Pedoman Pelayanan Unit Kerja Keperawatan
Pedoman Pelayanan Unit Kerja Keperawatan
KEPERAWATAN
RSIA BERSALIN ASIH
TAHUN 2015
1
DAFTAR ISI
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan profesional merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu keluarga dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan, untuk
melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya
peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,penyembuhan, pemulihan serta
pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama
(Primary Health Care) sesuai dengan wewenang tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan.
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan
disarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan keperawatan.
Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi
dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui
pelaksanaan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
ketenagaan,pengarahan,evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan umum .
Meningkatkan mutu pelayanan RSIA Bersalin asih di setiap lini, melalui peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan dan kebidanan
2. Tujuan Khusus
a.Sebagai pedoman pelayanan bagi perawat/bidan dalam melaksanakan
tugas,wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
b.Menggerakan segala sumber daya yang ada dirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain
secara efektif dan efisien.
c.Menurunkan angka kejadian infeksi dirumah sakit secara bermakna.
d.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan keperawatan rumah sakit ibu anak
bersalin asih
4
C. Ruang lingkup Pelayanan
a.Perencanaan Keperawatan
b.Pengorganisasian Keperawatan
c.Pengaturan Tenaga Keperawatan
d.Pengarahan Keperawatan
e.Evaluasi keperawatan
f.Pengendalian Mutu Keperawatan
D. Batasan Operasional
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan melakukan proses
penegelolaan melalui pelaksanaan fungsi manajemen yaitu untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan
E. Landasan Hukum
Dengan mengacu pada dasar hukum yang telah ada, antara lain UU.No.23/1992 tentang
Kesehatan,PP.No.32/1996 tentang Tenaga kesehatan,UU.No.8/1999 tentang perlindungan
Konsumen, Direktorat Pelayanan Keperawatan bekerjasama dengan Organisasi Profesi (PPNI
dan IBI ),Institusi Pelayanan dan Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan,menyususn standar
manajemen pelayanan keperawatan.
Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di sarana kesehatan,
DepKes tahun 2001
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
6
- Menyusun alat penilaian kinerja tenaga keperawatan
- Melaksanakan pembinaan etika profesi perawat dan bidan
- Melaksanakan supervisi dan pembinaan
2. Kepala Sub Keperawatan
Kriteria Proses
- Mensosialisasikan falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
- Menyusun rencana kerja tahunan
- Bersama dengan kepala keperawatan menyususn rencana kebutuhan
tenaga,fasilitas,peralatan dan dana,SPO,standar ketenagaan, uraian tugas, tanggung
jawab dan wewenang, mutu pelayanan dan kinerja staf.
- Mensosialisasikan standar,SOP asuhan keperawatan alat dan tenaga.
- Melaksanakan pembinaan,pengawasan dan penilaian terhadap pelayanan sesuai
dengan bidang tugasnya.
- Melaksanakan supervisi sesuai dengan bidang tugasnya
7
- Melaksanakan pelayanan keperawatan dalam tim,koordinasi dan kolaborasi dalam
pemberian asuhan keperawatan.
8
Standar V : Penilaian kinerja tenaga Keperawatan
Penilaian kinerja tenaga keperawatan merupakan bagian dari pengembangan sumber
daya di rumah sakit dalam rangka terselenggaranya asuhan keperawatan dan kebidanan
yang bermutu.
Kriteria Proses
- Melaksanakan penilaian kinerja dengan menggunakan alat penilaian
- memberikan umpan balik hasil penilaian kinerja
- Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian kinerja
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
Rumah sakit merupakan instansi yang memiliki kesibukan kerja yang sangat tinggi. Kesibukan ini akan
lebih tampak pada ruangan unit IGD, VK/OK, rawat inap dimana pada ruangan ini pengaturan seluruh
sumber daya yang meliputi bidan, perawat, kendaraan ambulan, obat-obatan sampai pengaturan
shift jaga harus dioptimalkan.
