Anda di halaman 1dari 15

MMODUL

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


DASAR

Kurikulum KPT 2016


Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Karya Husada Semarang

1
KATA PENGANTAR

“Segala puji dan syukur kita haturkan atas keridhoan Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kami selaku penulis diberikan
kelancaran dalam menulis Modul Etika Keperawatan. Kami selaku penulis juga mengucapkan terima
kasih banyak kepada Dr. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kep.Kom selaku Ketua STIKES Karya Husada
Semarang yang telah memberikan dukungan demi terselesaikannya modul ini.

Dalam penulisan modul ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari materi
maupun penulisan, Oleh karena itu kritik dan saran membangun kami harapkan demi terbentuknya
modul yang lebih baik kedepannya. Demikian kami sampaikan, semoga modul ini dapat bermanfaat.
Terima Kasih.

Penulis

2
DAFTAR ISI

K a t a p e n g a n t a r ......................................................................................................... 2

D a f t a r i s i ................................................................................................................... 3

P e n d a h u l u a n ............................................................................................................. 4

U r a i a n m a t e r i .......................................................................................................... 6

K o n s e p d a n E t i k d a l a m K e p e r a w a t a n ..................................................... 7

P r i n s i p - P r i n s i p E t i k d a l a m K e p e r a w a t a n ............................................. 7

H a k d a n K e w a j i b a n P e r a w a t ....................................................................... 7

H a k d a n K e w a j i b a n P a s i e n .......................................................................... 9

P r a t i k u m .................................................................................................................... 11
L a t i h a n M e n i l a i H a k d a n K e w a j i b a n P e r a w a t / P a s i e n ........................... 1 3

D a f t a r P u s t a k a ........................................................................................................ 1 5

3
Kegiatan Belajar

ETIKA KEPERAWATAN

PENDAHULUAN

Globalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan


dimana perawat sebagai tenaga kesehatan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan
eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus
berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Peningkatan kualitas
pelayanan di rumah sakit dilakukan dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia
melalui pendidikan yang dilaksanakan secara terpadu pada lulusan perguruan tinggi
keperawatan dengan landasan penguasaan pada ilmu pengetahuan, mengembangkan sikap-
sikap dan keterampilan profesional lulusan serta penguasaan dan menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan tinggi keperawatan mempersiapkan lulusan berdasarkan ilmu


pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga nantinya mampu memberikan pelayanan
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pemenuhan
kebutuhan dasar manusia merupakan salah satu lingkup pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada klien. Pemenuhan kebutuhan dasar merupakan respon yang ditunjukkan
klien antara lain adanya masalah pada pemenuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, kebutuhan eliminasi, gangguan mobilisasi dan istirahat tidur.

Pemenuhan kompetensi kebutuhan dasar manusia yang diberikan pada klien, institusi
perguruan tinggi keperawatan mempersiapkan lulusan dengan peningkatan pengetahuan,
sikap serta keterampilan yang harus dicapai serta sesuai dengan tuntutan dari rumah sakit dan
stake holder. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran keperawatan dasar,
antara lain: penugasan tertulis, observasi, pemecahan masalah, konferensi, demonstrasi,
media serta pengarahan individu.

4
TUJUAN MATA KULIAH

A. Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata Kuliah ini menguraikan tentang etika umum, prinsip, aturan dan sikap professional
berdasarkan nilal-nilai moral dengan memandang hak dan martabat pasien sebagai
manusia, juga menguraikan tentang kode etik profesi, hubungan perawat-pasien,
perawat-perawat dan perawat dengan profesi lain, serta bagaimana menyelesaikan
dilema etik bersama pasien dan profesi lain sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya. Proses belajar melalui kegiatan pembelajaran ceramah, diskusi dun praktik

B. Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah

Manfaat yang diperoleh setelah menempuh mata kuliah Etika Keperawatan adalah dapat
menguasai kode etik perawat Indonesia, pengetahuan faktual tentang hukum dalam
bidang keperawatan, prinsip prinsip otonomi, malpraktek, bioetik yang terkait pelayanan
keperawatan.

C. Standar Kompetensi Mata Kuliah

Standart kompetensi mata kuliah Etika Keperawatan adalah mahasiswa mampu


menguasai nilai-nilai dan prinsip etik dalam keperawatan dan mampu
mendemonstrasikan ketrampilan nilai-nilai dan prinsip etik dalam keperawatan manusia
yang diperlukan dalam praktek keperawatan dan modifikasinya sesuai dengan
perkembangan IPTEK Keperawatan.

