Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN AKUNTANSI SISWA


(Studi Eksperimen Kuasi pada Kelas X Perbankkan di SMK Negeri 2 Cirebon)

Ratna Tiharita1 & Frelly Noviana2


1. Dosen Pendidikan Ekonomi Unswagati
2. Sarjana Pendidikan Ekonomi Unswagati

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran yang menerapkan
penilaian otentik (authentic assesment) untuk meningkatkan keterampilan akuntansi siswa.
Penelitian di laksanakan di SMK Negeri 2 Cirebon pada bulan Mei 2015. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas X Jurusan Perbankkan di SMK Negeri 2 Cirebon, yaitu
kelas X Perbankkan 1 dan kelas X Perbankkan 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Pengumpulan data dengan menggunakan
tes yang berupa soal pre-test dan post-test, serta menerapkan penilaian otentik (authentic
assesment) pada kelas eksperimen. Data penelitian yang di dapat kemudian dianalisis dengan
menggunakan program komputer SPSS Versi 21.0. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
penilaian otentik (authentic assesment) telah dilaksanakan dengan baik pada kelas
eksperimen.

Kata Kunci: Penilaian Otentik (Authentic Assesment), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
Keterampilan Akuntansi

PENDAHULUAN Salah satu cara untuk menghadapi


Globalisasi merupakan sebuah dakta perubahan zaman tersebut adalah dengan
yang tidak dapat dipungkiri. Revolusi menamkan nilai-nilai karakter dalam
teknologi, transportasi, informasi, dan pendidikan.
komunikasi menjadikan dunia ini tanpa Lembaga pendidikan adalah suatu
batas. Pengetahuan dan teknologi menjadi tempat atau wadah dimana proses
garda depan yang harus diprioritaskan pendidikan berlangsung yang dilaksanakan
dalam era globalisasi. Menurut M. Mastuhu dengan tujuan untuk mengubah tingkah
dalam Jamal Ma’mur Asmani (2013:5), laku seseorang ke arah yang lebih baik
globalisasi memberi peluang dan fasilitas melalui interaksi dengan lingkungan sekitar
yang luar biasa bagi siapa saja yang mau serta wawasan dan pengetahuan yang
dan mampu memanfaatkannya, baik untuk diperoleh.
kepentingan sendiri maupun untuk Mengacu pada penjelasan tersebut,
kepentingan sendiri maupun untuk dapat penulis indikasikan bahwa lembaga
kepentingan manusia seutuhnya. Menurut pendidikan merupakan suatu wadah yang
A. Qodri Azizy dalam Asmani (2013:5), memiliki peranan penting dalam proses
kunci globalisasi adalah kompetisi. Dalam membentuk peserta didik menjadi pribadi
kompetisi, yang keluar sebagai pemenang yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
adalah yang terbaik dari sisi pengetahuan, dan kemampuan positif yang diperlukan
teknologi, jaringan, kualitas produksi, dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
pelayanan, integritas, dan akuntabilitas. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-
Indonesia dalam konteks ilmu Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
pengetahuan dan teknologi, masih berada Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:
jauh di bawah begara-negara maju. Pendidikan adalah usaha sadar dan
Indonesia masih menjadi bangsa konsumen terencana untuk mewujudkan
yang senang menikmati produk globalisasi. suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik dalam proses pembelajaran yang diperoleh
secara aktif mengembangkan peserta didik setelah peserta didik
potensi dirinya untuk memiliki menerima pengalaman belajarnya dan
kekuatan spiritual keagamaan, mampu untuk mengaplikasikannya kedalam
pengendalian diri, kepribadian, kehidupan nyata, yaitu meliputi kompetensi
kecerdasan, akhlak mulia, serta sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil
keterampilan yang diperlukan untuk belajar yang dibahas dalam penelitian ini