Pada suatu ruang di sebuah rumah sakit waktu jaga perawat dalam sehari dibagi kedalam 3 shift,
yaitu shift pagi, sore dan shift malam. Penjelasan untuk masing-masing shift adalah sebagai berikut :
1. shift pagi
9
a. Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja
2. shift sore
3. shift malam
b. Durasi waktu = antara pukul 20.00 malam s.d 07.00 pagi dihari berikutnya.
Dalam memenuhi kebutuhan perawat/bidan untuk seluruh shift, haruslah mematuhi peraturan-
peraturan yang ada pada rumah sakit.
BAB III
STANDAR FASILITAS
10
A. Denah ruang
VK 1 dan VK 2
UGD
OK 1 dan OK 2
3 TT
LR 5 TT
2 TT Obs
RR 2 TT
R.Resusitasi : 1 TT
B. Standar Fasilitas
11
No Nama barang Ratio Pasien : Alat
1 Tensimeter 2/ruangan
2 Stetoskop 2/ruangan
5 Sterilisator 1/ruangan
3/ruangan → R. bedah
8 Set V C 2/ruangan
16 Bengkok 2/ruangan
17 Pispot 1:1/2
18 Urinal 1:1/2
1 : 1 / 3 → R Bedah
21 Termometer 5/ruangan
1 : 1 → R Bedah
23 Eskap 1:1/4
24 Masker O2 2/ruangan
3/ruangan → R. bedah
12
6/ruangan → R. Penyakit dalam
3/ruangan → R. bedah
Gurita 1 : 1 1/3
Gordyn 1:2
13
Sprie besar 1:5
Mitela/topi 1:1/3
Piyama 1:5
Sarung windring 1 : 1 / 10
Sarung O2 1:1/3
Vitrase 1:2
Handuk 1:3
Waslap 1:5
Masker 1:1/2
14
Popok Bayi 1 : 15
Baju bayi 1 : 18
Duk 1:1/3
2 Komot 1/ruangan
15
7 Tiang infus 2-3/ruangan
13 Nampan 2-3/ruangan
17 Trolibalut 1/ruangan
22 Dorongan O2 1/ruangan
25 Gelas 1:2
27 Sendok 1:2
28 Garpu 1:2
30 Baki 5/ruangan
Senter 2/ruangan
16
1 Formulir pengkajian awal 1:1
4 Formulirobservasi 1 : 10
17 Resep 10 buku/bulan
2. VK
4. USG
5. Tensimeter
6. Timbangan bayi
17
7. Suction apparatus
8. Lampu periksa
9. Tiang infus
17. Doek
18. CTG
19. Stetoskop
3. Set monitor
surgery
4. Tensimeter
5. Suction apparatus
6. Lampu periksa
7. Tiang infus
8. Set oksigen
9. Lampu emergency
13. Doek
18
14. Stetoskop
4. Set infus
5. Set oksigen
3. Radiant warmer
4. Timbangan bayi
5. Stetoskop bayi
6. Set resusitasi
7. Set oksigen
8. Set umbilikal
9. Meteran
11. Neo-puf
3. Kamar Bayi
Ruang perawatan Ruang pelayanan Tergantung kelas dan 1. Tempat tidur pasien
keperawatan dan desain 1 TT min 7,2m
p[engobatan secara 2. Lemari
berkesinambungan lebih
dari 24 jam 3. Nurse Call
4. Meja
5. Kursi
6. Televisi
7. Tirai pemisah
8. Sofa (VIP)
19
Ruang stasi Ruang untuk melakukan Min 8m (1 stasi 1. Meja
perawat (nurse perencanaan, perawat untuk
station) pengorganisasian, asuhan melayani 25 pasien) 2. Kursi
dan pelayanan
keperawatan (pre, post 3. Lemari arsip
conference, pengaturan
4. Lemari obat
jadwal), dokumentasi
sampai dengan evaluasi 5. Telp/Interkom
pasien
Tersedia peralatamn
keperawatan sesuai
dengan kemampuan
palayanana yang ada,
alat monitoring untuk
pemantauan terus-
menerus, fungsi-fungsi
vital pasien
4. Telp/interkom
5. Peralatan kantor
lainnya
Ruang tindakan Ruang untuk melakukan 12-25 m 1. Lemari alat periksa &
tindakan pada pasien baik obat
invasif maupun non invasif
2. Tempat tidur periksa
3. Tangga roostool
4. Wastafel
5. Lampu periksa
6. Tiang Infus
7. Dan kelengkapan
