Statistik
Statistik
Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah, mengkaji
dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Penelitian lapangan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian secara
langsung ke objek penelitian yang sedang diteliti, dengan menggunakan teknik-teknik sebagai
berikut :
langsung pada objek penelitian tanpa terlibat secara langsung pada proses kerja yang
sedang berlangsung.
Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung
Angket, yaitu daftar pernyataan beserta alternatif jawabannya yang diberikan kepada
responden.
Populasi
Sedangkan Husain Umar ( 1998:77) menyatakan populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan
Penarikan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109).
Kalau jumlah populasi besar atau terlalu besar, dan mengingat kemampuan peneliti
dilihat dari waktu, biaya, dan tenaga terbatas, maka diambil sample dalam penelitian. . Jumlah
N
n
Nd 1
2
Dimana
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sample yang diambil
d = Nilai presisi
Misalnya, untuk populasi (N) sebanyak 650 orang pasien pada presisi yang ditetapkan
650
n
650 0,15 1
2
n = 41, 6 ≈ 42
Jadi jumlah sampel yang diperlukan sebagai responden dalam penelitian ini berjumlah 42
orang.
Keabsahan suatu hasil penelitian ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Alat ukur
yang valid bisa menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka kejujuran responden dalam menjawab pertanyan yang diajukan dalam
kuesioner merupakan hal yang penting. Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Instrumen yang reliable adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiono dan Wibowo Eri, 2002 : 220)
Guna menghindari hal-hal yang bisa meragukan keabsahan hasil penelitian ini, maka
diperluan pengujian lebih lanjut. Pengujian tersebut terdiri dari dua macam
yaitu:
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002: 144), bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang
sebuah penelitiean mempunyai peranan yang sangat penting, karena data yang diolah
merupakan penggambarn variable yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian kebenaran
hipotesis.
Untuk menentukan tingkat validitas suatu item kuesioner, maka digunakan rumus korelasi
product moment:
n
n n
n X i Yi X i Yi
rxy i 1 i 1 i 1
n 2 n
2
n 2 n
2
n X i X i n Yi Yi
i 1 i 1
i 1 i 1
Keterangan:
Harga korelasi tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel korelasi pada taraf
signifikansi 5 persen.
memproses data.
“Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama.”
Teknik yang akan digunakan untuk mengukur konsistensi internal adalah teknik alpha
Croncbach’s. Adapun alasan menggunakan rumus alpha Croncbach’s karena nilai koefisien
alpha Croncbach’s merupakan indeks yang cukup sempurna dalam mengukur reliabilitas
konsistensi antar butir (Sekaran dalam Soedibjo, 2005:72). Rumus alpha Croncbach’s adalah
sebagai berikut:
k
k S i2
1 i 1 2
k 1 ST
Keterangan :
k = jumlah item
Reabilitas suatu variable dinyatakan reliabel jika hasil perhitungan menghasilkan nilai
Pengolahan data dimaksudkan agar data yang telah terkumpul dapat memberikan makna
yang berguna untuk pemecahan masalah penelitian. Pengolahan data yang tetah terkumpul
1. Menyeleksi Angket
Angket yang telah terkumpul perlu diseleksi kembali. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah responden telah mengisi angket sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan, apakah angket yang telah diisi oleh responden te lah kembali semua (100%),
apakah lembaran angket yang terkumpul sudah lengkap yang berarti tidak ada lembaran
2. Membuat Tabulasi
sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam beberapa kategori. Kegiatan pembuatan
Dalam penelitian kuantitatif, analis data merupakan merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasrkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah
beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu
statistik deskriptif, dan statistik infrensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan
statistiknonparametris.
Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini mendeskripsikan variabel X, dan varibel (Y), yaitu dengan cara
Catatan : Pengertian Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan variabel, kita dapat
dengan mudah memperoleh dan memahami permasalahan.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria
tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh responden.
Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori skor yang dikembangkan
dalam skala Likert dan digunakan dalam penelitian. Adapun kriteria yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
TABEL 1.4
KRITERIA ANALISIS DESKRIPSI
Rata-rata Skor Penafsiran
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Tidak baik
2,60 – 3,39 Cukup
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Sambas Ali (2007:146)
Untuk mencari kuat hubungan antara variabel, besar pengaruh serta prediksi digunakan
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Y.
Untuk mencari hubungan derajat tersebut digunakan koefisien korelasi Pearson sebagai
berikut
n XY X Y
r
n X 2
X n Y 2 Y
2 2
Dimana :
r = koefisien korelasi
N = jumlah responden
X = variable indepeden
Y = variabel dependen
Nilai r berkisar antara -1 sampai 1. Notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara
Bila r = -1 ; (atau mendekati -1) maka terdapat korelasi yang kuat tapi
merupakan korelasi negatif.