D. Susunan Urutan Bahan Ajar

1. Hak dan kewajiban perawat


2. Hak dan kewajiban pasien
E. Petunjuk Bagi Mahasiswa

Mahasiwa dapat mempelajari bahan ajar (modul) ini dan membaca referensi yang
direkomendasikan sebagai buku acuan yang sudah ada.

URAIAN MATERI
5
Konsep dan Etik dalam Keperawatan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

NO Kompetensi Dasar Indikator


1. Menjelaskan konsep dan prinsip-prinsip etik 1. Menjelaskan definisi etika
keperawatan serta mampu keperawatan
mendemonstrasikan skill terkait konsep dan 2. Menjelaskan prinsip-prinsip
etika keperawatan dalam melakukan asuhan etik dalam keperawatan
keperawatan. 3. Menjelaskan hak dan
kewajiban perawat
4. Menjelaskan hak dan
kewaiban pasien
keperawatan
5. Menjelaskan masalah etik
6. Menjelaskan dilema etik
dalam
keperawatan
7. Menjelaskan bio etik
keperawatan
8. Menjelasakan aspek legal
dalam praktik keperawatan
9. Menjelaskan keputusan etik

B. MATERI

1. Definisi Etika Keperawatan

Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan antara yang
benar dari yang salah, antara yang baik dari yang buruk. Budaya, teknologi,
agama/kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk penetapan keputusan
terkait dengan masalah etik. Konsep etika keperawatan meliputi praktik keperawatan
yang berdasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif mengenai tanggung jawab dan
kewajiban seorang perawat terhadap klien.

2. Prinsip-Prinsip Etik dalam Keperawatan


6
1. Autonomy (Otonomi) yaitu individu memiliki kebebasan untuk menentukan
tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih.
2. Non Maleficence (Tidak Merugikan) yaitu suatu tanggung jawab untuk
melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan
yang merugikan atau membahayakan klien.
3. Beneficence(Berbuat Baik) yaitu menolong sesama manusia dengan sebaik-
baiknya/berkualitas
4. Justice (Keadilan) yaitu menerapkan prinsip keadilan dimana hak klien untuk
diperlakukan setara
5. Veracity (Kejujuran) yaitu menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong.
6. Confidentiality (Kerahasiaan) yaitu suatu prinsip dasar etika untuk menjaga
privacy klien. Menghindari berdiskusi mengenai kondisi klien dengan orang
lain yang tidak ada kaitannya dengan perawatan klien.
7. Fidelity (Menepati Janji) yaitu satu prinsipketaatan, atau tanggung jawab
untuk setia pada suatu kesepakatan.Tanggungjawab yang dimaksudkan
meliputi tanggungjawab menjaga janji, mempertahankan kerahasiaan,
memperhatikan, dan menunjukkan kepedulian.
1. Hak dan Kewajiban Perawat
1). Hak Perawat
a. Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan perundang-undangan serta standar dan kode etik
keperawatan.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien
atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan
terhadap pelayanan yang diberi
e. Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bidang keperawatan/ kesehatan secara terus menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik
oleh institusi pelayanan maupun oleh pasien.

7
g. Perawat berhak mendapat jaminan perlindungan terhadap resiko
kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun
stres emosional.
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien/keluarganya serta tenaga
kesehatan lain
Menurut UU Kesehatan No. 36 Thn 2014, Tenaga Kesehatan dalam menjalankan
praktik berhak:
a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur
Operasional
b. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima Pelayanan
Kesehatan atau keluarganya
c. menerima imbalan jasa
d. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta
nilai-nilai agaama
e. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya
f. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang
bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar
Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan
g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan
2). Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain
yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik bila yang
bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

8
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk berhubungan
dengan keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau
standar profesi yang ada
f. Perawat wajib memberikan kesempatan pada pasien untuk menjalankan
ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaannya masing-masing selama
tidak mengganggu pasien lainnya.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
pasien.
h. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien atau keluarganya sesuai dengan
kemampuannya.
i. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatn secara akurat dan
berkesinambungan.
j. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan atau kesehatan secara terus-menerus.
k. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas kewenangannya.
l. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
m. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja

Kewajiban Tenaga Kesehatan menurut UU Kesehatan No. 36 Thn 2014, yaitu :


a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan
etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima Pelayanan Kesehatan
b. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima
Pelayanan Kesehatan
c. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke
Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

9
2. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak-hak pasien telah dijamin dalam pasal 4 Undang-Undang No 23 Tahun 1992, yang
isinya “Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal”.
1) Hak pasien
a. Hak mendapat pelayanan yang manusiawi sesuai dengan standar
profesi kedokteran.
b. Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya
serta tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya.
c. Hak memilih dokter yang merawat dirinya.
d. Hak memilih sarana kesehatan.
e. Hak atas rahasia yang berkaitan dengan penyakit yang diderita.
f. Hak menolak tindakan medis tertentu atas dirinya.
g. Hak untuk menghentikan pengobatan.
h. Hak untuk mencari second opinion (pendapat lain).
i. Hak atas rekam medis.
j. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
k. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit.
l. Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.
m. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril ataupun
spiritual.
n. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya
kasus malpraktik.
o. Pasien berhak memeriksa dan menerima penjelasan pembayara

1) Kewajiban pasien
a. Memberi keterangan yang jujur tentang
penyakitnya kepada petugas kesehatan.
b. Mematuhi nasehat dokter.
c. Menjaga kesehatan dirinya.
d. Memenuhi jasa pelayanan

10
PRAKTIKUM
Kelompok 1
Ada seorang pasien (Tn. B, 36 tahun) datang ke RS. A dengan keluhan mengalami
kecelakaan, pasien mengeluh sakit pada tangan kirinya. Perawat kemudian melakukan
pengkajian awal kepada pasien tersebut. Setelah dikaji, perawat kemudian menyampaikan
kepada dokter yang jaga saat itu.Dokter menyarankan agar pasien dilakukan pemeriksaan
radiologi untuk mengetahui gambaran terkait lokasi yang sakit untuk memperkuat anamnesa.
Setelah dilakukan foto rontgen, dokter mendiagnosa pasien mengalami fraktur radius-ulna1/3
distal. Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Pasien mengatakan untuk berunding
dengan keluarga yang lain terlebih dahulu. Setelah berunding keluarga menolak untuk
dilakukan operasi. Pasien meminta di rawat biasa saja. Perawat kemudian memanggil
keluarga pasien dan menjelaskan/memberikan pendidikan kesehatan terkait kondisi pasien,
setelah itu meminta keluarga untuk menandatangani infom consent penolakan tindakan.
Setelah mendapat pendidikan kesehatan ternyata pasien bersedia untuk dilakukan operasi.

Kelompok 2
Seorang perawat (Tn. H) melakukan tindakan pemasangan infus keperawatan kepada pasien
(Tn. J). Berdasarkan hasil pemeriksaan lab. terbaru, pasien didiagnosa positif HIV, saat
masuk pasien hanya mengeluh batuk-batuk sudah 4 bulan terakhir, sering demam, dan nafsu
makan dan berat badan menurun. Keluarga pasien belum tau kalau Tn. J positif HIV. Setelah
melakukan tindakan ada keluarga pasien yang lain yang bertanya tentang penyakit Tn. J.
Setelah menjawab pertanyaan keluarga pasien lain tersebut kemudian Tn. Hkembali ke
Nurse Station untuk melakukan pendokumentasian tindakan. Beberapa saat kemudian
keluarga pasien datang dan menanyakan kondisi Tn. J, serta meminta hasil lab. terbaru dari
Tn. J. Perawat pun memberikan penjelasan terkait kondisi Tn. J kepada keluarga pasien
tersebut.