lainnya
6. Prinetr
7. Peralatan kantor
lainnya
20
Ruang Dokter Ruang dokter terdiri dari 2 9-16 m 1. Tempat tidur
bagian :
2. Sofa
1. Ruang kerja
3. Lemari
2. Ruang Istirahat
4. Meja/kursi
5. Wastafel
2. Lemari
3. Meja/kursi
4. Wastafel
5. Printer
6. Peralatan kantor
lainnya
3. Bak air
21
4. Perlengkapan
dapur lainnya
3. Skort plastik/karet
4. handuk
1. Membersihkan 8. Brankar
/mencukur bagian
9. Termometer
yang harus dicukur
10. Troli Instrumen
2. Melepas semua
perhiasan dan 11. Tiang infus
menyerahkan kepada
keluarga pasien 12. Set Infus
22
juga dilakukan di 14.
ruangan ini Sphygmomanometer
3. Lampu operasi
4. Meja operasi
6. Elektro surgery
unit
7. Subtion pump
8. Laser coagulator
9. Lemari pendingin
11. Defribilator
12. Respilator
19. Laringoskopi
21. Nebulizer
23
25. Set laparaskopi
R Pemulihan Ruang pemulihan pasca Min 7,2 m/ tempat 1. Tempat tidur pasien
operasi yang memerlukan tidur
perawatan kualitas tinggi 2. Patient monitor
dan pengawasan terus-
menerus 3. Tiang infus
4. Set infus
5. Oksigen
4. Poliklinik
3. Televisi
4. AC
3. AC
6. Tangga roostool
7. Dan kelengkapan
lainnya
24
R. Laktasi Ruang khusus untuk ibu yang 6-12m 1. Kursi
akan menyusui bayinya
2. Meja
3. Wastafel/sink
7. Televisi
8. AC
6. AC
25
& Kandungan 3. USG
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Timbangan ibu
7. Lampu periksa
8. Doppler
9. Set pemeriksaan
gynekologi
12. Injeksi KB
14. Kolposkopi
ISI LACI 1
1 Plavik 5 Tablet
5 Cedocard 5 Tablet
26
7 Cordaron 2 Tablet
9 Ikadril 1 Vial
15 Albothyl 1 Buah
16 Thrombophob 1 Buah
17 Betadine 1 Buah
18 Cathejell 1 Buah
19 Buscopan 2 Ampul
20 Primperan 2 Ampul
21 Rantin 2 Ampul
22 Miloz 2 Ampul
23 Vometron 2 Ampul
24 Vomceran 2 Ampul
25 Narfoz 2 Ampul
26 Kalnex 2 Ampul
27 Lasix 2 Ampul
29 Dopamine 1 Ampul
30 Ketorolac 2 Ampul
33 Novalgin 2 Ampul
34 Valisanbe/Diazepam 2 Ampul
27
36 Aminophylline 1 Ampul
37 Epinephrine 2 Ampul
38 Atrophine 2 Ampul
39 Catapres 2 Ampul
40 Ephedrine 2 Ampul
Penanggung Jawab
3 Leukoplast 1 Buah
6 Needle 21 5 Buah
7 Needle 23 5 Buah
8 Needle 24 5 Buah
9 Needle 26 5 Buah
12 Tensocrepe 1 Buah
28
13 Kassa Hidrofil 2 Buah
14 Lomatulle 2 Buah
23 Abocath 18 5 Buah
24 Abocath 20 5 Buah
25 Abocath 22 5 Buah
26 Abocath 24 5 Buah
27 Abocath 26 5 Buah
33 ET 2,5 1 Buah
34 ET 3,0 1 Buah
35 ET 3,5 1 Buah
36 ET6,5 1 Buah
37 ET 7,0 1 Buah
38 ET 7,5 1 Buah
Penanggung Jawab
29
PERSEDIAAN OBAT DAN ALKES DI UNIT GAWAT DARURAT
1 EKG 1 Buah
2 CTG 2 Buah
3 DC Syok 1 Buah
11 Pispot 1 Pack
14 USG 1 Buah
17 inhalasi 2 Buah
18 Senter 2 Buah
22 Forehead 1 Buah
Thermometer
23 torniquet 1 Buah
30
24 Kursi orange 2 Buah
25 Dispenser 1 Buah
26 Kulkas 1 Buah
27 Dinamap 1 Buah
Penanggung Jawab
5 Televisi 1 Buah
8 Pispot 1 Buah
31
BAB IV
32
BAB V
LOGISTIK
1. Alat medik
2. Alat Kesehatan
3. Alat tenun
4. Alat Tulis
Pengelolaan Logistik
- Perencanaan dan pengadaan peralatan dilakukan oleh setiap unit pelayanan yang
tatacaranya di tetapkan oleh direktur rumah sakit dan berlaku secara menyeluruh serta