dirinya, masyarakat, bangsa, dan lebih memfokuskan kepada kompetensi
negara. keterampilan, khususnya keterampilan
akuntansi siswa pada kelas X Perbankkan
Berdasar pada pengertian di SMK Negeri 2 Cirebon.
pendidikan di atas, maka dalam praktiknya Menurut Endrawati dan Zahara
lembaga pendidikan memiliki peranan dalam jurnal akuntansi (2005) menyatakan
penting untuk mewujudkan tujuan tersebut. bahwa:
Melalui pendidikan, manusia belajar untuk Pendidikan profesional
menjadi pribadi yang lebih baik. bertujuan menyiapkan peserta didik
Respons dunia pendidikan terhadap menjadi anggota masyarakat yang
perkembangan zaman ialah dengan memiliki kemampuan profesional
melakukan pergantian kurikulum. Ini yang dalam menerapkan,
menjadi salah satu faktor mengapa secara mengembangkan dan
berkala kurikulum pendidikan diperbaharui. menyebarluaskan teknologi dan/atau
Pemutakhiran kurikulum ini diharapkan kesenian serta mengupayakan
dapat menghasilkan dampak yang bersifat penggunaannya untuk
postitif serta dapat meningkatkan kualitas meningkatkan taraf kehidupan
sumber daya manusia di era modern ini. masyarakat dan memperkaya
Kurikulum 2013 merupakan kebudayaan nasional.
kurikulum yang dikembangkan dengan
bertujuan untuk meningkatkan dan Mengacu pada uraian di atas, bahwa
menyeimbangkan soft skill dan hard skill salah satu ilmu pengetahuan yang sangat
yang berupaya sikap, keterampilan, dan diperlukan dan membutuhkan keterampilan
pengetahuan. Arah tujuan baru tersebut adalah pengatahuan akuntansi. Pada masa
merupakan implikasi dari beragam kritik kini akuntansi sangat dibutuhkan banyak
yang dilayangkan pada kurikulum perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun
sebelumnya yang dianggap terlalu perusahaan yang berskala besar.
menekankan pada aspek kognitif dan Mengingat betapa pentingnya
mengesampingkan aspek afektif dan peranan keterampilan akuntansi, maka
psikomotor. dalam proses peningkatannya diterapkan
Mengacu pada Undang-Undang dengan penilaian otentik (authentic
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem assesment) yang merupakan kegiatan
Pendidikan Nasional, keberhasilan dari menilai peserta didik yang menekankan
proses pembelajaran ini dilihat dari hasil pada apa yang seharusnya dinilai, baik
belajar peserta didik. Menurut Kunandar proses maupun hasil dari berbagai
(2014:62), hasil belajar adalah kompetensi instrumen penilaian yang disesuaikan
atau kemampuan tertentu baik kognitif, dengan tuntutan konpetensi yang ada di
afektif maupun psikomotorik yang dicapai Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi
atau dikuasai peserta didik setelah Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
mengikuti proses belajar mengajar. Penilain otentik (authentic
Berdasarkan pada uraian tersebut, assesment) berbeda dengan penilaian
maka dapat penulis indikasikan bahwa, tradisional. Pada penilaian tradisional,
hasil belajar merupakan suatu keberhasilan pesrta didik cenderung memilih respons
43 Edunomic | Volume 4 No. 1 Tahun 2016
yang tersedia, sedangkan penilaian otentik mampu mengikuti pembelajaran dengan
(authentic assesment), peserta didik baik. Hal ini dikarenakan rendahnya
menampilkan atau mengerjakan suatu tugas kemauan peserta didik dalam mencoba
atau proyek. sesuatu yang baru (dalam hal ini
Berdasarkan hasil observasi yang memecahkan suatu permasalahan dalam
penulis peroleh dari SMK Negeri 2 mata pelajaran akuntansi). Hal ini dapat
Cirebon, diketahui bahwa keterampilan dilihat dari hasil ulangan harian pertama
peserta didik pada mata pelajaran akuntansi yang berlangsung pada kelas X Perbankkan
di kelas X Perbankkan masih rendah, 1 dan X Perbankkan 2.
meskipun sebagian besar peserta didik

Tabel 1.1
Data Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Perbankkan 1
dan X Perbankkan 2

