pasien mengatakan sudah ANNA
tidak lemas lagi dan selama di
RS tidak ada kejadian jatuh
O:
Indikasi 1 2 3 4 5
Jatuh saat √
berdiri
Jatuh saat √
berjalan
Jatuh saat √
dipindahkan
Jatuh dari √
tempat tidur
Jatuh saat √
ke kamar
mandi
A : tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan
92
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam & TTD
A : tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan
93
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam & TTD
O:
Indikasi 1 2 3 4 5
Frekuensi √
pernafasan
Irama √
pernafasan
Kedalaman √
inspirasi
Suara √
auskultasi
A : tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan
94
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam &
TTD
Retensi 18/5/2019 S : pasien mengatakan sudah ANNA
urine bisa BAK dengan lancar.
O:
Indikasi 1 2 3 4 5
Pola eliminas √
Jumlah urine √
Warna urine √
Mengosongkan √
kantong kemih
sepenuhnya
Nyeri saat √
kencing
A : tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan
95
Masalah Tanggal Catatan perkembangan Nama
keperawatan jam &
TTD
Nyeri akut 18/5/2019 S : pasien mengatakan nyeri ANNA
kepala sudah berkurang
O:
Indikasi 1 2 3 4 5
Menegnali √
kapan terjadi
nyeri
Mengambarkan √
faktor
penyebab
Menngunakan √
tindakan
pengurangan
nyeri
A : tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan
96
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
dan kasus yaitu kekuatan tangan kanan klien (2), dan kaki
dekstra.
97
Klien mengatakan nyeri dibagian kepala daerah dahi, nyeri
lapangan.
Ada beberapa data yang ada di teori tetapi tidak ada di klien,
98
mudah lelah, sesua beristirahat (nyeri,kejang otot), gangguan
kesadaran.
Kekuatan otot klien pada kaki kiri (4), tangan kiri (2) tidak ada
selalu dibantu oleh perawat. Pola tidur klien baik dan tidak ada
masalah.
3. Sirkulasi
99
irama/ritme jantung, dikarenakan kondisi klien masih masuk dalam
4. Eliminasi
berwarna kuning. Intake cairan oral klien 600 cc/hari dan IWL klien
5. Makan/cairan
baik tiga kali sehari satu porsi habis. Tidak ada perubahan berat
badan klien tetap 65 kg. Klien mengatakan jenis diet saat ini
100
peristaltik usus normal 16 kali/menit. Klien mengatakan
makan dan minuman. Ada beberapa data yang ada di teori tetapi
sistem pencernaan.
6. Neurosensori
101
taktil (agnosia seperti gangguan kesadaran terhadap citra diri,
otot pada tangan kiri dan kaki kiri klien. Ada beberapa data yang
7. Nyeri
otot/fasia.
kasus yaitu klien tampak gelisah dan meringis karena nyeri yang
8. Keamanan
102
dari sisi kiri, hilangnya kewaspadaan terhadap bagian tubuh yang
sakit, tidak mampu mengenali objek, warna dan wajah yang tidak
kesadaran diri.
dan kasus yaitu klien yang tidak bisa mandiri dan butuh bantuan di
sinistra.
9. Interaksi sosial
B. Diagnosis Keperawatan
103
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Nyeri akut
otak
penglihatan.
tidak bisa mandi karna tidak dapat pergi ke kamar mandi sendiri,
klien mengatakan semalaman gelisah karna tidak dapat BAK dan Nyeri
104
akut berhubungan dengan agens cidera fisik ditandai dengan klien
Pada teori dan kenyataan yang terjadi pada klien, hanya dua
di rumah sakit.
ada dengan kasus yang terjadi di lapangan sangat sesuai, hanya saja
terabaikan.
C. Rencana Keperawatan
memprioritaskan masalah pada klien yang saat ini dirasakan oleh klien.
105
Pada kasus ini penulis mengangkat rencana dan tindakan
teori.
adalah kontrol nyeri dengan NIC manajemen nyeri yaitu (1) lakukan
NIC pemberian analgesik yaitu (1) Kaji tingkat nyeri, kualitas dan
karakteristik. (2) Monitor TTV klien. (3) Atur posisi klien. (4) Ajarkan
106
Hindarkan bantuan yang tidak perlu dan berikan waktu istirahat. (2)
(1) identifikasi baik kognitif atau fisik dari pasien yang mungkin
dengan NIC pencegahan jatuh yaitu (1) Kaji riwayat jatuh pasien.
107
3. Hambatan mobilitas fisik menurut teori Kusuma (2016). NOC yang
terhadap fungsi sendi, (2) kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam
latihan sendi, (4) dukung latihan ROM aktif sesuia jadwal yang
dengan NIC terapi latihan : mobiltas sendi yaitu (1) Monitor adanya
108
menggosok gigi dengan tepat. (4) monitor integritas kulit pasien, (5)
tepat. Kesamaan data antara teori dan kasus, dengan begitu maka
penulis mengkaji klien sakit menelan dan ingin batuk ketika makan
atau minum.
6. Retensi urine dalam teori ini diagnosa ini tidak diangkat sedangkan
109
urine dan NIC pencegahan retensi urine yaitu (1) lakukan
urine output sesuai kebutuhan, (3) monitor intake dan output, (4)
D. Tindakan Keperawatan
110
E. Evaluasi Keperawatan
yaitu:
1. Masalah teratasi
2. Resiko jatuh diagnosis ini teratasi karena klien tidak ada jatuh pada
saat dirawat.
4. Resiko aspirasi diagnosis ini teratasi karena klien sudah tidak sulit
dalam menelan.
111
5. Retensi urien diagnosis ini beleum teratasi karena klien masih
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tanggal 16-18 Mei 2019 pada Tn.B dengan stroke non hemoragik di
b) Resiko jatuh
d) Resiko aspirasi
e) Retensi urine
f) Nyeri akut
113
4. Tujuan perencanaan tindakan yang ingin dicapai adalah tingkat
diberikan.
kondisi klien.
B. Saran
agar tidak ada data yang terlewat maupun masalah yang tidak
teratasi.
114
2. Dalam membuat diagnosis keperawatan hendaknya tidak
kondisi pasien.
dengan kebutuhannya.
5. Pada saat evaluasi hasil, sesuai dengan kriteria hasil yang telah
teratasi.
115
DAFTAR PUSTAKA
116
117
118