11
Kelompok 3
Tn. A adalah seorang perawat di IGR RS. X, saat itu Tn. A sedan shift malam, dan sedang
berjaga sendiri, karena teman jaganya sedang keluar. Beberapa saat kemudian seorang pasien
(Tn. D) datang ke IGD RS. X dengan keluhan nyeri pada pinggang, sudah terasa selama 3
hari. Pasien mengatakan susah BAK dan sudah 3 hari belum BAK. Tiba-tiba masuk lagi
pasien baru (Ny. I) dengan keluhan nyeri pada pinggang juga.Ny. I juga ternyata
merupakankeluarga dari perawat tersebut. Keluarga pun meminta agar Ny. I segera ditangani
dan diberikan obat agar cepat sembuh. Keluarga Ny. I selalu memanggil Tn. A agar
memperhatikan Ny. I, sementara Tn. D belum mendapatkan terapi/pengobatan. Tn. D baru
dilakukan pengkajian saja

Kelompok 4
Seorang perawat(Ny. E) yang baru bertugas hari pertama di ruang perawatan interna RS. X
mendapat instruksi untuk melakukan tindakan pemasangan infus pada pasien Ny. H dengan
diagnosa medis Diare Akut Dehidrasi Sedang. Ny. E pun melakukan persiapan alat untuk
pemasangan infus, kemudian setelah siap, Ny. E langsung menuju ke Ruangan Ny. H untuk
melakukan tindakan tersebut. Setelah memberikan penjelasan Ny. E kemudian melakukan
prosedur tindakan, setelah memasang terniquet, melakukan pijatan ringan pada area vena,
ternyata venanya tidak muncul dengan jelas. Dengan perasaan agak ragu, Ny. E melakukan
penusukan IV cateter, ternyata IV cateternya tidak masuk dan harus di lepas kembali. Ny. E
kemudian memindahkan torniquet ke tangan yang lain, namun venanya juga belum kelihatan.
Keluarga yang menemani Ny. H mengatakan agar perawat yang lebih senior saja yang
melakukan pemasangan infus.

Tugas
1. Tiap kelompok membuat laporan
analisa kasus yang diperoleh
Analis dikaitkan dengan konsep
etika keperawatan, prinsip-prinsip
etik, prinsip komunikasi, maupun
dengan UU yang berlaku.
2. Melakukan Role Play terkait kasus
yang diperoleh. Untuk Role Play
kelompok boleh mengembangkan

12
kasus yang penting tidak keluar
dari inti kasus.
3. Setelah Role Play diadakan diskusi
singkat terkait kasus yang di
diadakan diskusi singkat terkait
kasus yang di Role Play-kan

Latihan Menilai Hak dan Kewajiban Perawat/Pasien

Berilah tanda () pada kolom hak dan kewajiban sesuai dengan pernyataan yang ada.
No Pernyataan Hak Kewajiban Hak Kewajiban
Pasien Pasien Perawat Pasien
1 Melakukan tindakan sesuai
dengan SOP yang ada di rumah
sakit tempat bekerja
2 Seorang pasien menolak
tindakan yang hendak dilakukan
terhadap dirinya sesudah
memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakitnya
3 Ketika ditanyai oleh wartawan
mengenai penyakit pasien yang
dirawatnya, perawat tidak
menjawabnya
4 Ketika pasien tidak mampu
ditangani di Puskesmas maka
perawat akan merujuk pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan
yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik
5 Seorang perawat mengajukan
izin studi kepada atasan/instansi
tempat bekerja untuk
meningkatkan karir
6 Seorang artis yang sedang sakit

13
tidak mau diliput oleh media
karena merasa terganggu
7 Seorang pasien mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakitnya
8 Memperoleh jaminan
perlindungan terhadap resiko
kerja yang berkaitan dengan
tugasnya
9 Melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan rumah
sakit/dokter
10 Menerima imbalan jasa profesi
yang proporsional sesuai dengan
ketentuan/ peraturan yang
berlaku
11 Memberikan informasi dengan
jujur dan selengkapnya tentang
penyakit yang diderita kepada
dokter yang merawat
12 Melakukan pertolongan darurat
atas dasar perikemanusiaan

13 Seorang pasien memilih pindah


ruangan atau naik ke kelas yang
lebih tinggi
14 Memberikan informasi terkait
tindakan yang akan dilakukan
pada pasien

14
Daftar Pustaka

 Suhaemi, M.E. 2002. Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Putri. H. T. & Fanani. A. 2010. Etika Profesi Keperawatan. Yogyakarta. Citra
Pustaka
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan
 Maryani dan Ludigdo dalam Eryati Darwin. 2014. Etika profesi kesehatan.
yogyakarta:Deepublish
 Haryono Rudi. 2013. Etika keperawatan dengan pendekatan praktis.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
 Potter, Perry. 2010. Fundamental keperawatan (edisi 7). Jakarta : Salemba
Medika

15

Anda mungkin juga menyukai