MAKS

DIDIK
JUML
KKM

PESE
RTA
MIN

AH
KELAS KETERANGAN

DI ATAS KKM 6 90 -
X PB 1 37
DI BAWAH KKM 31 - 17,5
X PB 2 75 DI ATAS KKM 3 77,5 - 34

DI BAWAH KKM 31 - 5
JUMLAH 75 - 71
71

Sumber: Diolah dari analisis ulangan harian semester genap kelas X Perbankkan 2 Mata
Pelajaran Akuntansi tahun pelajaran 2014/2015 SMK Negeri 2 Cirebon

Data tersebut menunjukkan hasil perolehan menyebabkan peserta didik tidak tertarik
kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran untuk menyelesaikan soal atau bahkan
akunansi dengan materi pencatatan tidak tertarik dengan mata pelajaran
kedalam jurnal umum dan mem-posting akuntansi.
transaksi ke dalam buku besar di kelas X
Perbankkan 1 dan X Perbankkan 2. TUJUAN PENELITIAN
Mernurut data di atas, nilai KKM untuk Setiap melakukan kegiatan selalu
mata perlajaran pengantar akuntansi dan memiliki tujuan yang ingin dicapai, antara
keuangan adalah 75, tetapi masih banyak lain:
peserta didik yang belum mampu mencapai 1. Untuk mengetahui manfaat dari
nilai KKM. Hal ini dikarenakan masih penerapan penilaian otentik (authentic
rendahnya pemahaman meteri yang assesment) pada mata pelajaran
akhirnya berdampak pada aspek akuntansi.
keterampilannya. 2. Mengetahui cara meningkatkan
Hal inilah yang membedakan keterampilan akuntansi siswa sehingga
akuntansi dengan pengetahuan lainnya. mampu mencapai nilai KKM (Kriteria
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali Ketuntansan Minimal) pada mata
pemahaman yang kuat akan materi. Ini pelajaran akuntansi.
menjadi sebuah masalah untuk sebagian 3. Untuk mengetahui sejauhmana
peserta didik, karena tanpa adanya pengaruh penerapan penilaian otentik
landasan teori yang kuat serta (authentic assesment) untuk
keterampilan, maka peserta didik akan meningkatkan keterampilan akuntansi
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pada mata pelajaran akuntansi.
soal-soal akuntansi. Sehingga Adapun manfaat penelitian ini adalah:

Volume 4 No. 1 Tahun 2016 | Ratna Tiharita &Frelly Noviana 44


KAJIAN PUSTAKA psikomotor adalah ranah yang berkaitan
Penilaian otentik (authentic dengan keterampilan (skill) atau
assesment) merupakan penilaian kegiatan kemampuan bertindak setelah seseorang
pembelajaran yang dilakukan secara menerima pengalaman belajar tertentu.
komprehensif. Menurut Kosasih Keterampilan akuntansi merupakan
(2014:131), penilaian otentik (authentic keterampilan dalam mencatat dan
assesment) merupakan menganalisis transaksi-transaksi data
Penilaian yang senyata- keuangan. Adapun indikator dalam
nyatanya, yakni penilaian yang keterampilan tersebut dapat diuraikan
berusaha menggambarkan prestasi sebagai berikut:
belajar siswa sesuai dengan 1. Keterampilan mencatat, antara lain:
kemampuan mereka yang a. Mencatat data transaksi dengan
sesungguhnya, dalam arti tidak benar.
parsial ataupun manipulatif. b. Kerapihan dalam mencatat
transaksi.
Berdasarkan pada uraian tersebut, 2. Keterampilan menganalisis transaksi-
maka penulis indikasikan bahwa penilaian transaksi data keuangan, antara lain:
otentik (authentic assesment) merupakan a. Membedakan perkiraan akun-akun
proses menilai kinerja peserta didik yang daebit dan kredit.
dilakukan secara komprehensif b. Menggolongkan data transaksi
(menyeluruh) dan objektif sesuai dengan dengan benar sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya dan penilaian klasifikasinya.
yang dilakukan tidak hanya mengukur hal Kosasih (2014:140), penilaian
yang diketahui peserta didik, tetapi lebih keterampilan dilakukan dalam rangka
menakankan untuk mengukur hal yang memperoleh gambaran tentang kompetensi
dapat dilakukan oleh peserta didik (dalam siswa terkait dengan KI-4. Karena
hal ini berupa suatu produk, kinerja, dan menyangkut kompetensi yang lenih
hasil karya peserta didik) setelah peserta kompleks dari pada yang dinyatakan dalam
didik menerima suatu pembelajaran. KI-3, jenis penilaiannya pun cenderung
Penilaian otentik (authentic berupa praktik dan hasil karya (proyek,
assesment) meniscayakan proses belajar portofolio). Dalam hal ini peserta didik
yang otentik pula. Menurut Orminston menunjukkan kemampuannya melalui
(dikutip dari Abdul Majid, 2014:237) bentuk dan perbuatan atau hasil karya.
belajar otentik mencerminkan tugas dan Kemudian, guru menilainya dengan rubrik
pemecahan masalah yang dilakukan oleh tertentu. Penilaian kompetensi
peserta didik dikaitkan dengan realitas di keterampilan dilakukan berdasarkan
luar sekolah atau kehidupan pada Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti
umumnya. Dalam penilaian otentik dan Kompetensi Dasar dengan materi
(authentic assesment) sangat Tahap-tahap proses pencatatan transaksi
memperhatikan pencapaian serta (skilus akuntansi) yang telah diberikan
keberhasilan aspek secara keseluruhan, sebelumnya dengan sub materi, yaitu
yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan pencatatan transaksi kedalam dokumen,
keterampilan karena ketiga aspek ini dokumen transaksi di catat dalam jurnal,
merupakan satu kesatuan yang terintegrasi posting dari jurnal ke buku besar, dan
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. menyusun neraca saldo. Dengan materi ini,
seluruh peserta didik diharapkan mampu
Keterampilan Akuntansi untuk menyelesaikan soal-soal yang
Keterampilan akuntansi merupakan diberikan oleh guru dari tahap awal
variabel terikat dalam penelitian ini. pencatatan sampai dengan menghasilkan
Menurut Kunandar (2014:255), ranah

