Anda di halaman 1dari 2

RESUME KB 3

NAMA : SYIFA MAULANA IBRAHIM


NOMOR ABSEN : 32

Dalam proses kepangkatan guru sebagai pegawa negeri sipil (PNS) maka yang perlu diperhatikan
adalah kegiatan yang dilakukan guru sebaiknya berorientasi pada perolehan angka kredit sehingga
dapat memberikan dampak pada kenaikan pangkat dan golongan. Ada 3 hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunannya untuk mendapatkan angka kredit yang optimal, yaitu:
1. Angka Penilaian Kinerja Guru
2. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
3. DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit)

Untuk melakukan penghitungan angka kredit penilaian kinerja guru, hal pertama yang perlu
diperhatikan adalah jumlah angka kredit minimal yang harus dicapai oleh guru tersebut untuk naik
ke pangkat selanjutnya. Hal tersebut perlu diperhatikan karena akan menjadi elemen penting dalam
pemasukan angka ke dalam rumus penghitungan AK PK Guru. Terdapat tiga rumus yang dipakai
dalam penghitungan AK PK guru yaitu:
1. Rumus konversi (membandingkan AK PK yang didapat guru dengan AK PK maksimal)
2. Konversi hasil rumus pertama ke dalam kriteria kurang sampai dengan amat baik dan juga
persentase masing-masing kriteria
3. Rumus menghitung angka kredit dengan memasukkan AKK, AKPKB dan AKP masing-masing
tergantung golongan dan pangkat.

Angka yang didapat dari hasil penghitungan di atas akan dimasukkan ke dalam SKP jabatan
fungsional guru untuk kegiatan proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam Permenpan RB no
16 tahun 2009, angka kredit proses pembelajaran tertulis paket yang artinya akan berbeda-beda
besarannya sesuai dengan penghitungan angka kredit PK guru. Berbeda dengan angka kredit unsur
pengembangan diri, PKB maupun penunjang yang sudah dengan jelas tertera angka kreditnya.

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dibuat oleh guru per tahun sebagai kontrak kerja akan hal-hal yang
akan coba dicapai oleh guru tersebut selama satu tahun ke depan. Guru dapat menuliskan rencana
kegiatan ke dalam SKP dengan melihat daftar kegiatan yang ada pada lampiran Permenpan RB No 16
tahun 2009 dengan angka kreditnya masing-masing selama itu masih relevan dan dengan
mempertimbangkan waktu, dana, dsb. Semua kegiatan yang direncanakan guru dalam SKP tersebut
pada kenyataanya tidak selalu dapat tercapai semuanya, oleh karena itu di akhir tahun akan ada
penilaian terhadap rencana kegiatan yang ada dalam SKP oleh pimpinan dengan melihat bukti fisik
yang harus ditunjukkan sebagai bahan penilaian dan mempertimbangkan 4 aspek yaitu :
• Kuantitas (Target Output)
• Kualitas (Target Kualitas)
• Waktu (Target Waktu)
• Biaya (Target Biaya)
Pada akhir tahun selain penilaian SKP, juga dilaksanakan Penilaian Perilaku Kerja PNS (PKP) yang
meliputi 6 aspek yaitu :
- Orientasi pelayanan
- Integritas
- Komitmen
- Disiplin
- Kerjasama
- Kepemimpinan (Khusus Kepala Madrasah)
Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen PKP yang dilakukan oleh atasan guru tersebut,
dengan memberikan nilai terhadap indikator yang meliputi aspek penilaian perilaku. Nilai hasil akan
dikonversi per aspek dan dijumlahkan seluruhnya.

Keseluruhan proses penilaian kinerja guru selama setahun akan bermuara di formulir Penilaian
Prestasi Kerja PNS (PPK PNS). Dalam formulir ini akan dijumlahkan nilai SKP dan nilai PKP dengan
bobot 60 % : 40 %. Angka akhir yang didapatkan akan dikonversi kembali ke dalam kriteria kurang
sampai dengan sangat baik tergantung dengan angka yang didapat. Bila PNS tersebut ingin
melaksanakan kenaikan pangkat dengan lancar dan teratur, disarankan nilai akhir tersebut selalu
mengalami kenaikan tiap tahunnya walaupun kenaikan angkanya kecil dan tidak terlalu signifikan.
Bahkan dalam pangkat dan golongan tertentu, nilai dari tiap aspek perilaku kerja minimal harus
mencapai kriteria baik. Penilaian ini dikumpulkan selama periode penilaian lalu diusulkan dalam
bentuk DUPAK.

Anda mungkin juga menyukai