Bila r = 0 ; (atau mendekati 0) maka tidak terdapat korelasi antara
variabel- variabel yang diuji atau lemah..
Bila r = +1; (atau mendekati +1) maka terdapat korelasi yang kuat dan
nilai-nya positif.
Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai koefisien korelasi yang ditemukan, maka
peneliti berpedoman kepada ketentuan tingkat hubungan yaitu dikemukakan oleh Sugiyono
b. Koefisien Determinasi
untuk mengetahui atau menunjukkan berapa besar sumbangan atau pengaruh variabel bebas
(KD) = r2 x 100%
Analisis regresi linier sederhana digunakan dengan tujuan untuk membuat model matematis
dari pengaruh variabel X terhadap variabel Y , sehingga dari model tersebut diketahui
Ŷ = a + bX
Dimana:
Ŷ = variabel terikat ( Y ) yang ditaksirkan
X = variabel bebas ( X )
a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi
Sebab itu akan didapat pasangan antara X dan Y dan N yang menyatakan ukuran populasi
koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier, dapat dihitung dengan rumus :
a
Y X X XY
2
n X X
2 2
n XY X Y
b
n X 2 X
2
Keterangan :
N : Jumlah Responden
∑X : Nilai Total variabel X
∑Y : Nilai Total variabel Y
∑X2 : Nilai Total kuadrat variabel X∑XY : Nilai Total perkalian variabel X dan Y
Kalau penelitian ini menggunakan seluruh populasi, maka dalam penelitian ini tidak
akan digunakan analisis statistik inferensial yaitu pengujian hipotesis atau uji t. Hal ini
dikemukakan oleh Ating( 2006:219) bahwa“ Uji t hanya dilakukan apabila penelitian dilakukan
dengan ukuran sampel ( penelitian sampel ), dengan tujuan agar dapat menarik kesimpulan
untuk populasi ( generalisasi dari sebagian untuk seluruh ). Dengan kata lain apabila penelitian
kita adalah populasi, maka cukup sampai perhitungan r kita sudah dapat menarik kesimpulan“.
Analisis statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa
data sampel dan ada uji signifikansi guna membuat kesimpulan yang kelanjutan dari analisis
statistik deskriptif.
Pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. (pengertian statistik di sini adalah data yang diperoleh dari sampel)
Pada statistik inferensial, memelukan persyaratan pengujian prasyaratan Analisis: uji normalitas,
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal
atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun
rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus
terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau
jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan
adalah statistik non parametrik. Pembahasan uji normal ini akan digunakan SPSS dalam uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan
Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity
dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier
Dalam Statistik Inferensial ini akan dibahas korelasi Pearson Product Moment, analisis
koefisien determinasi, pengujian signifikansi koefisien korelasi dan analisis regresi untuk
taksiran.
Korelasi Pearson Product Moment
Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel X dan Y. Untuk mencari hubungan derajat tersebut digunakan koefisien korelasi
n XY X Y
r
n X 2
X n Y 2 Y
2 2
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
X = variable indepeden
Y = variabel dependen
Nilai r berkisar antara -1 sampai 1. Notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara variabel-
variabel yang diuji dalam penelitian.
Bila r = -1 ; (atau mendekati -1) maka terdapat korelasi yang kuat tapi merupakan
korelasi negatif.
Bila r = 0 ; (atau mendekati 0) maka tidak terdapat korelasi antara variabel- variabel
Bila r = +1; (atau mendekati +1) maka terdapat korelasi yang kuat dan nilai-nya positif.
Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai koefisien korelasi yang ditemukan, maka
untuk mengetahui atau menunjukkan berapa besar sumbangan atau pengaruh variabel X
terhadap variabel Y.
di instansi “P”.
KD = r2 x 100%
pengujian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara
n2
tr
1 r2
α = 5 % atau ditingkat kepercayaan 95%, sehingga dapat diketahui hipotesis diterima atau
ditolak. .
Jika t hitung t table, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti Profesionalisme
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Instansi “P”.
Jika t hitung < t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh
signifikan profesionalisme terhadap kinerja pegawai di Instansi P .
Analisis regresi linier sederhana digunakan dengan tujuan untuk membuat model matematis
dari pengaruh variabel X terhadap variabel Y , sehingga dari model tersebut diketahui
Ŷ = a + bX
Dimana:
Ŷ = variabel terikat yang ditaksirkan
X = variabel bebas
a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi
Sebab itu akan didapat pasangan antara X dan Y dan N yang menyatakan ukuran populasi
koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier, dapat dihitung dengan rumus :
a
Y X X XY
2
N X X
2 2
n XY X Y
b
n X 2 X
2
Keterangan :