45 Edunomic | Volume 4 No. 1 Tahun 2016


laporan keuangan sementara yaitu neraca penulis untuk memperoleh gambaran
saldo dengan tepat dan benar. mengenai pengaruh penerapan penilaian
Berdasarkan uraian di atas, dapat otentik (authentic assesment) untuk
penulis uraikan bahwa dalam keterampilan meningkatkan keterampilan akuntansi
akuntansi meliputi banyak tahap atau siswa. Adapun desain penelitian yang
kegiatan yang harus di lalui dengan tepat diterapkan pada penelitian ini adalah
dan benar. Oleh karena itu, skill dan Pretest-Posttest Control Group Design.
pemahaman materi yang baik sangat Populasi dalam penelitian ini
dibutukan sehingga dapat menyajikan adalah seluruh kelas X Perbankkan SMK
suatu laporan keuangan yang benar dan Negeri 2 Cirebon yang berjumlah 71
dapat digunakan dalam pengambilan peserta didik yang terbagi menjadi dua
keputusan ekonomi. Menurut Toto Sucipto kelas, yaitu kelas X Perbankkan 1 sejumlah
(2014:3) adalah 37 peserta didik dan kelas X Perbankkan 2
Proses pencatatan, pengklasifikasian, sejumlah 34 peserta didik.
Pengikhtisaran, dan pelaporan informasi Sampel dalam penelitian ini adalah
ekonomi suatu perusahaan dan ke-dua kelas jurusan Perbankkan. Hal ini
menafsirkan informasi keuangan tersebut disebut sebagai sampling jenuh atau
untuk mengambil keputusan bisnis sebuah sensus. Menurut Riduwan (2013:64),
perusahaan. sampling jenuh ialah teknik pengambilan
sampel apabila semua populasi digunakan
Berdasarkan pada penjelasan sebagai sampel.
tersebut, maka dapat penulis uraikan Teknik pengumpulan data pada
bahwa keterampilan akuntansi merupakan penelitian ini adalah dengan menggunakan
suatu kemampuan dalam mengolah data tes dan observasi.
transaksi keuangan yang meliputi tahap Pengumpulan data pada penelitian
pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan ini, penulis menggunakan instrumen
tahap pelaporan. Di mana ketiga tahapan penelitian tes dan non-tes, yaitu observasi.
ini saling berhubungan satu sama lain. Di mana observasi ini meliputi beberapa
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu instrumen penilaian antara lain, observasi
tahapan tersebut, maka akan sangat peserta didik, penilaian aspek sikap,
mempengaruhi tahapan selanjutnya. Oleh penilaian antar teman, serta penilaian diri
karena itu, untuk melakukan tahapan dan akan di akhiri dengan catatan
kegiatan akuntansi sangat dibutuhkan pengamatan oleh guru yaitu jurnal.
keahlian, yaitu kecermatan dalam
menganalisis transaksi, menggolongkan Teknik Analisis Data
transaksi sesuai dengan klasifikasinya, dan Pengolahan dan analisis data pada
kemampuan mencatat transaksi, serta penelitian ini berpedoman pada data yang
kerapihan dalam pencatatan agar dapat telah diperoleh. Data terdiri atas skor-skor
menyajikan suatu laporan keuangan yang yang diperoleh peserta didik kelas
jelas dan dapat memberikan informasi bagi eksperimen dan kelas kontrol dengan
para pengguna informasi akuntansi. dilakukannya pre-test dan post-test.
Pengolahan data kuantitatif menggunakan
METODOLOGI PENELITIAN program SPSS (Statistical Package for
Penelitian ini merupakan penelitian Social Science) versi 21.0. sebelum
dengan menggunakan eksperimen kuasi. melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
Di mana penulis menerapkan penilaian dilakukan uji prasyarat penelitian yaitu uji
otentik (authentic assesment) pada kelas normalitas dan uji homogenitas. Uji
eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-
penulis menerapkan penilaian Smirnov yang bertujuan untuk mengetahui
konvensional. hal ini bertujuan bagi apakah data dari tiap variabel dalam

