Anda di halaman 1dari 3

CASE ANALYS

PERDARAHAN KEHAMILAN < 20 MINGGU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Topik Mata Kuliah Komplikasi Kehamilan

Dosen Pembimbing : Dr. Diadjeng Setya Wardhani, S.SIT., M.Keb

KEBIDANAN A 2018

Suciyanti 185070600111018
Marselia Laili 185070600111019
Yolanda Eldamayanti 185070600111021

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
KASUS 1

Seorang perempuan, umur 19 tahun, G1P00000 hamil 10-12 minggu datang ke Poli hamil RS dengan
keluhan keluar flek-flek dari kemaluan sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis : pasca berhubungan
seksual 3 jam yang lalu. Perut sedikit mulas. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/70 mmHg, N 84
x/menit, S 37oC, P 16x/menit. Konjungtiva merah muda, TFU tidak teraba. Inspekulo nampak serviks
tertutup.

1. Analisis Kasus
- Usia kehamilan 10-12 minggu : kehamilan muda (TM 1)
- Keluhan flek-flek dari kemaluan : pendarahan pada kehamilan
- Perut sedikit mulas : adanya kontraksi uterus yang membuat bagian perut mulas
- Keadaan umum dan TTV baik
- TFU tidak teraba : karena masih UK 10-12 minggu
- Inspekulo nampak serviks tertutup : salah satu tanda abortus imminens
2. Diagnosis
G1P00000 UK 10-12 minggu dengan Abortus Imminens
3. Pengertian Abortus Imminens
Abortus Imminens adalah terjadinya perdarahan bercak yang menunjukan ancaman
terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan, ditandai dengan perdarahan bercak hingga sedang, serviks
tertutup (karena pada saat pemeriksaan dalam belum ada pembukaan), uterus sesuai usia
gestasi, kram perut bawah, nyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit sekali, tidak
ditemukan kelainan pada serviks (Rukiyah, 2010).
4. Tanda dan Gejala Abortus Imminens
Adanya perdarahan pada awal kehamilan melalui ostium uteri eksternum, disertai nyeri
perut ringan atau tidak sama sekali. Adanya gejala nyeri perut dan punggung belakang yang
semakin hari bertambah buruk dengan atau tanpa kelemahan dan uterus membesar sesuai
usia kehamilan.
5. Patofisiologi
- Usia
Pada usia kurang dari 20 tahun belum matangnya alat reproduksi (endometrium)untuk
hamil sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan
perkembangan janin (Manuaba, 2010)
- Hubungan seksual
Pengaruh orgasme dari ibu hamil dapat memicu keluarnya prostaglandin. Prostaglandin
adalah sejenis bahan kimia yang terjadi secara alami dalam tubuh yang mengatur
ketegangan otot, termasuk kontraksi dan relaksasi otot. Prostaglandin inilah yang
kemudian memicu kontraksi rahim

Usia < 20 tahun Hubungan seksual pada


kehamilan muda

Endometrium belum matang Orgasme ibu hamil


Uterus tidak bisa menjadi
tempat implantasi yang baik
Prostaglandin keluar

Abortus Imminens Kontraksi Uterus

6. Penatalaksanaan
- Tirah baring total
Unsur penting dalam pengobatan abortus imminens karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik.
- Abstinensia (Puasa berhubungan Seksual)
Sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat
berhubungan seksual, oksitoksin disekresi oleh puting atau akibat stimulasi klitoris,
selain itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat pematangan serviks dan
meningkatkan kolonisasi mikroorganisme di vagina
- Antenatal care (ANC), disebut juga prenatal care
Intervensi lengkap pada wanita hamil yang bertujuan untuk mencegah atau
mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang mengancam kesehatan fetus/bayi baru
lahir dan/atau ibu, dan membantu wanita dalam menghadapi kehamilan dan kelahiran
sebagai pengalaman yang menyenangkan. Penelitian observasional menunjukkan bahwa
ANC mencegah masalah kesehatan pada ibu dan bayi.
- Progesteron
Berperan dalam mempertahankan kehamilan, sekresi progesteron yang tidak adekuat
pada awal kehamilan diduga menyebabkan keguguran sehingga suplementasi
progesteron sebagai terapi abrtus dapat mencegah keguguran.
- Merujuk ke USG untuk melakukan pengecekan kesejahteraan janin

Reference :
Rangkuti, Layla & Sanusi, Sri & Lutan, Delfi. (2019). PENYAKIT IBU TERHADAP KEJADIAN
ABORTUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN.
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Williams obstetrics. In: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong
CY, editors. 23rd ed. Ohio: McGraw-Hill; 2010
Wibowo B. Wiknjosastro GH. Kelainan dalam Lamanya Kehamilan. Wiknjosastro GH,
Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2002 : hal. 302 - 312.

Anda mungkin juga menyukai