berorientasi pada kepentingan pasien, staf dan pengunjung rumah sakit.
- Perencanaan peralatan medik alat kesehatan merupakan bagian dari perencanaan pengadaan
peralatan rumah sakit meliputi : Jumlah, jenis, spesifikasi.
- Bagian keperawatan terlibat langsung dalam perencanaan pengadaan peralatan rumah sakit.
- Daftar inventaris peralatan untuk setiap unit kerja keperawatan, meliputi : Nama
alat,jumlah, kondisi.
- Mudah dibersihkan
33
- Tidak berfungsi sebagai mediator kuman
- Mudah dibersihkan
1. Perencanaan barang.
a. Barang rutine :
- Kertas HVS,tinta printer,bolpoint,form survei harian,form
Bulanan mutu,form SPO ,buku tulis.
3. Penditribusian
34
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
Tujuannya yaitu :
1. Hak pasien
Keselamatan Pelanggan adalah yang utama melalui nilai inti yang di junjung tinggi seluruh
keluarga besar Rumah Sakit Bersalin Asih, yaitu ;
1. Integritas
35
2. Inovatif
3. Humanitas
4. Kerjasama
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
1. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu
layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pasien,
keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah dan
Tujuan Rumah Sakit Bersalin Asih.
2. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas rumah sakit wajib mematuhi
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan melakukan upaya untuk
mengurangi dan mengendalikan bahaya, resiko, mencegah kecelakaan dan cedera, dan
memelihara kondisi lingkungan dan keamanan, termasuk dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD).
3. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai.
4. Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai dengan
profesi dan ketentuan yang berlaku.
5. standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan semua
peraturan rumah sakit yang berlaku.
6. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6
(enam) sasaran Keselamatan Pasien.
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Ketepatan lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
36
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan maka perlu dilakukan upaya
penilaian dan pengendalian secara teratur dan berkesinambungan yaitu melaksanakan
program upaya peningkatan mutu pelayanan.
1. Sensus harian ibu melahirkan dan neonatal ( Format A3 ) digunakan di unit rawat inap
bayi.
3. Sensus harian monitoring Mutu Pelayanan Keperawatan RSB Asih digunakan dirawat Ibu
4. Sensus harian, monitoring Mutu Pelayanan Keperawatan RSB Asih digunakan di UGD
5. Sensus harian, monitoring Mutu Pelayanan Keperawatan RSB Asih digunakan di poliklinik
Kebidanan & Kandungan
37
BAB IX
PENUTUP
Pelayanan keperawatan sebagai bagian dari manajemen rumah sakit mempunyai peran
penting dalam memberikan pelayanan prima pada semua pelanggan rumah sakit.
Pengelolaan organisasi yang tepat sesuai dengan pelayanan kesehatan yang tersedia dalam
institusi kesehatan terkait adalah kunci sukses pelaksanaan fungsi-fungsi keperawatan.
38