Volume 4 No. 1 Tahun 2016 | Ratna Tiharita &Frelly Noviana 46


penelitian berdistribusi normal atau tidak. 2. Peningkatan keterampilan
Uji homogenitas menggunakan Uji Levene akuntansi siswa sehingga mencapai
Statistic dimaksudkan untuk nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
memperlihatkan bahwa dua sampel berasal Minimal)
dari populasi yang memiliki varians yang Berdasarkan rumusan masalah
sama. Setelah uji prasyarat terpenuhi, “Bagaimana cara meningkatkan
langkah selanjutnya adalah melakukan uji keterampilan akuntansi siswa sehingga
hipotesis dengan menggunakan Paired- mencapai nilai KKM (Kriteria
Samples t Test untuk mengetahui rata-rata Keteuntasan Minimal) ?” Melalui hasil
penilaian. Kemudian dilakukan uji uji hipotesis mengenai peningkatan
Independent Samples t Test untuk keterampilan akuntansi siswa,
mengetahui apakah terdapat perbedaan menunjukkan bahwa hasil cukup
pada sebelum dan sesudah dilakukan tes. memuaskan. Hal ini diketahui melalui
Setelah itu, dilakukan uji Correlation taraf signifikansi < 0,05 (0,361 > 0,05)
Bevariate Pearson untuk mengetahui maka H0 ditolak. Maka Ha: µ1 ≠ µ2.
apakah terdapat pengaruh yang signifikan Artinya, terdapat perbedaan rata-rata
dari perlakuan yang telah diberikan kepada pre-test dan post-test pada kelas
kelas eksperimen dan kelas kontrol. eksperimen dengan kelas kontrol. Hal
ini menunjukkan bahwa peserta didik
PEMBAHASAN mampu mencapai hasil KKM (Kriteria
1. Penerapan penilaian otentik Ketuntasan Minimal) setelah diberikan
(authentic assesment) pada mata perlakuan.
pelajaran akuntansi 3. Pengaruh penerapan penilaian
Berdasarkan rumusan masalah yaitu otentik (authentic assesment) untuk
“Bagaimana penerapan penilaian meningkatkan keterampilan
otentik (authentic assesment) pada akuntansi siswa pada mata
mata pelajaran akuntansi ?” Melalui pelajaran akuntansi
hasil uji hipotesis analisis penilaian Berdasarkan rumusan masalah
otentik (authentic assesment) “Bagaimana pengaruh penerapan
menunjukkan nilai signifikansi yang penilaian otentik (authentic assesment)
baik, antara lain: untuk meningkatkan keterampilan
a. Aktivitas peserta didik (30,926 > akuntansi siswa pada mata pelajaran
2,002) dan signifikansi < 0,05 akuntansi ?” Melalui hasil uji hipotesis
(0,000 < 0,05) analisis menunjukkan koefesien
b. Penilaian aspek sikap (32,262 > korelasi (r) untuk:
2,002) dan signifikansi < 0,05 a. Aktivitas peserta didik terhadap
(0,000 <0,05) keterampilan akuntansi adalah
c. Penilaian antar teman (28,747 > 0,460** dengan (Sig.) 0,000 maka
2,002) dan signifikansi < 0,05 0,000 < 0,460.
(0,000 < 0,05) b. Aspek sikap terhadap keterampilan
d. Penilaian diri (30,259 > 2,002) dan akuntansi sadalah 0,476** dengan
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), (Sig.) 0,000 maka 0,000 < 0,467.
maka Ho ditolak. c. Penilaian antar teman terhadap
Hal ini menunjukkan µ1 > µ2. Artinya keterampilan akuntansi adalah
rata-rata nilai tes akhir dengan 0,428** dengan (Sig.) 0,001 maka
menerapkan penilaian otentik 0,001 < 0,428.
(authentic assesment) kelas d. Penilaian diri terhadap
eksperimen lebih baik daripada kelas keterampilan akuntansi adalah
kontrol. 0,292** dengan (Sig.) 0,026 maka
0,026 < 0,292.

47 Edunomic | Volume 4 No. 1 Tahun 2016


Berdasarkan hasil analisis di atas, maka peserta didik dari proses pengerjaan
dapat penulis jelaskan bahwa terjadi soal hingga peserta didik
peningkatan dalam pembelajaran, menyelesaikan soal yang diberikan
khususnya untuk keterampilan oleh guru tersebut, kemudian guru
akuntansi siswa. Hal ini berdasarkan membandingkan hasil tes awal (pre-
olah data menggunakan Correlation test) dengan tes akhir (post-test)
Bivariate Pearson dan dinyatakan nilai dengan benar-benar mencermati hasil
(Sig.) > Pearson Correlation, maka H0 pekerjaan yang telah dibuat oleh
di tolak. Artinya, Ha diterima yang peserta didik. Hal ini diketahui dari
berarti terdapat pengaruh pada hasil tes awal (pre-test) di bandingkan
penerapan penilaian otentik (authentic dengan hasil tes akhir (post-test). Di
assesment) terhadap peningkatan mana hasil tes akhir (post-test) lebih
keterampilan akuntansi siswa. baik dibandingkan dengan tes awal
(pre-test) yang menunjukkan bahwa
SIMPULAN peserta didik di kelas eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian yang mampu mencapai nilai KKM (Kriteria
telah penulis laksanakan di SMK Negeri 2 Ketuntasan Minimal) yang dijadikan
Cirebon tentang pengaruh penerapan sebagai standar kelulusan untuk mata
penilaian otentik (authentic assesment) pelajaran akuntansi dengan angka
untuk meningkatkan keterampilan minimal 75. Hal ini dibuktikan dari
akuntansi siswa pada kelas X Perbankkan hasil analisis data tes awal (pre-test)
tahun pelajaran 2015 dengan materi tahap- dan data tes akhir (post-test) dengan
tahap proses pencatatan transaksi (siklus menggukanakan Independent Samples
akuntansi), dengan sub materi pencatatan t Test, diketahui nilai signifikansi
transaksi kedalam dokumen, dokumen (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.
transaksi dicatat kedalam jurnal, posting Sehingga dapat penulis simpulkan
transaksi dari jurnal ke buku besar, dan bahwa Ha: µ1 ≠ µ2. Artinya, terdapat
menyusun neraca saldo. Dapat penulis perbedaan rata-rata pre-test dan post-
simpulkan bahwa: test pada kelas eksperimen dengan
1. Penerapan penilaian otentik (authentic kelas kontrol.
assesment) dalam pembelajaran 3. Terdapat pengaruh antara penerapan
berlangsung dengan baik. Hal ini penilaian otentik (authentic assesment)
dibuktikan dengan analisis data terhadap peningkatan keterampilan
penerapan penilaian otentik (authentic akuntansi siswa. hasilnya menyatakan
assesment) dengan menggunakan bahwa dari setiap aspek penilaian
Paired-Samples t Test pada kelas otentik (authentic assesment) sangat
eksperimen. Diketahui –t hitung > -t mempengaruhi keterampilan akuntansi
tabel dan signifikansi (Sig.) < 0,05, siswa. Hal ini dapat diketahui dengan
maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan menggunakan Correlation Bivariate-
µ1 > µ2. Artinya rata-rata nilai tes Pearson, di mana nilai (Sig.) <
akhir dengan menerapkan penilaian Pearson Correlation, maka H0 ditolak.
otentik (authentic assesment) pada Artinya, Ha diterima yang berarti
kelas eksperimen lebih baik daripada terdapat pengaruh pada penerapan
kelas kontrol. penilaian otentik (authentic assesment)
2. Penerapan penilaian otentik (authentic terhadap peningkatan keterampilan
assesment) pada peserta didik di kelas akuntansi siswa.
eksperimen setelah diberikan
perlakuan oleh guru terdapat
peningkatan, khususnya keterampilan
akuntansi. Di mana guru menilai

Volume 4 No. 1 Tahun 2016 | Ratna Tiharita &Frelly Noviana 48


DAFTAR PUSTAKA Rahmawati, S. d. (2014). Penilaian Dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi
ANDI.
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Setiawan, M. Y. (2013). Analisis
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian
Parametrik Depedensi dengan
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Program SPSS Untuk Pengolahan
PT. Rineka Cipta.
Data Tugas Akhir, Skripsi dan Tesis.
Asmani, J. M. (2013). Buku Panduan Jakarta: Rajawali Pers.
Internalisasi Pendidikan Karekter Di
Sucipto, T. (2014). Pengantar Akuntansi
Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press.
dan Keuangan 1. Yudhistira.
Fadlillah, M. (2014). Implementasi
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA.
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Alfabeta.
Haris, A. J. (2012). Evaluasi
sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pressindo.
R&D. Bandung: Alfabeta.
Indonesia, R. (2003). Undang-Undang
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
2003 Tentang Sistem Pendidikan
Remaja Rosdakarya.
Nasional.
Wiradinata, R. (2011). Dasar-Dasar
Komputer, W. (2002). Solusi Mudah dan
Akuntansi. Bandung: Alfabeta.
Cepat Menguasai SPSS 17.0 untuk
Pengolahan Data Statistik. Jakarta: Sumber Publikasi Elektronik:
PT. Elex Media Komputindo. Balik, I Wayan. Pengaruh Implementasi
Assesmen Autentik Terhadap Prestasi
Koni, H. B. (2014). Assesment
Belajar Matematika Dan Motivasi
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Berprestasi, 1. April 11, 2015.
Aksara.
http://Pasca.undiksha.ac.id/e-
Kosasih. (2014). Strategi Belajar Dan journal/indeks.php/jurnal_ep/article/vi
Pembelajaran Implementasi ewFile/380/172
Kurikulum 2013. Bandung: Yrama
Kartini, A. F. (2011). Peningkatan
Widya.
Keterampilan dan Kemandirian
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik Belajar Siswa Melalui Penggunaan
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Media Aplikasi Komputer Akuntansi
Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Program Accurate Accounting. 2-3.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mei 7, 2015.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum http://library.unej.ac.id/client/search/as
2013. Bandung: Interes Media. set/460;jsessionid=7E7ABDEA3C36C
720CAC6F0D3132B3C73
Mursyidi. (2010). Akuntansi Dasar. Bogor:
Ghalia Indonesia. Zahara, E. d. (Juni 2005). Peningkatan
Pemahaman dan Keterampilan
Riduwan. (2013). Belajar Mudah Kompetensi Akuntansi Mahasiswa
Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Padang. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1
(1) 25,26 dan 31. April 10, 2015.

49 Edunomic | Volume 4 No. 1 Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai